ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21
|
|
- Sri Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered in bilding a skscraper. This is becase the air flow elocit can affect the comfort of hose room. The method which is sed to sole the air flow analsis is a finite olme withsing Qadratic Upwind Interpolation Conectie Kinematics (QUICK) discretization techniqe. Finite olme method is sed to obtain a mathematical model of air flow elocit and QUICK is sed to discretize it sch that it will ield a linier eqation sstem in a matri of size (mn) (mn). To simlate the air flow analsis is sed Matlab and Flent softwares. The reslt show that if the barrier is higher the air flow elocit will be decreased and if the distance of barrier is longerthe air flow elocit will be increased. It can be conclde that this analsis can be applied to hae a comfort hose room. Ke Words : air flow elocit,mathematic model, finite olme method,quick PENDAHULUAN Keberadaan sat bangnan tidak dapat dipisahkan dari lingkngan sekitarna. Kondisi lingkngan sekitar merpakan hal ang wajib ditinja dalam proses perancangan bangnan. Salah sat faktor lingkngan ang mempengarhi perancangan bangnan adalah iklim. Oleh karena it, saha pengendalian terhadap pengarh iklim perl dilakkan oleh para perancang bangnan. Usaha pengendalian ang mempertimbangkan faktor iklim dapat dilakkansecara pasif sampai batas tertent. Pengendalian secara pasif jga sering disebt pengendalian secara alami. Usaha pengendalian faktor iklim secara alami dapat berpa entilasi alami (Soegijanto, 1999:1-). Ventilasi alami merpakan proses penggantian dara di dalam rangan dengan dara segar dari lar rangan tanpa bantan peralatan mekanik (Satwiko, 5:4). Ventilasi dibthkan agar dara di dalam rangan tetap sehat dan naman ntk pernafasan. Penggnaan entilasi alami pada bangnan selain dapat mengsahakan entilasi ang sehat dan naman jga dapat membant saha penghematan energi. Namn, menrt Satwiko (5:1) entilasi alami memiliki beberapa kekrangan, salah satna adalah kecepatan angin ang tidak mdah diatr. 19 Mahasiswa Program Stdi Pendidikan Matematika FKIP Uniersitas Jember Dosen Program Stdi Pendidikan Matematika FKIP Uniersitas Jember 1 Dosen Program Stdi Pendidikan Matematika FKIP Uniersitas Jember
2 76 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 Kecepatan angin pada sat tempat dipengarhi oleh ketinggian tempat tersebt dari permkaan tanah. Semakin tinggi posisi hnian dari atas permkaan tanah akansemakin cepat kecepatan angin ang diterima bangnan dan menebabkan semakin cepat kecepatan aliran dara (entilasi) ang mask kedalam hnian. Pada lingkngan perkotaan di Indonesia, terdapat bangnan-bangnan bertingkat seperti kantor, hotel dan apartemen. Bangnan bertingkat adalah bangnan ang mempnai lebih dari sat lantai secara ertikal. Kebthan rang ntk para penggna ang berbanding terbalik dengan las lahan menebabkan bangnan-bangnan di lingkngan perkotaan memiliki tinggi ang berbeda-bedadan saling berdekatan. Penelitian tentang kecepatan aliran dara pada bangnan dapat dilakkandengan menggnakan model rmah sederhana ata dengan bantan software simlasi. Pada hasil penelitian ang menggnakan model rmah sederhana dalam terowongan angin, pola aliran dara di sekitar sebah bangnan akan berbah jikaada bangnan lain ang berada disekitarna (Soegijanto, 1999:5). Untk membant dalam menganalisis kecepatan aliran dara, maka diperlkanmetode ang dignakan ntk menelesaikan persamaan matematika ang dihasilkan. Adapn metode ang dignakan dalam menelesaikan persamaan matematika banak sekali namn ntk kass ini hana metode tertent saja angdapat dignakan. Metode ang dignakan pada penelitian ini adalah metode olme hingga. Hal ini karena metode olme hingga dapat dignakan pada bentkbenda ang tidak teratr sehingga benda menjadi lebih mdah didiskritisasi ntkmenentkan nilai-nilai ang akan dicari pada proses diskritisasi. Sehingga dalammenelesaikan persamaan matematika akan lebih mdah dan bisa menghasilkansolsi ang mendekati nilai sebenarna. METODE PENELITIAN Berdasarkan jenisna, penelitian ang dignakan dalam penelitian ini adalah penelitian stdi kass (Trisnani, D., 14,). Dalam penelitian ini dignakan teknik dokmentasi dengan mengmplkan data-data ang diperlkan ntk dignakan. Dalam hal ini mengmplkan data terkait ariabel-ariabel ang dignakan dalam analisis sehingga diharapkan bias mendapatkan hasil ang sesai dengan keadaan
3 Joni Ssanto dkk :Analisis Kecepatan Aliran Udara Pada Gedng 77 sebenarna dilapangan. Pada proses analisis data-data tersebt dignakan dalam proses komptasi menggnakan MATLAB mapn simlasi menggnakan FLUENT. Menrt Nazir (dalam Ssanti, 1:36) pengmplan data adalah prosedr ang sistematis dan standar ntk memperoleh data ang diperlkan. Sedangkan Ariknto (dalam Ystica, 1:35) menatakan bahwa metode pengmplan data adalah cara-cara ang dapat dignakan peneliti ntk mengmplkan data. Pengmplan data erat hbngana dengan permasalahan ang akan diselesaikan, sehingga metode ang dignakan dalam pengmplan data berfngsi ntk mendkng penelitian dalam memperoleh data sesai dengan tjan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggnakan metode dokmentasi dalam pengmplan data. Metode dokmentasi ait metode pengmplan data ang berpa hal-hal ata ariabel ang terdiri dari catatan, transkrip, bk, srat kabar, majalah, prasasti, notlen rapat, agenda dan sebagaina (Ariknto, 1998:34). Peneliti akan memperoleh data ang diinginkan dengan mempelajari bk, jrnal ilmiah serta berbagai data ang diambil dari catatan dan data-data dari internet. Data ang melipti kecepatan angin, sh dara, tekanan dara, tinggi bangnan, massa jenis dara dan koefisien kekasaran permkaan tanah akan diperoleh dari data dan catatan pada internet dan bk-bk fisika bangnan. Analisis data merpakan bagian akhir dari sat penelitian. Data ang dikmplkan selanjtna diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah dan dianalisa secara logis menrt rancangan penelitian ang telah ditetapkan. Analisis data diarahkan ntk memberi argmentasi ata penjelasan mengenai tjan ang diajkan dalam penelitian, berdasarkan data ata fakta ang diperoleh.dalam menganalisis jga dignakan analisis efektifitas penggnaan metode dengan menggnakan analisis nilai eror. Dalam analisis tersebt ditetapkan sat metode dikatan alid jika nilai erorna krang dari.5 sehingga nilai tersebt dignakan sebagai acan ntk menganalisis efektifitas penggnaan metode olme hingga dengan teknik diskretisasi QUICK. Teknik diskritisasi ang dilakkan menggnakan teknik diskritisasi QUICK : e (i, j) = 1 8 (i 1, j) (i, j) + 3 (i + 1, j) 8 n (i, j) = 1 8 (i, j 1) (i, j) + 3 (i, j + 1) 8
4 78 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 s (i, j) = 1 8 (i, j ) (i, j 1) (i, j) w (i, j) = 1 8 (i, j) (i 1, j) (i, j) (dalam Fatahillah, A., 14) HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian bertjan ntk mengetahi pengarh ketinggian penghalang dan jarak penghalang terhadap gedng bertingkat terhadap kecepatan aliran ang didasarkan pada simlasi secara nmerik menggnakan software MATLAB dan simlasi Bentki geometri menggnakan software FLUENT. Dalam analisis dignakan da persamaan ait persamaan momentm dan persamaan energi. 1. Persamaan momentm g g P P t s n w e (1) Persamaan 1. persamaan momentm. Persamaan energi C t s n w e () Menelesaikan bentk persamaan diferensial ntk persamaan momentm dan persamaan energ dengan mengintegralkanterhadap dan karena pada analisis kecepatan aliran dara wakt tidak mempengarhi sistem sehingga integrasi tidak dilakkan jga terhadap wakt. Setelah menelesaikan persamaan integrasi tersebt kemdian akan diperoleh persamaan bar kemdian mensbstitsikan persamaan energi ke persamaan momentm ata sebalikna. Kemdian persamaan tersebt diselesaikan dengan mengelompokkan berdasarkan arah kecepatan timr, barat, selatan dan tara maka diperoleh persamaan:
5 Joni Ssanto dkk :Analisis Kecepatan Aliran Udara Pada Gedng 79 g P P C s n w e (3) Kemdian Persamaan 3 tersebt diselesaikan dengan metode olme hingga dengan teknik diskritisasi QUICK, sehingga didapatkan sebah matriks ang berkran (mn)(mn) ang akan dignakan dalam analisis kecepatan aliran dara secara nmerik menggnakan bantan software MATLAB. Setelah menelesaikan Persamaan 3 kemdian membat format programing dalam MATLAB sehingga akan dihasilkan simlasi dari analisis kecepatan aliran dara seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Simlasi Menggnakan MATLAB Pada Ketinggian Penghalang 5 meter Hasil simlasi nmerik analisis kecepatan aliran dara pada gedng bertingkat karena pengarh penghalang di depanna. Berdasarkan Gambar 4.7 da-pat dilihat bahwa terjadi peningkatan kecepatan aliran dara pada diskreti- sasi titik ke-1 sampai titik ke-1 karena adana pengarh gaa gesek antara partikel dara dan pertikel tanah ang menebabkan terjadina pembelokan arah kelajan sehingga terjadi peningkatan kecepatan pada arah horizontal. Adapn pada diskretisasi titik ke-1 ke diskretisasi titik ke-11 terjadi pen- rnan karena pengarh gedng ang menebabkan terjadina daa hisap gedng sehingga terjadi trblensi ang menebabkan penrnan kecepa-tan aliran pada daerah ang terletak dibelakang gedng. Pada diskretisasi titik ke-11 ke diskretisasi titik ke-1 terjadi peningkatan kecepatan karena pengarh daa hisap Kecepatan aliran dara pada gedng bertingkat panjang domain kecepatan aliran dara
6 8 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 gedng telah berkrang, sedangkan pada diskretisasike-1 ke diskretisasi titik ke-13 terjadi penrnan kecepatan karena penga- rh gaa gesek antara partikel dara dan partikel tanah. Namn pada titik ke-13 tingkat kecepatanna masih lebih cepat daripada titik ke-1 meskipn perbedaan kecepatan tersebt tidak terlal besar. Pada gambar dapat dilihat bahwa pada iterasi titik ke-in+1 nilai ke- cepatan hampir sama, ait pada titik ke-1, titik ke-13, titik ke-5, titik ke-37, titik ke-49, titik ke-61, titik ke-73, titik ke-85, dan titik ke-97. Pada titik-titik tersebt terjadi peningkatan kecepatan karena pada titik terse- bt merpakan titik awal diskretisasi pada arah ertikal, ang bersesa- ian dengan rms kecepatan aliran dara pada ketinggian tertent dimana semakin jah dari permkaan tanah maka kecepatan akan semakin besar karena pengarh gesekan antar partikel dara dan tanah semakin berkrang meskipn dalam hal ini peningkatan kecepatan tersebt tidak begit signifikan. aliran dara semakin besar, hal ini karena pengarh faktor gedng serta penghalang ang menebabkan terjadina pembelokan arah aliran dara ang awalna lrs karena terbentr gedng maka arah aliran berbelok sehingga kecepatan pada titiktitik tersebt mengalami peningkatan kecepatan ang ckp besar dengan peningkatan kecepatan sebesar.5 ms -1 Gambar. Simlasi Menggnakan FLUENT Dengan Ketinggian Penghalang 5 meter Berdasarkan Gambar dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kecepatan dengan rentang kecepatan ms -1. Peningkatan kecepatan aliran dara tersebt terjadi baik secara ertika mapn horizontal. Kecepatan terendah terjadi pada titik awal, sedangkan kecepatan tertinggi terdapatpada titik akhir diskretisasi. Pada analisis ini gambar ang dianalisis merpakan gedng bertingkat dengan ketinggian setiap
7 Joni Ssanto dkk :Analisis Kecepatan Aliran Udara Pada Gedng 81 tingkatna 5 meterdan gedng penghalang setinggi 5 meter dengan jarak 8 meter dari gedng bertingkat. adapn domain ang dignakan panjang domainna adalah 8meter serta lebarna 5 meter. Pada analisis kecepatan dengan ketinggian gedng penghalang 5 meter dapat dilihat gedng penghalang dapat mempengarhi trblensi dariarah aliran dara ang menebabkan dara tersebt berbelok dengan sdtsekitar 5 sehingga menebabkan kecepatan aliran dara ang berada diatas gedng penghalang semakin meningkat serta tmbkan antara partikel dara dengan gedng bertingkat jga menebabkan terjadi pembelokan arah aliran dara sebesar 5 sehingga kecepatan aliran dara pada titik akhir semakin cepat. Pada arah ertikal dititik awal rentang kecepatan ang terjadi adalah ms -1 bersesaian dengan rms kecepatan dara berdasarkan ketinggian r = ( r ) α. Berdasarkan rms tersebt dapat diketahi bahwasemakin tinggi aliran dara dari permkaan tanah maka kecepatan aliran dara jga akan semakin meningkat. Pada titik tengah arah ertikal tepatna di belakang gedng penghalang terjadi penrnan kecepatan aliran setelahit kecepatan aliran dara kembali meningkat, hal ini karena pengarh penghalang ang menebabkan terjadina daa hisap gedng sehingga kecepatan aliran dara menjadi semakin lambat. Adapn rentang kecepatan ang terjadi adalah berkisar antara ms -1 pada titik awal kecepatan aliran dara lebih cepat dibandingkan diatasna karena pengarh gedng bertingkat ang menebabkan perbahan arah aliran dara ang menabrak gedng sehingga kecepatan aliran dara menjadi semakin meningkat. Pada daerah bagian kanan secara ertikal tepatna dibelakang gedng bertingkat terjadi peningkatan kecepatan dengan rentang antara ms -1, Namn pada beberapa titik terjadi penrnan kecepatan karena pengarh daa hisap gedng ang merbah arah aliran dara sebesar Secara mm dapat dilihat bahwa pola aliran dara pada gedng bertingkatdengan penghalang di depanna merpakan aliran transisi ang disebabkan adana pengarh tmbkan antar dara dengan gedng baik gedng penghalang mapn gedng bertingkat ang berada di belakangna. Berdasarkan Gambar tampak bahwa kecepatan aliran dara di depan gedng penghalang relatif lebih cepat dibandingkan dengan aliran dara ang terdapat di belakang gedng penghalang.
8 8 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan keterangan diatas dapat diambil kesimplan bahwa: 1. Semakin tinggi gedng penghalang maka kecepatan aliran semakin menrn karena pengarh daa hisap gedng.. Semakin jah jarak gedng penghalang terhadap gedng bertingkat maka kecepatan aliran dara akan meningkat karena pengarh daa hisap gedng akan berkrang 3. Persamaan matematika pada analisis aliran dara pada gedng bertingkat adalah: C g e w DAFTAR PUSTAKA n P P Arhani, M dan Desiani, A. 4. Pemrograman Matlab. Yogakarta: ANDI Fatahillah, A. (14). Analisis Nmerik Profil Sedimentasi Pasir Pada Perteman Da Sngai Berbantan Software Flent. KadikmA, 5(3). Soegijanto Bangnan Di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab Ditinja Dari Aspek Fisika Bangnan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebdaaan. Satwiko, P. 5. Fisika Bangnan 1 Edisi. Yogakarta: ANDI Ssanti, N. I. 1. Efektifitas Penerapan Metode Mltistep Linier (MML) Implisit Order Lima Dalam Menelesaikan Model Persamaan Penerapan Bakteri Leptospira. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: FKIP Uniersitas Jember. Trisnani, Didin, Dafik Dafik, and Arif Fatahillah. "Analisis Sirklasi Udara Berdasarkan Kecepatan Awal Udara Pada Tanaman Pelindng Kopi Dan Pola Tanam Graf Tangga Permata Dengan Metode Volme Hingga." Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik. Vol. 1. No Takia, Firman. 8. Dasar-dasar CFD Menggnakan FLUENT. Bandng: INFOR- MATIKA Ystica, A. 1. Efektifitas Metode Rnge Ktta Order Lima Untk Menelesaikan Model Penebaran Virs Aian Inflenza (Fl Brng). Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: FKIP Uniersitas Jember Wahid, F. 3. Dasar-dasar Algoritma Pemrograman. Yogakarta: ANDI s
ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21
ANALISIS KECEATAN ALIRAN UDARA ADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA ENGARUH ENGHALANG DI DEANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered in bilding
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN TEORI
9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH
ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH Oleh: 1 Arif Fatahillah, 2 M. Gangga D. F. F. P 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember e-mail: arif.fkip@unej.ac.id
Lebih terperinciPersamaan gerak dalam bentuk vektor diberikan oleh: dv dt dimana : (1) v = gaya coriolis. = gaya gravitasi
1 ARUS LAUT Ada gaa ang berperan dalam ars ait: gaa-gaa primer dan gaa-gaa seknder. Gaa primer berperan dalam menggerakkan ars dan menentkan kecepatanna, gaa primer ini antara lain adalah: stress angin,
Lebih terperinciBAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan
Lebih terperinciModel Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu
Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima
Lebih terperinciBAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif
BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta
Lebih terperinciPemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)
tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah
Lebih terperinciSolusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy
Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear
Lebih terperinciKontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi
Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Ras Broiler
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aam Ras Broiler Aam ras broiler adalah salah sat jenis aam tipe pedaging ang dipelihara di Indonesia secara komersial. Kata broiler berasal dari daerah bagian timr negara Amerika
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang
BAB II TEORI DASAR. Strktr Dalam Bmi Bmi kita terssn oleh beberapa lapisan ang mempnai sifat ang berbeda-beda. Lapisan bmi ang paling lar adalah kerak bmi, ang memiliki kedalaman sekitar Kerak bmi (crst)
Lebih terperinciPENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN
Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha
Lebih terperinciUntuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer
Lebih terperinciBAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU
BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya
Lebih terperinciKorelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika
Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level
Lebih terperinci(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni
Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN ASAP PADA KEBAKARAN RUMAH
ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN ASAP PADA KEBAKARAN RUMAH Mohammad Fadli Rahman 19,Arif 20, Dafik 21, Arika 22 Abstract. The house fire will produce smoke and hot gas. When we are trapped inside the
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.
Lebih terperinciAnalisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742
Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan
Lebih terperinciBUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA
BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada
BAB TIJAUA PUSTAKA.. Pendahlan Disain prodk merpakan proses pengembangan konsep aal ntk mencapai permintaan dan kebthan dari konsmen. Sat desain prodk ang baik dapat mendorong pengembangan ang skses, dan
Lebih terperinciIntegrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.
Interasi Metode Interal Kadratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi Gass merpakan metode yan tidak mennakan pembaian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Stdi Pendahlan Langkah aal dalam enelitian ini adalah mencari dan mengmlkan smbersmber seerti: bk, jrnal ata enelitian sebelmna ang mendkng enelitian ini. 3. Tahaan Analisis
Lebih terperinciPenerapan Masalah Transportasi
KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya
PENDEKATAN TEORITIS Prinsip Kerja Oen Sra Prinsip kerja en sra sebagai berikt: Iradiasi sra akan mask ke dalam rang en dengan da cara, ait secara langsng ata dipantlkan melali reflektr ang mengelilingi
Lebih terperinciIntegra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik
Intera asi Metode Interal Kadr ratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi i Gass merpaka an metode yan tidak mennakan pembaian
Lebih terperinciEKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN
EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Lebih terperinciOPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI
OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh
BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis
Lebih terperinciSISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING
SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL
Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba
Lebih terperinciMETODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN
METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL TURBULENSI DAN PRESSURE-VELOCITY COPLING TERHADAP HASIL SIMULASI ALIRAN MELALUI KATUP ISAP RUANG BAKAR MOTOR BAKAR
PENGARUH MODEL TURBULENSI DAN PRESSURE-VELOCITY COPLING TERHADAP HASIL SIMULASI ALIRAN MELALUI KATUP ISAP RUANG BAKAR MOTOR BAKAR Naarddin Sinaga Laboratorim Efisiensi dan Konserasi Energi, Jrsan Mesin
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakltas MIPA, Universitas Negeri Yogakarta, 6 Mei 9 MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR Irawati, Kntjoro Adji Sidarto. Gr SMA
Lebih terperinciPengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur
Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate
Lebih terperinciKEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD
Lebih terperinciIII PEMODELAN SISTEM PENDULUM
14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan
Lebih terperinciPENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE
Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Modl Standar ntk dignakan dalam Perkliahan di Universitas Merc Bana Fakltas Program Stdi Tatap Mka Kode MK Dissn Oleh Ilm Kompter Teknik Informatika 9 Abstract Matakliah Menjadi Dasar
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS
KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS
PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS Ole: Citra Dewi Ksma P. 106 100 007 Dosen pembimbing: DR. Sbiono, MSc. Latar Belakang PENDAHULUAN Penyakit Tberklosis TB adala
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH
;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember
Analisis Sirkulasi Udara pada Tanaman Kopi Berdasarkan Faktor Tanaman Pelindung dan Pola Tanam Tumbuhan Graf Tangga permata dengan Menggunakan Metode Volume Hingga Peneliti : Dafik 1, Arif Fatahillah 2,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang
Lebih terperinciFisika Ebtanas
isika Ebtanas 1996 1 1. Di bawah ini yang merpakan kelompok besaran trnan adalah A. momentm, wakt, kat ars B. kecepatan, saha, massa C. energi, saha, wakt ptar D. wakt ptar, panjang, massa E. momen gaya,
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
_ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN
Lebih terperinciPemakaian Metode Numerik Pada Sirkulasi Udara di Sekitar Bangunan Tradisional Bali
Jrnal Matematika dan Sains Vol. 7 No., April 00, hal 35-4 Pemakaian Metode Nmerik Pada Sirklasi Udara di Sekitar Bangnan Tradisional Bali I Gsti Bags Wiaya Ksma Program Stdi Teknik Mesin, Fakltas Teknik,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK SIPIL USU
JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1
Lebih terperinciPEMODELAN WIND TURBINE ROTOR TIPE HAWT (HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE) MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA
PEMODELAN WIND TURBINE ROTOR TIPE HAWT (HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE) MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA Millatuz Zahroh 10, Dafik 11, Arif Fatahillah 12 Abstract. A Wind turbine is a wind energy converters
Lebih terperinciPERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR
Diktat Mata Kliah PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALA PENUKAR KALOR Dignakan Khss Di Lingkngan Program Stdi eknik Mesin S-1 Universitas Mhammadiah Yogakarta Oleh: EDDY NURCAHYADI, S, MEng (1979010600310
Lebih terperinciBAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1)
5 BAB III MTOD LMN HINGGA 3. Tegangan Tegangan adalah gaa per nit area pada sat material sebagai reaksi akibat gaa lar ang dibebankan pada strktr. Pada Gambar 3.. diperlihatkan elemen kbs dalam koordiant
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas
Lebih terperinciNAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com
1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Sber Data Peodelan dispersi poltan dari cerobong asap pabrik dengan Gassian Ple Model akan diterapkan pada kondisi nata dengan data ang diperoleh dari PT. KL. Pabrik tersebt
Lebih terperinciDEFERENSIAL Bab 13. u u. u 2
DEFERENSIAL Bab Laj perbahan nilai f : f() pada = a ata trnan f pada = a adalah Limit ini disebt deriatif ata trnan f pada = a dan dinyatakan dengan f (a) f (a) = f ( a h) f ( a ) lim it h 0 h secara mm
Lebih terperinciSIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA
SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,
Lebih terperinci(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK
PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek
Lebih terperinciESTIMASI VARIABEL KEADAAN PADA SISTEM TATA UDARA PRESISI MENGGUNAKAN ALGORITMA MOESP (MIMO OUTPUT-ERROR STATE-SPACE MODEL IDENTIFICATION) SKRIPSI
UIVERSIAS IDOESIA ESIMASI VARIABEL KEADAA PADA SISEM AA UDARA PRESISI MEGGUAKA ALGORIMA MOESP (MIMO OUPU-ERROR SAE-SPACE MODEL IDEIFICAIO) SKRIPSI IKODEMUS JOKO E.M 08063366 FAKULAS EKIK DEPAREME EKIK
Lebih terperinciSession 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa
Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin
Lebih terperinciAnalisis Sirkulasi Udara Berdasarkan Kecepatan Awal Udara Pada Tanaman Pelindung Kopi Dan Pola Tanam Graf Tangga Permata Dengan Metode Volume Hingga
Analisis Sirkulasi Udara Berdasarkan Kecepatan Awal Udara Pada Tanaman Pelindung Kopi Dan Pola Tanam Graf Tangga Permata Dengan Metode Volume Hingga Didin Trisnani, Dafik, Arif Fatahillah CGANT- University
Lebih terperinciHASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI
HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan seperti jaringan komnikasi, transportasi, penjadalan, dan pencarian rte kini semakin banak ditemi di tengah-tengah masarakat. Masalah tersebt dimlai dari menemkan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :
Lebih terperincilim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :
TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax.
Jl Gegerkalong Hilir, esa Ciwarga, Bandng, Telp/Fax : 0 01 45 8 PEMBORAN / SAMPLING AN VANE SHEAR TEST Standar Acan : ASTM - 145 89 I TUJUAN 1 Untk menyelidiki / mengetahi jenis-jenis lapisan tanah (stratigrafi)
Lebih terperinciANALISIS ALIRAN UDARA PADA JEMBATAN SURAMADU DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA
ANALISIS ALIRAN UDARA PADA JEMBATAN SURAMADU DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA Dody Dwi Aprianto 2, Arif Fatahillah,Susi Setiawani 4 Abstract.This study was aimed to determine the air flow on the
Lebih terperinciANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT. Arif Fatahillah 9
ANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT Arif Fatahillah 9 fatahillah767@gmail.com Abstrak. Pasir merupakan salah satu material yang sangat berguna
Lebih terperinciPengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor
Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika
Lebih terperinciBab 5 RUANG HASIL KALI DALAM
Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R
Lebih terperinciTEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE
TEKAA TAAH PADA DIDIG PEAHA METODA RAKIE Moda kernthan F Gaya F dapat disebabkan oleh: gesekan pada dasar (gravity retaining walls) masknya dinding ke dalam tanah (sheet retaining walls) angker dan penahan
Lebih terperinciBUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO
BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SfDOARJO, Menimbang MengingaL
Lebih terperinciSTUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR
STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan
Lebih terperinciIT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)
IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:
Lebih terperinciALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.
ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno
Lebih terperinciCHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE
CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE Inner Prodcts Angle and Orthogonality in Inner Prodct Spaces Orthonormal Bases; Gram-Schmidt Process; QR-Decomposition Best Approximation; Least Sqares Orthogonal Matrices;
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat
Lebih terperinciFEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan
Lebih terperinciKINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512
Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 651 Mhammad Irsyad Jrsan Teknik Mesin Uniersitas Lampng email: irsyad71@nila.ac.id Abstrak Penelitian
Lebih terperinci1. Perhatikan tabel berikut ini! No Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3
1 1. Perhatikan tabel berikt ini! No Besaran Satan Dimensi 1 Momentm kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3 Dari tabel di atas yang mempnyai satan dan dimensi yang benar adalah
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
_ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh
. RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan
Lebih terperinciRekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim)
Rekomendasi Pengambilan Mata Kliah Pilihan Menggnakan Recrsive Elimination Satrio Prasojo (st.prasojo@gmail.com), Shafiah, ST., MT (fi@telkomniversity.ac.id), Hetti Hidayati, S.Kom., MT (htt@telkomniversity.ac.id),
Lebih terperinciSistem Kendali Robot Berbasis Visual Dengan Umpan Balik Posisi Dan Orientasi Untuk Penjejakan Obyek Bergerak
Volme Nomor, Jni 7 Sistem Kendali Robot Berbasis Visal Dengan Umpan Balik osisi Dan Orientasi Untk enjejakan Obek Bergerak Bdi Daratmo STMIK MD alembang bdi_daratmo@ahoo.com Abstrak: Sistem kendali robot
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT
PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciSimulasi Dinamika Gelombang Berjalan Pada Model Invasi Tumor
Jrnal Kbik, Volme No. (7) ISSN : 338-896 Simlasi Dinamika Gelombang Berjalan Pada Model Invasi Tmor Habib Abdllah, a), Dian Nraiman dan Esih Skaesih Jrsan Matematika UIN Snan Gnng Djati Bandng a) email:
Lebih terperinciANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN TINGKAT KEKASARAN TUMBUHAN DAN POLA TANAM GRAF TANGGA PERMATA MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA
ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN TINGKAT KEKASARAN TUMBUHAN DAN POLA TANAM GRAF TANGGA PERMATA MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA Ervin Eka Riastutik 40, Dafik 41, Arif Fatahillah 42
Lebih terperinciPENGARUH ANYAMAN BAMBU TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH KOHESIF
ENGARUH ANYAMAN BAMBU TERHAA AYA UKUNG AN ENURUNAN ONASI ANGKAL AA TANAH KOHESIF Niken Silmi Srjandari Jrsan Teknik Sipil Fakltas Teknik UNS Srakarta. E mail : hasil@indo.net.id Abstract The problems of
Lebih terperinci1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. ½ 3 F B. ½ 2 F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F
1 1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menrt smb x adalah A. ½ 3 F B. ½ F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F. Benda jath bebas adalah benda yang memiliki: (1) Kecepatan awal nol () Percepatan = percepatan
Lebih terperinciURUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai
6 URUNAN PARSIAL Deinisi Jika ngsi da ariable maka: i Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai ii Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai Tentkan trnan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Perencanaan Strktr Atap Atap merpakan strktr ang paling atas dari sat bangnan gedng. Direncanakan strktr atap ang dignakan adalah strktr baja. Alasan penggnaan baja sebagai bahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.
5 BAB TIJAUA PUSTAKA.1 Daya Dkng Tanah Pasir Kapasitas dkng menyatakan tahanan geser tanah ntk melawan penrnan akibat pembebanan, yait tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA
Konferensi asional Teknik Sipil 3 (KoTekS 3) Jakarta, 6 7 ei 29 AAISIS KAPASITAS BAOK KOO BAJA BERPEAPAG SIETRIS GADA BERDASARKA SI 3 729 2 DA ETODA EEE HIGGA Aswandy Jrsan Teknik Sipil, Institt Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata
Lebih terperinciTrihastuti Agustinah
TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E OBJEKTIF TEORI CONTOH 4 SIMPULAN 5 LATIHAN
Lebih terperinciTrihastuti Agustinah
TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E. Objektif. Teori. Contoh 4. Simplan
Lebih terperinci