( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN
|
|
- Budi Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 8 IV PEMBAHASAN 4 Aum Berkut n aum yang dgunakan dalam memodelkan permanan a Harga paar P ( merupakan fung turun P ( kontnu b Fung baya peruahaan- C ( fung baya peruahaan- C ( merupakan fung nak C ( C ( C = kontnu dengan ( 4 Permanan Supermodular Berkut n beberapa pegertan mengena permanan Supermodular yang dgunakan untuk menyeleakan maalah utama yang akan dbaha dalam tulan n Defn 33 [Fung Supermodular Submodular Suatu fung F : R R dkatakan upermodular jka untuk emua x x y F x y F x y F x y F x y ( ( ( ( F R Suatu fung : R dkatakan ubmodular jka untuk emua x x y F F y F y F y (Amr 996 Defn 34 [Fung Supermodular empurna Submodular empurna Suatu fung F : R R upermodular empurna jka untuk emua x x y F x y F x y > F x y F x y ( ( ( ( F R Suatu fung : R ubmodular empurna jka untuk emua x x y F F y < F y F y (Amr 996 Bla dlhat dar turunan keduanya Defn 34 dapat dtulebaga berkut: Defn 35 [Fung Supermodular empurna Submodular Sempurna Jka F mempunya turunan kedua yang F kontnu > x y maka F x y upermodular empurna Jka F mempunya turunan kedua yang F kontnu < x y maka F x y ubmodular empurna (Amr 996 Defn 36 [Strct Sngle-Crong Property (SSCP Dual Strct Sngle-Crong Property (Dual SSCP Fung F : [ R mempunya Strct Sngle-Crong Property atau SSCP d y jka: F x y F x y F x y > F x y ( ( ( ( untuk emua x > x > y F : mempunya Fung [ R dual SSCP d y jka: F y F y F y < F y untuk emua x > x > y (Amr 996 Teorema 4 [Permanan Supermodular Duopol Cournot permanan ordnally upermodular jka memenuh aum berkut: P ( merupakan fung turun log konkaf C ( = merupakan fung nak kontnu kr 3 kuantta Q > edemkan ehngga QP( Q C ( Q < = untuk emua Q > Q (Amr 996 Bukt dapat dlhat pada Amr (996 Teorema 5 [Koreponden Tanggapan Terbak yang Tak Nak Tak Turun * x y arg mak F x y Setap fung ( ( x tak turun d y jka F mempunya SSCP
2 9 * Setap fung x ( y arg mak F y x tak nak d y jka F mempunya dual SSCP (Mlgrom Shannon 994 Bukt dapat dlhat pada Mlgrom Shannon (994 Lemma [Fung Supermodular Submodular Mal f g : R R f fung konkaf g fung konvek maka fung bernla real y f y ubmodular pada R R ; y f y upermodular pada lattce ϕ = { y : y x y} 3 y g y upermodular pada R R Mal f g : R R f fung konkaf empurna g fung konvekempurna maka fung bernla real y f y ubmodular empurna pada R R ; y f y upermodular empurna pada lattce ϕ = { y : y x y} ; 3 y g y upermodular empurna pada R R (Amr 996 Bukt dapat dlhat pada Amr (996 Lemma Jka P ( log-konkaf atau P ( memenuh P xp < untuk etap x ada kuantta monopol optmal untuk peruahaan- K edemkan ehngga KP K C K K P K C K K = ( ( ( ( maka emua kuantta pada elang ( K tndakan terdomna untuk peruahaan- etap plhan dar koreponden tanggapan terbak r ( merupakan fung tak nak d kuantta peangnya Bukt Akan dbuktkan bahwa: Setap plhan dar koreponden tanggapan terbak r ( merupakan fung tak nak d kuantta peang (Jka π dual SSCP maka etap plhan r ( merupakan fung tak nak d kuantta peang K tndakan terdomna untuk peruahaan Semua kuantta d ( Dar hpote dketahu bahwa P log-konkaf maka log P ( konkaf Berdaarkan Lemma log P y ubmodular d y R R maka untuk embarang x > x > y : log log P log y log P y y log log P P y y ( P P y Mal daumkan bahwa: x y C xp y C ( Subttu ( ke rua kanan ( ehngga ddapat: x y C y x P C Kemu kal lang dengan y x C y x P C y Karena x > x > y berdaarkan hpote P ( < ( P fung turun C ( fung nak maka P y < P y C > C ehngga dperoleh: x C < xp C ( 3 Karena ( bermplka (3 maka π mempunya dual trct ngle-crong property (dual SSCP
3 Mal daumkan bahwa: y P x y C y ( ( P y C ( y ( 4 y Subttu ( ke rua kanan (4 ehngga ddapat: yp C ( y y y P C ( y Kemu kal lang dengan P y C ( y P y y C ( y P Karena x > x > y P ( fung turun C ( fung nak maka P < P C ( y > C ( y ehngga dperoleh : y C ( y < y y C ( y ( 5 Karena (4 bermplka (5 maka π mempunya dual SSCP ehngga π mempunya dual SSCP Akbatnya berdaarkan Teorema 5 etap plhan ( r merupakan fung tak nak d kuantta peang Berdaarkan hpote dketahu bahwa K kuantta monopol optmal untuk peruahaan- maka K r( Akbatnya mbalan akan menurun jka peruahaan memlh kuantta lebh dar K ehngga kuantta d ( K tdak dapat menjad tanggapan terbak Jad emua kuantta d ( K tndakan terdomna untuk peruahaan Lemma 3 Berdaarkan hpote Lemma duopol kuantta permanan upermodular maka N tdak koong terdapat ttk y dmana peruahaan- (peruahaan- menghalkan kuantta yang lebh tngg (lebh rendah pada N Ttk y terletak pada ( mn r ( r = merupakan plhan keetmbangan Nah peruahaan- yang terendah Bukt Akan dbuktkan bahwa: Duopol kuantta permanan upermodular dengan N terdapat ttk y dmana peruahaan- (peruahaan- menghalkan kuantta yang lebh tngg (lebh rendah pada N Ttk y terletak pada ( mn r ( r = merupakan plhan keetmbangan Nah peruahaan- yang terendah Berdaarkan hpote Lemma duopol kuantta memenuh Teorema 4 untuk menjad permanan upermodular yatu: a P ( merupakan fung turun log konkaf b C ( merupakan fung nak kontnu kr = c Karena K kuantta monopol optmal untuk peruahaan- maka mbalan akan menurun jka peruahaan memlh lebh dar K Akbatnya ada kuantta pada elang ( K mal Q yang menyebabkan peruahaan merug atau QP( Q C ( Q < Berdaarkan Lemma duopol kuantta menjad permanan upermodular dengan hmpunan tndakan efektf [ K [ K Karena tu N tdak koong [ K merupakan elang tertutup ehngga merupakan complete lattce menurut Teorema N mempunya anggota terbear Malkan dberkan anggota terbear yatu y Tetap berdaarkan Teorema peruahaan- ekurang-kurangnya memlh y dar emua keetmbangan d N maka pada ttk y peruahaan- menghalkan kuantta tertngg d N egkan peruahaan- menghalkan kuantta terendah d N ( y x ( r karena pada ttk y peruahaan- menghalkan kuantta tertngg d N egkan peruahaan- menghalkan kuantta terendah d N
4 Berdaarkan Teorema untuk pemetaaan y r y r x yang tak turun akan ( ( ( ( x mempunya ttk tetap terbear Malkan y N ttk tetap terbear x y y < y dengan ( r ( Kontradk dengan ttk ektrm y maka y merupakan plhan keetmbangan Nah peruahaan- yang terkecl Lemma 4 Berdaarkan hpote Lemma jka etap ttk y S haru terletak d r ( S = arg mak{ π y : y r (} x dengan r ( plhan keetmbangan Nah peruahaan- yang terendah maka π x y x y ( ( π Bukt Akan dbuktkan: Setap ttk ( y r ( S = arg mak{ π y : y r (} x π y y π x Pertama akan dtunjukkan bahwa etap ttk y r ( Karena mbalannya kontnu maka mempunya plhan mnmum r ( kontnu kanan Malkan ada keetmbangan Stackelberg x y r edemkan ehngga ( ( r y > Dar Lemma dketahu bahwa etap plhan r ( tak nak Karena tu hmpunan ttk d r ( tdak bernla tunggal erupa dengan hmpunan ttk d plhan ( r r yang tak kontnu ( bernla banyak d x Karena tu dapat dtentukan bahwa untuk ε > edemkan ehngga plh x ε untuk leader yang akan membawa pada tanggapan terbak follower yang unk yatu r ( bernla tunggal d ε > r x x Karena y ( r kontnu kanan maka ( ( Dketahu pula y r x ε < y π kontnu d x turun d y maka menghalkan mbalan leader yatu: ( ( ( π x ε r x ε > x y π Kontradk dengan hpote bahwa y keetmbangan Stackelberg Karena tu harulah y r ( S = arg mak{ π y : y r ( } x ( terpenuh atau S arg makπ x r = x Jad emua ttk d S menghalkan mbalan yang ama untuk leader Dar Lemma 3 y keetmbangan Cournot-Nah peruahaan- palng terplh π x y x y ( y maka ( ( r x ( π 43 Model Duopol Cournot Teorema berkut memberkan uatu kond mnmal pada harga paar yang akan menghalkan model duopol Cournot Teorema 6 Jka dketahu bahwa: Tdak ada keetmbangan Cournot-Nah yang terletak d bata daerah P P ( log-konkaf atau ( memenuh P xp < x 3 kuantta K edemkan ehngga KP ( K C ( K K P( K C ( K K = 4 P log-konkaf empurna yatu P ( P( P ( < atau C ( > E = e e N maka {( } Sebelum membuktkan Teorema 6 akan dberkan terlebh dahulu lemma berkut n Lemma 5 Jka aum Teorema 6 dpenuh maka ttk x y S ektrm keetmbangan Nah ( Bukt Akan dbuktkan bahwa: r ( < d embarang ttk pada fung tanggapan mnmal r ( epanjang ttk terebut terletak d dalam daerah fbel x y S (
5 Berdaarkan Lemma etap plhan r tak nak maka r ( dar ( Imbalan untuk peruahaan- pada embarang ttk d r ( : [ r = r P x r [ C [ r π x Untuk etap x edemkan ehngga r maka frt-order condton ( > dberkan oleh: [ x r = r x P ( [ x r r P [ x r C [ r ( 6 = Turunkan (6 terhadap x ehngga ddapat: r x P x r x r x P x r x r x ( ( [ ( ( [ ( ( ( r P [ x r C [ r r = ( 7 Subttu (6 ke (7 ( r P x r C r P x r P x r C [ r P [ x r [ [ ( [ ( r x P [ x r [ r r = < Akan dbuktkan ( r Andakan untuk uatu P P [ x r [ x r = C = x r [ r P x r P x r [ [ maka: P [ x r P [ x r { P[ x r C [ r } = ( 8 Berdaarkan hpote ( P x r r x P x P < dar (6 [ ( [ r C [ r = Karena ( < P [ x r > C r ( P r ( maka > [ x Sehngga (8 kontradk dengan hpote yatu P ( log-konkaf empurna ( P ( P ( P( < atau ( C > ehngga harulah r ( untuk ( r > < Dan berdaarkan Lemma maka ( Malkan ( r x r keetmbangan Stackelberg dengan peruahaan- ebaga leader Karena y nteror oluton berdaarkan aum maka haru y memenuh: = x Jka r juga merupakan nteror oluton maka akan memenuh: r r r x y ( Dketahu r ( < x y = y xp y karena P ( < x maka < Sehngga dperoleh y r < Akbatnya x x x r r Terbukt bahwa ttk ektrm x y S keetmbangan Nah ( Bukt Teorema 6 Akan dbuktkan bahwa : E = {( e e N} Menurut Propo (a akan dbuktkan: Mang-mang peruahaan- lebh bak berada pada embarang ttk d S darpada d embarang ttk pada N Mang-mang peruahaan- lebh memlh mbalan pada embarang ttk terburuk d N darpada embarang mbalan ebaga follower Lemma Lemma 3 menunjukkan bahwa duopol kuantta permanan upermodular Jad keetmbangan Cournot- Nah ada Karena ruang trateg efektf [ K R merupakan elang tertutup akbatnya [ K lengkap terbata total (lhat Teorema Sehngga ruang trateg [ K merupakan ruang metrk kompak dengan metrk ρ nla mutlak Dketahu pula fung mbalan kontnu maka keetmbangan Stackelberg juga ada yatu S S tdak koong Sudah dbuktkan d Lemma 4 Malkan ( y x embarang keetmbangan Stackelberg dengan peruahaan- ebaga leader y ttk ektrm keetmbangan Cournot-Nah Sebagamana dtunjukkan d Lemma 5
6 3 x P x y y Berdaarkan Lemma 3 Lemma 4 kedua ttk terletak pada r fung tanggapan mnmal ( peruahaan- ( y C > xp y C x P y C ( 9 dmana pertdakamaan pertama mengkut fat keetmbangan Stackelberg yang dgambarkan dalam Lemma 4 menurut Lemma 5 y S Pertdakamaan kedua mengkut fat keetmbangan Nah Karena π menurun pada y maka pertdakamaan (9 menghalkan r = y < y = r r ( merupakan fung turun ehngga menghalkan x > x Maka untuk etap y keuntungan peman- memenuh: ( y C ( y > yp y C ( ( yp x y Ambl up y pada kedua dar pertdakamaan ( berdaarkan defn y Lemma 4 menghalkan: P y C ( y > y P y C ( y y In berart follower lebh memlh keetmbangan Cournot-Nah terburuk darpada keetmbangan Stackelberg Cara yang ama dlakukan untuk peruahaan- ebaga leader dengan y ebaga ttk ektrm keetmbangan Cournot-Nah 44 Model Duopol Stackelberg Teorema berkut memberkan uatu kond mnmal pada harga paar baya yang akan menghalkan model duopol Stackelberg Teorema 7 Jka P ( log-konvekempurna yatu P ( P( P ( > C ( = untuk = lm xp y = y tetap maka x {( e l S } {( l e S } E = Bukt Dar hpote dketahu P ( log konvek empurna maka log P konvekempurna Berdaarkan Lemma karena log P konvekempurna maka upermodular empurna d y maka untuk embarang x > x > y : log log P > log y log P y y log > log P P y y > ( P P y Mal daumkan bahwa: x y C xp y C ( Subttu ( ke ( ddapat: x y C y > x P C Kemu kal lang dengan y x C y > x P C y Karena x > x > y P fung turun C ( fung nak maka P < y C x > C ehngga dperoleh: ( ( x C P y C ( 3 xp x Karena ( bermplka (3 maka π SSCP Untuk membuktkan π SSCP dlakukan cara yang ama ehngga π mempunya SSCP Akbatnya r berdaarkan Teorema 5 etap plhan ( merupakan fung tak turun d kuantta peang Dberkan permanan metr karena lm xp x y = maka berdaarkan x ( Teorema 3 dketahu bahwa kedua peman lebh memlh keetmbangan Cournot terkecl x darpada emua keetmbangan Cournot yang lan Selanjutnya akan dbedakan menjad dua kau
7 4 Kau : Jka x fnte Dengan menggunakan propo (b akan dbuktkan bahwa : Mang-mang peruahaan- lebh bak berada pada embarang ttk d S darpada d embarang ttk pada N Mang-mang peruahaan- lebh memlh mbalan follower terburuk darpada embarang ttk d N Bukt bagan Dbuktkan d lemma 6 Malkan y embarang keetmbangan Stackelberg dengan peruahaan- ebaga leader y N analog epert pada lemma 5 Ddapat : x P x ( y > xp y x P y dmana pertdakamaan pertama mengkut fat Stackelberg pertdakamaan kedua dar fat Nah Karena y < y analog dengan Lemma 5 r ( fung nak maka x < x Untuk etap y berlaku : yp y > yp y ( 4 Ambl up y pada kedua pertdakamaan (4 menghalkan : y P y > xp In berart follower lebh memlh embarang keetmbangan Stackelberg darpada keetmbangan Cournot terbak Kau : Jka x = Berdaarkan aum keetmbangan Cournot yang berhubungan dengan x lmxpx lmxpx y = karena ( ( x x yang juga mbalan terkecl untuk peman Karena tu leader elalu mengambl kuantta fnte maka follower akan bereak dengan kuantta fnte ebab xp y untuk x y tetap Akbatnya menghalkan mbalan keetmbangan Stackelberg lebh dar untuk kedua peman Maka follower akan memlh embarang keetmbangan Stackelberg darpada Keetmbangan Nah yang unk Lemma 6 Berdaarkan aum Teorema 7 kempulan Lemma 4 dperoleh Bukt Akan dbuktkan: Setap ttk ( y r ( S = arg mak{ π y : y r ( } x π y y π x Pertama akan dtunjukkan bahwa etap ttk y r ( Karena mbalannya kontnu maka mempunya plhan mnmum r ( kontnu kr Malkan ada keetmbangan Stackelberg x y r edemkan ehngga ( ( r y > Dar Teorema 7 dketahu bahwa etap plhan ( Karena tu hmpunan ttk d ( r tak turun r tdak bernla tunggal erupa dengan hmpunan r ttk d plhan r ( yang tak kontnu ( bernla banyak d x Karena tu dapat dtentukan bahwa untuk ε > edemkan ehngga plh x ε untuk leader yang akan membawa pada tanggapan terbak follower yang unk yatu r ( bernla tunggal d x ε In tdak fbel jka x = walaupun π ( y = y Karena tu harulah x > > r x r ( kontnu kr Karena y ( maka ( r x ε < y Dketahu pula π y kontnu d x turun d y maka menghalkan mbalan leader yatu: π ε r ε > π y Kontradk dengan hpote bahwa y keetmbangan Stackelberg Karena tu harulah y r ( S = arg mak π x r x Jad emua ttk keetmbangan Cournot-Nah peruahaan- palng terplh y r ( maka π y y ( ( x d S menghalkan mbalan yang ama untuk leader Dar Teorema 7 y π
BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi
BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR Pada bab n akan dbahas konsep-konsep dasar dar fungs mayor dan fungs mnor dar suatu fungs yang terdefns pada suatu nterval tertutup. Pendefnsan fungs mayor dan mnor tersebut
Lebih terperinciKONDISI MINIMAL BAGI KESETIMBANGAN DUOPOLI COURNOT DAN STACKELBERG
KONDISI MINIMAL BAGI KESETIMBANGAN DUOPOLI COURNOT DAN STACKELBERG Oleh: NITA ARIANI G54009 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 007 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F )
28 BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR III.1 Ruang Dual Defns III.1.2: Ruang Dual [10] Msalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformas lnear f L ( V, F ) dkatakan fungsonal lnear (atau
Lebih terperinciKajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas
JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (01 1-5 1 Kaan Pemlhan Struktur Dua Ranta Paok yang Berang Untuk Strateg Perbakan Kualta Ika Norma Kharmawat, Lakm Prta W, Suhud Wahyud Juruan atematka Fakulta atematka
Lebih terperinciPembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1
Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran
Lebih terperinciBAB X RUANG HASIL KALI DALAM
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciKAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah
BAB III KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC III. Batas Bawah Magc Number pada Pelabelan Total Pseudo Edge-Magc Teorema 3.. Anggap G = (,E) adalah sebuah graf dengan n-ttk dan m-ss dan memlk
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBab 3. Teori Comonotonic. 3.1 Pengurutan Variabel Acak
Bab 3 Teor Comonotonc Pada bab n konsep teor comonotonc akan dpaparkan dar awal dan berakhr pada konsep teor n untuk jumlah dar peubah - peubah acak 1. Setelah tu untuk membantu pemahaman akan dberkan
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang
Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai ring embedding dan faktorisasi. tunggal pada ring komutatif tanpa elemen kesatuan.
BAB III PEMBAHASAN Pada bab n akan dbahas mengena rng embeddng dan faktorsas tunggal pada rng komutatf tanpa elemen kesatuan. A. Rng Embeddng Defns 3.1 (Malk et al. 1997: 318 Suatu rng R dkatakan embedded
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA
BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA A-3 Dan Aresta Yuwanngsh 1 1 Mahasswa S Matematka UGM dan.aresta17@yahoo.com Abstrak Dberkan R merupakan rng dengan elemen satuan, M R-modul kanan, dan R S End
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB V INTEGRAL KOMPLEKS
6 BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 5.. INTEGRAL LINTASAN Msal suatu lntasan yang dnyatakan dengan : (t) = x(t) + y(t) dengan t rl dan a t b. Lntasan dsebut lntasan tutup bla (a) = (b). Lntasan tutup dsebut lntasan
Lebih terperinciBab VIII Aspek Kosmologi Teori Skalar-Vektor-Tensor
Bab VIII Apek Komolog Teor Skalar-Vektor-Tenor VIII. Pendahuluan Kemungknan nvaran Lorentz dlanggar pada energ-energ tngg dalam teor 4- dmen dengan konekuen yang dapat duj (Mattngly dan Vucetch, 005 telah
Lebih terperinciSISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS
SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS A8 M. Andy Rudhto 1 1 Program Stud Penddkan Matematka FKIP Unverstas Sanata Dharma Kampus III USD Pangan Maguwoharjo Yogyakarta 1 e-mal: arudhto@yahoo.co.d
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciDIMENSI PARTISI GRAF GIR
Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381
Bab 1 Ruang Vektor Defns Msalkan F adalah feld, yang elemen-elemennya dnyatakansebaga skalar. Ruang vektor atas F adalah hmpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciPengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )
9/08/0 ( MULTIPLE LINEA EGEION ) Elty arva, T., MT. Fakulta Teknk Juruan Teknk Indutr Unverta Krten Maranatha Bandung Pengantar Pada e ebelumnya kta hanya menggunakan atu buah X, dengan model Y = a + bx
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciHASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smarandache Direct Product and Smarandache Free Near-Rings
Junal Baekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 7 (204) HASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smaandache Dect Poduct and Smaandache Fee Nea-Rng HENRY W. M. PATTY Juuan Matematka Fakulta MIPA Unveta Pattmua
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciTinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal
157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciPADA GRAF PRISMA BERCABANG
PELABELAN TOTAL SUPER (a, d)-busur ANTI AJAIB PADA GRAF PRISMA BERCABANG Achmad Fahruroz,, Dew Putre Lestar,, Iffatul Mardhyah, Unverstas Gunadarma Depok Program Magster Fakultas MIPA Unverstas Indonesa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN
Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciCatatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan
Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K
Lebih terperinciBab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat
Mater Kulah Ekspermen Fska Oleh : Drs. Ishaft, M.S. Program Stud Penddkan Fska Unverstas Ahmad Dahlan, 07 Bab 3 Analss Ralat 3.. Menaksr Ralat Msalna suatu besaran dhtung dar besaran terukur,,..., n. Jka
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinci3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW
12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciPenurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcher
Vol., No., -9, Januar 06 Penurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcer Mutar Abtrak Tulan n membaa aplka deret Butcer dalam penurunan yarat orde metode Runge- Kutta. Penurunan deret Butcer
Lebih terperinciPenggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming
JURNAL SAINTIFIK VOL. NO., JANUARI 0 Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solu Integer Lnear Programmng Wahyudn Nur, Nurul Mukhlah Abdal Program Stud Matematka FMIPA Unverta
Lebih terperinciPertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012
Pertemuan ke-4 Analsa Terapan: Metode Numerk 4 Oktober Persamaan Non Non--Lner: Metode NewtonNewton-Raphson Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Newton Newton--Raphson f( f( f( + [, f(] + = α + + f( f ( Gambar
Lebih terperinciUJI PRIMALITAS. Sangadji *
UJI PRIMALITAS Sangadj * ABSTRAK UJI PRIMALITAS. Makalah n membahas dan membuktkan tga teorema untuk testng prmaltas, yatu teorema Lucas, teorema Lucas yang dsempurnakan dan teorema Pocklngton. D sampng
Lebih terperinciDISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA
DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciBILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, )
Charul Imron dan dy Tr Baskoro, Blangan Ramsey Ss BILANGAN RAMSY SISI DARI r ( P, ) (Ramsey Number from the Sde r ( P, ) ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro Jurusan Matemátca, FMIPA ITS Surabaya mron-ts@matematka.ts.ac.d
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciPenguat. output matching network. Input matching network. Rangkaian penyesuai impedansi penguat gelombang mikro
Hgh Gan Amplfer Degn Untuk pera penguatan bear, aru dran ( untuk FET) harulah cukup bear, ektar 90% dar nla aturanya ( 0,9 I d ) Rangkaan penyeua mpedan untuk nput dan utput haru matchng cnjugate dengan
Lebih terperinci* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI
* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI Oleh : eko wahyudanto (409.05.004) Pembmbng : Ir.Mochamad.Ilya HS NIP. 949099 97903 00 Latar Belakang
Lebih terperinciContoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.
BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya
Lebih terperinciALJABAR LINIER LANJUT
ALABAR LINIER LANUT Ruang Bars dan Ruang Kolom suatu Matrks Msalkan A adalah matrks mnatas lapangan F. Bars pada matrks A merentang subruang F n dsebut ruang bars A, dnotaskan dengan rs(a) dan kolom pada
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciBAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK
Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperincitoto_suksno@uny.ac.d Economc load dspatch problem s allocatng loads to plants for mnmum cost whle meetng the constrants, (lhat d http://en.wkpeda.org/) Economc Dspatch adalah pembagan pembebanan pada pembangktpembangkt
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciMarzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK
PERBANDINGAN PRETAI IWA ANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM OLVING DENGAN METODE KONVENONAL PADA DALIL PHYTAGORA TERHADAP IWA KELA VIII MP NEGERI PEUANGAN ELATAN KABUPATEN BIREUEN Marzuk Program tud Penddkan Matematka
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciEL2005 Elektronika PR#01
EL2005 Elektronka PR#0 SOAL B C E G a. Buktkan bahwa n = ( ). b. Turunkan peramaan untuk A v = /. c. Htung nla n dan A v = / jka dberkan = 00 kω, = 00 Ω, = kω, dan = 00. d. Ulang oal (c) jka dberkan =
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciJULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1
KOM341 Temu Kembal Informas KULIAH #9 Text Clusterng Clusterng Pengelompokan, penggerombolan Proses pengelompokan sekumpulan obyek ke dalam kelas-kelas obyek yang memlk sfat sama. Unsupervsed learnng JAS
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP
JMP : Volume 1 Nomor 2, Oktober 2009 PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP Tryan dan Nken Larasat Fakultas Sans dan Teknk, Unverstas Jenderal Soedrman Purwokerto, Indonesa
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Revew Peneltan Sebelumnya 2.1. Pengembangan model matematk horson waktu dskret optmal untuk penjadwalan job banyak operas tunggal pada mesn alternatf [Sukendar, 2007] Notas a. Hmpunan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciTEORI KESALAHAN (GALAT)
TEORI KESALAHAN GALAT Penyelesaan numerk dar suatu persamaan matematk hanya memberkan nla perkraan yang mendekat nla eksak yang benar dar penyelesaan analts. Berart dalam penyelesaan numerk tersebut terdapat
Lebih terperinciPerhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran
Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan
Lebih terperinciJMP : Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hal SPEKTRUM PADA GRAF REGULER KUAT
JMP : Volume 5 Nomor, Jun 03, hal. 3 - SPEKTRUM PD GRF REGULER KUT Rzk Mulyan, Tryan dan Nken Larasat Program Stud Matematka, Fakultas Sans dan Teknk Unerstas Jenderal Soedrman Emal : rzky90@gmal.com BSTRCT.
Lebih terperinciMETODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.
METODE NUMERIK INTERPOLASI Interpolas Beda Terbag Newton Interpolas Lagrange Interpolas Splne http://maulana.lecture.ub.ac.d Interpolas n-derajat polnom Tujuan Interpolas berguna untuk menaksr hargaharga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciAPLIKASI PERKONGRUENAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH. Yuni Yulida dan Muhammad Ahsar K
Jurnal Matematka Murn dan Terapan Vol. 3 No. Desember 009: 4-6 APLIKASI PERKONGRUENAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH Yun Yulda dan Muhammad Ahsar K Program Stud Matematka Unverstas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinci