HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Transkripsi

1 Volume 1, Nomo : Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekeasi Fakultas Keguuan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Syiah Kuala, Banda Aceh 3111 ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah apakah tedapat hubungan antaa kebugaan jasmani dengan hasil belaja IPA di SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013. Penelitian ini betujuan untuk untuk mengetahui hubungan kebugaan jasmani dengan hasil belaja IPA siswa SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013. Penelitian ini mengunakan metode penelitian deskiptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh pelajaan 01/013 yang bejumlah 180. Kemudian diambil sampel dengan teknik andom sampling sebanyak 35 oang (0% dai total populasi). Teknik pengumpulan data kebugaan jasmani dengan tes kebugaan jasmani dan hasil belaja IPA dengan mengambil data dokumentasi beupa nilai apo siswa. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan umus koelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tedapat hubungan yang signifikan antaa kebugaan jasmani dengan hasil belaja IPA siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013 dengan ( = 0,70). Kebugaan jasmani membei kontibusi sebesa 49,7% tehadap hasil belaja IPA pada SMP Negei 8 Banda Aceh. Kata kunci : kebugaan jasmani, hasil belaja PENDAHULUAN Pendidikan dilihat dai undang-undang tentang sistem pendidikan akan bebeda tetapi maksudnya tetap tetuju pada potensi dii. Hal tesebut tecantum dalam undang-undang sistem pendidikan No 0 tahun 003 bahwa: Peseta didik adalah anggota masyaakat yang beusaha mengembangkan potensi dii melalui poses pembelajaan yang tesedia pada jalu, jenjang, dan jenis pendidikan tetentu. Penyataan tesebut telihat bahwa setiap masyaakat haus beusaha mengembangkan potensi dii dengan caa belaja melalui pendidikan yang disediakan oleh pemeintah sesuai jenjang pendidikan yang ingin dicapai oleh masyaakat dengan jalunya masing-masing. Lembaga pendidikan yang menjalankan tuntutan pendidikan nasional memiliki bebeapa tingkat, antaa lain TK, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA. Untuk menyelesaikan suatu tingkatan pendidikan siswa haus menyelesaikan mata pelajaan yaitu pelajaan ilmu pengetahuan alam (IPA), ditingkat SMP yang temasuk kedalam mata pelajaan IPA yaitu matematika, fisika dan biologi. Bidang studi pengetahuan alam bekaitan dengan caa mencai tahu tentang alam secaa sistematik, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang beupa konsepkonsep dan pinsip-pinsip saja tetapi juga meupakan suatu penemuan. Pendidikan IPA di sekolah dihaapkan dapat menjadi tempat bagi siswa untuk mempelajai potensi dii dan alam semesta seta pengembangan lebih lanjut dalam meneapkannya didalam kehidupan sehai-hai. Kebugaan jasmani meupakan salah satu syaat yang haus dimiliki oleh setiap individu sebagai tingkat kondisi fisik ataupun kemampuan keja fisik tetentu yang dimiliki oleh seseoang. 79

2 Volume 1, Nomo : Mei 015 Oleh kaena itu olahaga yang dilakukan dengan tepat dan teatu dapat mempetinggi atau setidaknya mampu mempetahankan kebugaan. Apabila jasmani dalam keadaan sehat tentu kita mampu melakukan bebagai aktivitas dan kegiatan dengan lanca. Kebugaan jasmani antaa lain Menuut Budi (010:89) adalah kemampuan tubuh seseoang untuk melakukan tugas pekejaan sehai-hai tanpa menimbulkan kelelahan yang beati. Pendapat tesebut menjelaskan bahwa kebugaan sangatlah dipelukan dalam kehidupan untuk melakukan kegiatan/pekejaan sehai-hai tubuh tidak mengalami kelelahan yang beati sehingga dapat melanjutkan kegiatan sama sepeti oang-oang yang buga lainnya. Mendapatkan kondisi kesegaan jasmani yang pima seseoang pelu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaan jasmani dengan metode latihan yang bena. Fakto-fakto yang mempengauhi pestasi belaja disebabkan oleh fakto intenal (dai dalam siswa) dan fakto ekstenal (dai lua siswa), kondisi tesebut tuut bepean dalam aktivitas diinya sehai-hai. Fakto intenal yang dapat mempengauhi poses dan hasil belaja adalah keadaan/kondisi jasmani dan ohani siswa. Fakto ekstenal adalah keadaan keluaga, sekolah, lingkungan (Syah, 010:19). Fakto yang mempengauhi pestasi belaja yaitu kodisi jasmani siswa maka yang di maksud didalamnya yaitu kebugaan jasmani siswa. Kebugaan jasmani adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaan yang menyeluuh yang m embei kesanggupan kepada seseoang untuk menjalankan hidup yang poduktif dan dapat menyesuaikan dii pada tiap pembebanan fisik yang layak (Haiy, 006:57). Lebih lanjut Menuut Budi (010:8) apabila jasmani kita dalam keadaaan buga dan sehat, tentu kita mampu melakukan bebagai aktivitas dan kegiatan sehai-hai dengan lanca. Sangat bebeda jika kita sedang sakit, tentu tidak bisa melaksanakan kegiatan sehai-hai dengan baik. Saat sedang sakit siswa tidak bisa masuk sekolah, belaja, ataupun bemain. Penyataan tesebut menjelaskan bahwa dalam kebugaan jasmani yang mempengauhi adalah aspek fisik dimana fisik adalah nomo satu dalam melakukan suatu pekejaan sehai-hai pekejaan beat maupun ingan. Apabila kebugaan kuang maka belaja pun tidak bisa dilaksanakan oleh setiap siswa dan apabila siswa tidak bisa belaja maka niali siswa tesebut akan kuang maka kebugaan siswa sangat penting untuk kelangsungan pembelajaan. Tingkat pendidikan SMP/MTS atau biasa disebut masa emaja peseta didik mengalami petumbuhan dan pekembangan yang sangat pesat. Pada masa ini peseta didik membutuhkan geak yang cukup untuk menunjang petumbuhan fisik, selain itu peseta didik juga membutuhkan pehatian dan dukungan yang positif dai lingkungannya untuk mengontol tahap pekembangannya. Salah satu pelajaan yang sangat mendukung dalam pekembangan peseta didik meupakan pelajaan pendidikan jasmani olahaga dan kesehatan. Mengikuti pendidikan jasmani olahaga dan kesehatan peseta didik sangat membutuhkan fisik yang sega guna mampu untuk melakukan setiap geakan yang akan diajakan. Semua oang membutuhkan jasmani yang sega, dengan jasmani yang sega dapat membantu setiap siswa dalam mengejakan aktivitas sehai-hai sepeti belaja, sehingga semakin tinggi tingkat kesegaan siswa, maka semakin mudah siswa tesebut untuk melaksanakan aktivitas utinnya di sekolah. Dalam hal tesebut aktivitas peseta didik dalam poses belaja mengaja di lembaga pendidikan sekolah. Kesehatan yang buuk, pekembangan fisik yang lambat menyebabkan tingkat mental yang endah, sehingga akan mempengauhi hasil dai belaja. Hasil belaja meupakan keteampilan-keteampilan yang dikuasai oleh siswa setelah ia mengikuti poses pembelajaan (Sudjana, 009:). Sesuai dengan hal tesebut, hasil belaja dapat dilihat dai kumpulan nilai-nilai selama peiode waktu yang telah ditetapkan. Apabila tujuan pembelajaan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa poses belaja mengaja telah behasil dilaksanakan. Logika kita dapat memahami bahwa dengan 80

3 Volume 1, Nomo : Mei 015 kebugaan jasmani yang baik maka dapat mempengauhi hasil belaja siswa pada seluuh mata pelajaan dan di dalamnya temasuk mata pelajaan IPA. Bedasakan uaian diatas penulis tetaik untuk meneliti tentang hubungan kebugaan jasmani tehadap hasil belaja IPA secaa mendalam. Alasan penulis memilih SMP Negei 8 Banda Aceh sebagai tempat penelitian kaena menuut hasil pengamatan pendahuluan yang penulis lakukan, tedapat banyak siswa yang kuang pada nilai IPA. Oleh kaena itu, penulis ingin mengadakan penelitian yang bejudul Hubungan Kebugaan Jasmani Dengan Hasil Belaja IPA Siswa Kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013. METODE PENELITIAN Penelitian ini temasuk dalam penelitian deskiptif koelasional, yaitu penelitian yang betujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan antaa satu vaiabel dengan vaiabel lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Aikunto (1991:7) menyatakan penelitian deskiptif ini dilakukan untuk mempeoleh hubungan kebugaan jasmani dengan nilai IPA. Lebih lanjut Noo (011:34) mengatakan Penelitian deskiptif adalah penelitian yang beusaha memecahkan suatu peistiwa/kejadian yang tejadi saat sekaang. Sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menjawab pemasalahan adalah pendekatan koelasional, jadi penelitian ini temasuk kedalam penelitian diskiptif dengan teknik koelasional. Lebih lanjut Aikunto (1991:7) bependapat bahwa Dalam penelitian koelasional, peneliti memilih individu-individu yang mempunyai vaiasi dalam hal yang diselidiki, semua anggota kelompok yang dipilih sebagai subjek penelitian diuku mengenai jenis vaiabel yang diselidiki, kemudian dihitung untuk diketahui koelasinya. HASIL PENELITIAN Hasil seangkaian penelitian lapangan yang dilakukan pada siswa kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh, dipeoleh data penelitian beupa tes kebugaan jasmani dan mengambil data beupa nilai IPA siswa tesebut. Data-data tesebut ditabulasikan kedalam tabel dan hasilnya sebagai beikut. Data Mentah Tes Kebugaan Jasmani Pada Siswa Kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013: No Nama Lai 50m Gantung Angkat tubuh TKJI Baing Duduk Loncak Tegak Lai 1000m hasil sko hasil sko hasil sko hasil sko Hasil sko 1 T. Rizki 7, ,16 3 Mujibuahman 7, ,1 4 3 Aif Iwandi 7, ,3 4 4 Fily 8, ,58 5 M. Ridho 7, , Kalfin 7, ,3 3 7 Puta Aulia 6, ,6 3 8 M. Zidan 6, ,

4 Volume 1, Nomo : Mei Maulizin 7, , Saibul 7, , Muklisin 7, , Fahizal 7, , Ikal Qadi 7, , Mujibuahman 7, , Muhajji 8, , Mukhalidin 8, , Reza Zuliansyah 7, , Saddam Husen 7, , Ifiandi ,8 3 0 Alfa Ziki 7, , Fadil. M 7, ,49 3 Anzul Fahan 8, ,1 3 3 Faja Aiski 7, ,35 4 Panji 7, , M. Alkausa 8, ,51 6 Najeli 7, , Maulana Jaya , Fahul Rizal 9, , Damawan 6, , Maulana , Muyasi 8, , Lailul Ikam , M. Rizki yani 7, ,10 34 Noval Sidiq 7, , Ibahim 7, ,45 4 Rekapitulasi Data Mentah Dai Hasil Penelitian Pada Siswa Kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013 No Nama Kebugaan Jasmani Hasil Belaja IPA T. Rizki Mujibuahman Aif Iwandi Fily M. Ridho Kalfin Puta Aulia M. Zidan Maulizin Saibul Muklisin Fahizal

5 Volume 1, Nomo : Mei Ikal Qadi Mujibuahman. AR Muhajji Mukhalidin Reza Zuliansyah Saddam Husen Ifiandi Alfa Ziki Fadil. M Anzul Fahan Faja Aiski Panji M. Alkausa Najeli Maulana Jaya Fahul Rizal Damawan Maulana Muyasi Lailul Ikam M. Rizki yani Noval Sidiq Ibahim JUMLAH Pehitungan Nilai Rata-Rata (X) dan (Y) Dalam menghitung ata-ata telebih dahulu mencai jumlah keseluuhan nilai awal dai bebeapa vaiabel maka nilai itulah yang akan dimasukkan kedalam umus pencaian ata-ata bedasakan hasil tes motivasi belaja dan hasil belaja siswa sebagaimana tedapat pada tabel diatas, kemudian data yang dipeoleh dilanjutkan mencai nilai ata-ata sebagai beikut: Menghitung ata-ata kebugaan jasmani (X) X 603 X = 17, n 35 Bedasakan hasil pehitungan diatas, dapat dikemukakan bahwa ata-ata kebugaan jasmani siswa SMP Negei 8 Banda Aceh adalah 17,. Menghitung ata-ata hasil belaja (Y) Y 634 Y = 75, 5 n 35 Bedasakan hasil pehitungan diatas, dapat dikemukakan bahwa ata-ata hasil belaja IPA siswa SMP Negei 8 Banda Aceh tahun pelajaan 01/013 adalah 75,5. Tabel Penolong Untuk Mencai Standa Deviasi Kebugaan Jasmani (X) 83

6 Volume 1, Nomo : Mei 015 No. X (X-X) (X-X) ,171 Mencai nilai standa deviasi kebugaan jasmani (X) SD X n 1 X n 84

7 Volume 1, Nomo : Mei 015 SD SD SD , SD,13 SD 1, ,83 34 Bedasakan hasil pehitungan diatas dipeoleh bahwa standa deviasi kebugaan jasmani siswa SMP Negei 8 Banda Aceh adalah 1,457 Tabel Penolong Untuk Mencai Standa Deviasi Hasil Belaja IPA (Y) No. Y (Y-Y) (Y-Y)

8 Volume 1, Nomo : Mei ,686 Mencai Standa Deviasi Hasil Belaja IPA (Y) SD SD SD SD Y n , Y n ,31 34 SD 43,00 SD 6,559 Bedasakan hasil pehitungan diatas dipeoleh bahwa standa deviasi hasil belaja IPA siswa SMP Negei 8 Banda Aceh adalah 6,559 Pehitungan Nilai Koefisien Koelasi Poduct Momen No. X Y X Y XY

9 Volume 1, Nomo : Mei Mencai pehitungan nilai koelasi n XY X Y xy n X X n Y xy Y xy xy xy xy xy ,71 0,705 87

10 Volume 1, Nomo : Mei 015 Hasil pehitungan data diatas, menunjukkan bahwa nilai koefisien koelasi antaa kebugaan jasmani dengan Hasil Belaja IPA Siswa kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh tahun pelajaan 01/013 adalah 0,705. Pehitungan Nilai Koefisien Deteminasi Setelah mendapat hasil pehitungan nilai koelasi, maka dilanjutkan mencai pehitungan deteminasi ini tujuannya untuk melihat besanya koelasi vaiabel X dengan Y dengan menggunakan umus: KP = x100% = 0,705 x100% = 0,497x100% = 49,7% Atinya vaiabel kebugaan jasmani dengan Hasil Belaja IPA Siswa kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh tahun pelajaan 01/013 sebesa 49,7%. Pehitungan Uji Signifikan Bedasakan hasil koefisien koelasi antaa vaiabel diatas, selanjutnya dapat ditentukan uji kebeatian koelasi antaa kebugaan jasmani Dengan Hasil Belaja IPA Siswa SMP Negei 8 Banda Aceh tujuannya untuk mendapatkan thit dan kemudian dibandingkan dengan ttab sehingga menetukan apakah ini signifikan ataupun tidak signifikan dengan menggunakan umus sebagai beikut: t n 1 0, t 1 0,705 0, t 1 0,497 0,705 5,745 t 0,503 4,048 t 0,710 t 5,705 Kaidah pengujian: Jika thit ttab, maka Ho ditolak dan thit ttab, maka Ho diteima. Bedasakan pehitungan diatas, α = 0,05 dan n = 35, uji satu pihak; dk = n = 35- = 33, sehingga dipeoleh ttab =,035. Tenyata ttab lebih dai thit atau 5,705 >,035, maka Ho ditolak, atinya tedapat hubungan yang signifikan antaa kebugaan jasmani dengan Hasil Belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh. Hal tesebut sesuai dengan hipotesis yang digunakan yaitu: tedapat hubungan yang signifikan antaa kebugaan jasmani dengan Hasil Belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/

11 Volume 1, Nomo : Mei 015 PEMBAHASAN Bedasakan hasil penelitian dan pengolahan data kebugaan jasmani Dengan Hasil Belaja IPA dipeolehnya koelasi antaa kebugaan jasmani Dengan Hasil Belaja IPA yang tedii dai dia item tes telah dipeoleh hasil sebesa 0,705, maka pelu dilakukan pengujian hipotesis apakah signifikan atau tidak. Uji hipotesis ini, penulis menggunakan uji-t dengan hipotesis sebagai beikut: Tedapat hubungan yang signifikan antaa kebugaan jasmani Dengan Hasil Belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013. Untuk menguji hipotesis tesebut digunakan statistik uji-t, dengan taaf sgnifikan 5% dan deajat kebebasan (n-) : Tenyata thit pada lampian adalah 5,705. Menentukan tingkat kesalahan dengan α = 0,05 dan dk = 35- = 33, maka dai dafta distibusi t didapat thit > ttab yaitu 5,705>,035 sehingga hipotesis diteima. Dengan demikian tedapat hubungan yang signifikan antaa kebugaan jasmani Dengan Hasil Belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013. Bedasakan hasil penelitian dan pengolahan data kebugaan jasmani dengan Hasil Belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013telah dipeoleh hasil sebagaimana telihat dalam pengujian hipotesis. Bedasakan data tesebut maka dipeoleh data keseluuhan siswa kelas IX SMP Negei 8 Banda Aceh sebanyak 180 oang, dan dipilih 35 oang sebagai sampel. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa tedapat hubungan antaa kebugaan jasmani dengan Hasil Belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh. Ini telihat dai hasil penelitian dan pengolahan data yang menunjukkan adanya pengauh beati antaa kebugaan jasmani dengan hasil belaja IPA siswa kelas IX di SMP Negei 8 Banda Aceh. Hal ini tebukti dengan nilai thit = 5,705 yang pada taaf signifikan 5% telah menunjukkan nilai yang signifikan. Dimana nilai tesebut melebihi nilai thit. Penelitian ini dilakukan hanya sebatas pembuktian teoi-teoi yang telah dikemukakan paa ahli, namun demikian penelitian ini dihaapkan dapat menjadi masukan yang beati bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Walaupun hasil penelitian ini sudah dapat dikatakan signifikan dan mengaah kepada kesesuaian, namun penulis menyadai adanya fakto-fakto lain yang mempengauhi dalam penelitian ini. Tidak hanya kebugaan jasmani, tetapi juga dipeoleh oleh fakto guu yang mengaja, metode yang digunakan seta situasi dan kondisi saat belaja mengaja belangsung. PENUTUP Simpulan Bedasakan analisa data, seta pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditaik kesimpulan sebagai beikut: Tedapat hubungan yang signifikan antaa kebugaan jasmani dengan hasil belaja IPA Siswa IX SMP Negei 8 Banda Aceh Tahun Pelajaan 01/013 dengan ( = 0,70), kebugaan jasmani membei kontibusi sebesa 49,7% tehadap hasil belaja IPA pada SMP Negei 8 Banda Aceh. Saan Bedasakan kesimpulan di atas kebugaan jasmani siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belaja pada mata pelajaan IPA. Ada bebeapa saan yang dihaapkan dapat menjadi masukan bagi siswa dan guu di SMP Negei 8 Banda Aceh pada waktu yang akan datang, diantaanya adalah :.1. Bagi siswa, SMP Negei 8 Banda Aceh Dalam upaya mempebaiki hasil belaja, siswa SMP Negei 8 Banda Aceh pelu mempetahankan dan meningkatkan hasil belaja pada mata pelajaan IPA. Misalnya dengan mengikuti poses pembelajaan dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan semangat. 89

12 Volume 1, Nomo : Mei 015. Kepada guu, beusaha membangkitkan semangat belaja siswa untuk menguasai pengetahuan dan keteampilan dalam pendidikan. Selain itu, guu haus selalu beusaha untuk membei matei pelajaan IPA yang menaik bagi siswa, sehingga hasil belaja siswa akan muncul dan bekembang ke aah yang lebih baik..3 Bagi peneliti sendii, kianya dapat menjadi masukan dan mempekaya khasanah ilmu pengetahuan tentang penelitian dan dalam mengadapan penelitian beikutnya dapat lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Aikunto, Suhasimi Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktek. Jakata: RinekaCipta. Budi, Atmaja Pendidikan Jasmani Olahaga Dan Kesehatan. Jakata: CV Teguh Kaya. B. Uno, Hamzah Teoi motivasi dan pengukuannya, analisis di bidang pendidikan. Jakata: Bumi Angkasa. Depdiknas Undang-Undang No.0 tahun 003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Cita Umbaa. Giwijoyo, S Ilmu Faal Olahaga (Fisiologi Olahaga) Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahaga untuk Kesehatan dan untuk Pestasi. Bandung: UPI tidak ditebitkan Haiy, Junusul Dasa-Dasa Kesehatan Olahaga. Cet. 1. Jakata: Univesitas Tebuka. Iianto, Kus Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV Yama Widya. Jonath, U,E Atletik II. Jakata: PT. Rosda Jayaputa. Jujun, Sutiasumati Ilmu Pengetahuan Alam. Cet 1. Jakata: Elangga. Meoloek, Dangsiman Dasa Fisiologis Kesegaan Jasmani Dan Latihan Olahaga. Jakata: FKUI Pess. Mudjiono dan Dimyati Belaja dan Pembelajaan. Jakata: Rineka Cipta. Noo, Juliansyah Metodelogi Penelitian. Edisi I. Cetakan 1. Kencana : 011 Puta, wina Ilmu sains. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya. Sadoso Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahaga. Jakata: Depdikbud, Dijen Dikti. Sajoto, M Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahaga. Jakata: Depdikbud, Dijen Dikti. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Poses Belaja Mengaja. Bandung: PT RemajaRosdakaya. Sudijono, Anas Penganta Statistik Pendidikan. Edisi 1. Jakata: Rajawali. Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan:Dengan Pendekatan Bau. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya. Taigan, Beltasa Pendekatan Keteampilan Taktis Dalam Pembelajaan Sepak Bola. Jakata: Diektoat Jendal Olahaga. Widtyaningsih Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya. 90

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP Kajian Moal dan Kewaganegaaan Nomo Volume Tahun 014, hal 454-468 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada 5 g. Jalu e mempunyai koefisien sebesa 0,789 dan nilai F sebesa 33,90. Pada taaf signifikansi 5% dengan db = 3 lawan 65, F tabel adalah,66 sehingga p

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang) KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI Email: mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH Email: chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Matematika Kelas/Semeste :X/ Matei pokok : Identitas Tigonometi Alokasi Waktu : JP ( @ 45 menit ) A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh EKO SUPRIYANTO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh EKO SUPRIYANTO HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA (Junal Skipsi) Oleh EKO SUPRIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 013 ABSTRACT THE

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG .,, ' [ SALINAN I fff~~~!jf~~..f~j~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN I SALINAN I fi~@?~{5]f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG C' PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci