1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH"

Transkripsi

1 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah setiap petanyaan di bawah ini dengan baik dan bena.. Isilah angket di bawah ini dengan baik dan bena. 3. Beilah tanda silang atau tanda (X) pada salah satu jawaban yang menuut anda paling bena. 4. Untuk masing-masing jawaban tedii atas bebeapa pilihan (a. selalu, b. seing, c. jaang, d. tidak penah). B. Petanyaan PERANAN ORANG TUA (X). Apakah oang tua anda mempehatikan caa belaja anda di umah? a. Oang tua selalu mempehatikan caa belaja saya di umah b. Oang tua seing mempehatikan caa belaja saya di umah c. Oang tua jaang mempehatikan caa belaja saya di umah d. Oang tua tidak penah mempehatikan caa belaja saya di umah. Apakah oang tua anda membeikan semangat dan motivasi dalam menunjang pestasi belaja? a. Oang tua selalu membeikan semangat dan motivasi b. Oang tua seing membeikan semangat dan motivasi c. Oang tua jaang membeikan semangat dan motivasi d. Oang tua tidak penah membeikan semangat dan motivasi 3. Apakah oang tua anda mau membantu jika anda mengalami kesulitan dalam belaja? a. Oang tua selalu membantu jika saya mengalami kesulitan belaja b. Oang tua seing membantu jika saya mengalami kesulitan belaja

2 49 c. Oang tua jaang membantu jika saya mengalami kesulitan belaja. d. Oang tua tidak penah membantu jika saya mengalami kesulitan belaja 4. Apakah anda temotivasi dalam belaja kaena pengauh oang tua yang sukses dan behasil? a. Saya selalu temotivasi dalam belaja kaena pengauh oang tua yang sukses dan behasil b. Saya seing temotivasi dalam belaja kaena pengauh oang tua yang sukses dan behasil c. Saya jaang temotivasi dalam belaja kaena pengauh oang tua yang sukses dan behasil d. Saya tidak penah temotivasi dalam belaja kaena pengauh oang tua yang sukses dan behasil 5. Apakah oang tua anda membeikan kasih sayang yang penuh kepada anda? a. Oang tua selalu membeikan kasih sayang yang penuh kepada saya b. Oang tua seing membeikan kasih sayang yang penuh kepada saya c. Oang tua jaang membeikan kasih sayang yang penuh kepada saya d. Oang tua tidak penah membeikan kasih sayang yang penuh kepada saya 6. Apakah oang tua anda selalu memenuhi pemintaan yang behubungan dengan alat-alat belaja? a. Oang tua selalu memenuhi pemintaan saya yang behubungan dengan alat-alat belaja b. Oang tua seing memenuhi pemintaan saya yang behubungan dengan alat-alat belaja c. Oang tua jaang memenuhi pemintaan saya yang behubungan dengan alat-alat belaja d. Oang tua tidak penah memenuhi pemintaan saya yang behubungan dengan alat-alat belaja 7. Apakah oang tua mempehatikan pelengkapan sekolah anda? a. Oang tua selalu mempehatikan pelengkapan sekolah b. Oang tua seing mempehatikan pelengkapan sekolah c. Oang tua jaang mempehatikan pelengkapan sekolah

3 50 d. Oang tua tidak penah mempehatikan pelengkapan sekolah 8. Apakah dengan kelengkapan fasilitas belaja yang dibei oang tua di umah, anda jadi temotivasi untuk belaja? a. Saya selalu temotivasi untuk belaja dengan adanya kelengkapan fasilitas belaja yang dibei oang tua b. Saya seing temotivasi untuk belaja dengan adanya kelengkapan fasilitas belaja yang dibei oang tua c. Saya jaang temotivasi untuk belaja dengan adanya kelengkapan fasilitas belaja yang dibei oang tua d. Saya tidak penah temotivasi untuk belaja dengan adanya kelengkapan fasilitas belaja yang dibei oang tua 9. Apakah oang tua anda selalu mendidik dengan keas di umah? a. Oang tua selalu mendidik saya dengan keas b. Oang tua seing mendidik saya dengan keas c. Oang tua jaang mendidik saya dengan keas d. Oang tua tidak penah mendidik saya dengan keas 0. Penahkah oang tua memaahi anda pada waktu belaja? a. Oang tua selalu memaahi saya pada waktu belaja b. Oang tua seing memaahi saya pada waktu belaja c. Oang tua jaang memaahi saya pada waktu belaja d. Oang tua tidak penah memaahi saya pada waktu belaja

4 5 MINAT BELAJAR (X). Apakah anda belaja bedasakan keinginan tanpa ada yang memaksakan anda? a. Saya selalu belaja bedasakan keinginan tanpa ada yang memaksakan b. Saya seing belaja bedasakan keinginan tanpa ada yang memaksakan c. Saya jaang belaja bedasakan keinginan tanpa ada yang memaksakan d. Saya tidak penah belaja bedasakan keinginan. Apakah anda penah tetaik untuk belaja di lua jam sekolah? a. Saya selalu belaja di lua jam sekolah b. Saya seing belaja di lua jam sekolah c. Saya jaang belaja di lua jam sekolah d. Saya tidak penah belaja di lua jam sekolah 3. Apakah anda selalu belaja di umah maupun di sekolah? a. Saya selalu belaja di umah maupun di sekolah b. Saya seing belaja di umah maupun di sekolah c. Saya jaang belaja di umah maupun di sekolah d. Saya tidak penah belaja di umah maupun di sekolah 4. Apakah anda seing belaja dipepustakaan? a. Saya selalu belaja di pepustakaan b. Saya seing belaja di pepustakaan c. Saya jaang belaja di pepustakaan d. Saya tidak penah belaja di pepustakaan 5. Apakah anda penah membaca selain buku mata pelajaan sepeti, Koan, majalah, komik, dan sebagainya untuk menambah wawasan anda? a. Saya selalu membaca buku selain buku mata pelajaan untuk menambah wawasan b. Saya seing membaca buku selain buku mata pelajaan untuk menambah wawasan c. Saya jaang membaca buku selain buku mata pelajaan untuk menambah wawasan

5 5 d. Saya tidak penah membaca buku selain buku mata pelajaan untuk menambah wawasan 6. Apakah anda selalu mau belaja jika ada yang mau mengingatkan? a. Saya selalu belaja jika ada yang mau mengingatkan b. Saya seing belaja jika ada yang mau mengingatkan c. Saya jaang belaja walaupun ada yang mau mengingatkan d. Saya tidak penah belaja walaupun ada yang mau mengingatkan 7. Apakah setiap selesai bekeja di umah anda selalu menyempatkan dii untuk belaja? a. Saya selalu menyempatkan dii untuk belaja setiap menyelesaikan pekejaan umah b. Saya seing menyempatkan dii untuk belaja setiap menyelesaikan pekejaan umah c. Saya jaang menyempatkan dii untuk belaja setiap menyelesaikan pekejaan umah d. Saya tidak penah menyempatkan dii untuk belaja setiap menyelesaikan pekejaan umah 8. Apakah anda seing belaja setiap ada waktu luang? a. Saya sangat seing belaja setiap ada waktu luang b. Saya seing belaja setiap ada waktu luang c. Saya jaang belaja walaupun ada waktu luang d. Saya tidak penah belaja walaupun ada waktu luang 9. Apakah anda measa tetaik untuk mengikuti pelajaan tambahan atau les pivate di lua sekolah? a. Saya selalu tetaik untuk mengikuti pelajaan tambahan di lua sekolah b. Saya seing tetaik untuk mengikuti pelajaan tambahan di lua sekolah c. Saya jaang tetaik untuk mengikuti pelajaan tambahan di lua sekolah d. Saya tidak penah tetaik untuk mengikuti pelajaan tambahan di lua sekolah

6 53 0. Apakah anda penah betanya kepada guu jika ada pelajaan yang tidak dimengeti? a. Saya selalu betanya kepada guu jika ada pelajaan yang tidak dimengeti b. Saya seing betanya kepada guu jika ada pelajaan yang tidak dimengeti c. Saya jaang betanya kepada guu jika ada pelajaan yang tidak dimengeti d. Saya tidak penah betanya kepada guu jika ada pelajaan yang tidak dimengeti

7 54 PERANAN ORANG TUA & MINAT BELAJAR. Penahkah anda beanggapan bahwa peanan oang tua dan minat belaja sangat menentukan kebehasilan dalam belaja? a. Saya selalu beanggapan bahwa peanan oang tua dan minat belaja sangat menentukan kebehasilan dalam belaja b. Saya seing beanggapan bahwa peanan oang tua dan minat belaja sangat menentukan kebehasilan dalam belaja c. Saya jaang beanggapan bahwa peanan oang tua dan minat belaja sangat menentukan kebehasilan dalam belaja d. Saya tidak penah beanggapan bahwa peanan oang tua dan minat belaja sangat menentukan kebehasilan dalam belaja. Apakah oang tua anda penah membeikan nasihat dan solusi jika anda memiliki masalah dalam minat belaja anda? a. Oang tua saya selalu membeikan nasihat dan solusi tehadap minat belaja saya b. Oang tua saya seing membeikan nasihat dan solusi tehadap minat belaja saya c. Oang tua saya jaang membeikan nasihat dan solusi tehadap minat belaja saya d. Oang tua saya tidak penah membeikan nasihat dan solusi tehadap minat belaja saya 3. Apakah oang tua penah bepean sebagai pendoong minat belaja anda? a. Oang tua saya selalu bepean sebagai pendoong minat belaja b. Oang tua saya seing bepean sebagai pendoong minat belaja c. Oang tua saya jaang bepean sebagai pendoong minat belaja d. Oang tua saya tidak penah bepean sebagai pendoong minat belaja 4. Apakah anda measa bosan belaja jika tidak dibimbing oleh oang tua, sehingga tidak mempunyai minat untuk belaja? a. Saya selalu measa bosan jika tidak dibimbing oleh oang tua b. Saya seing measa bosan jika tidak dibimbing oleh oang tua c. Saya jaang measa bosan jika tidak dibimbing oleh oang tua

8 55 d. Saya tidak penah measa bosan jika tidak dibimbing oleh oang tua 5. Apakah oang tua anda selalu mempehatikan pekembangan minat belaja anda? a. Oang tua selalu mempehatikan pekembangan minat belaja saya b. Oang tua saya seing mempehatikan pekembangan minat belaja saya c. Oang tua saya jaang mempehatikan pekembangan minat belaja saya d. Oang tua saya tidak penah mempehatikan pekembangan minat belaja saya 6. Apakah oang tua mendukung minat belaja yang anda miliki dengan membeikan fasilitas yang sesuai dengan minat belaja anda? a. Oang tua selalu mendukung minat belaja yang saya miliki b. Oang tua seing mendukung minat belaja yang saya miliki c. Oang tua jaang mendukung minat belaja yang saya miliki d. Oang tua tidak penah mendukung minat belaja yang saya miliki 7. Apakah oang tua penah membeikan hadiah kepada anda kaena anda memiliki minat belaja yang tinggi sehingga mempeoleh nilai yang bagus? a. Oang tua selalu membeikan hadiah kepada saya kaena saya memiliki minat belaja yang tinggi b. Oang tua seing membeikan hadiah kepada saya kaena saya memiliki minat belaja yang tinggi c. Oang tua jaang membeikan hadiah kepada saya kaena saya memiliki minat belaja yang tinggi d. Oang tua tidak penah membeikan hadiah kepada saya walaupun saya memiliki minat belaja yang tinggi 8. Apakah oang tua anda membeikan teladan yang baik dalam belaja, sehingga timbul minat belaja dalam dii anda? a. Oang tua selalu membeikan teladan yang baik dalam belaja b. Oang tua saya seing membeikan teladan yang baik dalam belaja c. Oang tua saya jaang membeikan teladan yang baik dalam belaja d. Oang tua saya tidak penah membeikan teladan yang baik dalam belaja

9 56 9. Apakah oang tua menghukum anda apabila tidak memiliki asa minat belaja dalam dii anda? a. Oang tua selalu menghukum saya apabila tidak memiliki asa minat belaja dalam dii saya b. Oang tua seing menghukum saya apabila tidak memiliki asa minat belaja dalam dii saya c. Oang tua jaang menghukum saya apabila tidak memiliki asa minat belaja dalam dii saya d. Oang tua tidak penah menghukum saya apabila tidak memiliki asa minat belaja dalam dii saya 30. Penahkah anda mendapatkan pujian dai oang tua kaena mempunyai minat belaja yang tinggi, sehingga hasil belaja anda bagus? a. Saya selalu mendapatkan pujian dai oang tua kaena mempunyai minat belaja yang tinggi, sehingga hasil belaja saya bagus b. Saya seing mendapatkan pujian dai oang tua kaena mempunyai minat belaja yang tinggi, sehingga hasil belaja saya bagus c. Saya jaang mendapatkan pujian dai oang tua kaena mempunyai minat belaja yang tinggi d. Saya tidak penah mendapatkan pujian dai oang tua walaupun mempunyai minat belaja yang tinggi.

10 57 LAMPIRAN Nama Siswa : Kelas : Jenis Kelamin : Usia : LEMBAR JAWABAN. A B C D 6. A B C D. A B C D 7. A B C D 3. A B C D 8. A B C D 4. A B C D 9. A B C D 5. A B C D 0. A B C D 6. A B C D. A B C D 7. A B C D. A B C D 8. A B C D 3. A B C D 9. A B C D 4. A B C D 0. A B C D 5. A B C D. A B C D 6. A B C D. A B C D 7. A B C D 3. A B C D 8. A B C D 4. A B C D 9. A B C D 5. A B C D 30. A B C D

11 58 Lampian 3 DATA PENELITIAN HUBUNGAN PERANAN ORANGTUA (X ) DAN MINAT BELAJAR (X ) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI (Y) NO X X Y X X Y X X X Y X Y

12 59 NO X X Y X X Y X X X Y X Y

13 60 Lampian 4 PERHITUNGAN RATA-RATA DAN STANDAR DEVIASI a. Rata-ata dan standa deviasi data peanan oangtua (X ). Rata-ata X X N Standa Deviasi SD N X N X N 7,7 SD SD SD ,48 SD 4,8 b. Rata-ata dan standa deviasi data minat belaja (X ). Rata-ata X X N Standa Deviasi SD N X N X N 6,39 SD SD SD ,43

14 6 SD 4,63 c. Rata-ata dan standa deviasi data hasil belaja (Y). Rata-ata Y Y N Standa Deviasi SD N Y N Y N 76,09 SD SD SD ,30 SD 5,77

15 6 Lampian 5 PENAFSIRAN SKOR DATA PENELITIAN Untuk mengetahui penafsian sko data hasil penelitian, telebih dahulu dihitung nilai dai eata ideal (Mi) dan standad ideal (SDi) dengan umus: Mi = SDi = SkoTetingg ideal SkoTetinggi SkoTeendah Ideal Ideal SkoTendah Ideal 6 Dengan diketahuinya nilai dai eata ideal dan standa deviasi ideal, maka dapat dibuat tabel distibusi fekuensi sepeti pada tabel di bawah ini. Kelas Inteval Kelas F. Absolut F. Relatif Kategoi 3 4 Mi +,5 SDi ke atas Mi s/d M +,5 SDi Mi,5 SDi s/d M Mi,5 SDi ke bawah Fo Fo Fo 3 Fo 4 F F F 3 F 4 Tinggi Cukup Kuang Rendah Jumlah - - Dengan bepedoman pada tabel di atas, maka dapat dibuat tabel distibusi fekuensi masing-masing vaiabel sebagai beikut :. Peanan Oangtua (X ) Mi Mi Mi SkoTetinggi Ideal 50 Mi Mi 5 0 x 4 0 x 40 0 SkoTeendah Ideal

16 63 SDi SDi SDi SkoTetinggi Ideal 30 SDi 6 SDi 5 0 x 4 0 x SkoTeendah Ideal Bedasakan nilai-nilai tesebut, maka dapat dibuat tabel penafsian sko untuk data kecedasan emosional sebagai beikut : Tabel Penafsian Sko Peanan Oangtua (X ) Kelas Inteval Nilai F. Absolut F. Relatif Kategoi 3 4 3,5 40,0 5,0 3,0 7,5 4,5 0 7, % 63% 5% 0% Tinggi Cukup Kuang Rendah Jumlah 75 00%. Minat Belaja (X ) Mi Mi Mi SkoTetinggi Ideal 50 Mi Mi 5 0 x 4 0 x 40 0 SkoTeendah Ideal

17 64 SDi SDi SDi SkoTetinggi Ideal 6 30 SDi 6 SDi 5 0 x 4 0 x SkoTeendah Ideal Bedasakan nilai-nilai tesebut, maka dapat dibuat tabel penafsian sko untuk data kecedasan emosional sebagai beikut : Tabel Penafsian Sko Minat Belaja (X ) Kelas Inteval Nilai F. Absolut F. Relatif Kategoi 3 4 3,5 40,0 5,0 3,0 7,5 4,5 0 7, % 64% 9% 0% Tinggi Cukup Kuang Rendah Jumlah 75 00% 3. Hasil Belaja (Y) Nilai hasil belaja siswa dipeoleh dai Dafta Kumpulan Nilai (DKN) mata pelajaan biologi. Untuk penafsian sko hasil belaja siswa digunakan acuan umum yang digunakan di SMA Negei 8 Medan pada mata pelajaan Biologi. Untuk penafsian sko hasil belaja siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Penafsian Sko Hasil Belaja (Y) Kelas Inteval Nilai F. Absolut F. Relatif Kategoi % 3% 57% % 0% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah 75 00%

18 65 Lampian 6 NORMALITAS DATA PENELITIAN. Uji Nomalitas Data Peanan Oangtua (X ) No X f F Kum Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi) - S(Zi)] ,84 0,039 0,0533 0, ,37 0,0853 0,333 0, ,3 0,9 0,867 0, ,89 0,867 0,533 0, ,65 0,578 0,3467 0, ,4 0,3409 0,467 0, ,07 0,579 0,5333 0, ,3 0,67 0,6400 0, ,55 0,7088 0,7333 0, ,79 0,785 0,833 0, ,03 0,8485 0,8800 0, ,5 0,9345 0,9333 0, ,75 0,9599,0000 0,040 Dai tabel di atas, dipeoleh haga L hit = 0,0889. Sedangkan dai tabel L untuk Liliefos dengan jumlah sampel (N) = 75 dan taaf nyata α = 0,05 diketahui 0,886 nilai L tab = 0, 03. Jika nilai L hit dibandingkan dengan nilai L tab 75 diketahui bahwa L hit < L tab (0,0889 < 0,03). Maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian peanan oangtua (X ) bedistibusi nomal.

19 66. Uji Nomalitas Data Minat Belaja (X ) No X f F Kum Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi) - S(Zi)] ,8 0,035 0,0667 0, ,60 0,0548 0,00 0, ,6 0,30 0,000 0, ,73 0,37 0,933 0, ,30 0,38 0,433 0, ,08 0,468 0,5467 0, ,35 0,6368 0,6667 0, ,78 0,783 0,7600 0, ,00 0,843 0,8533 0, , 0,8869 0,9333 0, ,64 0,9495,0000 0,0505 Dai tabel di atas, dipeoleh haga L hit = 0,0786. Sedangkan dai tabel L untuk Liliefos dengan jumlah sampel (N) = 75 dan taaf nyata α = 0,05 diketahui 0,886 nilai L tab = 0, 03. Jika nilai L hit dibandingkan dengan nilai L tab 75 diketahui bahwa L hit < L tab (0,0786 < 0,03). Maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian minat belaja siswa (X ) bedistibusi nomal.

20 67 3. Uji Nomalitas Data Hasil Belaja Siswa (Y) No Y f F Kum Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi) - S(Zi)] ,9 0,074 0,0533 0, ,40 0,0808 0,00 0, ,06 0,446 0,733 0, ,7 0,388 0,533 0, ,54 0,946 0,300 0, ,36 0,3594 0,4000 0, ,9 0,446 0,5067 0, ,0 0,708 0,667 0, ,33 0,693 0,6933 0, ,68 0,758 0,7733 0, ,0 0,846 0,8533 0, ,37 0,947 0,9067 0, ,54 0,938 0,9600 0, ,06 0,9803,0000 0,097 Dai tabel di atas, dipeoleh haga L hit = 0,084. Sedangkan dai tabel L untuk Liliefos dengan jumlah sampel (N) = 75 dan taaf nyata α = 0,05 diketahui 0,886 nilai L tab = 0, 03. Jika nilai L hit dibandingkan dengan nilai L tab 75 diketahui bahwa L hit < L tab (0,084 < 0,03). Maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian hasil belaja siswa (Y) bedistibusi nomal.

21 68 Lampian 7 ANALISIS REGRESI TUNGGAL A. Regesi Antaa Peanan Oangtua (X ) Dengan Hasil Belaja (Y) Pengujian Regesi Linie Y atas X Bentuk pesamaan egesi linie Y atas X Ŷ = a + bx Untuk menentukan koefisien a dan b digunakan umus sebagai beikut : a a Y X X X Y N X X a a 53,7 b b b N X Y N X X Y X b 0,8 Dengan dipeoleh haga-haga koefisien a dan b, maka bentuk pesamaan egesi Y atas X adalah : Ŷ = 53,7 + 0,8X yang dapat ditampilkan pada diagam penca di bawah ini.

22 69 Untuk membuktikan apakah pesamaan egesi antaa hasil belaja tehadap peanan oangtua pada diagam penca diatas meupakan egesi yang linie, maka telebih dahulu haus diuji dengan mencai nilai-nilai sebagai beikut: - Jumlah Kuadat Total, yaitu : JK (T) = Y = Jumlah Kuadat egesi (a), yaitu : JK (a) = Y N = = 43464,65 - Jumlah Kuadat Regesi (b/a), yaitu : JK (b/a) = = = bx Y X Y N 0, , = 0, ,95

23 70 = 0,8 {043,05} = 84,37 - Jumlah Kuadat Residu, yaitu : JK (Res) = JK (T) JK (a) JK (b/a) = ,65 84,37 = 6,98 - Jumlah Kuadat Galat, yaitu : JK (E) = Y N Y i Untuk memudahkan pehitungan haga JK (E), maka digunakan tabel bantu dibawah ini : Tabel Bantu Mencai JK (E) X k Y Y Yi Y i (Yi) (Yi) /n i {(Yi ) - (Yi) /n i )} ,5 46, ,67 39, ,00 69, ,80 87, ,4 8,

24 7 X k Y Y Yi Y i (Yi) (Yi) /n i {(Yi ) - (Yi) /n i )} ,67 45, ,3 34, ,3 6, ,57 3, ,7 0, ,0 84, ,00 83,00

25 7 X k Y Y Yi Y i (Yi) (Yi) /n i {(Yi ) - (Yi) /n i )} ,00 78, JK(E),9 JK (E) =,9 - Jumlah Kuadat Tuna Cocok, yaitu : JK (TC) = JK (Res) JK (E) = 6,98,9 = 409,69 - Vaians Residu, yaitu : S es = JK Re s N 6,98 73, - Vaians Regesi, yaitu : S eg = JK (b/a) = 84,37 - Vaians Galat, yaitu : S e = E JK N k,9 753,9 6 9,55 - Vaians Tuna Cocok, yaitu : S TC = JK TC k 409, ,69 37,4 - Untuk menguji keliniean egesi digunakan umus : S TC 37,4 F =, 90 S e 9,55 - Untuk menghitung kebeatian egesi digunakan umus :

26 73 S eg 84,37 F = 37, 9 S es, Pehitungan diatas dapat disusun dalam tabel analisis vaians, sebagai beikut : Tabel Analisis Vaians (Anava) Untuk Pengujian Regesi Linie Y atas X Sumbe Vaiasi dk JK KT F Total Regesi (a) 43464, ,65 Regesi (b/a) 84,37 84,37 37,9 Residu 73 6,98, Tuna Cocok 409,69 37,4 Kekeliuan 6,9 9,55,90 Dai hasil pehitungan diketahui bahwa nilai-nilai vaiabel X yang bebeda ada 3. Maka k = 3, sehingga dk untuk tuna cocok adalah k = 3 =. deajat kebebasan untuk kekeliuan adalah N k = 75 3 = 6. Dengan α = 0,05, maka dengan dk pembilang dan dk penyebut 6 dai dafta distibusi F didapat F 0,95 (,6) =,95. Untuk uji keliniean didapat F hit =,90. Kaena F hitung < F tabel (,90 <,95) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa aah egesi Y atas X linie diteima. Untuk uji kebeatian egesi diketahui F hitung = 37,9. Sementaa haga F tabel dengan dk pembilang dan dk penyebut adalah (N ) = 75 = 74 dai dafta F didapat F 0,95 (,74) = 3,97. Kaena F hitung > F tabel (37,9 > 3,97) maka dapat disimpulkan bahwa aah egesi Y atas X juga beati pada α = 0,05. B. Regesi Antaa Minat Belaja (X ) Dengan Hasil Belaja (Y) Pengujian Regesi Linie Y atas X Bentuk pesamaan egesi linie Y atas X adalah : Ŷ = a + bx Untuk menentukan koefisien a dan b digunakan umus sebagai beikut :

27 74 a a a Y X X X Y N X X a 55,36 b b b N X Y N X X Y X b 0,79 Dengan dipeoleh haga-haga koefisien a dan b, maka bentuk pesamaan egesi Y atas X adalah : Ŷ = 55,36 + 0,79X. Aah egesi Y atas X tesebut dapat dilihat pada gamba diagam penca di bawah ini.

28 75 Untuk membuktikan apakah pesamaan egesi Ŷ = 55,36 + 0,79X pada diagam penca diatas meupakan egesi yang linie, maka telebih dahulu haus diuji dengan mencai nilai-nilai sebagai beikut : - Jumlah Kuadat Total, yaitu : JK (T) = Y = Jumlah Kuadat egesi (a), yaitu : JK (a) = Y N = = 43464,65 - Jumlah Kuadat Regesi (b/a), yaitu : JK (b/a) = = = bx Y 0,79 X Y N , = 0, ,7 = 0,79 {46,9} = 979,48 - Jumlah Kuadat Residu, yaitu : JK (Res) = JK (T) JK (a) JK (b/a) = ,65 979,48 = 484,87 - Jumlah Kuadat Galat, yaitu : JK (E) = Y N Y i Untuk memudahkan pehitungan haga JK (E), maka digunakan tabel bantu dibawah ini :

29 76 Tabel Bantu Mencai JK (E) X k Y Y Yi Y i (Yi) (Yi) /n i {(Yi ) - (Yi) /n i )} ,80 5, ,00 0, ,67 57, ,9 53, , 34, ,60 74,

30 77 X k Y Y Yi Y i (Yi) (Yi) /n i {(Yi ) - (Yi) /n i )} ,00 94, ,57 33, ,9 67, ,7 64, ,00 44, JK(E) 95,5 JK (E) = 95,5 - Jumlah Kuadat Tuna Cocok, yaitu : JK (TC) = JK (Res) JK (E) = 484,87 95,5 = 89,35

31 78 - Vaians Residu, yaitu : S es = JK Re s N - Vaians Regesi, yaitu : S eg = JK (b/a) = 979,48 - Vaians Galat, yaitu : S e = E JK N k - Vaians Tuna Cocok, yaitu : S TC = JK TC k 484, ,34 95,5 95,5 8, ,35 89,35 9 3,5 - Untuk menguji keliniean egesi digunakan umus : S TC 3,5 F =, 7 S e 8,68 - Untuk menghitung kebeatian egesi digunakan umus : S eg 979,48 F = 48, 5 S es 0,34 beikut : Pehitungan diatas dapat disusun dalam tabel analisis vaians, sebagai Tabel Analisis Vaians (Anava) Untuk Pengujian Regesi Linie Y atas X Sumbe Vaiasi dk JK KT F Total Regesi (a) 43464, ,65 Regesi (b/a) 979,48 979,48 48,5 Residu ,87 0,34 Tuna Cocok 9 89,35 3,5 Kekeliuan 64 95,5 3,5,7 Dai hasil pehitungan diketahui bahwa nilai-nilai vaiabel X yang bebeda ada. Maka k =, sehingga dk untuk tuna cocok adalah k =

32 79 = 9. deajat kebebasan untuk kekeliuan adalah N k = 75 = 64. Dengan α = 0,05, maka dengan dk pembilang 9 dan dk penyebut 64 dai dafta distibusi F didapat F 0,95 (9,64) =,0. Untuk uji keliniean didapat F hit =,7. Kaena F hitung < F tabel (,7 <,0) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa aah egesi Y atas X linie diteima. Untuk uji kebeatian egesi diketahui F hitung = 48,5. Sementaa haga F tabel dengan dk pembilang dan dk penyebut adalah (N ) = 75 = 74 dai dafta F didapat F 0,95 (,74) = 3,97. Kaena F hitung > F tabel (48,5 > 3,97) maka dapat disimpulkan bahwa aah egesi Y atas X juga beati pada α = 0,05.

33 80 Lampian 8 PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI TUNGGAL. Koefisien Koelasi Peanan Oangtua (X ) Dengan Hasil Belaja (Y) Untuk mencai koefisien koelasi antaa vaiabel X dengan vaiabel Y, maka digunakan analisis koelasi dengan umus : x y x y x y x y x y NXY X Y N X X N Y Y ,4 0,58 Dai haga kitik pada taaf signifikan α = 0,05 dengan jumlah esponden 75 oang dipeoleh tab = 0,7. Kaena haga hit > tab (0,58 > 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa tedapat koelasi yang signifikan antaa X dengan Y. Untuk mengetahui kebeatian koefisien koelasi ini maka diuji kembali dengan menggunakan statistk t, yaitu : t n 0, ,58 6,6 Haga t hit tesebut dikonfimasikan dengan tabel haga kitik distibusi t tab pada = 0,05 dengan dk = 73 yaitu,00. Kaena t hit > t tab (6,6 >,00) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan koefisien koelasi antaa peanan oangtua siswa (X ) dengan hasil belaja siswa (Y) beati pada taaf signifikan = 0,05 diteima.

34 8. Koefisien Koelasi Minat Belaja (X ) Dengan Hasil Belaja (Y) Untuk mencai deajat hubungan antaa vaiabel X dengan vaiabel Y, maka digunakan analisis koelasi dengan umus : x y x y x y x y x y NX Y X Y N X X N Y Y ,60 0,63 Dai haga kitik pada taaf signifikan α = 0,05 dengan jumlah esponden 75 oang dipeoleh tab = 0,7. Kaena haga hit > tab (0,63 > 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa tedapat koelasi yang signifikan antaa X dengan Y. Untuk mengetahui kebeatian koefisien koelasi ini maka diuji kembali dengan menggunakan statistk t, yaitu : t n 0, ,63 6,94 Haga t hit tesebut dikonfimasikan dengan tabel haga kitik distibusi t tab pada = 0,05 dengan dk = 73 yaitu,00. Kaena t hit > t tab (6,94 >,00) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan koefisien koelasi antaa minat belaja (X ) dengan hasil belaja siswa (Y) beati pada taaf signifikan = 0,05 diteima.

35 8 3. Koefisien Koelasi Peanan Oangtua (X ) dengan Minat Belaja (X ) Untuk mencai deajat hubungan antaa vaiabel X dengan vaiabel X, maka digunakan analisis koelasi dengan umus : xx x x x x x x x x NXX X X N X X NX X ,34 0,08 Dai haga kitik pada taaf signifikan α = 0,05 dengan jumlah esponden 75 oang dipeoleh tab = 0,7. Kaena haga hit > tab (0,08 < 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa tidak tedapat koelasi yang signifikan antaa X dengan X. Untuk mengetahui kebeatian koefisien koelasi ini maka diuji kembali dengan menggunakan statistk t, yaitu : t n 0, ,08 0,70 Haga t hit tesebut dikonfimasikan dengan tabel haga kitik distibusi t tab pada = 0,05 dengan dk = 73 yaitu,00. Kaena t hit < t tab (0,70 <,00) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan koefisien koelasi antaa peanan oangtua (X ) dengan minat belaja siswa (X ) beati pada taaf signifikan = 0,05 ditolak.

36 83 Lampian 9 PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI PARSIAL Dai pehitungan koefisien koelasi jenjang nihil dipeoleh : y = 0,58 y = 0,63 x, = 0,08. Koefisien Koelasi Peanan Oangtua Siswa (X ) Dengan Hasil Belaja (Y) dan Minat Belaja (X ) dikontol y. y. y. y. y. x y x y. x x xy xx 0,58 0,63.0,08 0,63 0,08 0,58 0,05 0,60 0,99 0,53 0,77 0,69 Dai haga kitik pada taaf signifikan α = 0,05 dengan jumlah esponden 75 oang dipeoleh tab = 0,7. Kaena haga hit > tab (0,69 < 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa tedapat koelasi yang positif dan signifikan antaa X dengan Y saat X dikontol. Untuk mengetahui kebeatian koefisien koelasi ini maka diuji kembali dengan menggunakan statistk t, yaitu : t n 0, ,69 8, Haga t hit tesebut dikonfimasikan dengan tabel haga kitik distibusi t tab pada = 0,05 dengan dk = 73 yaitu,00. Kaena t hit > t tab (8, <,00) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan koefisien koelasi antaa peanan oangtua (X ) dengan hasil belaja siswa (Y) saat minat belaja siswa (X ) dikontol beati pada taaf signifikan = 0,05 diteima.

37 84. Koefisien Koelasi Minat Belaja (X ) dengan Hasil Belaja (Y) dan Peanan Oangtua (X ) dikontol y. y. y. y. y. x y x y. x x xy xx 0,63 0,58.0,08 0,58 0,08 0,63 0,05 0,66 0,99 0,58 0,8 0,7 Dai haga kitik pada taaf signifikan α = 0,05 dengan jumlah esponden 75 oang dipeoleh tab = 0,7. Kaena haga hit > tab (0,7 < 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa tedapat koelasi yang positif dan signifikan antaa X dengan Y saat X dikontol. Untuk mengetahui kebeatian koefisien koelasi ini maka diuji kembali dengan menggunakan statistk t, yaitu : t n 0,7 75 0,7 8,87 Haga t hit tesebut dikonfimasikan dengan tabel haga kitik distibusi t tab pada = 0,05 dengan dk = 73 yaitu,00. Kaena t hit > t tab (8,87 <,00) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan koefisien koelasi antaa minat belaja siswa (X ) dengan hasil belaja siswa (Y) saat peanan oangtua (X ) dikontol beati pada taaf signifikan = 0,05 diteima.

38 85 Lampian 0 PENGUJIAN REGRESI LINIER GANDA Bentuk Pesamaan Regesi Linie Ganda adalah : Ŷ = a 0 + a X + a X. Dai data penelitian dipeoleh haga-haga sebagai beikut : X = 078 X = X X = X = 979 X = X Y = 5965 Y = 5707 Y = X Y = 5835 Haga-haga koefisien a 0, a dan a dapat diketahui dengan menggunakan umus dibawah ini : a a a 0 Y a X a X X X Y X X X Y X X X X X X Y X X X Y X X X X Untuk mendapatkan haga-haga koefisien a 0, a dan a maka telebih dahulu dicai haga-haga konvesi dibawah ini : X 078 X X ,55 N 75 X 979 X X ,79 N 75 Y Y Y 5707 N ,35 X X X X X X ,5 N 75 X Y X Y X Y ,05 N 75 X Y X Y X Y ,9 N 75

39 86 Jadi koefisien a 0, a dan a adalah a a a a a X X Y X X X Y X X X X 585,79043,05 7,546,9 9,55585,79 7,5 X X Y X X X Y X X X X 9,5546,9 7,5043,05 9,55585,79 7,5 0 Y a X a X 0,74 0,73 0,747,7 0,736,39 36, 7 a 0 76,09 Dengan dipeolehnya haga-haga koefisien a 0, a dan a, maka dapat diketahui bentuk pesamaan egesi ganda yaitu : Ŷ = 36,7 + 0,74X + 0,73X. Untuk uji egesi linie ganda, haga-haga yang dipelukan adalah : JK eg a X Y a X Y JK eg 043,05 0,7346,9 0,74 JK eg 684,04 JK es = Y - JK eg JK es = 464,35 684,04 JK es = 780,3 F JK JK es eg / k / n k 684,04 / F 780,3/ 75 F 84,0 0,84 F 77,69

40 87 Dai dafta distibusi F dengan dk pembilang =, dan dk penyebut = 7 dan = 0,05 didapat F = 3,3. Dai hasil pehitungan yang telah dilakukan, diketahui F hitung (77,69) > F tabel (3,3). Maka dapat disimpulkan bahwa egesi linie ganda Y atas X dan X besifat nyata. Dengan demikian Regesi Ŷ = 36,7 + 0,74X + 0,73X secaa beati dapat digunakan untuk pediksi ata-ata Y apabila X dan X diketahui.

41 88 Lampian PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI GANDA Untuk membuktikan apakah tedapat hubungan antaa Vaiabel X dan X tehadap Y, maka pelu dilakukan uji koelasi ganda dengan umus : R JK Y eg 684,04 R 464,35 R 0,68 Sebelum haga koefisien koelasi ganda ini digunakan untuk membuat kesimpulan telebih dahulu haus diuji kebeatiannya dengan menggunakan statistik F dengan umus : F F R / k R / n k 0,68/ 0,68/ 75 F F 0,34 0,004 77,69 Dai dafta distibusi F dengan dk pembilang =, dan dk penyebut = 7 dan = 0,05 didapat F = 3,3. Dai hasil pehitungan yang telah dilakukan, diketahui F hitung (77,69) > F tabel (3,3). Maka dapat disimpulkan bahwa tedapat koelasi secaa besama-sama antaa vaiabel X dan X tehadap Y.

42 89 Lampian PERHITUNGAN SUMBANGAN RELATIF DAN SUMBANGAN EFEKTIF Dai hasil pehitungan egesi ganda dapat diketahui sumbangan elatif dan sumbangan efektif vaiabel bebas tehadap vaiabel teikat dengan menggunakan umus :. Pehitungan Sumbangan Relatif (SR%) a. Sumbangan elatif peanan oangtua (X ) a SR % X Y JK eg 0,74 043,05 684,04 46% b. Sumbangan elatif minat belaja (X ) a SR % X JK eg Y 0,73 46,9 684,04 54%. Pehitungan Sumbangan Efektif (SE%) a. Sumbangan efektif peanan oangtua (X ) SE% = SR% (R ) = 46% (0,68) = 3% b. Sumbangan efektif minat belaja (X ) SE% = SR% (R ) = 54% (0,68) = 37%

43 90 Lampian 3 Dafta Nilai Kitis Untuk Uji Lilliefoss Sumbe: Sudjana, (005), Metoda Statistika, Bandung: Tasito

44 9 Lampian 4 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kuva Nomal 0 ke z Sumbe: Sudjana, (005), Metoda Statistika, Bandung : Tasito

45 9 Lampian 5. DOKUMENTASI PENELITIAN Gamba. Peneliti sedang mempekenalkan dii Gamba. Peneliti sedang menjelaskan caa pengisian angket

46 93 Gamba 3. Peneliti sedang membagikan angket Gamba 4. Peneliti sedang mengawasi siswa

47 Gamba 5. Peneliti mengumpulkan angket 94

48 95

49 96

50 97

51 98

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS 3. Pendahuluan Dalam egesi linie sedehana telah dipelajai analisis egesi yang tedii atas dua vaiabel. Dalam pembicaaan tesebut di mana analisisnya tedii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negei Yogyakata untuk memenuhi sebagian pesyaatan

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi

Lebih terperinci

3Dok(xx) campuran salah satu strain R. Trifolii dengan

3Dok(xx) campuran salah satu strain R. Trifolii dengan Kandungan nitogen pada tanaman Red Clove (mg) yang diinkubasi dengan stain Rhizobium tifolii ditambah dengan gabungan dai 5 stain alfalfa, Rhizobium melitoti. Pelakuan Ulangan Jumlah 3Dok(xx) campuan salah

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

STATISTIKA NONPARAMETRIK

STATISTIKA NONPARAMETRIK STATISTIKA NONPARAMETRIK STATISTIKA NONPARAMETRIK Elty Savia, ST., MT. Fakultas Teknik Juusan Teknik Industi Univesitas Kisten Maanatha Bandung adalah statistik yang tidak memelukan pembuatan asumsi tentang

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS VARIANSI KLASIFIKASI 2 ARAH DENGAN INTERAKSI

BAB VII ANALISIS VARIANSI KLASIFIKASI 2 ARAH DENGAN INTERAKSI BAB VII ANALISIS VARIANSI KLASIFIKASI ARAH DENGAN INTERAKSI Misalkan kita ingin meneliti pengauh dua fakto A dan B pada suatu espon. Sebagai contoh, dalam suatu pecobaan kimia kita ingin mengubah tekanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN

ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomo 1, Tahun 017, Halaman 31-40 Online di: http://ejounal-s1.undip.ac.id/inde.php/gaussian ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN Fada Nu Sa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE 2011-2013 Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Outlie Outlie meupakan suatu pengamatan yang menyimpang cukup jauh dai pengamatan lainnya sehingga menimbulkan kecuigaan bahwa pengamatan tesebut beasal dai distibusi data yang bebeda

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang) KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI Email: mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH Email: chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN

Lebih terperinci