SIMULASI NUMERIK PENGARUH PROTUBERANCE PADA KOEFISIEN AERODINAMIKA AIRFOIL NACA PADA KECEPATAN SUBSONIK. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIMULASI NUMERIK PENGARUH PROTUBERANCE PADA KOEFISIEN AERODINAMIKA AIRFOIL NACA PADA KECEPATAN SUBSONIK. Abstrak"

Transkripsi

1 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 SIMULSI NUMEIK PENGUH POTUBENCE PD KOEFISIEN EODINMIK IFOIL NC 34 PD KECEPTN SUBSONIK adi Suradi Kartangara +, Tria Ma riz ri +, Sugianto + Program Studi Tknik ronautika, Jurusan Tknik Msin Politknik Ngri Bandung Jl. Ggrkalong Hilir, Ds Ciwaruga, Bandung, Tlp dan Fax (0) 0389 dan 0388 sugianto@polban.a.id, radik@gmail.om bstrak liran udara yang mlalui prmukaan bnda t akan mmpunyai lapisan batas turbuln (LBT). LBT trjadi aliran yang mlalui sayap psawat akan brpngaruh nilai gaya-gaya arodinamika yang ditunjukan olh mnurunnya koisin gaya arodinamika brupa koisin tkanan statik dan koisin gaya angkat. Pnurunan gaya arodinamika yang trjadi wilayah LBT diakibatkan olh trjadinya nomna sparasi aliran udara. Fnomna sparasi aliran udara ditunjukan olh akan adanya aliran balik. Salah satu pnybab trjadinya LBT aliran yang mlalui prmukaan airoil adalah tingkat khalusan kontur prmukaan airoil. LBT akan mrambat maju k arah lading dg siring dngan mningkatnya kkasaran prmukaan airoil. Shingga kkasaran (kontur multi-luktuati) prmukaan airoil sangat brpngaruh trhadap nilai koisin arodinamika. Untuk kprluan analisis, maka kontur luktuati yang digunakan adalah kontur singl-luktuati (dalam analisis D disbut sbagai Protubran). nalisis pngaruh protubran koisin arodinamika dilakukan airoil jnis NC 3 4 dngan bilangan ynold 4. 0,.4 0, dan.9 0, sudut srang 8,, 4,, 0 dan drajat, srta posisi protubran mmpunyai lima posisi yaitu posisi x = , posisi B x = , posisi C x = , posisi D x = dan posisi E x = Pross analisis sbatas kaji komputasi (simulasi numrik) mnggunakan prangkat lunak CFD dngan kod FLUENT. nalisis dilakukan aliran turbuln dngan modl turbuln Spalart-llmaras. Dari pross komputasi diprolh data bahwa pnurunan koisin arodinamika akibat protubran dari pnurunan trkil sampai trbsar brturut-turut sbagai brikut posisi protubran E, D, C, B, dan airoil yang dibandingkan dngan airoil tanpa protubran sbagai rrnsi. Kata kuni: Cd, protubran, subsonik, arodinamika, airoil, naa. I. PENDHULUN Fnomna lapisan batas mrupakan akibat adanya viskositas dari luida. liran viskos adalah aliran dibawah pngaruh viskositas, kondisi panas (thrmal ondition), dan diusi massa luida. Lapisan batas trdiri dari dua lapisan yaitu Lapisan Batas Laminar (LBL) dan Lapisan Batas Turbuln (LBT). Pada kdua lapisan trsbut dipisahkan olh sbuah lapisan batas yang yang disbut wilayah transisi [,,3,4]. Titik awal wilayah transisi disbut titik transisi yang mrupakan awal trjadinya nomna turbuln suatu aliran udara. Sprti tampak Gambar. Gambar. : Lapisan batas laminar dan turbuln plat LBT trjadi aliran yang mlalui sayap psawat akan brpngaruh nilai gaya-gaya arodinamika yang ditunjukan olh mnurunnya koisin gaya arodinamika brupa koisin tkanan statik, koisin gaya angkat [,,3,4]. Pnurunan gaya arodinamika yang trjadi wilayah LBT diakibatkan olh trjadinya nomna sparasi aliran udara. Fnomna

2 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 sparasi aliran udara ditunjukan olh akan adanya aliran balik, sprti tampak Gambar. Protubran airoil atau prmukaaan arodinamis lainya banyak trjadi (tralisasi) pross manuaktur prmukaaan airoil (skin body) mnggunakan rivt atau sjnisnya, sprti tampak Gambar.4. Gambar.: Titil transisi dan titik sparasi airoil Salah satu pnybab trjadinya LBT aliran yang mlalui prmukaan airoil adalah tingkat khalusan kontur prmukaan airoil. LBT akan mrambat maju k arah lading dg siring dngan mningkatnya kkasaran prmukaan airoil, sprti tampak Gambar.3. Shingga kkasaran (kontur multi-luktuati) prmukaan airoil sangat brpngaruh trhadap nilai koisin arodinamika. Untuk kprluan analisis, maka Kontur luktuati yang digunakan adalah kontur singl-luktuati. Kontur singl luktuati dalam bbrapa rrnsi mmpunyai istilah yang brbda. Shlihthing mmpunyai istilah roughnss untuk mndinisikan kontur singl-luktuati. ndrson mmpunyai istilah protubran untuk mndinisikan kontur singl-luktuati. Dalam pnlitian ini digunakan istilah protubran untuk kontur luktuati, dngan prtimbangan istilah roughnss mrupakan dinisi untuk kkasaran prmukaan. Gambar.4: Protubran tail stator hlioptr lluad [Sumbr ronautika-polbn] Hassan-Janakiam [5] tlah mlakukan pnlitian komputasi pngaruh protubran prmukaan bawah (lowr sura) airoil NC 00. Skma grid mdan (arild grid) yang digunakan sprti tampak Gambar.5. Gambar.5 : Bntuk mdan grid airoil NC 00 dngan protubran [Sumbr ndrson] Mshing grid mdan yang digunakan adalah tip ll quadrilatral, sprti tampak Gambar.. Gambar.3 : Prgrakan LBT ssuai tingkat khalusan prmukaan airoil[sumbr PTDI] Gambar. : Mshing grid airoil, wak ut dan protubran [Sumbr ndrson] Brdasarkan Gambar. tampak trlihat bahwa wilayah protubran mmpunyai kkuatan msh yang lbih tinggi (ll lbih kil dan rapat), sprti tampak Gambar. dan.8.

3 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 rition oiint) sprti tampak Gambar. Gambar. : Protubran mshing grid [Sumbr ndrson] Gambar. : Distribusi koisin gsk NC 00 dngan protubran [Sumbr ndrson] Gambar.8 : Mshing grid protubran yang diprbsar [Sumbr ndrson] Modl turbuln yang digunakan adalah modl standar k ε, modl NG k ε dan modl ynold strss. Hasil simulasi numrik disajikan dalam bntuk stramlin dibawah prmukaan airoil, sprti tampak Gambar.9. Gambar.9 : Stramlin prmukaan bawah airoil dngan protubran [Sumbr ndrson] Hasil komputasi disajikan dalam bntuk lain yaitu distribusi tkanan statik dibawah prmukaan airoil, sprti tampak Gambar 0. Gambar.0 : liran dan kontur tkanan NC 00 dngan protubran [Sumbr ndrson] Paramtr yang disajikan dari hasil komputasi adalah distribusi koisin gsk prmukaan (skin Brdasarkan hasil pnlitian Hassan-Janakiam, maka prlu pula dilakukan pnlitian pngaruh protubran prmukaaan atas airoil (uppr sura) trhadap koisin arodinamika airoil tak simtri. Masalah Pnlitian Prmasalahan dalam pnlitian ini adalah mndapatkan koisin arodinamika airoil akibat protubran prmukaan atas airoil mlalui studi komputasi kpatan subsonik. sumsi Pnlitian sumsi yang digunakan untuk mnylsaikan prmasalahan dalam pnlitian ini adalah sbagai brikut: Massa jnis aliran udara mmnuhi kondisi gas idal. liran udara adalah tunak (stady) yaitu tidak brubah trhadap waktu aliran udara dalam krangka mdan tkanan dimnsi. Batasan Pnlitian Brdasarkan prmasalahan pnlitian di atas, maka ada batasan-batasan pmbahasan yang digunakan untuk mndapatkan koisin arodinamika airoil. dapun batasan pnlitian adalah sbagai brikut: Tip airoil yang digunakan adalah airoil NC 34 yang dilngkapi protubran lima posisi brbda spanjang prmukaan atas airoil. Sudut srang (angl o attak) divariasikan mulai dari -8, -, -4, - 0,, 4,, 8, 0 dan drajat. 8

4 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Bilangan Mah aliran udara bbas adalah 0., 0.3, 0.4, 0.5 dan 0.. Modl turbuln yang digunakan adalah modl Spalart llmaras. Tujuan Pnlitian Tujuan dari pnlitian ini adalah mndapatkan posisi protubran yang mmpunyai pngaruh yang kil trhadap koisin arodinamika airoil. II. METODE PENELITIN POSES SIMULSI DN TEKNIK NLIS.. Prmasalahan Sktsa prmasalahan solusi numrik, sprti tampak Gambar. Gambar : Sktsa prmasalahan simulasi Posisi protubran prmukaan atas airoil ditunjukan olh nilai x dngan nama masingmasing posisi protubran sbagai brikut x = Posisi Posisi B Posisi C Posisi D Posisi E x = x = x = x = Fisik aliran udara trgantung dari nilai bilangan ynold aliran trhadap bilangan Mah udara bbas dan hord airoil yang ditntukan sbagai brikut U M a () = = shingga bilangan ynold aliran udara bbas diprolh M 0. = = 4. 0 M 0.3 = =.4 0 M = 0.4 = M 0.5 = =.9 0 M = 0. =.43 0 Brdasarkan nilai ynold di atas, maka isik aliran udara bbas adalah turbuln (visous low) dan komprsibl. Shingga harus mnggunakan salah satu modl turbuln yaitu modl turbuln Spalart llmaras... Modl liran Udara Hukum kkkalan massa atau kontinuitas dapat dituliskan dalam bntuk intgral sbagai brikut + = 0 dv U d () t V Hukum kkkalan momntum dapat dituliskan dalam bntuk intgral sbagai brikut UdV + ( U du ) = t (3) V Pd+ t dv + F q dv + Q ( U ) U + U + U d visous V Hukum kkkalan nrgi dapat dituliskan dalam bntuk intgral sbagai brikut V V V visous dv + W visous dv + PU d + =.3. Modl Turbuln Spalart-llmaras liran turbuln diirikan adanya mdan kpatan yang luktuati. Fluktuasi ini mrupakan gabungan kuantitas transport sprti momntum dan nrgi. Fluktuasi ini mmpunyai nilai yang rlati kil dan rkunsi tinggi. Pross komputasi mnjadi trlalu mahal untuk mnsimulasikan sara langsung smua paramtr tknik. Shingga untuk mmprmudah pross komputasi dibutuhkan skumpulan prsamaan yang trdiri dari variabl yang tidak diktahui yang tlah dimodiikasi. Untuk itu dibutuhkan modl turbulnsi untuk mnntukan variabl-variabl dalam bntuk kuantitas yang tidak diktahui. (4) 9

5 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Modl turbulnsi yang digunakan dalam pnlitian ini adalah modl Spallart llmaras (S- ) yang diranang khusus untuk bidang pnrbangan. Modl S- mrupakan modl turbulnsi yang sdrhana krna hanya mmpunyai satu prsamaan yang diari jawabnya yaitu dalam bntuk prsamaan grak kkntalan kinmatik Eddy (turbulnt kinmati visosity). Modl S- mrupakan modl untuk mmahkan prsamaan grak ( - 4) dalam bntuk kuantitas modiikasi kkntalan kinmatik turbuln υ, yang dapat dituliskan sbagai brikut ( + ) D x j x j (5) = G + Y Dt Cb + x j dimana Gυ dihasilkan, turbuln, σ υ adalah kkntalan turbuln yang Yυ adalah dstruksi kkntalan dan adalah konstanta dan υ C b adalah kkntalan kinmatik molkul udara. Modl Kkntalan Turbuln Kkntalan turbuln µ t dapat dituliskan sbagai brikut t = () 3 = dan = () C υ dimana adalah prdam kkntalan. Modl Produksi Turbuln Modl produksi turbuln dapat dituliskan sbagai brikut G = C S (8) b S = S + d (9) = + (0) dimana C b dan κ adalah konstanta, d adalah jarak dari dinding dan S adalah skalar brdasarkan bsar vortisity, yang dapat dituliskan sbagai brikut. S = ΩΩ + min 0, S S ΩΩ () Ω ij ij ij ( ) ij U j U i = () xi x j ij ij ij S ij U j U j = + (3) xi xi Modl Dstruksi Turbuln Modl dstruksi turbuln Y sbagai brikut Y = Cw w d υ dapat dituliskan (4) 3 + C w w = g (5) g + Cw g = r + C w ( r r ) () r = () S d Modl Konstanta Nilai konstanta yang ada didalam modl turbuln Spalart llmaras adalah sbagai brikut; C b = , C b = 0., σ υ = 3, κ = 0.4 C =. C C κ + + C, C w = 0.3 C w 3 =. 0. w = b b σ υ υ, ( ) ( ).4 Diskrtisasi Untuk kondisi aliran tunak (stady), jika variabl tak bbas φ adalah ungsi ruang φ = ( x, y,z) yang tidak diktahui adalah solusi dari prsamaan modl grak luida (prsamaan 4) srta prsamaan modl turbuln Spalart llmaras (prsamaan 5) dan φ mrupakan kuantitas skalar (tkanan, dnsitas dan sjnisnya) atau kuantitas kpatan, maka prsamaan (- 5) dapat dituliskan dalam bntuk prsamaan yang mngadung φ sbagai brikut U d = Γ d + V dimana S dv Γφ (8) adalah koisin diusi dari variabl φ, φ adalah gradint φ dan Sφ adalah sumbr dari φ prsatuan volum. FLUENT mnggunakan tknik kndali volum (ontrol volum) untuk mngubah prsamaan (8) 30

6 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 kdalam bntuk prsamaan aljabar yang dapat diari solusinya. Prsamaan Diskrt Untuk mndapatkan bntuk aljabar dari prsamaan (8), maka dilakukan-langkah sbagai brikut. Langkah prtama adalah mlakukan diskrtisasi prsamaan 8 yang langkah slanjutnya adalah mngubah prsamaan diskrt mnjadi bntuk aljabar. Pada diskrtisasi untuk mndapatkan solusi φ, maka domain kontinu diubah mnjadi domain diskrt dalam bntuk ll D yaitu sgimpat atau sgitiga (quadrilatral ll atau triangular ll), sbagai ontoh digunakan ll sgitiga sprti tampak Gambar 3. Untuk mndapatkan nilai φ, maka dapat dilakukan dngan mnggunakan skma upwind. Skma upwind yang digunakan adalah drajat dua untuk mndapatkan tingkat akurasi yang lbih tinggi. Brdasarkan pndkatan drt Taylor, maka nilai φ dapat dituliskan sbagai brikut = + dr (0) N a = () V dimana φdan φ adalah nilai pusat ll dan nilai gradin ll dpan (upstram ll), dr adalah vktor prpindahan dari pusat ll k pusat muka dan φ adalah nilai rata-rata φ yang dihitung dari dua ll yang dipisahkan olh muka ll yang sama. Ilustrasi prsamaan (9) untuk tip ll sgimpat dngan pusat ll adalah W, P dan E dan muka ll w dan sprti tampak Gambar 4. Gambar 3 : Ilustrasi ontrol volum mnggunakan ll sgitiga utnuk diskrtisasi [Sumbr Flunt] Shingga prsamaan (8) dalam domain kontinu diubah dalam bntuk domain diskrt (diskontinu) yang dapat dituliskan sbagai brikut N a N a (9) U = Γ ( ) n + S V dimana N trtutup, φ a U adalah jumlah muka ll nilai φ yang diknvksikan mlalui muka, adalah luks massa mlalui muka, ( φ ) n adalah bsar gradin φ normal trhadap muka dan V adalah volum ll. Solusi Numrik Nilai φ yang diprolh dari komputasi disimpan pusat ll grid yaitu titik 0,...n di dalam Gambar 3 dan nilai φ dibutuhkan untuk mngkonvksi bntuk prsamaaan 9 dngan ara intrpolasi nilai-nilai pusat ll. Gambar 4 : Kontrol volum mnggunakan quadrilatral grid [Sumbr Flunt] Brdasarkan Gambar 4, maka dapat ditntukan nilai φ muka yaitu φ yang dapat dituliskan sbagai brikut Su + S S = P () W S + S S + S u u Solusi Coupl Untuk mndapatkan solusi φ maka dilakukan dngan mtod oupl, diagramnya dapat digambarkan sprti tampak Gambar 5. 3

7 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar 5 : Diagram alir solusi dngan mtod oupl [Sumbr Flunt] Pr-prossor Kontur airoil NC 3 4 dan kondisi batas dibuat dngan mnggunakan CD Flunt dngan kod Gambit, sprti tampak Gambar. Bntuk arild yang digunakan adalah prssurar-ild yang mrupakan batas kondisi (boundary ondition) yang dibntuk sdmikian rupa shingga trpnuhi syarat kondisi tak hingga (ininit ondition) untuk mngah trjadinya pngaruh dinding airoil kondisi batas. Dimnsi ar ild mrupakan klipatan trhadap hord, sprti tampak Gambar. Gambar : Msh aliran mlalui airoil untuk analisis FLUENT Gambar 8 : Msh aliran mlalui airoil stlah diprbsar untuk analisis FLUENT Gambar : Bntuk dan ukuran kondisi batas prssur ar-ild Simulasi numrik dilakukan untuk mnsimulasi aliran D yang mlalui airoil tanpa dan dngan protubran. Simulasi numrik dapat dilakukan dngan ara mmbuat titik titik darah/mdan aliran skitar airoil dalam pnlitian ini mnggunakan quadrilatral msh, sprti tampak Gambar, untuk mmprjlas mshing aliran mlalui airoil, maka dilakukan pmbsaran (zoom viw), sprti tampak Gambar 8. Mshing aliran mlalui airoil tanpa protubran (non protubran) trdiri dari 50 quadrilatral ll, sprti tampak Gambar 9, dan mshing aliran mlalui airoil dngan protubran (posisi, B, C, D dan E) trdiri dari 50 quadrilatral ll, sprti tampak Gambar 0,,, 3 dan 4. Gambar 9 : 50 msh aliran mlalui airoil tanpa protubran untuk analisis FLUENT Gambar 0 : 50 msh aliran mlalui airoil dngan protubran untuk analisis FLUENT Gambar : 50 msh aliran mlalui airoil dngan protubran B untuk analisis FLUENT 3

8 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar : 50 msh aliran mlalui airoil dngan protubran C untuk analisis FLUENT Mnntukan modl aliran turbuln yaitu modl Spalart-llmaras) Mnghitung solusi mnggunakan oupl impliit solvr Mnggunakan monitor gaya untuk mnampilkan konvrgnsi nilai-nilai koisin arodinamika. Tknik nalisis Jika solusi φ adalah kuantitas skalar tkanan φ = P dan atau skalar tgangan gsr prmukaan φ = τ stiap titik kontur airoil, sprti tampak Gambar 5. Gambar 3 : 50 msh aliran mlalui airoil dngan protubran D untuk analisis FLUENT Gambar 5 : Distribusi tkanan dan tgangan gsr prmukaan airoil [Sumbr ndrson] maka, distribusi koisin tkanan (prssur oiint) P dan distribusi koisin gsr prmukaan (skin rition oiint), dapat dituliskan sbagai brikut; Gambar 4 : 50 msh aliran mlalui airoil dngan protubran E untuk analisis FLUENT Post-prossor Untuk dapat mnntukan paramtr aliran skitar airoil, maka akan dilakukan pross untuk mndapatkan solusi dari prsamaan (, 3, 4 dan 5) mnggunakan prangkat lunak CFD dngan kod Flunt.. Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mndapatkan solusi mnggunakan Flunt adalah sbagai brikut: Mnntukan modl aliran komprssibl mnggunakan prinsi gas idal untuk dnsitas udara. St-up kondisi batas untuk arodinamika kstrnal P P = (3) P U = (4) U Dngan mngintgrasi distribusi P dan dari lading dg sampai trailing dg airoil, akan diprolh koisin normal n dan koisin aksial (sjajar) atrhadap hordlin, srta koisin momn m, yang dapat dituliskan sbagai brikut : n = 0 ( P, lowr P, uppr ) 0, uppr dy uppr + +, lowr dy lowr (5) 33

9 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 a + n = P, uppr dy uppr (, uppr +, lowr ) = ( P, uppr P, lowr ) 0, uppr P, uppr, lowr dy uppr dy uppr P, lowr + + P, lowr, lowr dy x, uppr lowr y dy dy lowr y lowr lowr uppr x + Brdasarkan prsamaan () dan () srta Gambar. () () Gambar : Hubungan Gaya normal, aksial dngan gaya angkat dan gaya hambat [Sumbr ndrson] maka koisin gaya angkat (lit oiint) l, koisin gaya hambat (drag oiint) dapat dituliskan sbagai brikut; d l = n os α a sin α (8) d = n sin α + a os α (9) m, 4hord = m l (30) 4 koisin gaya hambat (drag oiint) d dan koisin momn (momnt 4 hord oiint) m.akibat protubran. 3.. Kurva Koisin Tkanan Koisin tkanan yang disajikan hanya kpatan dngan bilangan Mah M = 0. dan sudut srang α = 0, sprti tampak Gambar sampai Gambar 3. Koisin tkanan prmukaan bawah (lowr sura) dan prmukaan atas (uppr sura) airoil tanpa protubran, sprti tampak Gambar, mngalami prubahan sara halus mulai dari posisi lading dg x = 0 sampai trailing dg x = m dan mmpunyai nilai trndah trjadi posisi x = 0.35 m.koisin tkanan akibat protubran prmukaan atas airoil, mngalami prubahan yang bsar posisi protubran brada yaitu koisin tkanan mngalami pningkatan maksimum dan koisin tkanan mngalami pnurunan maksimum., sprti tampak Gambar sampai Gambar 3. Gambar : Koisin tkanan airoil α = 0, = 4.x0 tanpa protubran III. HSIL SIMULSI Hasil komputasi yang akan ditampilkan dalam pnlitian ini hanya paramtr yang trkait dngan prsamaan (4, 5, 8, 9, dan 30), yaitu paramtr koisin tkanan (prssur oiint) P, dan koisin gsk (skin rition oiint), yang mnybabkan prubahan koisin arodinamika yang trdiri dari koisin gaya angkat (lit oiint), l Gambar 8 : Koisin tkanan airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran Gambar 9 : Koisin tkanan airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran B 34

10 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar 30 : Koisin tkanan airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran C Gambar 33 : Koisin gsk airoil α = 0, = 4.x0 tanpa protubran Gambar 3 : Koisin tkanan airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran D Gambar 34 : Koisin gsk airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran Gambar 3 : Koisin tkanan airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran E 3.. Kurva Koisin Gsk Koisin gsk yang disajikan hanya kpatan dngan bilangan Mah M = 0. dan sudut srang α = 0, sprti tampak Gambar 33 sampai Gambar 38. Koisin gsk prmukaan bawah dan prmukaan atas airoil tanpa protubran, sprti tampak Gambar 4.a, mngalami prubahan sara halus mulai dari posisi lading dg x = 0 samapai trailing dg x = m dan mmpunyai nilai trtingi trjadi posisi x = 0.04 m. Koisin gsk akibat protubran prmukaan atas airoil, mngalami prubahan bsar posisi protubran brada yaitu mningkat maksimum dan mnurun maksimum , sprti tampak Gambar 33 sampai Gambar 38. Gambar 35 : Koisin gsk airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran B Gambar 3 : Koisin gsk airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran C Gambar 3 : Koisin gsk airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran D 35

11 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar 38 : Koisin gsk airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran E 3.3. Kontur Tkanan Kontur tkanan aliran skitar airoil disajikan hanya kpatan dngan bilangan Mah M = 0. dan sudut srang α = 0, sprti tampak Gambar 39 sampai Gambar 44. Gambar 4 : Kontur tkanan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran C Gambar 43 : Kontur tkanan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran D Gambar 39 : Kontur tkanan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 tanpa protubran Gambar 44 : Kontur tkanan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran E Gambar 40 : Kontur tkanan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran 3.4. Kontur Kpatan Kontur kpatan aliran skitar airoil disajikan hanya kpatan dngan bilangan Mah M = 0. dan sudut srang α = 0, sprti tampak Gambar 45 sampai Gambar 50. Gambar 4 : Kontur tkanan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran B Gambar 45 : Kontur kpatan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 tanpa protubran 3

12 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar 4 : Kontur kpatan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran Gambar 50 : Kontur kpatan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran E 3.5. Vktor Kpatan Skitar Protubran Vktor kpatan aliran skitar protubran disajikan hanya kpatan dngan bilangan Mah M = 0. dan sudut srang α = 0, sprti tampak Gambar 5 sampai Gambar 55. Gambar 4 : Kontur kpatan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran B Gambar 5 : Vktor kpatan aliran skitar protubran α = 0, = 4.x0 Gambar 48 : Kontur kpatan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran C Gambar 5 : Vktor kpatan aliran skitar protubran B α = 0, = 4.x0 Gambar 49 : Kontur kpatan aliran skitar airoil α = 0, = 4.x0 dngan protubran D Gambar 53 : Vktor kpatan aliran skitar protubran C α = 0, = 4.x0 3

13 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Kurva Koisin Gaya ngkat Pngaruh posisi protubran yang diidntiikasi olh paramtr rasio posisi protubran trhadap hord x koisin gaya angkat l ungsi sudut srang α (kurva l α ), yang diplot sprti tampak Gambar 5 sampai Gambar 0. Gambar 54 : Vktor kpatan aliran skitar protubran D α = 0, = 4.x0 Brdasarkan Gambar 5 sampai Gambar 0, trlihat bahwa kurva l α airoil dngan protubran mngalami pnurunan dibandingkan dngan airoil tanpa protubran. Jika airoil tanpa protubran dijadikan rrnsi pnuruan (prgsran kurva l α ), maka nilai pnurunan trkil hingga trbsar disusun dngan urutan sbagai brikut Nonprotubrna, protubran posisi E, D,, B dan C. Gambar 55 : Vktor kpatan aliran skitar protubran E α = 0, = 4.x0 3.. Kurva Koisin rodinamika Hasil itrasi kombinasi kondisi aliran udara dngan bilangan Mah M = 0., 0.3, 0.4, 0.5 dan 0., sudut srang (angl o attak) α = 8, -, - 4, -, 0,, 4,, 8, 0 dan drajat yang mlalui airoil tanpa dan dngan protubran (posisisi, B, C, D dan E) adalah diprolhnya koisin arodinamika yang diplot dalam bntuk kurva sbagai brikut Kurva koisin arodinamika trhadap sudut srang yaitu l = ( α ), d = ( α) dan m = ( α ) Kurva koisin arodinamika trhadap bilangan Mah yaitu l = ( M ), d = ( M ) dan m = ( M ) Kurva koisin arodinamika trhadap l = x, posisi protubran yaitu ( ) d = ( x ) dan m = ( x ) Gambar 5 : Pngaruh posisi protubran ungsi α = 4. 0 Gambar 5 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.4 0 l l Gambar 58 : Pngaruh posisi protubran ungsi α = l 38

14 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar 59 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.9 0 l Gambar : Pngaruh α l ungsi = 4. 0 x Gambar 0 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.43 0 l Gambar 3 : Pngaruh α l ungsi = 4. 0 x Pngaruh sudut srang (angl o attak) yang diidntiikasi olh paramtr alpha koisin gaya angkat l ungsi posisi protubran x (kurva l x ), yang diplot sprti tampak Gambar sampai Gambar 5. Brdasarkan Gambar sampai Gambar 5, trlihat bahwa kurva l x mngalami pningkatan (prgsran k atas) dngan brtambahnya alpha dari -8 drajat sampai drajat. Gambar 4 : Pngaruh α l ungsi = 4. 0 x Gambar 5 : Pngaruh α l ungsi = 4. 0 x Gambar : Pngaruh α l ungsi = 4. 0 x Kurva Koisin Gaya Hambat Pngaruh posisi protubran yang diidntiikasi olh paramtr rasio posisi protubran trhadap hord x koisin gaya hambat d ungsi sudut srang α (kurva α ), yang d diplot sprti tampak Gambar sampai Gambar 0. 39

15 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Brdasarkan Gambar sampai Gambar 0, trlihat bahwa kurva α airoil dngan d protubran mngalami pnurunan dibandingkan dngan airoil tanpa protubran. Jika airoil tanpa protubran dijadikan rrnsi pnuruan (prgsran kurva α ), d maka nilai pnurunan trkil hingga trbsar disusun dngan urutan sbagai brikut Nonprotubrna, protubran posisi E, D,, B dan C. Gambar 9 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.9 0 d Gambar : Pngaruh posisi protubran ungsi α = 4. 0 Gambar : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.4 0 d d Gambar 0 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.43 0 d Pngaruh sudut srang (angl o attak) yang diidntiikasi olh paramtr alpha koisin gaya hambat ungsi posisi protubran x d (kurva d x ), yang diplot sprti tampak Gambar sampai Gambar 5. Brdasarkan Gambar sampai Gambar 5, trlihat bahwa kurva d x mngalami pningkatan (prgsran k atas) dngan brtambahnya alpha dari -8 drajat sampai drajat. Gambar 8 : Pngaruh posisi protubran ungsi α = d Gambar : Pngaruh α d ungsi = 4. 0 x 40

16 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar : Pngaruh α d ungsi =.4 0 x Jika airoil tanpa protubran dijadikan rrnsi pnuruan (prgsran kurva α ), m maka nilai pnurunan trkil hingga trbsar disusun dngan urutan sbagai brikut Nonprotubrna, protubran posisi E, D,, B dan C. Gambar 3 : Pngaruh α d ungsi = x Gambar : Pngaruh posisi protubran ungsi α m = 4. 0 Gambar 4: Pngaruh α d ungsi =.9 0 x Gambar. : Pngaruh posisi protubran ungsi α m =.4 0 Gambar 5 : Pngaruh α d ungsi =.43 0 x Kurva Koisin Momn Pngaruh posisi protubran yang diidntiikasi olh paramtr rasio posisi protubran trhadap hord x koisin momn m ungsi sudut srang α (kurva α ), yang m diplot sprti tampak Gambar sampai Gambar 80. Brdasarkan Gambar sampai Gambar 80, trlihat bahwa kurva α airoil dngan m protubran mngalami pnurunan dibandingkan dngan airoil tanpa protubran. Gambar 8 : Pngaruh posisi protubran ungsi α = Gambar 9 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.9 0 m m 4

17 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Gambar 80 : Pngaruh posisi protubran ungsi α =.43 0 m Gambar 83 : Pngaruh α m ungsi x = 4. 0 Pngaruh sudut srang (angl o attak) yang diidntiikasi olh paramtr alpha koisin momn m ungsi posisi protubran x (kurva m x ), yang diplot sprti tampak Gambar 8 sampai Gambar 85. Brdasarkan Gambar 8 sampai Gambar 85, trlihat bahwa kurva m x mngalami pningkatan (prgsran k atas) dan pningkatan gradint dngan brtambahnya alpha dari -8 drajat sampai drajat. Gambar 84: Pngaruh α m ungsi x = 4. 0 Gambar 8 : Pngaruh α m ungsi x = 4. 0 Gambar 85 : Pngaruh α m ungsi x = 4. 0 IV. KESIMPULN DN SN Brdasarkan hasil ploting data komputasi, maka pngaruh posisi protubran koisin arodinamika dapat disimpulkan k dalam tiga klompok sbagai brikut, yaitu koisin gaya angkat, koisin gaya hambat dan koisin momn. Gambar 8 : Pngaruh α m ungsi x = Koisin Gaya ngkat Brdasarkan Gambar 5 sampai Gambar 5 maka pngaruh protubran prubahan koisin gaya angkat sbagai brikut 4

18 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 Pada alpha -8 sampai alpha 0, pnurunan l rlati kil (gradinnya rlati landai dan ngati) dan alpha 0 sampai alpha 0, pnurunan l rlati mningkat (gradinnya rlati uram dan ngati). Kndrungan pnurunan l trsbut trjadi rntang bilangan ynold 4. 0 sampai.43 0 Pnurunan l smakin mningkat dngan mningkatnya bilangan ynold.9 0 sampai.43 0 Posisi protubran yang mmbri pngaruh pnurunan l trkil sampai trbsar brurutan sbagai brikut ( Δ l ) E < ( Δ l ) D < ( Δ l ) C < ( Δ l ) B < ( Δ l ) 4.. Koisin Gaya Hambat Brdasarkan Gambar sampai Gambar 5, maka pngaruh protubran prubahan koisin gaya hambat sbagai brikut: Pada alpha -8 sampai alpha 0, pningkatan d rlati kil (gradinnya rlati landai dan positi) dan alpha 0 sampai alpha 0, pningkatan d rlati mningkat (gradinnya rlati uram dan positi). Kndrungan pningkatan d trsbut trjadi rntang bilangan ynold 4. 0 sampai.43 0 Pningkatan d smakin mningkat dngan mningkatnya bilangan ynold.9 0 sampai.43 0 Posisi protubran yang mmbri pngaruh pningkatan d trkil sampai trbsar alpha 0o sampai 0o brurutan sbagai brikut Δ < Δ < Δ < Δ < Δ ( d ) E ( d ) D ( d ) C ( d ) B ( d ) 4.3. Koisin Momn Brdasarkan Gambar sampai Gambar 85, maka pngaruh protubran prubahan koisin gaya angkat sbagai brikut ; Pada alpha -8 sampai alpha 0, pnurunan rlati kil (gradinnya rlati landai dan ngati) dan alpha 0 sampai alpha 0, pnurunan rlati mningkat (gradinnya rlati uram dan ngati). Kndrungan pnurunan l trsbut trjadi rntang bilangan ynold 4. 0 sampai.43 0 Pnurunan m smakin mningkat dngan mningkatnya bilangan ynold.9 0 sampai.43 0 Posisi protubran yang mmbri pngaruh m pnurunan trkil sampai trbsar alpha 0o sampai 0o brurutan sbagai brikut ( Δ m ) E < ( Δ m ) D < ( Δ m ) C < ( Δ m ) B < ( Δ m ) DFT PUSTK.. ndrson, John. D, Fundamntals O rodynamis,. Third Edition. Nw York: MGraw-Hill, In., 00.. Brtin, John. J, and Smith, Mihal. L, rodynamis For Enginrs,. Third Edition. Nw Jrsy: Prnti Hall, Clany. J.L, F.I.M., rodynamis, Pitman Publishing, Fag., and Prston J.H., On Transition rom Laminar to Turbulnt Flow in Th boundary layr,.pro. oy. So 8, 0-, 998.Shlihting, Hrmann, Boundary Layr Thory, Svnth Edition. Nw York: MGraw-Hill, In., Goldstin S., not on oughnss, C M 3, 99. I.D.J. Dupr,.P. Dowling, bsorption o Sound Nar brupt ra Expansions, I Journal Vol.38, No., Fbruary Shillr, L, handbuh dr Exprimntal Physik IV, Part 4, -0, Lipzig,

19 adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : Tani I., Hama., and Mituisi S., On th Prmissibl oughnss in Th Laminar Boundary layr, ro. s Inst. Tokyo, Imp. Univ. p99, 995.Margaris D.P, 00. T- juntion sparation modlling in gas liquid two-phas low. SinDirt. Chmial Enginring and Prossing 4 (00)

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER Tomi Tristono 1 1 adalah Dosn Fakultas Tknik Univrsitas Mrdka Madiun Abstract A hat transfr modl of a-multilayrs cylindrical shap with

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi BAB DASAR TEOR. Prsamaan Grak Rok dalam Ruang Tiga Dimnsi Prsamaan grak rok di bidang ruang iga dimnsi pada Taa Acuan Koordina Bnda diurunkan dari Prsamaan Dinamik Rok [Rf. ] sbagai briku: Grak Translasi

Lebih terperinci

Simulasi Numerik Aliran Pengkondisi Udara di Dalam Ruang Server

Simulasi Numerik Aliran Pengkondisi Udara di Dalam Ruang Server ISBN 978-979-3541-25-9 Simulasi Numerik liran Pengkondisi Udara di Dalam Ruang Server Tria Mariz rie 1, Sugianto 1 1 Program Studi Teknik eronautika, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung Jl.

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG Horizontal and Vrtical Dformation at Soft Land Ground blow Trial Embankmnt in Kndal, Kaliwungu,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA TUGAS Olh RIRIN SISPIYATI NIM : 006003 Program Studi Matmatia INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 009 Ercis 40 Ta as initial spctrum a bloc function nonzro for ½. Animat th initial

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Fungsi Invrs Misalkan : D R a y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Invrs Fungsi Misalkan : D R! y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan) Dpt. Statistika IPB, 0 Transormasi Pubah Acak Lanjutan B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod ungsi sbaran. Misalkan diktahui kp bagi p.a. adalah x. Jika didinisikan p.a. lainna

Lebih terperinci

BAB 3 PERSAMAAN DIFFERENSIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA SUATU ASET TURUNAN

BAB 3 PERSAMAAN DIFFERENSIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA SUATU ASET TURUNAN BAB 3 PERSAMAAN DIFFERENSIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA SUATU ASET TURUNAN Pmbahasan harga opsi idak dapa dilpaskan dari pmbahasan nang skurias lain yang brhubungan dngan haga opsi. Shingga prlu dibahas masalah

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI )

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI ) A VI MODL LKRON AS GAS RMI MARI 6.1. ltron bbas dalam satu dimnsi. 6.1.1.tingat nrgi 6.1..distribusi rmi-dirac 6.1..nrgi rmi 6.. ltron bbas dalam tiga dimnsi. 6..1.nrgi rmi untu tiga dimnsi. 6...cpatan

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4 ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 TEGSN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 UNIT 10 RINSI GBUNGN OBJEKTIF : mplajari dan mmahami prinsip gabungan tgasan trus dan tgasan lntur, prkaitannya dngan bban sipi, strusnya mngira dan mlakar taburan tgasan

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *) PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM u Mochtar Hadiwidodo *) Abstract Th industrial dvlopmnt hav bn incrasd togthr with th incrasmnt of th socity

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) INFRASTRUKTUR STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) Study Of Changs In Th Charactristic Of Siuri Sand Du To Addition Of Nonplastic

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG Jurna Iiah MEDIA ENGINEERING Vo., No., Jui 0 ISSN 087-9334 (56-60) APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRKTR RANGKA BATANG Srvi O. Dapas Dosn Jurusan Tknik Sipi Fakutas Tknik nivrsitas Sa Ratuangi

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci