HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT"

Transkripsi

1 HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT (Rolly Inan, e al.) HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT Rolly Inan, Anrew Defeng Juruan Teknk Informaka, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera Surabaya E-mal: rnan@pera.ac. ABSTRAK Paper n memperkenalkan uau algorma earch engne beraarkan konep HARD (Hgh Accuracy Rereval from Documen) engan menggabungkan penggunaan meoa TF-IDF (Term Frequency Invere Documen Frequency) an Jaccar Coeffcen. Keua meoa, TF-IDF an Jaccar Coeffcen mofka an kembangkan engan memperkenalkan beberapa rumuan baru. Unuk lebh memuahkan alam menger algorma an rumuan baru yang perkenalkan, beberapa conoh perhungan berkan. Kaa kunc: HARD, Tf-If, koefen Jaccar, earch engne, hmpunan fuzzy. ABSTRACT Th paper propoe a hybrze concep of earch engne bae on ubec parameer of Hgh Accuracy Rereval from Documen (HARD). Tf-If an Jaccar Coeffcen are mofe an exene o provng he concep. Several llurave example are gven nclung her ep of calculaon n orer o clearly uneran he propoe concep an formula. Keywor: HARD, Tf-If, Jaccar coeffcen, earch engne, fuzzy e.. PENDAHULUAN HARD (Har Annoaon Guelne, 004) merupakan uau proyek unuk menngkakan akura alam mencar uau nforma (okumen) beraarkan permnaan ar uer. Unuk menngkakan akura pencaran uau nforma/ okumen, beberapa paramener gunakan unuk lebh memperela opk, ehngga apa membaa query hanya paa opk yang car. Parameer-parameer n ebu ebaga meaaa yang anara lan err ar: Genre, Geography, Granulary, Famlary, Subec, an Relae Tex. Seap parameer err ar ekelompok nla aau plhan yang bua oleh pembua opk paa waku opk erebu uun. Tuuan ar meaaa aalah mengembangkan uau uunan profl, ehngga apa membeakan eap hal plhan yang bua oleh uer. Beberapa parameer meaaa yang memlk rela engan profl ar okumen aalah ebaga berku: Subec Nla: Ar, Commerce, Curren Even, Healh & Mecne, Eneranmen, Hory, Law, Polc, Scence, Spor aau Technology. Parameer ubyek n akan mengkakan eap okumen paa au aau lebh nla ubyek eua engan ar okumen erebu. Sehngga engan menambahkan (menenukan) nla ubyek yang ngnkan alam proe pencaran nforma, uer apa lebh membaa pencarannya unuk memperoleh nforma yang lebh akura. Genre Nla: Arkel bera, Opn / Eoral, Lannya, aau Semua Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp:// 6

2 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 006: 6-7 Parameer n mengklafka okumen beraarkan en arkel yang halkan. Arkel bera ber laporan mengena faka ar uau keaan anpa era opn, aran, kepuuan an kempulan. Opn aau eoral menganung banyak faka namun kempulan yang halkan apa berbea eua engan uu panang yang gunakan. Geography Nla: Aa, Luar Aa, Semua Parameer membaa wlayah ar arkel yang halkan. Arkel mengena maalah yang berkaan engan luar aa ak akan halkan apabla wlayah yang plh aalah wlayah aa mekpun bera erebu apakan ar umber yang aa aa. D yang lan, arkel yang beraal ar luar aa yang menkukan hanya maalah aa akan memenuh nla aa ar parameer n. Dengan kaa lan umber arkel ak berkaan engan parameer n. Famlary Nla: ek aau banyak. Parameer n menekrpkan ngka keahlan ar pencar. Jka annoaor memlh ek, query hanya akan menghalkan arkel yang ul unuk eeorang yang ak memlk pengeahuan mengena opc erebu. Hal yang berkan ak boleh menganung eknk ecara khuu aau konep ngka ngg. Begu uga apabla pencar memlh banyak, harapkan hal ar query menganung referen mengena lah, kaa, empa an konep yang elakan ecara lengkap. Parameer n merupakan parameer yang palng ubyekf ar emua parameer meaaa, an merupakan hal yang palng ul unuk akrkan. Granulary Parameer n mengena akran level reolu yang berhubungan engan yang ebenarnya quere yang memlk "paage" yang plh unuk parameer n akan menerma akran reolu yang lebh ngg arpaa yang elah unuk unuk anal okumen-level. Hal pencaran "paage" akan baca ecara eal unuk keua kalnya, an bagan yang berhubungan ar ap okumen akan ceak ebal, hal n ak mempengaruh hal umlah nforma yang ngnkan, hanya eal yang memlk hal yang akan baca. Relae Tex Nla: Tak apa enukan Parameer n memungknkan annoaor unuk melha ua conoh okumen ar pencar, au okumen yang memlk hubungan engan meaaa an mewakl okumen yang ngnkan, an yang keua eua engan opk eap ak memenuh parameer meaaa. Mekpun parameer n akan membanu pencar, hal n uga bermaku unuk membanu annoaor. Parameer n member annoaor keempaan unuk melha lag ahap pembuaan opk an menambah pengalaman mereka enang panangan awal unuk query yang mereka prakara. Meaaa Narrave Nla: Tak apa enukan Parameer n member keempaan paa annoaor unuk menunukkan bagamana mereka pkr parameer meaaa yang mereka plh akan mempengaruh hal pencaran. Mereka ebaknya melha afar parameer meaaa an menunukkan parameer mana yang mereka pkr akan mena baaan yang palng bear alam hal pencaran. Seper parameer Relae Tex, meaaa-narrave berguna unuk annoaor an pencar. Parameer n menyakan pembenaran unuk parameer yang plh. Paper n memperkenalkan uau hbra konep/ meoe earch engne yang aarkan paa HARD khuunya parameer ubec. Term frequency Invere ocumen frequency (Tf- If), Normala Tf-If an Jaccar Coeffcen mofka an kembangkan alam beberapa formula baru unuk menghung bobo hubungan anara okumen erhaap ubyek, okumen 6 Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp://

3 HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT (Rolly Inan, e al.) erhaap keywor an keywor erhaap keywor. Kega hubungan erebu akan paka unuk menenukan bobo hubungan okumen engan keywor an ubyek yang npukan oleh uer. Se menelakan ecara ngka mengena konep Tf-If an normalanya. Selanunya, Jaccar Coeffcen akan elakan paa Se 3. Se 4 aalah merupakan konrbu uama ar paper n, yau memperkenalkan hbra konep aarkan paa HARD khuunya parameer ubec. Beberapa lura an conoh berkan unuk apa lebh muah menger ep-ep perhungan ar beberapa rumu baru yang perkenalkan. Kemuan akhr oleh ebuah kempulan paa Se 5.. TF-IDF (TERMS FREQUENCY-INVERSE DOCUMENT FREQUENCY) Meoe Tf-If (Roberon, 005) merupakan uau cara unuk memberkan bobo hubungan uau kaa (erm) erhaap okumen. Meoe n menggabungkan ua konep unuk perhungan bobo yau, frekuen kemunculan ebuah kaa alam ebuah okumen erenu an nvere frekuen okumen yang menganung kaa erebu. Frekuen kemunculan kaa alam okumen yang berkan menunukkan eberapa penng kaa erebu alam okumen erebu. Frekuen okumen yang menganung kaa erebu menunukkan eberapa umum kaa erebu. Sehngga bobo hubungan anara ebuah kaa an ebuah okumen akan ngg apabla frekuen kaa ereb ngg alam okumen an frekuen keeluruhan okumen yang menganung kaa erebu yang renah paa kumpulan okumen (aabae). Rumu umum unuk Tf-If: w f f N w f log n Keerangan: w bobo kaa/erm erhaap okumen f umlah kemunculan kaa/erm alam N umlah emua okumen yang aa alam aabae n umlah okumen yang menganung kaa/erm (mnmal aa au kaa yau erm ) Beraarkan rumu aa, berapapun bearnya nla f, apabla N n maka akan apakan hal 0 (nol) unuk perhungan If. Unuk u apa ambahkan nla paa If, ehngga perhungan bobonya mena bb: w f ( log ( N n) +) () Rumu () apa normala engan Rumu () engan uuan unuk menanara nla bobo ke alam nerval 0.., bb: Rumu Tf-If engan menggunakan normala f ( log ( N n ) + ) w k + k ( f ) [( log( N n) ) ] () Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp:// 63

4 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 006: 6-7 Conoh Daa: Tabel. Term Frequency alam Dokumen Dokumen Term f Perhungan hubungan Term 3 alam okumen : w w log w Perhungan hubungan Term alam okumen : 3 w log + 3 w w Beraarkan ar hal perhungan aa, apa lha bahwa emakn ek uau erm emukan alam ocumen an emakn banyak erm erebu alam okumen erebu, maka bobo hubungan anara erm erhaap okumen akan emakn bear. 3. JACCARD S COEFFICIENT Jaccar Coefcen aalah alah au meoa yang paka unuk menghung mlary anara ua obec (em). Seper halnya cone ance an machng coeffcen, ecara umum perhungan meoe n aarkan paa vecor pace mlary meaure. Jaccar mlary aau Jaccar Coeffcen (Tan e.all, 005) menghung mlary anara ua obec, X an Y yang nyaakan alam ua buah vecor, ebaga berku: X x, x, x, 3 K xp Y y, y, y3, K yp ( ) ( ) p xy J ( X, Y ) (3) p p p x + y xy mana x y merupakan hal ar perhungan o prouc ar X an Y. Hal n apa engan lebh muah ekrpkan ebaga ( X Y ) ( X Y ) Conoh aa: X (,3,5) Y ( 3,4,6) ( ( 3) + ( 3 4) + ( 5 6) J X, Y ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 48 J ( X, Y ) J ( X, Y ) 0.94 (4) 64 Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp://

5 HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT (Rolly Inan, e al.) 4. HARD DALAM SEARCH ENGINE Dalam e n kam memperkenalkan uau konep earch engne yang aarkan paa meoa HARD, khuunya parameer ubyek engan menggunakan normala Tf-If an Jaccar Coeffcen. Unuk mereala konep n, eap okumen haru korelakan engan ubyek engan rela many o many, arnya au ubyek ba memlk beberapa okumen, ebalknya au okumen ba uga memlk beberapa ubyek. Unuk apa melakukan pengelompokan okumen erhaap ubyek apa lakukan engan cara, yau:. Memaukkan eap okumen ecara langung kealam ubyek. Memaukkan okumen ecara ak langung kealam uau ubyek engan menggunakan banuan erm. Unuk ebuah earch engne yang memlk okumen alam umlah yang anga banyak, enu ak mungkn lakukan pengelompokan engan cara memaukkan au perau okumen kealam ubyek. Hal erebu merupakan uau pekeraan yang ak mungkn pernah elea unuk lakukan. Unuk apa menggolongkan uau okumen kealam uau ubyek engan banuan kaakaa aau kalma-kalma (erm) yang emukan alam okumen kealam ubyek, hal perama yang perlu keahu aalah bagamana menghung bobo hubungan anara uau erm engan okumen erebu. Bobo n apa hung engan menggunakan meoa Tf-If, yau engan memperhungkan frekuen kemunculan erm alam okumen erebu an umlah okumen yang menganung erm erebu. Dalam hal n, rumu normala Tf-If gunakan unuk menghung bobo rela anara uau erm engan uau okumen erenu. Hal perhungan bobo beraa alam nerval nla 0., an apa aumkan ebaga uau nla memberhp erm erhaap fuzzy e okumen. Jka T {,, L, m} aalah hmpunan ar emua erm an aalah ebuah memberhp funcon, maka rela anara ebuah fuzzy e okumen engan T apa nyaakan ebaga (Klr, 00): : T [0,]. Sehngga uau okumen repreenakan ebaga uau fuzzy e erhaap erm an nyaakan ebaga berku (Inan an Mukao, 004a; 004b; Inan, 004c ): ( ) ( ) ( ) ( m ) 3,,, K, (3.) 3 m Korela engan Rumu (), rela anara fuzzy e okumen engan erm apa efnkan ebaga berku: ( ) w (5) Conoh aa: Tabel. Hal Normala Tf-If Doc Term T.Freq. Tf-If Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp:// 65

6 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 006: 6-7 N Jumlah eluruh okumen yang mlk. (Dar Tabel, N 3) Sebaga conoh unuk menghung normala Tf-If erm paa okumen apa lakukan ebaga berku: f n aalah umlah okumen yang menganung erm ehngga: ( log( 3 3) + ) w log + log 4 log w w 0.8 Daar pemkran unuk menggolongkan uau okumen kealam ubyek engan banuan erm aalah apabla ebuah okumen golongkan kealam ubyek k, maka ecara ak lanung erm yang erkanung alam okumen erebu memlk hubungan aau rela engan ubyek k. Nla Tf-If yang gunakan unuk menyaakan bobo hubungan okumen erhaap erm erapkan uga unuk mencar bobo hubungan ubyek erhaap erm ebagamana elakan alam conoh bb: Tabel 3. Conoh Bobo Rela okumen an erm Documen Term Wegh Tabel 4. Tabel awal rela erm an ubyek Subec Term Wegh Num Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp://

7 HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT (Rolly Inan, e al.) Apabla okumen maukkan kealam ubyek, maka eluruh erm yang memlk rela engan akan mempengaruh bobo hubungan ubyek erhaap erm. Pengaruh bobo hubungan ubyek erhaap erm akan apa menngka maupun berkurang eua engan bobo erm alam okumen yang golongkan kealam ubyek erebu. Bobo hubungan ubyek erhaap erm akan elalu akumulakan kemuan bag engan raa-raa berapa kal erm erebu golongkan ke alam ubyek erebu. Paa langkah awal lakukan nala awal, mana emua ubyek relakan engan erm, an berkan nla nol unuk bobo hubungan anara ubyek engan erm erebu, mana ω k efnkan ebaga bobo hubungan erm erhaap ubyek k. Dampng u uga memberkan nla nol unuk fel num (bernla neger) yang menanakan bahwa belum aa erm yang golongkan kealam ubyek erebu, mana η k efnkan ebaga couner unuk menyaakan uah berapa kal hubungkan ke ubyek k. Jka uau okumen maukkan kealam ubyek k, maka alur proe perhungan rela ubyek erhaap erm apa lakukan engan uruan proe ebaga berku. ηk +, ka ( ) > 0 η k (6) ηk, lannya ( η ) ωk k + ( ), ka ( ) > 0 ω k ηk (7) ωk, lannya Beraarkan aa paa Tabel 3 an Tabel 4, apabla okumen maukkan alam ubyek, maka akan halkan aa eper yang ampak paa Tabel 5. Tabel 5. Rela erm an ubyek, mauk ke Subec Term Wegh Num Selanunya apabla okumen 3 golongkan kealam, maka akan halkan aa eper yang ampak paa Tabel 6. wegh (, ) ω 0. 5, apakan ar umlah akumula bobo erm yang pernah maukkan ambah engan bobo okumen erhaap erm yang akan maukkan, kemuan bag engan umlah oal erm yang pernah maukkan kealam ubyek. Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp:// 67

8 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 006: 6-7 (0. ) + 0. ω Tabel 6. Rela erm an ubyek, 3 mauk ke Subec Term Wegh Num Beraarkan hubungan anara ubyek erhaap erm an hubungan anara okumen erhaap erm, maka apa enukan hubungan anara ubyek engan okumen melalu erm. Subyek repreenakan ebaga uau fuzzy e erhaap erm, mana apa nyaakan eper berku ( ) ( ) ( ) ( m ) k k k 3 k k,,, K, 3 m Unuk melakukan perhungan bobo hubungan ubyek erhaap okumen erapkan Jaccar Coeffen. Karena ubyek an okumen aumkan ebaga fuzzy e erhaap erm, maka opera paa Jaccar coeffcen gunakan max an mn opera beraarkan T-Norm an T-Conorm anar yang umumnya gunakan alam opera nerecon an unon fuzzy e (Inan an Mukao, 004b) J (, ) k m k m k mn max ( ( ), ( )) ( ( ), ( )) Tabel 7. Rela Term an Dokumen Documen Term Wegh k k (8) 68 Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp://

9 HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT (Rolly Inan, e al.) Tabel 8. Rela Term an Subyek Subec Term Wegh Unuk menelakan penggunaan Rumu (8), Tabel 7 an Tabel 8 berkan ebaga conoh yang merepreenakan rela anara Term an Dokumen an rela anara Term an Subyek. Bobo hubungan okumen engan ubyek beraarkan Tabel 7 an Tabel 8 aalah ebaga berku: an nyaakan ebaga fuzzy e erhaap erm: {, } an {,, }. 3 Smlary rela anara an hung engan menggunakan Rumu (8): mn( 0.,0. ) + mn( 0.,0.4) + mn( 0,0.7) J (, ) J (, ) max( 0.,0. ) + max( 0.,0.4) + max( 0,0.7) Keeluruhan hal perhungan apa lha paa Tabel 9. Tabel 9. Rela Dokumen an Subyek Documen Subec Wegh Smlary erm erhaap erm ba uga apakan engan menerapkan meoe Jaccar Coeffcen. Pencaran mlary n perlu aarkan paa euau yang memlk rela engan erm. Dalam hal n gunakan hubungan erm erhaap ubyek maupun okumen yang elah apakan. Mang mang hubungan anara erm erhaap ubyek an hubungan erm erhaap okumen memlk kelemahannya mang-mang. Hal n apa ebabkan karena aanya fakor kealahan yang lakukan oleh manua alam mengelompokkan okumen ke alam ubyek an kealahan karena erm yang erapa paa okumen erngkal ak memlk hubungan engan okumen erebu ecara langung. Rela erm erhaap ubyek nla erlalu ubyekf karena peroleh ar hal pemkran uer. Seangkan rela okumen erhaap erm nla lebh Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp:// 69

10 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 006: 6-7 obyekf. Sebagamana yang elah elakan ebelumnya bahwa uau okumen apa nyaakan ebaga uau fuzzy e erhaap erm, ehngga ebalknya uau erm apa uga nyaakan ebaga uau fuzzy e erhaap okumen melalu uau proe konver (Inan an Mukao, 004a) ebaga berku. Malnya: T,,, aalah e of erm {, 3 K m} {,, N } D, aalah e of ocumen, 3 K ( ) ( ) ( ) ( ) 3 m,,, K, 3 m ( ) ( ) ( ) N m m m ( k ) ( k ) ( k ) k k k N,, K, N Smlary anara ua erm apa peroleh engan menggunakan Jaccar Coeffcen ebaga berku: N ( ( ), ( )) l ( ( ), ( )) mn l δ (, l ) (9) N l max Sebaga conoh, ar rela erm an okumen paa Tabel 7, an nyaakan ebaga fuzzy e erhaap okumen: ,,, 0.33 {, } {, } ,,, Kemuan mlary anara an hung engan Rumu (9). mn( 0.33,0.66) + mn(,0) + mn( 0,0.53) δ (, ) max 0.33, max,0 + max 0,0.53 ( ) ( ) ( ) l Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp://

11 HARD: SUBJECT-BASED SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN TF-IDF DAN JACCARD S COEFFICIENT (Rolly Inan, e al.) Keeluruhan hal rela anar erm unukan oleh Tabel 0. Tabel 0. Smlary Term erhaap Term Term Term Wegh Bobo hubungan anara erm engan rnya enr aalah. Sehngga, Boolean relaon yang halkan oleh Rumu (8) an (9) aalah berfa reflexvy an ymmery. Bobo hubungan anara erm an erm apa paka ebaga aar unuk mengembangkan fuzzy exene keywor (erm) alam uau earch engne. Pencaran okumen paa uau aplka earch engne pengaruh oleh ga apek, yau : keywor, ubyek, an exene keywor. Exene keywor yang makukan n aalah erm yang memlk hubungan engan erm yang lan ebgamana erlha paa Tabel 0. Unuk melakukan pencaran okumen, uer ak wabkan unuk menggunakan eluruh apek erebu. Mnmal uer melakukan pencaran okumen engan menggunakan erm (keywor). Secara umum unuk melakukan pencaran okumen engan memperhungkan kega apek aa perlukan bobo hubungan anara okumen erhaap ubyek, okumen erhaap keywor an keywor erhaap keywor. Kega hubungan erebu akan paka unuk menenukan bobo hubungan okumen engan keganya, an apa hung Rumu (0). Malnya alam mencar uau okumen, uer mengnpukan erm (keywor) u an ubyek u. Bobo hubungan uau okumen erhaap keua npu uer apa hung bb: { w (, )} σ ( ) J ( u, ) up δ u N m D mana N m {,,3,...,m}. Jka uer hanya memaukkan keywor, engan aum bahwa proe pencaran akan lakukan unuk emua ubyek, maka J ( u, ), ehngga Rumu (0) apa eerhanakan mena: { w (, )} σ ( ) up δ u N m Jka u ak memlk exene keywor aau exene keywor ak kukan alam proe pencaran, apa bukkan bahwa Rumu () akan berubah mena: σ ( ) () w u (0) () Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp:// 7

12 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 006: KESIMPULAN Dalam paper n, kam memperkenalkan uau konep hbra anara normala Tf-If engan Jaccar Coeffcen yang elah mofka unuk mengembangkan uau meoa earch engne yang aarkan paa HARD, khuunya parameer Subec. Beberapa lura conoh aa yang berfa mbolk berkan unuk memuahkan alam menger beberapa rumu baru yang perkenalkan. Konep n apa kembangkan unuk memproe parameer-parameer HARD yang lannya. DAFTAR PUSTAKA Hgh Accuracy Rereval from Documen (HARD) Annoaon Guelne, veron.3 - < eu/proec/hard/hard004-guelne.v.3.pf> Klr, J. an B. Yuan, 00. Fuzzy Se an Fuzzy Logc: Theory an Applcaon. New Delh: Prence-Hall. Roberon, S., 004. Uneranng Invere Documen Frequency: On heorecal argumen for IDF, Journal of Documenaon, Vol.60, no.5, pp Tan, P. N., M. Senbach an V. Kumar, 005. Inroucon o Daa Mnng, Aon Weley. Inan, R. an M. Mukaono, 004a. Towar a Fuzzy Theauru Bae on Smlary n Fuzzy Coverng, Auralan Journal of Inellgen Informaon Proceng, Vol.8, No. 3. Inan, R. an M. Mukaono, 004b. Fuzzy Cononal Probably Relaon an Applcaon n Fuzzy Informaon Syem, Knowlege an Informaon Syem, an Inernaonal Journal, Vol. 6, No. 3. Inan, R., 004c. Rary-bae Smlary Relaon n a Generalze Fuzzy Informaon Syem, Proceeng of IEEE Conference on Cybernec an Inellgen Syem (CIS 004). 7 Juruan Teknk Inur, Fakula Teknolog Inur, Unvera Kren Pera hp://

BAB II PENYEARAH TERKENDALI. fasa thyristor. Tegangan keluaran penyearah terkendali dapat divariasikan dengan

BAB II PENYEARAH TERKENDALI. fasa thyristor. Tegangan keluaran penyearah terkendali dapat divariasikan dengan BAB PENYEAAH TEKENDA Unuk menghalkan egangan keluaran yang erkenal gunakan pengenal faa hyror. Tegangan keluaran penyearah erkenal apa varakan engan mengonrol aau mengaur uu penyalaan hyror. Thyror nyalakan

Lebih terperinci

Bab III. Menggunakan Jaringan

Bab III. Menggunakan Jaringan Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama

Lebih terperinci

Reduksi Persamaan Dirac ke Persamaan Cauchy Nondegenerate

Reduksi Persamaan Dirac ke Persamaan Cauchy Nondegenerate Jurnal San & Maemaka JSM rkel ISSN 0854-0675 enelan olume 5, Nomor, Januar 007 rkel enelan: 39-43 Reuk eramaan ra ke eramaan Cauhy Nonegenerae Sulo Haryano Juruan Maemaka FMI UNI BSRK---eramaan ra abrak

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI NILAI MATA KULIAH MENGGUNAKAN METODE CONTENT-BASED FILTERING

SISTEM REKOMENDASI NILAI MATA KULIAH MENGGUNAKAN METODE CONTENT-BASED FILTERING Semnar Nasonal Informaka 00 (semnasif 00) ISSN: 979-38 UPN Veeran Yogyakara, Me 00 SISTEM REKOMENDASI NILAI MATA KULIAH MENGGUNAKAN METODE CONTENT-BASED FILTERING Puspanngyas Sanjoyo A ) ) Teknk Informaka,

Lebih terperinci

BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR

BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR 15 BAB III MODEL PERTUMBUHA EKOOMI DUA SEKTOR 3.1 Aum dan oa Model perumbuhan dua ekor n merupakan model perumbuhan dengan dua komod yang dhalkan, yau barang modal dan barang konum. Kedua barang n dproduk

Lebih terperinci

HARD:Subject-based Search Engine menggunakan TF-IDF dan Jaccard s Coefficient

HARD:Subject-based Search Engine menggunakan TF-IDF dan Jaccard s Coefficient HARD:Subec-base Search Engne enggunaan TF-IDF an Jaccar s Coeffcen Rolly Inan, Anre Defeng Jurusan Ten Inforaa Unversas Krsen Pera Jl. Salanero -3, Wonocolo Surabaya 6036 Absrac Ths paper proposes a hybrze

Lebih terperinci

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas

Lebih terperinci

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan Opma Model Invenory Deermnk unuk Permnaan Menak dan Baya Pemeanan Konan Dana Purwaar, Rully Soelaman, Fr Qona Fakula Teknolog Informa, Inu Teknolog Sepulu Nopember, Surabaya E-mal : rully@-by.edu Abrak

Lebih terperinci

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel

Lebih terperinci

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan Opma Model Invenory Deermnk unuk Permnaan Menak dan Baya Pemeanan Konan Dana Purwaar, Rully Soelaman, Fr Qona Fakula Teknolog Informa, Inu Teknolog Sepulu Nopember, Surabaya E-mal : rully@-by.edu Abrak

Lebih terperinci

Tentukan invers transformasi dari hasil kali kedua fungsi dalam kawasan frekuensi berikut :

Tentukan invers transformasi dari hasil kali kedua fungsi dalam kawasan frekuensi berikut : Tenuan nver ranforma ar hal al eua fung alam awaan freuen beru : Pen: F () an F () Inver ranforma Laplace mang-mang fung erebu enu aja aalah f () u() an f () e - u() engan menggunaan negral onvolu ang

Lebih terperinci

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan Kresnano C Moel Sebaran Pergerakan Kresnano C Tujuan Uama: Mengeahu pola pergerakan alam ssem ransporas serng jelaskan alam benuk arus pergerakan (kenaraan, penumpang, an barang) yang bergerak ar zona

Lebih terperinci

Analisis Riak Konverter DC-DC Rasio Tinggi

Analisis Riak Konverter DC-DC Rasio Tinggi Anal Rak Knerer DC-DC Ra ngg Pekk Arg Dahn an Kaek Feny Surna Seklah eknk Elekr an nrmaka, nu eknlg anung Jl. Ganeha N., anung NDESA el. --5 Fax. --58 Emal*: eny_zurna@yah.m Abrak -- Paa uga akhr n rak

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI MULTI OBJECTIVE UNTUK PERENCANAAN PERSEDIAAN MULTI PRODUK DARI MULTI SUPPLIER DENGAN MEMPERHATIKAN DUE DATE

MODEL OPTIMASI MULTI OBJECTIVE UNTUK PERENCANAAN PERSEDIAAN MULTI PRODUK DARI MULTI SUPPLIER DENGAN MEMPERHATIKAN DUE DATE SNTI III-0 Unvera Trak ISBN : 978-979-865-4-9 MODEL OPTIMASI MULTI OBJECTIVE UNTUK PERENCANAAN PERSEDIAAN MULTI PRODUK DARI MULTI SUPPLIER DENGAN MEMPERHATIKAN DUE DATE Dna Naala Prayogo Juruan Teknk Indur,

Lebih terperinci

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN (CRD)

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN (CRD) COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN (CRD) CRD Tdak ada kea pengelompokan: Lngkungan homogen Bahan homogen (pebedaan danaa expemenal un yang mempeoleh pelakuan yang ama dalam CRD debu ebaga expemenal eo) Ala homogen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENDAHULUAN Laar Belakang Salah au maalah aru dalam uau nework adalah penenuan pah erpendek. Maalah pah erpendek ini merupakan maalah pengopimuman, karena dengan diperolehnya pah erpendek diharapkan dapa

Lebih terperinci

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,

Lebih terperinci

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN 8 IV PEMBAHASAN 4 Aum Berkut n aum yang dgunakan dalam memodelkan permanan a Harga paar P ( merupakan fung turun P ( kontnu b Fung baya peruahaan- C ( fung baya peruahaan- C ( merupakan fung nak C ( C

Lebih terperinci

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1 KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #3 Invere Inex Invere inex consrucion Kumpulan okumen Token Moifikasi oken Tokenizer Linguisic moules perkebunan, peranian, an kehuanan perkebunan peranian kebun ani

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan

Lebih terperinci

Transformasi Laplace Bagian 1

Transformasi Laplace Bagian 1 Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS BAB KINEMATIKA GERAK LURUS.Pada ekiar ahun 53, eorang ilmuwan Ialia,Taraglia,elah beruaha unuk mempelajari gerakan peluru meriam yang diembakkan. Taraglia melakukan ekperimen dengan menembakkan peluru

Lebih terperinci

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).

Lebih terperinci

Holt-Winter Exponential Smoothing. Minggu 5-6

Holt-Winter Exponential Smoothing. Minggu 5-6 Hol-Winer Exponenial Smoohing Minggu 5-6 Hol Exponenial moohing Meode Hol wo parameer exponenial moohing adalah pengembangan dari exponenial moohing ederhana. Menambahkan fakor perumbuhan (fakor ren) pada

Lebih terperinci

ANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas

ANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas Evaluai Pendidikan 1 AALISIS TES AALISIS KESELURUHA TES AALISIS TIAP BUTIR SOAL - Analii Validia Te - Analii Reliabilia Te - Daya Pembeda - Tingka Keukaran - Pengecoh - Homogenia Evaluai Pendidikan I.

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan

ANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan 1 ANALISIS INSTRUMEN Pengerian inrumen dalam lingku evaluai didefiniikan ebagai erangka unuk mengukur hail belajar iwa yang mencaku hail belajar dalam ranah kogniif, afekif dan ikomoor. Benuk inrumen daa

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian

Lebih terperinci

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov

Lebih terperinci

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (01 1-5 1 Kaan Pemlhan Struktur Dua Ranta Paok yang Berang Untuk Strateg Perbakan Kualta Ika Norma Kharmawat, Lakm Prta W, Suhud Wahyud Juruan atematka Fakulta atematka

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL Univeria Indoneia Fakula Ekonomi dan Bini UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL 2017-2018 Hari /gl : Rabu, 18 Okober 2017 Waku : 120 Meni Pengajar : Riyano Sifa : Caaan

Lebih terperinci

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Solusi Eksak Persamaan Boltzman dengan Nilai Awal Bobylev Misalkan dipilih nilai awal Bobylev berikut:

PEMBAHASAN. Solusi Eksak Persamaan Boltzman dengan Nilai Awal Bobylev Misalkan dipilih nilai awal Bobylev berikut: PEMBAHASAN Paa karya ilmiah ini persamaan Bolzmann yang akan icari solusinya aalah persamaan Bolzmann spasial homogen yaiu persamaan Bolzmann engan x bernilai nol iuliskan: S cos [ ] e. g θ 4 uas kiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#01

EL2005 Elektronika PR#01 EL2005 Elektronka PR#0 SOAL B C E G a. Buktkan bahwa n = ( ). b. Turunkan peramaan untuk A v = /. c. Htung nla n dan A v = / jka dberkan = 00 kω, = 00 Ω, = kω, dan = 00. d. Ulang oal (c) jka dberkan =

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang Fakula Teknik Juruan Teknik Sipil Univeria Brawijaya Malang erubahan emperaur ekpani (+) aau konraki (-) bahan egangan dan regangan 1 Dimana : ε = regangan ermal α = koefiien ekpani ermal (1 / C) Δ = 1

Lebih terperinci

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION ) 9/08/0 ( MULTIPLE LINEA EGEION ) Elty arva, T., MT. Fakulta Teknk Juruan Teknk Indutr Unverta Krten Maranatha Bandung Pengantar Pada e ebelumnya kta hanya menggunakan atu buah X, dengan model Y = a + bx

Lebih terperinci

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013 ! BUPAT PACrAN j PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013 3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA SIBOLGA. Nama Mahasiswa : Olga Kristama. S NRP :

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA SIBOLGA. Nama Mahasiswa : Olga Kristama. S NRP : PERENCANAAN RUE ANGKUAN UMUM DI KOA SIBOLGA Absrak Nama Mahasswa : Olga Krsama. S NRP : 3104 100 024 Jurusan : eknk Spl Dosen Pembmbng I : Caur Arf Prasyano, S.MSc Koa Sbolga aalah salah sau koa Sumaera

Lebih terperinci

Modifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat

Modifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga

Lebih terperinci

ESTIMASI PELUANG KEMUNCULAN KLAIM PADA PERUSAHAAN ASURANSI KECELAKAAN MELALUI PEMODELAN POINT PROCESS

ESTIMASI PELUANG KEMUNCULAN KLAIM PADA PERUSAHAAN ASURANSI KECELAKAAN MELALUI PEMODELAN POINT PROCESS Prosng Semnar Nasonal Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ESTIMASI PELUANG KEMUNCULAN KLAIM PADA PERUSAHAAN ASURANSI KECELAKAAN MELALUI PEMODELAN POINT PROCESS Irmayan 1, Nur Asm Rahmawa 2 Unversas Cokroamnoo

Lebih terperinci

Kawasan Waktu 1/31/2013. Isi Kuliah: Penyediaan Energi Listrik. Analisis di. Analisis di Kawasan Fasor. Analisis di Kawasan s (Transf.

Kawasan Waktu 1/31/2013. Isi Kuliah: Penyediaan Energi Listrik. Analisis di. Analisis di Kawasan Fasor. Analisis di Kawasan s (Transf. // Kulah: Sudaryano Sudrham nal angkaan Lrk d Kawaan Waku. Pendahuluan. earan Lrk dan Peubah Snyal. Model Snyal. Model Pran. Hukum-Hukum aar 6. Kadah-Kadah angkaan 7. Teorema angkaan 8. Meoda nal 9. plka

Lebih terperinci

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR DALAM WAKTU DISKRET DRAJAT STIAWAN

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR DALAM WAKTU DISKRET DRAJAT STIAWAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR DALAM WAKTU DISKRET DRAJAT STIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan n aya menyaakan bahwa

Lebih terperinci

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu,

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu, I. KALOR DAN HKM KE-1 1.1 Kalor Dketahu ua sstem paa suhu berbea. Apabla kontakkan satu engan yang lan melalu nng atermk, ketahu bahwa suhu keua sstem akan berubah seemkan rupa sehngga akhrnya menja sama.

Lebih terperinci

Bab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada

Bab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada Bab 3 Migrasi Daa Seismik Migrasi ilakukan unuk meminahkan posisi reflekor yang erliha paa rekaman aa seismik menjai posisi yang sebenarnya sesuai engan posisi i bawah permukaan. Unuk srukur geologi yang

Lebih terperinci

Laplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma

Laplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma Lalace Tranform Penganar Maemaika Teknik Kimia Muhia Elma Penemu Pierre-Simon LPLCE 749 87 hli Maemaika dari Peranci Lalace Tranform Rumu lain.. ω σ π σ σ j d e j x d e x j j.. 0 [x] x - [] Kone variabel

Lebih terperinci

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming JURNAL SAINTIFIK VOL. NO., JANUARI 0 Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solu Integer Lnear Programmng Wahyudn Nur, Nurul Mukhlah Abdal Program Stud Matematka FMIPA Unverta

Lebih terperinci

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik

Lebih terperinci

Pengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hidden Markov

Pengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hidden Markov Pengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hdden Markov Wwen Wdyasu Teknk Elekro, Fakulas Sans dan Teknolog, Unversas Sanaa Dharma Emal: wwen@usd.ac.d Absrak Aksara Pallawa aau kadangkala duls sebaga Pallava

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE Fan Puspasar 201 16019 Program Sud Magser Maemaa Faulas Maemaa dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Tenolog Bandung

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES Prosng Semnar Nasonal Matematka an Penkan Matematka (SESIOMADIKA) 017 ISBN: 978-60-60550-1-9 Statstka, hal. 14-18 PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES NENENG SUNENGSIH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember PERBEDAAN PRETAI BELAJAR PENYEDERHANAAN BENTUK AKAR YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVETIGAI PADA IWA KELA X MA NEGERI 7 KOTA LHOKEUMAWE Marzuk Doen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari

Lebih terperinci

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X) Lag: Waku yang diperlukan imbulnya repon ( akiba uau aki ( Conoh: Pengaruh kredi erhadap produki Suplai Uang mempengaruhi ingka inflai eelah beberapa kwaral Hubungan pengeluaran R & D dengan produkifia

Lebih terperinci

Line Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )

Line Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( ) ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)

Lebih terperinci

7/23/2013. Kawasan Waktu. Isi Kuliah: Analisis di. Analisis di Kawasan Fasor. Analisis di Kawasan s (Transf. Laplace) di Kawasan Waktu

7/23/2013. Kawasan Waktu. Isi Kuliah: Analisis di. Analisis di Kawasan Fasor. Analisis di Kawasan s (Transf. Laplace) di Kawasan Waktu 7// I Kulah: Sudaryano Sudrham nal angkaan Lrk d Kawaan Waku. Pendahuluan. earan Lrk dan Peubah Snyal. Model Snyal. Model Pran. Hukum-Hukum Daar 6. Kadah-Kadah angkaan 7. Teorema angkaan 8. Meoda nal 9.

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

DESAIN PERANGKAT KAIT OVERHEAD TRAVELLING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON PADA PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR

DESAIN PERANGKAT KAIT OVERHEAD TRAVELLING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON PADA PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR Volume, Nomor, Jun 05 ISSN : -096 DESAIN PERANGKAT KAIT OVERHEAD TRAVELLING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR Syamurrjal Ramdja, Peru Zachara PRFN-BATAN, Kawaan Puppek

Lebih terperinci

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,

Lebih terperinci

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang

Lebih terperinci

PENGARUH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG DI DAS KEDUANG WONOGIRI (Studi Kasus : Desa Tambakmerang, Girimarto, Wonogiri)

PENGARUH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG DI DAS KEDUANG WONOGIRI (Studi Kasus : Desa Tambakmerang, Girimarto, Wonogiri) PENGARUH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG DI DAS KEDUANG WONOGIRI (Sud Kau : Dea Tambakmerang, Grmaro, Wonogr) Muhammad Bhrq Yuyfa ), Nken Slm Surjandar 2), Noegroho Djarwan 3)

Lebih terperinci

4. Hukum Dan Kaidah Rangkaian

4. Hukum Dan Kaidah Rangkaian Inroducon o rcu naly Tme Doman www.drhamblora.com. Huum Dan Kadah angaan.. Huum-Huum angaan Peerjaan anal erhadap uau rangaan lner yang parameernya deahu mencaup pemlhan en anal dan penenuan bearan eluaran

Lebih terperinci

BANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi

BANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi NGUN RUNG. Pengeian 1. Kubu Kubu adalah bangun uang yang dibaai oleh enam buah bidang peegi yang konguen (benuk dan E beanya ama). (Pehaikan Gamba 1) Kubu mempunyai 6 ii, 8 iik udu, dan 12 uuk. Semua uuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini.

15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini. NAMA : NO ABSEN : ULANGAN HARIAN KELAS VIII D SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN DAN BENDA Rabu, 03 Sepember 2014 A. Pilihlah au jawaban yang paling epa 1. Gerak pada umbuhan yang dipengaruhi rangangan dari luar

Lebih terperinci

Bab 9 Transformasi Laplace

Bab 9 Transformasi Laplace Meode Maemaika Aronomi- Bab 9 Tranformai aplace 9-. Definii Tranformai aplace Mialkan f() uau fungi real dengan variable dan >. Tranformai aplace didefiniikan ebagai: T f ( ) F( ) lim f ( ) e d f ( ) e

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:

Lebih terperinci

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryano Sudrham nalss Rangkaan Lsrk D Kawasan Waku BB 12 nalss Transen d Kawasan Waku Rangkaan Orde Perama Yang dmaksud dengan analss ransen adalah analss rangkaan yang sedang dalam keadaan peralhan

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA II.1 aransi II.1.1 Klasifikasi Garansi

Bab II TINJAUAN PUSTAKA II.1 aransi II.1.1 Klasifikasi Garansi Bab II TINJAUAN USTAKA ada bab n aan dbaha onep eor dan meode yang yang dgunaan dalam pengembangan model raeg layanan garan unu produ dengan pola penggunaan nermen Konep dan eor erebu erdr aa Sub bab II

Lebih terperinci

Bab 4. Tomografi Seismik. Tomografi seismik adalah metode untuk merekonstruksi struktur bawah

Bab 4. Tomografi Seismik. Tomografi seismik adalah metode untuk merekonstruksi struktur bawah Bab 4 Tomogaf Sem Tomogaf em aalah meoe unu meeonu uu bawah pemuaan bum engan menggunaan aa benu gelombang wavefom aau aa wau empuh avel me a gelombang em. eoe n pegunaan unu mempeoleh pofl ebaan eal a

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION Bayu Seio Handhoko Ir. Agung Wario DHET Sumardi, ST, MT Juruan Teknik Elekro Fakula Teknik Univeria Diponegoro Semarang Abrak - Semenjak

Lebih terperinci

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Nama No Aben Kela ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Romawi I 1. Gerak umbuhan yang dipengaruhi oleh rangangan dari dalam umbuhan iu endiri diebu... a. Endonom c. Higrokopi b. Eionom

Lebih terperinci

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI 3.1 Moel Lnear Perkembangan pemoelan stokastk, terutama moel lner, apat katakan mula paa aba ke 19 yang asar oleh teor matematka yang elaskan antaranya oleh Gauss,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Dalam uatu peneltan tentu ada tujuan yang ngn dcapa eua dengan latar belakang dan rumuan maalah yang telah durakan d ata. Tujuan peneltan adalah:. Untuk mengetahu

Lebih terperinci

Review Skema Public-Key Watermarking untuk Proteksi Copyright pada Distribusi Produk Multimedia

Review Skema Public-Key Watermarking untuk Proteksi Copyright pada Distribusi Produk Multimedia Revew Skema Publc-Key Watermarkng untuk Protek Copyrght pada Dtrbu Produk Multmeda Rnald Munr 1, Bambang Ryanto 2, Sarwono Sutkno 3 Sekolah Teknk Elektro dan Informatka Inttut Teknolog Bandung Jl. Ganeha

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3 Sudarano Sudirham AnaliiRangkaian RangkaianLirik di awaanwaku #3 Bahan uliah Terbuka dalam forma pdf eredia di www.buku-e.lipi.go.id dalam forma pp beranimai eredia di www.ee-cafe.org Teori dan Soal ada

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi

Lebih terperinci

DESAIN KONSEPTUAL PENGGUNAAN HYPERLINK SEBAGAI ALAT BANTU TEMU KEMBALI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

DESAIN KONSEPTUAL PENGGUNAAN HYPERLINK SEBAGAI ALAT BANTU TEMU KEMBALI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN DESAIN KONSEPTUAL PENGGUNAAN HYPERLINK SEBAGAI ALAT BANTU TEMU KEMBALI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN Irma Elvina 1), Kudang Boro Seminar 2), dan Firman Ardianyah 3) 1) Perpuakaan Perguruan Tinggi Iniu Peranian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)

Lebih terperinci

Bab IV Pengembangan Model

Bab IV Pengembangan Model Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Tujuan Pembelajaran Saa kueleaikan bab ini, kuingin dapa melakukan hal-hal beriku. Menyeleaikan model dinamik linear orde au dan dua ecara analii Menyaakan model dinamik kedalam fungi alih ranfer funcion

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana

Lebih terperinci