Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap
|
|
- Leony Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous eview (Q, ) whee thee ae some popotions of defective items in the odeed items. The numbe of defective items in a lot vay and it is assumed that thei popotions follow a beta distibution. Lead time demand is a andom vaiable, its distibution and paametes ae known. This model also accommodates a condition whee lost sales and back ode policy ae implemented in one cycle with diffeent popotions of defective items. Numeical example is also given fo illustation. Keywods: continuous eview, defective items, full demand infomation, inventoy. 1. Pendahuluan Tujuan dai pengelolaan pesediaan adalah untuk memenuhi pemintaan pelanggan dengan ekspektasi biaya pengelolaan yang minimun. Ada bebeapa sistem pesediaan yang dikenal satu diantaanya adalah jenis continuous eview. Sistem pesediaan ini memantau tingkat pesediaan dai waktu ke waktu secaa teus meneus. Pengadaan baang sejumlah Q dilakukan bila tingkat pesediaan (on-hand inventoy) mencapai titik (disebut titik pemesanan kembali). Titik ditentukan dengan mempehitungkan pemintaan selama waktu (L) menunggu baang yang dipesan tiba. Selanjutnya model sistem pesediaan tesebut dibei nama model pesediaan (Q, ). Besanya pemintaan meupakan vaiabel acak, bila distibusi dan paametenya diketahui, disebut infomasi pemintaan lengkap. Dai sejumlah Q unit baang yang tiba dai hasil pemesanan sebelumnya tidak seluuhnya bemutu baik. Untuk memastikan mutu baang dilakukan pemeiksaan (inspeksi) tehadap seluuh Q unit baang tesebut. Misalkan tedapat y unit yang cacat, maka hanya Q-y unit tesedia untuk memenuhi pemintaan peiode beikutnya. Poposi baang cacat untuk setiap lot bebeda dan meupakan vaiabel acak. Gamba 1 membeikan ilustasi tingkat pesediaan baang dai waktu ke waktu. Pada siklus yang petama, pesediaan baang sebanyak dapat memenuhi pemintaan yang pobabilistik selama waktu tunggu L. Sedangkan pada siklus ke- dan ke-3 pemintaan lebih besa dai sehingga tejadi kekuangan pesediaan (tingkat pesediaan negatif). Ada kebijakan bila tejadi kekuangan pesediaan. Kebijakan petama disebut back ode, pelanggan besedia menunggu sampai baang datang dan sebagai kompensasi dibeikan sejumlah uang (peusahaan membaya penalti). Kebijakan kedua disebut lost sales, pelanggan tidak besedia menunggu dan membatalkan pembelian baang seta peusahaan tetap dikenai penalti (biasanya penalti untuk lost sales lebih tinggi dai penalti untuk back ode kaena mempehitungkan kehilangan kesempatan untuk mempeoleh keuntungan). Pada siklus yang kedua tejadi kekuangan Staf pengaja pada Juusan Matematika Univesitas Paahyangan Bandung, asukmana@home.unpa.ac.id
2 71 pesediaan dan pelanggan besedia menunggu sampai baang yang dipesan tiba. Segea setelah baang tiba, pemintaan tesebut dipenuhi dan tingkat pesediaan baang pada awal siklus beikutnya kuang dai Q unit. Pada siklus ke-3 tejadi kekuangan pesediaan dan pelanggan tidak besedia menunggu dan membatalkan pemesanan sehingga tingkat pesediaan pada awal siklus ke-4 sebesa Q. Tingkat Pesediaan (uni L Q Makalah ini akan membahas model matematika untuk sistem pesediaan (Q,) dengan mutu baang yang tidak seluuhnya baik. Distibusi pemintaan yang dibahas adalah nomal dan eksponensial. Model juga mempetimbangkan kebijakan lost sales dan back ode dapat muncul besamaan dalam satu siklus dengan poposi tetentu. Uutan pembahasan sebagai beikut: fomulasi model, optimasi model dengan tujuan mencai nilai vaiabel keputusan yang optimal,dan contoh pehitungan seta analisisnya. Sistem pesediaan continuous eview dibahas antaa lain pada: [Hopp,1996] dan [Hadley,1963]. Pengembangan menjadi model (Q,,L) antaa lain oleh [Ben-Daya,1999] untuk L deteministik dan distibusi pemintaan nomal, sedangkan [Fenny, 4] untuk distibusi eksponensial. Model (Q,,L) dengan baang cacat dibahas [Wu, 1], [Sukmana,dkk 5] membahas model untuk infomasi pemintaan lengkap dan pasial.. Fomulasi Model.1 Notasi-notasi Waktu Notasi-notasi yang digunakan adalah sebagai beikut: D : Rata-ata banyak pemintaan pe tahun. A : pengadaan baang pe siklusnya h : simpan baang baik pe unit pe tahun h : simpan baang cacat pe unit pe tahun. (h <h) Q : Banyak baang yang dipesan dalam satu kali pemesanan. Y : Banyak baang cacat, bedistibusi Binomial(Q,p) p : poposi baang cacat p [,1 ), bedistibusi Beta. : Titik dimana pada saat tingkat pesediaan mencapai titik dilakukan pemesanan. L : Waktu pengiiman baang ( lamanya waktu antaa pemesanan dan baang tiba). : Poposi tejadinya back ode, dan 1- adalah poposi lost sales, [,1]. : denda / penalti yang haus dibaya kaena tejadi kekuangan pesediaan. : Kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang hilang kaena lost sales. v : pemeiksaan pe unit.
3 7 X : Rata-ata pemintaan selama waktu ancang (vaiabel acak). x : max{x,}. Model Pesediaan Ekspektasi biaya total pesediaan petahun diasumsikan tedii dai komponenkomponen: biaya pemesanan, biaya simpan baang bemutu baik, biaya simpan baang cacat, biaya kekuangan pesediaan, dan biaya pemeiksaan (inspeksi). Selama selang peencanaan setahun, ata-ata banyaknya siklus adalah 1 ET ( ) dengan ata-ata panjang setiap siklus adalah: E Q Y E T (1) D Beikut akan dibahas uaian masing-masing komponen biaya: pemesanan pemesanan petahun dihitung bedasakan ekspektasi fekuensi pemesanan selama satu tahun dikalikan dengan biaya (tetap) untuk setiap kali melakukan pemesanan. D A = D A () E Q Y Q E( Y ). simpan baang mutu baik untuk menyimpan baang bemutu baik petahun dihitung bedasakan pekalian ekspektasi banyaknya baang yang disimpan dalam satu siklus dengan ekspektasi fekuensi pemesanan dalam satu tahun dan biaya simpan baang pe unit petahun sama dengan: ( Q Y) Q Y D E. L 1 E X.. h D E( Q Y) Q QE( Y ) E( Y ) = h h[ L (1 ) E( X ) ] (3) ( Q E( Y )) di mana ( 1 ) E( X ) adalah banyaknya baang yang dikembalikan akibat pelanggan membatalkan pesanan (lost-sales). simpan baang cacat yang dikeluakan untuk menyimpan sementaa baang cacat hasil pemeiksaan sebelum dikembalikan kepada pemasok pada siklus beikutnya dihitung bedasakan ekspektasi jumlah baang usak dikalikan biaya simpan baang usak peunit petahun: ( Q Y ) D E( Y ) E( Y ) E Q h' = h' Q h' (4) D E( Q Y ) Q E( Y ) Q E( Y ) kekuangan pesediaan untuk membaya denda akibat peusahaan tidak dapat memenuhi pemintaan. Pada kasus lost-sales juga kehilangan kesempatan untuk mempeoleh keuntungan kaena pelanggan membatalkan pesanan. Ekspektasi biaya kekuangan petahun adalah: D E X D 1 = 1 E X (5) E Q Y Q E Y pemeiksaan (inspeksi)
4 73 yang haus dikeluakan untuk memeiksa kualiatas baang yang dipesan. Ekspektasi biaya pemeiksaan petahun adalah: DvQ DvQ = (6) EQ Y Q EY Sehingga ekpektasi biaya total petahun dapat ditulis: AD h Q E QY E Y EAC( Q, ) h. L 1 E X E Q E Y E Q E Y EY EY D 1 E X h' Q h' EQ EY EQ EY EQ EY DvQ (7) E Q E Y Banyaknya baang usak (Y) meupakan vaiabel acak bedistibusi Binomial dengan paamete Q dan p, sedangkan poposi baang usak (p) untuk setiap lot bebeda-beda mengikuti distibusi tetentu, sehingga ekspektasi Y adalah: E Y p QE p (8) dan vaiansi Y adalah: Va Y p QE p 1p (9) atau E Y Q E p QE p 1 p (1) Diasumsikan p bedistibusi Beta(s, dengan ataan E( p) s ( s dan vaiansi Va( p) st s t ( s t 1) Subsitusikan pesamaan (8) dan (1) ke pesamaan (7), menjadi pesamaan: AD h Q E p E p E p1 p EAC Q, Q 1 E p Q 1 E p 1E p 1E p E p1 p h. L 1 E X h' Q 1 1 E p 1 E p E p D 1 E X Dv (11) Q 1 Pesamaan (11) memuat bentuk E ( X ) yang begantung pada distibusi pemintaan. 3. Optimisasi 3.1 Distibusi Nomal Bila pemintaan bedistibusi nomal dengan ataan (mean) L L dan simpangan baku L L maka titik pemesanan kembali ditulis:
5 74 L k L. Ekspektasi jumlah kekuangan dinyatakan dalam pesamaan : E X X f X, dx, (1) Vaiabel x diubah menjadi t menggunakan tansfomasi t ( x L) L, sehingga: L L E( X ) ( t L L ) f ( t L L,,1) Ldt (13) Misalkan t ( L) L substitusikan L L kedalam (13), maka E( X ) ( t ) L f ( t L L,,1) Ldt (14) Vaiabel X diubah menjadi vaiabel t, sehingga pesamaan (14) menjadi: dengan Jacobian 1 (15) E( t ) ( t ) L f ( t L L,,1) J Ldt J dx dt L Sehingga dapat ditulis : E( t ) L ( t ) f ( t L L,,1) dt (16) Kaena t bedistibusi Nomal baku maka (16) dapat ditulis : E( t ) L ( t ) ( dt L t( dt ( dt dengan (.) fungsi kepadatan peluang nomal baku. Pesamaan (17) disedehanakan: Bukti: (17) ( i ) t ( dt ( ) (18a) (ii) ( dt [1 ( )] ( ) (18b) (i). E( t ( dt t( dt t( dt sehingga, t ( dt t( dt dengan () t fungsi kepadatan nomal baku. t 1 t ( dt te t Misalkan u, maka: dt
6 75 (ii). ) dt ( dt atau 1 u 1 u t( dt e du e ( ) ( t ( dt 1 ( dt 1 ( dt ( ) dimana ( ) ( dt fungsi distibusi kumulatif nomal baku Substitusikan kedalam (17), dipeoleh: E( t ) L( ) (19) dengan ( ) ( ) ( ). Kemudian substitusikan kedalam pesamaan (11). Nilai Q dan yang meminimumkan biaya, dicai melalui tuunan petama dan kedua dai ekspektasi total biaya EAC(Q,) tehadap vaiabel Q dan k. dan EAC( Q, k) AD h E p E p = 1 E p Q Q 1 E p 1 E p D 1 E p1 p L k h' Q 1 E p 1 E p EAC Q k AD D 3 3, [ (1 )] L ( k) Q Q [1 E( p)] Q [1 E( p)] sehingga untuk suatu nilai k yang tetap, ekspektasi biaya total adalah fungsi konveks. Dai pesamaan () dipeoleh nilai Q yang optimal adalah: Q * DA 1 L k 1 ' 1 h E p E p h E p p Dengan menggunakan atuan Leibnit pada pesamaan (1) dipeoleh: E ' ( X ) X f X L L dx,, f X,, L L dx = - P ( k ) () dimana k PZ k dan Z adalah vaiabel acak dai distibusi Nomal baku. P () (1)
7 76 Tuunan petama tehadap k adalah: EAC Q, k D 1 1 L h L h LP k P k k Q 1 E p kemudian disedehanakan menjadi: h P k (3) D h1 Q 1 E 1 p Kemudian dicai nilai k yang optimum yang memenuhi pesamaan () dan (3), hasilnya * * digunakan untuk mencai optimum menggunakan umus L k L. Solusi pesamaan () dan (3) tidak mudah diselesaikan secaa langsung, tetapi cukup mudah diselesaikan secaa iteatif menggunakan algoitma beikut: Algoitma : 1) Mulai dai 1 k s, hitung nilai dai ) Hitung Q1 dengan menggunakan pesamaan (1). 3) Substitusi nilai 1 4) Nilai 1 menggunakan pesamaan (19) k 1 Q ke dalam pesamaan (3) dipeoleh nilai dai P k. P k digunakan untuk mencai nilai dai k yang dipeoleh dai nilai inves dai 1- P k pada distibusi nomal baku. Ulangi langkah 1) - 4) sampai dipeoleh nilai Q dan k yang hampi tetap, nilai tesebut menjadi * * Q* dan k* optimal, nilai * dihitung menggunakan umus L k L. 3. Distibusi Eksponensial Bila pemintaan bedistibusi Eksponensial dengan paamete,nilai Q* memenuhi : 1, _ D Fexp L Q (4) _ h 1 E p 1 1 F exp, L dengan _ 1 F exp, L exp[ ] dx (5) L L Sedangkan nilai * memenuhi pesamaan: _ , exp g A E X h E p F L _ h D 1 Fexp, L 1 E p E p h ' E p 1 p 1 1 E X e dan..l dimana 1 (6)
8 f(x) Winoto Buwono, Agus Sukmana Contoh Numeik Data di bawah ini akan diteapkan ke dalam model untuk dianalisa : D = 6 unit/tahun; A = $ untuk setiapkali pesan; h = $ peunit/tahun; v = $1.6 peunit ; h = $1 peunit petahun; = $5 pe unit; = $15 pe unit; L = 4 dan 8 minggu. Poposi baang cacat p diasumsikan bedistibusi Beta(3,1), sehingga p, p, 5 E. Gamba mempelihatkan peluang tebesa tejadi disekita p=,. Gafik Distibusi Beta (3, 1) E dan Distibusi Nomal Gamba. fungsi kepadatan peluang Beta (3,1) Semakin besa poposi pelanggan yang memilih kebijakan backode (yang memilih kebijakan lost-sales semakin kecil) dapat menuunkan nilai *, ini tejadi kaena penalti untuk backode lebih kecil dibandingkan lost-sales. Sedangkan biaya total semakin menuun, akibat langsung dai menuunnya biaya simpan. Lamanya waktu tunggu bepengauh lebih besa pada * dibandingkan dengan Q*, kaena tingkat pesediaan * dipesiapkan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu, peningkatan sebesa kali untuk waktu tunggu meningkatkan * hampi dua kalinya (lihat Tabel 1) Tabel 1. Hasil pehitungan untuk pemintaan bedistibusi Nomal β poposi Back ode L Q* * Pesan Simpan Kekuangan Total Sambungan Tabel x
9 78 β poposi Back ode L Q* * Pesan Simpan Kekuangan Total Distibusi Eksponensial Kaakteistik model untuk distibusi pemintaan eksponensial hampi sama dengan distibusi pemintaan nomal yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Sedangkan pebedaannya teletak pada nilai Q* dan * yang nilainya hampi dua kali lipat nilai untuk distibusi nomal. (lihat tabel ) Tabel. β poposi backode L Q* * Pesan Simpan Kekuangan Total Penutup 5.1 Kesimpulan - Distibusi pemintaan sangat bepengauh tehadap nilai Q dan yang optimum. - Distibusi pemintaan menentukan ataan jumlah kekuangan pesediaan E ( X ) sebagai konsekuensinya untuk setiap distibusi memelukan umus tesendii untuk mencai Q dan
10 79 yang optimum (bandingkan umus (3) untuk distibusi nomal dan (6) untuk distibusi eksponensial yang memiliki bentuk yang sangat bebeda). - total bekuang seiing meningkatnya poposi backode. 5. Saan pengembangan Dalam paktek tidak telalu mudah untuk mengenali distibusi pemintaan dan juga menuunkan umus-umusnya. Oleh kaena itu pelu dikembangkan model sedehana untuk mengakomodasi bebagai kasus distibusi pemintaan tetapi memiliki solusi yang cukup dekat pada solusi eksaknya. Dafta Pustaka [1] M. Ben-Daya dan M.Haiga, 1999, Some Stochastic Inventoy Models with Deteministic Vaiable Lead Time, Euopean Jounal of Opeational Reseach, 113, p [] W.Buwono, 5, Model pesediaan (Q,, L) untuk poduk yang memuat baang cacat dengan infomasi pemintaan lengkap, Skipsi Juusan Matematika Univesitas Paahyangan. [3] W.J. Hopp, dan M.L. Speaman, M.L., 1996, Facto Physics: Foundations of Manufactuing Management, Richad D. Iwin. [4] A.Sukmana, W.Buwono, Y.Aman, dan Fenny, 5, Model Matematika untuk Sistem Pesediaan (Q,,L), dipesentasikan pada Semina Nasional Matematika 5 di Univesitas Pendidikan Indonesia Bandung, Agustus 5 [5] K.S. Wu dan L.Y. Ouyang, 1, (Q,,L) Inventoy Model with Defective Items, Computes and Industial Engineeing, 39, p [6] Fenny, 4, Model Pesediaan (Q,, L) dengan Infomasi Pemintaan Lengkap dan L Deteministik, Skipsi Juusan Matematika, Univesitas Paahyangan.
ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C
pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciPENETAPAN TINGKAT PERSEDIAAN SPARE PART FORKLIFT MEREK KOMATSU DENGAN PENDEKATAN MODEL PERSEDIAAN SINGLE ITEM (Studi Kasus di PT United Tractors Tbk)
PENETAPAN TINGKAT PERSEDIAAN SPARE PART FORKLIFT MEREK KOMATSU DENGAN PENDEKATAN MODEL PERSEDIAAN SINGLE ITEM (Studi Kasus di PT United Tactos Tbk) Wahid Ahmad Jauhai Juusan Teknik Industi Univesitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciKonstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) 2337-352 (23-928X Pint) A 28 Konstuksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan Reni Sundai dan Ena Apiliani Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Lebih terperinciESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor
34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh
44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan
Lebih terperinciContoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK
PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.
Lebih terperinciANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU
Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,
Lebih terperinciPERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM
E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciBAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis
13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio
Lebih terperinciDan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:
Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa
.1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah
Lebih terperinciAnalisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK
Volume 6, Nomo 1, Pebuai 2009 Junal APLIKASI Analisis Numeik pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Inteaksi Dinamis Stuktu dengan Udaa Agung Budipiyanto Pogam Diploma Teknik Sipil FTSP ITS email: agungbp@ce.its.ac.id
Lebih terperinciPengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA
Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Outlie Outlie meupakan suatu pengamatan yang menyimpang cukup jauh dai pengamatan lainnya sehingga menimbulkan kecuigaan bahwa pengamatan tesebut beasal dai distibusi data yang bebeda
Lebih terperinciChap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Virial. 1. Ekspansi Virial 2. Gugus Mayer
Chap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Viial. Ekspansi Viial. Gugus Maye Fungsi Patisi Kanonik Untuk Gas Dengan Inteaksi Lemah Misalkan tedapat inteaksi (potensial) anta patikel : u ij, sehingga Hamiltonian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)
ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciEVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING
EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.
Lebih terperinciESTIMASI PARAMETER UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II YANG BERDISTRIBUSI WEIBULL PADA ANALISIS DATA UJI HIDUP S K R I P S I
ESTIMASI PARAMETER UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II YANG BERDISTRIBUSI WEIBULL PADA ANALISIS DATA UJI HIDUP S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian pesyaatan mencapai deajat sajana (S - 1) HERDIANA F1A1 12 092
Lebih terperinciEVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak
EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.
Lebih terperinciANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK
ANALISIS SURVIVAL UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negei Yogyakata untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciKERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI
POSIDING SEMINA NASIONAL EKAYASA KIMIA DAN POSES 004 ISSN : 4-46 KEETAKAN KISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE COCHALSKI Nguah Made D.P.*, M.. Saha**, Md. adzi Sudin**, and Hamdan
Lebih terperinciIrlyna, et al., Perhitungan Persediaan Obat dengan Metode Economic Order..
Pehitungan Pesediaan Obat dengan Metode Economic Ode Quantity dan Reode Point di Instalasi Famasi Rumah Sakit Pau Jembe (Calculation of Dug Inventoy Based on the Economic Ode Quantity and Reode Point at
Lebih terperinciS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment
Lebih terperinci1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH
48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah
Lebih terperinciPenerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama
ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,
Lebih terperinciSTUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA
Studi Inteaksi Dua (Bima Anang Dwijaya)247 STUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA Oleh : Bima
Lebih terperinciI Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak
Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH
Lebih terperinciAPLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)
APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -
Lebih terperinciKomponen Struktur Tekan
Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai
Lebih terperinciB. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian
Lebih terperinciThe Production Process and Cost (I)
The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan
Lebih terperinciVDC Variabel. P in I = 12 R AC
SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciTorsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya
SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan
Lebih terperinciSTATISTIKA NONPARAMETRIK
STATISTIKA NONPARAMETRIK STATISTIKA NONPARAMETRIK Elty Savia, ST., MT. Fakultas Teknik Juusan Teknik Industi Univesitas Kisten Maanatha Bandung adalah statistik yang tidak memelukan pembuatan asumsi tentang
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Genetika Untuk Permasalahan Distribusi Rantai Pasok Dua Tingkat Yang Dipengaruhi Oleh Biaya Tetap
Peneapan Algoitma Genetika Untuk Pemasalahan Distibusi Rantai Pasok Dua Tingkat Yang Dipengauhi Oleh Biaya Tetap Novita M Mayasai 1, Mahendawathi E, S.T, M.Sc, Ph.D 1, Rully Soelaiman, S.Kom, M.Kom 2 1
Lebih terperinciPeninjauan Kembali Desain Transformator Untuk Meningkatkan Ketahanan Terhadap Gangguan Penyulang
Peninjauan Kembali Desain Tansfomato Untuk Meningkatkan Ketahanan Tehadap Gangguan Penyulang Abstak: Seingnya tansfomato mengalami keusakan akibat gangguan penyulang memelukan pehatian khusus untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES
Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN
Lebih terperinciANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN
ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomo 1, Tahun 017, Halaman 31-40 Online di: http://ejounal-s1.undip.ac.id/inde.php/gaussian ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN Fada Nu Sa
Lebih terperinciPengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi
1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik
Lebih terperinciTINGKAT PERSEDIAAN SPARE PART FORKLIFT MEREK KOMATSU DENGAN PENDEKATAN MODEL PERSEDIAAN SINGLE ITEM
TINGKAT ERSEDIAAN SARE ART FORKLIFT MEREK KOMATSU DENGAN ENDEKATAN MODEL ERSEDIAAN SINGLE ITEM Wahid Ahmad Jauhai Juusan Teknik Industi Univesitas Sebelas Maet Jl. I. Sutami 96 Suakata email: wachid_aj@yahoo.com
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,
Lebih terperinciVol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS
Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Himmawati P.L dan Catuiyati Juusan Pendidikan Matematika FMIPA Univesitas Negei Yogyakata Abstact Given a cicle cente O and adius in R, the
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciGROUP 1 ORDINARY DIFFERENTIAL HELEN P. SYIFA N. A. DITA W. A. LILIK H. HIDAYATUL M. AGUSYARIF R. N. RIDHO A. EQUATIONS
GROUP HELEN P. SYIFA N. A. DITA W. A. LILIK H. HIDAYATUL M. AGUSYARIF R. N. RIDHO A. ORDINARY DIFFERENTIAL EQUATIONS DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN
Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN
Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciAnalisis Reliabilitas dan Availabilitas pada Mesin Produksi dengan Sistem Seri Menggunakan Pendekatan Analisis Markov di PT. X
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) 337-350 (30-98X Pint) D-7 Analisis Reliabilitas dan Availabilitas pada Mesin Poduksi dengan Sistem Sei Menggunakan Pendekatan Analisis Makov di PT. X Luh Ade
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat
Lebih terperinciANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro
ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA
Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan
Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL EKOEPIDEMIOLOGI DENGAN PEMANENAN SEBAGAI KONTROL PENYEBARAN PENYAKIT
ANAL ETABLAN MODEL EOEPDEMOLOG DENGAN PEMANENAN EBAGA ONTROL PENYEBARAN PENYAT Choiotul Ummah, Abadi Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan Alam, Univesitas Negei uabaya, 6 Email: choiotul9@yahoo.co.id,
Lebih terperinciMatematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita
Matematika Keuangan Dan Ekonomi Inda Maipita TINGKAT DISKON DAN DISKON TUNAI Diskon dan Tingkat Diskon Diskon meupakan penguangan jumlah dai yang sehausnya dibayakan, yang dilakukan di muka. Konsep diskon
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciPENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR
PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti
JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciHAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK
HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian
Lebih terperincilangsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat
Lebih terperinciMODEL CAMPURAN LINEAR. Bab 6 Linear Mixed Models ( )
MODEL CAMPURAN LINEAR Bab 6 Linea Mixed Models (6.1-6.5) Outline Model umum Stuktu Ragam Peagam Model Campuan untuk data longitudinal Menduga pegauh tetap untuk Ragam (V) diketahui Menduga pegauh tetap
Lebih terperinci