BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
|
|
- Johan Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena yang ada, yang belangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada vaiabel-vaiabel bebas, tetapi menggambakan sesuatu kondisi apa adanya (Sukmadinata, 008). Penggunaan metode deskiptif dalam penelitian ini didasakan pada pemasalahan dan tujuan yang hendak dicapai. Data yang tekumpul dalam penelitian ini telebih dahulu dideskipsikan dan dianalisis dengan menggunakan umus-umus statistik yang elevan. Oleh kaena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskipsikan dan menganalisis data secaa statistik, maka batasan metode deskiptif yang digunakan adalah metode deskiptif analitik. B. Posedu Penelitian Secaa inci tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat diuaikan sebagai beikut :. Tahap Pesiapan Kegiatan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah mengkaji liteatu yang tekait dengan penelitian yang dilakukan seta mempesiapkan instumen penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah : a. Melakukan kajian liteatu/studi kepustakaan untuk melengkapi landasan teoitis.
2 3 b. Pembuatan istumen penelitian, meliputi tes kompetensi pedagodik (menggunakan soal tes pedagodik dai Depdiknas) dan pofesional guu Fisika SMP (menggunakan bebagai tes standa sepeti FCI (foce concept inventoy) dan CSEM (The Conceptual Suvey of Electicity and Magnetism), lemba penilaian kineja guu, angket, pedoman wawancaa, potofolio dan tes pemahaman konsep Fisika siswa SMP kelas VIII (konsep Gaya) c. Validasi instumen penelitian dan pebaikannya.. Tahap Pengumpulan Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah, pelaksanaan tes kompetensi guu Fisika SMP (pedagogik dan pofesional), penilaian kineja guu, wawancaa, pengumpulan potofolio guu dan pengambilan data hasil belaja siswa dengan melaksanakan tes pemahaman konsep seta penyebaan angket. 3. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Lapoan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis data yang telah didapatkan pada tahap kedua, pembahasan hasil penelitian yang dilakukan dengan menafsikan hasil analisis data seta menaik kesimpulan.
3 3 Secaa bagan, posedu penelitian ini dapat dilihat pada Gamba 3.. Studi Pendahuluan Peumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Kajian teoitis tentang Kompetensi Pedagogik dan Pofesional Guu Fisika Pembuatan instumen penelitian : Tes, pedoman wawancaa dan angket Validasi instumen Pebaikan instumen Pengumpulan Data Penyebaan Angket Pelaksanaan Tes Wawancaa Data Pofil kompetensi Guu Fisika SMP dan Hasil Belaja Siswa Analisis Data Kesimpulan Gamba 3. Alu kegiatan penelitan
4 33 C. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Jayapua, Popinsi Papua. Subjek dalam penelitian ini adalah guu-guu yang mengaja mata pelajaan Fisika dan siswa kelas VIII di SMP tahun ajaan 008/009 se kota Jayapua. Jumlah sampel penelitian adalah 0 (sepuluh) guu dai 0 (sepuluh) sekolah yang bebeda beseta siswanya. Sampel ini diambil secaa puposive sampling (pengambilan sampel bedasakan kebutuhan) dai total populasi yakni 0 (dua puluh) guu mata pelajaan fisika SMP di Kota Jayapua. Distibusi sampel selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.. Tabel 3. Distibusi Sampel No Sampel Jumlah siswa. G 37. G G G G G G G G G 0 6 Jumlah Kategoi sekolah Negei Negei Negei Negei Negei Negei Swasta Swasta Swasta Swasta
5 34 D. Instumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan enam jenis instumen pengumpul data yaitu, tes kompetensi pedagogik dan pofesional guu, instumen penilaian kineja guu, angket, potofolio, pedoman wawancaa dan tes pemahaman konsep siswa.. Tes kompetensi pedagogik guu diambil dai soal tes kompetensi pedagodik dai Depdiknas yang digunakan untuk menguku tingkat kompetensi pedagogik sedangkan tes kompetensi pofesional diambil dai bebagai tes standa sepeti FCI (foce concept inventoy), CSEM (The Conceptual Suvey of Electicity and Magnetism) dan soal uji kompetensi pofesional dai Depdiknas yang digunakan untuk menguku tingkat kompetensi pofesional.. Instumen penilaian kineja guu beupa lemba pengamatan yang digunakan untuk mengamati guu dalam peencanaan dan pelaksanaan pembelajaan pada satu sub pokok bahasan Fisika di kelas VIII SMP. 3. Angket dipegunakan untuk mengetahui pesepsi siswa tehadap pembelajaan Fisika yang telah meeka ikuti. Angket ini menggunakan skala liket, setiap siswa diminta untuk menjawab petanyaan-petanyaan dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk petanyaan positif maka dikaitkan dengan nilai SS = 4, S = 3, TS = dan STS = dan sebaliknya untuk petanyaan negatif maka dikaitkan dengan nilai SS =, S =, TS = 3 dan STS = 4 4. Pedoman wawancaa dipegunakan untuk menjaing kendala-kendala yang dihadapi guu dalam memenuhi kompetensinya.
6 35 5. Potofolio digunakan untuk mendapatkan infomasi yang jelas mengenai lata belakang seta pengalaman dai guu. 6. Tes pemahaman konsep siswa pada matei Gaya, beupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda yang digunakan untuk menguku tingkat pemahaman konsep fisika siswa. E. Analisis Instumen Sebelum instumen-instumen (Tes kompetensi pedagogik dan pofesional guu dan tes pemahaman konsep siswa) dipegunakan untuk mengumpulkan data, maka dilakukan pengujian tehadap instumen-instumen tesebut telebih dahulu. Uji coba instumen penelitian dilakukan untuk mengetahui : a. Validitas buti soal Validitas buti soal yang digunakan untuk mengetahui dukungan suatu buti soal tehadap sko total. Untuk menguji validitas setiap buti soal, sko-sko yang ada pada buti soal yang dimaksud dikoelasikan dengan sko total. Sebuah soal akan memiliki validitas tinggi jika sko soal tesebut memiliki dukungan yang besa tehadap sko total. Dukungan setiap buti soal dinyatakan dalam bentuk koelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu buti soal digunakan umus koelasi. Adapun umus yang digunakan adalah umus koelasi poduct momen Peason (Aikunto, 00): xy = NΣXY ( ΣX )( ΣY ) { ΣX ( ΣX ) }{ NΣY ( ΣY ) }
7 36 Keteangan: xy : Koefisien koelasi antaa vaiabel X dan vaiabel Y, dua vaiabel yang dikoelasikan. X Y N : Sko item : Sko total : Jumlah subjek Intepetasi untuk besanya koefisien koelasi adalah sebagai beikut: Tabel 3. Kategoi Validitas Buti Soal Batasan Kategoi 0,80 < xy,00 Sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < xy 0,80 Tinggi (baik) 0,40 < xy 0,60 Cukup (sedang) 0,0 < xy 0,40 Rendah (kuang) 0,00 < xy 0,0 Sangat endah (sangat kuang) Kemudian untuk mengetahui signifikansi koelasi dilakukan uji-t dengan umus sebagai beikut (Sudjana, 00): t = xy N xy Keteangan: t xy N : Daya pembeda dai uji t : Koefisien koelasi : Jumlah subyek
8 37 Kemudian haga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan haga t tabel, jika haga t hitung lebih besa dai t tabel maka koelasi tesebut adalah signifikan. Hasil pehitungan validitas tes kompetensi pedagogik guu yang bejumlah 60 buti soal dipeoleh 43 buti soal yang valid dan kemudian dipakai, sedangkan 7 buti soal lainnya tidak valid yaitu nomo 3, 5, 8,, 5, 8, 9, 0,, 7, 8, 3, 39, 4, 50, 5, dan 58, di buang. Untuk tes kompetensi pofesional guu yang tedii 60 buti soal dipeoleh 48 buti soal yang valid yang kemudian dipakai sebanyak 45 soal. Sedangkan untuk tes pemahaman konsep siswa tedii dai 0 soal dipeoleh 5 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid yaitu nomo 8, 9, 4, 6 dan 9. Pehitungan validitas soal secaa lengkap dapat dilihat pada Lampian B. b. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah tingkat kestabilan sko yang dipeoleh ketika dilakukan ujian ulang dengan menggunakan tes yang sama pada situasi yang bebeda atau dai satu pengukuan ke pengukuan lainnya. (Aikunto, 00). Suatu tes dapat dikatakan memiliki taaf eliabilitas yang tinggi jika tes tesebut dapat membeikan hasil yang tetap setiap kali digunakan. Tinggi endahnya eliabilitas suatu tes dapat dinyatakan oleh koefisien eliabilitas. Pehitungan koefisien eliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan umus sebagai beikut: (Aikunto, 005) = +
9 38 Keteangan: = koefesien eliabilitas yang telah disesuaikan = koefesien koelasi antaa soal ganjil dan genap Haga dai dapat ditentukan dengan caa mengkoelasikan sko soal nomo ganjil dan sko nomo genap, menggunakan umus koelasi poduct moment Peason dengan vaibel x adalah sko soal nomo ganjil dan vaiabel y adalah sko soal nomo genap. Intepetasi deajat eliabilitas suatu tes dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kategoi Reliabilitas Buti soal Batasan Kategoi 0,80<,00 0,60< 0,80 0,40< 0,60 0,0< 0,40 0,0 sangat tinggi (sangat baik) tinggi (baik) cukup(sedang) endah (kuang) sangat endah (sangat kuang) Hasil pehitungan eliabilitas tes kompetensi pedagogik adalah 0,9 dan tes kompetensi pofesional sebesa 0,95 sedangkan tes pemahaman konsep siswa sebesa 0,78. Dengan demikian tes kompetensi pedagogik dan tes kompetensi pofesional memiliki eliabilitas sangat tinggi sedangkan tes pemahaman konsep siswa memiliki eliabilitas yang tinggi. Pehitungan eliabilitas instumen secaa lengkap dapat dilihat pada Lampian B
10 39 c. Tingkat Kemudahan Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukkan suka atau mudahnya suatu soal. Besanya indeks kemudahan bekisa antaa 0,00 sampai,00. Soal dengan indeks kesukaan 0,0 menunjukkan bahwa soal tesebut sangat suka, sebaliknya indeks,00 menunjukkan bahwa soal tesebut telalu mudah. Untuk melihat tingkat kemudahan buti soal dengan menggunakan pesamaan (Aikunto, 003): P = B J s Keteangan: P = Indeks kemudahan B = Banyak siswa yang menjawab soal itu bena Js = Jumlah seluuh siswa Tabel 3.4 Kiteia Indeks Kemudahan Batasan P = 0,00 Kategoi Soal sangat suka 0,00 < P 0,30 Soal suka 0,30 < P 0,70 Soal sedang 0,70 < P,00 Soal mudah Hasil pehitungan tingkat kesukaan tes kompetensi pofesional yang bejumlah 60 buah dipeoleh 38 buah soal temasuk kategoi sedang, 8 buah soal temasuk kategoi suka dan 4 soal kategoi sangat suka. Untuk tes pemahaman konsep siswa yang bejumlah 0 buah dipeoleh 4 buah soal temasuk kategoi mudah, buah soal temasuk kategoi sedang, dan 5 buah soal temasuk kategoi
11 40 suka. Hasil pehitungan tingkat kesukaan yang lengkap dapat dilihat pada Lampian B. d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antaa siswa yang bekemampuan endah dengan siswa yang bekemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besanya daya pembeda disebut indeks diskiminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskiminasi adalah (Aikunto, 00): D = B J A A B J B B = P P A B Dengan: J A : Banyaknya peseta kelompok atas J B : Banyaknya peseta kelompok bawah B A : Banyaknya kelompok atas yang menjawab bena B B : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab bena P A : Poposi kelompok atas yang menjawab bena P B : Poposi kelompok bawah yang menjawab bena Tabel 3.5 Kategoi Daya Pembeda Batasan Kategoi 0,00 D 0,0 Jelek 0,0 < D 0,40 Cukup 0,40 < D 0,70 Baik 0,70 < D,00 Baik sekali
12 4 Hasil pehitungan daya pembeda untuk soal tes kompetensi pedagogik yang bejumlah 60 buah dipeoleh 7 buah soal memiliki daya pembeda kategoi baik sekali, 6 buah soal temasuk kategoi baik, 0 buah soal temasuk kategoi cukup dan 7 soal kategoi jelek. Dan untuk soal tes kompetensi pofesional yang bejumlah 60 buah dipeoleh 5 buah soal memiliki daya pembeda kategoi baik sekali, buah soal temasuk kategoi baik, buah soal temasuk kategoi cukup dan soal kategoi jelek. Dan soal tes pemahaman konsep siswa yang bejumlah 0 buah dipeoleh 4 buah soal temasuk kategoi baik, 3 buah soal temasuk kategoi cukup, 3 buah soal temasuk kategoi jelek. Hasil pehitungan tingkat kesukaan yang lengkap dapat dilihat pada Lampian B. Jadi jumlah soal tes kompetensi pedagogik yang digunakan adalah 43 buah dai 60 buah soal yang diuji cobakan, soal tes kompetensi pofesional adalah 45 buah dai 60 buah soal yang diuji cobakan, dan soal tes pemahaman konsep siswa adalah 5 dai 0 buah soal yang diujicobakan. F. Teknik Analisis Data Menuut Sugiyono (008), jika hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskiptif yaitu dugaan tehadap nilai satu vaiabel secaa mandii antaa data sampel dan data populasi, seta biasanya tidak diumuskan, maka analisis data diaahkan untuk menjawab umusan masalah/petanyaan penelitian, sehingga tidak menguji hipotesis. Analisa dilakukan dengan caa melakukan pehitungan sehingga setiap umusan masalah dapat ditemukan jawabanya secaa kuantitatif.
13 4 Data analisis deskiptif dapat di sajikan dalam bentuk tabulasi, tabel fekuensi dan gafik. Bedasakan penyataan diatas maka dalam penelitian ini langkah-langkah analisa datanya adalah :. Bedasakan sko hasil tes kompetensi pedagogik dan pofesional guu dan tes pemahaman konsep siswa seta instumen penilaian kineja guu, maka ditentukan sko ideal/kiteium telebih dahulu. Adapun kiteia tingkat kompetensi guu menuut Depdiknas (Tn. 004) dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kiteia Tingkat Kompetensi Nilai Gade Keteangan Kelayakan Nilai 8 6 Nilai< 8 4 Nilai< 6 Nilai < 4 A B C D Behak mengikuti diklat tingkat tinggi Behak mengikuti diklat tingkat menengah Behak mengikuti diklat tingkat lanjutan Behak mengikuti diklat tingkat dasa Layak = Nilai 6 Tidak Layak = Nilai < 6. Untuk menjawab pemasalahan, dilakukan dengan caa membagi jumlah sko hasil penelitian dengan sko ideal. 3. Untuk data yang dihasilkan melalui angket dan pedoman wawancaa di analisis dengan teknik posentasi capaian untuk setiap item yang tedapat dalam angket dan pedoman wanwancaa 4. Untuk menentukan hubungan Tingkat Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Pofesional Guu Fisika SMP di Jayapua dengan Hasil Belaja Fisika siswa
14 43 maka digunakan Uji koelasi ganda dengan umus sebagai beikut (Sugiyono, 008) : R yx x = yx + yx x x yx yx x x Dengan R yx x = Koelasi antaa vaiabel X dan X secaa besama-sama dengan vaiabel Y yx = Koelasi Poduct Moment antaa X dengan Y = Koelasi Poduct Moment antaa X dengan Y yx x x = Koelasi Poduct Moment antaa X dengan X Rumus tesebut digunakan bedasakan hubungan antaa vaiabel dalam penelitian sepeti beikut : X yx x x R yx x Y X yx Gamba 3. Vaiabel Penelitian Dimana : X X Y : Tingkat Kompetensi Pedagogik Guu Fisika SMP : Tingkat Kompetensi Pofesional Guu Fisika SMP : Hasil Belaja Fisika siswa
15 44 Namun sebelum data diolah secaa statistik dengan menggunakan umus diatas, data telah telebih dahulu diuji nomalitasnya. Pengujian nomalitas untuk masing-masing vaiabel dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaan data dai tiap-tiap vaiabel tidak menyimpang dai data-data yang bedistibusi nomal. Pengujian nomalitas data menggunakan pogam SPSS vesi 4 ( Uji Kolmogoov-Sminov), dengan kiteia sebagai beikut : Jika nilai sig (signifikan) > 0,05 atinya data tesebut tedistibusi nomal selanjutnya akan digunakan umus Koelasi Ganda namun apabila nilai sig (signifikan) < 0,05; beati data tesebut tidak nomal, maka untuk mengetahui hubungan anta vaiabel penelitian digunakan uji nonpaametis dengan menggunakan uji koelasi Speaman-Rank dengan umus sebagai beikut (Sugiyono, 008): 6 b i ρ = n( n ) Dimana : ρ = Koefisien Speaman-Rank Intepetasi untuk besanya koefisien koelasi ini ditunjukkan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Intepetasi tehadap koefisien koelasi Inteval Koefisien koelasi 0,00-0,9 0,0-0,39 0,40 0,59 0,60 0,79 0,80,00 Tingkat Hubungan/koelasi Sangat endah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
16 45 Kemudian dilakukan pengujian signifikansi tehadap koefisien koelasi ganda (R) dengan menggunakan umus uji F (Sugiyono, 008) : F h = ( R R k ) ( n k ) Dimana : R k n = Koefisien Koelasi Ganda = Jumlah vaiabel independen = Jumlah anggota sampel Sedangkan pengujian signifikansi tehadap koefisien Speaman-Rank (ρ) dengan menggunakan umus z (Sugiyono, 008) : Z h ρ = n Dimana : ρ n = Koefisien Speaman Rank = Jumlah anggota sampel Hasil pengujian dengan menggunakan uji F dan umus Z ini kemudian di bandingkan dengan nilai F tabel dan Z tabel, jika nilai F hitung > F tabel atau Z hitung > Z tabel maka hasil pehitungan koelasi ganda atau koelasi Speaman Rank tesebut dapat digenealisasikan pada populasi dimana sampel diambil, namun jika nilai F hitung < F tabel atau Z hitung < Z tabel maka hasil pehitungan koelasi ganda atau koelasi Speaman Rank tesebut tidak dapat digenealisasikan pada populasi dimana sampel diambil.
BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.
Lebih terperincilangsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat
Lebih terperincidengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada
VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh
44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa
.1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciPengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA
Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciPENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian
7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa
Lebih terperinciB. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada
Lebih terperinciANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro
ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat
Lebih terperinciHubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa
Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian
Lebih terperinci1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH
48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciDan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:
Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN
Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO
HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode
Lebih terperinci98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015
98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA
Lebih terperinciHAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK
HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian
Lebih terperinci*ANALISIS KORELASI* { }
*ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan
Lebih terperinciI Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak
Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH
Lebih terperinciContoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service
BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciP i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6
B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala
Lebih terperinciANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciEVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING
EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Matematika Kelas/Semeste :X/ Matei pokok : Identitas Tigonometi Alokasi Waktu : JP ( @ 45 menit ) A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap
Lebih terperinciAngga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.
1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni
Lebih terperinciREGRESI. Imam Gunawan
REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan
Lebih terperinciPENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES
Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN
Lebih terperinciBerkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017
Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN
Lebih terperinciData dan Metode Pengolahan Data
Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.
PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan
Lebih terperinciKONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH
Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti
JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan tipe Jigsaw terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir keatif siswa digunakan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor
34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN
PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,
Lebih terperinciKONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU
KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciPengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi
1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik
Lebih terperinciPENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR
PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER
KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi
Lebih terperinciANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU
ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT
Lebih terperinciModel Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap
Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN
Lebih terperinciIndonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
IJCETS (1) (013) Indonesian Jounal of Cuiculum and Educational Technology Studies http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp PENGEMBANGAN MEDIA PENDUKUNG BAHAN AJAR GURU BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakanakan di Pulau Umang Reot Hotel Kabupaten Pandeglang. Yang menjadi objek penelitian adalah kayawan Pulau Umang Reot Hotel,
Lebih terperinciTeknik Pembelajaran Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction)
Teknik Pembelajaan Model ARIAS (Assuance, Relevance, Inteest, Assesment and Satisfaction) PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS (Assuance, Relevance, Inteest, Assesment and Satisfaction) PADA
Lebih terperinciEVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak
EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.
Lebih terperinci