=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
|
|
- Irwan Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik unuk GLB berupa : S = S Yang perlu diperhaikan pada GLB : (1). Resulan gaya yang bekerja pada benda nol ( F = 0), maka akibanya adalah : a. Percepaannya nol (a = 0) b. Usaha yang dilakukan pada benda nol (w = 0) (2). Kecepaan benda eap ( = eap), maka akibanya adalah : a. Energi kineis benda eap (Ek = c) b. Momenum yang bekerja pada benda eap (P = c) 2. GLBB (Gerak Lurus Berubah Berauran) Rumus-rumus GLBB: = o ± a 2 = o 2 ± 2a S S = o ± ½ a 2 Keerangan : S = Jarak yang diempuh (m) = kecepaan akhir (m/s) o = kecepaan mula-mula (m/s) a = percepaan (+) dan perlambaan (-) (m/s 2 ) = lama benda bergerak (s) Grafik unuk GLBB berupa : 0 α d g α = a = d o = 0 o 0 a > 0 a > 0 Yang perlu diperhaikan pada GLBB : (1). Resulan gaya yang bekerja pada benda adalah eap (Σ F = C), maka akibanya adalah a. Percepaannya eap (a = C) b. Usaha yang dilakukan pada benda eap (w = C) (2). Kecepaan benda sebagai fungsi waku v = f (), maka akibanya adalah : a. Energi kineis benda berbanding lurus erhadap 2 b. Momenum benda berbanding lurus erhadap waku Gerak erikal Gerak verikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GA 1. GJB (Gerak Jauh Bebas) Teori Singka : Gerak jauh bebas (GJB) adalah merupakan GLBB dalam keadaan khusus, yaiu : a = g (graviasi bumi) h o = 0 g (anda g + searah dengan gerak benda) rumus rumus GJB mirip GLBB dengan percepaan a = g dan S = h : = o + g 2 = o g h h = o + ½ g 2 Karena pada GJB o = 0, maka :
2 h 2. GA = g = 2 g h h = ½ g 2 Caaan : Tinjau kasus saa benda jauh bebas, maka benda akan memiliki 3 keadaan sebagai beriku : (1) Epmaks = mgh Ekmin = 0 (2) Ep 0 Ek 0 (3) Epmin = 0 Ekmaks = 1/2 m 2 Em = Ep + Ek = eap 1. Energi mekanik (Em) benda disepanjang jalur linasan saa jauh adalah konsan, karena pengurangan energi poensial (Ep) selalu diimbangi dengan penambahan energi kineik (Ek), sehingga energi mekaniknya (Em) selalu eap 2. Benda yang jauh bebas dari keinggian h keika mencapai anah seluruh energi poensialnya berubah menjadi energi kineik 3. Waku yang dibuuhkan oleh dua buah benda yang mengalami GJB pada keinggian yang sama, jika gesekan udara diabaikan adalah sama. (Gerak erikal ke Aas) o = g Caaan : 1. Waku yang dibuuhkan unuk naik sama dengan waku yang dibuuhkan unuk urun 2. Pada keinggian yang sama, besar kecepaan naik sama dengan kecepaan urun. Conoh Soal dan Pembahasan : 1. Gerak lurus dipercepa berauran mempunyai persamaan perpindahan yang kuadrais erhadap waku Sebab Pada gerak lurus dipercepa berauran selalu erjadi percepaan aau perlambaan Jawaban : B o = 2 g h h = o - ½ g 2 Rumus GLBB Grafiknya : s (m) (d) pernyaaan dan alasan benar ===> idak berhubungan 2. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan anara jarak yang di empuh S dengan waku, unuk sebuah benda yang bergerak dalam suau garis lurus S S = o + ½ a 2 : o = 0 g (anda g berla wanan arah dengan gerak benda) rumus rumus Gerak erikal ke Aas (GA) mirip perumusan GJB dengan percepaan a = - g dan S = h = o - g 2 = o 2-2 g h h = o - ½ g 2 Karena pada GA = 0, maka : Dari grafik erliha bahwa : 1. kecepaan benda eap 2. percepaan benda nol 3. selang waku yang sama benda menempuh jarak yang sama 4. pada saa = 0, kecepaan benda nol Pernyaaan yang benar... Jawaban : A (1, 2, 3, benar) Inga! Pada saa = 0, kecepaan benda eap ( = c) sehingga 0
3 3. Grafik di bawah ini menghubungkan kecepaan () dan waku () dari dua mobil A & B pada linasan dan arah yang sama. Jika g α = 0,5 m/s 2, maka : B A α ) Seelah 20 deik kecepaan ke dua mobil sama 2. Percepaan mobil B = 2 m/s 2 3. Seelah 40 deik mobil B menyusul mobil A 4. Jarak yang di empuh pada waku ersusul 800 meer Pernyaaan yang benar... Jawaban : A (1, 2, 3, benar) 1. Pada saa = 20 deik, ampak dari grafik kecepaan ke dua mobil sama 2. Kemiringan garis B, menyaakan percepaan mobil B (a B ) = 2 m/s 2 3. Pada saa mobil B epa menyusul mobil A berlaku S A = S B, sehingga di dapa : o A + ½ a A 2 = o B + ½ a B ½ (0,5) 2 = 0 + ½ (2) 2 0,75 = 30 ===> = Jarak yang diempuh pada waku ersusul : S A = S B = ½ (2) (40) 2 = 1600 m 4. Y X (d) Perhaikan grafik di se belah kiri. Besaran yang sesuai unuk sumbu Y adalah : 1. Laju gerak benda oleh gaya konsan 2. Jarak empuh benda dengan laju konsan 3. Kecepaan benda jauh bebas 4. Percepaan benda jauh bebas Pernyaaan yang benar... Jawaban : A (1, 2, 3, benar) analisa : (1) Jika Y =, maka jawaban benar, (liha eori singka soal 13) (2) Jika Y = S, maka jawaban benar, (liha eori singka soal 11) (3) Pada benda jauh bebas berlaku persamaan = g, dengan o = 0 (4) Percepaan benda jauh bebas adalah (a) = g = konsan (jawaban salah) 5. Grafik di bawah menunjukkan kecepaan erhadap waku unuk mobil yang bergerak menuru garis lurus selama 7 deik. Dari grafik dapa dienukan jarak yang diempuh dalam waku 7 deik, yaiu m (s) A. 72 m D. 152 m B. 80 m E. 188 m C. 108 m Jawaban : E I II III (s) ) Luasan I : L I = ½ (2) ( ) m = 80 m ) Luasan II : L II = ½ (3) ( ) m = 72 m ) Luasan III : L III = (2) (18) m = 36 m Jadi jarak yang diempuh selama 7 deik : S = L I + L II + L III = 188 m 6. Jika suau benda jauh bebas, maka : 1. Energi mekaniknya eap 2. Energi poensialnya eap 3. Gerakannya dipercepa berauran 4. Energi kineiknya eap Pernyaaan yang benar... Jawaban : (1,3 benar) B Pada GJB berlaku Em = Ek + Ep = eap, arinya penurunan Ep selalu diimbangi oleh penambahan Ek sehingga energi poensial nya selalu eap. Adapun gerakannya ada lah gerakan dipercepa berauran oleh percepaan graviasi g. 7. Dua buah benda A dan B yang bermassa masing-masing m, jauh bebas dari keinggian h meer dan 2h meer. Jika A
4 menyenuh anah dengan kecepaan m/s, maka benda B akan menyenuh anah dengan energi kineis sebesar : A. ½ mv 2 C. 1/4 mv 2 B. mv 2 D. 3/2 mv 2 C. ¾ mv 2 Jawaban : B (Liha eori singka GJB caaan no. 2) Saa iba di anah seluruh Ep berubah menjadi Ek, sehingga : Ep A = Ek A ==> m g h = ½ m v 2 Jadi unuk benda B : Ek B = 2 m g h = 2 (½ m v 2 ) = m v 2 8. Bila sehelai bulu ayam dan sebuir bau kerikil dijauhkan pada saa yang sama di dalam suau ruang hampa dari keinggian yang sama dan anpa kecepaan awal, maka bau akan sampai di bawah lebih dulu sebab massa jenis bau lebih besar dari pada massa jenis bulu ayam Jawaban : D (Liha eori singka GJB caaan no. 3) Pernyaan salah, sebab waku yang dibuuhkan idak erganung pada massa jenis benda, namun hanya berganung pada keinggian h dan percepaan graviasi g, perhaikan : h = 1/2 g 2 Adapun alasan benar = 2h/g 9. Sebuah benda jauh bebas dari empa yang ingginya 80 meer. Jika energi poensialnya mula-mula besarnya 4000 Joule dan g = 10 m/s 2, maka : 1. Massa benda iu 5 kg 2. Benda sampai di anah seelah 4 deik 3. Tepa sebelum sampai di anah kecepa an benda iu 40 m/s 4. Tepa sebelum sampai di anah energi kineiknya 4000 Joule Pernyaaan yang benar... Jawaban : (1,2,3,4 benar) ==> E 1. Ep = m g h ==> 4000 = m (10) (80) m = 5 kg 2. = 2 h / g => = 2 (80) / 10 = 4 d 3. = g ==> = 10 (4) m/d = 40 m/d 4. Ek = ½ m 2 ==> Ek = ½ (5) (40) 2 J = 4000 Joule 10.Bila sebuah bola dilemparkan secara verikal ke aas, maka pada iik eringgi bola iu berheni sesaa sebab Pada saa berheni bola idak percepaan Jawaban : C mengalami Pernyaaan benar, pada iik eringgi gerak verikal keaas = 0. Alasan salah, sebab bola masih merasakan percepaan graviasi g Soal-soal : 1. Benda A dikaakan bergerak erhadap benda B jika benda A A. memiliki kecepaan B. memiliki kelajuan C. memiliki percepaan D. panjang linasannya seiap saa berubah E. jaraknya erhadap B berubah 2. Grafik di bawah ini menyaakan hubungan anara kelajuan dan waku suau benda yang bergerak. Jarak yang diempuh selama benda dipercepa adalah (s) A. 1,0 m D. 10,0 m B. 4,0 m E. 20,0 m C. 5,0 m X (m) a b c d e (s)
5 Gerak suau benda digambarkan dengan grafik kedudukan x erhadap waku. Bagian grafik yang menunjukkan kecepa an benda nol adalah : A. a C. c E. e B. b D. d 4. X (m) 5. X2 X1 X (s) A. Benda mulai bergerak dengan kecepaan awal nol B. Kecepaan maksimal di dapa pada saa = 2 C. Pada saa = 2 kecepaan benda nol D. Arah kecepaan benda pada saa = 1 sama dengan arah garis singgung pada lengkung di iik 1 E. Pada saa = 3 kecepaan benda nol a b c d e (s) Grafik di aas ini menunjukkan hubungan kecepaan () dan waku dari suau gerak lurus. Bagian grafik yang menunjukkan gerak lurus berauran adalah : A. a D. d B. b E. e C. c 6. Pada GLBB, grafik yang menyaakan hubungan anara energi kineik suau benda dengan wakunya adalah : A. Ek D. Ek B. Ek E. Ek 7. Perhaikan ngambar beriku : (s) Jarak yang diempuh dalam selang waku = 4 s dan = 12 s adalah... A. 144 m D. 60 m B. 116 m E. 48 m C. 96 m 8. Mobil A dan B memiliki grafik x seperi pada gambar di bawah ini X (km) B A (jam) Perbandingan kecepaan mobil A dan mobil B adalah... A. 1 : 1 D. 2 : 5 B. 1 : 3 E. 5 : 2 C. 3 : 1 9. Panjang linasan yang diempuh mobil A dengan percepaan 2 m/s 2 selama 10 sekon, adalah sama dengan yang diempuh oleh mobil B dengan percepaan 5 m/s 2 dalam waku...(anggap A dan B mula-mula diam) A. 2 s D. 3 2 s B s E s C. 3 s 10. Gerak benda P dan Q memiliki grafik x seperi pada gambar X (km) P Q (jam) Keika P elah menempuh jarak 200 m, saa iu Q menempuh jarak... A. 150 m D. 230 m B. 180 m E. 260 m C. 200 m C. Ek 11. Sebuah bola 50 gram dilemparkan verikal ke aas. Seelah 2 deik kembali ke asal. Jika g = 10 m/s 2, maka kecepaan awal bola : A. 0,25 m/s D. 20 m/s B. 10 m/s E. 5 m/s C. 1 m/s
6 12. Grafik kecepaan erhadap waku unuk suau bola yang dilempar verikal ke aas dan kembali pada pelempar seelah mencapai keinggian erenu adalah : A. B. C. D. E. 13. Sebuah benda massanya 2 kg erleak diaas anah. Benda ersebu diarik ke aas dengan gaya 30 N selama 2 deik, lalu dilepaskan. Jika g = 10 m/s 2, maka inggi maksimum yang dicapai benda adalah : A. 10 m D. 18 m B. 12 m E. 20 m C. 15 m 14. Sebuah benda massanya 2 kg erleak diaas anah. Benda ersebu diarik ke aas dengan gaya 25 N selama 2 deik, lalu dilepaskan.jika g = 10 m/s 2, maka energi kineik benda saa mengenai anah adalah : A. 150 J C. 25 J B. 125 J D. 50 J C. 100 J 15. Sebuah benda dilempar verikal ke aas dengan kecepaan awal 10 m/s dari keinggian 40 m seperi pada gambar. Bila g = 10 m/s 2, maka kecepaan benda saa o menyenuh anah adalah : 40 m A. 40 m/s