DAILY REPORT 28 Juli 2016

Transkripsi

1 DAILY REPORT 28 Juli 2016 NEWS HEADLINES Laba TLKM 1H16 naik 33,28% YoY, pendapatan naik 15,6% Laba AALI 1H16 naik 78,23% YoY, penjualan turun 12% SGRO rugi Rp 84,21 miliar pada semester I-2016 BMRI beri layanan financial pada Khong Guan Group BBRI proyeksi kredit infrastruktur di 2H16 capai Rp 45 triliun BBKP & Bank Muamalat kerja sama Laba BINA per 1H16 naik 191,5% YoY HMSP bukukan laba bersih Rp3,02 triliun Penjualan UNVR 1H16 meningkat 10,31% Kontrak baru WIKA meningkat Pendapatan SMRA hingga Juni 2016 mencapai Rp 2,31 triliun Laba PWON tumbuh 16,6% YoY DILD siapkan produk antisipasi tax amnesty Anak usaha BUVA peroleh fasilitas kredit Rp100 miliar AKRA bagi dividen interim tahun buku 2016 Rp70/saham Laba bersih LPPF tumbuh 78,6% YoY HERO catat laba Rp19,9miliar per 1H16 Kenaikan beban pajak menyebabkan laba ASGR turun tipis VIVA percepat pelunasan utang Rp2,1 triliun PKPK catat rugi RP 4,99 miliar per 1H16 JPRS catat rugi Rp 18,35 miliar dari rugi Rp 4,28 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Secara teknis indikator stochastics mengkonfirmasikan bahwa peluang Support Level 5246/5217/5189 kenaikan IHSG mulai terbatas, yakni berada dalam ruang jenuh beli. Sinyal Resistance yang sama Level juga terlihat pada 5302/5330/5359 indikator MACD, konfirmasi bagi IHSG Major terbentuk Trend pola deadcross. UpNamun, jika melihat dari pola candle kecenderunga Minor Trend upreversal bagi IHSG. Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW IHSG mengakhiri perdagangan hari ini, Rabu (27/7/2016), naik 0,96% ke level 5.274,36. IHSG menanggapi positif susunan baru kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle jilid II. Berikut daftar menteri baru tersebut: Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy; Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita; Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto; Menteri ESDM Archandra Tahar; Menteri PAN dan RB Asman Abnur; Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Adanya nama Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) akan memberikan angin segar. Apalagi Sri Mulyani memiliki citra yang cukup positif di wajah pelaku-pelaku ekonomi. Kembali munculnya nama Sri Mulyani juga memberikan angin segar untuk kebijakan Tax Amnesty yang memang saat ini sedang difokuskan. Dari regional, laba yang dihasilkan perusahaan industri China tumbuh dengan laju tercepat dalam tiga bulan pada Juni Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) China, laba perusahaan naik 5,1% menjadi 616,31 miliar yuan (US$92,40 miliar), pertumbuhan tercepat sejak Maret. Hal ini mengindikasikan dukungan belanja pemerintah terhadap sektor korporasi meskipun di sisi lain pertumbuhan yang tidak merata dan investasi yang melambat memberikan goncangan. Walaupun begitu, Shanghai Composite ditutup melemah 1,91%. Dari Jepang index Nikkei menguat 1,72%. Sedangkan indeks Hangseng naik sebesar 0,40%. Bursa saham Eropa dibuka tentatif menguat pada awal perdagangan Rabu (27/7). Penguatan indeks ini didorong oleh laporan keuangan emiten yang positif serta optimisme akan stimulus dari bankbank sentral di dunia. Pekan lalu, gubernur European Central Bank Mario Draghi mengatakan bank sentral akan mempertimbangkan untuk meningkatkan stimulus setelah mendapat gambaran jelas tentang dampak dari Brexit. MARKET VIEW Presiden Jokowi melakukan Reshuffle Kabinet Jilid II guna memperbaiki susunan aparat pemerintahan dalam melaksanakan tugas negara. Ada sembilan nama baru yang masuk ke dalam jajaran Kabinet Kerja dan empat menteri yang bergeser posisinya. Presiden Joko Widodo melantik 13 orang hasil reshuffle jilid II, pada Rabu kemarin di Istana Negara. Dalam reshuffle kabinet jilid II menjadi perhatian pelaku pasar masuknya Sri Mulyani kedalam susunan kabinet. Sri Mulyani dipercaya Presiden Jokowi mengisi jabatan Menkeu menggantikan Bambang Brodjonegoro ke posisi baru sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pelaku pasar merespon positif dianggkatnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan, karena sosok ini dianggap mampu untuk mempercepat agenda pembangunan Indonesia. Penunjukan Sri Mulyani diharapkan dapat memberikan kontribusi serta memperkuat perekonomian Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Bahkan Presiden Jokowi meyakini Sri dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini. Pemanggilan Sri Mulyani masuk kedalam jajaran kabinet ini, tentunya melalui proses komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengenai permintaan pemanggilan Sri Mulyani. Sebelumnya, Presiden World Bank Jim Yong Kim mengaku sudah diberitahu oleh Sri Mulyani terkait permintaan Presiden Jokowi untuk meminta kembali ke Indonesia sebagai Menteri Keuangan..Sebelumnya, Sri Mulyani memposisikan sebagai Managing Director and Chief Operating Officer World Bank. Kehadiran Sri Mulyani menjabat menteri keuangan, memberikan optimisme karena rekam jejak Sri Mulyani dianggap berhasil memberantas korupsi di perpajakan dan melakukan reformasi keuangan. Selain itu pasar, berharap pemerintah yang tengah fokus kepada program tax amnesty sosok Sri Mulyani mampu dapat menjalankan program tersebut untuk dapat mendongkrak masuknya investasi ke Indonesia. Optimisme pasar ini terobsesi dari prestasinya bahwa Sri Mulyani tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi diakui dunia dengan mendapatkan penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia pada tahun 2007 dan Bahkan masuk dalam daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia pada tahun 2008, 2014, dan Dari prestasi-prestasi inilah yang memberikan kepercayaan bahwa Sri Mulyani dapat memberikan yang terbaik bagi perekonomian serta kepercayaan investor asing bagi Indonesia. Eforia pasar terhadap hasil reshuffle kabinet jilid II, diperkirakan masih akan berlangsung pada hari ini dan kembali akan mengantarkan IHSG menuju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini. 1

2 28 July 2016 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) memb ukukan kenaikan laba bersih per Juni 2016 sebesar 33,28% YoY menjadi Rp 9,92 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 7,44 triliun. Pendapatan naik menjadi Rp 56,45 triliun dari sebelumnya Rp 48,84 triliun. Astra Agro Lestari (AALI) mencatat pertumbuhan laba bersih per Juni 2016 sebesar 78,23% menjadi Rp 792,13 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 444,43 miliar lalu. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 6,34 triliun dari sebelumnya Rp 7,22 triliun. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp 1,07 triliun dari sebelumnya Rp 677,98 miliar. Penurunan beban perseroan menjadi Rp 254,76 miliar dari sebelumnya Rp 962,55 miliar terutama karena laba kurs sebesar Rp 259,91 miliar dari rugi kurs tahun sebelumnya Rp 359,61 miliar. Sampoerna Agro (SGRO) membukukan kerugian sebesar Rp 84,21 miliar pada semester I-2016, dibandingkan laba sebesar Rp 98,48 miliar pada periode sama tahun lalu. Penjualan mengalami penurunan menjadi Rp 1,07 triliun dari Rp 1,31 triliun. Bank Mandiri (BMRI) menyediakan layanan finansial kepada PT Monde Mahkota Biskuit (Khong Guan Group), berupa layanan pembiayaan distributor dan produk distribution card untuk meningkatkan bisnis jaringan group tersebut. Dalam kerjasama ini, PT Monde Mahkota Biskuit akan berperan sebagai penjamin pembiayaan serta menentukan distributor yang akan memperoleh pembiayaan Mandiri. Bagi PT Monde Mahkota Biskuit, dukungan pembiayaan ini akan memastikan adanya pembayaran piutang dari distributor secara tepat waktu. Sementara distributor akan mendapatkan tenggang waktu yang longgar untuk melunasi utangnya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada semester II 2016 memproyeksikan kredit infrastruktur mencapai Rp 45 triliun atau 7% terhadap total kredit. BBRI mencatat realisasi kredit untuk infrastruktur per Juni 2016 mencapai Rp 38,5 triliun atau tumbuh 26% dibandingkan posisi Rp 30 triliun per Juni Kredit infrastruktur ini menguasai 6,51% terhadap total kredit BRI per Juni 2016, sedangkan pada periode yang sama porsi kredit infrastruktur sebesar 5,55%. BRI memiliki plafon kredit untuk infrastruktur sebesar Rp 52 triliun per Juni 2016, atau sudah 73,07% yang sudah dicairkan oleh debitur. PT Bank Muamalat Indonesia dan Bank Bukopin (BBKP) menjalin kerja sama mekanisme transaksi surat berharga syariah dengan janji membeli kembali atau repo berdasarkan prinsip syariah dengan nilai Rp 100 miliar. Lingkup kerja sama yang disepakati antara lain membuka jalur transaksi repo, menggerakkan frekuensi perdagangan sukuk surat berharga syariah negara (SBSN) di pasar sekunder, dan memunculkan alternatif rencana kontingensi likuiditas yang tidak bergantung limit. Bank Ina Perdana (BINA) meraih pendapatan bunga sebesar Rp 119,33 miliar hingga Juni 2016 dibandingkan sebelumnya Rp 106,54 miliar. Total pendapatan operasional lainnya naik menjadi Rp 2,84 miliar dari sebelumnya Rp 2,48 miliar. Laba sebelum pajak menjadi Rp 15,73 miliar dari sebelumnya Rp 6,07 miliar. Laba tahun berjalan naik menjadi Rp 12,07 miliar dari sebelumnya Rp 4,14 miliar. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) membukukan laba bersih Rp3,02 triliun, meningkat 43,3% YoY. Ini merupakan hasil nyata dari kepercayaan para perokok dewasa, merek-merek yang kuat, karyawan yang berdedikasi, dan mitra bisnis yang berkomitmen. Penjualan perseroan mencapai Rp47,33 triliun, meningkat 8,21% YoY. Unilever Indonesia (UNVR) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,21% YoY menjadi Rp3,2 triliun pada 1H16 yang didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar 10,31% YoY menjadi Rp20,74 triliun. Penjualan tersebut didorong oleh pertumbuhan segmen home dan personal care yang tumbuh 8,4% YoY serta foods dan refreshment sebesar 14,5% YoY. Wijaya Karya (WIKA) berpotensi membukukan kontrak baru sebesar Rp 18,32 triliun hingga akhir Juli 2016 atau 34,69% dari target kontrak tahun ini yang mencapai Rp 52,8 triliun. Kontrak baru tersebut meningkat 109% YoY. Hingga pekan ketiga Juli 2016, perseroan telah membukukan kontrak baru Rp 16,3 triliun atau 30,87% dari target kontrak baru Pencapaian tersebut tumbuh 86,49% YoY. Optimisme tersebut berasal dari progres penawaran terendah yang telah dicatatkan WIKA pada beberapa proyek, antara lain jembatan, pembangkit listrik, dermaga, dan irigasi, yang nilai totalnya diperkirakan mencapai Rp 8,01 triliun. Pendapatan Summarecon Agung (SMRA) mengalami penurunan hingga Juni 2016 menjadi Rp 2,31 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,59 triliun. Biaya keuangan mengalami kenaikan dari Rp 210,22 miliar menjadi Rp 307,47 miliar pada semester I Laba bersih periode berjalan turun menjadi Rp 130,84 miliar pada semester I-2016, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 525,13 miliar. Pakuwon Jati (PWON) membukukan pertumbuhan laba komprehensif sebesar 16,6% YoY menjadi Rp 961 miliar. Pendapatan bersih naik tipis menjadi Rp 2,44 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,42 triliun. Recurring income perseroan tumbuh 10,4% YoY menjadi Rp 1,2 triliun. Sedangkan pendapatan dari penjualan pengembangan properti turun dari Rp 1,31 triliun menjadi Rp 1,21 triliun. Peningkatan tersebut menyebabkan komposisi sumber pendapatan dari pengembangan properti dan recurring income berimbang masing-masing sebesar 50%. Intiland Development (DILD) optimis kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) dapat menggairahkan industri properti di Indonesia. Dana yng terhimpun dari kebijakan tersebut salah satunya diperkirakan masuk ke sektor properti. Sejumlah produk yang disiapkan perseroan untuk mengantisipasi tax amnesty tersebut di antaranya adalah apartemen Regatta di Jakarta. Apartemen yang kini memasuki tahap kedua itu memiliki harga Rp30 juta per meter persegi dengan kisaran harga jual Rp3-5 miliar per unit. Saat ini penjualan telah mencapai 51%. Produk lainnya yang disiapkan DILD adalah 1 Park Avenue di Jakarta Selatan. Dalam mengantisipasi dampak tax amnesty, baik di Regatta maupun 1 Park Avenue akan disiapkan program seperti diskon tunai dan tenor pembayaran yang menarik konsumen. Selain di Jakarta, perseroan juga menyiapkan produk kelas atas di Surabaya, Jawa Timur, antara lain The Rosebay yang diluncurkan Januari Anak usaha Bukit Uluwatu (BUVA), yaitu PT Bukit Lentera Sejahtera telah mendapatkan fasilitas kredit dari Bank QNB Indonesia (BKSW) pada 25 Juli 2016 sebesar Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk pembiayaan konstruksi Alila SCBD Jakarta. Bukit Lentera Sejahtera adalah anak usaha perseroan dengan kepemilikan 60%. Pinjaman ini dijamin dengan hak kerja sama BLS dengan Danayasa Arthatama, klaim asuransi dan bangunan berupa hotel seluas m2. 2

3 28 July 2016 AKR Corporindo (AKRA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2016 sebesar Rp 70 per saham pada 25 Agustus Jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 2 Agustus 2016 dengan recording date pada 5 Agustus Matahari Department Store (LPPF) membukukan laba bersih Rp 1,15 triliun pada semester I-2016, tumbuh 78,6% YoY. Pendapatan bersih mencapai Rp 5,18 triliun pada semester I- 2016, meningkat 31,2% YoY. Adapun pertumbuhan penjualan per gerai (same store sales growth/sssg) mencapai 27,1%. Pencapaian tersebut merupakan dampak bergesernya periode Lebaran, peningkatan permintaan dari pelanggan yang menjadi target perseroan, dan perbaikan pada penawaran produk yang dijual. Hero Supermarket (HERO) membukukan pendapatan bersih per Juni 2016 sebesar Rp 7,20 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 7,23 triliun. Laba bersih tercatat Rp 19,90 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 31,59 miliar. Pendapatan Astra Graphia (ASGR) tumbuh 26,75% YoY hingga Juni 2016 menjadi Rp 1,21 triliun. Naiknya beban pajak menjadi Rp 33,09 miliar dari Rp 30,31 miliar menyebabkan laba bersih turun tipis menjadi Rp 95,32 miliar dibandingkan laba bersih Rp 97,45 miliar hingga Juni tahun lalu. Visi Media Asia (VIVA) be rsiap mempercepat pelunasan (prepayment) utang senilai US$160,8 juta atau sekitar Rp2,1 triliun kepada Credit Suisse AG cabang Singapura. Sumber dana pelunasan utang berasal dari pinjaman baru serta hasil divestasi 15% saham anak usahanya, Intermedia Capital (MDIA). Perdana Karya Perkasa (PKPK) mencatatkan penurunan pendapatan usaha per Juni 2016 menjadi Rp 556,88 juta dibandingkan sebelumnya Rp 18,68 miliar. Rugi bersih tercatat Rp 4,99 miliar turun dari rugi bersih Rp 25,52 miliar pada Juni Jaya Pari Steel (JPRS) membukukan penurunan penjualan bersih per Juni 2016 menjadi Rp 26,67 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 102,56 miliar. Rugi periode berjalan naik menjadi Rp 18,35 miliar dari rugi periode berjalan Rp 4,28 miliar. 3

