SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING"

Transkripsi

1 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Budi Fachizal ), Indah Fiti Astuti 2), Dyna Maisa Khaiina 3), ) Mahasiswa Pogam Studi Ilmu Kompute FMIPA Univesitas Mulawaman 2,3) Dosen Pogam Studi Ilmu Kompute FMIPA Univesitas Mulawaman budy.fachizal@gmail.com ), indahfitiastuti@yahoo.com 2), dyna.ilkom@gmail.com 3) ABSTRAK Peumahan meupakan salah satu bidang bisnis yang cukup bekembang saat ini teutama di daeahdaeah yang petumbuhan ekonomi masyaakatnya cukup baik. Selain memelukan sandang dan pangan, manusia juga memelukan peumahan sebagai kebutuhan dasa. Kedit Pemilikan Rumah (KPR) meupakan salah satu bidang bisnis yang cukup bekembang saat ini, banyak sekali poduk KPR yang ditawakan oleh bank negei maupun bank swasta, salah satu teknologi yang dapat dadikan alat bantu untuk mengatasi masalah ini adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK), selain dapat membeikan infomasi juga dapat membantu menyediakan bebagai altenatif yang dapat ditempuh dalam poses pengambilan keputusan. Aplikasi dibuat dengan mengadaptasi salah satu cabang ilmu kompute, yaitu sistem pendukung keputusan. Metode yang diteapkan adalah Metode Simple Additive Weighting (SAW). Pengguna sistem memasukkan bebeapa paamete yaitu usia, pendidikan, pekejaan, status penikahan penghasilan pebulan, jumlah tanggungan, dan penghasilan besih. Kemudian sistem akan memposes sehingga pengguna akan mendapatkan keluaan sistem beupa calon nasabah yang mendapatkan nilai tebaik seta mengetahui jumlah pinjaman yang dapat dibeikan. Penelitian ini telah menghasilkan suatu sistem penunjang keputusan yang dihaapkan dapat membantu staf pihak bank untuk memilih calon nasabah KPR yang tepat. Selain itu juga ditujukan kepada oang awam sebagai infomasi. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, SAW, Kedit Pemilikan Rumah.. LATAR BELAKANG Peumahan meupakan salah satu bidang bisnis yang cukup bekembang saat ini teutama di daeah-daeah yang petumbuhan ekonomi masyaakatnya cukup baik. Selain memelukan sandang dan pangan, manusia juga memelukan peumahan sebagai kebutuhan dasa. Manusia membangun sendii umah pada zaman dahulu, tetapi seiing kemajuan ekonomi dengan kesibukannya, oang membeli umah yang dibangun pihak lain misalnya peoangan atau peusahaan pengembang. Pemasalahanya adalah, kebanyakan konsumen, bahkan di negaa maju sekalipun, tidak mampu membeli umah secaa tunai. Hanya sebagian dai haga umah itu yang mampu meeka baya lunas. Selebihnya pelu bantuan lembaga keuangan untuk membiayainya. Selanjutnya konsumen mencicil dana pinjaman itu ke bank selama jangka waktu tetentu. Kedit pemilikan umah petama kali diluncukan tahun 96. Hampi sepuluh tahun pebankan yang menyalukan hanya Bank Tabungan Negaa (BTN), bau kemudian di petengahan an Bank Papan Sejahtea ikut menyediakan fasilitas KPR (Syaifah, 20). Menuut suvei popeti esidensial Bank Indonesia (BI) 2008, sebanyak 4, pesen konsumen membeli umah dengan fasilitas KPR. 8, pesen yang mampu membeli secaa tunai betahap, dan,3 pesen secaa tunai keas. Suvei dilakukan tehadap sejumlah pengembang di 4 kota Indonesia. United Oveseas Bank (UOB) adalah salah satu bank yang mempunyai poduk kedit peumahan, yang sudah cukup banyak bekeja sama dengan pengembang dalam angka memenuhi kebutuhan peumahan masyaakat di Indonesia. Salah satu poduk Bank UOB yang akan di bahasa dalam penelitian ini yaitu UOB KPR angsuan bejenjang. Dalam hal ini pihak pengembang yang meupakan mita dai Bank haus mampu membangun peumahan sesuai dengan tipe-tipe yang sesuai dengan kebutuhan masyaakat seta tejangkau oleh ekonomi masyaakat. Bank sebagai pihak pengelola kedit juga haus mampu membeikan pelayanan yang baik kepada calon calon debitu yang potensial.

2 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe Sistem pedukung keputusan ini meneapkan metode Saw yang digunakan sebagai suatu caa untuk memetakan pemasalahan dai input menuju ke output yang dihaapkan. Sistem pendukung keputusan yang akan dibangun pada Bank UOB ini meupakan suatu pogam aplikasi kompute yang dihaapkan befungsi untuk membantu poses pengambilan keputusan diteima atau ditolak sebuah pemohonan fasilitas kedit dengan menggunakan metode SAW. Metode SAW ini secaa sistem membantu ketelitian dan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Metode Simple Additive Weighting (SAW) telah digunakan dalam penelitian (Wibowo, 20), yang menghasilkan hasil akhi pehitungan menggunakan metode SAW menunjukkan bahwa nilai pefeensi tebesa sebagai Altenatif tebaik dalam penentuan lokasi gedung bau. Metode SAW juga telah digunakan dalam penelitian (Gedon, 20), dengan hasil akhi penelitian sistem dapat menyeleksi data pemohon sesuai ketentuan dengan melakukan pehitungan bedasakan metode SAW (Simple Additive Weighting) pada FMADM (Fuzzy Multiple Attibute Decission Making), sehingga dapat menentukan mahasiswa yang behak dan tepilih sebagai peneima beasiswa. Bedasakan bebeapa efeensi tesebut penulis temotivasi untuk mengambil metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai metode penyelesaian skipsi sistem pendukung keputusan ini pembuatan aplikasi sistem penunjang keputusan ini dihaapkan mampu mengatasi pemasalah di bank dalam pemasalahan kedit khususnya dalam mengakses unsu kecepatan, kemudahan dan keamanan dalam penyaluan fasilitas kedit kepada calon debitu. LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Definisi awal Sistem Pendukung Keputusan (Decision Suppot System/DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem bebasis model yang tedii dai posedu posedu dalam pemosesan data dan petimbangannya untuk membantu manaje dalam mengambil keputusan (Subakti, 2002). DSS meupakan sistem infomasi inteaktif yang menyediakan infomasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk pengambilan keputusan dalam situasi yang semitestuktu dan situasi yang tidak testuktu, dimana tak seoang pun tahu secaa pasti bagaimana keputusan sehausnya dibuat (Kusini, 200). Sistem pendukung keputusan meupakan suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan data, membeikan antamuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikian pengambil keputusan (Tuban, 200). MADM (Multi-Atibut Decision Making) Pada dasanya, poses MADM dilakukan melalui 3 tahap, yaitu penyusunan komponenkomponen situasi, analisis, dan sintesis infomasi. Pada tahap penyusunan komponen-komponen situasi, akan dibentuk tabel taksian yang beisi identifikasi altenative dan spesifikasi tujuan, kiteia dan tibute. Salah satu caa untuk mengspesifikasikan tujuan situasi O i,i=,,t adalah dengan caa mendafta konsekuensikonsekuensi yang mungkin dai altenatif yang telah teidentifikasi A i, i=,,n. Selain itu juga disusun atibut-atibut yang akan digunakan a k, k=, m. Tahap analisis dilakukan melalui 2 langkah. Petama, mendatangkan taksian dai besaan yang potensial, kemungkinan, dan ketidakpastian yang behubungan dengan dampak-dampak yang mungkin pada setiap altenatif. Kedua, meliputi pemilihan dan pefeensi pengambil keputusan untuk setiap nilai, dan ketidakpedulian tehadap esiko yang timbul. Pada langkah petama, bebeapa metode menggunakan fungsi distibusi p j (x) yang menyatakan pobabilitas kumpulan atibut a k tehadap setiap altenatif A i. Konsekuen juga dapat ditentukan secaa langsung dai agegasi sedehana yang dilakukan pada infomasi tebaik yang tesedia. Demikian pula, ada bebeapa caa untuk menentukan pefeensi pengambil keputusan pada setiap konsekuen yang dapat dilakukan pada langkah kedua. Metode yang paling sedehana adalah untuk menuunkan bobot atibut dan kiteia adalah dengan fungsi utilitas atau penjumlahan tebobot. Secaa umum, model multi-attibute decision making dapat didefinisikan : Misalkan A = {a i i =, n) adalah himpunan altenatif-altenatif keputusan dan C = {c j j =,..., m} adalah himpunan tujuan yang dihaapkan, maka akan ditentukan altenatif x yang memiliki deajat haapan tetinggi tehadap tujuan-tujuan yang elevan c j. Sebagian besa pendekatan MADM dilakukan melalui 2 langkah yaitu: petama, melakukan agegasi tehadap keputusan-keputusan yang tanggap tehadap semua tujuan pada setiap altenatif; kedua, melakukan peankingan altenatifaltenatif keputusan tesebut bedasakan hasil agegasi keputusan.

3 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe n n X..() m m2 mn Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah multi-attibute decision making (MADM) adalah mengevaluasi m altenatif A i (i=,2,,m) tehadap sekumpulan atibut atau kiteia C j (j=,2,...,n), dimana setiap atibut saling tidak begantung satu dengan yang lainnya. Matiks keputusan setiap altenatif tehadap setiap atibut, X i dibeikan sebagai: dimana x meupakan ating kineja altenatyif ke-i tehadap atibut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan elatif setiap atibut dibeikan sebagai, W : W = {W,W2,,Wn} Rating kineja (X), dan nilai bobot (W) meupakan nilai utama yang mempesentasikan pefeensi absolut dai pengambilan keputusan. Masalah MADM diakhii dengan poses peankingan untuk mendapatkan altenatif tebaik yang dipeoleh bedasakan nilai keseluuhan pefeensi yang dibeikan. Ada bebeapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah MADM, antaa lain (Kusumadewi, 2006):. Simple Additive Weighting Method (SAW) 2. Weighted Poduct (WP) 3. Elimination Et Choix Taduisant la Realite (ELECTRE) 4. Technique fo Ode Pefeence by Similaity to Ideal Solution (TOPSIS). Analytic Hieachy Pocess (AHP) Metode SAW (Simple Additive Weighting Method) Metode SAW (Simple Additive Weighting Method) seing juga dikenal istilah metode penjumlahan tebobot. Konsep dasa metode SAW adalah mencai penjumlahan tebobot dai ating kineja pada setiap altenatif pada semua atibut. Metode SAW membutuhkan poses nomalisasi matiks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dipebandingkan dengan semua ating altenatif yang ada. Metode SAW haus memiliki bebeapa Altenatif (A), Kiteia (C), dan Beat (Weight/W) yang mempunyai bobot ketentuan.. Altenatif = Ai 2. Ai = {A,A2,A3,, An} Metode SAW memiliki nilai Rating kecocokan setiap altenatif pada setiap kiteia yang bisa ditentukan sepeti pada Tabel. Tabel. Nilai Rating Kecocokan Nilai Rating Pedikat Nilai Sangat Buuk Nilai2 Buuk Nilai3 Cukup Nilai4 Baik Nilai Sangat Baik. Kiteia = Cj 2. Cj = {C,C2,C3,, Cn} Metode SAW juga membe nilai untuk tingkat kepentingan setiap kiteia sepeti pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Tingkat Kepentingan Nilai Rating Pedikat Nilai Sangat Rendah Nilai2 Rendah Nilai3 Sedang Nilai4 Tinggi Nilai Sangat Tinggi Setelah nilai dibeikan pada setiap altenatif di setiap kiteia, maka akan dibuat tabel ating kecocokan dai setiap altenatif pada setiap kiteia sepeti pada Tabel 3. Tabel 3. Rating Kecocokan Altenatif Kiteia C C 2 Cn A A2 An (Sumbe : Kusumadewi, 200) Langkah langkah Metode SAW. Pengambilan keputusan membeikan bobot pefeensi yang akan diposes dalam peankingan dengan matiks yang telah tenomalisasi X 2 m m2 mn W = {W,W2,,Wn} 2. Matiks dibentuk dai tabel kecocokan Altenatif (A) dan Kiteia (C) : 2 22 n 2n 3. Setelah mendapatkan nilai matiks X, maka dilakukan nomalisasi matiks bedasakan pesamaan beikut :..(2)

4 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 x Maxx i Minx i x Jika j adalah atibut keuntungan (benefit) Jika j adalah atibut biaya (cost) Keteangan : = nilai ating kineja tenomalisasi x = nilai atibut yang dimiliki dai setiap kiteia...(3) Activity Diagam Dalam sistem ini activity diagam dipisah menjadi dua, yaitu activity diagam admin dan activity diagam use. Maxx = nilai tebesa dai setiap kiteia i Minx = nilai tekecil dai setiap kiteia i Dimana adalah ating kineja tenomalisasi dai altenatif Ai pada atibut Cj; i=,2,...,m dan j=,2,...,n. 4. Setelah dipeoleh matiks tenomalisasi (R), maka dibuat poses peankingan dengan nilai pefeensi untuk setiap altenatif (Vi) dibeikan sebagai beikut: n Keteangan : V i W j Vi j wj = anking untuk setiap altenative = nilai bobot dai setiap kiteia = nilai ating kineja Tenomalisasi Nilai Vi yang paling besa mengindikasikan bahwa altenatif Ai lebih tepilih sebagai altenatif tebaik, sehingga altenatif (Ai) yang memiliki nilai Vi tebesa yang tepilih. Pengetian UOB KPR PT. United Oveseas Bank Indonesia Tbk adalah meupakan poduk pembiayaan yang dibeikan kepada pembeli umah dengan skema pembiayaan antaa 80 sampai maksimal 90% dai haga umah. Secaa umum untuk pesyaatan dan ketentuan yang dipelakukan oleh bank untuk nasabah yang akan mengajukan poses KPR. HASIL DAN PEMBAHASAN..(4) Gamba. Activity Diagam Admin Activity Diagam Admin Activity diagam menggambakan poses yang bejalan dan bagaimana masing-masing ali beawal, decision yang mungkin tejadi, dan bagaimana meeka beakhi. Gamba menjelaskan detail aktivitas yang dilakukan oleh admin. Awalnya admin login, lalu admin bisa mempebahaui data sepeti mengedit data, menambah data dan menghapus data, lalu menginputkan poin kelayakan,menginputkan kiteia, lalu menginputkan data setiap nasabah dan nilai fakto tiap kiteia, menelusui fakto-fakto melalui poses penelusuan, lalu admin melakukan pengujian sistem, kemudian menampilkan poses akhi hasil keputusan beseta infomasinya. Admin juga bisa memanfaatkan fasilitas pemilihan keputusan yang ada pada sistem.

5 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe Rating kecocokan dai setiap altenatif pada setiap kiteia, dinilai dai sampai, yaitu :. Sangat Buuk (SB) = 2. Buuk (Bu) = Cukup (C) = 4. Baik(B) =.. Sangat Baik (SB) = Sedangkan tingkat kepentingan setiap kiteia, dinilai dai sampai, yaitu :. Sangat Rendah (SR) = 2. Rendah (R) = 2 3. Sedang (S) = 3 4. Tinggi (T) = 4. Sangat Tinggi (ST) = Gamba 2. Activity Diagam Use Activity Diagam Use Gamba 2 menjelaskan detail aktivitas yang dilakukan oleh use. use tidak pelu melakukan poses login untuk menggunakan menu yang ada pada sistem ini. Setelah use masuk, use dapat mengetahui tentang KPR beseta infomasinya. Selain itu, use juga mendapatkan pengetahuan tentang jumlah pinjaman KPR UOB beseta simulasi pembiayaan melalui kalkulato KPR. Peancangan Asitektu Sistem Sistematika pemecahan masalah pada pengembangan sistem ini dimulai dai ide dasa pekembangan pengambilan keputusan. Analisis ini kemudian dikaitkan dengan pemasalahan paa pengambil keputusan bedasakan tinjauan bebeapa elemen-elemen keputusan dengan mengoptimalkan sumbe daya yang tesedia melalui pendekatan suatu model pengambilan keputusan. Sebelum melakukan ancang bangun tehadap sistem pendukung keputusan, ada bebeapa tahapan yang pelu dilalui, dengan melakukan tahapan-tahapan untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan dalam sistem pendukung keputusan akan menghasilkan sistem sepeti yang dihaapkan. Kiteia dan Pembobotan Sepeti yang telah delaskan pada bab pendahuluan, penilaian dilakukan dengan melihat nilai-nilai tehadap indikato sepeti yang sudah disebutkan pada bab tinjauan pustaka. Selanjutnya masing-masing indikato tesebut dianggap sebagai kiteia yang akan dadikan sebagai fakto untuk menentukan calon nasabah bedasakan kiteianya adalah Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, Sangat Tinggi. Himpunan ini kemudian dipelakukan sebagai input kedalam sistem MADM yaitu metode SAW (Simple Additive Weighting). Kebutuhan Input Sistem yang akan dibangun membutuhkan bebeapa data input, antaa lain :. Data awal, digunakan untuk menentukan jumlah altenatif dan atibut. 2. Data altenatif, digunakan untuk menentukan nilai setiap altenatif. 3. Data atibut (kiteia), digunakan untuk menentukan nilai setiap atibut. 4. Data matiks keputusan, digunakan untuk mengetahui hubungan antaa altenatif yang dipilih dengan kiteia yang ada.. Data matiks bobot, digunakan kaena ketekaitan antaa nilai bobot yang ada denganyang la innya. 6. Data nilai atibut, digunakan untuk mengetahui ating kecocokan setiap altenatif pada setiap atibut.. Data nilai bobot, digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan setiap kiteia. Kebutuhan Poses Bebeapa poses dibutuhkan untuk mengolah data input menjadi output beupa infomasi yang dihaapkan. Bebeapa poses tesebut antaa lain:. Poses input data matiks keputusan dan matiks vekto bobot 2. Poses pengujian sensitivitas untuk mencai metode SAW. 3. Poses pehitungan untuk mencai Altenatif tebaik menggunakan metode SAW bedasakan hasil pengujian sensitivitas. Kebutuhan Output Output yang dihaapkan dai peangkat lunak ini antaa lain :. Infomasi hasil dai poses SPK 2. Nilai pefeensi keputusan setiap altenatif yang menunjukkan altenatif tebaik 3. Infomasi hasil pehitungan metode SAW

6 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 Kebutuhan Antamuka Sistem yang akan dibangun bebasis web sehingga model antamuka yang digunakan yaitu model pengisian fomuli. Model pengisian fomuli betujuan untuk mengisi data-data yang dibutuhkan melalui fom yang sudah disediakan. Model ini dipilih dengan alasan bahwa : a. Model ini elatif mudah digunakan dan sudah familia dengan paa pengguna. b. Model pengisian fomuli digunakan, kaena sistem yang dibangun tedii dai bebeapa poses yang membutuhkan input data dai pengguna. Implementasi Pogam Halaman Menu Utama nama kiteia bau sebagai contoh, dengan kiteia nama NPWP kemudian membeikan bobot kiteia dengan nilai bobot 3, lalu mengklik tombol sepeti Gamba. Gamba. Menu Tambah Kiteia Secaa otomatis akan kembali ke menu kiteia dengan keteangan Kiteia behasil disimpan, penambahan kiteia bau yaitu NPWP teletak dibagian bawah, sepeti Gamba 6. Gamba 3. Tampilan Menu Utama Pada Gamba 3 meupakan tampilan awal sistem. Untuk dapat menjalankan aplikasi, seoang use hanya pelu memilih menu-menu yang sudah disediakan. Dan use tidak pelu mendafta, menu yang bisa digunakan hanya menu Home, Pesyaatan KPR, dan menu Kalkulato KPR. Gamba 6. Menu Kiteia Behasil disimpan Menu Fom Point Kelayakan Selanjutnya, setelah Admin membeikan poin kelayakan untuk menentukan beapa jumlah pinjaman yang dapat dibeikan pada calon nasabah bedasakan nilai akhi dai spk dengan caa mengklik tombol tambah, sepeti Gamba. Menu Fom Kiteia Setelah Admin melakukan login, Admin dibeitahukan untuk mengklik menu Kiteia untuk menjalankan sistem, sepeti Gamba 4 Gamba. Tampilan Menu Poin Kelayakan Gamba 4. Menu Kiteia Bila Admin ingin menambahkan kiteia bau dengan mengklik tombol tambah untuk menambahkan kiteia bau, setelah itu memasukan Setelah membeikan Poin Kelayakan, selanjutnya admin dapat melakukan poses pendukung keputusan dengan mengklik menu SPK sepeti Gamba 8.

7 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe Hasil Akhi dai Sistem Pendukung keputusan KPR UOB dihasilkan bebeapa altenatif yang layak dan tidak layak untuk mendapatkan pinjaman kedit, untuk altenatif yang tidak memenuhi kiteia mendapatkan keteangan tidak layak, selanjutnya untuk altenatif yang memenuhi kiteia layak mendapakan pinjaman, dan untuk besa pinjaman ditentukan dai pehitungan poin kelayakan. Gamba 8. Tampilan Menu Pehitungan Bau SPK Menu Fom Jumlah Altenatif Selanjutnya Admin dapat melakukan aplikasi SPK dengan mengklik tombol pehitungan akan tampil beapa banyak jumlah altenatif yang akan dimasukan, sepeti Gamba 9. Pehitungan dan Implementasi Sistem Kaena setiap nilai yang dibeikan pada setiap altenatif di setiap kiteia meupakan nilai kecocokan (nilai tebesa adalah nilai tebaik), maka semua kiteia yang dibeikan diasumsikan sebagai kiteia keuntungan. Pengambilan keputusan membeikan bobot pefeensi nilai kepentingan sebagai : W = (3,4,,,3,4,3) Pehitungan untuk mencai nilai akhi dai lima pemilihan altenatif sesuai dengan hasil dai pemasalahan gamba 4. Gamba 9. Menu Jumlah Altenatif Setelah itu masuk ke menu Input Altenatif untuk membeikan masing-masing altenatif, kemudian mengklik tombol, sepeti Gamba. Gamba. Menu Input Altenatif Teakhi, setelah Admin menginput kiteia sesuai dengan data-data yang dipeoleh dai bebeapa altenatif, setelah selesai membeikan input kiteia, maka selanjutnya masuk kedalam poses pehitungan spk dengan caa mengklik selanjutnya tombol, sepeti Gamba. Gamba. Hasil Pehitungan SPK. C = Usia 2. C 2 = Pendidikan 3. C 3 = Pekejaan 4. C 4 = Status Penikahan. C = Penghasilan Pebulan 6. C 6 = Jumlah Tanggungan. C = Penghasilan Besih Tabel 4. Rating Kecocokan Altenatif Kiteia C C 2 C 3 C 4 C C 6 C f 2 f2 6 f f4 4 6 f Maka pengambilan keputusan membeikan bobot pefeensi nilai kepentingan sebagai : W = (3,4,,,3,4,3) Matiks keputusan dibentuk dai tabel kecocokan bedasakan pesamaan 2 : X Petama-tama, dilakukan nomalisasi matiks X bedasakan pesamaan 3, beikut sebagian pehitunganya :

8 Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe max;;;; 0, max;;;; 0, max;;;; max;;;; 0, max;;;; max;;9;4;6 9 0, max;;9;4;6 9 0,8 9 9 max ;;9;4; Nomalisasi Matik Maka dipeoleh matiks tenomalisasi R: 0, 0, 0, 0, 0, 0,2 0, 0, 0,8 0, 0,6 0, R 0, 0,2 0, 0, 0,44 0, 0,8 0,6 0,6 0, 0,44 0, 0,8 0, Poses peankingan dipeoleh bedasakan pesamaan 4 : f(v ) = (0,)(3) + (0,)(4) + (0,)() + (0,)() + (0,)(3) + (0,2)(4) + (0,)(3) =,44 f2 (V 2 ) = (0,)(3) + (0,8)(4) + (0,)() + (0,6)() + ()(3) + ()(4) + (0,)(3) = 20,4 f3 (V 3 ) = ()(3) + ()(4) + ()() + ()() + (0,)(3) + (0,2)(4) + (0,)(3) = 23,04 f4 (V 4 ) = (0,)(3) + (0.44)(4) + (0,)() + (0,8)() + ()(3) + (0,6)(4) + ()(3) = 2,2 f (V ) = ()(3) + (0.6)(4) + (0,)() + (0,44)() + (0,)(3) + (0,8)(4) + (0,)(3) =,23 Hasil Pengujian Sistem Nilai tebesa ada pada peangkingan V 3, V 4, V 2, V meupakan altenatif yang tepilih,dan untuk besa pinjaman bebeda nilainya tiap altenative ditentukan dai pehitungan poin kelayakan (W). Untuk altenatif V meupakan altenatif yang tidak memenuhi bobot kiteia sehingga tidak layak mendapatkan pinjaman. KESIMPULAN Bedasakan hasil penelitian mengenai sistem pendukung keputusan kedit pemilikan umah Bank UOB, dapat diambil kesimpulan :. Penelitian ini telah membangun sistem pendukung keputusan yang dihaapkan dapat membantu paa calon nasabah untuk mengetahui kedit pemilikan umah yang ada di Bank UOB dan membantu manaje dalam mengambil keputusan untuk memilih calon nasabah yang sesuai dengan ketentuan Bank. 2. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini juga membeikan infomasi seta saana pendukung keputusan mengenai Kedit Pemilikan Rumah pada Bank UOB. 3. Hasil akhi pehitungan menggunakan metode SAW menunjukkan bahwa nilai pefeensi tebesa ada pada V 3, sehingga Altenatif A 3 adalah Altenatif tebaik. DAFTAR PUSTAKA [] Fowle, M., 2004, UML Distilled Edisi 3, Yogyakata : ANDI. [2] Gedon.,20, Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Peneimaan Beasiswa Bagi Mahasiswa STIKOM AMIKOM, Skipsi Sajana Sistem Infomasi Sekolah Manajemen Infomatika dan Kompute AMIKOM, Yogyakata. [3] Kadi, A., 2003, Dasa Pemogaman WEB Dinamis Menggunakan PHP, Yogyakata :ANDI. [4] Kusini, 200, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakata : ANDI. [] Kusumadewi, S., Hatati, S., Hajoko, A., dan Wadoyo, R.,2006, Fuzzy Multi Attibute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakata: Penebit Gaha Ilmu. [6] Kusumadewi, S., 200, Diktat Kuliah Kecedasan Buatan, Yogyakata : UII- Juusan Teknik Infomatika. [] Saifah, E,. 20, Skipsi Pembuatan aplikasi sistem paka dengan fuzzy logic MADM KPR BTN. [] Tuban, E, Aonson, J, E., Liang, T, P., 200. Decision Suppot System and Intelligent System (Sistem Pendukung keputusan dan Sistem Cedas),Yogyakata: ANDI. [8] Wibowo, H, S., 20. Aplikasi Uji Sensitivitas Untuk Model MADM Menggunakan Metode SAW dan TOPSIS, Junal Semina Nasional Aplikasi Teknologi Infomasi 20 (SNATI 20), ISSN Vol E:6 Yogyakata.

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAA Susi Hendatie STMIK Palangkaaya Jalan G.Obos No. Palangkaaya Email : sesyalang@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

Jurnal Media Infotama, Vol.9, No.2, September

Jurnal Media Infotama, Vol.9, No.2, September Junal Media Infotama, Vol.9, No.2, Septembe 2013 94 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SAW UNTUK PENILAIAN DOSEN BERPRESTASI (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU) Leni Natalia Zulita

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR ZAT HARA LAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE (STUDI KASUS:DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL)

IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR ZAT HARA LAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE (STUDI KASUS:DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL) Semina SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi Novembe Infomasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedigantaaan (SENATIK) Vol. II, 26 Novembe 2016, ISSN: 2528-1666 AI- 95 IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Techno.COM, Vol. 12, No. 4, Novembe 201: 198-207 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Emiia Winda Kismanto 1, Setia

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS PT.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS PT. Junal Pelita Infomatika, Volume 6, Nomo 3, Juli 7 ISSN 3-945 (Media Cetak) Hal: 335-34 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) UNTUK NASABAH PEMOHON MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES Satia Bayu Aji Teknik Infomatika Fakultas Ilmu Kompute Univesitas Dian Nuswantoo Semaang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA) Henry Wibowo S 1), Riska Amalia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP ABSTRAK

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP ABSTRAK PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP Devi Yunita 1, Eka Ridhawati 2 Juusan Sistem Infomasi, STMIK Pingsewu Lampung Jl.Wisma Rini No. 09 Pingsewu

Lebih terperinci

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi JUISI, ol. 02, No. 0, Febuai 206 Decision Suppot System untuk Penentuan Pembeian Beasiswa Pestasi di Peguuan Tinggi Devi Dwi Puwanto Abstak Tiap peguuan tinggi biasanya membeikan bebeapa untuk mahasiswa,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRINGSEWU) Andra Setiawan Jurusan Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN) METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN) Alfa Saleh 1, Ria Eka Sari 2, Harris Kurniawan 3 STMIK Potensi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.SHOWAM ARIFIN 1 1,2 Teknik Infomatika, Ilmu Kompute, Univesitas Dian Nuswantoo

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Tri Sulisilowati STMIK Pringsewu Lampung Jl.Wisma Rini No.09 Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG Heri Sulistiyo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM Tri Handayani (teha.nazla@gmail.com) Wawan Laksito YS (wlaksito@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguhsusyanto@gmail.com) ISSN : 2338-408 ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE Semina Nasional Teknologi Infomasi an Komunikasi 6 (SENTIKA 6) ISSN: 89-985 Yogyakata, 8-9 Maet 6 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELETRE Wilan Fauzi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD ZERO JURNAL SAINS MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 Page : 11-21 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN: 2580-5754 DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD Ismail

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Elisabet Yunaeti Anggraeni, M.T.I., Rita Irviani, M.M., Riza Lestari Jurusan

Lebih terperinci

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS. Henry Wibowo S Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING. PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING Apriansyah Putra 1, Dinna Yunika Hardiyanti 2 Jurusan Sistem Informasi,Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW Arie Wedhasmara 1, Jasmo ari wibowo 2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Email : jasmo_ari_wibowo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Zainollah Effendy Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Madura zainollah.effendy@unira.ac.id

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria. ISSN : 1693 1173 Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Diklat dengan Fuzzy Multiple Attribute Decission Making (MADM) Tri Handayani, Wawan Laksito Yuly Saptomo, Teguh Susyanto Abstract The scholarship is

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA Yuli Astuti 1), Isna Zahrotul Fu ad 2) 1) Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT ZERO JURNAL MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN : 2580-5754 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI BEASISWA PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Oleh : Ita Yulianti 1, Imam Tahyudin 2, Nurfaizah 3 1,2,3) STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH : IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ( STUDI KASUS KEL. JAMSAREN KOTA KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA Siti Nurhayati Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Herdi widyatmoko Jurusan teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jln Nakula

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Hendri Yustriandi 1, Elisabet Y. A 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS: ILC (Intensive Learning Center) Pringsewu) Eka Yulia Rosalin Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan RANCANG BANGUN DECISION SUPPORT SYSTEM PEMILIHAN GURU TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMA BHAKTI PERTIWI KOTA TANGERANG) Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom 1, Fajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Lokasi Pasar Dengan Menggunakan Fuzzy Multi Atribut Decision Making (FMADM) Metode Simple Additive Weighting (SAW) Reny Wahyuning Astuti 1), Muhsin 2) Program

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH Febriana 1, Dedi Irawan 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET Dhuto Hestu Wicaksono Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Email

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan smartphone yang tepat merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh pengguna (dalam hal ini pengambil keputusan) sebelum melakukan pembelian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI Artikel Skripsi APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous

Lebih terperinci

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW RATIH ERNAWATI Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci