Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa
|
|
- Sudirman Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki setiap oang, dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Layanan infomasi sebagai salah satu bentuk layanan dalam pogam BK memiliki pean yang stategis dalam mengembangkan keativitas belaja pada dii siswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi. Penelitian ini meupakan jenis penelitian kuantitatif. Hubungan layanan infomasi belum diketahui secaa pasti dalam mengembangkan potensi siswa di SMK Pancasila Puwodadi, temasuk di dalamnya adalah keativitas belaja, kaena tidak penah dilaksanakan evaluasi/penilaian secaa bekala pada setiap pelaksanaan layanan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikansi antaa layanan infomasi dan keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi. Pehitungan dengan menggunakan umus koelasi poduct moment menunjukkan hasil bahwa atau hitung sebesa 0,3075. Apabila dikonsultasikan dengan tabel pada taaf kepecayaan 5% yaitu 0,195 maka hitung > tabel. Kata Kunci : layanan infomasi, keativitas belaja, siswa SMK PENDAHULUAN Lata Belakang Masalah Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki setiap oang, dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Pengembangan keativitas menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan kaena dengan bekeativitas seseoang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan diinya yang meupakan kebutuhan pokok tetinggi dalam hidup manusia. Salah satu bentuk keativitas yang penting dimiliki oleh seoang individu, khususnya yang sedang menempuh pendidikan adalah keativitas belaja. Keativitas belaja meupakan potensi yang mutlak dimiliki oleh setiap peseta didik untuk mencapai pestasi yang optimal dalam menempuh studi. Keativitas belaja adalah kemampuan siswa menciptakan hal-hal bau dalam belajanya baik beupa kemampuan mengembangkan infomasi yang dipeoleh dai guu dalam poses belaja mengaja yang beupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang bau dalam belajanya. Asumsi ini membei penegasan bahwasanya pengembangan keativitas belaja adalah suatu kehausan. Untuk melakukan hal tesebut, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab paling besa. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integal dai sistem pendidikan juga memiliki pean stategis dalam angka pengembangan keativitas belaja siswa. Layanan bimbingan dan konseling yang seing dibeikan oleh konselo adalah layanan infomasi. Layanan infomasi beusaha memenuhi kekuangan individu akan infomasi yang meeka pelukan. Dalam layanan ini, kepada peseta layanan disampaikan bebagai infomasi. Infomasi itu kemudian diolah dan digunakan oleh individu untuk kepentingan hidup dan pekembangannya. Melalui layanan infomasi, siswa dihaapkan mampu membentuk pola belaja yang baik, mengenal 8 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2 keteampilan, mengenal gaya belaja, menentukan dan mengambil caa belaja yang tepat seta betanggungjawab, sehingga mampu mewujudkan diinya secaa bemakna. Namun demikian tidak semua layanan infomasi dapat mempengauhi sikap. Layanan infomasi yang dapat mempengauhi sikap sangat tegantung pada isi, sumbe, dan media infomasi yang besangkutan. Dilihat dai segi infomasi, bahwa infomasi yang menumbuhkan dan mengembangkan sikap adalah layanan infomasi yang beisi pesan yang besifat pesuasif (Tamizi, 010:47). Fenomena yang banyak tejadi bahwa layanan infomasi efektivitasnya masih diagukan jika dibandingkan layanan dalam setting kelompok maupun individual. Asumsi ini bedasa dai hasil penelitian Tamizi (010:47) yang menyatakan bahwa layanan klasikal, misalkan dengan ceamah, efektivitas dalam menumbuhkan sikap pelu dipetanyakan. Guna mengetahui sejauh mana hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi pelu dilaksanakan suatu kajian ilmiah tekait hal tesebut. Atas dasa papaan ini maka penelitian dengan judul Hubungan Layanan Infomasi dengan Keativitas Belaja Siswa di SMK Pancasila Puwodadi penting untuk dilaksanakan. Tujuan Penelitian Bedasakan umusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan data empiis bekenaan dengan: a. Pelaksanaan layanan infomasi di SMK Pancasila Puwodadi. b. Tingkat keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi. c. Hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi. TINJAUAN PUSTAKA Layanan Infomasi a. Definisi Layanan Infomasi Mc. Daniel (dalam Payitno, 01:49) menambahkan bahwa yang dimaksud dengan layanan infomasi adalah aktivitas-aktivitas yang membantu individu mengintegasikan pengetahuan, pengalaman dan aspiasi yang bekaitan dengan pemahaman dii, pemahaman dunia keja, pemahaman kehidupan sosial dan pemahaman belaja. Sedangkan Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nuihsan (009:11) mendefinisikan layanan infomasi sebagai upaya membantu individu dalam peencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah pibadi, sosial, belaja dan kai seta meupakan suatu layanan pemenuhan kebutuhan pekembangan individu sebagai poses integal dai pogam pendidikan. b. Fungsi Layanan Infomasi Payitno (01:50) menjelaskan fungsi yang ingin dicapai dai layanan infomasi di sekolah adalah membei bantuan kepada siswa dalam menyusun encana pendidikannya secaa cemat dan tepat seta dapat dipetanggungjawabkan. Siswa pada tingkat SMK lebih condong pada peencanaan pemilihan pogam studi konsentasi, pemilihan tempat keja setelah lulus, maupun 9 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3 peencanaan pendidikan lanjutan, sehingga tujuan dai layanan infomasi meupakan suatu usaha aga siswa mampu mengambil langkah-langkah yang elevan untuk mencapai keputusan tesebut. c. Teknik Penyampaian Layanan Infomasi Layanan infomasi dapat diselenggaakan secaa langsung dan tebuka oleh guu pembimbing kepada seluuh siswa di sekolah dan madasah. Bebagai teknik dan media yang bevaiasi seta fleksibel dapat digunakan melalui fomat klasikal dan kelompok. Fomat yang digunakan tentu tegantung jenis infomasi dan kaakteistik peseta layanan. Menuut Tohiin (008:149) menyebutkan bahwa teknik yang biasa digunakan untuk layanan infomasi adalah: Petama, ceamah, tanya jawab dan diskusi. Teknik ini paling umum digunakan dalam penyampaian infomasi dalam bebagai kegiatan temasuk layanan bimbingan dan konseling. Kedua, melalui media. Penyampaian infomasi bias dilakukan melalui media tetentu sepeti alat peaga, media tetulis, media gamba, poste, dan media elektonik sepeti tape ecode, film, televisi, intenet dan lain-lain. Ketiga, acaa khusus. Layanan infomasi melalui caa ini dilakukan bekenaan dengan caa khusus di sekolah atau madaasah; misalnya :hai tanpa asap okok, hai kebesihan lingkungan hidup dan lain sebagainya. Keempat, naa sumbe. Layanan infomasi juga bias dibeikan kepada peseta layanan dengan mengundang naa sumbe (manusia sumbe). Misalnya infomasi tentang obat-obatan telaang, psikotopika dan nakoba mengundang naa sumbe dai Dinas Kesehatan, Kepolisian atau dai instansi yang tekait. Keativitas Belaja a. Pengetian Keativitas Belaja Keativitas belaja diatikan sebagai kemampuan siswa menciptakan hal-hal bau dalam belajanya baik beupa kemampuan mengembangkan infomasi yang dipeoleh dai guu dalam poses belaja mengaja yang beupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang bau dalam belajanya. Secaa lebih inci dengan mengutip konsep tentang keativitas belaja oleh Raudsepp dalam Engineeing Education Development Poject (Teaching Impovement Wokshop) yang dimodifikasi Achmad Binadja (011) indikato keativitas belaja meliputi: (1) Mempunyai inisiatif; () Mempunyai minat luas; (3) Mandii dalam bepiki; (4) Beani tampil beda; (5) Penuh enegi dan pecaya dii; (6) Besedia mengambil isiko; (7) Beani dalam pendiian dan keyakinan; dan (8) Selalu ingin tahu. Dalam penelitian ini, kesembilan kaakte tesebut yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan instumen skala keativitas belaja siswa. b. Fakto-fakto yang Mempengauhi Keativitas Belaja Siswa Kesempatan untuk belaja keatif ditentukan oleh banyak fakto antaa lain sikap dan minat siswa, guu oang tua, lingkungan umah dan kelas atau sekolah, waktu, uang dan bahan-bahan (Conny Seniawan, dkk., 005:40). Menuut Amabile (dalam Utami Munanda, 004:113). Ada bebeapa fakto yang mempengauhi keativitas belaja siswa yakni sebagai beikut: 30 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
4 1) Sikap oang tua tehadap keativitas anak Oang tua yang pecaya untuk membeikan kebebasan kepada anak cendeung mempunyai anak keatif. Meeka tidak otoite, tidak selalu mau mengawasi dan meeka tidak telalu membatasi kegiatan anak. Anak yang keatif biasanya mempunyai oang tua yang menghomati meeka sebagai individu, pecaya akan kemampuan meeka dan menghagai keunikan anak. Oang tua anak keatif menghagai pestasi anak, meeka mendoong anak untuk beusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan kaya-kaya yang baik. Atau dengan kata lain anak yang keatif mempeoleh doongan dai oang tua untuk melakukan hal-hal yang keatif. ) Stategi mengaja guu Dalam kegiatan mengaja sehai-hai dapat digunakan sejumlah stategi khusus yang dapat meningkatkan keativitas: (a) penilaian; (b) hadiah; (c) pilihan. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian digunakan untuk mendapatkan gambaan yang jelas tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Pendekatan penelitian atau ancang bangun adalah encana dan stuktu penyelidikan yang disusun sedemikian upa sehingga peneliti akan mempeoleh jawaban untuk petanyaan-petanyaan penelitiannya. Jika mempehatikan judul yang dipilih, maka penelitian ini tegolong penelitian kuantitatif. Penelitian ini meupakan penelitian yang besifat koelasi, kaena peneliti ingin menganalisis lebih jauh tentang hubungan antaa dua vaiabel. Dalam penelitian ini akan dicai koelasi antaa pelaksanaan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah genealisasi yang tedii atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kaakteistik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajai dan kemudian ditaik kesimpulannya (Sugiyono, 007:34). Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi tahun pelajaan 013/014 yang bejumlah 16 siswa. Sampel Penelitian Suhasimi Aikunto (006:37) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang bisa diteliti. Dapat dikeucutkan bahwa sampel adalah sebagian dai jumlah dan kaakteistik yang dimiliki oleh populasi yang dipilih untuk sumbe data. Menuut Nomogam Hay King (Sugiyono, 007:19) ukuan populasi 16 dengan tingkat kesalahan 5% maka posentase populasi yang diambil sebagai sampel penelitian 65%. Ini beati jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 siswa. Vaiabel Penelitian a. Vaiabel independen/bebas (X): Vaiabel independen adalah unsu yang munculnya unsu yang lain. Dalam penelitian ini, vaiabel independennya adalah layanan infomasi. 31 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
5 b. Vaiabel dependen/teikat (Y): Vaiabel dependen/teikat adalah unsu yang munculnya dipengauhi oleh adanya atau munculnya unsu lain. Dalam penelitian ini yang menjadi vaiabel dependen/teikat yakni keativitas belaja. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Skala atau Kuosione Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni skala Liket. Asumsinya bahwa skala Liket dapat dimanfaatkan untuk menguku sikap, pendapat dan pesepsi seseoang dalam fenomena sosial. Skala ini digunakan untuk mengungkap data tentang hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa. b. Metode Dokumentasi Penggunaan metode dokumentasi ini adalah untuk mengungkap data tentang: jumlah siswa tiap kelas, nama-nama siswa tiap kelas yang akan dijadikan sampel penelitian dan data lainnya yang mendukung penelitian ini. Teknik Analisis Data a. Teknik Analisis Deskiptif Analisis deskiptif digunakan untuk mengetahui besanya sko masing-masing vaiabel sehingga bisa menjawab umusan masalah. Rumusnya adalah : P = Keteangan : P = Tingkat kebehasilan yang dicapai n = Nilai yang dipeoleh N = Sko maksimal b. Teknik Analisis Koelasi Poduct Moment Teknik analisis poduct moment digunakan untuk mengetahui besanya sko hubungan antaa vaiabel X dengan vaiabel Y, sehingga bisa menjawab hipotesis yang telah diajukan. Adapun umus poduct moment adalah sebagai beikut. = N XY X Y N X X NY Y 3 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
6 HASIL PENELITIAN Kategoi Layanan Infomasi pada Siswa Kelas XI SMK Pancasila Puwodadi No Kategoi Inteval Inteval Fekuensi % Posentase Angka Siswa 1 Sangat Rendah 5 % - 40 % % Rendah 40 % - 55 % % 3 Sedang 55 % - 70 % % 4 Tinggi 70 % - 85 % % 5 Sangat Tinggi 85 % % % Jumlah % Dai tabel diatas menunjukkan bahwa pada vaiabel layanan infomasi siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi tedapat 15 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase (14 %), 7 siswa pada kategoi endah dengan posentase (6 %), 36 siswa pada kategoi sedang dengan posentase (34 %), 3 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase ( %) dan 4 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase (4 %). Jika dilihat dai keseluuhan posentase yang ada maka layanan infomasi pada siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi sedang yaitu sebanyak 36 siswa dengan posentase (34 %). Kategoi Keativitas Belaja pada Siswa Kelas XI SMK Pancasila Puwodadi No Kategoi Inteval Inteval Fekuensi % Posentase Angka Siswa 1 Sangat Rendah 5 % - 40 % % Rendah 40 % - 55 % % 3 Sedang 55 % - 70 % % 4 Tinggi 70 % - 85 % % 5 Sangat Tinggi 85 % % % Jumlah % Tabel di atas menunjukkan bahwa keativitas belaja pada siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi tedapat 3 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase sebesa (3 %), 10 siswa pada kategoi endah dengan posentase sebesa (10), 34 siswa pada kategoi sedang dengan posentase sebesa (3 %), 43 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase sebesa (41 %), dan 15 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase sebesa (14 %). Jika dilihat dai posentase yang tetinggi maka pada siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi tinggi yaitu sebanyak 43 siswa dengan posentase (41%). 33 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
7 Uji Hipotesis Adapun pehitungannya untuk mencai hubungan koelasinya antaa layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa atau yaitu sebagai beikut: N XY X Y N X X N Y Y 105x x ,973 0, x x10185 Dai hasil pehitungan di atas, menunjukkan bahwa atau hitung sebesa 0,3075. Apabila dikonsultasikan dengan tabel pada taaf kepecayaan 5% yaitu 0,195 maka hitung > tabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antaa layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi diteima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antaa layanan infomasi dan keativitas belaja siswa kelas XI Teknik Kendaaan Ringan SMK Pancasila Puwodadi. KESIMPULAN a. Layanan infomasi siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi sedang dengan sko 34 %, dengan incian 15 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase (14 %), 7 siswa pada kategoi endah dengan posentase (6 %), 36 siswa pada kategoi sedang dengan posentase (34 %), 3 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase ( %) dan 4 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase (4 %). b. Keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi tinggi dengan sko 41 %, dengan incian 3 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase sebesa (3 %), 10 siswa pada kategoi endah dengan posentase sebesa (10), 34 siswa pada kategoi sedang dengan posentase sebesa (3 %), 43 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase sebesa (41 %), dan 15 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase sebesa (14 %). c. Ada hubungan yang signifikan antaa layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi. Hal ini dapat dilihat pada pehitungan koelasi poduct moment yang menunjukkan bahwa atau hitung sebesa 0,3075dan tabel pada taaf kepecayaan 5% yaitu 0,195 maka hitung > tabel. 34 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
8 DAFTAR PUSTAKA Conny Semiawan, dkk Pespektif Pendidikan Anak Bebakat. Jakata: Gamedia Widyasaana Indonesia. Payitno. 01. Dasa-dasa Bimbingan dan Konseling. Jakata: Rineka Cipta. Sugiyono Statistik Nonpaametis Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhasimi Aikunto Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktik (Edisi Revisi). Jakata: Rineka Cipta. Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nuihsan Stategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama. Tamizi Pogam Bimbingan Kai untuk Mengembangkan Sikap Wiausaha Siswa SMA. Junal Tesis Tahun 010: UPI Bandung. Utami Munanda Mengembangkan Bakat dan Keativitas Anak Sekolah. Jakata: Gamedia Widyasaana Indonesia. 35 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperincilangsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa
.1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP
Lebih terperinciPENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES
Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh
44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian
7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa
Lebih terperinciB. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan
Lebih terperinci1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH
48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciPENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciHAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK
HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.
PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Matematika Kelas/Semeste :X/ Matei pokok : Identitas Tigonometi Alokasi Waktu : JP ( @ 45 menit ) A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN
PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO
HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciDan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:
Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER
KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi
Lebih terperinciPengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA
Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN
Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika
Lebih terperinci*ANALISIS KORELASI* { }
*ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan
Lebih terperinciI Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak
Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor
34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2
IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id,
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta
Lebih terperincidengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada
VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang
Lebih terperinciANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro
ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti
JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen
Lebih terperinciKONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH
Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam
Lebih terperinciρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada
5 g. Jalu e mempunyai koefisien sebesa 0,789 dan nilai F sebesa 33,90. Pada taaf signifikansi 5% dengan db = 3 lawan 65, F tabel adalah,66 sehingga p
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service
BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek
Lebih terperinciIndonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
IJCETS (1) (013) Indonesian Jounal of Cuiculum and Educational Technology Studies http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp PENGEMBANGAN MEDIA PENDUKUNG BAHAN AJAR GURU BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Lebih terperinciContoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciPENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU
ISSN 2302-0156 11 Pages pp. 157-167 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU Heman 1, Djailani AR 2, Sakdiah Ibahim 3 1 ) Magiste Administasi Pendidikan Pogam Banda Aceh 2,3)
Lebih terperinciBerkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017
Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN
Lebih terperinciEVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING
EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.
Lebih terperinciANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)
ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk
Lebih terperinci98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015
98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA
Lebih terperinciSMK NEGERI 3 PURWOREJO KOMPETENSI KEAHLUIAN JASA BOGA SILABUS. : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2
Nama Sekolah Mata Pelajaan : SMK/SMAK Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2 SILABUS : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Keja Kompetensi Inti: KI :Menghayati dan mengamalkanajaan agama yang dianutnya KI 2 :Mengembangkan
Lebih terperinciEVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak
EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.
Lebih terperinciAngga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.
1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni
Lebih terperinciKONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU
KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciAPLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)
APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP
Kajian Moal dan Kewaganegaaan Nomo Volume Tahun 014, hal 454-468 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA
Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA
Lebih terperinciANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU
ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan
Lebih terperinciPENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika
PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. fakta-fakta yang sebelumnya telah dimiliki. Menurut Slameto(1998:2),
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Diskipsi Teoi 1. Pengetian Hasil Belaja Belaja dapat digambakan sebagai inteaksi aktif dengan lingkunganna melalui pengamatan, pencaian, pemikian, dan penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciKORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)
KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI Email: mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH Email: chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN
Lebih terperinci