BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar"

Transkripsi

1 BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi dari matahari dan bulan. Salah satu pnybab glombang yang utama di laut adalah angin. Stlah glombang trbntuk, glombang trsbut akan mrambat di prmukaan laut. Dalam mmplajari prambatan glombang ini digunakanlah tori glombang, diantaranya adalah tori glombang linir. Tori ini digunakan sbagai salah satu pndkatan dalam mmodlkan prambatan glombang scara matmatis. Dalam tori ini digunakan bbrapa asumsi untuk mnydrhanakan prmasalahan. Jika glombang yang mrambat mngnai struktur yang brada di prairan akan diknai gaya yang ditimbulkan olh glombang. Gaya yang mngnai struktur trsbut diformulasikan dalam prsamaan Morison, prsamaan Froud Krylov dan tori difraksi. 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER Pada pngmbangan tori ini diasumsikan bahwa fluida dngan aliran stdi, tak mampu mampat (incomprssibl), dan irotasional. Slain itu brlaku juga hukum kkkalan massa yang mrupakan dasar prsamaan diffrnsial grak glombang. Paramtr trpnting dari glombang adalah panjang glombang (L) (jarak dari satu puncak glombang k puncak glombang lainnya yang brurutan), tinggi glombang H ( jarak vrtikal dari lmbah glombang k puncak glombang), priod glombang T (waktu yang ditmpuh untuk satu lintasan glombang), dan kdalaman prairan tmpat glombang mnjalar. ntuk prumusan tori glombang digunakan koordinat kartsian, dimana x sarah dngan grak glombang, z diukur dari prmukaan laut rata rata katas scara vrtikal, dan y tgak lurus trhadap x dan z. Diasumsikan glombang dalam dua dimnsi pada bidang x z, brgrak dalam arah x positif srta brgrak di prmukaan laut yang datar dngan kdalaman yang konstan dimana slama brgrak bntuk glombang tidak brubah. Slain itu fluidanya diasumsikan sbagai fluida sragam dan tidak mampu mampat (incomprssibl), shingga krapatan fluida ρ konstan srta pada prmukaan bbas tkanan sragam dan konstan. Asumsi lainnya adalah tgangan prmukaan diabaikan. Di bawah ini akan digambarkan profil glombang dua dimnsi yang brgrak dalam arah x. Elvasi muka air η mrupakan fungsi dari ruang dan waktu (x,t) Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 1

2 (Dan & Dalrympl, 1991) Gambar 2. 1 Karaktristik glombang. Asumsi dasar yang ditrapkan adalah fluida yang tak mampu mampat (incomprssibl) dan tidak kntal (inviscid), slain itu tidak trjadi grak brputar fluida (irrotational motion), ada potnsial kcpatan (vlocity potntial) yang mmnuhi prsamaan kontinuitas. Atau (incomprssibl) (2.1) (2.2) (irrotational) (2.3) Dngan = vktor kcpatan = potnsial kcpatan Prsamaan (2.2) ditulis dalam prsamaan Laplac sbagai brikut ntuk dua dimnsi x dan z, prsaman Laplac ditulis mnjadi (2.4) (2.5) Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 2

3 Prsamaan Laplac mrupakan prsamaan pngatur BVP (Boundary Valu Problm) pada Gambar 2.2 dngan syarat batas sbagai brikut: 1. Syarat batas dasar prairan (th bottom boundary condition, BBC) pada z = h (2.6) 2. Syarat batas prmukaan: Syarat batas kinmatis (kinmatic fr surfac boundary condition, KFSBC) pada z = η (x,t) (2.7) Syarat batas dinamis (dynamic fr surfac boundary condition, DFSBC) 3. Syarat batas priodik: pada z= η (x,t) (2.8) (x,t) = (x+l,t) (x,t) = (x,t+t) (2.9) Gambar 2. 2 Sktsa dfinisi masalah nilai batas untuk tori glombang linir. Solusi yang tpat dari prsamaan diatas sangat sulit untuk ditntukan karna syarat batas di prmukaan mmiliki suku suku tak linir srta kondisi awal di prmukaan, z = η (x,t), tidak diktahui. Olh karnanya dilakukan pnydrhanaan dngan mlinirkan suku suku tak linir. Pliniran dilakukan dngan mmbuat asumsi tinggi glombang H jauh lbih kcil jika dibandingkan dngan Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 3

