KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13
|
|
- Yanti Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Volme 7, November 05 ISSN KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi Psat Sains Teknologi Akselerator BATAN, Jl.Babarsari Kotak Pos 60 ykbb Jogjakarta 558 ABSTRAK KINERJA INSTALASI PENDINGIN UNTUK CYCLOTRON Decy-3. Telah dihitng kinerja instalasi pendingin siklotron Decy-3. Kinerja dianalisis berdasarkan da spesifikasi teknik setiap komponen pendingin ntk membktikan hasil desain dan pelaksanaan instalasi memenhi kebthan pendinginan. Analisis dilakkan terhadap kemamn perpindahan nasnya. Hilang tekanan dan laj alir dalam instalasi pemian dalam instalasi dianalisis secara empiris menggnakan persamaan Hazen-Williams sedangkan proses perpindahan nas di menara pendingin dianalisis dengan menggnakan bantan grafik psychrometric yang tersedia. Komponen pendingin terdiri dari kondenser serta sistem pemian yang dihbngkan dengan menara pendingin dan diperlengkapi dengan pom ntk mendorong sirklasi pendinginan. Hasil perhitngan mennjkkan bahwa instalasi pendingin chiller menggnakan menara pendingin LiangChi LBC-30 (kasitas aliran dara 5m 3 /menit) dengan pom pendorong Grndfos 4 kw NF30-36T dat mentransfer nas dengan kasitas 47 kw dengan laj alir pendingin 36 lpm, perbedaan tekanan pendingin inpt ke otpt. atm dengan perbedaan sh pendingin 5 0 C. Dari hasil perhitnga tersebt dat disimplkan bahwa spesifikasi teknik komponen pendingin dan hasil instalasinya dat menghasilkan sistem pendinginan yang memenhi kebthan yang diharapkan. Kata Knci: sistem pendingin, siklotron, chiller, menara pendingin ABSTRACT PERFORMANCE OF COOLING INSTALLATION FOR CYCLOTRON DECY-3. Has been calclated the cooling installation performance of Decy-3 cyclotron. The cooling installation is analysed based on the technical specifications of each cooling component to proof the reslts of the design and implementation of installations meet the cooling reqirement. Analysis of loss of pressre and flow rate in the piping installation is done empirically sing Hazen-Williams eqation while the analysis of heat transfer processes in the cooling tower is done sing the help of psychrometric charts that available. Cooling component consists of a condenser and associated piping systems with cooling towers and eqipped with a pmp to psh the circlation of cooling. The calclations show that the installation of the condenser cooler ses the cooling tower LiangChi LBC-30 with a booster pmp Grndfos 4 kw NF30-36T powered 47kW able to transfer heat with the coolant flow rate 36 lpm, inpt to otpt coolant pressre difference.atm and the cooling temperatre difference 5 0. Concltion of the calclation is the technical specifications of cooling components and installation already meets the needs of the cooling expected. Key words: cooling ssistem, cyclotron, chiller, cooling tower PENDAHULUAN Siklotron DECY-3 adalah mesin pemercet ion dan menggnakan chiller sebagai mesin pendingin terd ntk mendinginkan bebera komponen yang membthkan pendinginan bersamaan dengan spesifikasi temperatr yang sama. Sebagai mesin pendingin, chiller membthkan perangkat ntk memindahkan nas yang terdistribsi dalam kondenser kelar dari sistem pendinginan dalam bentk sirklasi air dari menara pendingin (cooling tower) menj kondenser dan kembali ke menara pendingin dengan menggnakan pom pendorong sirklasi. Kesetaraan nas yang dibangkitkan dalam kondenser dengan nas yang dibang melali menara pendingin bergantng da kemamn pom pendorong sirklasi dan kemamn menara pendingin membang nas kelar sistem. Kegiatan konstrksi pendingin chiller DECY3 melipti perancangan spesifikasi teknik komponen pendingin dilanjtkan dengan pelaksanaan instalasi sistem pendinginan. Perancangan spesifikasi teknik berdasar da kekatan pendinginan chiller yang dignakan. Instalasi sirklasi pendingin dilakkan dengan menggnakan pi dengan kran diameter bervariasi dan sebagian menggnakan bahan pi elastik ntk menyesaikan dengan kebthan tataletaknya. Pada tahn 0 telah dilakkan rancangan awal yang didasarkan da tata letak yang telah ditentkan beserta selrh peralatan yait sistem magnet, RF-dee, smber ion dan sistem vakm []. Dari rancangan awal dilanjtkan dengan instalasi dan ji kinerja dari sistem pendingin ntk mengetahi Prosiding Perteman dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 7, November 05 :
2 menara pendingin Volme 7, November 05 ISSN kemamn dalam memenhi kebthan proses pendinginan da Siklotron. Kinerja pendinginan dianalisis berdasarkan da spesifikasi teknik komponen pendingin dan rgi tekanan akibat pelaksanaan instalasi yang kemdian dignakan ntk menetapkan kalitas pendinginan terhadap kebthan pendinginan yang dibthkan dalam desain siklotron DECY-3. TATAKERJA Konstrksi pendingin siklotron DECY-3MeV adalah instalasi pendingin bebera komponen siklotron dengan indk pendinginan menggnakan chiller. Kinerja pendinginan yang dianalisis dalam tlisan ini adalah instalasi pembang nas kondenser chiller dengan sirklasi air menj menara pendingin. Spesifikasi komponen pendingin kondenser ditetapkan sebagai berikt:. Chiller[] Tipe: Advantage M-7,5W Kasitas pendinginan: 6,7 kw Diameter pi kondenser: 0,75 in Laj pendinginan kondenser:06 lpm beda tekanan,36 atm. Pom pendorong sirklasi air [3] Tipe: Grndfos NF30-36T Diameter pi hisap:,5 in Diameter pi dorong:,0 in Daya motor: 4 kw, 380 V, 50Hz, 3 fase Kasitas total head: 37 m, debit 00 lpm 33 m, debit 400 lpm 4m, debit 600 lpm 3. Menara pendingin [4] Tipe: Liang Chi LBC-30 Spesifikasi dara pengembn diameter fan : 770 mm laj alir dara : 5 m 3 /menit motor fan : hp diameter pi inlet dan otlet :.5 in Instalasi pendingin kondenser chiller direncanakan seperti da Gambar. Perhitngan Rgi Tekanan Dalam Instalasi Pemian Pendingin kondenser chiller diinstal tan flow meter mapn meter tekanan. Laj alir pendingin dan beda tekanan yang terjadi da kondenser diperhitngkan secara analitis berdasarkan spesifikasi teknik komponen yang tersang. Bentk instalasi pendingin diekivalenkan dengan diagram instalasi seperti da Gambar. Diagram instalasi pendingin Gambar dignakan ntk memperhitngkan rgi tekanan yang terjadi dalam pemian instalasi pendingin. ot in proses pendingin chiller kondenser ot in meter tekanan flow meter valve pom air Gambar. Diagram instalasi pendinginan kondenser chiller. menara pendingin m 6 m redcer.5-4 m redcer - m m 5 m m m p=.36 atm=0 psi Q=8 gpm= 00 lpm chiller pom 5 m Gambar. Diagram instalasi pemian pendingin chiller. KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi 5
3 Volme 7, November 05 ISSN Perhitngan Rgi Tekanan Rgi tekanan dalam sirklasi air disebabkan oleh pergesekan pendingin dengan sistem pemian dalam instalasi pendingin. Rgi tekanan ini dat ditentkan secara empiris menggnakan persamaan Hazen-Williams [5] yang diterjemahkan da persamaan () dara kelar air mask.85 h = Q f () d C kisi-kisi isian dengan h f adalah rgi tekanan (m kolom air/00 m njang pi, C koefisien kekasaran permkaan pi (ntk pralon C = 50), d diameter pi (mm) dan Q debit sirklasi air pendingin (liter/menit) Persamaan Hazen-Williams dat dignakan ntk menghitng rgi tekanan yang terjadi dalam aliran air njang 00 m. Sebagai pelengkap persamaan tersebt adalah konstanta C yang merkan fngsi bahan pi yang dignakan. Rgi tekanan da komponen instalasi seperti halnya, sambngan cabang redcer/exncer disediakan tabel ekivalen komponen tersebt dengan njang pi yang menggantikannya, sehingga instalasi pemian yang berlik-lik ekivalen dengan pi dengan diameter tertent dan njang terkr. Berdasar Gambar. ras pi dan komponen pelengkap yang dignakan dalam instalasi pemian membthkan inventaris data diameter dan njang pi sehingga dat dibat data ras pi dengan njang dan diameter yang diketahi. Dengan menggnakan persamaan Hazen-Williams dat diperhitngkan rgi tekanan da masing-masing ras pi yang dignakan sehingga dat diperoleh rgi tekanan keselrhan instalasi pemiannya. Kondenser chiller mempnyai kran pi tertent dan spesifikasi kerja telah diketahi yang mennjkkan nilai tekanan tertent abila debit aliran pendingin tertent. Dengan menggnakan persamaan Hazen-Williams dat dikai ntk menentkan njang pi ekivalen dari kondenser ntk mendkng instalasi pemian pendinginnya. Hasil perhitngan da pendekatan ini diperoleh kondenser chiller ekivalen dengan pi diameter 0.5 in dan njang 93 cm. Perhitngan Neraca Perpindahan Panas Panas yang diambil dari kondenser chiller oleh sirklasi pendingin, diles ke lingkngan dengan menggnakan menara pendingin. Prinsip perpindahan dalam menara pendingin dat dilihat da Gambar 3. Proses perpindahan nas diperhitngkan dalam keadaan beroperasi tnak sehingga laj perpindahan nas selal konstan sedangkan proses perpindahan nas dalam menara pendingin dianggap ideal sehingga temperatr air yang didinginkan dat mencai temperatr lingkngan. air kelar dara mask Gambar 3. Prinsip kerja menara pendingin [4,6,7,8]. Dalam keadaan ini persamaan kekekalan energi da menara pendingin dat ditliskan sebagai berikt [6,7]: m ( h h ) + ( m C T m C T ) = 0 G a a () dengan ketentan m adalah rat massa dara, G laj aliran dara, h entalpi dara kelar menara pendingin, h entalpi dara mask menara pendingin, m a laj massa air kelar menara pendingin, C Kasitas nas air, T temperatr air kelar air menara pendingin, m a laj massa air mask menara pendingin dan T temperatr air mask menara pendingin. Persamaan kekekalan massa dalam proses pendinginan dat ditliskan sebagai berikt: m ( H ) a ma + mg H = (3) dengan ketentan H adalah kelembaban dara kelar (g air/kg dara) dan H kelembaban dara mask (g air/kg dara). Abila persamaan (3) disbstitsikan da persamaan () dat diperoleh persamaan kesetaraan laj perpindahan nas yang ditliskan sebagai berikt: m G ( h h ) = m ac ( T T ) + ( m G ( H H )) C T (4) Abila perpindahan nas diperhitngkan tidak disertai pengan air maka persamaan kesetaraan nas ditliskan sebagai berikt: ( h ) = m C ( T T ) m G h (5) a Prosiding Perteman dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 7, November 05 :
4 Volme 7, November 05 ISSN sedangkan abila sebaliknya yait perpindahan nas sepenhnya menyebabkan pengan maka persamaan kesetaraan nas ditliskan sebagai berikt : ( h ) = m GC T ( H H ) m G h (6) Dalam kenyataan yang sesngghnya proses perpindahan nas dalam menara pendingin selal didkng oleh proses pengan air dan proses pendinginan btir air sehingga dalam perhitngan perl diperhitngkan semanya. Dalam persamaan kesetaraan nas da menara pendingin tersebt dat dilihat bahwa nas yang berpindah ke dalam aliran dara menara pendingin adalah merkan jmlah nas yang berasal dari btiran air yang didinginkan dan nas pengan yang menyertai dara yang mengalir dalam bentk pertambahan kelembaban dara yang kelar dari menara pendingin. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitngan Rgi Tekanan Berdasarkan da Gambar dat dissn komponen instalasi pemian dalam data njang dan diameter pi, dengan persamaan Hazen-Williams berdasar kemamn pom sirklasi, masing-masing ras pi dat dihitng rgi tekanan aliran karena gaya gesek dinding pi, rgi tekanan keselrhan instalasi adalah merkan akmlasi rgi tekanan da masing-masing ras pi instalasinya. Inventarisasi komponen penysn instalasi pendingin dan perhitngan rgi tekanan da njang pemiannya ditampilkan da Tabel. Hasil perhitngan mennjkkan bahwa da debit sirklasi pendingin mencai 36.5 lpm menghasilkan rgi tekanan hidrolika dalam sistem instalasi pendingin total sebesar 37,07 m. Rgi tekanan tersebt sama dengan batas tekanan dorong tertinggi yang dimiliki pom yang disang dan menrt hasil perhitngan empiris Hazen-Williams menghasilkan laj alir sebesar 36,5 lpm. Nilai tersebt lebih besar dari debit kebthan pendinginan chiller 06 lpm. Sedangkan tekanan yang terjadi da kondenser terhitng sebesar.88 m (.03 atm) mennjkkan bahwa tekanan air pendingin lebih besar dari spesifikasi kebthan oleh chiller sehingga secara keselrhan sistem instalasi pendingin mamp mendinginkan chiller sami da batas kemamn maksimmnya. No Tabel. Data komponen instalasi pendingin kondenser chiller dan hasil perhitngan rgi tekanan. Komponen instalasi pendingin Ukran Pi ekivalen Hasil perhitngan rgi tekanan berdasar persamaan Hazen-Williams Panjang Diameter dalam Debit air Rgi tekanan (in) (cm) (cm) (lpm) (m) Pi Pi Redcer Elbow 90 o Elbow 90 o Pi Elbow 90 o Elbow Kondenser Elbow 90 o Elbow 90 o Pi Elbow 90 o Elbow 90 o Exnser Pi Total rgi tekanan dalam instalasi pendingin: KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi 53
5 Volme 7, November 05 ISSN Perpindahan Panas Pada Menara Pendingin Debit sirklasi air pendingin 36.5 lpm =,75 lpdet dengan daya nas yang dipindahkan 6.7 kw = 6,7 kjole/det. Abila kasitas nas air sebesar 4.79 jole/gr o C akan menghasilkan beda temperatr air yang didinginkan sebesar T = φ T =,75 P kjole ( l ) C jole p 0 det ( l ) det gr C 6.7 kjole det =.8 4,79 jole 0 det gr C 0 ( C) (7) Abila temperatr hasil pendinginan yang diharapkan sama dengan temperatr lingkngan 3 o C maka temperatr air mask menara pendingin sebesar 34,8 o C. Panas yang dipindahkan dari air ke dara sebesar 6.7 KW = 960 KJ/jam = 60 KJ/menit. Pada temperatr 3 o C dan kelembaban dara 70% laj alir dara 5 m 3 /menit= 5.57 = 60 Kg dara kering/menit. Kenaikan entalpi dara =60 KJ/menit /60 Kg/menit = 6.65 KJ/Kg dara kering. Berdasarkan grafik psychrometric [9,0] diperoleh data entalpi dara mask menara pendingin sebesar 87 kj/kg dara kering. Entalpi dara kelar dari menara pendingin adalah ( ) = 93.6 kj/kg dara kering. Abila dianggap tidak terjadi pengan air maka kenaikan entalpi dara menyebabkan temperatr dara meningkat dan kelembaban berkrang sehingga dari grafik psychrometric dat diketahi kelembaban trn menjadi 59% dan temperatr dara kelar dari menara pendingin terbaca sebesar 36.5 o C. Gambar 4. Bidang kerja menara pendingin ntk beban pendinginan siklotron DECY-3 digambarkan diatas Grafik psychrometric. Prosiding Perteman dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 7, November 05 :
6 Volme 7, November 05 ISSN Abila kenaikan entalpi dara diperhitngkan sebagai akibat pengan air sepenhnya maka dara kelar menara pendingin tidak mengalami kenaikan temperatr akan tetapi kelembaban dara meningkat menjadi 80%. Abila keda asmsi ini digambarkan sebagai bidang kerja menara pendingin da grafik psychrometric terlihat sebagai lasan segi tiga yang menggambarkan kebolehjadian proses perpindahan nas dalam menara pendingin. Analisa kinerja cooling tower yang dilakkan oleh Pratiwi N.P. dkk. (04) mennjkkan bahwa kinerja cooling tower dipengarhi kondisi temperatr dara yait temperatr dry blb dan wet blb, temperatr dan laj aliran air mask serta kinerja fan []. Untk penelitian kinerja instalasi pendingin siklotron menekankan da kasitas pendinginan ntk memenhi kebthan pendingin da siklotron DECY-3. Hasil analisa mennjkkan bahwa pergeseran temperatr lingkngan menyebabkan terjadi pergeseran bidang kerja menara pendingin. Tetapi dilihat dari perbandingan lasan bidang kerja terhadap kebolehjadian pergeseran temperatr lingkngan, mennjkkan bahwa kemamn pendinginan masih dat dipenhi oleh jangka spesifikasi teknik menara pendingin. Gambar 4 mennjkkan bidang kerja pendinginan kondenser oleh menara pendingin dalam bidang grafik psichrometric. KESIMPULAN Hasil analisis kinerja pendingin mennjkkan data kinerja instalasi pendinginan yang melipti daya pendinginan sistem sebesar 47 kw, laj alir pendingin 36.5 lpm, beda tekanan da sistem pemindah nas sebesar,.atm, beda temperatr pendinginan 5 o C. Spesifikasi teknik menara pendingin yang disang menghasilkan proses perpindahan nas yang mamp memindahkan nas yang diberikan oleh sirklasi air pendingin dari chiller. Analisis mennjkkan bahwa temperatr air dari kondenser chiller sebesar 34,8 o C dat didinginkan menjadi sama dengan temperatr lingkngan (3 o C). Abila dikomrasikan dengan kebthan pendinginan siklotron dengan spesifikasi laj alir 06 lpm dan beda tekanan,36 atm, beda temperatr pendinginan,8 o C ntk memindahkan nas 6,7 kw dat disimplkan bahwa hasil pemasangan instalasi pendingin kondenser chiller memenhi kebthan siklotron DECY-3 yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA [] CHOLIL M., SUYAMTO, SUPRAPTO, Rancangan Awal Sistem Pendingin da Siklotron DECY 3 MeV, Presentasi dan Perteman Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, 0, vol. 3, pp [] diakses tgl 6 Febrari 03. [3] Pmp-hose, FLUID FLOW THROUGH REAL PIPES, University of California, Santa Barbara r04/sepmphose.html, diakses tgl 0 April 03. [4] LIANG CHI, Liang Chi Cooling Tower, Catalog Liang Chi Cooling Tower Sdn Bhd. [5] POWERS, J. P; CORWIN, A. B; PAUL, C. SCHMALL, KAECK, W.E, Constrction Dewatering and Grondwater Control: New Methods and Applications, Appendix A. Third Edition, John Wiley & Sons, Inc. [6] SIEMENS, Psychrometric Chart Strctre and Application, Siemens Switzerland Ltd. [7] VISKA MULYANDASARI, Cooling Tower Selection and Sizing (Engineering Design Gideline), Practical Engineering Gidelines for Processing Plant Soltions. KLM Technology Grop, diakses tgl 6 Febrari 03. [8] ype=white+papers/, diakses tgl 6 febrari 03 [9] diakses tgl 0 Jni 03 [0] diakses tgl 0 Jni 03 [] PRATIWI N.P., NUGROHO G., HAMIDAH N.L, Analisa Kinerja Cooling Tower Indced Draft Tipe LBC W-300 Terhadap Pengarh Temperatr Lingkngan, Jrnal Teknik Pomits, 04, Vol. 7, No. 7. TANYA JAWAB Bambang Siswanto Akah sistem pendingin ini telah terinstalasi da cyclotron DECY-3, bera sh inpt dan otpt sh dari chiler ini dan akah pendingin ini telah memenhi syarat dari sistem yang didinginkan. Edi Trijono BS Ya, instalasi telah tersang dan mamp mendinginkan kondenser chiler da DECY-3, dibktikan operasi steady state chiller mendinginkan beban magnet dan cat daya magnet tan ada kelhan da hasil pendinginannya (temperatr pendinginan 0 o C). Desiyani Nani Akah ada kebaran/teman bar dari riset yang telah bak lakkan, akah kegnaan instalasi ini? Edi Trijono BS Tidak ada kebaran dalam riset ini, namn bersifat mengevalasi njk kerja instalasi pendingin siklotron yang telah dignakan dan diimplementasikan di BATAN ini. KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi 55
Penerapan Masalah Transportasi
KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.
Lebih terperinciUntuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah
Lebih terperinciSession 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa
Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin
Lebih terperinciHASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI
HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da
Lebih terperinciBAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan
Lebih terperinciAnalisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742
Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi
Lebih terperinciKEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)
Lebih terperinciPENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN
Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha
Lebih terperinciMETODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN
METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan
Lebih terperinciFAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN
Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD
Lebih terperinciModel Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu
Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima
Lebih terperinciBAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif
BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta
Lebih terperinciBAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU
BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL
Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba
Lebih terperinciIT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)
IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:
Lebih terperinciAnalisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral
Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta
Lebih terperinciBUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA
BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan
Lebih terperinciTEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE
TEKAA TAAH PADA DIDIG PEAHA METODA RAKIE Moda kernthan F Gaya F dapat disebabkan oleh: gesekan pada dasar (gravity retaining walls) masknya dinding ke dalam tanah (sheet retaining walls) angker dan penahan
Lebih terperinciSolusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy
Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear
Lebih terperinciEKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN
EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL SISTEM PENDINGIN PADA
Volume 13, Januari 2012 ISSN 1411-1349 SIKLOTRON DECY 13 MEV Mukhammad Cholil, Suyamto, Suprapto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) - BATAN Jln. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta
Lebih terperinciIII PEMODELAN SISTEM PENDULUM
14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan
Lebih terperinciPENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE
Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN TEORI
9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI
JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan
Lebih terperinciFisika Ebtanas
isika Ebtanas 1996 1 1. Di bawah ini yang merpakan kelompok besaran trnan adalah A. momentm, wakt, kat ars B. kecepatan, saha, massa C. energi, saha, wakt ptar D. wakt ptar, panjang, massa E. momen gaya,
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN
KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang
Lebih terperinciBEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT
BEBERP IDENTITS PD GENERLISSI BRISN FIBONCCI Sri Melati 1, Mashadi, Msraini M 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika Dosen Jrsan Matematika Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan lam Universitas Ria Kamps
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata
Lebih terperinciFEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan
Lebih terperinciBab 5 RUANG HASIL KALI DALAM
Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R
Lebih terperinci1. Grafik di samping menyatakan hubungan antara jarak (s) terhadap waktu (t) dari benda yang bergerak.
1 1. Grafik di samping menyatakan hbngan antara jarak (s) terhadap wakt (t) dari benda yang bergerak. Bila s dalam m, dan t dalam sekon, maka kecepatan rata-rata benda A. 0,60 m/s D. 3,00 m/s B. 1,67 m/s
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK SIPIL USU
JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEBUTUHAN COOLING TOWER PADA RANCANG BANGUN UNTAI UJI SISTEM KENDALI REAKTOR RISET
PERHITUNGAN KEBUTUHAN COOLING TOWER PADA RANCANG BANGUN UNTAI UJI SISTEM KENDALI REAKTOR RISET ABSTRAK Muhammad Awwaluddin, Puji Santosa, Suwardiyono Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir BATAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT
PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS
KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode penelitian ada dua macam yaitu metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciKontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi
Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini
Lebih terperinciPertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik
Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima
Lebih terperinciPemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)
tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan
Lebih terperinci(a) (b) Gambar 1. garis singgung
BAB. TURUNAN Sebelm membahas trnan, terlebih dahl ditinja tentang garis singgng pada sat krva. A. Garis singgng Garis singgng adalah garis yang menyinggng sat titik tertent pada sat krva. Pengertian garis
Lebih terperinciEKSISTENSI BAGIAN IMAJINER PADA INTEGRAL FORMULA INVERSI FUNGSI KARAKTERISTIK
Jrnal Matematika UNAND Vol. No. 2 Hal. 39 43 ISSN : 233 29 c Jrsan Matematika FMIPA UNAND EKSISTENSI BAGIAN IMAJINER PADA INTEGRAL FORMULA INVERSI FUNGSI KARAKTERISTIK YULIANA PERMATASARI Program Stdi
Lebih terperinciPengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur
Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang
Lebih terperinci(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni
Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSIAS INDONESIA PERANANGAN PENGENDALI MODEL PREDIIVE ONROL (MP) PADA SISEM EA EXANGER DENGAN JENIS KARAKERISIK SELL AND UBE ESIS RIDWAN FARUDIN 76733 FAKULAS EKNIK PROGRAM SUDI EKNIK KONROL INDUSRI
Lebih terperinciOPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI
OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem
Lebih terperinciPERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR
Diktat Mata Kliah PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALA PENUKAR KALOR Dignakan Khss Di Lingkngan Program Stdi eknik Mesin S-1 Universitas Mhammadiah Yogakarta Oleh: EDDY NURCAHYADI, S, MEng (1979010600310
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh
BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis
Lebih terperinciBab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Daya dukung tanah adalah parameter tanah yang berkenaan dengan kekuatan tanah
Bab TIJAUA PUSTAKA.1. Daya Dkng Tanah Lempng Daya dkng tanah adalah parameter tanah yang berkenaan dengan kekatan tanah ntk menopang sat beban di atasnya. Daya dkng tanah dipengarhi oleh jmlah air yang
Lebih terperinci(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK
PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.
5 BAB TIJAUA PUSTAKA.1 Daya Dkng Tanah Pasir Kapasitas dkng menyatakan tahanan geser tanah ntk melawan penrnan akibat pembebanan, yait tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
Lebih terperinciPENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara
Lebih terperinciSTUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR
STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat
Lebih terperinci1. Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran A. impuls D. tekanan B. energi E. percepatan C. gaya
1 1. Momentm mempnyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran A. impls D. tekanan B. energi E. percepatan C. gaya 2. Gerak sebah mobil menghasilkan grafik kecepatan (V) terhadap wakt (t) yang diperlihatkan
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK *Eflita Yohana, Ari
Lebih terperincilim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :
TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan
Lebih terperinciPANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan:
PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM Perl diingat kembali definisi panjang dan jarak sat ektor pada rang hasil kali dalam Eclid, yait rnag ektor yang hasil kali dlamnya didefinisikan sebagai
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS
PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS Ole: Citra Dewi Ksma P. 106 100 007 Dosen pembimbing: DR. Sbiono, MSc. Latar Belakang PENDAHULUAN Penyakit Tberklosis TB adala
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air
Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin
Lebih terperinciNAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com
1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses
Lebih terperinciKorelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika
Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level
Lebih terperinciDaya Dukung Tanah LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 7
LAPORAN UGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan restle ipe Deck On Pile di Pelabhan Garongkong, Propinsi Slawesi Selatan Bab 7 Daya Dkng anah Bab 7 Daya Dkng anah Laporan gas Akhir (KL-40Z0) Perancangan
Lebih terperinciPENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN
1 PENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN BAB 5.1. 5.2. 1 SUB POKOK BAHASAN : Jenis-jeins Jembatan Bagian-bagian Strktr Jembatan 1. Tjan Pembelajaran Umm : Mamap mengenal jenis-jenis Jembatan Balok
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax.
Jl Gegerkalong Hilir, esa Ciwarga, Bandng, Telp/Fax : 0 01 45 8 PEMBORAN / SAMPLING AN VANE SHEAR TEST Standar Acan : ASTM - 145 89 I TUJUAN 1 Untk menyelidiki / mengetahi jenis-jenis lapisan tanah (stratigrafi)
Lebih terperinciPerbandingan Unjuk Kerja Menara Pendingin Sistem Terbuka dan Tertutup
Perbandingan Unjuk Kerja Menara Pendingin Sistem Terbuka dan Tertutup Muhammad Hafil Nugraha Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Abstrak - Dalam suatu siklus kondenser perpendingin
Lebih terperinciHasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)
oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =
Lebih terperinciSISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING
SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni
Lebih terperinciANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT01 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK
25 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 207 ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT0 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK Hutriadi Pratama Siallagan Program Studi Teknik
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA
Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA Helmizar Dosen
Lebih terperinciALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.
ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno
Lebih terperinciLKPD.3 HUKUM ARCHIMEDES
LKPD.3 HUKUM RCHIMEDES Kelompok : Nama nggota : 1. 2. 3. 4. 5.. Tjan Percobaan. Tjan Percobaan - Melali penyelidikan ini peserta didik mamp mengetahi pengarh volme benda yang tercelp dalam zat cair terhadap
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya
PENDEKATAN TEORITIS Prinsip Kerja Oen Sra Prinsip kerja en sra sebagai berikt: Iradiasi sra akan mask ke dalam rang en dengan da cara, ait secara langsng ata dipantlkan melali reflektr ang mengelilingi
Lebih terperinciMODEL P BACK ORDER DAN ALGORITMA PERMASALAHAN INVENTORI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ONGKOS TRANSPORTASI (FIXED AND VARIABLE COST) PERMINTAAN PROBABILISTIK
158 Model P Bak Order dan Algoritma...(Brhan) MODEL P BACK ODE DAN ALGOITMA PEMASALAHAN INVENTOI DENGAN MEMPETIMBANGKAN ONGKOS TANSPOTASI (FIXED AND VAIABLE COST) PEMINTAAN POBABILISTIK Brhan Jrsan Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi isu utama. Kebutuhan energi tersebut setiap hari terus meningkat. Maka dari itu, energi yang tersedia di bumi
Lebih terperincimerupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI PERMASALAHAN INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI DAN VII DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON Samsl Arifin
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Pengambilan data pada kondensor disistem spray drying ini telah dilaksanakan pada bulan desember 2013 - maret 2014 di Laboratorium Teknik
Lebih terperinciSIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMPUH LAS DAN MENDAPAT PERLAKUAN PANAS ANNEALING DAN NORMALIZING
SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMUH LAS DAN MENDAAT ERLAKUAN ANAS ANNEALING DAN NORMALIZING Nkman (1) (1) Jrsan Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya rabmlih
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penaksiran Laju Aliran Air Ada beberapa metoda yang digunakan untuk menaksir besarnya laju aliran air, di antaranya yang akan dibahas di sini, yaitu : a. Berdasarkan jumlah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Ras Broiler
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aam Ras Broiler Aam ras broiler adalah salah sat jenis aam tipe pedaging ang dipelihara di Indonesia secara komersial. Kata broiler berasal dari daerah bagian timr negara Amerika
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIK PEMILIHAN HEAT PUMP DAN PERHITUNGAN SISTEM SALURAN PADA KANDANG PETERNAKAN AYAM BROILER SISTEM TERTUTUP
INFOMATEK Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 KAJIAN TEORITIK PEMILIHAN HEAT PUMP DAN PERHITUNGAN SISTEM SALURAN PADA KANDANG PETERNAKAN AYAM BROILER SISTEM TERTUTUP Evi Sofia *), Abdurrachim **) *Universitas
Lebih terperinci1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. ½ 3 F B. ½ 2 F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F
1 1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menrt smb x adalah A. ½ 3 F B. ½ F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F. Benda jath bebas adalah benda yang memiliki: (1) Kecepatan awal nol () Percepatan = percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciPemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an
Pemodelan Matematika Rentang Wakt yang Dibthkan dalam Menghafal Al-Qr an Indah Nrsprianah Tadris Matematika, IAIN Syekh Nrjati Cirebon Email: rizqi.syadida@yahoo.com Abstrak Kegiatan menghafal Al-Qr an
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA SUATU MENARA PENDINGIN
UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA SUATU MENARA PENDINGIN Lalu Mustiadi, Mochtar Asroni Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang Kampus II, Jl. Karanglo
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang
BAB II TEORI DASAR. Strktr Dalam Bmi Bmi kita terssn oleh beberapa lapisan ang mempnai sifat ang berbeda-beda. Lapisan bmi ang paling lar adalah kerak bmi, ang memiliki kedalaman sekitar Kerak bmi (crst)
Lebih terperinciTrihastuti Agustinah
TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E OBJEKTIF TEORI CONTOH 4 SIMPULAN 5 LATIHAN
Lebih terperinciHUMIDIFIKASI DEHUMIDIFIKASI
HUMIDIFIKASI DEHUMIDIFIKASI HUMIDITY (SPECIFIC HUMIDITY) Humidity (specific humidity) : perbandingan antara massa uap air (lb atau kg) dengan massa (lb atau kg) = m H 2 O 18p H2 O 18n H2 O = = m dry air
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO.. iv PERSEMBAHAN.. v KATA PENGANTAR.... vi ABSTRAK/ABSTRACT viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR NOTASI..... vii DAFTAR TABEL.. xii DAFTAR GAMBAR... xiii
Lebih terperinciJurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi
Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi Lamsihar S. Tamba 1), Harmen 2) dan A. Yudi Eka Risano 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPAKET TUTORIAL TERMODINAMIKA OLEH: DRA. HARTATIEK, M.SI.
AKE UORIAL ERMODINAMIKA OLEH: DRA. HARAIEK, M.SI. JURUSAN FISIKA FAKULAS MAEMAIKA DAN ILMU ENGEAHUAN ALAM UNIERSIAS NEGERI MALANG 009 BAB I KONSE-KONSE DASAR A. endahlan ada bab ini Anda akan mempelajari
Lebih terperinci