Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan
|
|
- Yuliana Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) (23-928X Pint) A 28 Konstuksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan Reni Sundai dan Ena Apiliani Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopembe (ITS) Jl. Aief Rahman Hakim, Suabaya 6 Indonesia apil@matematika.its.ac.id Abstak Fungsi Lyapunov adalah salah satu fungsi yang dikonstuksi untuk memeiksa kestabilan global dai suatu sistem nonlinie. Pada penelitian ini digunakan metode Vaiabel Gadien, Kavoskii dan Enegi Casimi dalam mengkonstuksi fungsi Lyapunov. Bedasakan hasil pehitungan dan simulasi yang dilakukan menggunakan metode vaiabel gadien dan metode Enegi Casimi dipeoleh fungsi Lyapunov untuk sistem Loenz pada semua titik kesetimbangan. Sedangkan metode Kavoskii belum menghasilkan fungsi Lyapuno untuk sistem Loenz pada semua titik kesetimbangan. Kata Kunci Fungsi Lyapunov, Vaiabel Gadien, Kasovkii, Enegi-Casimi, Sistem Loenz. M I. PENDAHULUAN ATEMATIKA meupakan disiplin ilmu yang dapat diteapkan dalam bebagai ilmu pengetahuan dan dapat membeikan intepetasi solusi analitis yang lebih inci. Pemasalahan yang tejadi dalam kehidupan sehaihai kebanyakan meupakan sistem dinamik. Sistem dinamik yaitu suatu sistem pesamaan yang dipengauhi oleh peubahan geak dan waktu. Salah satu kajian penting dalam pemasalahan sistem dinamik yakni bagaimana keadaan sistem, apakah sistem tesebut meupakan sistem yang stabil atau tak stabil. Aleksande Mikhailovich Lyapunov dalam tesisnya yang bejudul A geneal task about the stability of motion mengembangkan dua metode untuk menganalisis kestabilan dai suatu kesetimbangan, yang dikenal dengan metode Lyapunov langsung (The Second Method of Lyapunov) dan metode Lyapunov tak langsung (Fist Method ). Penyelesian kestabilan sistem dinamik dengan metode Lyapunov langsung mensyaatkan suatu fungsi, yang disebut sebagai fungsi Lyapunov. Yaitu fungsi skala yang memenuhi bebeapa syaat diantaanya jika ada sebuah fungsi definit positif sedemikian sehingga tuunan dai yaitu semidefinit negatif []. Metode Lyapunov langsung banyak diteapkan untuk menganalisis kestabilan baik sistem linie maupun sistem nonlinie, sistem time-invaiant dan juga sistem time-vaying. Pada penelitian ini dibahas mengenai mengkonstuksi fungsi Lyapunov untuk menganalisis kestabilan pada sistem nonli\-nie dengan menggunakan metode vaiabel gadien, metode Kasovkii, dan metode Enegi-Casimi dan hasil konstuksi fungsi Lyapunov akan diteapkan pada contohcontoh sistem dinamik nonlinie yaitu sistem Loenz. A. Sistem Loenz II. DASAR TEORI Sistem pesamaan difeensial biasa dai sistem Loenz sebagai beikut: dx = σ(y x) dy = x y xz dz = xy βz Keadaan atmosfe dalam model ini dapat digambakan secaa utuh dengan tiga buah vaiabel begantung waktu yaitu: laju konveksi x, distibusi tempeatue hoizontal y, dan distibusi tempeatue vetikal z, dengan tiga paamete yang menjelaskan kaakte dai model tesebut yaitu: σ (asio viskositas tehadap konduktivitas temal), (pebedaan tempeatue antaa bagian atas dan bagian bawah lapisan), dan β (pebandingan luas dan ketebalan. B. Kestabilan dan Titik Kesetimbangan Setiap sistem memiliki keadaan setimbang yang bebedabeda. Keadaan setimbang suatu sistem dapat tejadi pada suatu titik yang disebut titik kesetimbangan. Titik kesetimbangan adalah suatu titik saat sistem tidak mengalami peubahan sepanjang waktu. Sebuah titik x e R n adalah sebuah titik kesetimbangan dai sistem pesamaan difeensial x = f(x) jika memenuhi f(x e ) =.[5] C. Fungsi Lyapunov Fungsi Lyapunov adalah suatu fungsi yang memenuhi tiga penyataan beikut ini. Definsi 2. [6] Dibeikan fungsi V: D R n > R dan x e D titik kesetimbangan sistem pesamaan difeensial nonlinie. Fungsi V disebut fungsi Lyapunov jika memenuhi penyataan beikut: a. Fungsi V kontinu dan mempunyai tuunan pasial petama yang kontinu pada D. b. Fungsi V(x) > untuk x D dengan x x e dan V(x e ) = dengan x = xe (dengan titik kesetimbanganx e meupakan titik minimum global). c. Fungsi V (x) untuk setiap x D. D. Metode Vaiabel Gadien Dibeikan V D R adalah fungsi difeensial kontinu
2 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) (23-928X Pint) A 29 dan g(x) = ( V x )T. Deivatif dai V(x) sepanjang tayektoi dibeikan oleh n V(x) = V x i = d(σg i (σx)) dσ = g x i dσ i (x) i= Kemudian, mengkonstuksi g(x) sedemikian sehingga g(x) adalah gadien dai fungsi definit positif dan V (x) = g T (x)f(x) <, x D, x. Fungsi V(x) bisa dihitung dengan integal V(x) = g T (σx) xdσ = g j (σx)x j dσ E. Metode Kavoskii n j= Poposisi 2.2 Fungsi f, g R n R n adalah fungsi difeensial kontinu sedemikian sehingga f() =. Maka untuk setiap x R n tedapat α [,] sedemikian sehingga g T (x)f(x) = g T (x) f x (αx)x Teoema 2.2 (Teoema Kasovskii) Dibeikan x(t) = adalah titik kesetimbangan untuk system dinamika nonlinie x (t) = f(x(t)), x() = x, t Dimana f: D R n adalah difeensial kontinu dan D adalah himpunan buka dengan D. Diasumsikan tedapat matik definit positif P R nxn dan R R nxn sedemikian [ f T x (x)] P + P [ f (x)] R, x D, x x Maka solusi nol x(t) = adalah kesetimbangan tunggal stabil asymptotis dengan fungsi lyapunov V(x) = f T (x)pf(x). Jika D R n, maka solusi nol x(t) = adalah ketimbangan tunggal stabil asymptotis global. F. Metode Enegi Casimi Dibeikan fungsi C: D R dan didefinisikan (x) μ i C i (x) Untuk μ i, i =,,. Teoema 2.3 (Teoema Enegi-Casimi) dengan menganggap sistem dinamika nonlinie dimana f: D R n adalah lipschitz kontinu pada D. Dibeikan x e D adalah titik kesetimbangan dai suatu sistem dan dibeikan C i : D R, i =,, menjadi fungsi Casimi. Diasumsikan bahwa vekto C i (x e ), i = 2,, adalah bebas linie dan andaikan tedapat μ = [μ,, μ ] T R sedemikan hingga μ, E (x e ) = dan x T E (x e )x >, x M, dimana M {x D: C i (x e )x =, i = 2, }. Maka tedapat α sedemikian sehingga i= E (x e ) + α ( C i x (x e )) i=2 T ( C i x (x e )) > Kemudian, solusi kesetimbangan x(t) x e dai sistem dinamika nonlinie adalah stabil lyapunov dengan fungsi lyapunov. V(x) = E(x) E(x e ) + α 2 [C i (x) C i (x e )]2 i=2 A. Titik Kesetimbangani III. PEMBAHASAN Jika > maka tedapat dua titik kesetimbangan yaitu ( b( ), b( ), ) dan ( b( ), b( ), ), sedangkan < tedapat satu titik kesetimbangan yaitu pada titik (,,). B. Kestabilan Lokal Metode yang digunakan untuk mentansfomasi sistem nonlinie menjadi sistem linie adalah metode matik Jacobi. Matik Jacobi yang dibentuk dai sistem diatas adalah σ σ J = [ z x] y x b Titik kesetimbangan nol T = (,,), dipeoleh pesamaan kaakteistik yaitu (λ + b)(λ 2 + (σ + )λ + σ( )) = Kaena b, σ dan adalah konstanta positif, maka aka-aka pesamaan kaakteistik yang dipeoleh adalah λ = b, λ 2,3 = 2 (σ + ) ± 2 σ2 (2 + 4)σ +. Untuk <, kondisi didalam aka kuadat kuang dai (σ ) 2, menjadikan λ < sehingga nilai eigen benilai negatif dan iil. Oleh kaena itu, titik kesetimbangan pada titik (,,) besifat stabil. Sedangkan pada dua titik yang lain (T 2 dan T 3 ), pesamaan kaakteistik yang didapatkan yaitu λ 3 + (b + σ + )λ 2 + (σb + b)λ + 2bσ( ) = Dengan menggunakan Routh-Huwitz, maka dua titik kesetimbangan jika < < σ(σ+b+3),maka T σ b 2,3 = (± b( ), ± b( ), ) besifat stabil. C. Metode Vaiabel Gadien Dengan dimisalkan h x h 2 y h 3 z V(x) = [ h 2 x h 22 y h 23 z] h 3 x h 32 y h 33 z Maka fungsi Lyapunov adalah. Titik Kesetimbangan nol V = V(x) dx = γ(x 2 + y 2,3z 2 + yz)d γ = 2 (x2 + y 2,3z 2 + yz) 2. Titik Kesetimbangan pada dua titik yang lain V = 2 ((x x ) 2 + (y y ) 2 ) D. Metode Kavoskii,3(z z ) 2 + (y y )(z z )). Titik Kesetimbangan nol Titik kesetimbangan yaitu T = (,,) disubstitusikan ke matiks J. Selanjutnya
3 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) (23-928X Pint) A 3 mendapatkan matiks P yaitu 2 ( ) 22( ) 22( ) P = ( ) ( ) 22( ) 22( ) [ Fungsi Lyapunov adalah V = f T (x)pf(x) 3 6] IV. SIMULASI DAN ANALISIS A. Titik Kesetimbangan nol Nilai paamete yang digunakan adalah σ =, β = 8/3. Beikut ini adalah hasil penyelesaian dai fungsi Lyapunov beseta tuunannya 2 = (σ(y x))2 22( ) 2( ) σ(y x)(x( z) y) 22( ) ( ) + 22( ) (x( z) y)2 + 3 (xy βz) Titik kesetimbangan pada T 2 = ( b( ), b( ), ) V =,346(σ(y x)) 2 +,339σ(y x)(x( z) y) +,726σ(y x)(xy βz) +,4694(x( z) y) 2,26(x( z) y)(xy βz) +,338(xy βz) 2 3. Titik Kesetimbangan T 3 = ( b( ), b( ), ) V = 5,642(σ(y x)) 2 4,83σ(y x)(x( z) y) +,3256σ(y x)(xy βz) 27,2288(x( z) y) 2,8564(x( z) y)(xy βz) 7,2255(xy βz) 2 E. Metode Enegi Casimi. Titik Kesetimbangan nol Gamba. Gafik Fungsi Lyapunov dengan Metode Vaiabel Gadien, =.5 Gamba 2. Gafik Tuunan Fungsi Lyapunov Bedasakan gamba dan 2, telihat bahwa fungsi Lyapunov dengan metode vaiabel gadien semua beada pada nilai positif dan begeak menuju nol. Dan tuunannya dimana semua nilai beada pada bagian negatif dan begeak menuju titik nol.hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode Vaiabel gadien untuk sistem Loenz pada titik kesetimbangan nol dengan paamete =,5. V = 2 (x2 + y 2 ) + 4 y4 2. Titik Kesetimbangan pada dua titik yang lain V = b 2 (y2 y 2 ) + d 2 (z2 z 2 ) (y y ) (z z ) + 2 d ( 2 (z2 z 2 ) ) (z z ) Dengan b = ± dan d =. β( ) 2 Gamba 3. Gafik Fungsi Lyapunov dengan Metode Kavokii, =,5
4 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) (23-928X Pint) A 3 B. Titik Kesetimbangan dua titik yang lain Gamba 4. Gafik Tuunan Bedasakan gamba 3 dan 4 telihat bahwa fungsi Lyapunov dengan metode Kavoskii semua beada pada nilai positif dan begeak menuju nol. Dan tuunan dimana sebagian nilai beada pada bagian positif dan sebagian nilai beada pada bagian negatif begeak menuju titik nol juga.hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov tidak dapat dikonstuksi dengan metode Kavoskii untuk sistem Loenz pada titik kesetimbangan nol dengan paamete <. Gamba 7. Gafik Fungsi lyapunov dengan metode Vaiabel Gamba 8. Gafik tuunan dai gamba 7 Gamba 5. Gafik Fungsi Lyapunov dengan Metode Enegi Casimi Bedasakan gamba 7 dan 8, telihat bahwa fungsi Lyapunov semua beada pada nilai positif dan begeak menuju nol. Dan tuunannya dimana semua nilai beada pada bagian negatif dan begeak menuju titik nol.hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode Vaiabel gadien untuk sistem Loenz pada titik kesetimbangan 2 dengan paamete = 24. Sistem Loenz pada titik kesetimbangan 2 besifat stabil. Gamba 6. Gafik Tuunannya Bedasakan gamba 5 dan 6 telihat bahwa fungsi Lyapunov dengan metode Enegi Casimi semua beada pada nilai positif dan begeak menuju nol. Dan tuunannya dimana semua nilai beada pada bagian negatif dan begeak menuju titik nol.hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode Enegi-Casimi untuk sistem Loenz pada titik kesetimbangan nol dengan paamete =.5. Gamba 9.Gafik Fungsi Lyapunov dengan metode Kavokii
5 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) (23-928X Pint) A 32 V. PENUTUP Gamba. Gafik Tuunan dai gamba 9 Bedasakan gamba 9 dan telihat bahwa fungsi Lyapunov semua beada pada nilai negatif dan begeak menuju titik nol. Dan tuunannya dimana nilai beada pada bagian positif dan begeak menuju titik nol. Hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov belum dapat dikonstuksi dengan metode Kavoskii untuk sistem Loenz pada titik kesetimbangan A. Kesimpulan. Sistem pada titik kesetimbangan pada (,,) besifat stabil local jika < dan pada dua titik kesetimbangan yang lain besifat stabil jika < < σ(σ+β+3) σ β 2. Sistem Loenz pada titik kesetimbangan (,,) dipeoleh a. Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode vaiabel gadien. b. Fungsi Lyapunov belum dapat dikonstuksi dengan menggunakan metode Kavoskii. c. Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode Casimi. 3. Sistem pada dua titik kesetimbangan yang lain. a. Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode vaiabel gadien. Sistem Loenz besifat stabil jika < < σ(σ+β+3) σ β b. Fungsi Lyapunov belum dapat dikonstuksi dengan menggunakan metode Kavoskii. c. Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode Casimi. Sistem Loenz besifat stabil jika < < σ(σ+β+3) σ β DAFTAR PUSTAKA Gamba. Gafik Fungsi Lyapunov dengan metode Enegi Casimi [] Riyanto, Andi (25). Analisis Kestabilan Sistem Suspensi Mobil Sepeempat Kendaaan Dengan Metode Lyapunov Langsung. Skipsi S, Univesitas Islam Negei Sunan Kalijaga Yogyakata. [2] Khalil, H. (22). Nonlinea System Thid Edition. New Jesey: Peason Pentice Hall Gamba 2.Gafik tuunan gamba Bedasakan gamba dan 2 telihat bahwa fungsi Lyapunov semua beada pada nilai positif dan begeak menuju titik nol. Dan tuunan dimana semua nilai beada pada bagian negatif dan begeak menuju titik nol. Hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov dapat dikonstuksi dengan metode Enegi-Casimi untuk sistem Loenz pada dua titik kesetimbangan yang lain. Sistem tesebut pada titik kesetimbangan T 2 besifat stabil jika < < 24.7.
Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Pint) B-53 Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Keeta Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Contol Nioa Fatimah Tanzania, Tihastuti Agustinah
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL EKOEPIDEMIOLOGI DENGAN PEMANENAN SEBAGAI KONTROL PENYEBARAN PENYAKIT
ANAL ETABLAN MODEL EOEPDEMOLOG DENGAN PEMANENAN EBAGA ONTROL PENYEBARAN PENYAT Choiotul Ummah, Abadi Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan Alam, Univesitas Negei uabaya, 6 Email: choiotul9@yahoo.co.id,
Lebih terperinciKERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI
POSIDING SEMINA NASIONAL EKAYASA KIMIA DAN POSES 004 ISSN : 4-46 KEETAKAN KISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE COCHALSKI Nguah Made D.P.*, M.. Saha**, Md. adzi Sudin**, and Hamdan
Lebih terperinciNilai dan Vektor Eigen
Nilai dan Vekto Eigen Mengingat kembali: pekalian matiks Dibeikan matiks A x dan vekto-vekto u, v, dan w 0 1 u 0 5 A v w u 1 Hitunglah Au, Aw, Av. Manakah dai hasil kali tesebut yang hasilnya adalah vekto
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN
Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinciBAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis
13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciTRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER RADIASI DALAM INVERSE PROBLEM PENCITRAAN KANKER OTAK
Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 4 Mei TRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER
Lebih terperinciANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU
Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,
Lebih terperinciData dan Metode Pengolahan Data
Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan
Lebih terperinciModel Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap
Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous
Lebih terperinciANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C
pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh
44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang
14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciContoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciTeori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciSTUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA
Studi Inteaksi Dua (Bima Anang Dwijaya)247 STUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA Oleh : Bima
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena
Lebih terperinciSejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )
Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI
ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negei Yogyakata untuk memenuhi sebagian pesyaatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciDISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL
DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL GELOMBANG HARMONIK Bentuk gelombang hamonik begantung waktu : ψ Re (, t) A( ) exp[ iϕ( )] exp( iπνt ) [ ] { ψ (, t)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA
Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,
Lebih terperinciSolusi Persamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Bersimetri Bola
Bab 3 Solusi Pesamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Besimeti Bola Bedasakan bentuk kanonik metik besimeti bola.18, dapat dibuat sebuah metik besimeti bola yang begantung paamete non-koodinat τ sebagai,
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciChap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Virial. 1. Ekspansi Virial 2. Gugus Mayer
Chap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Viial. Ekspansi Viial. Gugus Maye Fungsi Patisi Kanonik Untuk Gas Dengan Inteaksi Lemah Misalkan tedapat inteaksi (potensial) anta patikel : u ij, sehingga Hamiltonian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPROSES IDENTIFIKASI DAN ESTIMASI VARIABEL KEADAAN PADA MODEL TEREDUKSI
ESIS-SM 45 PROSES IDENIFIKASI DAN ESIMASI VARIABEL KEADAAN PADA MODEL EREDUKSI RIFENA PUNANA LESNUSSA 5 DOSEN PEMBIMBING D. Didik Khusnul Aif, S.Si., M.Si. D.Dieky Adzkiya, S.Si, M.Si PROGRAM MAGISER DEPAREMEN
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciREGRESI. Imam Gunawan
REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciVol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS
Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Himmawati P.L dan Catuiyati Juusan Pendidikan Matematika FMIPA Univesitas Negei Yogyakata Abstact Given a cicle cente O and adius in R, the
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN POPULASI BUDIDAYA IKAN SIDAT (Anguilla Marmorata) MELALUI KESTABILAN MODEL PERSAMAAN LOGISTIK DENGAN WAKTU TUNDA DAN PEMANENAN
JIMT Vol. 11 No. 1 Juni 2014 (Hal. 94 104) Junal Ilmiah Matematika dan Teapan ISSN : 2450 766X ANALISIS PERTUMBUHAN POPULASI BUDIDAYA IAN SIDAT (Anguilla Mamoata) MELALUI ESTABILAN MODEL PERSAMAAN LOGISTI
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciDan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:
Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciCNH2G4/ KOMPUTASI NUMERIK
CNHG4/ KOMPUTASI NUMERIK TIM DOSEN KK MODELING AND COMPUTATIONAL EXPERIMENT SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Pendahuluan Pesamaan Diffeensial : Gabungan dai fungsi ang tidak diketahui dengan
Lebih terperinciPengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA
Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN
A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciFISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciPengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole
Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN
BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.
Lebih terperinciPERANCANGAN METODE KONTROL LINEAR QUADRATIC INTEGRAL TRACKING (LQIT) UNTUK PENGENDALIAN POSISI SISTEM SUSPENSI SEDERHANA (MASS-SPRING-DAMPER)
Vol: 6, No., Juli 7 ISSN: 3-949 PERANCANGAN MEODE KONROL LINEAR QUADRAIC INEGRAL RACKING (LQI) UNUK PENGENDALIAN POSISI SISEM SUSPENSI SEDERHANA (MASS-SPRING-DAMPER) Hanum Aosida* dan Albet Sudayanto Pogam
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 Desain Sistem Kontol Menggunakan Fuzzy Gain Scheduling Untuk Unit Boile-Tubine Nonlinea Daiska Kukuh Wahyudianto, Tihastuti Agustinah Teknik Elekto, Fakultas
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -
Lebih terperinciVDC Variabel. P in I = 12 R AC
SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciTorsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya
SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN A. (Beberapa Besaran Fisika, Faktor konversi dan Alfabet Yunani)
LAMPIRAN A (Bebeapa Besaan Fisika, Fakto konvesi dan Alfabet Yunani) Bebeapa Tetapan dan Besaan Fisika Massa matahai Jai-jai matahai Massa bumi Kecepatan cahaya Konstanta gavitasi = 1,99 10 30 kg = 6,9599
Lebih terperinciALGORITMA SIMPLIFIKASI PERAMBATAN PANAS KONDUKSI PADA BENDA DENGAN BENTUK BOLA
ALGORITMA SIMPLIFIKASI PERAMBATAN PANAS KONDUKSI PADA BENDA DENGAN BENTUK BOLA Tomi Tistono Fakultas Teknik Univesitas Medeka Madiun tomitistono@unme-madiun.ac.id Abstak Peambatan panas konduksi pada katagoi
Lebih terperinciTeorema Berbasis Aksioma Separasi dalam Ruang Topologi
Junal Matematika Integatif ISSN 1412-6184 Volume 11 No 2, Oktobe 2015, pp 85-96 Teoema Bebasis Aksioma Sepaasi dalam Ruang Topologi Albet Ch. Soewongsono, Aiyanto, Jafauddin Juusan Matematika Fakultas
Lebih terperinciANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK
ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negei Yogyakata untuk memenuhi
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo
Lebih terperinciGeometri Analitik Bidang (Lingkaran)
9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciTalk less... do more...!!!!!
Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciFisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:
Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-202
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pint) F-202 Pengatuan Kecepatan Moto Induksi Tiga Fasa Menggunakan Metode Flux Vecto Contol Bebasis Self-Tuning PI Fey Avianto dan Mochammad
Lebih terperinciKomponen Struktur Tekan
Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang
Lebih terperinciESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN
Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciDINAMIKA NONGRAVITASIONAL ORBIT KOMET
Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Peneapan MIPA Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 16 Mei 009 DINAMIKA NONGRAVITASIONAL ORBIT KOMET Muhammad Fachani Rosyid E-mail : fachani@ugm.ac.id
Lebih terperinci1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH
48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN DAN KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA MODEL PERTUMBUHAN POPULASI MANGSA-PEMANGSA DENGAN TAHAPAN STRUKTUR
AALISIS KSTABILA DA KUTUGA MAKSIMAL PADA MODL PRTUMBUHA POPULASI MAGSA-PMAGSA DGA TAHAPA STRUKTUR Syamsuddin Toaha Juusan Matematika FMIPA, Univesitas Hasanuddin, Makassa, Sulawesi Selatan syamsuddint@yahoo.com
Lebih terperinciHubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa
Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor
34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciI Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak
Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH
Lebih terperinci