4 panjang glombang L dan kdalaman h, jadi H<<L,h. Brdasarkan asumsi ini maka tori glombangnya disbut dngan tori glombang linir. Karna asumsi H<<L,h maka suku suku tak linir pada syarat batas dapat diabaikan srta syarat batas di prmukaan ditrapakan pada z=0 shingga syarat batas di prmuakaan dapat ditulis mnjadi: Syarat batas kinmatis (kinmatic fr surfac boundary condition, KFSBC) pada z = 0 (2.10) Syarat batas dinamis (dynamic fr surfac boundary condition, DFSBC) pada z= 0 (2.11) Dngan mmanfaatkan syarat batas yang baru trsbut, kita dapat mnylsaikan prsamaan Laplac di atas dngan mnggunakan mtoda pmisahan variabl (sparation of variabls mthod) shingga untuk glombang brjalan didapat potnsial kcpatan. (2.12) Dari syarat batas dinamis, dngan mmbuat rata rata dari η=0 maka C(t) =0 shingga Atau pada z=0 (2.13) (2.14) Smntara itu dari syarat batas kinmatis dngan mnsubsitusikan prsamaan (2.12) dan (2.14) k prsamaan trsbut, didapat prsamaan baru yang disbut prsamaan disprsi, yaitu (2.15) Glombang brjalan mmbutuhkan satu prioda T untuk mnmpuh satu panjang glombang L, dngan = 2π/T srta k = 2π/L maka cpat rambat glombang dapat dituliskan dalam prsamaan brikut Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 4

5 (2.16) Atau (2.17) Pada laut dalam, kh bsar dan tanh 2πh/L = 1, shingga L= L 0 =gt 2 /2π dimana L 0 adalah panjang glombang di laut dalam. Scara umum ditulis sbagai brikut: (2.18) Jadi panjang glombang brkurang dngan brkurangnya kdalaman untuk prioda yang konstan. 2.2 KOMPONEN KECEPATAN DAN PERCEPATAN PARTIKEL Kcpatan partikl dapat dihitung dngan diktahuinya potnsial kcpatan, dimana kcpatan partikl air mrupakan turunan prtama dari potnsial kcpatan. Kcpatan horizontal partikl u adalah: Atau (2.19) (2.20) Dari kcpatan dapat dihitung prcpatan partikl air, dimana prcpatan partikl air mrupakan turunan prtama kcpatan trhadap waktu. Prcpatan lokal dalam arah horizontal adalah Dan kcpatan vrtikal w srta prcpatannya adalah (2.21) (2.22) Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 5

6 (2.23) Kcpatan dan prcpatan mrupakan fungsi dari posisi shingga trdapat bda fas sbsar Kcpatan horizontal akan mmpunyai nilai yang kstrim pada saat posisi fasnya (kx t) = 0,π, atau di bawah puncak dan lmbah glombang smntara prcpatan mmpunyai nilai kstrim pada saat π/2,3π/2, atau pada waktu prpindahan muka air adalah nol. 2.3 GAYA GELOMBANG Stiap struktur yang trdapat dilaut akan dibbani olh gaya glombang, untuk mnghitung gaya trsbut maka diprlukan pnrapan mkanika glombang. Struktur yang sring digunakan di darah pantai dan lpas pantai adalah struktur yang mmanfaatkan tiang sbagai pnyangga. Dalam prhitungan gaya glombang dapat digunakan bbrapa rumusan diantaranya adalah prsamaan Morison, prsamaan Froud Krylov dan tori difraksi. Prsamaan prsamaan ini dapat digunakan brdasarkan ukuran dari struktur yang dilwati olh glombang trsbut. ntuk struktur yang brukuran kcil dimana D (diamtr tiang pnopang dari struktur trsbut) mmiliki ukuran yang jauh lbih kcil dari L (panjang glombangnya) maka prhitungan gaya glombangnya dapat dihitung dngan prsamaan Morison dan prsamaan Froud Krylov. Sdangkan untuk struktur yang mmiliki ukuran yang bsar dimana diamtr tiang pnopang dari struktur trsbut mmiliki ukuran yang tidak brbda jauh dari panjang glombangnya maka prhitungan gaya glombangnya dapat dihitung dngan tori difraksi. Brikut ini akan dijlaskan pnggunaan prsamaan prhitungan gayagaya trsbut: ntuk struktur yang brukuran kcil small body (D/L 0.2 ) dapat digunakan prsamaan Morison. Jika struktur (0.2 < D/L 0.5) maka dapat digunakan prsamaan Froud Krylov. Sdangkan jika struktur mmiliki ukuran yang bsar larg body (D/L > 0.5) dapat digunakan tori difraksi. Tori difraksi digunakan apabila struktur yang akan dilalui cukup bsar shingga akan mmpngaruhi glombang. Struktur yang bsar ini mngakibatkan glombang akan mnghambur ktika mlwati struktur shingga trjadi prubahan pola aliran dari glombang. Gaya glombang Morison dan Froud Krylov mnsyaratkan bahwa glombang tidak pcah saat mlwati struktur. Slain itu, pngaruh kbradaan tiang trhadap aliran akibat glombang diabaikan karna tidak mrubah pola aliran. Asumsi ini dipakai karna diamtr tiang (D) lbih kcil dibandingkan panjang glombang (L). Dua kofisin gaya, kofisin inrsia (C M ) dan kofisin srt (C D ), digunakan untuk mnntukan hubungan gaya dan glombang Prsamaan Morison Morison mnyatakan bahwa gaya glombang dapat diksprsikan sbagai pnjumlahan dari gaya srt (drag forc) akibat kcpatan partikl air saat mlwati struktur dan gaya inrsia (inrtia forc) akibat prcpatan partikl air. Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 6

7 (2.24) (2.25) Prsamaan Morison dibatasi olh syarat yang dinyatakan sbagai brikut: Dimana D = diamtr struktur L = Panjang glombang Hal ini brarti bahwa struktur lbih kcil dari panjang glombang. ntuk mnntukan gaya total (F), maka prsamaan Morison prlu diintgrasikan spanjang struktur yang trndam. (2.26) dimana (2.27) F C D C M : gaya hidrodinamik pr satuan panjang : kofisin srt : kofisin inrsia : volum struktur yang trkna gaya A : luas proyksi dari struktur arah normal aliran : kcpatan prtikl air, tgak lurus trhadap sumbu struktur : prcpatan partikl air, tgak lurus trhadap lmn struktur Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 7

8 2.3.2 Prsamaan Froud Krylov Prsamaan Froud Krylov brlaku untuk mnghitung gaya glombang yang bkrja pada struktur yang cukup bsar, namun kbradaan struktur ini tidak mmbrikan prubahan yang brarti pada pola aliran. Prsamaan Froud Krylov dibatasi olh syarat yang dinyatakan sbagai brikut: Dimana D = diamtr struktur L = Panjang glombang Prsamaan Froud Krylov dinyatakan dalam prsamaan matmatis sbagai brikut: Dimana (2.28) Maka prsamaan 2.28 dapat ditulis mnjadi: (2.29) dimana (2.30) F : gaya hidrodinamik pr satuan panjang : massa jnis fluida g H k n : prcpatan gravitasi : tinggi glombang : bilangan glombang : unit vktor normal Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 8

9 2.3.3 Tori difraksi Tori difraksi dapat digunakan dalam mnghitung gaya glombang yang bkrja pada struktur yang cukup bsar. Akibat dari adanya struktur trsbut maka glombang akan trdifraksi dan trjadi prubahan pada pola aliran. Akibat trjadinya prubahan pola aliran maka trdapat potnsial kcpatan yang baru. Potnsial kcpatan yang baru didapat dngan mnggunakan prinsip supr posisi, brikut ini akan akan disajikan dalam bntuk matmatis: Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 9

10 (2.31) dimana : potnsial kcpatan total : potnsial kcpatan glombang datang : potnsial kcpatan yang mnybar (scattrd) Maka gaya glombang yang bkrja pada struktur dapat dihitung dngan mnsubsitusikan prsamaan 2.28 dan 2.29 dngan prsamaan 2.31, shingga didapatkan psamaan brikut: (2.32) 2.4 STRKTR TERAPNG Stiap struktur yang tdapat dilaut akan dipngaruhi olh glombang. Rspon dari struktur trsbut akibat adanya glombang dapat ditntukan dngan mnganalisa struktur brdasarkan sudut pandang hidrodinamika. Dalam kasus ini struktur trapung diasumsikan brada pada darah yang mmiliki glombang yang tratur (rgular wav) yang mnyrupai bntuk sinusoidal. ntuk mndapatkan total gaya hidrodinamika yang bkrja pada struktur trapung maka prlu kita ktahui komponn pnyusun dari gaya hidrodinamika trsbut, diantaranya adalah: Bban ksitasi (xciation load) Bban radiasi (radiation load) Ilustrasi dari total gaya hirodinamika trsbut dapat dilihat pada gambar 2.3 brikut ini: Gambar 2. 3 Ilustrasi total gaya hirodinamika. Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 10

11 Dalam bntuk matmatis total gaya hidrodinamika pada struktur trapung dapat ditulis mnjadi: Dimana ntuk ( j = 1,2,,6) (2.33) : Wav xcitatioan forcs yang trdiri dari gaya glombang Froud Krylov dan gaya glombang difraksi : Radiation forcs yang trdiri dari addd mass dan potnsial damping : Viscous forcs yang trdiri dari skin friction dan ddy making : Hirostatic forcs yang trdiri dari gaya gravitasi dan gaya apung (buoyancy) Stiap komponn gaya mmiliki potnsial kcpatan yang brbda bda, pnjumlahan dari masing masing potnsial kcpatan akan mnghasilkan sbuah potnsial kcpatan total. Dimana masing masing potnsial kcpatan mmnuhi syarat batas yang brlaku. Pngaruh gaya yang ditimbulkan akibat kkntalan fluida (viscous forcs) dalam kasus ini dapat diabaikan, hal ini dikarnakan bilangan rynold (prsamaan 2.34) mmiliki nilai yang bsar, shingga kkntalan fluida tidak brpngaruh. Dimana (2.34) u D : kcpatan aliran fluida : diamtr struktur : kkntalan fluida Bilangan rynold mmiliki nilai yang bsar karna dalam kasus ini struktur yang dilwati olh glombang mmiliki ukuran yang bsar. Sdangkan gaya hidrostatik akan brpngaruh dari kkakuan dari stuktur. ntuk struktur trapung total potnsial kcpatan mrupakan pnjumlahan dari potnsial kcpatan glombang datang, potnsial kcpatan difraksi, yang mrupakan akibat dari gaya luar tanpa adanya pngaruh dari grakaan struktur, dan juga potnsial kcpatan radiasi, yang mrupakan hasil dari grakan struktur. Dalam bntuk matmatis total potnsial kcpatan dapat ditulis sbagai brikut: ) Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 11

12 (2.35) Dalam bntuk komplks prsamaan 2.34 dapat ditulis mnjadi: (2.36) Dimana a adalah amplitudo glombang dan adalah frkunsi glombang datang. Bntuk komplks dari potnsial glombang datang dinyatakan. Bntuk komplks dari potnsial kcpatan difraksi dinyatakan. Sdangkan bntuk komplks dari potnsial kcpatan radiasi dinyatakan, dimana adalah bntuk komplks dari arah grakan dari struktur trapung Bban ksitasi (xcitation load) Bban ksitasi mrupakan bban luar yang pada struktur. Dalam prmasalahan ini bban ksitasi diakibatkan olh glombang. Bban ksitasi trdiri dari bban akibat glombang datang dan bban difraksi. Dimana bsar gaya yang ditimbulkan olh bban ksitasi mrupakan pnjumlahan dari gaya akibat glombang datang dan gaya akibat difraksi, dalam rumusan matmatis dapat ditulis mnjadi: Shingga didapatkan gaya ksitasi sbagai brikut (2.37) (2.38) Bban radiasi (radiation load) Bban radiasi muncul akibat prgrakan dari struktur trapung shingga mnimbulkan potnsial kcpatan baru. Potnsial kcpatan ini diknal sbagai potnsial kcpatan radiasi. Gaya yang ditimbulkan olh bban radiasi ini dinyatakan dalam bntuk matmatis sbagai brikut: (2.39) Potnsial kcpatan radiasi dapat dinyatakan dalam prsamaan matmatis sbagai brikut: Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 12

13 (2.40) Dimana adalah arah grakan dari strukturuntuk arah j, sdangkan adalah potnsial kcpatan radiasi untuk arah j. Dari prsamaan 2.39 bntuk riil dari prsamaan ini disbut sbagai kofisin massa tambah sdangkan bntuk imajinr dari prsamaan ini disbut sbagai kofisin rdaman. (2.41) (2.42) Shingga didapatkan bntuk lain dari prsamaan gaya yang ditimbulkan olh bban radiasi adalah: (2.41) Dimana mrupakan kofisin massa tambah, sdangkan adalah kofisin rdaman. 2.5 STRIP THEORY Strip thory mrupakan suatu mtod prhitungan masalah dinamika dari suatu struktur trapung, dimana gaya gaya yang bkrja dan rspon suatu struktur tiga dimnsi trsbut dapat ditntukan dngan mnggunakan hasil dari tori potnsial dua dimnsi. Tori ini mngasumsikan bahwa struktur ramping atau dngan kata lain ukuran panjang struktur jauh lbih panjang dari lbar dan draft struktur trapung trsbut. Prinsip dari tori ini adalah dngan mmbagi struktur trapung mnjadi bbrapa bagian ( 20 bagian), kmudian mngkombinasikan sluruh kofisin dari stiap bagian struktur trsbut untuk mmprolh kofisin addd mass dan kofisin damping. Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 13

14 Gambar 2. 4 Potongan 2 dimnsi dari kapal (struktur trapung). Kofisin kofisin trsbut dapat dibntuk dalam matriks yang brukuran 6 6, dimana ukuran matriks ini mnandakan struktur brgrak dalam 6 drajat kbbasan. Brikut ini adalah rumusan untuk mnghitung masing masing kofisin pmbntuk matriks prsamaan grak dinamik: ntuk arah vrtikal: A B = a dx = b dx (2.42) (2.43) A13 = A31 = a13dx (2.44) B13 = B31 = b13dx (2.45) A = a dx B (2.46) B15 = xb13dx+ 0 A13 (2.47) A = a dx+ B (2.48) B15 = xb13dx 0 A13 (2.49) A B = a dx = b dx (2.50) (2.51) Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 14

15 A = xa dx B (2.52) B35 = xb33dx 0 A33 (2.53) A = xa dx+ B (2.54) B53 = xb33dx 0 A33 (2.55) A x a dx A (2.56) = B x b dx B (2.57) = C = c dx=ρg B(x)dx (2.58) C = C = xc dx = ρg x B(x)dx (2.59) (2.60) C = x c dx=ρg x B(x)dx ntuk arah horizontal: A B = a dx = b dx (2.61) (2.62) A24 = A42 = a24dx (2.63) B24 = B42 = b24dx (2.64) A = xa dx+ B (2.65) B26 = xb22dx 0 A22 (2.66) A = xa dx B (2.67) B62 = xb22dx+ 0 A22 (2.68) Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 15

16 A B = a dx = b dx (2.69) (2.70) A = xa dx+ B (2.71) B46 = xb24dx 0 A24 (2.72) A = xa dx B (2.73) B64 = xb24dx+ 0 A24 (2.74) A x a dx A (2.75) = B x b dx B (2.76) = C44 ρg GMT (2.77) Sbagai contoh pnggunaan tori strip dalam mnntukan massa tambah dan kofisin rdaman. Dimisalkan sbuah silindr dngan panjang L dan mmiliki jari jari sbsar R. lihat gambar 2.5. Gambar 2. 5 Pnampang mlintang buoy brbntuk silindr. Pusat koordinat brada tpat di pusat brat dari silindr dan prmukaan air brada tpat pada sumbu x dari silindr trsbut. ntuk mndapatkan masa tambah pada arah pitch A 55, dngan mninjau potongan sbsar dx yang trpngaruh olh prcpatan dalam arah vrtikal x. Maka akan trdapat massa tambah pada potongan trsbut yang bsarnya. Gaya yang ditimbulkan olh massa tambah ini akan mnimbulkan momn dalam arah y. Dngan mngintgrasikan panjang total dari silindr maka akan didapatkan momn total dalam arah pitch Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 16

17 sbsar (2.47) Brdasarkan prsamaan 2.41 maka momn total dalam arah pitch ini sama dngan A 55. Hal ini brarti. Sdangkan kofisin rdamannya brnilai nol karna tidak ada prmukaan bbas. Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 17

18 Contnts BAB DASAR TEORI TEORI GELOMBANG LINIER KOMPONEN KECEPATAN DAN PERCEPATAN PARTIKEL GAYA GELOMBANG Prsamaan Morison Prsamaan Froud Krylov Tori difraksi STRKTR TERAPNG Bban ksitasi (xcitation load) Bban radiasi (radiation load) STRIP THEORY Gambar 2. 1 Karaktristik glombang... 2 Gambar 2. 2 Sktsa dfinisi masalah nilai batas untuk tori glombang linir Gambar 2. 3 Ilustrasi total gaya hirodinamika Gambar 2. 4 Potongan 2 dimnsi dari kapal (struktur trapung) Gambar 2. 5 Pnampang mlintang buoy brbntuk silindr Laporan Tugas Akhir Rspon Dinamik Struktur Trapung 2 18

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang E-mail: kaprawis@yahoo.com ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Solusi Prsamaan Schrödingr onlinir Untuk Mndiskripsikan Soliton Dari Prambatan Pulsa Optik Dalam Mdium Disprsif onlinir Munawar Kholil JURUSA FISISKA UIVERSITAS EGERI MALAG ITISARI sbuah pulsa optik dapat

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG Horizontal and Vrtical Dformation at Soft Land Ground blow Trial Embankmnt in Kndal, Kaliwungu,

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TRANSFER MOMENTUM (MEKANIKA FLUIDA) : STUDI GAYA DAN PERGERAKAN FLUIDA DINAMIKA FLUIDA : STATIKA FLUIDA : FLUIDA KALA GERAK

TRANSFER MOMENTUM TRANSFER MOMENTUM (MEKANIKA FLUIDA) : STUDI GAYA DAN PERGERAKAN FLUIDA DINAMIKA FLUIDA : STATIKA FLUIDA : FLUIDA KALA GERAK FLUA STATS TRANSFER MOMENTUM TRANSFER MOMENTUM (MEKANKA FLUA) : STU GAYA AN ERGERAKAN FLUA STATKA FLUA : FLUA KALA AM NAMKA FLUA : FLUA KALA GERAK STATKA FLUA C C A B Fluida : at an mnalami dformasi bntuk

Lebih terperinci

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2 Soal: Dibrikan suatu lapisan tana sprti trliat pada Gambar 1a. Tbal lapisan pasir 4m dan tbal lapisan lmpung 8m. Muka air tana (MAT) trdapat pada kdalaman 3m dari prmukaan tana. Brat isi pasir di atas

Lebih terperinci

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA TUGAS Olh RIRIN SISPIYATI NIM : 006003 Program Studi Matmatia INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 009 Ercis 40 Ta as initial spctrum a bloc function nonzro for ½. Animat th initial

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER Tomi Tristono 1 1 adalah Dosn Fakultas Tknik Univrsitas Mrdka Madiun Abstract A hat transfr modl of a-multilayrs cylindrical shap with

Lebih terperinci

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 TEGSN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 UNIT 10 RINSI GBUNGN OBJEKTIF : mplajari dan mmahami prinsip gabungan tgasan trus dan tgasan lntur, prkaitannya dngan bban sipi, strusnya mngira dan mlakar taburan tgasan

Lebih terperinci

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi BAB DASAR TEOR. Prsamaan Grak Rok dalam Ruang Tiga Dimnsi Prsamaan grak rok di bidang ruang iga dimnsi pada Taa Acuan Koordina Bnda diurunkan dari Prsamaan Dinamik Rok [Rf. ] sbagai briku: Grak Translasi

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

ELEKTROMAGNETIK TERAPAN 1. PROPAGASI GELOMBANG ELEKTROMAGNET (GELOMBANG DATAR)

ELEKTROMAGNETIK TERAPAN 1. PROPAGASI GELOMBANG ELEKTROMAGNET (GELOMBANG DATAR) LKTROMAGNTIK TRAPAN 1. PROPAGASI GLOMBANG LKTROMAGNT (GLOMBANG DATAR) OUTLIN Propagai Glombang lktromagnt (Glombang Datar) PNDAULUAN Glombang Glombang adalah uatu fnomna alamiah ang trjadi dalam dimni

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU H. Maman Suhrman,Drs.,M.Si BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU Pada bab sblumnya, khususnya pada BAB II kita tlah mngnal distribusi pluang scara umum baik untuk pubah acak diskrit

Lebih terperinci

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI )

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI ) A VI MODL LKRON AS GAS RMI MARI 6.1. ltron bbas dalam satu dimnsi. 6.1.1.tingat nrgi 6.1..distribusi rmi-dirac 6.1..nrgi rmi 6.. ltron bbas dalam tiga dimnsi. 6..1.nrgi rmi untu tiga dimnsi. 6...cpatan

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN KTROMAGNTIKA TRAPAN GOMBANG INTAS MDIUM D W I A N D I N U R M A N T R I S U N A N G S U N A R YA H A S A N A H P U T R I AT I K N O V I A N T I POKOK BAHASAN PNDAHUUAN KOFISIN PANTU, KOFISIN TRUS, DAN

Lebih terperinci

PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT)

PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT) PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT) I. PENDAULUAN Survy gofisika trutama dimaksudkan untuk mmprolh informasi mngnai distribusi paramtr-paramtr fisik bawah prmukaan sprti kcpatan glombang lastik, rapat

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

SIMULASI NUMERIK PENGARUH PROTUBERANCE PADA KOEFISIEN AERODINAMIKA AIRFOIL NACA PADA KECEPATAN SUBSONIK. Abstrak

SIMULASI NUMERIK PENGARUH PROTUBERANCE PADA KOEFISIEN AERODINAMIKA AIRFOIL NACA PADA KECEPATAN SUBSONIK. Abstrak adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 SIMULSI NUMEIK PENGUH POTUBENCE PD KOEFISIEN EODINMIK IFOIL NC 34 PD KECEPTN SUBSONIK adi Suradi Kartangara +, Tria Ma riz ri +, Sugianto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG Jurna Iiah MEDIA ENGINEERING Vo., No., Jui 0 ISSN 087-9334 (56-60) APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRKTR RANGKA BATANG Srvi O. Dapas Dosn Jurusan Tknik Sipi Fakutas Tknik nivrsitas Sa Ratuangi

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan) Dpt. Statistika IPB, 0 Transormasi Pubah Acak Lanjutan B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod ungsi sbaran. Misalkan diktahui kp bagi p.a. adalah x. Jika didinisikan p.a. lainna

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier TKE 403 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 5 Transformasi Fourir Bagian II Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Tknik Elkro Fakulas Tknik dan Ilmu Kompur Univrsias Mrcu Buana Yogyakara 009 KULIAH 5

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci