PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UNGGUL SAPI BALI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UNGGUL SAPI BALI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR"

Transkripsi

1 Jounal of Envionmental Enineein & Sustainable Technoloy Vol. No., July, Paes - JEEST PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIBIT UNGGUL SAPI BALI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Inda Ekaistio P, Aief Andy Soeboto, Ahmad Afif Supianto,, Teknik Infomatika, Poam Teknoloi Infomasi dan Ilmu Kompute, Univesitas Bawijaya Jl. Vetean No. Malan, Infomatika, Gedun A PTIIK UB indaekaistio@mail.com, aiefas@ub.ac.id, afif.supianto@ub.ac.id ABSTRACT Bali cattle is an Indonesian native cattle that have a chaacteistic of the colo of his skin. Bali cattle skin colo can indicate the quality of the Bali cattle. The classification of the quality of Bali cattle diectly is difficult because the human eye has a limited ability to see colos. A decision suppot system that is able to classify the quality of Bali cattle is based on a diital imae of the skin colo can help to ovecome these limitations. The system will classify Bali cattle into thee classes, namely Good (Seeds Supeio), Aveae and Poo. System applyin the K-Neaest Neihbo aloithm fo the classification pocess is based on the aveae featues and standad deviation of the ed, een, and blue (RGB). This eseach tested a method to obtain the best value of K, the best imae size, and the amount of tainin data best that will be used. Male Bali cattle usin a value of K =, imae size = pixel, and the amount of tainin data =. While the female Bali cattle usin a value of K =, imae size = pixel, and the amount of tainin data =. The esults of testin the accuacy of the system fo male Bali cattle is %, while the esults of testin the accuacy of the system fo female Bali cattle is.%. Keywods: Bali Cattle, DSS, Euclidean Distance, KNN, RGB, Standad Deviation, Weihted Votin. PENDAHULUAN Petenakan di Indonesia teus melakukan upaya dalam penembanbiakan tenaknya. Penupayaan tesebut didasai pada semakin lemahnya poduktifitas dan pekembanan tenak sapi di Indonesia (Soekadono dkk, ). Salah satu tenak yan sekaan diupayakan adalah sapi Bali (Guntoo, ). Pembudidayaan sapi Bali di Balai Pembibitan Tenak Unul (BPTU) Bali teus dilakukan untuk meninkatkan mutu enetik bibit tenak sapi Bali. Penilaian tehadap kualitas mutu sapi dapat dilihat dai bebaai aspek, salah satunya dai aspek wana. Penilaian tesebut sanat sulit dilakukan secaa lansun oleh petenak meninat tebatasnya kemampuan mata dalam menklasifikasikan kualitas sapi Bali. Ketebatasan kemampuan mata untuk melakukan klasifikasi tehadap cita wana sapi Bali dapat dibantu denan aplikasi sistem pendukun keputusan (SPK). SPK tesebut melakukan klasifikasi denan menunakan fitu dai cita sapi Bali yaitu, nilai wana ed, een, dan blue (RGB). Hasil dai poses klasifikasi pola wana tesebut akan dibai menjadi tia kelas, Baik (Tenak Unul), Sedan, dan Buuk (Penyimpanan). Ada tia penelitian yan membahas menenai pola wana pada cita diital dan metode yan diunakan. Penelitian yan petama oleh Andauesmi () adalah Identifikasi Tipe Wilayah Bebasis Penolahan Cita Penindeaan Jaak Jauh. Penelitian ini menunakan metode KNN dalam poses penidentifikasiannya dan menyimpulkan bahwa akuasi penunaan metode jaak euclidean lebih baik daipada metode jaak cityblock. Whidhiasih dkk. () adalah Klasifikasi Buah Belimbin Bedasakan Cita Red-Geen-Blue Menunakan KNN dan LDA. Penelitian ini melakukan pebandinan penunaan metode KNN dan LDA seta pebandinan penunaan vaiabel R-G dan R- G-B. Kesimpulan yan dihasilkan adalah metode KNN dan LDA sama baiknya, akan tetapi lebih baik menunakan vaiabel R-G-B daipada R-G. Penelitian yan ketia oleh Safiti () adalah Deteksi Hutan Manove di Pantai Utaa Jakata Menunakan Cita dai Goole Eath denan Metode Cuvelet. Penelitian ini menunakan metode KNN untuk klasifikasinya dan menunakan metode cuvelet untuk ekstaksi cii. Poses ekstaksi P-ISSN:- E-ISSN -

2 Jounal of Envionmental Enineein & Sustainable Technoloy (JEEST) Vol. No., July, Paes - cii dibantu denan metode statistik denan menunakan nilai statistik mean dan standa deviasi, seta skewness. Kesimpulan dai penelitian ini adalah untuk meninkatkan pefomansi sistem dapat diunakan nilai statistik mean dan standa deviasi. Dai ketia penelitian tesebut, penulis menyimpulkan bahwa metode yan akan diunakan dalam poses penklasifikasian penelitian ini adalah metode KNN. Penentuan metode dai aloitma KNN adalah menunakan pehitunan jaak Euclidean dan menunakan vaiabel mean dan standa deviasi komponen wana RGB dai cita wana kulit sapi Bali. Dai ketia penelitian tesebut, penulis menyimpulkan bahwa metode yan akan diunakan dalam poses penklasifikasian penelitian ini adalah metode KNN. Penentuan metode dai aloitma KNN adalah menunakan pehitunan jaak Euclidean dan menunakan vaiabel mean dan standa deviasi komponen wana RGB dai cita wana kulit sapi Bali. Bedasakan pemasalahan yan telah dijelaskan diatas dan melihat bebeapa penelitian sebelumnya, maka judul yan diusulkan dalam penelitian ini adalah Sistem Pendukun Keputusan Pemilihan Bibit Unul Sapi Bali Bedasakan Wana Kulit Menunakan Metode K-Neaest Neihbo.. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan denan melakukan penembanan sistem pendukun keputusan untuk pemilihan bibit unul Sapi Bali bedasakan wana kulit menunakan metode K-Neaest Neihbo (KNN). Tahapan-tahapan yan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebaai beikut.. Studi Liteatu Studi liteatu meupakan data sekunde yan telah ada sebelumnya sepeti dai sebuah liteatu atau buku. Studi liteatu ini nantinya akan befunsi untuk mempelajai teoi tentan sapi bali, model wana RGB, standa deviasi, dan aloitma KNN.. Penumpulan Data Lokasi penelitian ini di Balai Pembibitan Tenak Unul yan teletak di kabupaten Jembana, Bali. Penelitian ini menunakan data Sapi Bali yan diunakan sebaai acuan untuk penembanan aplikasi ini. Data yan diunakan data untuk jenis kelamin jantan dan betina pada Sapi Bali.. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan betujuan untuk mendapatkan semua kebutuhan yan dipelukan dalam penimplementasian Implementasi Pendukun Keputusan. Analisis kebutuhan disesuaikan denan lokasi dan vaiabel penelitian, menentukan kebutuhan data yan akan diunakan, dan mempesiapkan alat dan bahan penelitian.. Peancanan Peancanan sistem dibanun bedasakan hasil penambilan data dan analisis kebutuhan yan dilakukan. Peancanan sistem menjelaskan deskipsi umum sistem, desain dai model K- Neaest Neihbo sebaai metode klasifikasi kualitas sapi Bali dan asitektunya dalam penklasifikasian sapi Bali. Peancanan asitektu SPK klasifikasi sapi bali menunakan metode KNN ditunjukkan pada Gamba. Gamba. Asitektu SPK Klasifikasi Sapi Bali Tahapan Asitektu SPK Klasifikasi Sapi Bali pada amba yaitu melakukan poses memasukkan amba Sapi Bali untuk diunakan sebaai data tainin yan dilakukan oleh petuas BPTU (PTG). Data tesebut akan melewati bebeapa poses yaitu yan petama adalah poses copin, kemudian poses kedua adalah poses ekstaksi fitu dai hasil copin yan telah dilakukan, kemudian infomasi yan P-ISSN:- E-ISSN -

3 Ekaistio dkk,, Sistem Pendukun Keputusan Pemilihan didapat akan disimpan kedalam database. Tahap selanjutnya adalah poses memasukkan amba Sapi Bali untuk diunakan sebaai data testin yan dilakukan oleh petenak (PTR). Data tesebut akan melewati bebeapa poses yaitu yan petama adalah poses copin, kemudian poses kedua adalah poses ekstaksi fitu dai hasil copin yan telah dilakukan, poses ketia adalah poses penklasifikasian menunakan metode KNN, kemudian hasil klasifikasi yan didapat akan ditampilkan oleh sistem. Peancanan diaam ali alotima KNN dapat dilihat pada amba. Gamba Diaam Ali Aloitma KNN Di dalam sistem ini aloitma KNN akan dilakukan setelah sistem melakukan poses ekstaksi fitu untuk mendapatkan fitu ata-ata dan standa deviasi RGB (Spieel, ). Beikut bebeapa tahapan yan diunakan dalam alotima KNN antaa lain:. Sistem mendapatkan inputan beupa infomasi data uji yan telah dimasukkan pada poses sebelumnya. Beikut ini adalah contoh data uji yan ditunjukkan pada tabel. Tabel Tabel Data Uji Sapi Bali Jantan Cita ke j Fitu ke R G B SR SG SB,,,,,, Kela s. Menambil data latih yan telah tesimpan di dalam database. Beikut ini adalah? Dat a Cit a ke i contoh data latih yan ditunjukkan pada tabel. Tabel Tabel Data Latih Sapi Bali Jantan Id Gamb a Fitu ke R G B SR SG SB,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Kelas, Baik,,,,,,,,,, Baik Baik Baik Baik Sedan Sedan Sedan Sedan Sedan Buuk, Buuk,,, Buuk Buuk Buuk. Melakukan pehitunan untuk mencai jaak antaa data latih cita ke i denan data uji cita ke j bedasakan Pesamaan (Pasetyo, ). d(x i,x j ) = n (a (x i ) a (x j )) = dimana: d(x i, x j ) = jaak euclidean antaa vekto x i dan vekto x j a (x i ) = fitu ke dai vekto x i a (x j ) = fitu ke dai vekto x j n = jumlah fitu pada vekto x i dan x j Beikut adalah contoh pehitunan jaak euclidean antaa data latih cita ke- denan data uji cita ke- menunakan pesamaan. d(x,x ) = = (a (x ) a (x )) (,,) (,,) = (,,) (,,) (,,) (,,),,, =,,, =, =, Bedasakan pehitunan jaak euclidean diatas maka didapat nilai jaak euclidean P-ISSN:- E-ISSN -

4 Jounal of Envionmental Enineein & Sustainable Technoloy (JEEST) Vol. No., July, Paes - data uji tehadap data latih sepeti yan ditunjukkan pada Tabel. Hasil dai contoh pehitunan di atas dapat dilihat pada kotak tebal pada Tabel. Tabel Hasil Pehitunan Euclidean Distance d(x i,x j ) X Kelas X, Baik X, Baik X, Baik X, Baik X, Baik X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Buuk X, Buuk X, Buuk X, Buuk X, Buuk. Melakukan penuutan nilai dai hasil pehitunan jaak euclidean poses sebelumnya mulai cita yan mempunyai nilai jaak euclidean tekecil. Hasil penuutan nilai jaak euclidean dapat dilihat pada tabel. Tabel Hasil Penuutan Nilai Jaak Euclidean Data Tedekat d(x i,x j ) X Kelas X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Buuk X, Baik X, Baik X, Baik X, Buuk X, Buuk X, Baik X, Buuk X, Baik X, Buuk. Poses menhitun weihted votin adalah denan mendapatkan nilai K yan akan diunakan untuk poses penklasifikasian. Diasumsikan nilai K yan dipilih adalah, sehina dipilih jua data yan mempunyai jaak tedekat sepeti yan ditunjukkan pada kotak tebal Tabel. Hasil pemilihan nilai jaak euclidean tedekat dapat dilihat pada Tabel. Tabel Hasil Pemilihan Nilai Jaak Euclidean Tedekat d(x i,x j ) C Kelas X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Sedan X, Buuk X, Baik X, Baik X, Baik Lankah selanjutnya adalah menhitun nilai weihted votin pe kelas bedasakan pesamaan (Safiti, ). w i = d(x,x i ) dimana : w i = weihted votin kelas i d(x, x i ) = jaak euclidean antaa vekto x dan vekto x i Beikut ini adalah contoh pehitunan weihted votin dimana diketahui dai data tedekat kelas baik ada data, kelas sedan ada data, dan kelas buuk ada data. w baik = = w sedan = d(x,x i ) (,) =, = w buuk = (,) (,) d(x,x i ) (,) (,) (,) (,) (,) =, = d(x,x i ) (,) =,. Bedasakan hasil dai pehitunan tesebut, data uji diklasifikasikan kedalam kelas Sedan kaena nilai weihted votin kelas sedan mempunyai nilai tebesa. P-ISSN:- E-ISSN -

5 Ekaistio dkk,, Sistem Pendukun Keputusan Pemilihan. Implementasi Implementasi poam klasifikasi kualitas sapi Bali bedasakan fitu wana kulit menunakan metode K-Neaest Neihbo ini dilakukan denan menacu pada peancanan sistem.. Penujian Pada tahap ini dilakukan penujian metode K-Neaest Neihbo dan sistem yan dibanun yaitu Sistem Pendukun Keputusan Pemilihan Bibit Unul Sapi Bali Bedasakan Wana Kulit Menunakan Metode K-Neaest Neihbo. Dataset yan diunakan untuk penelitian ini adalah data amba sapi bali untuk jenis kelamin yaitu data untuk jantan dan data untuk betina. Tiap jenis kelamin dibai lai ke dalam kelas yaitu baik, sedan, dan buuk. Tedapat data ditiap kelasnya. Data yan dipilih untuk data latih dalam penelitian ini adalah data amba sapi bali yan petama ditiap kelas. Untuk tiap satu amba sapi bali dijadikan data latih sehina keseluuhan data latih yan diunakan ada data latih. Penujian yan akan dilakukan antaa lain :. Penujian tehadap nilai K yan tebaik untuk diunakan. Penujian menunakan seluuh data latih tehadap nilai K sampai denan entan nilai (contoh:,,,,,,,,, ). tebaik didapatkan denan caa mencai nilai ataata akuasi tebesa tiap K di semua ukuan piksel.. Penujian tehadap ukuan piksel denan ata-ata tinkat akuasi tetini. Penujian tesebut dilakukan jua tehadap ketia ukuan pixel, yaitu,, dan. Penujian ini didapatkan dai hasil akuasi dai ketia piksel untuk nilai K yan didapat pada penujian petama.. Penujian tehadap jumlah data latih denan akuasi tebaik yan diunakan. Penujian ini dilakukan denan caa melakukan penujian tehadap jumlah data latih masin-masin,,,, dan tiap kelas. Sehina jumlah data latih yan diunakan adalah,,, dan.. Setelah mendapat paamete-paamete fitu yan tebaik, makan dilakukan penujian akuasi antaa sistem denan paka. Penujian ini menunakan semua data uji dan akan dilakukan pebandinan antaa hasil klasifikasi yan dilakukan sistem denan paka.. HASIL PEMBAHASAN Penujian akan dilakukan sesuai denan peancanan skenaio uji coba sebelumnya, dimana akan tedapat skenaio penujian antaa lain : penujian paamete dan penujian sistem. Untuk penujian paamte akan dilakukan penujian nilai K, penujian ukuan cita, dan penujian jumlah data latih. Tujuan dilakukan skenaio penujian adalah aa didapatkan paamete yan dapat menhasilkan akuasi yan tebaik dan sistem denan akuasi yan tebaik.. Penentuan Penujian nilai K meupakan penujian untuk mencai nilai K yan mempunyai akuasi tetini di semua ukuan pixel. Penujian ini dilakukan denan menunakan seluuh data latih yaitu data latih untuk tiap jenis kelamin. Diasumsikan nilai K yan dipilih peneliti adalah mulai dai. Hal tesebut kaena nilai K = memiliki kondisi minimum jika tejadi kondisi kelas yan meata maka akan dipeoleh kelas baik tedapat, kelas sedan tedapat, dan kelas buuk tedapat. Peneliti melakukan penujian denan vaian nilai K sebanyak tehadap data uji yan beasal dai dataset ( data teakhi ditiap kelas untuk jenis kelamin). Hasil penujian nilai K untuk sapi bali jantan dapat dilihat pada Tabel. Tabel Penujian Sapi Bali Jantan Pixel Pixel Pixel Rata- Rata,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, P-ISSN:- E-ISSN -

6 % % Jounal of Envionmental Enineein & Sustainable Technoloy (JEEST) Vol. No., July, Paes -,,,, Dai kotak tebal yan ada di tabel dapat dilihat bahwa hasil penujian tehadap nilai K untuk sapi bali jantan didapatkan nilai K tebaik adalah denan akuasi ata-ata, %. Sedankan untuk hasil penujian nilai K untuk sapi bali betina dapat dilihat pada Tabel. Tabel Penujian Sapi Bali Betina Pixel Pixel Pixel Rata-Rata,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Dai kotak tebal yan ada di Tabel dapat dilihat bahwa hasil penujian tehadap nilai K untuk sapi bali betina didapatkan nilai K tebaik adalah denan akuasi ata-ata, %. Gafik pebandinan akuasi nilai K antaa sapi bali jantan dan sapi bali betina dapat dilihat pada Gamba... Jantan Gamba Gafik Pebandinan Penujian. Penentuan Ukuan Cita Penujian ukuan cita dilakukan tehadap nilai K tebaik yan telah diujikan sebelumnya. Penujian dilakukan denan caa mencai nilai akuasi tiap cita pada nilai K = untuk sapi bali jantan dan K = untuk sapi bali betina. Penujian ukuan pixel menunakan seluuh data latih yaitu data latih. Hasil dai penujian ukuan pixel tehadap nilai K tebaik sapi bali jantan dapat dilihat pada Tabel. Tabel Penujian Ukuan Pixel Tehadap Tebaik Sapi Bali Jantan Pixel Pixel Pixel,,, Tabel menacu bais yan telah ditandai pada tabel. Bedasakan kotak tebal pada tabel didapatkan hasil dai akuasi ukuan pixel tebaik beada di semua ukuan. Sehina dipilih ukuan cita pixel untuk diunakan pada penujian beikutnya kaena sudah mewakili ukuan cita pixel dan pixel. Sedankan untuk hasil penujian ukuan cita tehadap nilai K tebaik sapi bali betina dapat dilihat pada Tabel. Tabel Penujian Ukuan Cita Tehadap Tebaik Sapi Bali Betina Nilai K Cita pixel Cita pixel Cita pixel,,, Tabel menacu bais yan telah ditandai pada Tabel. Bedasakan kotak tebal pada Tabel didapatkan hasil dai akuasi ukuan cita tebaik beada di ukuan pixel denan akuasi,%. Gafik pebandinan hasil penujian ukuan cita antaa sapi bali jantan dan sapi bali betina dapat dilihat pada Gamba. Betina..... Ukuan CIta Jantan Betina Gamba Gafik Pebandinan Ukuan Cita P-ISSN:- E-ISSN -

7 % Ekaistio dkk,, Sistem Pendukun Keputusan Pemilihan. Penentuan Jumlah Data Latih Penujian jumlah data latih dilakukan tehadap nilai K tebaik dan ukuan cita tebaik yan telah diujikan sebelumnya. Jumlah data latih yan akan diujikan adalah,,,, dan data latih yan dipilih secaa andom oleh sistem. Data uji yan diunakan sama denan data uji yan diunakan pada penujian nilai K yaitu data uji yan beada di semua kelas pada kedua jenis kelamin. Hasil penujian akuasi jumlah data latih tehadap nilai K dan ukuan cita tebaik untuk sapi bali jantan dapat dilihat pada Tabel. Tabel Penujian Jumlah Data Latih Tehadap dan Ukuan Cita Tebaik Sapi Bali Jantan Jumlah Data Latih Pixel Yan Diujikan,,,,, Sedankan hasil akuasi penujian jumlah data latih tehadap nilai K dan ukuan cita tebaik sapi bali betina dapat dilihat pada tabel. Tabel Hasil Penujian Jumlah Data Latih Tehadap Dan Ukuan Cita Tebaik Sapi Bali Betina Jumlah Data Latih Yan Pixel Diujikan,,,,, Hasil akuasi pada skenaio uji coba diepesentasikan pada afik pebandinan hasil penujian jumlah data latih antaa sapi bali jantan dan sapi bali betina dapat dilihat pada Gamba. Jumlah Data Latih Gamba Gafik Pebandinan Hasil Penujian Jumlah Data Latih Antaa Sapi Bali Jantan dan Sapi Bali Betina Bedasakan kotak tebal pada Tabel dapat dilihat jumlah data latih yan memiliki tinkat akuasi tebaik untuk sapi bali jantan adalah data latih denan akuasi %. Sedankan bedasakan kotak tebal pada tabel diketahui nilai akuasi penujian jumlah data latih untuk sapi bali betina memiliki nilai yan sama yaitu,% pada jumlah data latih dan. Sehina dipilih jumlah data latih yan diunakan dalam klasifikasi kaena denan jumlah data latih yan sedikit, kineja sistem dalam menklasifikasi lebih inan.. Penujian Antaa Paka dan Sistem Penujian tehadap sistem ini dilakukan denan menunakan hasil tebaik dai penujian-penujian sebelumnya. Penujian sapi bali jantan dilakukan tehadap nilai K=, ukuan cita pixel, dan jumlah data latih. Sedankan untuk penujian sapi bali betina dilakukan tehadap nilai K=, ukuan cita pixel, dan jumlah data latih. Hasil penujian akuasi antaa paka dan sistem untuk sapi bali jantan dapat dilihat pada Tabel. Tabel Hasil Penujian Antaa Paka dan Sistem untuk Sapi Bali Jantan Jantan Betina Weihted Votin Klasifik ID Pediksi Hasi Baik Sedan Buuk asi Sapi Paka l Sistem,,E- Baik Baik Bena,,E- Baik Baik Bena,E-,E- Baik Baik Bena, Baik Baik Bena,E-,E- Baik Baik Bena, Sedan Sedan Bena P-ISSN:- E-ISSN -

8 Jounal of Envionmental Enineein & Sustainable Technoloy (JEEST) Vol. No., July, Paes -, Sedan Sedan Bena, Sedan Sedan Bena, Sedan Sedan Bena,, Sedan Sedan Bena, Buuk Buuk Bena,E-,E- Buuk Bu Bena uk,, Buuk Bu Bena uk,e- Buuk Bu Bena uk,e- Buuk Bu Bena uk Sedankan hasil penujian akuasi antaa paka dan sistem untuk sapi bali betina dapat dilihat pada tabel. Tabel Hasil Penujian Antaa Paka dan Sistem untuk Sapi Bali Betina ID Sapi Weihted Votin Pediksi Klasifikasi Baik Sedan Buuk Paka Sistem Hasil,,, Baik Baik Bena,,, Baik Baik Bena,,, Baik Buuk Salah,,, Baik Buuk Salah,,, Baik Baik Bena,,, Sedan Sedan Bena,,, Sedan Sedan Bena,,, Sedan Sedan Bena,,E-, Sedan Buuk Salah E-,,, Sedan Sedan Bena,,E-, Buuk Buuk Bena E-,,, Buuk Sedan Salah E-,,E-, Buuk Buuk Bena E-,,, Buuk Buuk Bena E-,, Buuk Sedan Salah Denan menunakan pesamaan (-) didapatkan akuasi untuk penujian sapi bali jantan adalah sebaai beikut: akuasi sapi bali jantan = % = % Sedankan untuk penujian SPK sapi bali betina adalah sebaai beikut: akuasi sapi bali betina = % =,% Klasifikasi sapi bali betina memiliki akuasi yan endah dikaenakan amba sapi bali betina yan diposes tidak baus dan tedapat noise. Hal tesebut tejadi kaena tedapat kendala dalam poses penambilannya, sepeti kamea yan hanya menunakan lensa fix (tidak dapat diunakan untuk menankap amba objek yan bejaak jauh) dan cahaya matahai yan telalu teik sehina menimbulkan bayanan saat penambilan amba dan membuat pebedaan wana sapi bali betina tiap kelas tidak beitu jelas telihat.. Kesimpulan. PENUTUP Bedasakan hasil analisa tehadap penujian sistem yan dilakukan dalam penelitian ini didapatkan nilai-nilai yan palin optimal untuk diunakan pada penujian sistem. Nilai-nilai tesebut adalah nilai K=, ukuan cita piksel, dan jumlah data latih utnuk sapi Bali jantan. Sedankan untuk sapi Bali betina menunakan nilai K=, ukuan cita piksel, dan jumlah data latih. Hasil uji coba penujian akuasi antaa paka dan sistem menunjukkan bahwa untuk klasifikasi Sapi Bali bejenis kelamin jantan didapatkan tinkat akuasi sebesa %, sedankan untuk klasifikasi Sapi Bali bejenis kelamin betina didapatkan tinkat akuasi sebesa,%. Klasifikasi sapi bali betina memiliki akuasi yan endah kaena tedapat kendala dalam penambilan amba dan posisi daeah amba sapi bali yan akan dipoton tedapat noise.. Saan Saan untuk penelitian beikutnya adalah sebaai beikut:. Menimplementasikan metode KNN denan pehitunan jaak selain euclidean distance untuk dapat membandinkan tinkat akuasi.. Dapat melakukan penambahan jumlah keaaman dataset kaena dataset yan diunakan dalam skipsi ini hanya sebanyak data amba untuk setiap kelas di jenis kelamin jantan dan betina.. Dalam poses penambilan data amba sebaiknya menunakan pealatan yan sesuai denan kondisi lapanan, sepeti kamea lensa tele. Dikaenakan kondisi lapanan yan sanat luas dan kondisi objek yan selalu beeak bila didekati. P-ISSN:- E-ISSN -

9 Ekaistio dkk,, Sistem Pendukun Keputusan Pemilihan. Untuk kendala dalam pencahayaan sebaiknya tidak menambil amba sapi bali saat matahai teik untuk menuani kemunkinan tejadi bayanan. Bisa menunakan fomat komponen wana lain yan lebih tahan atau tidak tepenauh tehadap cahaya. DAFTAR PUSTAKA ANDARURESMI, RATRI,, Indentifikasi Tipe Wilayah Bebasis Penolahan Cita Penindeaan Jaak Jauh, hal. -, Posidin SENTIA, Politeknik Neei Malan GUNTORO, SUPRIO,, Membudidayakan Sapi Bali, Kanisius, Yoyakata PRASETYO, EKO,, Data Minin :Konsep dan Aplikasi Menunakan MATLAB, ANDI, Yoyakata SAFITRI, MUTIHERA,, Deteksi Hutan Manovedi Pantai Utaa Jakata Menunakan Cita dai Goole Eath denan Metode Cuvelet, hal. -, Fakultas Teknik Elekto dan Komunikasi IT Telkom, Bandun SOEKARDONO, dkk,, Identifikasi Gade Sapi Bali Betina Bibit dan Koefisien Repoduksi Sapi Betina di Popinsi Nusa Tenaa Baat, Buletin Petenakan Vol. (): -, Juusan Ilmu Poduksi Tenak, Fakultas Petenakan, Univesitas Mataam SPIEGEL, R. MURRAY,, Schaum s Outline of Theoy and Poblems of Statistics /ed, McGaw-Hill, Inc, United States of Ameica WHIDHIASIH, RETNO NUGROHO, dkk,, Klasifikasi Buah Belimbin Bedasakan Cita Red-Geen-Blue Menunakan KNN dan LDA, Junal Penelitian Ilmu Kompute, System Embedded & Loic () : -, Poam Studi Teknik Kompute Univesitas Islam Bekasi P-ISSN:- E-ISSN -

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGITIGA TRIPLE BAND ( 2,3 GHz, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz )

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGITIGA TRIPLE BAND ( 2,3 GHz, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz ) STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGITIGA TRIPLE BAND (,3 GHz, 3,3 GHz DAN 5, GHz ) Ibahim Sinaa, Ali Hanafiah Rambe Depatemen Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Sumatea Utaa Jl. Almamate,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK GOVERNOR JENIS PROELL DAN HARTNELL HASIL DESAIN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PRAKTIKUM FENOMENA

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK GOVERNOR JENIS PROELL DAN HARTNELL HASIL DESAIN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PRAKTIKUM FENOMENA Posidin Temu Ilmiah Nasional Dosen Teknik 007 FT-UNTAR ISBN : 978-979-9973--6 STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK GOVERNOR JENIS PROELL DAN HARTNELL HASIL DESAIN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PRAKTIKUM FENOMENA

Lebih terperinci

HUKUM GRAVITASI NEWTON

HUKUM GRAVITASI NEWTON HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

SISTEM IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN (GLCM) DAN JARAK CANBERRA

SISTEM IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN (GLCM) DAN JARAK CANBERRA SISTEM IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN (GLCM) DAN JARAK CANBERRA Mentai Hidanti, Ajub Ajulian Zaha, R. Rizal Isnanto DepatemenTeknik Elekto, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

Variasi Kuat Medan Gravitasi

Variasi Kuat Medan Gravitasi Vaiasi Kuat edan avitasi By Anawa Kuat medan avitasi bumi sanat dipenaui ole bebeapa al, antaa lain:. KETINIAN Vaiasi kuat medan avitasi akibat penau ketinian maksudnya, bawa besanya aya yan dialami ole

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI E Gaik Funsi Tionometi Untuk memahami unsi tionometi secaa umum, telebih dahulu kita akan membahas aik unsi tionometi dasa, aitu aik unsi = sin, = cos dan = tan Gaik

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM) Inda Hatato Tambunan, 13203178 Pogam Studi Teknik Elekto, Sekolah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

Fathoni Azis, I Nengah Sumerti, Ngadirin

Fathoni Azis, I Nengah Sumerti, Ngadirin Junal Teknik Elekto Vol. No.2 79 NLISIS KEUGIN DY PD SLUN TNSMISI EHV (EXT HIGH VOLTGE) DI PT. PLN PESEO PENYLUN DN PUST PENGTUN BEBN JW BLI EGIONL JW TENGH DN DIY UNIT PELYNN TNSMISI UNGN Fathoni zis,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2016/2017

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2016/2017 MKB3383 - Teknik Pengolahan Cita Opeasi Piksel dan Histogam Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 216/217 Outline Opeasi Piksel Histogam Cita Meningkatkan Keceahan Meegangkan Kontas Ekualisasi Histogam Outline

Lebih terperinci

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. Uraian Materi Pokok

Kompetensi Dasar. Uraian Materi Pokok Kopetensi Dasa Menevaluasi peikian diinya tehadap keteatuan eak planet dala tatasuya bedasakan huku-huku Newton Uaian Matei Pokok Huku Gavitasi Newton A. HUKUM GAVIASI UMUM NEWON 1. Gaya Gavitasi Gaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Yahya Ahmadi Bata, Ali Hanafiah Rambe Konsentasi Teknik Telekomunikasi, Depatemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAA Susi Hendatie STMIK Palangkaaya Jalan G.Obos No. Palangkaaya Email : sesyalang@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) DAN TRANSFORMASI FOURIER PADA SINYAL CURAH HUJAN INDONESIA

ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) DAN TRANSFORMASI FOURIER PADA SINYAL CURAH HUJAN INDONESIA ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) DAN TRANSFORMASI FOURIER PADA SINYAL CURAH HUJAN INDONESIA P. SEPTIAWAN 1, S. NURDIATI 2,A.SOPAHELUWAKAN 3 Abstak Cuah hujan meupakan paamete atmosfe yang sulit

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Budi Fachizal ), Indah Fiti Astuti

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

Dimensi Partisi pada Graf Kincir

Dimensi Partisi pada Graf Kincir Dimensi Patisi pada Gaf Kinci Disusun Oleh : Chanda Iawan NRP.00 09 0 Abstak Misalkan G(VE) adalah gaf tehubung dan S adalah sebuah subset dai V(G) jaak antaa v dan S adalah dv S min d v x x S.Suatu gaf

Lebih terperinci

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Outlie Outlie meupakan suatu pengamatan yang menyimpang cukup jauh dai pengamatan lainnya sehingga menimbulkan kecuigaan bahwa pengamatan tesebut beasal dai distibusi data yang bebeda

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES Satia Bayu Aji Teknik Infomatika Fakultas Ilmu Kompute Univesitas Dian Nuswantoo Semaang

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,

Lebih terperinci

STUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA

STUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA Studi Inteaksi Dua (Bima Anang Dwijaya)247 STUDI INTERAKSI DUA NUKLEON DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA INTERACTION STUDY OF TWO NUCLEONS AND CRITICAL PHENOMENON OF THE POTENTIAL YUKAWA Oleh : Bima

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Cita Opeasi Piksel dan Histogam Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 215/216 Outline Opeasi Piksel Histogam Cita Meningkatkan Keceahan Meegangkan Kontas Ekualisasi Histogam Outline

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi JUISI, ol. 02, No. 0, Febuai 206 Decision Suppot System untuk Penentuan Pembeian Beasiswa Pestasi di Peguuan Tinggi Devi Dwi Puwanto Abstak Tiap peguuan tinggi biasanya membeikan bebeapa untuk mahasiswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP ABSTRAK

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP ABSTRAK PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP Devi Yunita 1, Eka Ridhawati 2 Juusan Sistem Infomasi, STMIK Pingsewu Lampung Jl.Wisma Rini No. 09 Pingsewu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies IJCETS (1) (013) Indonesian Jounal of Cuiculum and Educational Technology Studies http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp PENGEMBANGAN MEDIA PENDUKUNG BAHAN AJAR GURU BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA MIMO CDMA DENGAN SPREADING CODE YANG BERBEDA PADA KANAL FADING RAYLEIGH

ANALISA KINERJA MIMO CDMA DENGAN SPREADING CODE YANG BERBEDA PADA KANAL FADING RAYLEIGH ANALISA KINERJA MIMO CDMA DENGAN SPREADING CODE YANG BERBEDA PADA KANAL FADING RAYLEIGH Ilham, Rezamal 1, Diafai Djuni, I.G.A.K. 2, Dewi Wiastuti, Ni Made Ay Esta. 3, 1 Mahasiswa juusan Teknik Elekto,

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura Hak cipta dilindungi Undang-Undang Cetakan, Agustus 04 Ditebitkan oleh: Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan Alam, Univesitas Pattimua SBN: 978-60-9755-- Deskipsi halaman sampul : Gamba yang ada pada

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal berbasis Kepakaran

Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal berbasis Kepakaran JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Peancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alu Pelayaan Sempit dan Dangkal bebasis Kepakaan Agni Rohmana Anggaini (4206 100 054) Dosen Pembimbing D.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk

Lebih terperinci

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL IDROGEN abib Mustofa, Bambang Supiadi, Rif ati Dina andayani Pogam Studi Pendidikan Fisika FKIP Univesitas Jembe email: abib.mustofa.7@gmail.com Abstact:

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

JURNAL ITSMART Vol 3. No 2. Desember 2014 ISSN :

JURNAL ITSMART Vol 3. No 2. Desember 2014 ISSN : IMPLEMENTASI ALGORITMA ITERATIVE DIHOTOMISER PADA PENYELEKSIAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UNS Tisna Dedi Utama Sari Widya Sihwi Afrizal Doewes Jurusan Informatika Jurusan Informatika Jurusan Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

20 SEBATIK STMIK WICIDA

20 SEBATIK STMIK WICIDA 0 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN MONITORING KEHADIRAN PEGAWAI HONORER DAN PADA KANTOR SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DAERAH (UPTD) KABUPATEN

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016 J. Infomatika AMIKLB Vol.4 No.2/Mei/26 PENERAPAN METODE PERCEPTRON MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT TUBERCULOSIS ( TBC ) PRIMER PADA ANAK ( STUDI KASUS PUSKESMAS BAGAN BATU, KAB.ROKAN HILIR, RIAU ) Oleh : VOLVO

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Haga Tahanan Jenis Teoi yang mendasai metode tahanan jenis atau metode geolistik adalah hukum Ohm [7] yang mempunyai pesamaan : V I = (2.) R Dengan V menyatakan tegangan (volt),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS DATA RUNTUN WAKTU DEBIT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DI DAS WURYANTORO PADA AWLR KECAMATAN WURYANTORO

ANALISIS DATA RUNTUN WAKTU DEBIT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DI DAS WURYANTORO PADA AWLR KECAMATAN WURYANTORO ISSN 354-8630 ANALISIS DATA RUNTUN WAKTU DEBIT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DI DAS WURYANTORO PADA AWLR KECAMATAN WURYANTORO Hei Eko Pasetyo 1), Rintis Hadiani ), Setiono 3) 1) Mahasiswa Juusan Teknik

Lebih terperinci