Daily Report 17 May 2019

Transkripsi

1 Daily Report Research Department - valburyriset@bloomberg.net NEWS HEADLINES \ BUMN Karya lego aset proyek ADHI raih kontrak baru Rp3,9 triliun hingga April 2019 SMBR akan bagikan dividen Rp18,97 miliar Penjualan semen SMBR diproyeksikan naik Pefindo tegaskan peringkat ida+ untuk obligasi MEDC Anak usaha MEDC terbitkan surat utang US$650 juta HRUM akan bagikan dividen Rp38,96 per saham HRUM berniat masuk ke bisnis pembangkit listrik BMRI akan bagikan dividen Rp241/saham BBRI siapkan Rp300 miliar untuk investasi LinkAja BBKP fokus pada perbaikan kredit bermasalah BBLD targetkan pembiayaan 2019 Rp3,2 triliun MAPI perkuat lini bisnis dalam negeri AMRT akan bagikan dividen final Rp2.64/saham AMRT siapkan capex Rp2,2 triliun MIDI akan bagikan dividen Rp16.6/saham MIDI evaluasi gerainya SCMA akan tuntaskan akuisisi media digital milik EMTK SCMA anggarkan capex Rp580 miliar BLTZ targetkan pertumbuhan laba bersih 20% pada 2019 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, Support Level 5854/5812/5734 memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan Resistance Level dari indikator Stochastic 5974/6052/6094 yang mengisyaratkan IHSG dalam Major ruang Trendjenuh jual. Selain itu, Uppeluang up reversal juga terindikasi dari Minor MACD, Trendkendati dari lagging Down indikator sinyal terkonfirmasi nagatif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG LQ MARKET REVIEW Sentimen terhadap bursa saham global kembali dihantam imbas negatif dari Presiden Donald Trump yang menandatangani surat perintah eksekutif berisi pernyataan darurat nasional atau national emergency terhadap produk dan jasa yang diberikan oleh Huawei serta perusahaan telekomunikasi ZTE dengan tuduhan bahwa data yang telah diambil dimaksudkan untuk diberikan kepada pemerintah China dalam upaya memata-matai AS. Aksi yang dilancarkan oleh Trump berisiko untuk kembali memicu ketegangan yang telah memanas menyusul tariff terhadap produk impor dari China menjadi 25% dari sebelumnya di 10%. Proyeksi pertumbuhan diperkirakan untuk tertekan setelah ditambah dengan adanya pelemahan sejumlah indikator perekonomian dari China. Kendati demikian bursa saham utama di regional Asia kembali melanjutkan penguatannya di tengah harapan pasar terhadap stimulus fiskal maupun moneter yang akan diambil oleh pemerintah China untuk mencapai target pertumbuhan sebelum tenggat waktu tahun Indeks Komposit Shanghai menguat poin, atau ke 2, seiring dengan Indeks Shenzen yang juga naik poin, atau 0.37% ke 9, setelah adanya kajian penambahan bobot emiten di China ke dalam MSCI. Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi poin, atau 0.66% ke 21,048.0 dan Indeks Hangseng yang naik tipis poin, atau 0.06% ke 28,285. Sementara itu, Donald Trump mengambil selangkah mundur dalam perselisihan dagang dengan Uni Eropa dan Jepang dengan penundaan tarif terhadap impor kendaraan bermotor hingga 6 bulan kedepan dalam upayanya untuk memfokuskan political capital terhadap China yang akan kembali melanjutkan negosiasi dengan dipimpin oleh menteri keuangan AS, Steven Mnuchin. Dari sisi domestik, katalis terhadap perdagangan IHSG tak kunjung membaik dengan indeks yang kembali turun poin, atau 1.42% ke , menghilangkan rally sejak awal tahun. Sektor aneka industri (- 2.48%) dan industri property ( -2.11%) menjadi penekan terbesar pelemahan indeks. Aksi net sell investor asing kembali bertambah Rp miliar dengan nilai tukar rupiah yang kembali melemah ke Rp14,458 per dolar AS setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) menetapkan tingkat suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo Rate dikisaran 6.0% dengan tingkat bunga fasilitas pinjaman di 6.75% dan deposit facility sebesar 5.25%. MARKET VIEW Pemerintah menanggapi data Neraca Perdagangan Indonesia pada April 2019 defisit teburuk sejak Juli 2013 yakni mencapai sebesar US$2,5 miliar. Melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan tantangan ekonomi yang dihadapi tidak mudah bagi Indonesia. Menurutnya, impor mengalami kontraksi bersamaan dengan ekspor yang mengalami kontraksi yang lebih dalam. Impor turun 6,58% yoy dan ekspor turun 13,10%. Penurunan ekspor, sebagai dampak adanya perang dagang yang terus berlanjut hingga saat ini. Perang dagang membuat perdagangan dunia melemah. Alhasil ekspor akan terus terdampak dan tidak mungkin ekspor jadi andal sebagai engine of growth. Pemerintah pesimistis terhadap pertumbuhan perekonomian setelah sinyal gambaran ekonomi dunia mengalami situasi yang tidak mudah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%. International Monetary Fund (IMF) menyebut sejumlah perkembangan global telah mendorong meningkatnya ketimpangan pendapatan di dunia. Dimana terjadi celah di dalam kelas menengah, meningkatnya tensi sosial dan politik, akses ke pendidikan yang masih rendah, globalisasi, hingga perkembangan teknologi yang begitu cepat. Lagarde menjelaskan, pertumbuhan yang lebih terbuka diperlukan untuk mengikis ketimpangan pendapatan. Apalagi menurutnya saat ini masih banyak kalangan yang belum mampu menikmati setiap pertumbuhan yang dihasilkan oleh suatu negara. Ketimpangan juga telah meningkat secara dramatis di sejumlah negara. Salah satu indikatornya adalah adanya 1% populasi yang memiliki sekitar setengah dari kekayaan dunia. Sedangkan upaya untuk mengatasi ketimpangan harus terus dilakukan dan menjadi prioritas bagi pembuat kebijakan. Ditengah ketegangan antara AS dan Iran yang semakin meningkat, Presiden AS Donald Trump meyakini bahwa Iran akan segera bersedia bernegosiasi dengan negaranya. Tetapi kayakinan Trump terbantahkan dari pernyataan Khamenei bahwa bernegosiasi dengan AS adalah racun yang ingin menyingkirkan titik-titik kuat Iran. Ketegangan AS dan Iran meningkat setelah AS menerapkan sanksi baru terhadap Iran dan secara praktis memaksa negara lain turut mengembargo Iran. Ketidakpastian peran dagang membebani pelaku pasar dalam investasi pada aset berisiko. Satu sisi pasar saham dalam negeri juga tengah dihadapi ketidakpastian politik dalam menunggu hasil pilpres. Tetapi saham AS berhasil menguat pada Kamis. Sentimen yang variatif ini akan mendorong IHSG bergerak mixed, dengan peluang naik terbatas, ditengah ketidakpastian politik yang mendorong pelaku pasar wait and see. 1

2 Daily News Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), dan Waskita Karya (WSKT) menargetkan tambahan dana dari divestasi kepemilikan saham di proyek investasi pembangunan infrastruktur untuk memperkuat neraca keuangan. WIKA berharap proses penjualan kepemilikan di ruas tol Surabaya-Mojokerto selesai pada Mei Divestasi dilakukan untuk semua investasi jangka panjang, salah satunya adalah jalan tol. Perseroan memproyeksikan dapat memperoleh Rp700 miliar pada tahun ini. Sementara itu, PTPP ingin mengurangi kepemilikan saham di ruas jalan tol Pandan-Malang menjadi 17,5%. Selain itu, perseroan juga akan melakukan divestasi kepemilikan di pelabuhan. Ada beberapa proyek investasi dengan kepemilikan di atas 20% yang akan dilepas tahun ini dengan target perolehan dana sekitar Rp500 miliar. Di sisi lain, WSKT tengah melakukan pembahasan dengan calon investor untuk divestasi tiga ruas tol di jalur Trans Jawa. Hingga April 2019, Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp3,9 triliun. Realisasi kontrak baru tersebut didominasi oleh pembangunan proyek Transit Oriented Development (TOD) milik Adhi Commuter Properti senilai Rp415 miliar dan renovasi Gedung Karya Kementerian Perhubungan Rp158,1 miliar. Sementara per lini bisnis, konstruksi dan energi menjadi kontributor terbesar kontrak baru tersebut mencapai 81%, properti sebesar 16%, dan sisanya dari lini bisnis lainnya. Semen Baturaja (SMBR) akan membagikan dividen sebesar Rp18,97 miliar atau sekitar 25% dari laba bersih tahun Adapun sisa laba sebesar Rp57,1 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan yang digunakan untuk investasi dan pengembangan beberapa terminal perseroan. Semen Baturaja (SMBR) memperkirakan kenaikan volume penjualan semen berlanjut pada tahun ini. Pengembangan pasar di luar area Sumatera bagian Selatan yang menjadi fokus perseroan selama ini ke Bangka Belitung dan Jambi. Pada 2019, SMBR menargetkan penjualan bersih meningkat 37% YoY. Pefindo menegaskan peringkat ida+ untuk obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2016 seri A milik Medco Energi Internasional (MEDC) sebesar Rp327 miliar yang akan jatuh tempo pada 15 Juli Perseroan akan melunasi obligasi tersebut dengan menggunakan dana hasil dari penerbitan obligasi global senilai US$500 juta pada Januari tahun lalu. Medco Energi Internasional (MEDC) melalui anak usahanya, Medco Oak Tree Pte Ltd, akan menerbitkan surat senilai US$650 juta. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 14 Mei 2026 dan memiliki tingkat bunga 7,375%. RUPST Harum Energy (HRUM) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp38,96 per saham. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp100 miliar dari laba bersih yang dibukukan pada 2018 senilai US$31,8 juta. Untuk tahun 2019 perseroan membidik produksi batu bara secara konsolidasi sebesar 5 juta ton, meningkat tipis dari tahun lalu yang ditargetkan 4,8 juta ton. Sebagian dari kenaikan produksi tersebut dikontribusikan oleh PT Santan Batubara, entitas anak yang 99% sahamnya dikuasai perseroan. Harum Energy (HRUM) berniat masuk ke bisnis pembangkit listrik tenaga uap sebagai upaya diversifikasi usaha. Keinginan ini merupakan bagian dari ekspansi di sektor hilir, namun masih belum terdapat tender untuk proyek pembangkit baru dalam 2-3 tahun terakhir. Perseroan mengincar tender PLTU dengan kisaran 2x1.000 MW. RUPST Bank Mandiri (BMRI) me netapkan dividen sebesar Rp241 per saham. Total dividen yang dibagikan tersebut senilai Rp11,2 triliun atau setara dengan 45% dari laba bersih 2018 yang sebesar Rp25 triliun. Sementara sisa laba yakni 55% dari total laba akan digunakan sebagai laba ditahan. RUPST juga memutuskan untuk mempertahankan komposisi pengurus perseroan guna mempertahankan kinerja dan mendukung pencapaian target tahun ini. Pada 2019, Perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit berada di kisaran 10%-12%, dengan rasio NPL di 2,5%- 2,7%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyiapkan anggaran investasi Rp300 miliar untuk menyuntik modal kepada konsolidasi perusahaan alat pembayaran elektronik milik BUMN, LinkAja. Dengan dana tersebut, perseroan dalam tahap awal akan memiliki 19% saham LinkAja yang dikelola oleh Fintek Karya Nusantara (Finarya). Bank Bukopin (BBKP) membukukan penurunan laba sebesar 60% YoY menjadi Rp52,67 miliar pada 1Q19. Perseroan masih fokus pada perbaikan aset kredit khususnya kredit bermasalah. Hal ini tidak hanya menahan potensi pendapatan bunga, namun menyebabkan perseroan lebih konservatif dalam penyaluran kredit. Buana Finance (BBLD) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 5% YoY menjadi Rp3,2 triliun pada tahun ini. Dari target tersebut, sebesar Rp2,2 triliun akan dikontribusikan dari lini bisnis pembiayaan konsumen dan sisanya sebesar Rp1 triliun akan berasal dari lini bisnis sewa pembiayaan. Adapun laba bersih tahun ini ditargetkan sebesar Rp75 miliar, meningkat 29% YoY. Di sisi lain, perseroan berencana untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp14 per saham atau total sebesar Rp23 miliar. Mitra Adiperkasa (MAPI) memperkuat lini bisnis dalam negeri dengan fokus pada active (kids, sports, dan leisure), cosmetic, dan beauty sejalan dengan ekspansi yang hati-hati di Thailand dan Vietnam. Strategi tersebut akan diperkuat dengan meningkatkan bisnis e-commerce dan digitalisasi gerai sebagai bagian dari omni channel. Sementara ekspansi Indo-China akan dilakukan melalui MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) dimana MAPA telah membuka lima gerai Inditex di Vietnam dan menambah dua gerai baru Planet Sports pada tahun ini. RUPST Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 6,24 per lembar saham. Sebelumnya pada akhir tahun 2018 perseroan telah membagikan dividen interim senilai Rp 3,6 per lembar, sehingga dividen final yang akan dibagikan menjadi sebesar Rp 2,64 per lembar saham. Adapun rencananya pelaksanaan pembayaran dividen akan dilakukan pada 18 Juni Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mengalokasikan belanja modal hingga Rp2,2 triliun tahun ini. Capex akan diserap untuk menambah gerai dan perpanjangan kontrak sewa gerai pada Perseroan akan fokus pada strategi baru yaitu memperkuat jaringan digital. RUPST Midi Utama Indonesia (MIDI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 16,6 per saham. Total dividen yang dibagikan sebesar Rp 47,8 miliar atau 30% laba bersih tahun buku 2018 yang sebesar Rp 159,15 miliar. Sepanjang 2018, jumlah gerai MIDI bertambah 33 gerai. Di antaranya adalah 30 gerai Alfamidi dan tiga gerai Alfamidi Super. Total gudang yang dimiliki MIDI sebanyak 9 yang berlokasi di Bitung, Bekasi, Pasuruan, Makassar, Medan, Samarinda, Yogyakarta, Manado, dan Palu. 2

3 Daily News Midi Utama Indonesia (MIDI) tengah melakukan evaluasi terhadap kelangsungkan operasional 100 gerainya. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga sewa gedung sehingga meningkatkan biaya operasional. Namun, MIDI berencana membuka 100 gerai baru sepanjang tahun ini dengan penyebaran 50% di Jawa dan 50% di luar Jawa. Perseroan menyiapkan belanja modal sebanyak Rp500 miliar untuk pembukaan gerai baru serta perpanjangan sewa gedung. Surya Citra Media (SCMA) akan menuntaskan proses akuisisi media digital pada akhir bulan Mei 2019 ini. Untuk itu perseroan akan melakukan private placement senilai Rp3,58 triliun dan rencana tersebut telah memperoleh persetujuan dalam RUPSLB. Saat ini pendanaan yang diperlukan senilai Rp360 miliar untuk akuisisi sejumlah platform digital dari Elang Mahkota Teknologi (EMTK). Tiga lini bisnis akan diperoleh dari EMTK adalah KapanLagi Youniverse (KLY) yang mengoperasikan berbagai portal web, seperti bola.net, kapanlagi.com, liputan6.com, Vidio.com (platform OTT) dan dan PT Binary Ventura Indonesia (BVI). Perseroan membidik kontribusi pendapatan tambahan dari media digital sebesar 10% pada tahap awal ini. Selama ini, pendapatan SCMA masih ditopang oleh industri konvensional pertelevisan lebih dari 60%. pendapatan di tahun ini ditopang dari bisnis pendukung dan jasa yang tengah meningkat seiring logistk Indonesia sudah meningkat baik. Saat ini LTLS memiliki 17 fasilitas manufaktur. Sebanyak 14 diantaranya ada di Indonesia, 2 di China dan ada 1 di Vietnam. Saat ini utilisasi produksi masih dijaga pada kisaran 80%. Tahun ini perseroan menyiapkan capex sekitar US$10 juta untuk pembelian mesin baru berteknologi dari Jepang untuk pabrik di Surabaya guna mengurangi biaya pemelirahaan mesin. Wahana Pronatural (WAPO) akan melakukan rights issue sebanyakbanyaknya saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 225% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Rasio ditetapkan 4:9 dengan harga pelaksanaan Rp100. RUPSLB akan diselenggarakan pada 26 Juni Dana hasil HMETD akan digunakan untuk memenuhi konversi utang menjadi saham dan modal kerja. Jasnita Telekomunikasi (JAST) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 50% dan laba bersih 10-15% pada Pendapatan perusahaan masih ditopang oleh kontribusi dua divisi bisnis utama yakni call center dan media luar ruang. Surya Citra Media (SCMA) menyiapkan belanja modal Rp580 miliar pada 2019 yang akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan renovasi fasilitas. Capex tersebut akan bersumber dari kas internal perseroan. Adapun dari sisi kinerja, SCMA menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8% YoY dan laba sebesar 10% YoY. Graha Layar Prima (BL TZ) menargetkan pertumbuhan penjualan tiket sebesar 25% yang diiringi dengan pertumbuhan laba bersih 20% tahun ini. Perseroan berencana menambah bioskop baru di 15 lokasi guna mencapai target tersebut. Untuk membangun satu layar bioskop, BLTZ mengeluarkan investasi sekitar Rp4-6 miliar. Setiap satu bioskop CGV Cinemas rata-rata memiliki sekitar enam layar. Perseroan juga melakukan diversifikasi bisnis yaitu menyediakan fasilitas lain seperti lapangan olahraga, tempat makan dan minum, serta memperbanyak saluran penjualan tiket bersama mitra. Mitra Keluarga (MIKA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya 3% dari modal disetor atau maksimum sebanyak saham. Biaya yang diperlukan untuk aksi korporasi tersebut diperkirakan mencapai Rp816 miliar, sudah termasuk komisi perantara pedagangan efek dan biaya lain. RUPST Lautan Luas (LTLS) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 40 per saham. Total nilai dividen yang dibagikan sebesar Rp 60 miliar atau 30% dari total laba 2018 yang sebesar Rp 200,33 miliar. Rencananya dividen tersebut akan dibagikan dengan jadwal recording date pada 28 Mei Lautan Luas (LTLS) menargetkan pendapatan naik 10% dengan perkiraan laba bersih sekitar Rp 200 miliar atau sama dengan tahun Hal tersebut memperhitungkan faktor ekonomi global juga kondisi politik serta ekonomi domestik. Faktor kondisi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina membuat adanya tantangan dan peluang. Untuk tantangan, pabrik perseroan di China membuat kesulitan untuk ekspor ke AS. Namun jadi peluang untuk bisa ekspor langsung dari Indonesia ke AS. Meski demikian kontribusi penjualan akan sama dengan tahun 2018 lalu dimana Penjualan luar negeri masih 20% dan sebanyak 80% dari domestik. Meski demikian perseroan optimitis bisa memenuhi target 3

4 Market Data COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) , Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce 1, Nickel (US$)/MT 12, Tin (US$)/MT 19, Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT 1, Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1, *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2019E 2020F 2018E 2019F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 25, , USA NASDAQ COMPOSITE 7, , ENGLAND FTSE 100 INDEX 7, , CHINA SHANGHAI SE A SH 3, , CHINA SHENZHEN SE A SH 1, , HONG KONG HANG SENG INDEX 28, , INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5, JAPAN NIKKEI , , MALAYSIA KLCI 1, SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3, FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 14, IDR/ USD EUR/IDR 16, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 10, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 18, GBP / USD CNY/IDR 2, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 6.00 LIBOR (GBP) England 0.73 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.06 BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.11 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.71 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description April-19 March-19 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.18 Inflation YOY % M 6.27 Inflation MOM % M 6.26 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M 6.03 GDP (IDR Bn) 3,782, ,798,

5 Market Data BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 17 May US Leading Index Turun menjadi 0.2% dari 0.4% 21 May US Existing Home Sales Naik menjadi 5.34 juta dari 5.21 juta 21 May US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 2.5% dari -4.9% 23 May FOMC Meeting Minutes May US Initial Jobless Claims May US Continuing Claims May US New Home Sales Turun menjadi 668 ribu dari 692 ribu 23 May US New Home Sales MoM Turun menjadi -3.5% dari 4.5% 24 May US Durable Goods Orders Turun menjadi -1.8% dari 2.6% 28 May US House Purchase Index May US Wholesale Inventories MoM May US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.9% dari 3.2% 30 May US GDP Index May US Personal Consumption May US Initial Jobless Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt FIRE IJ BBCA IJ FREN IJ ASII IJ SMGR IJ TLKM IJ MIKA IJ HMSP IJ BTPS IJ BBRI IJ ASMI IJ BMRI IJ MINA IJ KLBF IJ ULTJ IJ ADRO IJ BINA IJ CPIN IJ HITS IJ UNTR IJ UPCOMING IPO'S Company Bali Bintang Sejahtera Arkha Jayanti Persada Business Trade & Service Sports Manufacture & Industry IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter ,000, May May 2019 Buana Capital Sekuritas Kresna Sekuritas Mar 2019 May 2019 UOB Kay Hian Sekuritas 5

6 Corporate Info 17 May 2019 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ROTI 9.78 Cash Dividend 16 May May May 2019 ADHI Cash Dividend 20 May May Jun 2019 DSNG Cash Dividend 20 May May May 2019 ERAA Cash Dividend 20 May May Jun 2019 HMSP Cash Dividend 20 May May May 2019 MGRO 6.00 Cash Dividend 20 May May Jun 2019 WSKT Cash Dividend 20 May May Jun 2019 BBNI Cash Dividend 21 May May May Jun 2019 GPRA 1.00 Cash Dividend 21 May May May Jun 2019 TPIA Cash Dividend 21 May May May Jun 2019 BRAM Cash Dividend 22 May May May Jun 2019 MARK 7.00 Cash Dividend 22 May May May Jun 2019 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period DWGL Tender Offer May 24 Jun 2019 MAMI Rights Issue 5: May May May 24 May 2019 MYRX Rights Issue 1: Jun Jun Jun 09 Jul 2019 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda EPMT RUPST IDPR RUPST INTA RUPST/LB MTLA RUPST/LB MTSM RUPST RODA RUPST TGRA RUPST AHAP RUPST 20 May 2019 ASSA RUPST/LB 20 May 2019 EKAD RUPST/LB 20 May 2019 SMRU RUPST 20 May 2019 YULE RUPST 20 May 2019 AMAG RUPST 21 May 2019 BPII RUPST 21 May 2019 DIVA RUPST/LB 21 May 2019 IIKP RUPST 21 May 2019 INTP RUPST 21 May 2019 KIOS RUPST/LB 21 May 2019 MOLI RUPST 21 May 2019 NFCX RUPST 21 May

7 Technical Analysis 17 May 2019 SMGR S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R SMGR DownwardSloping Channel 18, MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound 16,000 14,000 13,725 13,540.6 RSI mendekati area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp Rp Entry Rp 10700, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif October November December 2019 February March April May SMGR - Stochastic%D(6,3,3) = 31.11, Stochastic%K = 36.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = SMGR - MACD(5,3) = , Signal()= SMGR - TSI(3,5,3) = , Volume()= 9,123, , ,000 11,675 11,675 10, ,710 10,700 10,000 10,700 10,700 10,075 8,905 8,905 8, ,123, INTP S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band INTPWedge 23,000 22, ,000 21,700 21,700 21,000 20,575 20,000 19,800 19, ,165 19,000 18,675 18,675 18,000 18,675 18,325 18,325 17,000 18,275 Trading range Rp Rp Entry Rp 18675, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif 80 October November December 2019 February March April May INTP-Stochastic%D(6,3,3) = 37.93,Stochastic%K = 34.17, Overbought Level = 80.00,Oversold Level = INTP-MACD(5,3) = , Signal()= ,716,500 0 INTP-TSI(3,5,3) = , Volume()= 1,716, ,000 15,000

8 Technical Analysis 17 May 2019 BBCA S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band BBCA Upward Sloping Channel 29, , ,050 29,000 28,986 28,000 28,020 27,975 27, ,455 27,000 26,400 26,400 26,000 26,400 25,000 Trading range Rp Rp Entry Rp 26400, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) 1339 Positif MA Negatif October November December 2019 February March April May BBCA - Stochastic%D(6,3,3) = 5.28, Stochastic%K= 1.96, Overbought Level = 80.00,Oversold Level = BBCA - MACD(5,3) = , Signal()= ,587, BBCA - TSI(3,5,3) = , Volume()= 17,587, ,000 23,000 BSDE S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1155-Rp 1225 Entry Rp 1185, take Profit Rp 1225 Stochastics Negatif MACD 2.79 Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) 9450 Negatif MA Negatif BSDE Downward Sloping Channel October November December 2019 February March April May BSDE - Stochastic%D(6,3,3) = 25.71, Stochastic%K= 29.96,Overbought Level = 80.00, Oversold Level = BSDE - MACD(5,3) = 14.66, Signal()= BSDE - TSI(3,5,3) = , Volume()= 16,852, ,700 1,600 1, ,500 1, , ,445 1,400 1, ,300 1, ,213 1,200 1,185 1,185 1,185 1,100 1,165 1, , , ,852,

9 Technical Analysis 17 May 2019 KLBF S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band KLBF Wedge 1, ,545 1, , , , , , , , ,460 1, , , ,384 Trading range Rp 1275-Rp 1330 Entry Rp 1295, take Profit Rp , ,295 1,295 1, ,295 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) 694 Positif MA Negatif 1, October November December 2019 February March April May KLBF - Stochastic%D(6,3,3) = 1.39,Stochastic%K = 2.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = KLBF - MACD(5,3) = 30.47, Signal()= KLBF - TSI(3,5,3) = ,Volume()= 26,297, ,297, KAEF S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3150-Rp 3240 Entry Rp 3190, take Profit Rp 3240 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) 5.88 Negatif Bollinger Band (Mid) 3107 Positif MA Negatif KAEFDownwardSloping Channel 3, ,600 3,540 3, , ,400 3,248 3,225 3,200 3,190 3,190 3,190 3,000 3,150 3, , ,600 2, October November December 2019 February March April May 2, KAEF- Stochastic%D(6,3,3) = 46.24, Stochastic%K = 28.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = KAEF- MACD(5,3) = 3.32, Signal()= ,087, KAEF- TSI(3,5,3) = 5.88, Volume()= 16,087, ,800 2,800 2,400 2,200

10 Trading View THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Positif Positif Positif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif MEDC Trading Sell Positif Negatif Negatif INCO Trading Sell Negatif Positif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Buy Positif Positif Negatif INTP Trading Buy Negatif Negatif Negatif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Sell Negatif Positif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Negatif Negatif Negatif GGRM Trading Buy Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Sell Negatif Negatif Negatif KLBF Trading Buy Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Negatif Negatif PTPP Trading Sell Negatif Negatif Negatif WIKA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADHI Trading Sell Negatif Negatif Negatif WSKT Trading Sell Negatif Negatif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Negatif Negatif JSMR Trading Sell Negatif Negatif Negatif ISAT Trading Sell Negatif Negatif Negatif TLKM Trading Buy Negatif Positif Negatif Finance BMRI Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBRI Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBNI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBCA Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBTN Trading Sell Negatif Negatif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Negatif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

11