METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena"

Transkripsi

1 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap Degadasi Moal pada Usia Sekolah di Kelas VIII Madasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Kaliawi Tanjungkaang Pusat Banda Lampung Tahun Pelajaan 2012/2013. Menuut Nawawi (2001: 63) Metode deskiptif adalah posedu pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambakan atau melahikan keadaan subyek/ obyek penelitian (seseoang, lembaga, masyaakat, dan lain-lain). Metode penelitian ini betujuan menjelaskan Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap Degadasi Moal pada Usia Sekolah di Kelas VIII MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung. 3.2 Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian pada hakikatnya meupakan suatu pesiapan yang besifat sistematis dengan tujuan aga penelitian dapat bejalan sesuai encana, dalam langkah penelitian dan penulisan skipsi ini penulis melakukan kegiatan melalui langkah-langkah penelitian sebagai beikut :

2 Pesiapan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini, penulis mengajukan judul penelitian kepada dosen pembimbing akademik dan Ketua Pogam Studi Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaaan Juusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Univesitas Lampung, pilihan judul petama yang kemudian disetujui pada tanggal 8 Novembe 2012 dan sekaligus ditentukan dosen Pembimbing Utama dan dosen Pembimbing Pembantu Penelitian Pendahuluan Setelah judul penelitian disetujui oleh pembimbing akademik dan ketua pogam studi PPKn, dan peneliti mendapatkan izin penelitian pendahuluan dai dekan FKIP pada 20 Novembe 2012 dengan No.7444/UN.26/3/PL/2012, maka penelitian ini dimulai dengan melakukan penelitian pendahuluan ke MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang. Adapun maksud dai penelitian pendahuluan ini adalah untuk mengetahui lokasi dan keadaan tempat penelitian, mempeoleh data, seta mempeoleh gambaan secaa umum tentang bebagai hal yang akan diteliti dalam menyusun poposal penelitian ini yaitu Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap Degadasi Moal pada Usia Sekolah di MTs Nahdlatul Ulama Kaliawi Tanjungkaang Pusat Banda Lampung Tahun Pelajaan 2012/2013.

3 Pengajuan Rencana Penelitian Rencana penelitian dilakukan melalui poses konsultasi sebagai salah satu posedu dalam mempeoleh pesetujuan untuk melaksanakan pesetujuan poposal. Melalui bebeapa pebaikan, poposal akhinya disetujui oleh Pembimbing II (pembantu) pada tanggal 31 Januai 2013 dan Pembimbing I (utama) pada tanggal 05 Febuai 2013, lalu semina poposal pada tanggal 13 Febuai Adapun tujuan diadakan semina tesebut adalah untuk mempeoleh masukan, saan, dan kitik, demi kesempunaan skipsi ini. Setelah mengadakan semina, penulis melakukan pebaikan sesuai dengan masukan, saan dan kitik dai dosen pembahas. Kemudian penulis mengajukan pengesahan komisi Pembimbing I (Utama) dan Pembimbing II (Pembantu) yang disetujui oleh Ketua Pogam Studi PPKn, Ketua Juusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan selanjutnya disahkan oleh Dekan FKIP Univesitas Lampung Pelaksanaan Penelitian Tahap beikutnya dalam penulisan skipsi ini yaitu penulis melakukan kegiatan penelitian langsung di MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang dengan izin penelitian yang dikeluakan oleh Pembantu Dekan I pada tanggal 18 Maet 2013 dengan No.1953/UN26/3/PL/2013 dalam pelaksanaan penelitian ini penulis melalui bebeapa tahap.

4 Populasi dan Sampel Populasi Populasi meupakan subjek yang beada dalam penelitian ini adalah jumlah keseluuhan Siswa Kelas VIII Madasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah populasi penelitian. Tabel 2. Jumlah Populasi Penelitian Siswa Di MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung No. Kelas Jumlah Siswa Laki-laki Peempuan Jumlah 1. VIII A VIII B Jumlah Sumbe : Bagian Tata Usaha MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung Sampel Sampel adalah bagian dai populasi yang mempunyai cii-cii atau keadaan tetentu yang akan diteliti. Menuut pendapat Suhasimi Aikunto (2006: 131) menyatakan apabila subyek kuang dai 100 (seatus) lebih baik diambil semua, sehingga penelitian tesebut meupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya lebih dai 100 dapat diambil antaa 10%-15% atau 20-25% atau lebih tegantung setidak-tidaknya dai :

