II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Ras Broiler
|
|
- Suhendra Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aam Ras Broiler Aam ras broiler adalah salah sat jenis aam tipe pedaging ang dipelihara di Indonesia secara komersial. Kata broiler berasal dari daerah bagian timr negara Amerika Serikat ang berarti nggas ang sangat mda siana Leeson, 000. Tipe aam pedaging sebelmna merpakan hasil sampingan dari prodksi telr. Namn saat ini indstri peternakan aam modern telah banak berdiri khss ntk memprodksi aam pedaging ang kegiatanna melipti bdidaa aam pedaging dan indstri pengolahan aam. Saat ini, perbahan pada pembibitan aam broiler pedaging dilakkan dengan memliabiakkan secara teratr aam bibit ang berbeda dan masing masing memiliki sifat nggl seperti pertmbhan cepat, prodksi telr tinggi, efisiensi pakan tinggi, dan tahan terhadap penakit. Sifat ang nggl ini akan digabngkan menjadi sat dalam sat galr melali program seleksi breed dan menilangkanna Fadillah et al., 006. Pemeliharaan aam broiler breeder ntk komersial pada periode pemanasan dimlai sejak DOC diterima hingga mr 3-4 mingg. Periode pemanasan sangat penting karena pada periode ini terjadi perkembangan fisiologis ang menentkan keberhasilan saha aam, ait periode pembentkan sistem kekebalan tbh, sistem kardioaskler, pembentkan tbh, dan aal pembentkan kerangka tbh Fadillah et al., 006. Kondisi lingkngan ang tidak sesai dengan karakteristik aam dapat menebabkan penrnan prodksi hingga penebaran penakit. Penakit pada aam ras broiler ang disebabkan karena kalitas dara ang krang baik antara lain fl brng, penakit berak darah Coccidiosis, Infectios Larngotrachesis, Infectios Stnting Sndrome, Necastle Disease ata tetelo Fadillah et al.,
2 Tabel 1. Beberapa kondisi lingkngan kandang dan akibatna pada aam Kondisi Akibat pada aam Kelembaban tinggi Sh tinggi Kecepatan angin tinggi Aam mengalami heat stress dan memic rendahna feed intake Aam mengalami heat stress karena terjadina flktasi sh ang tinggi antara siang dan malam. Aam mengalami efek ind chill tertama pada anak aam. Smber: Anonim, 007 Tabel. Pengarh temperatr terhadap prodksi nggas Sh Pengarh Terhadap Prodksi < 10 C Menrnkan angka pertmbhan dan prodksi 10-1 C Menrnkan efisiensi penggnaan makanan 1-6 C Selang temperatr ideal 6-9 C Terjadi penrnan dalam perolehan makanan, kran telr dan kalitas telr agak menrn 9-3 C Pertmbhan lambat, konsmsi makan menrn, aam mlai terengah-engah kepanasan, prodksi telr, kran telr dan kalitas sel menrn, serta konsmsi air minm meningkat 3-35 C Unggas terserang stress, konsmsi makan menrn C Kemngkinan terjadi kematian Smber: M. K Yoesoef, 1985 dalam Priatno, 00 Dalam Farrel 1979 menrt Coan dan Michie 1978 mengatakan baha performa aam aam broiler menrn pada sh diatas 3 o C. Dari laporan Harris et al dalam Farrel 1979 jga mengatakan baha sh optimm ntk pertmbhan aam broiler adalah pada sh 1 o C sedangkan kisaran sh dimana pertambahan berat badan aam efisien antara 15 o C-7 o C. B. Kandang Terttp Closed Hose Kandang tipe terttp dibat dengan tjan agar keadaan lingkngan lar seperti dara panas, hjan, angin, dan intensitas sinar matahari tidak berpengarh banak terhadap keadaan dalam kandang. Sebagian besar kandang dibat terttp 4
3 dengan tembok, seng, ata laar, kecali bagian jng kandang ntk dara mask inlet dan bagian jng kandang satna ntk tempat kipas otlet Fadillah et al, 006. Kandang aam sistem terttp hars mamp mengelarkan gas gas beracn dan panas berlebih di dalam kandang ang dihasilkan dari aam ang dipelihara. Sistem entilasi di kandang terttp merpakan bagian ang penting ntk diperhatikan karena berperan dalam sirklasi dara. Sistem entilasi di kandang terttp tergantng dari jenis kipas ang dignakan. Berdasarkan cara kerja kipas, sistem entilasi di kandang terttp dibagi menjadi da cara, ait mendorong dara mask dan menedot dara kelar Fadillah et al, 006. Sistem pendinginan ata cooling sstem ang diterapkan dalam kandang sistem terttp diterapkan berbeda beda tergantng ilaah dan sitasi iklim setempat. Di Indonesia kita bisa temkan sistem pendingin dengan menggnakan pad pendingin, media eaporatie ata fogging sstem. Sistem ini memanfaatkan eaporasi air dari media pad ata media eaporatie lainna sehingga dara ang melintas pada media ini akan trn shna Anonim, 007. Unsr-nsr selain sistem entilasi dan sistem pendinginan ang perl diperhatikan dalam kandang sistem terttp antara lain jenis kipas, dinding kandang, filter cahaa, maskan dara, sistem pencahaaan, panel kontrol, dan sistem elektrik Anonim, 007. Sema nsr tersebt menjadi sat kesatan konsep global ang ada pada kandang closed hose. C. Faktor Yang Mempengarhi Distribsi Sh di Kandang Closed Hose Aam adalah hean homeothermic ata berdarah panas ang hars mempertahankan sh tbhna dalam rentang sh ang sempit. Oleh karena it agar aam merasa naman perl dibat lingkngan ang sesai dengan kondisi aam tersebt. Sh tbh nggas lebih berariasi daripada mamalia, oleh karena it tidak ada sh tbh ang pasti ntk nggas. Untk aam deasa sh tbhna berkisar antara 105 o F-107 o F 40,6 o C- 41,7 o C Bell dan Weaer,
4 Faktor ang mempengarhi parameter sh dalam kandang adalah pindah panas dari tbh aam, sistem inslasi kandang, dan sistem entilasi kandang. C.1 Pindah panas dari tbh aam ke lingkngan Dalam kandang terjadi proses pindah panas dari tbh ke lingkngan sekitar kandang. Menrt Bell dan Weaer 001, proses pindah panas it terjadi dalam beberapa cara. Cara-cara terjadina pindah panas adalah : 1. Radiasi Ketika temperatr dari tbh aam lebih besar daripada daerah batas sekitar ata lingkngan, maka terjadi perpindahan panas secara radiasi hingga panas daerah sekitar aam ata lingknganna sama dengan sh tbh aam.. Kondksi Terjadi pindah panas ketika tbh aam kontak dengan permkaan dari objek lain ang shna lebih rendah seperti lantai ata dinding kandang. 3. Koneksi Ketika aliran dara dengan sh lebih rendah daripada sh aam mengenai tbh aam tersebt sehingga sh tbh aam trn. Sedangkan kegiatan ang dilakkan aam ang menebabkan terjadina pindah panas di dalam kandang adalah: 1. Ekskresi Sejmlah kecil panas hilang dari tbh aam melali pengelaran ekskresi.. Prodksi Telr Kehilangan panas leat telr ang dikelarkan oleh aam. Tetapi ini adalah faktor minor ang krang diperhitngkan. Faktor lainna ang perl diperhatikan ntk mengamati proses pindah panas dalam kandang adalah : 1. Panas Sensibel Panas ang terdeteksi pada tbh aam. 6
5 . Panas Laten Seperti pada mamalia ang terjadi proses eaporasi melali kelenjar keringat, aam jga mengalami proses pendinginan secara eaporasi melali pengapan dari lapisan lembab pada sistem respirasina par par dan pndi dara. C. Sistem inslasi dan konstrksi kandang Secara mm bangnan kandang hars kokoh dan kandang tidak boleh terlal panas. Sistem inslasi ata sistem penekat panas diberi harga dengan nilai R ata RSI. Nilai R dan RSI ini mennjkkan resistensi bahan terhadap panas. Angka tersebt mennjkkan besarna daa sekat panas sat bahan ang sering dignakan dalam kandang aam. Tabel 3. Nilai inslasi ntk material dengan ketebalan 5 mm Material RSI R Fiberglass 0,60 3,40 Polstrene 0,65 3,70 Polrethane 1,00 5,70 Wood 0,30 1,70 Concrete 0,00 0,01 Windo-single 0,15 0,85 Windo-Thermal 0,33 1,87 Smber : Leeson and Smmers Broiler breeder prodction. Canada: UNIVERSITY Books Tabel 4. Nilai inslasi ntk kandang aam dalam kondisi iklim ang berbeda Condition Wall Roof R RSI R RSI Hot Climate 0,35 8 1,40 Cold Climate 0 3, ,30 Smber : Leeson and Smmers Broiler breeder prodction. Canada: UNIVERSITY Books Material penekat panas hars dalam tetap kering agar ap dapat berperan sebagai kondktor panas dan proses pindah panas dapat berlangsng optimal. Bahan material seperti polstrene, polrethanes, dan ermicllite tidak menerap air sehingga tidak membthkan bahan pelapis ntk menahan ap. Tetapi ntk beberapa bahan material ang menerap air seperti celllose, fiberglass dan beberapa jenis prodk ool akan menerap panas dan 7
6 membthkan bahan ang menahan ap ang terpisah Bell dan Weaer, 006. C.3 Sistem entilasi Ventilasi adalah hbngan antara maskan dara, kipas, dan pola angin ang terbentk. Jenis kipas ata kombinasi kipas ang dipakai tergantng dari sistem entilasi apa ang diterapkan anonim, 007. Sistem entilasi di kandang closed hose menrt cara kerja kipas secara mm dapat dibagi da ait tekanan positif dan tekanan negatif. Cara kerja sistem entilasi tekanan positif ait dengan cara mendorong dara mask ke dalam kandang sedangkan sistem tekanan negatif bekerja kebalikanna ait mengalirkan dara ke lar kandang. Sistem entilasi bertekanan dalam kandang closed hose dapat dikelompokkan dalam da jenis ait tnnel entilation sstem dan cooling pad sstem Fadillah et al., 006. Dalam penelitian ini, kandang closed hose ang diteliti termask dalam tnnel entilation sstem. D. Sh Efektif Aam Sh efektif adalah sh ang dimanfaatkan oleh ternak ntk kehidpanna, dipengarhi oleh sh dan kelembaban dara, radiasi matahari dan kecepatan angin West, 1994 dalam Yani Ahmad, 007. Sh efektif mennjkkan tingkat kenamanan pada aam broiler karena sh efektif menggambarkan sh ang benar-benar dirasakan oleh aam. Keadaan paling kritis ntk aam di kandang closed hose adalah pada saat 1- jam setelah posisi matahari tertinggi. Karena pada akt tersebt sh dara mencapai sh tertinggi. Sh dara tertinggi pada 1- jam setelah posisi matahari tertinggi, dengan 43% radiasi matahari dipantlkan kembali, 43% diserap oleh permkaan bmi, dan 14% diserap oleh atmosfer Anggraeni, 007. Kelembaban relatif sangat berpengarh terhadap sh ang dirasakan aam. Kelembaban relatif menrt Bell dan Weaer 001 adalah kantitas dari ap air di dara dibandingkan dengan kandngan ap air maksimm pada sh tertent. Semakin tinggi kelembaban relatif pada lingkngan akan menebabkan tbh aam semakin slit ntk mendinginkan sh tbhna melali sistem pengapan tbhna. Sedangkan kecepatan dara ang menerpa 8
7 tbh aam sangat membant aam ntk melepaskan panas dari tbhna karena terjadi koneksi panas dari permkaan klit aam ke dara ang bergerak. E. Comptational Flid Dnamics Comptational Flid Dnamics CFD berkembang dengan pesat ketika National Aerospace Plane NASP menjadikanna sebah project pada tahn 1980 ntk mengji sebah desain pesaat lar angkasa. CFD saat it telah berkembang hingga dapat memperhitngkan aliran dara pada benda tmpl ang bergerak dalam kecepatan hipersonik. Saat ini CFD sdah dignakan dalam banak bidang seperti bidang perencanaan desain otomotif dan mesin, indstri manfaktr, arsitektr perkapalan, teknik sipil, dan bidang kajian lingkngan. Menrt Takia, 008, CFD adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan persamaan matematikana. Sedangkan menrt Anderson, 1995, Comptational Flid Dnamic adalah sebah seni ntk menempatkan persamaan integral ata trnan parsial dari persamaan matematika fndamental flida dengan bentk aljabar diskret ntk mendapatkan nilai medan aliran pada titik-titik akt dan koordinat tertent. CFD merpakan pendekatan pemecahan permasalahan dari persamaan kontinm sel tak hingga menjadi sat persamaan ang diskret sel hingga. Perhitngan komptasi aljabar ntk memecahkan persamaan-persamaan diferensial parsial ini ada beberapa metode metode diskritisasi, diantarana metode beda hingga finite difference method, metode element hingga finite element method, metode olme hingga finite olme method, metode elemen batas bondar element method dan metode skema resolsi tinggi high resoltion scheme method Takia, 008. Teknik Comptational Flid Dnamics ntk memecahkan sat persoalan aliran flida saat ini dikembangkan menggnakan tiga pendekatan, ait pendekatan teori, percobaan, dan simlasi CFD Anderson, Dengan ketiga pendekatan it diharapkan CFD dapat bergna ntk membant 9
8 menjelaskan hasil simlasi berdasarkan eksperimen ang dilakkan dan berdasarkan landasan teori ang ada. Membat simlasi menggnakan teknik CFD di lakkan dalam tiga tahap proses tama ait Pra-pengolahan, pemecahan masalah dan pasca-pengolahan. 1. Pra-pengolahan Tahap ini bergna ntk mendefinisikan inpt dari simlasi ang akan di bat. Pada tahap Pra-pengolahan didefinisikan beberapa hal berikt sebagai inpt : a. Menentkan batas comptational domain dari gambar geometri ang akan dianalisis. b. Menentkan sifat bahan gambar geometri dan sifat flida ang akan dianalisis melali modl engineering database ang tersedia. c. Menentkan tingkat mesh ntk analisis. d. Menentkan kondisi batas ata bondar condition ang akan dianalisis. e. Menentkan goals ata tjan ang akan dihitng pada proses pemecahan masalah. Penentan nilai parameter pada tahap Pra-pengolahan sangat ditentkan dengan pengamatan dan pemahaman terhadap kondisi dan sitasi ang terjadi di lapangan. Semakin lengkap dan kompleks pendefinisian pada tahap Pra-pengolahan ini akan semakin tepat pla hasil ang didapat. Tetapi perl jga diperhatikan smberdaa kompter ang dimiliki dan akt ntk melakkan simlasi karena akan membthkan smberdaa dan akt simlasi ang semakin besar.. Pemecahan masalah Tahap ini merpakan tahap ntk pencarian solsi berdasarkan definisi dari tahap pra-pengolahan. Persamaan ntk memecahkan inpt data dari pra-pengolahan dibangn dari tiga prinsip dasar flida ait: 1. Hkm kekekalan massa. Keseimbangan massa flida menatakan laj kenaikan pertambahan massa elemen flida sama dengan laj net aliran massa ke dalam 10
9 11 f V V p t. f V V p t. f V V p Z t. elemen flida ditliskan dalam bentk persamaan kontinitas tiga dimensi sebagai berikt Anderson, 1995: t Dt D....1 dengan ρ merpakan masa jenis dari flida dan t adalah akt sedangkan,, merpakan komponen dari ektor kecepatan dalam smb,, dan ang diberikan dalam persamaan berikt: k j i V.... dan i, j, dan k adalah nit ektor pada smb,,dan.. Laj perbahan momentm Laj perbahan momentm sama dengan resltansi gaa pada partikel flida Hkm II Neton. Persamaan momentm dikembangkan dari persamaan Naier-Strokes berikt Anderson, Momentm :....3 Momentm :...4 Momentm :...5
10 dengan,, dan merpakan komponen dari ektor kecepatan dalam smb,, dan, ρ adalah masa jenis flida, p adalah tekanan, f adalah gaa per satan masa ang dikenakan pada flida, f adalah f pada smb, V adalah kecepatan skalar, V adalah kecepatan ektor, adalah koefisien iskositas moleklar dan adalah -/3. 3. Hkm kekekalan energi. Persamaan energi ditrnkan dari Hkm I Termodinamika ang menatakan baha : Laj perbahan energi partikel flida sama dengan laj penambahan panas ke dalam partikel flida ditambah dengan laj kerja ang diberikan pada partikel. Secara matematik dinatakan dalam persamaan sebagai berikt Anderson, 1995: D V e q Dt...5 T k T k T k p Dengan e merpakan internal energi, k adalah kondktiitas panas, T adalah temperatr flida, τ merpakan tegangan geser ata shear stress, sedangkan τ mennjkkan adana tegangan geser pada arah smb pada bidang ang tegak lrs dengan bidang smb. 3. Pasca-pengolahan Tahap pasca-pengolahan adalah tahap ntk menampilkan hasil dari iterasi pemecahan persamaan pada tahap pemecahan masalah. Pada tahap pasca-pengolahan dignakan teknik kompter grafik ntk menampilkan hasil iterasi persamaan. Beberapa teknik kompter grafik ang biasa dignakan dalam CFD antara lain plots, contor plots, ector dan streamline plots, scatter plots, mesh plots, dan composite plots Anderson,
11 F. EFD Lab EFD Lab adalah salah sat softare ang membant kita ntk membat sat simlasi flida dengan pendekatan teknik comptational flid dnamic. EFD Lab mempnai kengglan dibandingkan softare lain sejenis antara lain engineering database ang lebih lengkap dan dapat dengan mdah ditambahkan propertisna, interface ang mdah dignakan, terdapat modl elektronik ntk simlasi aliran flida ang berkenaan dengan elektronika, sdah mendkng simlasi dalam model ang mempnai lbang-lbang kecil poros media, analisis all dengan memperhitngkan kekasaran permkaanna, dan peningkatan resolsi geometri. Di dalam EFD Lab secara mm akan menntn penggna ntk melakkan simlasi dengan tahap-tahap sebagai berikt: 1. Menentkan comptational domain. Comptational domain adalah batas area simlasi. Di EFD Lab terdapat da tipe analisis ait internal flo dan eternal flo. Comptational domain ntk internal flo melipti selrh area model geometri ang akan dianalisis dan ntk eternal flo berpa area prisma segi empat ang mencakp selrh model geometri.. Menentkan initial dan bondar condition. Initial dan bondar condition adalah inpt data ntk melakkan simlasi. 3. Menentkan mesh. EFD Lab secara otomatis akan membagi mesh pada daerah comptational domain sesai dengan tingkat mesh ang dipilih. Penggna dapat memperbaiki mesh ang telah dilakkan dengan melakkan refinement ketika perhitngan pada tahap soling berjalan. 4. Menjalankan iterasi perhitngan ata tahap soling. EFD Lab melakkan diskretisasi persamaan naier-stokes dan memecahkan persamaan it dalam comptational domain. 5. Menampilkan hasil. Hasil dari tahap soling ditampilkan dalam gambar geometri, grafik, dan tabel. EFD Lab jga dapat menampilkan hasil ang diperoleh dalam bentk format microsoft ecel, file ASCII, atapn microsoft ord. 13
12 G. Penelitian Terdahl Yang Pernah Dilakkan Menggnakan CFD Sdah ada beberapa penelitian pernah dilakkan menggnakan teknik CFD. Mflihati 006 telah melakkan penelitian tentang analisis pola aliran dara dan sh pada kandang aam pedaging beratap monitor menggnakan teknik comptational flid dnamic CFD. Yani 007, dalam tesisna membahas analisis dan simlasi distribsi sh dara pada kandang sapi perah menggnakan teknik CFD. Keda jdl penelitian tersebt menggnakan softare flent sebagai tools ntk pembatan simlasi CFD na. Asnai 009 melakkan penelitian mengenai pola aliran dara dan distribsi sh pada greenhose tipe standart peak menggnakan teknik CFD. Ni am 009 melakkan simlasi dispersi gas poltan SO, H S, dan CO dengan menggnakan teknik CFD. Berbeda dengan penelitian terdahl ang membahas aliran dara dan proses pindah panas ang terjadi, penelitian ini membahas proses pindah massa dihbngkan dengan jenis poltan dan aliran darana pada cerobong asap pabrik indstri. Softare ang dignakan oleh Asnai 009 dan Ni am 009 menggnakan softare EFD Lab sebagai tools ntk membat simlasi sama seperti ang dignakan pada penelitian ini. 14
BAB III PENDEKATAN TEORI
9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan
Lebih terperinciPenerapan Masalah Transportasi
KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang
BAB II TEORI DASAR. Strktr Dalam Bmi Bmi kita terssn oleh beberapa lapisan ang mempnai sifat ang berbeda-beda. Lapisan bmi ang paling lar adalah kerak bmi, ang memiliki kedalaman sekitar Kerak bmi (crst)
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya
PENDEKATAN TEORITIS Prinsip Kerja Oen Sra Prinsip kerja en sra sebagai berikt: Iradiasi sra akan mask ke dalam rang en dengan da cara, ait secara langsng ata dipantlkan melali reflektr ang mengelilingi
Lebih terperinciPersamaan gerak dalam bentuk vektor diberikan oleh: dv dt dimana : (1) v = gaya coriolis. = gaya gravitasi
1 ARUS LAUT Ada gaa ang berperan dalam ars ait: gaa-gaa primer dan gaa-gaa seknder. Gaa primer berperan dalam menggerakkan ars dan menentkan kecepatanna, gaa primer ini antara lain adalah: stress angin,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Stdi Pendahlan Langkah aal dalam enelitian ini adalah mencari dan mengmlkan smbersmber seerti: bk, jrnal ata enelitian sebelmna ang mendkng enelitian ini. 3. Tahaan Analisis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada
BAB TIJAUA PUSTAKA.. Pendahlan Disain prodk merpakan proses pengembangan konsep aal ntk mencapai permintaan dan kebthan dari konsmen. Sat desain prodk ang baik dapat mendorong pengembangan ang skses, dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD
Lebih terperinciPERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR
Diktat Mata Kliah PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALA PENUKAR KALOR Dignakan Khss Di Lingkngan Program Stdi eknik Mesin S-1 Universitas Mhammadiah Yogakarta Oleh: EDDY NURCAHYADI, S, MEng (1979010600310
Lebih terperinciBAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.
Lebih terperinciUntuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA
BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA IV. KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA 4.1. Penelitian Sebelumna Computational Fluid Dnamics (CFD) merupakan program computer perangkat lunak untuk memprediksi
Lebih terperinciBAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1)
5 BAB III MTOD LMN HINGGA 3. Tegangan Tegangan adalah gaa per nit area pada sat material sebagai reaksi akibat gaa lar ang dibebankan pada strktr. Pada Gambar 3.. diperlihatkan elemen kbs dalam koordiant
Lebih terperinciANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21
ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered
Lebih terperinciFisika Ebtanas
isika Ebtanas 1996 1 1. Di bawah ini yang merpakan kelompok besaran trnan adalah A. momentm, wakt, kat ars B. kecepatan, saha, massa C. energi, saha, wakt ptar D. wakt ptar, panjang, massa E. momen gaya,
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIS. Pre-processor
PENDEKAAN EORIIS eknik Simulasi Menggunakan Computational Fluid Dnamics (CFD) Pola distribusi suhu dan kelembaban udara relatif (RH) pada suatu ruangan tertentu dapat dianalisis menggunakan CFD. Dalam
Lebih terperinciBAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif
BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta
Lebih terperinciPENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN
Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha
Lebih terperinciANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21
ANALISIS KECEATAN ALIRAN UDARA ADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA ENGARUH ENGHALANG DI DEANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered in bilding
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan
Lebih terperinciModel Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu
Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima
Lebih terperinciAnalisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742
Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi
Lebih terperinciPemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)
tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL
Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba
Lebih terperinciURUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai
6 URUNAN PARSIAL Deinisi Jika ngsi da ariable maka: i Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai ii Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai Tentkan trnan
Lebih terperincilim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :
TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan
Lebih terperinciALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.
ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno
Lebih terperinciPENGARUH MODEL TURBULENSI DAN PRESSURE-VELOCITY COPLING TERHADAP HASIL SIMULASI ALIRAN MELALUI KATUP ISAP RUANG BAKAR MOTOR BAKAR
PENGARUH MODEL TURBULENSI DAN PRESSURE-VELOCITY COPLING TERHADAP HASIL SIMULASI ALIRAN MELALUI KATUP ISAP RUANG BAKAR MOTOR BAKAR Naarddin Sinaga Laboratorim Efisiensi dan Konserasi Energi, Jrsan Mesin
Lebih terperinciIT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)
IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:
Lebih terperinciOPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI
OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Perangkat Lunak Analisis Elemen Hingga
BAB II TIJAUA PUSTAKA. Perangkat Lnak Analisis lemen Hingga lemen hingga adalah idealisasi matematika terhadap sat sistem dengan membagi objek menjadi elemen-elemen diskrit ang kecil dengan bentk ang simpel.
Lebih terperinciKorelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika
Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level
Lebih terperinciNAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com
1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN A. Distribusi Suhu dan Pola Aliran Udara Hasil Simulasi CFD
IV. PEMBAHASAN A. Distribusi Suhu dan Pola Aliran Udara Hasil Simulasi CFD Simulasi distribusi pola aliran udara dan suhu dilakukan pada saat ayam produksi sehingga dalam simulasi terdapat inisialisasi
Lebih terperinciHASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI
HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da
Lebih terperinciSIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA
SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh
BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Modl Standar ntk dignakan dalam Perkliahan di Universitas Merc Bana Fakltas Program Stdi Tatap Mka Kode MK Dissn Oleh Ilm Kompter Teknik Informatika 9 Abstract Matakliah Menjadi Dasar
Lebih terperinciFAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN
Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinci1. Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran A. impuls D. tekanan B. energi E. percepatan C. gaya
1 1. Momentm mempnyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran A. impls D. tekanan B. energi E. percepatan C. gaya 2. Gerak sebah mobil menghasilkan grafik kecepatan (V) terhadap wakt (t) yang diperlihatkan
Lebih terperinciBUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA
BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Sber Data Peodelan dispersi poltan dari cerobong asap pabrik dengan Gassian Ple Model akan diterapkan pada kondisi nata dengan data ang diperoleh dari PT. KL. Pabrik tersebt
Lebih terperinciMETODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN
METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
_ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH
;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciSession 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa
Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS
PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS Ole: Citra Dewi Ksma P. 106 100 007 Dosen pembimbing: DR. Sbiono, MSc. Latar Belakang PENDAHULUAN Penyakit Tberklosis TB adala
Lebih terperinci(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni
Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS
KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon
Lebih terperinciEKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN
EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Lebih terperinciSIMULASI POLA ALIRAN UDARA DAN DISTRIBUSI SUHU PADA KANDANG CLOSED HOUSE MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS
SIMULASI POLA ALIRAN UDARA DAN DISTRIBUSI SUHU PADA KANDANG CLOSED HOUSE MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Oleh : HASBI MUBAROK SUUD F 14050514 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR KALKULUS PEUBAH BANYAK. Dari Buku Kalkulus Edisi Keempat Jilid II James Stewart, Penerbit Erlangga.
TUGAS TERSTRUKTUR KALKULUS PEUBAH BANYAK Dari Bk Kalkls Edisi Keempat Jilid II James Steart Penerbit Erlangga Dissn ole : K i r b a n i M5 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nutrient Film Technique (NFT) Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse
Lebih terperinciTEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE
TEKAA TAAH PADA DIDIG PEAHA METODA RAKIE Moda kernthan F Gaya F dapat disebabkan oleh: gesekan pada dasar (gravity retaining walls) masknya dinding ke dalam tanah (sheet retaining walls) angker dan penahan
Lebih terperinciSISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING
SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Suhu Udara Hasil pengukuran suhu udara di dalam rumah tanaman pada beberapa titik dapat dilihat pada Gambar 6. Grafik suhu udara di dalam rumah tanaman menyerupai bentuk parabola
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
/ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara
Lebih terperinci3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh
. RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,
Lebih terperinciFEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan
Lebih terperinciKINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13
Volme 7, November 05 ISSN 4-349 KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi Psat Sains Teknologi Akselerator BATAN, Jl.Babarsari Kotak Pos 60 ykbb Jogjakarta 558
Lebih terperinci1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. ½ 3 F B. ½ 2 F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F
1 1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menrt smb x adalah A. ½ 3 F B. ½ F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F. Benda jath bebas adalah benda yang memiliki: (1) Kecepatan awal nol () Percepatan = percepatan
Lebih terperinciIntegrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.
Interasi Metode Interal Kadratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi Gass merpakan metode yan tidak mennakan pembaian
Lebih terperinciAbstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b)
Simlasi ergerakan segitiga Bcket ntk indentifikasi kemngkinan interferensi antara pahat dan benda-kerja (oging) pada sistem-am berbasis model-faset 3D. Kiswanto, riadhana Laboratorim Teknologi Manfaktr
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan sangat irit, siap dipotong pada
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada musim kemarau yaitu bulan Mei sampai Juli 2007 berlokasi di Laboratorium Lapangan Bagian Ternak Perah, Departemen Ilmu
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakltas MIPA, Universitas Negeri Yogakarta, 6 Mei 9 MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR Irawati, Kntjoro Adji Sidarto. Gr SMA
Lebih terperinciSolusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy
Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIA PUSTAKA Dalam merencanakan strktr sebah bangnan diperlkan langkah-langkah ang mendasar dan sistematis ntk menjelaskan apakah bangnan tersebt memenhi sarat keamanan sehingga dapat dignakan
Lebih terperinci1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini
1 1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resltan dengan menggnakan 3 neraca pegas berikt ini Yang sesai dengan rms vektor gaya resltan secara analitis adalah gambar A. (1), (2) dan (3) D. (1), dan
Lebih terperinciAnalisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral
Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta
Lebih terperinci1. Perhatikan tabel berikut ini! No Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3
1 1. Perhatikan tabel berikt ini! No Besaran Satan Dimensi 1 Momentm kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3 Dari tabel di atas yang mempnyai satan dan dimensi yang benar adalah
Lebih terperinciBAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU
BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya
Lebih terperinciIntegra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik
Intera asi Metode Interal Kadr ratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi i Gass merpaka an metode yan tidak mennakan pembaian
Lebih terperinciHasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)
oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =
Lebih terperincilensa objektif lensa okuler Sob = fob
23 jekti ler S = ~ S = A B d 24 Diagram pembentkan bayangannya adalah sebagari berikt: jekti d ler S = ~ S S A B S Teropong Pantl (Teleskop Releksi) Teropong jenis ini menggnakan sat positi, sat cermin
Lebih terperinciPertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik
Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. RADIASI MATAHARI DAN SH DARA DI DALAM RMAH TANAMAN Radiasi matahari mempunyai nilai fluktuatif setiap waktu, tetapi akan meningkat dan mencapai nilai maksimumnya pada siang
Lebih terperinci(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK
PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan seperti jaringan komnikasi, transportasi, penjadalan, dan pencarian rte kini semakin banak ditemi di tengah-tengah masarakat. Masalah tersebt dimlai dari menemkan
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh
Lebih terperinci1. Grafik di samping menyatakan hubungan antara jarak (s) terhadap waktu (t) dari benda yang bergerak.
1 1. Grafik di samping menyatakan hbngan antara jarak (s) terhadap wakt (t) dari benda yang bergerak. Bila s dalam m, dan t dalam sekon, maka kecepatan rata-rata benda A. 0,60 m/s D. 3,00 m/s B. 1,67 m/s
Lebih terperinciLENSA OBJEKTIF LENSA OKULER SOB = FOB
LENSA OBJEKTIF LENSA OKULER SOB = FOB 23 lensa objektif lensa okler Sob = ~ Sob = fob A fob fob B d 24 Diagram pembentkan bayangannya adalah sebagari berikt: lensa objektif d Sob = ~ lensa okler Sob Sok
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gnawan Semester II, 2016/2017 3 Maret 2017 Kliah yang Lal 10.1-2 Parabola, Elips, dan Hiperbola 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA
A III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA 3.1 Teori Dasar Metode Volume Hingga Computational fluid dnamic atau CFD merupakan ilmu ang mempelajari tentang analisa aliran fluida, perpindahan panas dan
Lebih terperinciPemakaian Metode Numerik Pada Sirkulasi Udara di Sekitar Bangunan Tradisional Bali
Jrnal Matematika dan Sains Vol. 7 No., April 00, hal 35-4 Pemakaian Metode Nmerik Pada Sirklasi Udara di Sekitar Bangnan Tradisional Bali I Gsti Bags Wiaya Ksma Program Stdi Teknik Mesin, Fakltas Teknik,
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Aljabar Linear Elementer MA SKS Silabs : Bab I Matriks dan Operasinya Bab II Determinan Matriks Bab III Sistem Persamaan Linear Bab IV Vektor di Bidang dan di Rang Bab V Rang Vektor Bab VI Rang Hasil Kali
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.
5 BAB TIJAUA PUSTAKA.1 Daya Dkng Tanah Pasir Kapasitas dkng menyatakan tahanan geser tanah ntk melawan penrnan akibat pembebanan, yait tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
Lebih terperinciBab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Daya dukung tanah adalah parameter tanah yang berkenaan dengan kekuatan tanah
Bab TIJAUA PUSTAKA.1. Daya Dkng Tanah Lempng Daya dkng tanah adalah parameter tanah yang berkenaan dengan kekatan tanah ntk menopang sat beban di atasnya. Daya dkng tanah dipengarhi oleh jmlah air yang
Lebih terperinciBagian IV. TOPIK-TOPIK LANJUTAN
440 Bagian IV. TOPIK-TOPIK LJUT Stabilitas liran Flida 44 BB 6 Stabilitas liran Flida 6. Pendahlan pa yang telah kita lakkan selama ini adalah memprediksikan gerakan flida dengan menggnakan persamaan-persamaan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax.
Jl Gegerkalong Hilir, esa Ciwarga, Bandng, Telp/Fax : 0 01 45 8 PEMBORAN / SAMPLING AN VANE SHEAR TEST Standar Acan : ASTM - 145 89 I TUJUAN 1 Untk menyelidiki / mengetahi jenis-jenis lapisan tanah (stratigrafi)
Lebih terperinci(a) (b) Gambar 1. garis singgung
BAB. TURUNAN Sebelm membahas trnan, terlebih dahl ditinja tentang garis singgng pada sat krva. A. Garis singgng Garis singgng adalah garis yang menyinggng sat titik tertent pada sat krva. Pengertian garis
Lebih terperinci