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 66 21, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,499.9 USA NASDAQ COMPOSITE ,114.3 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,716.2 CHINA SHANGHAI SE A SH ,854.4 CHINA SHENZHEN SE A SH ,165.4 HONG KONG HANG SENG INDEX ,814.3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,797.1 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 17, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.20 BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.46 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.78 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description June-16 May-16 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) Bn Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,947, ,945, SBI 4

5 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 28 Jul FOMC Rate Decission Tetap 0.25% % 28 Jul US Advance Goods Trade Balance Defisit naik menjadi $60.8 Bn dari $60.6 Bn 28 Jul US Initial Jobless Claims Naik menjadi 261 ribu dari 253 ribu 29 Jul US Continuing Claims Naik menjadi 2136 ribu dari 2128 ribu 29 Jul Indonesia Money Supply Jul US Employment Cost Index Tetap 0.6% 29 Jul US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.6% dari 1.1% 29 Jul US GDP Index Naik menjadi 1.9% dari 0.4% 29 Jul US Personal Consumption Naik menjadi 4.3% dari 1.5% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ HMSP IJ TLKM IJ GGRM IJ BMRI IJ ASII IJ BBCA IJ TBIG IJ PGAS IJ UNTR IJ INDF IJ CPIN IJ BBNI IJ PWON IJ INTP IJ AALI IJ KLBF IJ ADRO IJ SMBR IJ BTPN IJ UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 28 July 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CTBN $ Cash Dividend 27 Jul Jul Aug Aug-16 ISSP 5.00 Cash Dividend 28 Jul Jul Aug Aug-16 AKRA Cash Dividend 02 Aug Aug Aug Aug-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BHIT Rights Issue 5: July July Jul 28 Jul 16 ICBP Stock Split 1: July July 16 BTON Stock Split 1: Aug Aug 16 AIMS Stock Split 1: Aug Aug 16 BEKS Rights Issue 1000: Aug Aug Aug 22 Aug 16 POOL Rights Issue 1: Aug Aug Aug 26 Aug 16 BMAS Rights Issue 64: Aug Aug Sep 13 Sep 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MYRX RUPST/LB 28-Jul-16 ARTI RUPST/LB 03-Aug-16 SCPI RUPST 03-Aug-16 MKPI RUPSLB 05-Aug-16 ITMA RUPST 12-Aug-16 IKBI RUPST 16-Aug-16 INPP RUPSLB 18-Aug-16 WOMF RUPSLB 19-Aug-16 WIKA RUPSLB 22-Aug-16 CNTX RUPSLB 23-Aug-16 CNTB RUPSLB 23-Aug-16 ELTY RUPST 23-Aug-16 PTPP RUPSLB 23-Aug-16 KRAS RUPSLB 25-Aug-16 BNLI RUPSLB 25-Aug-16 6

7 28 July 2016 PTPP S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral PT PPUpward Sloping Channel 4,246 4,246 4,200 4,170 3,990 3,990 3,990 4,000 3,986 3, , , ,800 3,889 3,780 3,600 3, Harga berada dalam area netral Trading range Rp 3950-Rp 4090 Entry Rp 3990, take Profit Rp 4090 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3889 Positif MA Positif PTPP-Stochastic %D(6,3,3)= 43.43, Stochastic %K = 33.55,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= PTPP-MACD(5,3) = -7.09,Signal()= PTPP-TSI(3,5,3) = 14.42, Volume()= 9,154, Created PTPP-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 9,154, software. 3,400 3, ,154, ,154, BMRI S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral BMRI Upward Sloping Channel 10,775 10,800 10,775 10,475 10,100 10,100 10,200 10,100 10, ,985 9, ,600 9,575 9,000 9, , , Harga berada dalam area netral Trading range Rp 9875-Rp Entry Rp 10100, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) 3.34 Positif Bollinger Band (Mid) 9714 Positif MA Positif BMRI -Stochastic %D(6,3,3)= 39.68, Stochastic %K = 37.30,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BMRI -MACD(5,3) = ,Signal()= BMRI -TSI(3,5,3) = 3.34, Volume()= 66,955, Created BMRIwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 66,955, software. 8,400 7, ,955, ,955,

8 28 July 2016 BBNI S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral BBNI Upward SlopingChannel 5, ,700 5, ,600 5,375 5,375 5,375 5,330 5,200 5, ,125 5,014 5,014 4,800 4, ,400 Trading range Rp 5275-Rp 5625 Entry Rp 5375, take Profit Rp 5625 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 5269 Positif MA Positif 4,000 3, BBNI - Stochastic %D(6,3,3)= 19.23, Stochastic %K = 23.19,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BBNI - MACD(5,3) = 16.84, Signal()= ,190,00 BBNI - TSI(3,5,3) = ,Volume()= 71,190, ,190, BBNI - William's% R(14)= , Volume()= 71,190, Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. GGRM S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold GGRM Upward Sloping Channel 79, , ,000 77,950 73,960 73, ,000 70, ,575 69,200 69,200 66,000 69,200 68,590 68,590 64,982 60,000 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp Rp Entry Rp 69200, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif 80 GGRM -Stochastic %D(6,3,3)= 55.24, Stochastic %K = 25.57,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= GGRM - MACD(5,3) = , Signal()= ,918,500 GGRM -TSI(3,5,3) = ,Volume()= 2,918, ,918, Created GGRMwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 2,918, software. 54,000 48,000

9 28 July 2016 JPFA S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper JPFA Upward Sloping Channel 1,540 1,435 1,420 1,420 1,400 1,420 1,365 1, , ,200 1, ,240 1, , , Trading range Rp 1345-Rp 1455 Entry Rp 1420, take Profit Rp 1455 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1226 Positif MA Positif JPFA -Stochastic %D(6,3,3)= 54.34, Stochastic %K = 54.49,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= JPFA -MACD(5,3) = ,Signal()= JPFA -TSI(3,5,3) = 27.22, Volume()= 18,026, Created JPFAwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -4.55, and Volume()= technical analysis 18,026, software ,026, ,026, DILD S1 540 R1 570 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 510 R MACD line dan signal line indikasi positif DILD Downward SlopingChannel Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 540-Rp 600 Entry Rp 560, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 567 Negatif MA5 552 Positif DILD - Stochastic %D(6,3,3)= 22.69, Stochastic %K = 25.00,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= DILD - MACD(5,3) = 0.68, Signal()= 2.27 DILD - TSI(3,5,3) = ,Volume()= 28,962, Created DILD with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 28,962, software ,962, ,962,

10 28 July 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Negatif SGRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Positif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif MEDC Trading Buy Negatif Positif Positif INCO Trading Buy Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Positif Positif Positif SMGR Trading Buy Positif Positif Positif INTP Trading Buy Positif Positif Positif SMCB Trading Buy Positif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Buy Positif Positif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Buy Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Buy Positif Positif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Negatif Positif PTPP Trading Buy Negatif Positif Positif WIKA Trading Buy Positif Positif Positif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Buy Positif Positif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Positif JSMR Trading Buy Negatif Positif Positif ISAT Trading Buy Negatif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Negatif Positif Positif BBRI Trading Buy Negatif Negatif Positif BBNI Trading Buy Negatif Positif Positif BBCA Trading Buy Negatif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Negatif MPPA Trading Sell Positif Positif Positif

11