5 39 a. Kemampuan peneliti dai segi waktu, tenaga dan dana b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dai setiap subyek kaena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana. c. Besa kecil esiko yang ditanggung oleh si peneliti. Untuk penelitian yang esikonya besa tentu saja sampelnya besa, hasilnya akan lebih baik. Dengan mempehatikan keadaan populasi yang kuang dai 100, maka sampel dalam penelitian ini diambil dai jumlah populasi yang ada Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling andom poposional (popotionate statified andom sampling). Di mana pengambilan sampel dalam teknik ini dilakukan secaa andom yang mewakili setiap unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsu populasi yang paling kecil dapat mempeoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau mewakili populasi. Untuk lebih jelasnya mengenai pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

6 40 Tabel 3. Jumlah alokasi sampel penelitian di MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung No. Kelas Jumlah Siswa Catatan Point Laki-laki Peempuan 1. VIII A siswa 2. VIII B siswa Jumlah siswa Sumbe : Bagian tata usaha dan Bimbingan Konseling MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung 1.4 Vaiabel Penelitian Vaiabel Bebas (X) Vaiabel bebas dalam penelitian ini adalah Kontol Dii (X1) dan Lingkungan Keluaga (X2) Vaiabel Teikat (Y) Vaiabel teikat dalam penelitian ini adalah Degadasi Moal Pada Usia Sekolah di MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang. 1.5 Definisi Konseptual dan Opeasional Definisi Konseptual 1. Kontol Dii (X1) Kontol dii bekaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi seta doongan-doongan dii dalam diinya. Kontol dii adalah poses yang menjadikan individu sebagai agen utama dalam membimbing, mengatu dalam mengaahkan bentuk-bentuk peilaku

7 41 yang dapat membawa individu ke aah konsekuensi positif. Keseimbangan dii dalam mengontol dii dapat bepengauh pada peilaku moal emaja. Kontol dii yang baik dalam dii individu akan menjadikannya mampu mengendalikan situasi, mengendalikan dampak tekanan psikologi, dan memungkinkan individu dapat mengambil keputusan yang bena atas bebagai pengalaman dan pemasalahan yang dialaminya. Hal ini akan sangat mendukung untuk membentengi dii paa emaja dai semakin meningkatnya degadasi moal pada usia sekolah. 2. Lingkungan Keluaga (X2) Lingkungan keluaga meupakan pendidikan petama yang diteima oleh anak dan lingkungan sosial petama anak dalam beinteaksi, sehingga pengauh dai lingkungan keluaga tehadap pembentukan kepibadian dan moal anak sangat besa atinya. Kebiasaan dalam lingkungan keluaga akan menjadi dasa pembentukan moal anak. Kepibadian anggota keluaga, sikap dan caa hidupnya meupakan unsu pendidikan secaa tidak langsung, yang dengan sendiinya akan mempengauhi petumbuhan kepibadian moal anak usia sekolah. Sehingga dipelukan lingkungan keluaga yang baik aga dapat menjadi pendukung yang baik dalam membentengi dan mengatasi degadasi moal anak pada usia sekolah.

8 42 3. Degadasi Moal Degadasi adalah penuunan mutu atau kemeosotan kedudukan. Degadasi dimaknai penuunan deajat, pangkat, kedudukan. Degadasi adalah peubahan yang mengaah kepada keusakan di muka bumi. Atinya degadasi disini dimaksudkan penuunan kualitas maupun peusakan moal yang seingkali tejadi pada usia sekolah, yaitu pada tejadinya peubahan baik fisik maupun psikologis pada dii manusia teutama pada usia sekolah yang menjadi awal tejadinya suatu peubahan tesebut Definisi Opeasional 1. Fakto Kontol Dii Kontol dii dalam penelitian ini dapat diamati bedasakan pengendalian emosi siswa dalam menyelesaikan masalahnya dan caa siswa mengambil suatu keputusan apabila siswa tesebut dihadapkan pada pilihan yang sulit. 2. Fakto Lingkungan Keluaga Lingkungan keluaga dalam penelitian ini dapat diamati bedasakan pola asuh oang tua dalam membimbing dan membeikan pehatian kepada siswa yang tecemin dalam sikap siswa di dalam lingkungan sekolah.

9 43 3. Degadasi Moal Pada Usia Sekolah Aplikasi dai degadasi moal pada usia sekolah dalam penelitian ini dilihat dai contoh sikap-sikap siswa dalam teaplikasikan dalam lingkungan sekolah yang telah mengalami penuunan dai masa ke masa. Sikap siswa yang tidak sesuai dengan kaakte bangsa yang bebudi peketi luhu. Menuunnya kaakte pelaja yang dituntut bekaakte eligious, juju, toleansi, disiplin, demokatis, semangat kebangsaan, cinta tanah ai, cinta damai, peduli lingkungan; dan tanggung jawab semakin memuda disebabkan pemasalahan yang timbul di negaa ini yang semakin kompleks. 1.6 Teknik Pengumpulan Data Angket Peneliti menggunakan teknik angket dalam teknik pengumpulan data. Hal ini betujuan untuk mempeoleh data atau infomasi tentang fakto-fakto yang mempengauhi degadasi moal siswa pada usia sekolah di VIII Madasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung. Penelitian ini menggunakan angket yang besifat tetutup. Angket yang dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda yang besifat tetutup sehingga item memiliki altenative kemungkinan jawaban a, b, dan c yang masing-masing dibei : 1. Untuk jawaban (a) dibeikan sko 3 2. Untuk jawaban (b) dibeikan sko 2

10 44 3. Untuk jawaban (c) dibeikan sko 1 Di mana : a. Sko 3 untuk jawaban yang sesuai dengan haapan b. Sko 2 untuk jawaban yang kuang sesuai dengan haapan c. Sko 1 untuk jawaban yang tidak sesuai dengan haapan Wawancaa Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancaa yakni meupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melengkapi data yang dipeoleh melalui angket. Untuk mempeoleh infomasi penulis betatap muka langsung dan mengajukan petanyaanpetanyaan secaa lisan kepada guu dan siswa setempat betujuan untuk mempeoleh data yang lebih lengkap tentang fakto-fakto yang mempengauhi degadasi moal pada usia pelaja seta data lain untuk menemukan inti pesoalan yang diteliti. Teknik wawancaa ini dilakukan peneliti kepada pihak dewan guu di Madasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung seta siswa-siswi kelas VIII di Madasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Tanjungkaang Banda Lampung Dokumentasi Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, yakni dengan caa mencatat seta mengumpulkan data yang diambil dai

11 45 buku-buku, dokumentasi gamba, catatan-catatan, asip-asip, hasil obsevasi penduduk yang ada hubungannya dengan masalah penelitian Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan validitas item soal yang diadakan melalui kontol langsung tehadap teoi-teoi yang melahikan indikato-indikato vaiabel yang dipakai. Validitas yang digunakan yaitu logical validity dengan caa judment yaitu dengan caa mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Bedasakan hasil konsultasi dengan pembimbing tesebut dilakukan evisi atau pebaikan sesuai dengan kepeluan dai penelitian Uji Reliabilitas Suatu alat uku dikatakan eliabilitas apabila tes tesebut menunjukkan hasil-hasil yang dapat cukup baik dan dipecaya dai alat pengumpul data. Uji eliabilitas angket dapat ditempuh dengan: 1. Melakukan uji coba angket kepada 10 oang di lua esponden. 2. Uji coba menggunakan teknik pengelompokkan dalam item ganjil dan item genap. 3. Hasil item ganjil dan genap dikoelasikan dengan poduct moment yaitu:

12 46 x 2 x y 2 x y 2 Y N N N 2 Keteangan: xy = Koefisien koelasi antaa gejala x dan y xy = Poduct dai gejala x dan y N = Jumlah populasi (Sutisno Hadi,1989:318). 4. Kemudian untuk mengetahui eliabilitas seluuh quisione digunakan umus Speaman Bown sebagai beikut: xy 2 1 gg gg Keteangan: xy = koefisien eliabilitas seluuh item gg = koefisien koelasi item ganjil dan genap (Sutisno Hadi,1981:37). 5. Hasil analisa kemudian dibandingkan dengan tingkat eliabilitas, dengan kiteia sebagai beikut:

13 47 0,90 1,00 = eliabilitas Tinggi 0,50 0,89 = eliabilitas sedang 0,00 0,49 = eliabilitas endah (Manasse Malo dkk, 1985: 139) 1.8 Pelaksanaan Uji Coba Angket Analisis Validitas Angket Caa mengetahui validitas angket, peneliti melakukan konsultasi dengan dosen yang ahli dalam penelitian di lingkungan fakultas Keguuan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Lampung, khususnya dengan dosen Pembimbing I dan Pembimbing II. Setelah dinyatakan valid maka angket tesebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini Analisis Reliabilitas Angket Sebuah alat uku akan dapat dinyatakan baik apabila mempunyai eliabilitas yang baik pula, yaitu ketepatan suatu alat uku. Hal ini dimaksudkan bahwa ketepatan alat uku ini akan sangat bepengauh dalam menentukan layak tidaknya suatu alat uku untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mengetahui eliabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengadakan uji coba angket kepada 10 oang di lua esponden. Pengolahan data tentang uji coba angket ini digunakan umus Poduct Moment, yang kemudian dilanjutkan dengan umus Speaman Bown.

14 48 Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam upaya untuk menguji eliabilitas angket dalam penelitian ini dilakukan dengan caa sebagai beikut: 1) Mengadakan uji coba angket kepada 10 oang esponden di MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang di lua esponden sebenanya. 2) Dai hasil uji coba angket tesebut dikelompokkan ke dalam item ganjil dan item genap, dimana hasil uji coba angket tesebut akan kita lihat pada tabel beikut ini. Tabel 4. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Oang Responden Di Lua Sampel Untuk Item Ganjil (X) No Nomo Item Ganjil Sko X 235 Sumbe : Data analisis uji coba angket tahun 2013 Bedasakan tabel 4 di atas, diketahui X = 235 yang meupakan hasil penjumlahan hasil sko uji coba angket kepada sepuluh oang di lua esponden dengan indikato item ganjil. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel keja hasil uji coba angket antaa item ganjil (X) dengan genap (Y) untuk mengetahui besa eliabilitas kevalidan instumen penelitan.

15 49 Tabel 5. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Oang Responden Di Lua Sampel Untuk Item Genap (Y) No Nomo Item Genap Sko Sumbe : Data analisis uji coba angket tahun 2013 Y 241 Bedasakan tabel 5 di atas, diketahui Y = 241 yang meupakan hasil penjumlahan hasil sko uji coba angket kepada sepuluh oang di lua esponden dengan indikato item genap. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel keja hasil uji coba angket antaa item ganjil (X) dengan genap (Y) untuk mengetahui besa eliabilitas kevalidan instumen penelitan.

16 50 Tabel 6. Distibusi antaa item ganjil (X) dengan item genap (Y) mengenai Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap Degadasi Moal Pada Usia Sekolah di MTs Nahdlatul Ulama Tanjungkaang. No X Y X² Y² Jumlah Sumbe : Data analisis uji coba angket tahun 2013 Bedasakan tabel 6 di atas, dapat diketahui: X = 235 Y = 241 X 2 = 5549 Y 2 = 5925 = 5714 Tabel 6 di atas meupakan hasil dai penggabungan hasil sko uji coba angket kepada 10 oang di lua esponden dengan indikato item ganjil (X) dengan item genap (Y). Hasil keseluuhan dai tabel keja uji coba angket antaa item ganjil (X) dan item genap (Y) akan dikoelasikan menggunakan umus Poduct Moment guna mengetahui besanya koefisien koelasi instumen penelitian.

17 51 Bedasakan data yang dipeoleh di atas, maka untuk mengetahui eliabilitas, selanjutnya akan dikoelasikan dan diolah dengan umus Poduct Moment sebagai beikut : x 2 x y 2 x y 2 Y N N N , , ,1 50,5 26,5 115,9 50,5 3071,75 50,5 55,42 0,91

18 52 Langkah selanjutnya adalah mencai eliabilitasnya alat uku ini maka dilanjutkan dengan penggunaan umus Speaman Bown aga diketahui seluuh item dengan langkah sebagai beikut : xy xy 2 1 gg gg 2 0,91 1 0,91 xy 1,82 1,91 xy 0,95 Bedasakan hasil pengolahan data tesebut, kemudian peneliti mengkoelasikan dengan kiteia eliabilitas menuut Manase Malo (1989: 139) sebagai beikut : 0,90 1,00 = eliabilitas tinggi 0,50 0,89 = eliabilitas sedang 0,00 0,49 = eliabilitas endah Hasil analisis yang telah dilakukan di atas menunjukkan bahwa item petanyaan mengenai pengauh kontol dii dan lingkungan keluaga tehadap degadasi moal pada usia sekolah di kelas VIII MTs Nahdlatul Ulama Kaliawi Tanjungkaang Pusat Banda Lampung Tahun Pelajaan 2012/2013 menunjukkan angka koefisien eliabilitas sebesa 0,95, koelasi tesebut temasuk dalam koelasi tinggi. Bedasakan eliabilitas di atas, maka angket

19 53 tesebut dapat dipegunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian selanjutnya. 1.9 Teknik Analisis Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah daa tekumpul dengan tujuan untuk menjelaskan bagaimana pengauh kontol dii dan lingkungan keluaga tehadap degadasi moal pada usia sekolah di kelas VIII MTs Nahdlatul Ulama Kaliawi Tanjungkaang Pusat Banda Lampung Tahun Pelajaan 2012/2013. Infomasi yang behasil dikumpulkan dalam bentuk penguaian dan disajikan dalam bentuk pesentase pada setiap tabel untuk menaik kesimpulan. Adapun penggolongan data ini adalah menggunakan umus inteval yaitu: I = NT NR K Keteangan : I NT NR K = Inteval = Nilai Tinggi = Nilai Rendah = Kategoi Penentuan tingkat pesentase digunakan umus yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1984: 184), sebagai beikut : P = F N X 100% Keteangan : : P = Besanya pesentase F = Jumlah sko yang dipeoleh item

20 54 N = Jumlah esponden Untuk mengetahui sebeapa besa pengauh maka dipegunakan umus Chi Kwadat : x 2 = B i=j n=1 (oij Eij ) Eij Keteangan : x 2 = Chi Kuadat B i=j = Jumlah Bais n=1 = Jumlah Kolom Oij Eij = Fekuensi Pengamatan = Fekuensi yang Dihaapkan (Sudjana, 1966 : 280) Selanjutkan data akan diuji menggunakan umus koefisien kontingensi yaitu: C = X 2 X 2 N Keteangan : C X 2 n = Koefisien Kontingensi = Chi Kuadat = Jumlah Sampel Cmaks = m 1 m

21 55 Keteangan: M : haga minimum antaa banyak bais dan kolom sketaia uji pengauh makin dekat haga Cmaks makin besa deajat asosiasi antaa fakto (Sutisno Hadi, 1989: 317) Untuk mengetahui deajat keeatan pengauh dapat dilihat pada kiteia pengauh sebagai beikut : 0,09-1,00 = Hubungan Sangat Tinggi 0,50-0,89 = Hubungan Tinggi 0,21-0,49 = Hubungan Sedang 0,00-0,21 = Hubungan Rendah

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITITAN

III. METODE PENELITITAN III. METODE PENELITITAN 3.1 Pendekatan Penelitan Metode penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metode merupakan ilmu yang membicarakan sistematis untuk mencapai tujuan Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh 35 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian adalah salah sata cara untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Setiap penelitian memiliki metode tertentu untuk memecahkan masalah. Penggunaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian merupakan suatu bentuk upaya persiapan sebelum melakukan penelitian yang sifatnya sistematis yang meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional ini penulis ingin memaparkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan analisa yang digunakan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang 51 BAB III METODELOGI PENELTIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Metode ini meneliti masalah-masalah aktual yang berlangsung di lapangan khususnya

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini penulis ingin memaparkan datadata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik korelasional, dikarenakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode yang sesuai dengan masalah yang akan di teliti, metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian merupakan suatu bentuk upaya persiapan sebelum melakukan penelitian yang sifatnya sistematis yang meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memberikan gambaran keadaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto dalam S. Vianita Zulyan (2014: 80) menjelaskan bahwa Metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai seperti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriftif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi, atau lukisan secara sistimatis,

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu dimana suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur. 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian tentu harus menggunakan suatu metode, di dalam penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan meneliti

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Muhammad Ali (1984:120) mengemukakan bahwa : "Metode penelitian deskriptif digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai 68 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari

Lebih terperinci