C. 30 m/s B. 45 m/s D. 35 m/s C. 30 m/s B. 2 dan 4 E. 1, 2, 3, dan 4 C. 1 dan Dua buah benda masing-masing massanya m 1 dan m 2, jauh bebas dari keinggian yang sama pada empa yang sama. Jika m 1 = 2 m 2, maka percepaan benda perama adalah A. 2 kali percepaan benda kedua B. 1/2 kali percepaan benda kedua C. sama dengan percepaan benda kedua D. 1/4 kali percepaan benda kedua E. 4 kali percepaan benda kedua 18. Bola A dilemparkan verikal ke aas dengan kelajuan 20 m/s. Dua sekon kemudian dari empa yang sama bola B dijauhkan bebas. Dua sekon seelah B dijauhkan, perbandingan kelajuan bola A erhadap bola B adalah A. 1 : 1 D. 2 : 3 B. 1 : 2 E. 3 : 2 C. 2 : Jika benda jauh bebas, maka 1. energi mekaniknya eap 2. energi poensialnya eap 3. gerakannya dipercepa berauran 4. energi kineiknya eap Yang benar adalah pernyaaan A. 1, 2, 3 D. 4 saja B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan Bola baske menumbuk lanai secara egak lurus dengan kelajuan 7 m/s seelah dilempar ke bawah dengan kelajuan 5 m/s dari keinggian h. Nilai h adalah... A. 0,8 m D. 2,4 m B. 1,2 m E. 3,0 m C. 1,8 m 16. Benda yang jauh bebas memilki 1. kecepaan awal nol 2. percepaan eap 3. geraknya dipercepa berauran 4. kecepaan erganung pada massa benda Yang benar adalah pernyaaan A. 4 saja D. 1, 2 dan 3
FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperinci[1.7 Hukum Kekekalan Energi]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 07 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [FISIKA] [.7 Hukum Kekekalan Eneri] [Susilo] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 07 .7
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 01
Xpedia Fisika Mekanika 01 Doc. Name: XPFI0101 Doc. ersion : 2012-07 halaman 1 01. Manakah pernyaaan di bawah ini yang benar? (A) Perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran vekor. (B) Perpindahaan
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciJawaban Soal Latihan
an Soal Laihan 1. Terangkanlah ari grafik-grafik di bawah ini. dan ulis persamaan geraknya. an: a. Merupakan grafik kecepaan erhadap waku, kecepaan eap. Persamaan v()=v b. Merupakan grafik jarak erhadap
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciBAB MOMENTUM DAN IMPULS
1 BAB MOMENTUM DAN IMPULS Conoh 8.1 Sebuah benda bermassa 5 kg yang bergerak dengan kecepaan 3 m/s ke arah imur dikenai gaya yang menyebabkan kecepaannya berubah menjadi 7 m/s dalam arah semula. Tenukan
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinci7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata
7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak
Lebih terperinciBAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu
BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA 3.1 Gambaran Umum Robo Meode naik angga yang dierapkan pada model robo ugas akhir ini, yaiu meode karol dan rasio diameer roda-inggi anak angga/undakan. Gambar 3.1 Ilusrasi
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka N. 4 Bandung 0. 414714 Fax. 0. 4587 hp//: www.smasanaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yah.c.id MODUL BAB 1 Page 1 f
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciChapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1
Chaper 4 hogasaragih.wordpress.com 1 7. Sebuah kerea dengan kecepaan konsan 60 km/jam menuju ke imur dalam waku 40 meni, kemudian bergerak ke imur degngan sudu 50 dari uara dalam waku 0 meni dan kemudian
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari
Lebih terperinciBAB I PERSAMAAN GERAK
BAB I PERSAMAAN GERAK. Seseorang mengendarai mobil menuju sebuah koa A ang berjarak 6 km dengan arah imur lau. Naakan ekor perpindahan r dalam noasi ekor sauan dengan menggunakan sisem koordina ke imur,
Lebih terperinciKinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.
Kinemaika mempelajari erak benda anpa mempelajari penyebabnya. Posisi ; kedudukan suau benda disuau saa relaif erhadap suau iik acuan. Linasan ; S ab perpindahan suau benda dari suau posisi ke ab p p p
Lebih terperinciSoal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!
Soal UN Fisika 010-011Pake A 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 5cm 6 cm 0 5 10 Maka ebal balok adalah. A. 5,00 cm B. 5,05 cm C. 5,5 cm D. 6,00 cm E. 6,5 cm 0. Perhakan
Lebih terperinciPertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.
Lebih terperinciFisika Proyek Perintis I Tahun 1979
Fisika Proyek Perinis I Tahun 1979 PPI-79-01 Tahanan paling yang dapa diperoleh dari kombinasi 4 buah ahanan yang masing-masing nya 10 ohm, 20 ohm, 25 ohm dan 50 ohm, adalah 4,76 ohm B. 20 ohm. 25 ohm
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciXpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Xpedia isika Kapia Seleka - Se 01 no 41-60 Doc. Name: XPIS9903 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan
Lebih terperinci=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku.
A. MOMENTUM DAN TUMUKAN Teori Singka :. Perkalian anara assa dan keceaan disebu oenu P P. Hasil kali anara gaya F dan selang waku enghasilkan erubahan oenu P disebu ula Iuls I I P F d c Tubukan idak lening,
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran
KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA PAKET B. 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!
SOAL UN FISIKA 010-011 PAKET B 1. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperi gambar! 8 cm 9 cm Maka ebal balok adalah. a. 8,0 cm b. 8,5 cm c. 8,0 cm d. 9,00 cm e. 9,5 cm. 0 5 10 Perhaikan
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik
ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1
Lebih terperinciGerak Lurus. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab II Tujuan Pembelajaran Anda dapa menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepaan dan percepaan konsan. Sumber: Caalogue (GK) 1998 Pada peluncuran sebuah roke, roke akan menempuh linasan lurus
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1988
Fisika TANAS Tahun 1988 TANAS-88-01 Dua buah kapasior masing-masing mempunyai kapasias µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasias pengganinya A. 1 µf. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3. 6 µf TANAS-88-0 Gaya gerak lisrik
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinci1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN
A. ESARAN DAN SATUAN Teori Singka : Di dala Fisika gejala ala diaai elalui pengukuran. Pengukuran adalah ebandingkan suau besaran dengan besaran sejenis yang disepakai sebagai paokan (sandar). esaran adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciFORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR
FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Amai lampu pijar! nformasi apa yang dapa kamu emukan? Dan apa ari informasi ersebu! 2. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik?
Lebih terperinciMATERI POKOK PERPINDAHAN KALOR
hp://gurumuda.ne MATERI POKOK PERPINDAHAN KALOR I. Kompeensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor II. Indikaor Hasil Belajar Siswa dapa : 1. Memahami pengerian perpindahan kalor. Memahami pengerian
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciKinematika Relativistik
3 Kinemaika Relaiisik Tujuan Perkuliahan: Seelah mempelajari Bab 3 ini mahasiswa diharapkan dapa:. Menjelaskan rumusan-rumusan prinsip relaiias khusus.. Memahami menurunkan ransformasi Lorenz dan ransformasi
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciUlangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m
Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciJurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH Soebyako, Ahmad Farid Dosen soebyako@yahoo.com, farield_s@yahoo.com Absrak Sisem pembangki lisrik enaga ombak laeral dan enaga
Lebih terperinciKUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.
MODUL 2 : LISTRIK RANGKAIAN TERTUTUP Rangkaian eruup ialah rangkaian yang ak berpangkal dan ak berujung yang erdiri dari komponen lisrik (seperi kawa penghanar), ala ukur lisrik, dan sumber daya lisrik
Lebih terperinciFORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR
FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik? 2. Dapakah kalian membukikannya? 3. Bagaimana caranya kia mengukur hambaan lampu
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sauan Pendidikan : SMA Kelas/Semeser Maa Pelajaran Topik Waku : X / Ganjil : Fisika (Wajib/Mina*) : Gerak Jauh Bebas : 4 45 meni A. Kompeensi Ini KI 1: Menghayai dan mengamalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1995
Fisika TANAS Tahun 1995 TANAS-95-01 Sebuah pia diukur, ernyaa lebarnya 1,3 mm dan panjangnya 15,5 cm., maka luas mempunyai angka pening sebanyak A. 6. 5. 4 D. 3. TANAS-95-0 Di bawah ini erera 5 grafik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB VII HUKUM KEKEKALAN ENERGI Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA
Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki
Lebih terperinciPertemuan IX, X V. Struktur Portal
ahan jar Saika ulai, ST, T Peremuan IX, X Srukur Poral 1 Pendahuluan Pada srukur poral, ang erdiri dari balok dan iang ang dibebani muaan di aasna akan imbul lenuran pada balok saja, dan akan meneruskan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,
Lebih terperinciBAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT
BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT Dua benda bermassa m dan m 2 dihubungkan dengan baang kecil yang massanya diabaikan (gambar 2). Gaya F diberikan deka dengan m. Ternyaa sisem berpuar erhadap suau iik
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 Maa Pelajaran : I P A Kelas : VII ( TUJUH ) Hari, anggal : Kamis, 12 Juni 2008 Waku : 90 Meni PETUNJUK UMUM:
Lebih terperinciBAB VI SUHU DAN KALOR
BAB VI SUHU DAN KALOR STANDAR KOMPETENSI : 5. Meneapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi dan suber energi dengan berbagai perubahannya dala esin kalor. Kopeensi Dasar : 5.1 Melakukan percobaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK TELUK LEMBU DENGAN BENTUK KONSTRUKSI GRID (KISI-KISI)
ANALISIS SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK TELUK LEMBU DENGAN BENTUK KONSTRUKSI GRID (KISI-KISI) Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknik Universias Lancang Kuning E-mail : abraranjung_1970@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinci1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral
Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciSUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR
SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR OLEH : Ir. ARIANTO PENGERTIAN SIFAT TERMAL ZAT PENGUKURAN SUHU MACAM TERMOMETER JENIS TERMOMETER PEMUAIAN PANJANG PEMUAIAN LUAS PEMUAIAN VOLUME ANOMALI AIR CONTOH SOAL 1
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinci