TRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER RADIASI DALAM INVERSE PROBLEM PENCITRAAN KANKER OTAK
|
|
- Doddy Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 4 Mei TRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER RADIASI DALAM INVERSE PROBLEM PENCITRAAN KANKER OTAK Jumini, Ena Apiliani, Mahmud Yunus 3 MTsN Balen Bojonegoo, Mahasiswa S Matematika ITS Suabaya Juminimtk@yahoo.com Juusan Matematika, Fakultas MIPA, ITS Suabaya Juusan Matematika, Fakultas MIPA, ITS Suabaya 3 Abstak Pesamaan tansfe adiasi atau Radiative Tansfe Equation (RTE adalah pesamaan diffeensial integal yang mendeskipsikan tansfe enegi photon yang begeak menyinai jaingan otot halus yang tembus cahaya, sepeti otak. Penyinaan digunakan untuk pencitaan jaingan dan mendapatkan infomasi tentang kelainan jaingan otot sepeti kanke otak. Pencitaan kanke otak adalah salah satu contoh invese poblem. Pada makalah ini dikaji pesamaan tansfe adiasi dan menyelesaikannya dengan meneapkan metode appoksimasi difusi dan tansfomasi Hopf-Cole. Kedua metode tesebut digunakan untuk menghitung batas pengukuan kepadatan photon, koefisien absopsi dan difusi pada otak. Dai hasil simulasi diketahui bahwa penyelesaian invese poblem pencitaan kanke otak dengan metode tansfomasi Hopf-Cole lebih stabil jika dibandingkan penyelesaian dengan metode appoksimasi difusi. Kata kunci: Appoksimasi Difusi, Invese Poblem, Tansfomasi Hopf-Cole. PENDAHULUAN Otak adalah pusat kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa tejadi melalui mekanisme yang diatu oleh otak. Dalam waktu yang besamaan otak haus menjalankan beibu-ibu aktivitas sekaligus. Sepeti bagian tubuh lain, otak bisa tekena tumo atau kanke. Bedanya, jika pada bagian tubuh lain tumo jinak kadang tidak mengganggu dan tidak bebahaya, di otak tumo jinakpun bisa sangat mengganggu dan membahayakan nyawa. Begitu pentingnya fungsi otak, maka haus segea diambil tindakan jika tejadi gejalagejala kanke otak. Tindakan awal adalah haus dilakukan tes pencitaan dengan salah satu caa yang sudah ada yaitu Computed Axial Tomogaphy (CAT, Event-elated optical signal (EROS, Magnetic esonance imaging (MRI, Functional magnetic esonance imaging (FMRI, Electoencepalogaphy (EEG, Magnetoencephalogaphy (MEG, Positon emission tomogaphy (PET, Single photon emission computed tomogaphy (SPECT. Semua caa tesebut mempunyai kelebihan tetapi juga mempunyai kelemahan diantaanya membutuhkan biaya yang besa. Optical tomogaphy telah diakui sebagai suatu tehnik diagnostik yang ideal kaena biayanya endah dan sangat sedikit efek sampingnya (Tahi, 7. Selanjutnya tehnik pencitaan ini dikenal dengan Diffuse optical imaging (DOI atau Diffuse optical tomogaphy (DOT. DOT, adalah salah satu contoh inves poblem, yang meupakan suatu alat diagnostik yang potensial untuk mendeteksi petumbuhan jaingan otot halus yang tembus cahaya. Dalam hal ini pengukuan pengabuan dan pemancaan cahaya infa meah pada pemukaan tubuh digunakan untuk mengestimasi sifat intenal optik pada tubuh dan ekonstuksi gamba dai media yang disinai (Kaipio dan Somesalo, 4. Pencitaan optical tomogaphy dilakukan untuk mendapatkan infomasi tentang kelainan jaingan otot sepeti kanke payudaa dan tumo otak (Tahi, 7. Penyinaan pada jaingan dapat dimodelkan sebagai fenomena pepindahan photon. Secaa umum model pepindahan photon adalah pesamaan tansfe adiasi (Radiative Tansfe Equation (RTE. Tansfe adiasi adalah fenomena fisik tansfe enegi dalam bentuk adiasi M-33
2 Jumini / Tansfomasi Hopf-Cole elektomagnetik. Penyebaan adiasi melalui medium dipengauhi oleh absopsi, emisi dan poses pengabuan. Pesamaan tanfe adiasi dapat menjelaskan inteaksi ini secaa matematis yang meupakan pesamaan defeensial integal dan mempunyai ketegantungan pada difusi dan paamete absopsi sebagai koefisien pokok yang tidak diketahui. Dalam masalah ini akan dipediksi batas pengukuan pada kepadatan photon, koefisien absopsi dan difusi dalam jaingan. Telah diketahui secaa umum bahwa appoksimasi difusi bedasakan inves poblem pada optical tomogaphy secaa eksponensial tidak stabil (Nattee,. Dalam tulisan ini akan dikaji pesamaan tansfe adiasi dan menyelesaikan pesamaan tesebut dengan appoksimasi difusi untuk menghitung batas pengukuan photon, koefisien absopsi dan difusi pada pencitaan kanke otak. Untuk mempebaiki kestabilan penyelesaian inves poblem dengan appoksimasi difusi akan digunakan tansfomasi Hopf-Cole. Adapun manfaat penelitian ini adalah didapatkan penyelesaian inves poblem pencitaan kanke otak baik dengan Appoksimasi difusi maupun dengan tansfomasi Hopf-Cole. Peneapan appoksimasi difusi dan tansfomasi Hopf-Cole pada pesamaan tansfe adiasi dibatasi untuk medium backgound konstan yang homogen bedimensi satu. METODE PENELITIAN Langkah awal dalam penelitian ini adalah mengkaji pesamaan tansfe adiasi (Radiative Tansfe Equation (RTE. RTE adalah sebuah pesamaan diffeensial yang mendiskipsikan adiasi L (,. Pesamaan ini dapat dituunkan melalui hukum kekekalan enegi. Singkatnya, RTE menunjukkan sina dai enegi cahaya yang hilang melalui penyeapan dan penyebaan dai sina dan tambahan sumbe cahaya dalam jaingan yang akan dibuat gambanya. RTE (pesamaan Boltzman ditulis sebagai beikut ( Wang dan Wu, 7 : L c t (,, t =. L(,, t µ t L(,, t + µ s L(,, t P(, dω + Q(, Dengan keteangan sebagai beikut: c adalah kecepatan cahaya yang masuk dalam jaingan, ditentukan dengan indeks efaksi elatif µ = µ + α, koeffisien punahan t µ s P( s, ˆ adalah fungsi keadaan yang meepesentasikan pobabilitas dai cahaya dengan aah popagasi ŝ yang disebakan pada sudut solid d Ω mengelilingi ŝ. Dalam sebagian besa kasus, fungsi keadaan hanya begantung pada sudut antaa penyebaan s ˆ dan penyeapan cahaya dengan aah ŝ. Dengan kata lain P(, = P(.. Penyebaan yang tidak isotopi dapat diekspesikan sebagai beikut: g = (.ˆ s P(.ˆ s dω s= Q (, mendiskipsikan sumbe cahaya. Langkah kedua setelah dikaji pesamaan tanfe adiasi adalah dilakukan metode appoksimasi. Pada umumnya RTE sulit diselesaikan tanpa didahului dengan appoksimasi. Appoksimasi yang digunakan disini adalah appoksimasi difusi yang pada akhinya didapatkan pesamaan difusi. Langkah ketiga dalam penelitian ini adalah tansfomasi Hopf-Cole untuk mempebaiki kestabilan appoksimasi difusi pada inves poblem pencitaan kanke otak dan menemukan solusi analitik untuk medium backgound konstan yang homogen bedimensi satu. Secaa umum tansfomasi Hopf-Cole adalah tansfomasi yang digunakan untuk mencai penyelesaian dai pesamaan diffeensial pasial non linea ke dalam penyelesaian pesamaan diffeensial pasial linea. ( M-34
3 Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 4 Mei Selanjutnya akan dilakukan simulasi hubungan antaa paamete estimasi dengan fungsional biaya menggunakan softwae matlab untuk mengetahui pebandingan tingkat kestabilan penyelesaian invese poblem dengan metode appoksimasi difusi dan tansfomasi Hopf-Cole. PEMBAHASAN Salah satu tehnik pencitaan otak adalah dengan Diffuse Optical Tomogaphy (DOT. DOT meupakan alat non-invasive yang digunakan untuk mendeteksi dan meekonstuksi sifat optik didalam media yang sangat hambu misalnya untuk mendeteksi kanke otak. DOT menggunakan cahaya nea-infa meah untuk menyelidiki bagian dalam tubuh sepeti otak yaitu pada pegantian oksigen atau keadaan fisiologis lainnya. Tidak sepeti sina-x, enegi photon yang endah tidak bejalan dalam lintasan yang luus, melainkan peambatannya menyeba (diffuse sehingga membeikan sedikit infomasi. Untuk mengatasi hal ini DOT menggunakan detekto pada pemukaan otak dan kemudian memposes infomasi ini dengan model statistik dai tanspot photon untuk membuat gamba 3-D. Fowad model dalam DOT dideskipsikan sebagai model peambatan photon pada jaingan otak yang dibeikan dengan appoksimasi difusi pada pesamaan tansfe adiasi Boltzmann. Bebeapa besaan penting bedasa pada definisi adiasi adalah ( Ambocio, 8: a. Spektum adiasi Spektum adiasi L v adalah alian enegi pe satuan daeah nomal pe satuan sudut padat pe satuan waktu pe satuan fekuensi massa luas bidang. b. Radiasi Radiasi L didefinisikan sebagai spektum adiasi yang mengintegasikan sebuah batasan ange fekuensi [ v, v + v] L(,, t = Lv (,, t v Dengan menunjukkan posisi, ŝ menunjukkan aah vekto satuan dan t menunjukkan waktu. c. Intensitas cahaya Φ( = L(,, t dω (3 Dengan d Ω menunjukkan defensial sudut padat d. Kepadatan alian cahaya Kepadatan alian cahaya J adalah jaingan alian enegi pe daeah pe satuan waktu. J ( = s= s= sl ˆ (,, t dω Pada appoksimasi difusi diasumsikan bahwa penyinaan cahaya nea-infa meah pada otak adalah isotopik yaitu penyebaannya meata disetiap komponen jaingan otak.. Untuk mempelajai adiasi dalam batas difusi, adiasi diepesentasikan sebagai sebuah ekspansi spheical hamonic sebagai beikut: n L,, t L, t Y s (5 Dengan ( ( ( n= m= n n, m n, m ˆ Y n, m menunjukkan spheical hamonic dan n m ( (4 L, menunjukkan koeffisien ekspansi. Komponen isotopik dai L sesuai dengan n = dan m =. Pada saat n = dan m =,, ada komponen yang tidak isotopik. Dengan subtitusi pesamaan (5 ke pesamaan (3 akan dipeoleh pesamaan (6 yang beati syaat isotopik adalah intinsias cahaya dibagi dengan sudut padat penuh 4 π. M-35
4 Jumini / Tansfomasi Hopf-Cole Φ( L, ( Y, (ˆ s = (6 Pekalian pesamaan (5 dengan pesamaan ŝ dan mensubtitusikannya ke pesamaan (4 akan didapatkan pesamaan sebagai beikut: m= 3 L, m ( Y, m ( = J (. (7 Dai pesamaan (6 dan (7 maka pesamaan ekspansi spheical hamonik pada pesamaan (5 akan menjadi: 3 L(,, t = Φ( + J( (8 Subtitusi pesamaan (8 ke pesamaan tansfe adiasi pesamaan ( dan mengintegalkannya dipeoleh pesamaan diffeensial skala sebagai beikut: Φ( + µ αφ( + J ( = Q( (9 c t Subtitusi pesamaan (8 ke dalam pesamaan tansfe adiasi, pesamaan ( dan mengalikan kedua uas pesamaan dengan ŝ, kemudian mengintegalkannya, dipeoleh: J ( + ( µ α + µ s J ( + Φ( = ( c t 3 Diasumsikan nilai J ( sangat kecil maka pesamaan ( menjadi: c t J( = D Φ( ( Subtitusi pesamaan ( ke dalam pesamaan (9 dipeoleh pesamaan difusi yang begantung pada waktu sebagai beikut: D = 3 ( µ α + µ S Φ( + µ ( [ D ( ] Q( αφ Φ = ( c t adalah koefesien difusi dan ( s µ s = g µ adalah eduksi koefisien penyebaan. Selanjutnya, appoksimasi difusi pada pesamaan tansfe adiasi dapat ditulis pada kasus yang tidak tegantung pada waktu sebagai beikut: D µ (3 ( Φ( + ( Φ( = Q( α Dalam penelitian ini jika diasumsikan Ω adalah otak yang menjadi domain dalam pembahasan pada pemukaan Ω, maka dapat didefinisikan inves poblemnya adalah sebagai beikut: dibeikan data Φ yaitu intensitas cahaya, maka akan ditemukan koefisien difusi D dan koefisien penyeapan µ α. Koefisien difusi D dan koefisien penyeapan µ α selanjutnya disebut q. Objek dai inves atau paamete estimasi dalam masalah ini dipilih sebuah paamete q * M-36
5 Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 4 Mei dengan meminimumkan kiteia eo atau fungsional biaya. Secaa khusus fungsional biaya dibeikan sebagai beikut (Khan, 7: J λ J λ N ( q = Φ( ς q i= i i, z + λ q q Dengan ς i beada dalam Ω dan N adalah banyaknya pengukuan, z i pengukuan kepadatan photon pada batas yaitu pada pemukaan kepala dan λ adalah paamete egulaisasi. Sebagai contoh, dalam satu dimensi dengan Ω = [,l], appoksimasi difusi dengan backgound tetap adalah pesamaan Stum-Louiville sebagai beikut: µ α Φ + q Φ = (4 Dengan q = D adalah konstan, dan kondisi batas Rubin sebagai beikut: Φ( α Φ( = Φ( l α Φ( l = (5 Dalam masalah ini inves poblemnya adalah mengestimasi skala q dai pengukuan kepadatan photon z yang diuku pada x = atau x = l Tansfomasi Hopf-Cole dimulai dengan tansfomasi Φ sebagai beikut (Evan, 998: ( ln( Φ ψ = D (6 Pesamaan (6 adalah tansfomasi Hopf-Cole kemudian pesamaan (4 dan (5 beubah menjadi: ψ ψ + q D = (7 D Dengan q = µ α D adalah konstan,dengan kondisi batas ubin: α ψ ( = D α ψ ( l = D (8 Pesamaan (4 dan (5 dapat diselesaikan secaa analitik dan solusi untuk Dengan keteangan: qη qη qη qη ( e γe ( e βe ( β γ x < η adalah: Φ( x, η; q = (9 qd γ = e lq β αq β = + αq M-37
6 Jumini / Tansfomasi Hopf-Cole Jika pengukuan dilakukan pada x =, maka invese poblemnya adalah mengestimasi q dai data z yang diuku pada x =. Dengan demikian paamete pada pemetaan output dibeikan sebagai beikut: ( Φ( x,η q Tq = C ; (, ;q = Φ η = qη qη ( e γe ( + β ( β γ Pesamaan ( meupakan fungsi nonlinea dai paamete q yang dihaapkan. Dengan caa yang sama penyelesaian dai pesamaan (7 dan (8 adalah sebagai beikut: qx ( x; q = Dln( β e qdx ( ψ ( Dan untuk pengukuan pada x =, paamete pada pemetaan output dibeikan sebagai beikut: T ~ q = Cψ ; ( x q = ψ ( ; q ( = D ln β ( Selanjutnya dilakukan simulasi hubungan antaa fungsional biaya J λ (q untuk medium backgound tetap yang homogen dalam satu dimensi dengan paamete estimasi q menggunakan softwae matlab. Pada simulasi ini dibeikan kondisi batas Rubin dengan D =, 33mm. Sehingga estimasi awal untuk q =, 97mm difusi, besanya fungsional biaya dapat dihitung dengan umus: =,mm µ α dan. Untuk metode appoksimasi J λ q = Φ( ; q Φ(; q + λ q q Dengan Φ ( ; q adalah fungsi solusi analitik pada pesamaan (9. Simulasi pada gamba menggunakan dua paamete egulaisasi λ yaitu λ = (tanpa egulaisasi dan λ =.. x - Paamete Estimasi dengan Appoksimasi Difusi.5 Tanpa Regulaisasi (lamda= Dengan egulaisasi (lamda=. Fungsional biaya Paamete Estimasi q Gamba. Paamete estimasi q dengan appoksimasi difusi M-38
7 Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 4 Mei Pada gamba, gafik meah menunjukkan besanya fungsional biaya dengan λ = (tanpa egulaisasi dan gafik biu menunjukkan besanya fungsional biaya dengan egulaisasi λ =.. Pada gamba juga telihat bahwa paamete egulaisasi sangat bepengauh tehadap besanya fungsional biaya, hal ini dibuktikan dengan gafik meah yang menyimpang jauh dengan gafik biu, hal ini juga menandakan bahwa metode appoksimasi difusi kuang stabil dalam penyelesaian inves poblem. Sedangkan untuk metode tansfomasi Hopf-Cole, besanya fungsional biaya dapat dihitung dengan umus: J q = ψ ( ; q ψ (; q + λ q q λ Dengan ψ ( ; q adalah fungsi solusi analitik pada pesamaan (. Simulasi ini menggunakan dua paamete egulaisasi λ yaitu λ = (tanpa egulaisasi dan λ =.. Hasil simulasi pada gamba menunjukkan bahwa dengan egulaisasi atau tanpa egulaisasi, gafik fungsional biaya tidak akan menyimpang jauh, atinya egulaisasi tidak mempengauhi besanya fungsional biaya. Dengan kata lain, metode tansfomasi Hopf-Cole akan mempebaiki dan menstabilkan penyelesaian inves poblem jika dibandingkan dengan metode appoksimasi difusi. 4.5 x -9 4 Paamete Estimasi dengan Tansfomasi Hopf-Cole Tanpa Regulaisasi (lamda= Dengan egulaisasi (lamda= Fungsional biaya Paamete Estimasi q Gamba Paamete estimasi q menggunakan Tansfomasi Hopf-Cole KESIMPULAN penyelesaian invese poblem pencitaan kanke otak dengan metode tansfomasi Hopf- Cole lebih stabil jika dibandingkan penyelesaian dengan metode appoksimasi difusi. Hal ini bisa diketahui dai simulasi bahwa gafik hubungan paamete estimasi dengan fungsional biaya baik menggunakan paamete egulaisasi atau tanpa egulaisasi untuk tansfomasi Hopf-Cole tidak tejadi banyak peubahan atau sama-sama cekung, jika dibandingkan dengan appoksimasi difusi. DAFTAR PUSTAKA Ambocio, E, (8, A Self-Consisten Obstacle Scatteing Theoy fo the Diffusion Appoximation of the Radiative Tanspot Equation, A Technical epot submitted in patial fulfillment of the equiement fo degee of Maste of Science, Univesity of Califonia, Meced M-39
8 Jumini / Tansfomasi Hopf-Cole Evan, LC, (998, Patial Diffeential Equation, Ameican Mathematical Society, volume 9, Ameika Kaipio, J dan Somesalo, E, (4, Statistical and Computational Inves Poblem, 6, Helsinki dan Kuopio. Khan, T, R, (7, Inves Poblem In Optical Tomogaphy Using Diffusion Appoximation and Hopf-Cole Tansfomation, Depatement of Mathematical Science, Clemson Univesity, SC , Clemson Nattee, F, (, Mathematical Methods in Image Recontuction, Siam Tahi, K, (7, Optical Tomogaphy, diakses pada tanggal 7 Desembe. Wang, LV, dan Wu, HI, (7, Biomedical Optics, Wiley. ISBN M-3
TRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER RADIASI PADA INVERSE PROBLEM PENCITRAAN KANKER OTAK
SIDANG TERTUTUP TRANSFORMASI HOPF-COLE PADA APPROKSIMASI DIFUSI UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRANSFER RADIASI PADA INVERSE PROBLEM PENCITRAAN KANKER OTAK Jumini Nrp. 1209 201 702 Pembimbing: Dr. Erna
Lebih terperinciKonstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) 2337-352 (23-928X Pint) A 28 Konstuksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan Reni Sundai dan Ena Apiliani Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN
BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C
pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Proses fluoresensi dan fosforesensi [14].
BAB 2 LANDAAN TORI 2.1 Pinsip luoesensi luoesensi adalah poses pemancaan adiasi cahaya oleh suatu matei setelah teeksitasi oleh bekas cahaya beenegi tinggi. misi cahaya tejadi kaena poses absobsi cahaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciDan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:
Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu
Lebih terperinciPengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole
Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut
Lebih terperinciChap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Virial. 1. Ekspansi Virial 2. Gugus Mayer
Chap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Viial. Ekspansi Viial. Gugus Maye Fungsi Patisi Kanonik Untuk Gas Dengan Inteaksi Lemah Misalkan tedapat inteaksi (potensial) anta patikel : u ij, sehingga Hamiltonian
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS
STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Yahya Ahmadi Bata, Ali Hanafiah Rambe Konsentasi Teknik Telekomunikasi, Depatemen
Lebih terperinciBAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis
13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio
Lebih terperinciANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU
Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN
Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang
Lebih terperinciRancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz
Rancang Bangun Antena Mikostip 900 MHz Siska Novita Posma 1, M. Yanua Haiyawan 2, Adiyan Khabzli 3 1,2,3 Juusan Teknik Elekto Politeknik Caltex Riau Tel : (0761-53939) Fax : (0761-554224) siska@pc.ac.id
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan
Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciData dan Metode Pengolahan Data
Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.
Lebih terperinciBAB II METODA GEOLISTRIK
BB METOD GEOLSTRK. Pendahuluan Metode Geolistik Metoda geolistik adalah salah satu metoda dalam geofisika yang memanfaatkan sifat kelistikan untuk mempelajai keadaan bawah pemukaan bumi. Metoda geolistik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan
Lebih terperinciKERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI
POSIDING SEMINA NASIONAL EKAYASA KIMIA DAN POSES 004 ISSN : 4-46 KEETAKAN KISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE COCHALSKI Nguah Made D.P.*, M.. Saha**, Md. adzi Sudin**, and Hamdan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL EKOEPIDEMIOLOGI DENGAN PEMANENAN SEBAGAI KONTROL PENYEBARAN PENYAKIT
ANAL ETABLAN MODEL EOEPDEMOLOG DENGAN PEMANENAN EBAGA ONTROL PENYEBARAN PENYAT Choiotul Ummah, Abadi Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan Alam, Univesitas Negei uabaya, 6 Email: choiotul9@yahoo.co.id,
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang
14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciModel Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap
Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous
Lebih terperinciPENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES
Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciBAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN
A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciSolusi Persamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Bersimetri Bola
Bab 3 Solusi Pesamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Besimeti Bola Bedasakan bentuk kanonik metik besimeti bola.18, dapat dibuat sebuah metik besimeti bola yang begantung paamete non-koodinat τ sebagai,
Lebih terperinciDISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL
DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL GELOMBANG HARMONIK Bentuk gelombang hamonik begantung waktu : ψ Re (, t) A( ) exp[ iϕ( )] exp( iπνt ) [ ] { ψ (, t)
Lebih terperinciBAB 7 Difraksi dan Hamburan
BAB 7 Difaksi dan Hambuan Bedasakan bab sebelumnya yang menjelaskan tentang sebuah gelombang yang datang di pantulkan oleh suatu bidang pembatas meupakan gelombang data dan tidak behingga. Jika sebuah
Lebih terperinciFISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1
FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciPENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA
PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari 2012
Posiding Semina Nasional Kimia Unesa 0 ISBN : 978-979-08-550-7 Suabaya, 5 Pebuai 0 DISTORSI FUNGSI DISTRIBUSI MAXWELL AKIBAT REAKSI KIMIA PADA SISTEM GAS RAPAT I Gusti Made Sanjaya Juusan Kimia, FMIPA,Univesitas
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK
MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciStabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Pint) B-53 Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Keeta Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Contol Nioa Fatimah Tanzania, Tihastuti Agustinah
Lebih terperinciSejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )
Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengauh Hujan Tehadap Stabilitas Leeng Infiltasi ai hujan ke dalam lapisan tanah pada leeng akan menambah beban pada leeng sebagai akibat peningkatan kandungan ai dalam tanah,
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciListrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.
LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. S 12 Gambar 2-1. Jaringan Dua Port dan Parameter-S
BAB II DAAR TEORI. PARAMETER Paamete digunakan untuk mempeole kaakteistik dai suatu jaingan dua pot yang beopeasi pada fekuensi tinggi. Paamete lain sepeti H, Y, dan tidak bisa meepesentasikan jaingan
Lebih terperincilangsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat
Lebih terperinciPERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM
E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian
7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA
Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun
Lebih terperinciPEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA. Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Juli 2011
PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim 22090502 Pembimbing D. I. Achmad Mauludiyanto, MT Fakultas Teknologi Industi Institut Teknologi Sepuluh Nopembe Juli 20
Lebih terperinciFISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi
Lebih terperinciAPLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)
APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinci