III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang
|
|
- Devi Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel yang mempunyai massa m1 dan m dengan jaak antaa kedua titik pusat patikel tesebut adalah (Gant, 1965): dimana : m1m F( ) G ˆ (1) F = Gaya antaa benda m1 dan m G = konstanta gavitasi = (6,67 x m 3 /kg s ) = jaak antaa m1 dan m m1 F1 F1 m Gamba 5. Gaya taik menaik antaa dua benda (Sutopo, 008) Gaya pesatuan massa dai m1 tehadap suatu patikel yang mempunyai jaak dai m1 disebut medan gaya beat dai patikel m1 yang besanya:
2 15 m1 E( ) G ˆ () dimana : G = Konstanta gavitasi = 6,67 x Nm /kg Gaya pesatuan massa pada sembaangan titik bejaak dai m1, didefinisikan sebagai kuat medan gavitasi m1, dan diungkapkan : E Gm 1 ˆ Jika m1 adalah massa bumi (M), gavitasi yang disebabkan oleh bumi (gayabeat di pemukaan bumi) adalah pecepatan gavitasi bumi, yang biasa dibei simbol g, maka: g E M R ˆ G dimana : M R = massa bumi = jai-jai bumi Medan gavitasi adalah medan konsevatif dan dapat dinyatakan sebagai gadien dai suatu fungsi potensial skala U() : E VU dimanau GM adalah meupakan potensial gavitasi m1 R Potensial gavitasi di suatu titik pada uang besifat penjumlahan, sedang potensial gavitasi dai suatu distibusi massa yang kontinu di suatu titik P di lua distibusi massa tesebut meupakan suatu bentuk integal. Jika massa tedistibusi secaa kontinu dengan densitas di dalam bentuk volume V, maka potensial gavitasi pada sembaang titik P di lua benda adalah :
3 16 U P 0 G d (3) dengan o z cos x x y y0 z 0 0 = vekto posisi elemen masa = vekto posisi pengamat Jika integal volume pada pesamaan diatas diambil untuk seluuh bumi, maka akan dipeoleh potensial gayabeat bumi diuang bebas, sedang medan gavitasinya dipeoleh dengan mendifeensialkan potensial gayabeat tesebut. E U P Untuk pecepatan gayabeat bumi : g z E U G P z U P 3 0 z0 zd 0 x x y y z z v / Dai pesamaan di atas tampak bahwa pecepatan gayabeat g dipemukaan bumi bevaiasi dan haganya tegantung pada distibusi massa di bawah pemukaan. Sebagaimana ditunjukkan oleh fungsi densitas dan bentuk bumi yang sebenanya sebagaimana ditunjukkan oleh batas integal.satuan g dalam CGS adalah gal (1 gal = 1 cm/s ). Dalam kenyataannya bentuk bumi tidak bulat sempuna, tetapi bebentuk elipsoid (agak pepat pada kutubnya). Dengan demikian vaiasi gayabeat di setiap titik pemukaan bumi dipengauhi oleh 4 fakto yaitu:
4 17 1. Lintang. Topogafi 3. Pasang suut 4. Vaiasi apat massa bawah pemukaan B. Potensial Gayabeat Potensial pada suatu titik dalam suatu medan gayabeat didefinisikan sebagai enegi yang digunakan untuk memindahkan satu satuan massa dai suatu titik (titik awal) ketitik lainnya (titik akhi). Lintasan yang diambil tidak mepengauhi keja yang dilakukan atau besifat konsevatif sehingga hanya begantung pada titik awal dan titik akhinya saja. Potensial gayabeat dapat dinyatakan sebagai fungsi pontensial skala U() yaitu: E() U( ) (4) dengan U() meupakan potensial medan gayabeat dan potensial total gayabeat di suatu titik dapat didefinisikan sebagai beikut: U( ) gd Gm 1 d m G 1 (5) Potensial total gayabeat besifat penjumlahan sedangkan potensial gayabeat oleh distibusi massa yang kontinu atau benda bedimensi yaitu dalam uang bevolume V dengan apatmassa yang konstan ditunjukkan pada Gamba 6.
5 18 Z P (x,y,z) dm Y X Gamba 6. Potensial dan kuat medan massa tiga dimensi (Sutopo, 008) Gamba 6 menujukkan sebuah massa tiga dimensi dengan bentuk sembaang, dimana potensial dan kuat medan gayabeat di titk P dapat dihitung dengan jalan membagi massa m menjadi elemen-elemen kecil dm kemudian diintegasikan untuk mempeoleh efek totalnya. Besanya potensial pada sembaang titik P di lua benda bevolume V adalah potensial dai elemen massa dm bejaak dai titik P, yaitu: du dm Gdxdydz G (6) dimana : = densitas = x y z Potensial di titik P kaena pengauh massa total m adalah: U G 1 dxdydz (7) x y z
6 19 Dai pesamaan tesebut, medan gayabeat g di pemukaan bumi mempunyai nilai yang bevaiasi tegantung pada distibusi massa di bawah pemukaan sepeti yang dinyatakan dalam fungsi densitas dan batas integasi yang beupa volume. C. Koeksi-koeksi Gayabeat C.1 Koeksi pasang suut Pecepatan gavitasi di pemukaan bumi di samping dipengauhi oleh adanya gaya taik bumi juga dipengauhi oleh gayataik matahai dan bulan, sehingga untuk mendapatkan pecepatan gayabeat yang akuat haus mempehitungkan pengauh dai gaya taik bulan dan matahai yang seing disebut dengan koeksi pasang suut. Besanya koeksi pasang suut dapat diuku langsung dengan menggunakan Gavimete secaa peiodik maupun hitungan dengan menggunakan kompute bedasakan peumusan Longman (1969). C. Koeksi dift (Apungan) Koeksi dift adalah koeksi yang dilakukan sebagai akibat adanya pebedaan pembacaan haga gayabeat dai stasiun yang sama pada waktu yang bebeda yang disebabkan oleh adanya goncangan pada pegas selama poses pengukuan dai stasiun satu ke stasiun lain. Jadi koeksi dift dapat diatikan sebagai koeksi yang disebabkan kaena sifat alat itu sendii yang selalu menunjukkan peubahan haga setiap waktu. Secaa matematik koeksi dift dapat dinyatakan sebagai beikut:
7 0 t DA t A t t t 0 0 x( C C ) 0 t (8) dimana : DA ta t0 tt C0 = koeksi dift pada titik pengamatan (station) A = waktu pembacaan pada titik pengamatan (station) A = waktu pengukuan awal di Base Station = waktu pengukuan akhi di Base Station = Haga pembacaan (counte eading) pengukuan awal di Base Station Ct = Haga pembacaan (counte eading) pengukuan akhi di Base Station C.3 Koeksi lintang (Latitude Coection) Telah diketahui bahwa bentuk bumi tidaklah bulat sempuna akan tetapi bebentuk sfeoid dengan pepat pada kedua kutubnya, sehingga besanya haga gavitasi di kutub dan di khatulistiwa tidak sama. Dengan adanya pebedaan ini maka, koeksi lintang sangat mempengauhi besa gayabeat di suatu daeah.dalam penelitian ini digunakan koeksi lintang dai Intenational Assosiation of Geodesy System (IAG.1967) dengan umusan (Blakely, 1955) yaitu: g sin sin (9) n a Kutub b Gais nomal Equato l Gamba 7. Elipsoid sebagai bentuk bumi (Sutopo, 008)
8 1 C.4 Koeksi udaa bebas (Fee Ai Coection) Koeksi udaa bebas adalah koeksi yang digunakan untuk menghilangkan pebedaan haga gayabeat yang disebabkan oleh pengauh ketinggian antaa pengamatan dengan titik datum efeensi.pada koeksi udaa bebas hanya mempehitungkan elevasi antaa titik pengamatan dengan titik datum efeensi dengan mengabaikan massa di antaanya. Besa koeksi udaa bebas ini adalah: KUB = 0,3086 h mgal (10) dimana : h KUB = ketinggian titik amat = koeksi udaa bebas P h Po Geoid Gamba 8. Titik amat P pada ketinggian h tehadap pemukaan acuan (Sutopo, 008) C.5 Koeksi Bougue (Bougue Coection) Setelah dikoeksi oleh udaa bebas maka pengauh tinggi endah bisa dihindai, namun dengan adanya bukit dan juang yang tesusun oleh mateial, maka pengauh massa dai mateial tesebut haus dipehitungkan. Pehitungan ini disebut koeksi bougue. Koeksi ini mempehitungkan efek massa yang ada di
9 atas maupun di bawah bidang efeensi. Misalkan, jika suatu titik amat beada di atas slab (bidang data) yang luas maka distibusi massa luasan tesebut akan mempebesa pengukuan gayabeat di titik tesebut. Untuk menuunkan koeksi bougue didekati dengan anggapan bahwa slab suatu luasan hoizontal yang tak behingga dengan apat massa dan ketebalan yang unifom. KB = G z mgal (11) = h (mgal) dimana : = apat massa (densitas) Bougue (kg/m 3 ) z = ketinggian titik amat (mete) G = konstanta gaya beat (6.67 x m 3 /kg s ) KB = Koeksi Bougue (mgal) C.6 Koeksi medan (Teain Coection) Pada koeksi bougue kita menganggap pemukaan lempeng di atas bidang acuan adalah ata, akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian melainkan belembah dan begunung-gunung sehingga tidak mewakili keadaan yang sebenanya. Adanya lembah akan, menguangi nilai pecepatan gayabeat di titik uku, demikian dengan adanya bukit mengakibatkan bekuangnya pecepatan gayabeat di titik uku kaena pengauh adanya massa bukit. C.7 Anomali Bougue (Bougue Anomaly) Anomali Bougue di suatu titik amat dapat didefinisikan sebagai penyimpangan haga gayabeat pengamatan (gobs) tehadap gayabeat nomal teoitis. Besanya haga gayabeat nomal di titik tesebut dipekiakan dai haga gayabeat nomal
10 3 dengan memasukkan nilai koeksi udaa bebas, koeksi ketinggian dan koeksi medan. Jika seluuh koeksi tesebut telah dihitung maka besanya anomali Bouguenya adalah: dimana: g g ( g KUB KB KM ) (1) obs n g gobs gn = Anomali Bougue = Pecepatan gayabeat teamati = Pecepatan gayabeat setelah dikoeksi lintang KUB = Koeksi udaa bebas KB KM = Koeksi Bougue = Koeksi Medan Nilai anomali ini meupakan haga anomali Bougue di titik pengamatan pada ketinggian h dan meupakan anomali kumulatif akibat semua penyebab anomali yang beada di bawah ketinggian titik amat. D. Analisis Spektum Analisis spektum dilakukan untuk mengestimasi leba jendela (digunakan pada moving aveage) seta estimasi kedalaman anomali gayabeat. Analisis spektum dilakukan dengan caa mentansfomasi Fouie lintasan yang telah ditentukan pada peta kontu Anomali Bougue Lengkap. Secaa umum, suatu tansfomasi Fouie adalah menyusun kembali/menguai suatu bentuk gelombang sembaang ke dalam gelombang sinus dengan fekuensi bevaiasi dimana hasil penjumlahan gelombang-gelombang sinus tesebut adalah bentuk gelombang aslinya (Kadi,
11 4 00). Untuk analisis lebih lanjut, amplitudo gelombang-gelombang sinus tesebut didisplay sebagai fungsi dai fekuensinya. Secaa matematis hubungan antaa gelombang s(t) yang akan diidentifikasi gelombang sinusnya (input) dan S(f) sebagai hasil tansfomasi Fouie dibeikan oleh pesamaan beikut : j ft S( f ) s( t) e dt (13) dimana j 1 Pada metoda gayabeat, spektum dituunkan dai potensial gayabeat yang teamati pada suatu bidang hoizontal dimana tansfomasi Fouienya sebagai beikut (Blakely, 1996) : 1 F( U) F dan dimana, U = potensial gayabeat = konstanta gayabeat ' k z0 z 1 e F (14) k = anomali apat massa = jaak sehingga pesamaannya menjadi : ' k z0 z e F( U) (15) k Bedasakan pesamaan 1, tansfomasi Fouie anomali gayabeat yang diamati pada bidang hoizontal dibeikan oleh : 1 F( g z ) F z 1 F z k z0 z ' F( g z ) e (16) dimana gz = anomali gayabeat z 0 = ketinggian titik amat
12 5 k = bilangan gelombang z = kedalaman benda anomali Jika distibusi apat massa besifat andom dan tidak ada koelasi antaa masingmasing nilai gayabeat, maka = 1, sehingga hasil tansfomasi Fouie anomali gayabeat menjadi : A k z ' 0 z C e (17) dimana A = amplitudo dan C = konstanta Estimasi leba jendela dilakukan untuk menentukan leba jendela yang akan digunakan untuk memisahkan data egional dan esidual. Untuk mendapatkan estimasi leba jendela yang optimal dilakukan dengan caa menghitung logaitma spektum amplitudo yang dihasilkan dai tansfomasi Fouie pada pesamaan 1 sehingga membeikan hasil pesamaan gais luus. Komponen k menjadi bebanding luus dengan spektum amplitudo. Ln A ( z 0 z' ) k (18) Dai pesamaan gais luus di atas, melalui egesi linie dipeoleh batas antaa ode satu (egional) dengan ode dua (esidual), sehingga nilai k pada batas tesebut digunakan sebagai penentu leba jendela. Hubungan panjang gelombang () dengan k dipeoleh dai pesamaan (Blakely, 1996): k ( N 1) x (19) dimana N = leba jendela, maka didapatkan nilai estimasi leba jendela.
13 6 Zona egional Ln A Zona esidual Zona noise Batas zona egional-esidual k Gamba 9. Kuva Ln A tehadap k (Blakely, 1996) Untuk estimasi kedalaman didapatkan dai nilai gadien pesamaan gais luus dai masing-masing zona. E.Teknik Gadien Intepetasi anomali gayabeat membeikan hasil yang tidak unik yaitu untuk satu penampang anomali gayabeat dapat membeikan hasil yang beagam (sifat ambiguity). Untuk menguangi ambiguitas dai hasil intepetasi anomali gayabeat maka dikembangkan bebeapa teknik. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai teknik gadien yaitu gadien vetikal dan hoizontal dai anomali gayabeat untuk membantu analisis dan intepetasi anomali gayabeat. E.1 Gadien Hoisontal Gadien hoisontal anomali gayabeat adalah peubahan nilai anomali gayabeat dai satu titik ke titik lainnya secaa hoisontal dengan jaak tetentu. Gadien hoisontal cendeung memiliki kaakteistik yang baik untuk menunjukkan tepi
14 7 dai suatu benda anomali, sehingga teknik gadien hoisontal sangat baik untuk mendeteksi batas hoisontal dai data gayabeat. Teknik gadien hoisontal ini dapat digunakan untuk mendeteksi stuktu geologi dalam maupun dangkal. Amplitudo dai gadien hoisontal adalah sebagai beikut (Codell and Gauch, 1985): HG g x g y (0) Fist Hoizontal Deivative (FHD) dan Second Hoizontal Gadien (SHD) menggunakan umus sebagai beikut : g g FHD (1) x y Untuk model dalam bentuk penampang hanya dalam aah x, maka umus FHD menjadi lebih paktis, yaitu : g FHD () x dan SHD : g SHD x (3) dimana g x dan g y meupakan tuunan hoizontal gayabeat pada aah x dan y.
15 8 Gamba 10. Anomali gayabeat dan gadien hoisontal pada model tabula (Blakely, 1996) E. Gadien Vetikal Analisis stuktu menggunakan second vetical deivative dapat digunakan untuk mendeteksi jenis stuktu cekungan atau intusi dan patahan tuun atau patahan naik. Secaa teoitis teknik second vetical deivative dituunkan dai pesamaan Laplace s untuk anomali gayabeat di pemukaan yang dibeikan sebagai beikut : g = 0 atau g g g + + = 0 x y z (4) sehingga second vetical deivative dibeikan oleh : g g g z x y (5) Untuk data 1-D (data penampang) pesamaannya menjadi : g g z x (6)
16 9 Pesamaan (5) menunjukkan second vetical deivative (SVD) dai suatu anomali gayabeat pemukaan adalah sama dengan negatif dai second hoizontal deivative (SHD). Gamba 11. Analisis stuktu cekungan dan intusi menggunakan SVD dai anomali gayabeat (Reynold, 1997) Dai espon pada Gamba 11 didapatkan kaakteistik : 1. Untuk cekungan atau patahan tuun belaku : g g z z maks min. Untuk intusi atau patahan naik belaku : g g z z maks min (7) (8)
Teori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciMedan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.
Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciLISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik
LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET
HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciFISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.
. TEOR DSR 3.. Konsep Umum Geolistik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajai sifat alian listik di dalam bumi dan caa mendeteksinya di pemukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuan beda
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Haga Tahanan Jenis Teoi yang mendasai metode tahanan jenis atau metode geolistik adalah hukum Ohm [7] yang mempunyai pesamaan : V I = (2.) R Dengan V menyatakan tegangan (volt),
Lebih terperinciSejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )
Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperinciBab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya
PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinciListrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.
LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding
Lebih terperinciINTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN SISTEM PANAS BUMI DIWAK DAN DEREKAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI
Youngste Physics Jounal ISSN : 202-771 Vol., No. 2, Apil 2014, Hal 165-170 INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN SISTEM PANAS BUMI DIWAK DAN DEREKAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI Syamsul Ilmi (1), Udi Hamoko (1) dan
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK
MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciPEMODELAN ZONA SESAR OPAK DI DAERAH PLERET BANTUL YOGYAKARTA DENGAN METODE GRAVITASI
Bekala Fisika ISSN : 141-966 Vol 1., No.1, Apil 7, hal 65-7 EMODELAN ZONA SESAR OAK DI DAERAH LERET BANTL YOGYAKARTA DENGAN METODE GRAVITASI M Iham Nuwidyanto, Rina Dwi Indiana, Zukhufuddin Thaha Dawis
Lebih terperinciPengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole
Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.
* MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan
Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciTalk less... do more...!!!!!
Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. Dasar dari metode gayaberat adalah hukum Newton tentang gayaberat dan teori
18 III. TEORI DASAR 3.1. Hukum Newton Dasar dari metode gayaberat adalah hukum Newton tentang gayaberat dan teori medan potensial. Newton menyatakan bahwa besar gaya tarik menarik antara dua buah partikel
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Vetikal Dain Laju konsolidasi yang endah pada lempung jenuh dengan pemeabilitas endah dapat dinaikkan dengan menggunakan dainase vetikal (vetical dain) yang mempependek lintasan
Lebih terperinciMEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd
MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB II METODA GEOLISTRIK
BB METOD GEOLSTRK. Pendahuluan Metode Geolistik Metoda geolistik adalah salah satu metoda dalam geofisika yang memanfaatkan sifat kelistikan untuk mempelajai keadaan bawah pemukaan bumi. Metoda geolistik
Lebih terperinciKonsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :
Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos
Lebih terperinciStudi Pemrosesan dan Visualisasi Data Ground Penetrating Radar
Studi Pemosesan dan Visualisasi Data Gound Penetating Rada Yudi Yulius M Pusat Penelitian Elektonika dan Telekomunikasi - LIPI yudi@ppet.lipi.go.id Yuyu Wahyu Pusat Penelitian Elektonika dan Telekomunikasi
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON
KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinci2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.
1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple
Lebih terperinciMekanika Fluida 1. (Courtesy of Dr. Yogi Wibisono)
Mekanika Fluida (Coutesy of D. Yogi Wibisono) Manomete U: Dasa teoi a dan b daat sebagai tekanan fluida, atau a daat sebagai tekanan fluid dan b tekanan atmosfe Caian A dan B tak becamu a Z R b 5 4 3
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciContoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11
SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge
BAB 2 DASAR EORI 2. Pendahuluan Konvete dc-ac atau biasa disebut invete adalah suatu alat elektonik yang befungsi untuk menghasilkan keluaan ac sinusoidal dai masukan dc dimana magnitudo dan fekuensinya
Lebih terperinciHukum Coulomb Dan Medan Listrik
BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya
Lebih terperinciFisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:
Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. ini meliputi pengukuran beda potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi
III. TEORI DASAR A. Konsep Umum Geolistik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajai sifat alian listik di dalam bumi dan caa mendeteksinya di pemukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuan
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK STATIS
Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum
BAB II DASAR TEORI.1. Pengetian Umum Gokat meupakan salah satu poduk yang saat dengan teknologi dan pekembangan. Ditinjau dai segi komponen, Gokat mempunyai beagam komponen didalamnya, namun secaa gais
Lebih terperincir, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r
4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR (3.1-1) dimana F : Gaya antara dua partikel bermassa m 1 dan m 2. r : jarak antara dua partikel
BAB III TEORI DASAR 3.1 PRINSIP DASAR GRAVITASI 3.1.1 Hukum Newton Prinsip dasar yang digunakan dalam metoda gayaberat ini adalah hukum Newton yang menyatakan bahwa gaya tarik menarik dua titik massa m
Lebih terperinciHUKUM GRAVITASI NEWTON
HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengauh Hujan Tehadap Stabilitas Leeng Infiltasi ai hujan ke dalam lapisan tanah pada leeng akan menambah beban pada leeng sebagai akibat peningkatan kandungan ai dalam tanah,
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh
44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas
Lebih terperinciFISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS
Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai
Lebih terperinciBAB 7 Difraksi dan Hamburan
BAB 7 Difaksi dan Hambuan Bedasakan bab sebelumnya yang menjelaskan tentang sebuah gelombang yang datang di pantulkan oleh suatu bidang pembatas meupakan gelombang data dan tidak behingga. Jika sebuah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciGeometri Analitik Bidang (Lingkaran)
9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN
BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.
Lebih terperinciIV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor
IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan
USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciSUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama
SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika
Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a
Lebih terperinciProgram Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis
Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka
Lebih terperinciBahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS
SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil
Lebih terperinciPERCOBAAN 14 RANGKAIAN BAND-PASS FILTER AKTIF
EOBAAN 4 ANGKAIAN BAND-ASS FILTE AKTIF 4. Tujuan : ) Mendemonstasikan pinsip keja dan kaakteistik dai suatu angkaian akti band-pass ilte dengan menggunakan op-amp 74. ) Band-pass ilte melewatkan semua
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS
Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan
Lebih terperinciAnalisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK
Volume 6, Nomo 1, Pebuai 2009 Junal APLIKASI Analisis Numeik pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Inteaksi Dinamis Stuktu dengan Udaa Agung Budipiyanto Pogam Diploma Teknik Sipil FTSP ITS email: agungbp@ce.its.ac.id
Lebih terperinci