BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada 29 oang watawan. Data tesebut meupakan data pokok dimana analisisnya ditunjang oleh data-data sekunde yang analisisnya didapat dai hasil Suvey ke lapangan dan bebeapa sumbe pustaka untuk mempekuat dan mempedalam hasil analisis. Data yang dipeoleh dai hasil kuesione tedii dai dua macam, yaitu data esponden dan data penelitian. Data esponden adalah seluuh identitas esponden yang dipandang elevan dengan pemasalahan yang diidentifikasi. Sedangkan data penelitian adalah sejumlah sko yang dipeoleh dai jawaban esponden atas petanyaan atau penyataan mengenai vaiabel penelitian, yaitu vaiabel X (Efektivitas Komunikasi Anta Pesona Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat) dan vaiabel Y (Kineja Watawannya). Vaiabel tesebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskiptif dan analisis koelasi. Data-data esponden yang dipeoleh melalui kuesione dianalisis secaa deskiptif. Data lain yang dipeoleh dai studi pustaka akan digunakan sebagai data sekunde untuk melengkapi dan mendukung data pime. 60

2 61 Penyebaan angket dilaksanakan sejak tanggal 28 Juni 2010 sampai tanggal 5 Juli 2010 betempat di kanto TVRI Jawa Baat bagian bidang pembeitaan, mulai pukul s/d WIB. Aga pembahasan lebih sistematis dan teaah maka peneliti membaginya ke dalam bebeapa pembahasan, yaitu : 1. Analisis Validitas dan Reliabilitas 2. Deskiptif Identitas Responden 3. Deskiptif Hasil Penelitian 4. Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Uji Validitas dan Reabilitas Menuut Husein Uma mengatakan validitas adalah dimaksudkan untuk menyamakan sejauhmana data yang ditampung pada suatu kuesione akan menguku apa yang ingin diuku. (Uma, 2002:97). Maka sebelum peneliti menyebakan angket kepada esponden bedasakan ketentuan sebelum angket atau kuesione disebakan, maka telebih dahulu peneliti melakukan uji validitas dan eabilitas. Data dapat dikatakan valid apabila data tesebut digunakan untuk menguku apa yang sehausnya diuku. Sedangkan eliabilitas digunakan untuk menunjukan adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuan tetentu, dengan demikian eliabilitas befokus pada masalah akuasi pengukuan dan hasilnya. Pada penelitian ini peneliti melakukan uji validitas dan eliabilitas data dengan menggunakan Micosoft Excel 2007 dan SPSS vesi 17.

3 62 Adapun pengujian validitas dan eliabilitas data penelitian yang dipeoleh melalui penyebaan angket yang telah dilakukan akan dijelaskan pada poin-poin dibawah ini Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan mengkoelasikan sko jawaban esponden dai setiap item penyataan dengan jumlah total jawaban esponden atas seluuh penyataan. Koefisien koelasi tiap item akan dibandingkan dengan 0,3 (df). Jika nilai koelasi suatu item/penyataan lebih kecil atau sama dengan 0.3, maka penyataan tesebut tidak valid dan haus dikeluakan dai pengujian yang dilakukan. Hanya item yang memiliki nilai koelasi lebih tinggi dai 0.3 di ikutsetakan dalam pengujian (Sugiyono, 2003:124) Uji Reliabilitas Reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuan elative konsisten apabila alat uku digunakan beulang kali. Pengujian eliabilitas kuesione dilakukan dengan mencai koelasi menggunakan teknik belah dua (split-half) dengan membagi item-item penyataan esponden menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji eliabilitas adalah: Item-item yang valid dikumpulkan dan yang tidak valid dibuang. Membagi item-item yang valid tesebut menjadi dua belahan bedasakan nomo ganjil dan genap.

4 63 Sko untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua sko total untuk masing-masing esponden yakni sko total untuk belahan ganjil dan sko total belahan genap. Mengkoelasikan sko total belahan ganjil dan belahan genap dengan menggunakan teknik koelasi Poduct Moment Peason. Selanjutnya adalah mencai angka eliabilitas untuk keseluuhan item tanpa dibelah dua. Angka koelasi yang dipeoleh haus lebih endah daipada angka koelasi yang dipeoleh jika keseluuhan item tidak dibelah. Pehitungan koelasi antaa sko belahan ganjil dengan sko belahan genap dipeoleh melalui pehitungan uji ealibilitas dengan teknik belah dua (Split-Half), yang menggunakan umus :. tt n x 2 n xy x y 2 2 x n y y 2 Dengan menggunakan tabel pembantu pengujian eliabilitas didapatkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk mencai angka.tt sebagai beikut : X = 851 Y = 914 X 2 = Y 2 = 30390

5 64 XY = ( X) 2 = ( Y) 2 = n = 29 Bedasakan nilai-nilai tesebut, maka pehitungan angka koelasi.tt adalah: tt = ,33019.tt = 0, Setelah angka koelasi.tt dipeoleh, selanjutnya dicai angka eliabilitas (.tot) untuk keseluuhan item tanpa dibelah, dengan menggunakan umus :. tot. tot 2. tt 1. tt 2 0, , tot 1, , tot = 0, (angka eliabilitas) Hasilnya, angka koelasi (.tt) : 0, lebih kecil dai angka eliabilitas (.tot) : 0, (ketentuan : Nilai konsistensi =.tt <.tot) Nilai konsistensi = 0, < 0, Atinya item-item

6 65 penyataan memiliki konsistensi dalam menguku gejala yang sama (Sugiyono, 2006 : 278). Selain menggunakan umus dan ketentuan-ketentuan diatas, uji validitas dan eliabilitas data penelitian dalam penelitian ini, juga di uji dengan menggunakan pehitungan -alpha melalui analisa SPSS vesi 17. Untuk melihat hasil pengujian validitas dan ealibilitas data yang telah dilakukan, didapatkan nilai untuk validitas (coected item-total coelation) dan nilai untuk eliabilitas (conbach s alpha if deleted), pada Tabel 4.1 beikut : Tabel 4.1 Uji Validitas dan Reabilitas Angket Item-Total Statistics Conbach's Scale Mean if Scale Vaiance if Coected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Coelation Deleted gagasan emosi simpati pengetian eaksi spontanitas peasaan pikian atikata gabungankata tanggapan pesan komunikan komunikato tepat

7 66 Conbach's Scale Mean if Scale Vaiance if Coected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Coelation Deleted ketelitian keteampilan jumlahpekejaan kecepatanpekejaan Sumbe :Hasil pehitungan SPSS Analisis Deskiptif Identitas Responden Beikut ini akan digambakan mengenai data esponden yang meupakan watawan TVRI Jawa Baat. Data esponden tesebut dikelompokkan bedasakan jenis kelamin, usia, pendidikan teakhi dan masa bekeja. Tabel 4.2 Jenis Kelamin n=29 No. Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Laki - laki 21 72,4 2 Peempuan 8 27,6 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel mempelihatkan fekuensi jenis kelamin esponden. Dai tabel di atas dapat diketahui bahwa dai 29 esponden, sebagian besa esponden yaitu 21 esponden diantaanya (72,4%) adalah laki-laki dan sebagian kecil yaitu 8 esponden (27,6%) adalah peempuan.

8 67 Tabel 4.3 Usia Responden n=29 No. Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) Tahun 1 3, Tahun 1 3, Tahun 8 27, Tahun 19 66,5 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel di atas menggambakan usia esponden. Dai tabel tesebut dapat dilihat bahwa bahwa 1 oang (3,4%) beusia antaa tahun, 1 oang (3,4%) beusia antaa tahun, 8 oang (27,6%) beusia antaa tahun dan 19 oang (66,5%) beusia antaa tahun. dai hasil penelitian diatas, menunjukan bahwa usia tahun Tabel 4.4 Pendidikan Teakhi Responden n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 SLTP SLTA 11 37,9 3 Diploma (D1,D2,D3) 2 6,9 4 Sajana 14 48,3 5 Pascasajana (S2/S3) 2 6,9 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel di atas menggambakan pendidikan teakhi esponden. Dai tabel tesebut dapat dilihat bahwa sebanyak 11 oang (37,9%) bependidikan teakhi SMU, 2 oang (6,9%) bependidikan teakhi Diploma, 14 oang (48,3%) bependidikan teakhi Sajana dan 2 oang (6,9%) bependidikan teakhi Pasca Sajana.

9 68 Tabel 4.5 Masa Keja Responden n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 <dai 10 tahun 2 6, Tahun Tahun 16 55, Tahun 2 6,9 5 >dai 40 Tahun - - Jumlah 100 Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel di atas menggambakan lama esponden bekeja. Dai tabel tesebut dapat dilihat bahwa sebanyak 2 oang (6,9%) telah bekeja selama kuang dai 10 tahun, 9 oang (31%) telah bekeja selama tahun, 16 oang (55,2%) telah bekeja selama tahun dan 2 oang (6,9%) telah bekeja selama tahun. 4.3 Analisis Hasil Deskiptif Penelitian Hasil penelitian ini pada skipsi ini akan dibahas bedasakan tabulasi (tabel tunggal) dan hasil penelitian dalam pehitungan statistik dengan komputeisasi SPSS vesi Pola Inteaksi Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya A. Hasil Penelitian dalam Tabulasi (tabel tunggal) Untuk indikato pola inteaksi maka peneliti mengangkat alat uku, gagasan, emosi, simpati, dan pengetian yang akan disajikan dalam tabel tunggal yang selanjutnya hubungan antaa indikato dengan vaiabel akan dikoelasikan.

10 69 Tabel 4.6 Gagasan yang diungkapkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 2 6,9 2 Setuju 10 34,5 3 Cukup Setuju Tidak Setuju 3 10,3 5 Sangat Tidak Setuju 5 17,2 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Gagasan yang diungkapkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 10 esponden (34,5%) menyatakan setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 5 esponden (17,2%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden setuju jika gagasan yang diungkapkan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat dipahami dengan baik oleh esponden. Tabel 4.7 Emosi Yang Ditunjukan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 6 20,7 2 Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju 3 10,3 5 Sangat Tidak Setuju 2 6,9 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010

11 70 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Emosi Yang Ditunjukan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 9 esponden (31%) menyatakan setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 2 esponden (6,9%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden setuju jika emosi yang ditunjukan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden. Tabel 4.8 Simpati Yang Ditunjukan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 8 27,6 2 Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 3 10,3 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Simpati Yang Ditunjukan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 9 esponden (31%) menyatakan setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 3 esponden (10,3%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden

12 71 setuju jika simpati yang ditunjukan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden. Tabel 4.9 Pengetian Yang Dibeikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 4 13,8 2 Setuju 6 20,7 3 Cukup Setuju 13 44,8 4 Tidak Setuju 4 13,8 5 Sangat Tidak Setuju 2 6,9 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Pengetian Yang Dibeikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 13 esponden (44,8%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 2 esponden (6,9%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika pengetian yang dibeikan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden. B. Hasil Penelitian dalam koelasi Statistik Selanjutnya peneliti akan menghitung koelasi antaa indikato dan vaiable sesuai dengan umus Rank Speaman seta uji hipotesisnya dengan menggunakan caa penghitungan SPSS 17.

13 72 Coelations Polainteaksi Speaman's ho Polainteaksi Coelation Coefficient * Sig. (1-tailed)..012 N Kinejawatawan Coelation Coefficient.417 * *. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang cukup beati. Sig. (1-tailed).012. N Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,012 dengan koelasi signifikan 0,05 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) Kinejawatawan KD = 2 x 100% = (0,417) 2 x 100% = 0, x 100% = 17,39% H 1 : Ada Pengauh Antaa Antaa Pola Inteaksi Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa Antaa Pola Inteaksi Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi

14 73 n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n , , , , = 3,145 Mencai t tabel dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77

15 74 Gamba 4.1 Kuva Uji t Pola Inteaksi Tehadap Kineja Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 3, Ketebukaan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya A. Hasil Penelitian dalam Tabulasi (tabel tunggal) Untuk indikato ketebukaan maka peneliti mengangkat alat uku, eaksi, spontanitas, peasaan, dan pikian yang akan disajikan dalam tabel tunggal yang selanjutnya hubungan antaa indikato dengan vaiabel akan dikoelasikan. Tabel 4.10 Reaksi Yang Ditimbulkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 1 3,4 2 Setuju 11 37,9 3 Cukup Setuju 7 24,1 4 Tidak Setuju 3 10,3 5 Sangat Tidak Setuju 7 24,1 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Reaksi Yang Ditimbulkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di

16 75 atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 11 esponden (37,9%) menyatakan setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 7 esponden (24,1%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden setuju jika eaksi yang ditimbulkan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden. Tabel 4.11 Spontanitas Yang Dipelihatkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju Setuju 6 20,7 3 Cukup Setuju 12 41,4 4 Tidak Setuju 8 27,6 5 Sangat Tidak Setuju 3 10,3 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Spontanitas Yang Dipelihatkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 12 esponden (41,4%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 3 esponden (10,3%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika spontanitas yang dipelihatkan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden.

17 76 Tabel 4.12 Peasaan yang ditunjukan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dalam meningkatkan kineja watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 2 6,9 2 Setuju 7 24,1 3 Cukup Setuju 17 58,6 4 Tidak Setuju 2 6,9 5 Sangat Tidak Setuju 1 3,4 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Peasaan yang ditunjukan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dalam meningkatkan kineja watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 17 esponden (58,6%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 1 esponden (3,4%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika peasaan yang ditunjukan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden. Tabel 4.13 Pikian Yang Diungkapkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 4 13,8 2 Setuju 7 24,1 3 Cukup Setuju 7 24,1 4 Tidak Setuju 3 10,3 5 Sangat Tidak Setuju 8 27,6 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010

18 77 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Pikian Yang Diungkapkan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 7 esponden (24,1%) menyatakan setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 8 esponden (27,6%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden setuju jika pikian yang diungkapkan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat dipahami dengan baik oleh esponden. B. Hasil Penelitian dalam Koelasi Statistik Selanjutnya peneliti akan menghitung koelasi antaa indikato dan vaiable sesuai dengan umus Rank Speaman seta uji hipotesisnya dengan menggunakan caa penghitungan SPSS 17. Coelations Ketebukaan Kinejawatawan Speaman's ho Ketebukaan Coelation Coefficient ** Sig. (1-tailed)..002 N Kinejawatawan Coelation Coefficient.530 ** Sig. (1-tailed).002. N **. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang cukup beati. Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,002 dengan koelasi signifikan 0,01 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) KD = 2 x 100%

19 78 = (0,530) 2 x 100% = 0,2809 x 100% = 28,09% H 1 : Ada Pengauh Antaa Antaa Ketebukaan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa Ketebukaan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n , , , ,7191 = 3,8297 Mencai t tabel

20 79 dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77. Gamba 4.2 Kuva Uji t Ketebukaan Tehadap Kineja Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ditolak H 0 ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 3, Jaak infomasi Semantik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya A. Hasil Penelitian dalam Tabulasi (tabel tunggal) Untuk indikato jaak infomasi semantik maka peneliti mengangkat alat uku, ati kata dan gabungan kata yang akan disajikan dalam tabel tunggal yang selanjutnya hubungan antaa indikato dengan vaiabel akan dikoelasikan.

21 80 Tabel 4.14 Ati Kata (atikulasi) Yang Disampaikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 5 17,2 2 Setuju Cukup Setuju 10 34,5 4 Tidak Setuju 4 13,8 5 Sangat Tidak Setuju 1 3,4 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Ati Kata Yang Disampaikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 10 esponden (34,5%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 1 esponden (3,4%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika ati kata yang disampaikan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat dipahami dengan baik oleh esponden. Tabel 4.15 Gabungan Kata (kalimat) Yang Disampaikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju Setuju 12 41,4 3 Cukup Setuju 2 6,9 4 Tidak Setuju 6 20,7 5 Sangat Tidak Setuju - - Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010

22 81 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Gabungan Kata (kalimat) Yang Disampaikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 12 esponden (41,4%) menyatakan setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 6 esponden (20,7%) yang menyatakan tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden setuju jika gabungan kata (kalimat) yang disampaikan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat dipahami dengan baik oleh esponden. B. Hasil Penelitian dalam Koelasi Statistik Selanjutnya peneliti akan menghitung koelasi antaa indikato dan vaiable sesuai dengan umus Rank Speaman seta uji hipotesisnya dengan menggunakan caa penghitungan SPSS 17. Coelations Speaman's ho JaakInfomasiSemantik Coelation Coefficient Kinejawatawan **. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang tinggi ; kuat. JaakInfomasiSemantik ** Sig. (1-tailed)..000 N Coelation Coefficient.720 ** Sig. (1-tailed).000. N Kinejawatawan

23 82 Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,000 dengan koelasi signifikan 0,01 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) KD = 2 x 100% = (0,720) 2 x 100% = 0,5184 x 100% = 51,84% H 1 : Ada Pengauh Antaa jaak Infomasi Semantik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa jaak infomasi semantik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n 2 1 2

24 83 0, , , ,4816 = 7,768 Mencai t tabel dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77. Gamba 4.3 Kuva Uji t Jaak Infomasi Semantik Tehadap Kineja Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ditolak H 0 ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 7,768

25 Umpan Balik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya A. Hasil Penelitian dalam Tabulasi (tabel tunggal) Untuk indikato umpan balik maka peneliti mengangkat alat uku, eaksi (tanggapan), pesan, komunikan, dan komunikato yang akan disajikan dalam tabel tunggal yang selanjutnya hubungan antaa indikato dengan vaiabel akan dikoelasikan Tabel 4.16 Reaksi/Tanggapan Yang Dilakukan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 1 3,4 2 Setuju 2 6,9 3 Cukup Setuju 13 44,8 4 Tidak Setuju 5 17,2 5 Sangat Tidak Setuju 8 27,6 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Reaksi/Tanggapan Yang Dilakukan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 13 esponden (44,8%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 8 esponden (27,6%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden setuju jika eaksi/tanggapan yang dilakukan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat diteima dengan baik oleh esponden.

26 85 Tabel 4.17 Pesan Yang Disampaikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 3 10,3 2 Setuju 3 10,3 3 Cukup Setuju 18 62,1 4 Tidak Setuju 5 17,2 5 Sangat Tidak Setuju - - Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Pesan Yang Disampaikan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 18 esponden (62,1%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 5 esponden (17,2%) yang menyatakan tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika pesan yang disampaikan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah dapat dipahami dengan baik oleh esponden. Tabel 4.18 Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dapat menjadi komunikan (pendenga) saat bebicaa dalam Meningkatkan Kineja Watawan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 7 24,1 2 Setuju 6 20,7 3 Cukup Setuju 8 27,6 4 Tidak Setuju 6 20,7 5 Sangat Tidak Setuju 2 6,9 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010

27 86 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dapat menjadi komunikan (pendenga) saat bebicaa dalam Meningkatkan Kineja Watawan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 8 esponden (27,6%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 2 esponden (6,9%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah menjadi komunikan (pendenga) saat bebicaa sehingga esponden nyaman saat bekomunikasi. Tabel 4.19 Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah menjadi komunikato (pembicaa) yang baik n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 8 27,6 2 Setuju 4 13,8 3 Cukup Setuju 10 34,5 4 Tidak Setuju 6 20,7 5 Sangat Tidak Setuju 1 3,4 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah menjadi komunikato (pembicaa) yang baik. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 10 esponden (34,5%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 1 esponden (3,4%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup

28 87 setuju jika kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat sudah menjadi komunikato (pembicaa) sehingga esponden nyaman saat bekomunikasi.. B. Hasil Penelitian dalam Koelasi Statistik Selanjutnya peneliti akan menghitung koelasi antaa indikato dan vaiable sesuai dengan umus Rank Speaman seta uji hipotesisnya dengan menggunakan caa penghitungan SPSS 17. Coelations UmpanBalik Speaman's ho UmpanBalik Coelation Coefficient ** Sig. (1-tailed)..000 N Kinejawatawan Coelation Coefficient.780 ** **. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang tinggi ; kuat. Sig. (1-tailed).000. N Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,000 dengan koelasi signifikan 0,01 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) Kinejawatawan KD = 2 x 100% = (0,780) 2 x 100% = 0,6084 x 100% = 60,84% H 1 : Ada Pengauh Antaa Umpan Balik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya

29 88 H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa umpan balik semantik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n , , , ,3916 = 10,3498 Mencai t tabel dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27

30 89 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77. Gamba 4.4 Kuva Uji t Umpan Balik Tehadap Kineja Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ditolak H 0 ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 10, Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kualitas keja Watawannya A. Hasil Penelitian dalam Tabulasi (tabel tunggal) Untuk indikato kualitas keja maka peneliti mengangkat alat uku, ketepatan dalam bekeja, ketelitian dan keteampilan yang akan disajikan dalam tabel tunggal yang selanjutnya hubungan antaa indikato dengan vaiabel akan dikoelasikan Tabel 4.20 Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah melakukan komunikasi anta pesona yang tepat n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 3 10,3 2 Setuju 4 13,8 3 Cukup Setuju 11 37,9 4 Tidak Setuju 3 10,3 5 Sangat Tidak Setuju 8 27,6 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010

31 90 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah melakukan komunikasi anta pesona yang tepat. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 11 esponden (37,9%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 8 esponden (27,6%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah melakukan komunikasi anta pesona yang tepat sehingga esponden nyaman saat bekomunikasi. Tabel 4.21 Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah memiliki ketelitian dalam membina hubungan anta pesona yang baik n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 2 6,9 2 Setuju 4 13,8 3 Cukup Setuju 12 41,4 4 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 2 6,9 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah memiliki ketelitian dalam membina hubungan anta pesona yang baik. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 12 esponden (41,4%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 2 esponden (6,9%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai

32 91 esponden cukup setuju jika kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah melakukan ketelitian dalam membina hubungan komunikasi anta pesona sehingga esponden nyaman saat bekomunikasi. Tabel 4.22 Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah memiliki keteampilan dalam melakukan komunikasi anta pesona yang baik n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju 4 13,8 2 Setuju 6 20,7 3 Cukup Setuju 12 41,4 4 Tidak Setuju 5 17,2 5 Sangat Tidak Setuju 2 6,9 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah memiliki keteampilan dalam melakukan komunikasi anta pesona yang baik. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 12 esponden (41,4%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 2 esponden (6,9%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat telah melakukan keteampilan dalam melakukan hubungan komunikasi anta pesona sehingga esponden nyaman saat bekomunikasi.

33 92 B. Hasil Penelitian dalam Koelasi Statistik Selanjutnya peneliti akan menghitung koelasi antaa indikato dan vaiable sesuai dengan umus Rank Speaman seta uji hipotesisnya dengan menggunakan caa penghitungan SPSS 17. Coelations Efektivitas Kualitaskeja Speaman's ho Efektivitas Coelation Coefficient ** Sig. (1-tailed)..000 N Kualitaskeja Coelation Coefficient.705 ** Sig. (1-tailed).000. N **. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang tinggi ; kuat. Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,000 dengan koelasi signifikan 0,01 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) KD = 2 x 100% = (0,705) 2 x 100% = 0,6084 x 100% = 49,70% H 1 : Ada Pengauh Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap kualitas Watawannya H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap kualitas Watawannya

34 93 Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n , , , , = 7,283 Mencai t tabel dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77.

35 94 Gamba 4.5 Kuva Uji t Efektivitas komunikasi anta pesonal Tehadap kualitas Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ditolak H 0 ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 7, Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kuantitas keja Watawannya A. Hasil Penelitian dalam Tabulasi (tabel tunggal) Untuk indikato kuantitas keja maka peneliti mengangkat alat uku, jumlah pekejaan yang diselesaikan dan kecepatan keja watawan yang akan disajikan dalam tabel tunggal yang selanjutnya hubungan antaa indikato dengan vaiabel akan dikoelasikan Tabel 4.23 Hubungan anta pesona yang baik dengan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat mempengauhi Jumlah Pekejaan yang diselesaikan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju Setuju Cukup Setuju 10 34,5 4 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 3,4 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli 2010 Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Hubungan anta pesona yang baik dengan kepala bidang

36 95 pembeitaan TVRI Jawa Baat mempengauhi Jumlah Pekejaan yang diselesaikan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 10 esponden (34,5%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 1 esponden (3,4%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat mempengauhi jumlah pekejaan yang diselesaikan dapat diteima oleh esponden. Tabel 4.24 Hubungan anta pesona yang baik dengan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat mempengauhi kecepatan pekejaan n=29 No Uaian Fekuensi (f) Pesentase (%) 1 Sangat setuju Setuju 7 24,1 3 Cukup Setuju 8 27,6 4 Tidak Setuju 4 13,8 5 Sangat Tidak Setuju 1 3,4 Jumlah Sumbe : Hasil Angket Penelitian, Juli Tabel diatas menggambakan tanggapan esponden mengenai penyataan Hubungan anta pesona yang baik dengan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat mempengauhi kecepatan pekejaan. Bedasakan tabel di atas, sebagian besa esponden penelitian dengan jumlah sebanyak 8 esponden (27,6%) menyatakan cukup setuju dan sebagian kecil dai esponden penelitian dengan jumlah 1 esponden (3,4%) yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besa dai esponden cukup setuju jika kepala bidang pembeitaan

37 96 TVRI Jawa Baat mempengauhi kecepatan pekejaan yang diselesaikan dapat diteima oleh esponden. B. Hasil penelitian dalam Koelasi Statistik Selanjutnya peneliti akan menghitung koelasi antaa indikato dan vaiable sesuai dengan umus Rank Speaman seta uji hipotesisnya dengan menggunakan caa penghitungan SPSS 17. Coelations Efektivitas KuantitasKeja Speaman's ho Efektivitas Coelation Coefficient ** Sig. (1-tailed)..000 N KuantitasKeja Coelation Coefficient.663 ** Sig. (1-tailed).000. N **. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang cukup beati. Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,000 dengan koelasi signifikan 0,01 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) KD = 2 x 100% = (0,663) 2 x 100% = 0, x 100% = 43,95% H 1 : Ada Pengauh Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap kuantitas Watawannya

38 97 H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap kuantitas Watawannya Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n , , , , = 6,147 Mencai t tabel dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27

39 98 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77. Gamba 4.6 Kuva Uji t Efektivitas komunikasi anta pesonal Tehadap kuantitas Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 6, Koelasi Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Coelations Efektivitas Kinejawatawan Speaman's ho Efektivitas Coelation Coefficient ** Sig. (1-tailed)..000 N Kinejawatawan Coelation Coefficient.763 ** Sig. (1-tailed).000. N **. Coelation is significant at the 0.01 level (1-tailed). tedapat Hubungan yang tinggi ; kuat. Hubungan antaa indikato dan vaiabel besifat signifikan, hal ini diketahui dai angka tingkat signifikan (sig) sebesa 0,000 dengan koelasi signifikan 0,01 (1-tailed). Pengauh Koefisien Deteminasi (KD) KD = 2 x 100%

40 99 = (0,763) 2 x 100% = 0, x 100% = 58,21% H 1 : Ada Pengauh Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap kineja Watawannya H 0 : Tidak Ada Pengauh Antaa Efektivitas komunikasi anta pesonal Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap kineja Watawannya Untuk menguji Hipotesis menggunakan umus sebagai beikut : Rumus t hitung n Dimana : = besanya koelasi n = jumlah sampel Poses pehitungan : Rumus t hitung n , , , , = 9,4886

41 100 Mencai t tabel dk = deajat kebebasan dk = n-2 (dimana n adalah jumlah sampel) dk = 29-2 dk = 27 Untuk mengetahui t tabel dengan dk= 27 dan α = 0,01 maka dalam tabel distibusi, t tabel yang dipeoleh adalah sebesa 2,77. Gamba 4.7 Kuva Uji t Efektivitas komunikasi anta pesonal Tehadap kineja Watawannya H 1 diteima H 0 H 0 Ditolak ditolak H 0 ttabel 0 ttabel thitung -2,770 2,770 9, Pembahasan Penelitian TVRI meupakan Lembaga Penyiaan Publik Milik Bangsa. Dengan disahkannya Undang-undang Nomo 32 tahun 2002 tentang penyiaan, TVRI saat ini bestatus Lembaga penyiaan Publik. Pasal 14 Undangundang Nomo 32/2002 maka TVRI dibei tansisi selama 3 tahun dengan

42 101 mengacu peatuan pemeintah no 9 tahun 2002 dimana disebutkan TVRI bebentuk PERSERO atau (PT). Fungsi TVRI sebagai lembaga penyiaan publik tidak hanya membeikan infomasi yang aktual, tepat dan tepecaya, namun juga membeikan nilai-nilai edukatif sepeti membeikan posi pada siaan pendidikan, baik secaa instuksional sepeti siaan SLTP, SMU dan Univesitas tebuka, juga membeikan pendidikan masyaakat sepeti siaan pedesaaan, siaan wanita, siaan nelayan dan lain-lain. Tidak ketinggalan TVRI juga menyajikan siaan yang menyajikan nilai seni dan budaya bangsa yang dikemas dalam sajian yang menaik. Hibuan musik dai mancanegaa pun tesaji apik dalam siaan TVRI. Untuk menjalankan fungsinya tesebut, hauslah didukung dengan sumbe daya yang bekualitas. Di lain pihak dalam suatu oganisasi atau peusahaan tedii dai satu sei oang yang tiap-tiapnya menduduki posisi tetentu, salah satunya adalah watawan Selain itu, di dalam suatu oganisasi atau peusahaan pun memiliki seoang pemimpin yang ditunjuk untuk dapat memimpin oganisasi atau peusahaan dan juga memimpin paa watawannya dalam bekeja. Efektivitas komunikasi pimpinan sangat bepengauh tehadap kineja watawannya, kaena bila kuang adanya sosialisai antaa pimpinan dengan kayawannya maka oganisasi tesebut tidak akan bekembang. Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat memiliki seoang pimpinan, di mana Ikhtisa Jabatan Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat adalah

43 102 melaksanakan pembinaan/pengawasan dan pelaksanaan Liputan Beita dan Dokumentasi. Olah Raga seta Pengembangan Beita TVRI Jawa Baat. Dalam hal ini kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat haus memiliki komunikasi anta pesona tehadap watawannya aga mendapat kesenjangan yang hamonis antaa pimpinan dan watawannya. Maka dalam penelitian ini tedapat dua vaiabel yaitu yang tedii dai Vaiabel X dan Vaiabel Y. Untuk vaiabel X yaitu Efektivitas Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat yang tedii dai 4 indikato yaitu pola inteaksi, ketebukaan, jaak infomasi semantik dan umpan balik. Sedangkan untuk vaiabel Y yaitu kineja watawannya yang tedii dai 2 indikato yaitu kualitas keja dan kuantitas keja watawannya. Peneliti akan membahas mengenai identifikasi masalah penelitian, data yang peneliti dapatkan yaitu dai hasil angket dan hasil wawancaa. Beikut incian penjelasan dalam pembahasan identifikasi :Vaiabel X dalam penelitian ini adalah efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang dan indikato adalah pola inteaksi, ketebukaan, jaak infomasi semantik dan umpan balik. Alat uku dai pola inteaksi adalah gagasan, emosi, simpati dan pengetian. Alat uku dai ketebukaan adalah eaksi, spontanitas, peasaan dan pikian. Alat uku dai jaak infomasi semantik adalah ati kata dan gabungan kata sedangkan alat uku dai umpan balik adalah eaksi/tanggapan, pesan, komunikan, dan komunikato.

44 Pola Inteaksi Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya. Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa indikato pola inteaksi kepala bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat dengan dengan vaiabel kineja watawannya adalah sebesa Atinya pengauh antaa pola inteaksi kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya mempunyai hubungan yang cukup beati. Besifat seaah, kaena angka koelasi benilai positif atinya jika pola inteaksi kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat baik maka kineja watawannya juga akan baik. Koelasi dikatakan signifikan (penting), kaena angka pobabilitas (Sig) sebesa 0,012 yang dimana angka tesebut lebih kecil dai 0,05 (0,000<0,05). Hal ini beati, baik tidaknya pola inteaksi kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat akan menentukan kineja watawannya. Sedangkan besanya pengauh pola inteaksi kepala bidang pembeitaan TVRI jawa baat tehadap kineja watawannya adalah sebesa 17,39 %, sisannya yaitu 82,61 % dipengauhi oleh fakto lain. Sehingga dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Hi diteima atau tedapat pengauh antaa pola inteaksi kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya.

45 Ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa indikato ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dengan dengan vaiabel kineja watawannya adalah sebesa Atinya pengauh antaa ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya mempunyai hubungan yang cukup beati. Besifat seaah, kaena angka koelasi benilai positif atinya jika ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat baik maka kineja watawannya juga akan baik. Koelasi dikatakan signifikan (penting), kaena angka pobabilitas (Sig) sebesa 0,002 yang dimana angka tesebut lebih kecil dai 0,05 (0,000<0,05). Hal ini beati, baik tidaknya ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat akan menentukan kineja watawannya. Sedangkan besanya pengauh ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI jawa baat tehadap kineja watawannya adalah sebesa 28,09 %, sisannya yaitu 71,91 % dipengauhi oleh fakto lain. Sehingga dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Hi diteima atau tedapat pengauh antaa ketebukaan kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya.

46 Jaak Infomasi Semantik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa indikato jaak infomasi semantik kepala bidang pembeitaan dengan dengan vaiabel kineja watawannya adalah sebesa Atinya pengauh antaa jaak infomasi semantik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya mempunyai hubungan yang tinggi ; kuat. Besifat seaah, kaena angka koelasi benilai positif atinya jika jaak infomasi semantik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat baik maka kineja watawannya juga akan baik. Koelasi dikatakan signifikan (penting), kaena angka pobabilitas (Sig) sebesa 0,000 yang dimana angka tesebut lebih kecil dai 0,05 (0,000<0,05). Hal ini beati, baik tidaknya jaak infomasi semantik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat akan menentukan kineja watawannya. Sedangkan besanya pengauh jaak infomasi semantik kepala bidang pembeitaan TVRI jawa baat tehadap kineja watawannya adalah sebesa 51,84 %, sisannya yaitu 48,16 % dipengauhi oleh fakto lain. Sehingga dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Hi diteima atau tedapat pengauh antaa jaak infomasi semantik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya.

47 Umpan Balik Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kineja Watawannya Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa indikato umpan balik kepala bidang pembeitaan dengan dengan vaiabel kineja watawannya adalah sebesa Atinya pengauh antaa umpan balik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya mempunyai hubungan yang tinggi ; kuat. Besifat seaah, kaena angka koelasi benilai positif atinya jika umpan balik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat baik maka kineja watawannya juga akan baik. Koelasi dikatakan signifikan (penting), kaena angka pobabilitas (Sig) sebesa 0,000 yang dimana angka tesebut lebih kecil dai 0,05 (0,000<0,05). Hal ini beati, baik tidaknya umpan balik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat akan menentukan kineja watawannya. Sedangkan besanya pengauh umpan balik kepala bidang pembeitaan TVRI jawa baat tehadap kineja watawannya adalah sebesa 60,84 %, sisannya yaitu 39,16 % dipengauhi oleh fakto lain. Sehingga dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Hi diteima atau tedapat pengauh antaa umpan balik kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat tehadap kineja watawannya.

48 Efektivitas Komunikasi Anta Pesona Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kualitas Keja watawannya Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa indikato kualitas keja dengan vaiabel efektivitas komunikasi anta pesona adalah sebesa Atinya pengauh kualitas keja watawannya tehadap kineja watawannya mempunyai hubungan yang tinggi ; kuat. Besifat seaah, kaena angka koelasi benilai positif atinya jika kualitas keja watawannya baik, maka efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat akan baik. Koelasi dikatakan signifikan (penting), kaena angka pobabilitas (Sig) sebesa 0,000 yang dimana angka tesebut lebih kecil dai 0,05 (0,000<0,05). Hal ini beati, baik tidaknya kualitas keja watawannya akan menentukan efektivitas komunikasi anta pesona. Sedangkan besanya pengauh kualitas keja watawannya tehadap efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat adalah sebesa 49,70 %, sisannya yaitu 50,3 % dipengauhi oleh fakto lain. Sehingga dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Hi diteima atau tedapat hubungan antaa efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dengan kualitas keja watawannya.

49 Efektivitas Komunikasi Anta Pesona Kepala Bidang Pembeitaan TVRI Jawa Baat Tehadap Kuantitas Keja Watawannya Bedasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa indikato kuantitas keja dengan vaiabel efektivitas komunikasi anta pesona adalah sebesa Atinya pengauh kuantitas keja watawannya tehadap kineja watawannya mempunyai hubungan yang cukup beati. Besifat seaah, kaena angka koelasi benilai positif atinya jika kualitas keja watawannya baik, maka efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat akan baik. Koelasi dikatakan signifikan (penting), kaena angka pobabilitas (Sig) sebesa 0,000 yang dimana angka tesebut lebih kecil dai 0,05 (0,000<0,05). Hal ini beati, baik tidaknya kuantitas keja watawannya akan menentukan efektivitas komunikasi anta pesona. Sedangkan besanya pengauh kuantitas keja watawannya tehadap efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat adalah sebesa 43,95 %, sisannya yaitu 56,05 % dipengauhi oleh fakto lain. Sehingga dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Hi diteima atau tedapat pengauh antaa efektivitas komunikasi anta pesona kepala bidang pembeitaan TVRI Jawa Baat dengan kuantitas keja watawannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaan Umum Peusahaan PT. LOTTE INDONESIA A. Sejaah LOTTE Sejaah pekembangan pemen kaet dimulai sejak jaman dulu di bebeapa negaa telah menikmati bahan-bahan

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan 74 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menganalisis dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai Peranan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Melalui Ruangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh 90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisa data hasil penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh Humas Hotel Savoy

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI EVA MARSUSANTI S,Pd MM AMIK BSI Jl. Cemelang No, Sukabumi, Indonesia Email: eva.em@bsi.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

ANGKET KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN GERBONG KERETA API KHUSUS WANITA. Perkenalkan nama saya Vany Widya. Saya mahasiswa Psikologi BiNus

ANGKET KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN GERBONG KERETA API KHUSUS WANITA. Perkenalkan nama saya Vany Widya. Saya mahasiswa Psikologi BiNus Lampian 1: Kuesione ANGKET KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN GERBONG KERETA API KHUSUS WANITA Ibu/saudai yang tehomat, Pekenalkan nama saya Vany Widya. Saya mahasiswa Psikologi BiNus Univesity Jakata.

Lebih terperinci

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas.

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas. I Tanqqal Efektif 1 Desembe 2008 071 1. TUJUAN Membeikan acuan peneimaan dan pengendalian kayawwan idak tetap non dosen untuk mendapatkan kayawan yang bekopentensi sesuai dengan bidangnya dan tekendali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.

Lebih terperinci