* Disampaikan dalam Pelatihan Strategi Pembelajaran Dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) pada tanggal 16 s.d. 1 8 Juli 2009 Cibogo Bogor

Transkripsi

1 STRATEGI PEMBELAJARAN TENTANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.** aooq. LI;J -Lv 3 * Disampaikan alam Pelatihan Strategi Pembelajaran Dosen PAI paa Perguruan Tinggi Umum (PTU) paa tanggal 16 s Juli 2009 Cibogo Bogor * * Dosen Peniikan Agama Islam Universitas Negeri Paang

2 SRATEGI PEMBELAJARAN TENTANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM* Oleh Drs. Nasrul HS, M.Ag.** A. Penahuluan. Pembelajaran i perguruan tinggi berarti penyampaian at& penularan pengetahuan an panangan. Dalam ha1 ini baik mahasiswa maupun osen hams mengerti bahan yang akan ibicarakan. Dengan kata lain alam kegiatan pengajaran itu hams terjai suatu proses yaitu proses pembelajaran. Dosen hams mengusahakan agar proses pembelajaran itu terjai, namun bilamana osen tiak mengerti tentang proses pembelajaran suah barang tentu iapun tiak akan apat mengusahakan pembelaj aran itu berj alan engan baik sesuai engan yang iharapkan. Oleh sebab itu perlu ikaji Strategi Pembelajaran Tentang Pengembangan Pembelajaran. Dalam kajian ini sekurang-kurangnya aa tiga ha1 yang hams ibicarakan: Metoe pembelajaran, proses pembelajaran an tujuan pembelaran. Makalah ini akan memberikan paparan berkenaan engan tiga ha1 tersebut alam rangka strategi pengembangan pembelajaran PA1 paa PTU. * Disampaikan alam Pelatihan Strategi Pembelajaran Dosen PA1 paa Perguman Tinggi Umum (PTU) paa tanggal 16 s.. 18 Juli 2009 Cibogo Bogor * * Dosen Peniikan Agama Islam Universitas Negeri Paang

3 B. Permasalahan. 2 Perkuliahan peniikan agarna banyak ilaksanakan engan metoe ceramah (kuliah mimbar), karena metoe ceramah itu muah ilaksanakan tiak banyak membutuhkan meia an alat bantu alam pengajaran, namun apakah selamanya engan metoe ceramah itu perkuliahan penikan agama itu apat memberikan motivasi kepaa mahasiswa untuk kuliah lebih menarik an lebih serius. Seiring engan pembelajaran merupakan penyampaian atau penularan pengetahuan an panangan, maka sering alam pelaksaan perkuliahan PA1 i PTU proses pembelajaran itu berbasis isi, osen meminahkan pengetahuan an memberikan beberapa instruksi kepaa mahasiswa alam proses pembelajaran. Dalam pencapaian materi kuliah jangka penek proses pembelajaran seperti ni cukup bagus teatapi alam proses pe'niikan jangka panjang proses pembelajaran seperti ini menjaikan mahasiswa belajar engan pasiv an kurang berkompeten. Memperkaya mahasiswa engan khazanah ilmu pengetahuan memang penting, namun pengajaran yang itujukan untuk mencapai har skill saja belum apat menjamin untuk pembinaan sikap mahasiswa. Tiga masalah ini sering muncul bagi osen alam merumuskan rekonstruksi perkuliahan.

4 C. Pembahasan 3 1. Metoe Pembelajaran. Bagi kebanyakan osen, kuliah merupakan tugas yang tiak muah, terlalu sering mereka melihat engan rasa tak beraya bahwa perhatian mahasiswa makin berkurang selama berlangsungnya kuliah an bahwa kehairan mahasiswa makin lama makin berkurang. Keaaan emikian itu biasanya terjai apabila perkuliahan ilaksanakan engan metoe cerarnah (kuliah mimbar). Walaupun emikian kuliah mimbar merupakan pilihan yang banyak ilaksanakan osen alam pelaksanaan perkuliahan Peniikan I Agarna Islam (PAI). Kuliah mimbar yang baik tiak perlu merupakan suatu tugas yang sulit, asal ilakukan usaha-usaha guna memperoleh keterampilan I mengajar yang iperlukan, kita bertolak ari kenyataan bahwa memberikan I 1 'kuliah mimbar itu aalah suatu keahlian yang apat ipelajari, suatu I I kecakapan yang apat iperoleh. Dalam beberapa ha1 kuliah mimbar mempunyai kekuatan an kelebihan terseniri isamping aa kelemahan- kelemahannya. Kuliah mimbar aalah suatu bentuk pengajaran i mana osen mengalihkan inforrnasi kepaa sekelompok besar mahasiswa engan cara yang terutama bersifat verbal (lisan). Kuliah mimbar ini banyak ipakai alam pengajaran tingkat universitas engan jumlah mahasiswa yang cukup banyak alam suatu perkuliahan.

5 Dalam banyak segi suatu kuliah mimbar itu mempunyai sifat lalu lintas searah. Mengingat jumlah mahasiswa yang besar maka osen hams membatasi iri paa pemberian tugas an emontrasi, seang yang ilakukan para mahasiswa tefutama aalah menengarkan, melihat, an menulis. Oleh kkena emikian peranan mahasiswa bersifat pasif, maka perhatian mereka lambat lam tetapi pasti akan makin berkurang engan makin lama berlangsungnya kuliah. Selama berlangsungnya suatu kuliah mimbar, yang berupa suatu monolog yang tiak terputus-putus an yang tiak banyak memberikan selingan, perhatian penengar akan menurun engan nyata sesuah waktu berjalan yang tiak begitu lama. Aa tinakan yang apat ilakukan untuk memikat perhatian mahasiswa alam mengikuti kuliah engan metoe kuliah mimbar ini: Pertama, hams icegah agar tiak terjai arus'kata-kata yang tiak terstruktur, misalnya engan jalan membagi kuliah alam beberapa bagian yang jelas: penahuluan, bagian yang pokok (bagian inti), an penutup. Persiapan yang baik an garis besar isi kuliah yang tertulis aalah penting sekali untuk keperluan ini. Keua, aalah mengusahakan aanya selingan alam penyaj ian engan j alan memberikan informasi secara visual selain memberi informasi engan kata-kata, engan memberikan emonstrasi selain uraian.

6 Bagaimanapun usaha kita menarik perhatian mahasiswa engan metoe ceramah (kuliah mimbar), saat sekarang ini suah seharusnya mengembangkan perkuliahan engan merubah metoe kuliah ari metoe ceramah (kuliah mimbar) menjai metoe kuliah responsi (kulsponsi), yaitu gabungan ari beberapa metoe. Dalam metoe kulsponsi suatu perkuliahan itu ilaksanakan engan menggabungkan beberapa metoe: metoe ceramah, metoe resitasi (pemeberian tugas), metoe iskusi an metoe tanya jawab. Dengan metoe ini yang suah iterapkan i Universitas Negeri Paang menunjukkan bahwa mahasiswa menjai lebih aktif an bersemangat alam mengikuti perkuliahan. Ceramah memberikan motivasi memulai perkuliahan, resitasi melatih mahasiswa melaksanakan tugas secara isiplin, iskusi kelompok menorong mahasiswa menapatkan kesempatan untuk berbicara an berlatih berargumentasi secara 'sistematis an rasional, presentasi melatih keberanian mereka tampil i epan umum, tanya jawab memperluas wawasan berfikir mereka alam memahami ajaran Islam. Disamping kuliah ilaksanakan engan metoe kulsponsi perkuliahan ibantu engan penggunaan meia yang mutakhir, laptop an infocus. Penggunaan meia yang mutakhir memberikan motivasi an kegairahan kepaa mahasiswa alam mengikuti perkuliahan. 5

7 2. Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran i perguruan tinggi seang mengalami pergeseran ari pembelajaran yang berbassis isi ke berbasis kompetensi. Apabila kurukulum ini ijalankan, maka tiak terlalu sulit untuk mahasiswa merubah irinya ari yang kurang kompeten menjai yang paling kompeten. Yang paling hakiki alam perubahan tersebut aalah perubahan proses pembelajaran, penyampaian an evaluasinya. Perubahan proses pembelajaran ari teacher centere ke stuent centere learning (SCL). Proses pembelajaran PAI juga hams mengikuti arus perubahan tersebut, peniikan yang berfokus hanya paa isi suah seharusnya bergeser paa proses. Saat ini seharusnya kepemilikan pembelajaran PAI bukan lagi berpusat paa osen melainkan paa mahasiswa. Mahasiswa hams aktif mengskruksikan ilmu pengetahuannya bersama osen sebagai faslitator, sehingga' penekanan ' bukan lagi hanya paa tiori melainkan juga paa bagaimana suatu ajaran agama itu i amalkan. Proses pembelajaran engan menggunakan penekatan stuent centere learning menjai salah satu pilihan yang hams ikembangkan alam proses pembelajaran PA1 paa PTU. Proses pembelajaran yang menggunakan presentasi, iskusi, iskusi kelompok penugasan kelompoknya hams ufokuskan untuk membina mahasiswa benar-benar bekerja sama, bukan hanya sama-sama bekerja. Untuk itu alam

8 proses pembelajaran osen memberikan tugs kelompok kepaa mahasiswa tiak sepenuhnya menyerahkan kepaa mahasiswa. Anaikan tugas yang iberikan aalah membuat tulisan kelompok, maka osen seharusnya beraa itengah kelompok memperhatikan an mengarahkan bagaimana mereka menetukan koorinatorketuanya, bagaimana mereka menentukan topik yang akan itulis, bagaimana mereka membagi tugas an menulis bersama. Dalam proses pembelajaran engan penekatan SCL ini terlihat aktifitas mahasiswa sangat berkompeten, namun peran osen sebagai fasilitator hams i prioritaskan, karena perubahan proses pembelajaran engan penekatan SCL tersebut meliputi beberapa perubahan sebagai berikut: a.dari sisi pengetahuan. Dahulu pengetahuan ipanang sebagai suatu yang suah jai, tinggal ipinahkan ari osen ke mahasiswa. Namun sekarang pengetahuah aalah hasil konstruksi atau hasil transformasi seseorang yang belajar. b. Dahulu belajar aalah menerima pengetahuan (pasif-reseptif), sekarang belajar aalah mencari an mengkonstruksi (membuat) pengetahuan akatif an spesifik caranya. c. Dahulu belajar aalah menjalankan sebuah instruksi yang telah irancang, namun kini menjalankan berbagai strategi yang membantu mahasiswa untuk apat belajar.

9 (Ilah Sailah: 36) Berbagai metoa telah banyak itemukan oleh para penliti peniikan, tinggal mernilih mana yang cocok an relevan untuk iterapkan paa mata kuliah PA1 paa PTU sesuai engan kompetensi yang akan iberikan a melalui mata kuliah tersebut. 3. Tujuan pembelajaran PA1 paa PTU Apabila kita merujuk kepaa Keputusan Dirjen Dikti Diknas No 43Kepl2006, bahwa PA1 i PTU tujuannya bukan menjaikan mahasiswa itu ahli agama, tetapi peniikan agama i PTU bertujuan untuk pembinaan sikap engan menanamkan rasa agama (nilai-nilai agama) sehingga mereka itu menj ai agamawan (orang yang melaksanakan aj aran agama). Secara makro peranan PA1 alam pengembangan sumber aya manusia aalah.sebagai suatu proses pengembangan fitrah sebagai makhluk Allah yang iberi potensi untuk berkembang. Dalam pelaksanaannya meliputi tiga tahapan yaitu: alih pengetahuan (transfer of knowlege), alih metoa (transfer methoology), an alih nilai (tranfer of value). Fungsi peniikan sebagai alih pengetahuan apat ilihat ari tiori human capital imana peniikan tiak ipanang sebagai barang konsumsi belaka tetapi sebagai investasi jangka panjang. Pemahaman tentang ajaran agama yang luas an komprehensif merupakan suatu investasi yang sangat berharga

10 bagi mahasiswa i PTU untuk meningkatkan prestasi belajar, beramal an beribaah emi masa epan yang lebih baik. Fungsi peniikan sebagai alih metoe sangat berperan terutama alam kemampuan penerapan ilmu pengetahuan an teknologi. Penguasaan paa teknological sciences iebih mempakan transfer of methoolgy ari paa transfer of knowlege. Dalam perspektif agama Islam, hakikat IPTEK aalah bagaimana menemukan proses sunnatullah (hukum alam ) itu terjai, bukan menciptakan suatu hukum alam. Peniikan berfungsi membimbing mahasiswa untk memahami bagaimana proses sunnatullah itu terjai i alam ini an bagaimana mengolah an memanfaatkan hasilnya untuk kesejahteraan umat manusia. Dengan ernkian tiak aa alasan bagi para ilmuan untuk berlaku sombong karena prestasi akaemiknya, karena Alllah telah menyeiakan'segalanya. Itulah yang imaksu Iptek yang benvawasan Imtak. Dilihat secara makro peniikan, peniikan sebagai proses alih nilai yang memiliki tiga sasaran. Pertama ; peniian sebagai alat untuk membentuk manusia yang mempunyai keseimbangan antara kemampuan afektif, kognitif an psikomotor. Disini apat ilihat bahwa misipeniikanaalah apat menghasilkan manusiamanusia yangberkepribaia utuh. Keua alam sistem nilai yang ilahirkan

11 juga terrnasuk nilai-nilai keimanan an ketakwaan akan terpancar paa ketunukan manusia alarn melaksanakan ibaah kepaa Tuhannya menurut keyakinan nya masing-masing, berakahlak mulia serta senntiasa menjaga keharrnonisan hubungan engan sesamam marnkhluk. Ketiga; alam alih nilai tersebut juga apat itraisformasikan nilai-nilai yangmenukung proses inustrialisasi an penerapan teknologi, seperti penghargaan terhaap waktu, isipli, etos kerja, kemanirian, kewirausahaan, an sebagainya.seperti iketahui bahwa era inustrialisasi yang berorientasi paa penggunaan teknologi memerlukan sikap an pola pikir yang menunjang kearah pemanfaatan an penerapannya secara seimbang. Oleh sebab itu nilai-nilai imtak perlu ijaikan lanasan alam pengembangansumber aya manusiainonesia ang berkualitas. Dari uraian i atas -secara makro kita +at melihat hngsi an peran peniikan agama alam proses pembinaan pribai yang beriman an bertakwa, menguasai teknologi an berbuaya.