BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya. Pnylnggaraan prgrakan transportasai akan mngarah pada pnydiaan jasa transportasi trpadu antar moda yang fktif, fisin, aman, nyaman, cpat dan murah yang mngintgrasikan dngan moda transportasi yang ada. Namun pada knyataannya, prmasalahan transportasi yang sudah ada sjak dulu masih saja dijumpai pada masa skarang, ttapi dngan tingkat kualitas yang jauh lbih parah dan kuantitas yang lbih bsar dari sblumnya. Untuk kondisi saat ini dimana masalah transportasi yang ada smakin bragam sprti tundaan, kmactan lalu lintas dan bahkan kclakaan maka pnanganan trhadap masalah trsbut smakin prlu untuk di tingkatkan. Pmilihan moda transportasi sbagai salah satu langkah dalam prncanaan transportasi mmgang pranan pnting dalam pnntu masalah kbijakan transportasi dalam ktrkaitannya dngan jnis moda dan prasarana yang trsdia. Pnggunaan angkutan umum yang smakin bsar olh plaku prjalanan akan mmbuat fisinsi ruang jalan smakin optimal jika dibandingkan dngan mnggunakan kndaraan pribadi. kondisi yang ada pada ngara sdang brkmbang, golongan Captiv Usr pada umumnya lbih bsar daripada golongan Choic Usr, shingga angkutan umum masih sangat diprlukan dalam kgiatan transportasi sprti yang trjadi di Indonsia. Apa lagi dalam prkmbangan sprti skarang ini, yang mana arahan dalam prncanaan transportasi sudah brpijak pada angkutan umum massal yang akan mmuat fisinsi ruang dalam pnggunaan ruang jalan. Dari sisi pnntu kbijakan transportasi diharapkan dngan angkutan jnis ini akan mmbuat bban jalan raya smakin brkurang shingga mngurangi masalah yang timbul dalam transportasi. Dari sisi plaku prjalanan, mngharapkan playanan pada angkutan umum yang ada harus smakin di tingkatkan shingga mmbuat mrka dapat bralih dari yang sblumnya mnggunakan kndaraan pribadi brubah mnjadi mnggunakan angkutan umum.

2 Kota Mdan sbagai ibu kota Propinsi Sumatra Utara trus mngalami prtumbuhan dan dinamika prgrakan dikarnakan prtumbuhan di dalam kota maupun darah di skitarnya. Slain itu juga brpran sbagai kota industri, prdagangan dan plabuhan yang tntunya mmungkinkan trjadinya prjalanan yang smakin mningkat. Dalam pross distribusi barang dan pnumpang kota Mdan trhubung dngan kota-kota lain, salah satunya adalah kota Binjai. Kota Mdan mrupakan kota trbsar ktiga di Indonsia stlah Jakarta dan Surabaya, srta kota trbsar di luar Pulau Jawa. Dari pngamatan yang di lakukan di Trminal Kota Mdan dan Stasiun Kota Mdan, jumlah prjalanan yang dilakukan olh plaku prjalanan pada rut ini cukup bsar. Dalam hal ini rut ini mlwati bbrapa kcamatan yang mmgang pranan pnting dalam kgiatan masyarakat shari-hari sprti kcamatan Mdan Ptisah, kcamatan Mdan Sunggal, kcamatan Binjai Timur dan sbagainya. Dari sgi kapasitas, moda krta api lbih fisin dalam hal mmindahkan manusia dan barang di bandingkan moda bus, akan ttapi dari sgi mobilitas moda bus dapat brgrak kapan saja, sdangkan moda krta api di batasi olh jadwal kbrangkatan. Olh karna itu maka dirasa prlu untuk dilakukan studi modl pmilihan moda angkutan pnumpang antara krta api Sri Llawangsa dan bus Trans Mbidang pada trayk Mdan-Binjai. Adanya pmilihan trhadap moda transportasi yang digunakan tntunya di dasari knyataan bahwa plaku prjalanan mmpunyai prtimbangan atau alasan trtntu untuk mnntukan moda yang akan di gunakan dalam prjalanannya dari sgala atribut yang ada pada kdua moda trsbut. Adanya komptisi dalam pmilihan kdua moda trsbut olh plaku prjalanan sangat trkait dngan kondisi, karaktristik dan kandalan dari moda yang brsangkutan. Dngan mngtahui prilaku plaku prjalanan yang mmpngaruhi probabilitas pmilihan moda, maka akan dapat dilakukan upaya prbaikan dan pningkatan playanan bagi pngguna moda yang brsangkutan. Di harapkan dngan kondisi playanan yang smakin mningkat, masyarakat akan lbih mmilih mnggunakan angkutan umum dari pada mnggunakan kndaraan pribadi dalam mlakukan prjalanannya shingga akan mngurangi bban jalan raya yang trjadi yang akan brdampak trhadap brkurangnya prmasalahan pada lalu lintas. 1.2.Prumusan Masalah

3 Dngan mlihat kondisi ksisting yang ada, dapat kita lihat prmasalahan yang timbul adalah : 1. Bagaimana karaktristik plaku prjalanan pada rut yang ditinjau? 2. Faktor-faktor apa saja yang mmpngaruhi pmilihan moda pada rut yang ditinjau? 3. Bagaimana modl pmilihan moda antara krta api dan bus pada rut yang ditinjau? 1.3.Tujuan dan Manfaat Tujuan dari dilakukannya survi ini adalah : 1. Mngidntifikasi faktor-faktor yang mmpngaruhi pmilihan moda olh plaku prjalanan pada rut yang ditinjau. 2. Mndapatkan modl yang dapat mnjlaskan probabilitas pmilihan moda krta api dan bus pada rut yang ditinjau. Adapun manfaat yang dapat diprolh adalah : 1. Mmbrikan gambaran variabl - variabl yang mmpngaruhi pngambilan kputusan olh plaku prjalanan dalam pmilihan moda yang diharapkan dapat digunakan sbagai masukan bagi pihak-pihak yang trkait dalam upaya mningkatkan playanan kpada konsumn sbagai plaku prjalanan. 2. Sbagai masukan bagi pihak-pihak yang brkpntingan dalam pnanganan masalah kbijakan transportasi dan sbagai bahan prtimbangan bagi masyarakat yang akan mlakukan prjalanan mnuju kota binjai dalam mmilih moda transportasi yang lbih baik. 1.4.Batasan Masalah Didalam mmbuat pnlitian ini, pnliti harus mmbri batasan-batasan masalah untuk mnghindari pmbahasan yang trlalu luas dan untuk mmbrikan arah yang lbih baik srta mmudahkan dalam pnylsaian masalah ssuai dngan tujuan yang ingin dicapai, maka pmbahasan hanya dititik bratkan pada : 1. Survi ini hanya dilakukan untuk prjalanan rut Mdan - Binjai dan sbaliknya. 2. Pmilihan moda dilakukan trhadap moda krta api komutr Sri Lwangsa dan bus Trans Mbidang rut Mdan Binjai dan sbaliknya.

4 3. Survi hanya ditinjau dari sgi pngguna jasa/pnumpang sbagai plaku prjalanan. 4. Modl pmilihan moda mnggunakan modl logit binomial. 5. Data untuk analisis prfnsi plaku prjalanan mnggunakan Tknik Statd Prfrnc dngan skala rating. 1.5.Lokasi Studi Gambar 1.1. Lokasi Studi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Modl Pmilihan Moda Transportasi ( Mod Choic Modls ) Pmilihan moda mrupakan suatu tahapan pross prncanaan angkutan yang brtugas untuk mnntukan pbbanan prjalanan atau mngtahui jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang akan mnggunakan atau mmilih brbagai moda transportasi yang trsdia untuk mlayani suatu titik asal-tujuan trtntu, dmi bbrapa maksud prjalanan trtntu. Tahap pmilihan moda transpotasi ini mrupakan pngmbangan dari tahap modl asal-tujuan (sbaran prjalanan) dan bangkitan prjalanan, karna pada tahap sbaran prjalanan kita mnntukan jumlah prjalanan k masing- masing zona asal dan tujuan.

5 Hasil analisa pmilihan moda trasportasi ini sangat brmanfaat sbagai masukan bagi pihak pnydia jasa transportasi (transport supplir), agar dapat mmanfaatkannya untuk mlihat pangsa pasar ( markt shar) mrka sbagai dasar prtimbangan untuk mmprkirakan jumlah kndaraan atau armada yang harus mrka sdiakan pada masa yang akan datang buat mlayani suatu jaringan asal dan tujuan. (Simanjuntak, E. F, 2009). 2.2.Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Pmilihan Moda Mnurut Tamin ( 2000 ), faktor-faktor yang mmpngaruhi pmilihan moda olh plaku prjalanan dapat diklompokkan sbagai brikut : 1. Ciri-ciri pngguna jalan, yaitu : a. Ktrsdiaan atau pmilihan kndaraan pribadi ; smakin tinggi pmilikan kndaraan pribadi maka akan smakin rndah kcndrungan plaku prjalanan untuk mnggunakan angkutan umum. b. Pmilikan SIM ( Surat Ijin Mngmudi ) c. Struktur rumah tangga sprti pasangan muda, kluarga dngan anak, pnsiuanan, bujangan dan lain-lain. d. Pndapatan ; smakin tinggi tingkat pnghasilan akan mmungkinkan smakin mningkatkan pnggunaan kndaraan pribadi.. Faktor-faktor lain misalnya kharusan mnggunakan mobil k tmpat krja dan kprluan mngantar anak k skolah. 2. Ciri-ciri prjalanan, yaitu : a. Tujuan prjalanan. Prjalanan dngan tujuan skolah atau bkrja tntunya brbda pnggunaan modanya dngan tujuan rkrasi atau blanja. b. Waktu trjadinya prjalanan. Prjalanan yang dilakukan tngah malam, dimana fasilitas angkutan umum tidak trsdia, kmungkinan akan mnggunakan kndaraan pribadi atau para transit untuk mlakukan prgrakan. c. Jarak prjalanan. Jarak prjalanan yang jauh akan mngakibatkan plaku prjalanan lbih mmilih mnggunakan angkutan umum dngan alasan knyamanan dan mnghindari kllahan yang brlbihan jika dibandingkan dngan mnggunakan kndaraan pribadi. 3. Ciri fasilitas moda transportasi : a. Faktor kuantitatif, yang mliputi :

6 - Waktu prjalanan. - Biaya transportasi ( tarif angkutan, biaya bahan bakar dan lain-lain ). - Ktrsdiaan ruang parkir dan tarif parkir. b. Faktor kualitatif, yang cukup sulit untuk mngukurnya mliputi : knyamanan dan kamanan, kandalan dan ktraturan dan lain-lain. 4. Ciri kota atau zona mliputi jarak prjalanan dari pusat kota dan dari darah kpadatan pnduduk. Modl pmilihan moda dianggap sbagai modl agrgat (yang mnganalisis prilaku plaku prjalanan scara mnyluruh) jika mnggunakan informasi yang brbasis zona srta dianggap sbagai modl disagrgat (yang mnganalisis prilaku plaku prjalanan scara individu) jika mnggunakan data brbasis rumah tangga dan data individu. 2.3.Modl Pmilihan Moda di Indonsia Di ngara sdang brkmbang alat transportasi yang trsdia lbih bragam dan pross pmilihan moda mnjadi lbih rumit dan panjang. Smntara ini, kondisi yang ada di ngara sdang brkmbang prosntas golongan captiv usr lbih banyak dibandingkan dngan choic usr. Captiv usr adalah klompok plaku prjalanan yang hanya mmpunyai satu pilihan yaitu dngan mnggunakan angkutan umum untuk mlakukan suatu prjalanan karna kndalakndala yang dapat brupa aspk konomi, aspk hukum dan aspk fisik. Aspk konomi mnyangkut tingkat pnghasilan ssorang yang blum mmungkinkan mmiliki kndaraan pribadi untuk mlakukan prjalanan. Aspk hukum mnyangkut kpmilikan Surat Ijin Mngmudi yang tidak dipunyai olh stiap orang. Aspk fisik mnyangkut kondisi tubuh/fisik yang tidak mmungkinkan untuk mngndarai kndaraan pribadi/sndiri. Choic usr adalah klompok plaku prjalanan yang mmpunyai banyak pilihan yaitu dngan mnggunakan angkutan pribadi atau angkutan umum dalam mlakukan suatu prjalanan. Di Indonsia sndiri, Tamin (2000) mngasumsikan pross pmilihan moda mlalaui pndkatan sbagai brikut : Total Prgrakan Brjalan Kaki Brgrak Brkndaraan Tidak Brgrak

7 Umum Pribadi Jalan Rl Brmotor Angkot, Bus Jalan Raya Tidak Brmotor Paratransit (Bcak) Tidak Brmotor (Spda) Mobil Brmotor Spda Motor Pmilihan Moda Gambar 2.1. Pross Pmilihan Moda di Indonsia (Sumbr: Tamin, 2000) Gambar diatas mrupakan dcision tr (pohon kputusan) dari plaku prjalanan sbagai langkah-langkah dalam pmilihan moda. 2.4.Tori Pmilihan Brdasarkan Prilaku Individu Dalam mrumuskan pmilihan moda brdasarkan altrnatif-altrnatif yang ada, maka harus diprtimbangkan prilaku individu dalam pross pngambilan kputusan. Dasar tori prilaku konsumn adalah bahwa stiap individu dalam mmilih barang atau jasa akan slalu brusaha untuk mmilih option yang akan mmbrikan kpuasan maksimal. Dalam hal ini, konsumn lbih mnkankan pada nilai dari skumpulan atribut yang ditawarkan olh barang atau jasa bukan pada barang atau jasa itu sndiri. Nilai dari stiap atribut trsbut yang dinamakan sbagai utilitas, dalam mlakukan pnilaian konsumn dianggap slalu brtindak rasional. Shubungan dngan pmilihan moda, konsp rasionalis dimanfaatkan dalam tori prilaku untuk mnggambarkan sikap konsistn dan transitif dari konsumn. Konsistn artinya bahwa dalam situasi yang sama, pilihan atau kputusan yang akan diambil olh konsumn akan slalu sama. Sikap transitif trjadi apabila konsumn yang lbih mnynangi moda 1 daripada moda 2, dan moda 2 lbih disnagi daripada moda 3, maka moda 1 pasti akan lbih disnangi dari pada moda 3. Prsoalannya adalah bagaimana mnntukan nilai utilitas dari stiap altrnatif moda. Nilai utilitas trsbut mrupakan fungsi dari bbrapa atribut playanan yang mungkin

8 diprsiapkan scara brbda bagi tiap individu, yang didasarkan pada banyaknya informasi yang ditrima atau brdasarkan pada latar blakang sosial konomi individu trsbut. 2.5.Prbdaan Modl Logit Binomial Dngan Modl Logit Multinomial Prbdaan antara modl logit binomial dngan modl logit multinomial yaitu : a. Modl logit binomial adalah suatu modl yang digunakan jika pmilihan moda angkutan pnumpang yang ditliti adalah antara moda krta api dan bus atau dngan 2 katgori yang akan diprtimbangkan. Maka dapat ditulis prsamaan sbagai brikut : P (Ka) = xp 1 xp xp = 1- P KA = 1 xp ( UKAUbis ) ( UKAUbis ( UKAUbis ) ) ( UKAUbis ) (2.1) P (Bus) (2.2) Dngan : P (Ka) P (Bus) U (Ka) U (Bus) = Pluang pmilihan moda krta api. = Pluang pmilihan moda bus. = Utilitas pmilihan moda krta api. = Utilitas pmilihan moda bus. b. Sdangkan pada pnggunaan multinomial logit, digunakan karna pilihan moda transportasi tidak mmiliki urutan dan lbih dari dua katgori yang diuji. (Wal & Surbakti, 2013). Dngan dmikian modlnya scara umum adalah: P (i) = Contoh : Yi Y i Y Jn (2.3) P (Bus) = Ubus Ubus Uka Utaxi (2.4)

9 Uka P (Ka) = Uka Ubus Utaxi (2.5) P (Taxi) = Utaxi Utaxi Ubus Uka (2.6) Dngan : P (Bus) P (Ka) P (Taxi) U (Bus) U (Ka) = Pluang pmilihan moda bus. = Pluang pmilihan moda krta api. = Pluang pmilihan taxi. = Utilitas pmilihan moda bus. = Utilitas pmilihan moda krta api. U (Taxi) = Utilitas pmilihan moda taxi. Dan dalam pnlitian ini, saya mnggunakan modl logit binomial karna hanya dua katgori yang diuji (Krta Api dan Bus) tidak lbih dan hanya satu proporsi tunggal yang saya pakai yaitu pmilihan moda (Y). 2.6.Modl Logit Binomial Untuk mmprdiksikan jika sbuah altrnatif dipilih mnurut modl, nilai dari utilitas harus dikontraskan dngan pilihan altrnatif dan ditransformasikan dalam pluang yang brnilai antara 0 dan 1. Dalam studi ini prilaku pmilihan moda angkutan pnumpang yang ditliti adalah antara moda krta api dan bus. Dngan 2 altrnatif moda yang diprtimbangkan, maka dapat ditulis prsamaan sbagai brikut : Probabilitas pngguna moda 1 : P KA = xp 1 xp ( UKAUbis ) ( UKAUbis ) (2.7)

10 Probabilitas pngguna moda 2 : P bus = 1- P KA = xp 1 xp ( UKAUbis ) ( UKAUbis ) (2.8) Dngan : P (Ka) P (Bus) U (Ka) U (Bus) = Pluang pmilihan moda krta api. = Pluang pmilihan moda bus. = Utilitas pmilihan moda krta api. = Utilitas pmilihan moda bus Modl Logit Binomial (Sumbr : Tamin, 2000). Gambar Probabilitas individu mmilih krta api ( P KA ) mrupakan fungsi prbdaan utilitas antara kdua moda. Fungsi utilitas diasumsikan linir, maka prbdaan utilitas dapat diksprsikan dalam bntuk prbdaan n atribut yang rlvan diantara kdua moda, yang dapat dirumuskan sbagai brikut :

11 U KA U Bus = a 0 + a 1 ( x 1.KA x 1.Bus ) + a 2 ( x 2.KA x 2.Bus ) + a 3 ( x 3.KA x 3.Bus )+... +a n x n.ka x n.bus ) (2.9) Analisis pngolahan data diprlukan untuk mndapatkan hubungan kuantitatif antara atribut dan rspondn individu yang diksprsikan dalam skala smantik dngan prumusan modl, dimana : U KA U Bus = Rspon individu trhadap prnyataan pilihan. a 0 a 1, a 2, a 3...a n = Konstanta. = Kofisin stimasi masing-masing atribut yang ditntukan mlalui Multipl Linir Rgrssion. ( x n.ka x n.bus ) = Prbdaan paramtr antara moda krta api dan bus. Dngan cara yang lain, nilai utilitas sbagai rspon individu dapat dinyatakan dalam bntuk probabilitas mmilih moda trtntu, sprti yang dibrikan pada prsamaan brikut ini : Ln [ P KA / ( 1 P KA ) ] = a 0 + a 1 ( x 1.KA x 1.Bus ) + a 2 (x 2.KA x 2.Bus ) + a 3 ( x 3.KA x 3.Bus )+...+ ( x n.ka x n.bus ) (2.10) Shingga dari prsamaan (2.9) dan prsamaan (2.10) dapat dirumusakan bntuk transformasi sbagai brikut : U KA U Bus =Ln[P KA /( 1 P KA ) ] (2.11) Bntuk transformasi ini slanjutnya disbut sbagai transformasi linir modl logit binr atau diknal sbagai transformasi Brkson Thil. 2.7.Tknik Statd Prfrnc Tknik Statd Prfrnc adalah pndkatan rlatif baru dalam pnlitian transport dngan mnyampaikan prnyataan pilihan kpada rspondn dalam mmilih altrnatif trbaiknya dngan mmbuat suatu altrnatif hipotsa situasi. Dngan mtod ini, kita dapat mlakukan kontrol ksprimn yang mnjadi pdoman dalam mmbuat kuisionr yang dibrikan kpada rspondn. Kuisionr trsbut brisi prtanyaan mngnai pilihan apa yang mrka inginkan atau

12 bagaimana mrka mmbuat rangking / rating atau pilihan trtntu dan untuk mndapatkan suatu modl brupa formulasi yang mncrminkan utilitas individu dalam prjalanannya Karaktristik utama dari Tknik Statd Prfrnc ini adalah : 1. Didasarkan pada prnyataan rspondn tntang bagaimana rspon mrka trhadap altrnatif hipotsa yang ditawarkan. 2. Stiap pilihan dinyatakan sbagai pakt atribut yang brbda sprti waktu prjalanan, biaya prjalanan, jadwal kbrangkatan, tingkat playanan dan sbagainya. 3. Pnliti mmbuat altrnatif hipotsa sdmikian rupa shingga pndapat masing-masing individu pada stiap atribut dapat distimasi. Hal ini dapat diprolah dngan mmakai dsain ksprimn. 4. Alat intrviw yang brupa kuisionr harus mmbrikan altrnatif hipotsa yang dapat di mngrti olh rspondn, trsusun rapi dan rasional. 5. Rspondn mnyatakan pndapatnya trhadap altrnatif pilihan (option) dngan cara rating, rangking atau choic pndapat trbaiknya dari spasang atau sklompok prnyataan dalam kuisionr. 6. Rspon yang brupa jawaban yang dibrikan olh masing-masing individu dianalisis untuk mndapatkan ukuran scara kuantitatif dngan cara transformasi trhadap hal-hal yang pnting ( rlatif ) pada stiap atribut. Kunikan dari Tknik Statd Prfrnc ini adalah trltak pada kbbasan dalam mmbuat suatu dsain ksprimn untuk mnmukan variasi yang ssuai bagi kpntingan analisis dan pnlitian. Hal ini harus diimbangi dngan kpastian jawaban dari rspondn yang harus brsifat ralistis dan masuk akal. Untuk mnciptakan ksimbangan dalam pnggunaan Tknik Statd Prfrnc ini, dibuat tahapan-tahapan sbagai brikut : 1. Idntifikasi atribut pnting dari stiap altrnatif dan mmbuat pakt atribut yang mngandung pilihan. Sluruh atribut pnting harus dirprsntasikan dan pilihan harus dapat ditrima dan ralistis.

13 2. Pnyamapian cara dalam mmilih kpada rspondn dan rspondn diprbolhkan untuk mngksprsikan apa yang lbih disukainya. Bntuk pnyampaian altrnatif harus mudah dimngrti olh rspondn, dalam kontks pngalaman rspondn dan dibatasi dalam sgi jumlah dan pilihan. 3. Pmbuatan stratgi sampl harus dilakukan untuk mnjamin prolhan data yang rprsntatif dan trukur Dsain Eksprimn ( Exprimntal Dsaign ) Dsain ksprimn ini dibuat untuk mmbuat altrnatif hipotsa yang akan disampaikan kpada rspondn. Pngguna statd prfrnc disarankan mnggunakan dsain ksprimn. Dsain ksprimn harus bisa mmastikan bahwa kombinasi dari atribut yang disampaikan kpada rspondn brvariasi tapi tidak trkait satu sama lainnya. Tujuannya adalah agar hasil dari stiap pngaruh dari atribut atas brbagai tanggapan lbih mudah untuk dipastikan. Dsain pilihan dan pnyampaian harus brisi tiga tahap : 1. Pnylsaian lvl atribut dan kombinasi susunan stiap altrnatif. 2. Dsain ksprimn apa yang disampaikan mngnai altrnatif ( prsntation of altrnativs ). 3. Prsyaratan rspondn yang akan didapatkan dari jawaban rspondn ( spsification of rspons). Apabila jumlah atribut ( a ) dan jumlah lvl yang diambil ( n ), maka dsain akan mnntukan dsain faktorial ( n a ). Hal ini disbut dngan Full Factorial Dsign artinya smua kmungkinan lvl atribut smuanya trpakai. Apabila jumlah pilihannya trlalu banyak, kmungkinan rspondn akan kllahan dalam mnntukan pilihan, shingga akan mnimbulkan tanggapan yang salah atau bahkan diabaikan olh rspondn. Untuk mngantisipasi hal ini, pndkatan yang dilakukan adalah dngan mngurangi jumlah pilihan, dngan cara mmisahkan pilihan ( option) dalam bntuk balok

14 mlalaui pmbauran ( confounding) yang disbut sbagai dsain rplika sbagian ( fraktional rplication dsign), yaitu suatu bntuk tiruan dari full factorial k dalam pilihan dngan jumlah yang lbih sdikit. 2.9.Idntifikasi Pilihan ( Idntification of Prfrnc ) Dalam idntifikasi pilihan ini akan dilihat bagaimana rspondn mngksprsikan prfrnc trbaiknya trhadap stiap pilihan yang ditawarkan padanya. Ada trdapat 3 cara untuk mngtahui dan mngumpulkan informasi mngnai pilihan trbaik rspondn trhadap altrnatif yang ditawarkan padanya, yaitu : 1. Rangking Rsponss (Conjoint Masurmnt) Pndkatan ini dilakukan dngan mnyampaikan sluruh pilihan pndapat kpada rspondn, kmudian rspondn diminta untuk mrangkingnya dalam pilihan lain yang scara tidak langsung mrupakan nilai hirarki dari utilitas. Dalam tknik ini sluruh pilihan dirprsntasikan, dan jumlah altrnatif pilihan harus dibatasi agar tidak mllahkan rspondn. 2. Rating Rsponss (Functional Masurmnt) Dalam kasus ini, rspondn ditanya untuk mngksprsikan drajat pilihan trbaiknya, dngan skala smantik atau mnarik. Skala trsbut didfinisikan dngan kalimat sprti pasti mmilih 1, mungkin mmilih 2 atau tidak mmilih 1 atau 2. Rspondn diminta untuk mngkprsikan prfrnsinya trhadap masing-masing pilihan dngan mnunjukkan skor trtntu. Dalam hal ini digunakan skala 1 sampai 5 untuk mnunjukkan kmungkinan pilihan. Slanjutnya skor trsbut dapat ditransformasikan dalam bntuk probabilitas yang masuk akal dari pilihan-pi;ihan trsbut, misalnya skor 1 = 0,1 ; skor 3 = 0,5 ; skor 5 =0,9. Dalam format kuisionr yang ada dalam lampiran, dan rspondn diprolh mlalui tknik rating dngan 5 poin skala smantik yaitu : Tabl 2.1 Smantik Pilihan Point Ranting Skala Probabilitas Nilai Skala

15 Pasti mmilih KA Mungkin mmilih KA Pilih brimbang Mungkin mmilih Bus Pasti mmilih Bus Dalam analisis slanjunya dilakukan kuantifikasi dan transformasi trhadap data yang diprolh. Skala smantik slanjutnya ditransformasikan k dalam Skala Numrik (suatu nilai yang mnyatakan rspon individu trhadap prnyataan pilihan) dngan mnggunakan transformasi linir modl logit binomial pada probabilitas untuk masing-masing point rating. Nilai skala numrik mrupakan variabl tidak bbas pada analisis rgrsi dan sbagai variabl bbasnya adalah slisih nilai atribut antara krta api dan bus. Pross transformasi dari skala smantik k dalam skala numrik adalah sbagai brikut : a. Nilai skala probabilitas pilihan yang diwakili olh point rating 1, 2, 3, 4 dan 5 adalah nilai skala standar yaitu 0,9 ; 0,7 ; 0,5 ; 0,3 ; dan 0,1. b. Dngan mnggunakan transformasi linir modl logit binr dapat diprolh nilai skala numrik untuk masing-masing probabilitas pilihan. Untuk point rating 1 dngan nilai probabilitas 0,9 maka nilai skala numriknya adalah : ln [ 0,9 / ( 1 0,9 ) ] = 2,1972 Untuk point rating 2 dngan nilai probabilitas 0,7 maka nilai skala numriknya adalah : ln [ 0,7 / ( 1 0,7 ) ] = 0,8473 Maka dapat dihasilkan nilai skala numrik sprti dalam tabl brikut ini : Tabl 2.2 Numrik Nilai Transformasi Nilai Skala Point Rating Skala Probabilitas Skala Numrik

16 Sumbr : Adhi Muhtadi (2010) 3. Modl Pmilihan Diskrit (Discrt Choic Modl) Pada modl ini, rspondn diminta untuk mnylksi pilihan dari pasangan atau skumpulan altrnatif yang ditawarkan, dngan hanya mmilih altrnatif pilihan yang sangat mrka sukai. Modl ini dapat diprluas dngan skala rating Analisa Data Statd Prfrnc Utilitas didfinisikan sbagai ukuran istimwa pada ssorang dalam mnntukan pilihan altrnatif trbaiknya. Utilitas mrupakan fungsi atribut-atribut altrnatif dari karktristik pmbuat kputusan. Jadi fungsi utilitas adalah mnukar daya tarik stiap pilihan ( sknario hipotsis ) yang dibrikan kpada rspondn. Fungsi ini mrflksikan pngaruh pilihan rspondn trhadap sluruh atribut yang trmasuk dalam statd prfrnc. Utilitas tidak dapat diukur scara langsung, olh karna itu bbrapa atribut yang mmpngaruhi utilitas individu diprlakukan dalam bntuk acak, artinya pilihan yang dimodlkan hanya mmbrikan probabilitas trhadap altrnatif yang dipilih, dan bukan pada pilihan itu sndiri. Utilitas dapat diukur dari total atribut sprti kcpatan prjalanan, biaya, waktu, kamanan, knyamanan, playanan dan lain-lain. Bntuk fungsi utilitas sulit dimodlkan, ttapi untuk mmudahkan diasumsikan brbntuk linir sbagai brikut : U i = a 0 +a 1.x 1 +a 2.x a n.x n (2.12) Dngan : U i = utilitas pilihan i. a 0... a n = paramtr modl.

17 x 1... x n = nilai atribut. Tujuan dari analisis data yang tlah diprolh adalah mnntukan stimasi nilai a 0 sampai dngan a n dimana nilai-nilai trsbut sbagai bobot pilihan atau komponn utilitas. Dari nilai paramtr modal, dapat diktahui fk rlatif stiap atribut pada sluruh utilitas.(adhi Muhtadi, 2010) Estimasi Paramtr Modl Mtod yang digunakan dalam mngstimasi paramtr yang mmpngaruhi modl pmilihan moda mnggunakan mtod rgrsi. Mtod rgrsi linir adalah mtod statistik yang dapat digunakan untuk mmplajari hubungan antara sifat prmasalahan yang sdang dislidiki. Modl ini dapat mmodlkan hubungan antara dua pubah atau lbih. Pada modl ini trdapat pubah tidak bbas (y) yang mmpunyai hubungan fungsional dngan satu atau lbih pubah bbas (x i ). Mtod rgrsi digunakan scara luas dalam bidang transportasi. Dalam analisis Statd Prfrnc, mtod rgrsi digunakan untuk pilihan rating. Pngolahan data dilakukan untuk mndapatkan hubungan kuantitatif anatara skumpulan atribut dan rspon individu. Dalam hal ini diprlukan pross transformasi dalam mngubah data yang brsifat kualitatif mnjadi data yang brsifat kuantitatif yang diprlukan dalam analisis. Hubungan trsbut dinyatakan dalam bntuk prsamaan linir brikut : Y = a 0 +a 1.x 1 +a 2.x a k.x k (2.13) Dngan : y a 0 a 1,a 2,...a k x 1,x 2,...x k = Rspon individu. = Konstanta rgrsi = Paramtr modl. = Atribut dari moda. Mlalui langkah-langkah dalam mtod rgrsi dngan mnggunakan alat bantu komputr ( Program SPSS ) akan diprolh k + 1 prsamaan dngan sjumlah k + 1 kofisin rgrsi, shingga masing-masing konstanta akan dapat diprolh dan dianalisis.

18 2.12. Tahap Uji Statistik dalam Modl Uji statistik yang mutlak dilakukan agar modl yang dihasilkan dapat ditrima. Uji yang harus dilakukan adalah : Uji Korlasi Uji korlasi dalam pnlitian ini dilakukan untuk mngtahui apakah data pnlitian bbas dari gjala koliniritas yakni korlasi kuat antar variabl bbas srta untuk mmnuhi prsyaratan modl matmatis yaitu ssama pubah bbas tidak bolh saling brkolrasi, sdangkan antara pubah bbas dan tidak bbas harus saling brkorlasi yang kuat. Nilai R yang mndkati 1 bahwa kdua pubah trsbut saling brkorlasi ngatif yaitu pnurunan salah satu pubah akan mningkatakan pubah yang lain. Jika nilai R mndkati + 1 maka kdua pubah trsbut saling brkorlasi positif yang brarti bahwa pningkatan salah satu pubah akan mningkatkan nilai pubah yang lain. Untuk nilai R mndkati 0 maka tidak trdapat kolrasi antar kdua pubah trsbut. (Tamin, 2000 ) Uji hipotsis Uji hipotsis dilakukan dngan uji-f (scara simultan) dan uji -t(scara parsial) untuk mmastikan pngaruh k-3 variabl bbas (cost, travl tim dan hadway) trhadap variabl trikat (pmilihan moda).(widayanti, 2010) a. (Uji Statistik F) Mmastikan pngaruh sluruh atribut yang trdapat dalam prsamaan scara simultan trhadap utilitas pmilihan moda, dngan mlakukan pngujian hipotsa trhadap variasi nilai utilitas (F-tst). Uji statistik F dalam pnlitian ini mnggunakan tingkat signifikansi 5% atau p<0.05 c. (Uji Statistik t) Mmastikan pngaruh masing masing atribut yang trdapat dalam prsamaan scara individu trhadap utilitas pmilihan moda, dngan mlakukan pngujian hipotsa trhadap kofisin rgrsi scara parsial (t-tst). Uji statistik t dalam pnlitian ini mnggunakan tingkat signifikansi (p<0.05).

19 1. Jika p > α, maka H0 ditrima, variabl bbas scara individu tidak brpngaruh trhadap variabl trikat. 2. Jika p < α, maka Ha ditrima, variabl bbas scara individu brpngaruh trhadap variabl trikat. d. Kofisin dtrminasi (R2) Mngtahui sbrapa bsar prsntasi pngaruh sluruh atribut trhadap utilitas pmilihan moda yang ditunjukan olh bsarnya kofisin dtrminasi ( R2) Kofisin dtrminasi adalah nilai yang mnunjukkan sbrapa bsar variabl indpndn dapat mnjlaskan variabl dpndnnya. Nilai kofisin dtrminasi ( R2) dilihat pada hasil pngujian rgrsi brganda untuk variabl indpndn dan variabl dpndn dngan bantuan program SPSS vrsi Klmahan mndasar pnggunaan kofisin dtrminasi adalah bias trhadap jumlah variabl indpndn yang dimasukkan k dalam modl. Stiap tambahan satu variabl indpndn, maka R Squar pasti mningkat tidak pduli apakah variabl trsbut brpngaruh signifikan trhadap variabl dpndn. Shingga dalam pnlitian ini digunakan nilai R Squar untuk mnilai modl rgrsi, karna nilai R2 dapat naik atau turun apabila satu variabl indpndn ditambahkan k dalam modl Uji Kssuaian Uji statistik ini dilakukan untuk mnntukan modl yang trbaik. Pada umumnya uji ini didasarkan atas kadaan atau kssuaian hasil modl dngan hasil obsrvasi. Salah satu uji kssuaian yang paling mudah adalah dngan modl analisis rgrsi. Pmilihan modl yang trbaik adalah yang mmpunyai total kuadratis rsidual antara hasil modl dngan hasil obsrvasi yang paling minimum Jnis dan Sumbr Data Jnis data yang diprlukan, yakni: 1. Data skundr yang diprolh dari instansi yang trkait, yakni : PT. Krta Api Indonsia (KAI), PT. Prum Damri dan Dinas Prhubungan. Mliputi data : oprasional, jumlah pnumpang, jadwal kbrangkatan, waktu tmpuh, tariff, dll.

20 2. Data Primr, mlalui Kuisionr dan Intrviw kpada pngguna jasa moda KA dan Bus Pnntuan Jumlah Sampl Salah satu mtod yang digunakan untuk mnntukan jumlah sampl adalah mnggunakan rumus Slovin (Svilla t. al., 1960:182), sbagai brikut: (dngan asumsi populasi data pnumpang brdistribusi normal). N n = 2 1 N. (3.14) Dngan : n N = Jumlah sampl. = Jumlah populasi. = Prsn klonggaran ktidak tlitian karna ksalahan pngambilan data yang masih dapat ditolrir/diinginkan atau biasa disbut dngan tingkat kprcayaan. Biasanya diambil sbsar 5%. ( Rumus Slovin) Contoh prhitungan jumlah sampl dapat disajikan brikut ini : Jumlah pnumpang/tahun Jumlah pnumpang/minggu = orang = 709 orang diambil sbsar = 5% N n 1 N x = 255 sampl Studi-studi Trdahulu Dari studi pustaka yang tlah dilakukan, didapatkan bbrapa hal sbagai ikhtisar pnlitian dari studi-studi trdahulu sbagai brikut : 1. Modal Split Angkutan Umum (Surabaya Malang). Olh : Adhi Muhtadi (2010).

21 Brdasarkan analisa statistik diktahui faktor-faktor yang mmpngaruhi rspon dalam mmilih moda adalah cost, travl tim, hadway, dan waktu akss ktrminal/stasiun. Stlah dilakukan uji signifikan paramtr diktahui bahwa faktor hadway tidak signifikan shingga hanya ada tiga faktor yang signifikan mmpngaruhi rspondn dalam mmilih moda. 2. Analisa Pmilihan Moda Transportasi Untuk Prjalanan Krja Antara Shuttl Srvic Dan Krta api Dngan Mnggunakan Mtod Statd Prfrrnc (Studi Kasus : Bandung Jakarta). Olh : Ryan Muhamad dan Mdis S. Surbakti Dalam analisis karaktristik pngguna moda, pada studi ini diwujudkan dalam langkahlangkah brikut : Untuk mndfinisikan karaktristik plaku prjalanan dngan mnganalisis faktorfaktor apa saja yang mmpngaruhi plaku prjalanan dalam mmilih moda ktika mlakukan kgiatan prgrakan antar kota. Mmprolh suatu modl pmilihan moda yang dapat mnjlaskan probabilitas plaku prjalanan dalam mmilih moda transportasi antara shuttl srvic dan krta api bila ditinjau dari sgi biaya prjalanan ( cost), waktu tmpuh prjalanan ( tim), jadwal kbrangkatan (hadway), playanan (srvic), dan waktu prjalanan mnuju stasiun (tim accs). Untuk mnguji snsitivitas plaku prjalanan. 3. Modl pmilihan moda angkutan antara Krta Api Komutr Sri Llawangsa dan Bus Trans Mbidang dngan mnggunakan mtod statd prfrnc (studi kasus : Mdan Binjai). Olh : Ridho F.V Halawa (2017). Mngidntifikasi faktor-faktor yang mmpngaruhi pmilihan moda olh plaku prjalanan pada rut yang ditinjau. Mndapatkan modl yang dapat mnjlaskan probabilitas pmilihan moda krta api dan bus pada rut yang ditinjau.

22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Mtodologi pnlitian ini mrupakan suatu cara pnliti bkrja untuk mmprolh data yang dibutuhkan baik dari pngamatan dilapangan maupun dari instansi-instansi trkait, dan

23 slanjutnya akan digunakan untuk dianalisa shingga mmprolh ksimpulan yang ingin dicapai dalam pnlitian. Dalam hal ini jnis dan sumbr data yang di prlukan yaitu : 1. Data skundr yang diprolh dari instansi yang trkait, yakni : PT. Krta Api Indonsia (KAI), PT. Prum Damri dan Dinas Prhubungan. Mliputi data : oprasional, jumlah pnumpang, hadway, waktu tmpuh, tariff, dll. 2. Data Primr, mlalui Kuisionr dan Intrviw kpada pngguna jasa moda KA dan Bus. 3.2.Lokasi Pnlitian Pnulis mngambil lokasi pnlitian sbagai studi lapangan, yaitu di stasiun krta api Mdan Binjai, trminal bus Mdan-Binjai, dan ditmpat umum lainnya yang tidak jauh dari stasiun dan trminal, agar bisa langsung mndapatkan jawaban dari rspondn yang prnah mnggunakan kdua moda transportasi trsbut Rncana Krja Konsp Langkah Studi Langkah-langkah dalam Studi ini dilakukan sbagai brikut : 1. Studi ini dimulai dngan mlakukan idntifikasi trhadap kondisi moda yang akan ditliti. Kondisi yang ada saat ini pnggunaan angkutan darat yang mngangkut pnumpang, moda krta api dan bus adalah dua moda yang saling brkomptisi untuk mraih pangsa pasar dari para plaku prjalanan. Tntunya kduanya mmpunyai atributatribut yang mnjadi bahan prtimbangan-prtimbangan bagi konsumn dalam mlakukan pmilihan moda untuk mlakukan prjalanannya. Adapun kondisi yang ada saat ini dari masing-masing moda yang ditinjau baik Krta Api Sri Llawangsa maupun bus Trans Mbidang dapat dilihat pada tabl brikut ini : Tabl 3.1 Masing-Masing Moda dan Playanan Scara Aktual Atribut No. Atribut Prjalanan Krta Api Komutr Sri Llawangsa Bus Trans Mbidang 1. Biaya prjalanan Rp Rp

24 2. Waktu tmpuh prjalanan ±45 mnit ±70 mnit 3. Jadwal kbrangkatan Tiap 90 mnit Tiap 15 mnit Sumbr : PT. Krta Api Indonsia (KAI), PT. Prum Damri Brikut ini adalah pnjlasan dari masing-masing atribut pada moda : a. Biaya prjalanan ( Cost) adalah biaya yang harus dikluarkan untuk pmbayaran ongkos transportasi dalam satuan rupiah pr orang, yang mrupakan biaya dari stasiun krta api dan trminal bus hingga ktmpat tujuan. b. Waktu tmpuh prjalanan ( Travl Tim) adalah waktu yang diprlukan untuk mnmpuh prjalanan dalam satuan jam dari stasiun krta api dan trminal bus hingga ktmpat tujuan. c. Jadwal kbrangkatan ( Hadway) adalah jarak waktu kbrangkatan kndaraan saat mninggalkan stasiun atau trminal, antara satu kndaraan dngan kndaraan brikutnya. Dalam format kuisionr yang ada dalam lampiran, dan rspondn diprolh mlalui tknik rating dngan 5 poin skala smantik yaitu : - Pasti mmilih K.A. - Mungkin mmilih K.A. - Pilih brimbang. - Mungkin mmilih Bus. - Pasti mmilih Bus. Pnntuan 5 poin skala smantik ini dilakukan brdasarkan studi-studi trdahulu dan juga untuk mndapatkan data yang brgradasi halus dipandang dari sgi psikologis. 2. Stlah mlakukan idntifikasi trhadap kdua moda, kmudian dilanjutkan dngan mlakukan studi pustaka dan mlakukan survi untuk mndapatkan data-data skundr yang mndukung. Studi pustaka dilakukan dari studi yang prnah dilakukan sbagai

25 rfrnsi untuk mnyusun asumsi-asumsi awal. Hal ini prlu dicocokkan dngan pilot survi (sumbr : Adhi Muhtadi (2010) untuk mnyusun dsain ksprimn yang nantinya akan digunakan sbagai acuan untuk pngambilan data lwat kuisionr dalam mnyusun atribut-atribut yang mmpngaruhi pmilihan moda. 3. Bntuk kuisionr yang di bagikan kpada rspondn trdiri atas 2 bagian. Prtama, bntuk prtanyaan yang ditujukan untuk mngtahui karaktristik plaku prjalanan ; mliputi kondisi sosio konomi dan informasi prjalanan yang dilakukan. Bagian kdua, prtanyaan ditujukan untuk mngtahui prfrnsi rspondn trhadap hipotsis yang ditawarkan yang brupa prubahan pada bbrapa atribut pnting yang mmpngaruhi pmilihan moda. Dari hasil kuisionr yang diprolh kmudian dalakukan analisis trhadap data-data yang ada. Dari data yang diprolh mlalui survi primr dngan kuisionr masih brupa data kualitatif, yang mana rspon individu masih brupa pilihan trhadap point rating yang disajikan dalam skala smantik yaitu : 1 = pasti mmilih K.A, 2 = mungkin mmilih K.A, 3 = pilihan brimbang, 4 = mungkin mmilih Bus, 5 = pasti mmilih Bus. Dalam analisis slanjunya dilakukan kuantifikasi dan transformasi trhadap data yang diprolah. Skala smantik slanjutnya ditransformasikan k dalam Skala Numrik (suatu nilai yang mnyatakan rspon individu trhadap prnyataan pilihan) dngan mnggunakan transformasi linir modl logit binomial pada probabilitas untuk masing-masing point rating. Nilai skala numrik mrupakan variabl tidak bbas pada analisis rgrsi dan sbagai variabl bbasnya adalah slisih nilai atribut antara krta api dan bus Estimasi paramtr modl. Nilai skala numrik digunakan sbagai variabl tidak bbas dan sbagai variabl bbas adalah slisih nilai atribut moda krta api dan bus. Pross analisis dilakukan dngan mtod rgrsi dngan input data adalah kdua variabl trsbut. Dan hasil analisis akan didapatkan modl pmilihan moda Uji Statistik Dalam Modl.

26 Analisis trhadap validitas modl dilakukan untuk mnguji tingkat kprcayaan trhadap modl yang diprolh. Uji dilakukan scara brtahap dan juga scara srntak untuk mngtahui variabl-variabl yang mmpngaruhi pmilihan moda olh plaku prjalanan. Dari uji ini juga akan didapatkan ukuran kssuaian modl (R 2 ). Dari hasil studi ini diharapkan akan dapat mnjadi masukan bagi pihak pnglola untuk mningkakan kualitas playanan kpada pnumpang sbagai pmakai jasa dari moda yang brsangkutan agar didapatkan moda yang ssuai dngan harapan dari plaku prjalanan dan juga dissuaikan dngan kpntingan brbagai pihak yang brkpntingan. Alur Mtodologi Prncanaan Mulai Data Primr : Data Skundr Kuisionr Survi (PT. KAI, PT. Prum Damri dan Dinas Prhubungan) Data jumlah pnumpang Data oprasional Studi Pustaka Dsain Eksprimn Tknik Statd Prfrnc Pmilihan Atribut Idntifikasi Pilihan

27 Pngolahan Data Pnjumlahan dan Transformasi Data Estimasi Paramtr Modl dngan Analisis Rgrsi : Modl Rgrsi Linir Angka Korlasi Analisa dan Intrprtasi Data Grafik Pmilihan Moda Slsai

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model PENGARUH AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UDARA (STUDI KASUS BANDARA ABDURACHMAN SALEH MALANG-BANDARA JUANDA SURABAYA) Akhriadi, Ludfi Djakfar, Agus Suharyanto

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah prgrakan manusia dan barang antara satu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah yang brsangkutan. Prgrakan trsbut dapat dilakukan dngan mnggunakan

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Selviana Walsen *) Abstract

PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Selviana Walsen *) Abstract PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Slviana Walsn *) Abstract Incrasd numbr of studnts, staff, and faculty ld to th incrasing activity of vhicl movmnt insid campus.

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA Eko Prayitno, ST, MSc Prodi Tknik Sipil, Fakultas Tknik Sipil dan Prncanaan Univrsitas Bung Hatta ABSTRACT Th objctiv of this

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area) KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Charactristic and Accidnt Probability on Privat Car in Urban Ara) Lasmini Ambarwati, Harnn Sulistio, Gama Hndika Ngara, Zanuar

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

DIANDRA PARAMITA TIMUR

DIANDRA PARAMITA TIMUR Modl Multinomial Logit Untuk Mnntukan Harga Optimal Pakt Blackbrry Intrnt Srvic (BIS) Tlkomsl dan Indosat (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Tknik UNS Pngguna Blackbrry) Skripsi DIANDRA PARAMITA TIMUR I0308038

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) Abdul Gaus Program Studi Tknik Siil Fakultas Tknik Univrsitas Khairun Trnat Tl/Fax (091) 38049 Irnawaty

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR PADA RUMAH TAGGA DI SEPANJANG KORIDOR TRAYEK TRANS SARBAGITA I B. Wirahaji 1, D. M. Priyantha Wdagama 2, dan P. Alit Suthanaya 2

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT ISSN 2088-9321 ISSN -2502-5295 pp. 41-48 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Frdiansyah Novriza 1, Rnni Anggraini 2, Sugiarto 3 1)

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal)

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal) Pnrapan Rgrsi Logistik (Erna Sulistio) PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Dsa Tonggara Kcamatan Kdungbantng Kabupatn Tgal) Erna Sulistio, Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Kata kunci : Probabilitas pemilihan bus, Logit binner, Stated Preference

Kata kunci : Probabilitas pemilihan bus, Logit binner, Stated Preference PROBABILITAS PENGGUNAAN BUS ANGKUTAN ALTERNATIF PADA RUTE JAYAPURA BANDAR UDARA SENTANI AMIRUDDIN Mahasiswa Magistr Bidang Kahlian Manajmn Dan Rkayasa Transortasi Fakultas Tknik Siil dan Prncanaan Institut

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi Pngkajian Pngmbangan Modl Pabrikasi Pupuk Organik: Studi Kasus di i Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Agus Ruswandi Badan Prncanaan Pmbangunan Darah Provinsi Jawa Barat Jl. Ir. H Juanda No 278- Bandung 40132

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN ON LINE REPRESENTATIF PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP MOTIVASI WAJIB PAJAK DI WILAYAH IV KOTA SEMARANG Giyarni 1), Maria Magdalna Minarsih 2),Andi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT,

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Pnntuan Lokasi Pnlitian Pnlitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap prtama, mngumpulkan data skundr dari brbagai instansi yang diprlukan, yang dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS : PEMINAT PRODUK PONSEL X DI SURABAYA) I Putu Wisnu

Lebih terperinci

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k Pngaruh Prputaran Modal Krja Trhadap Profitabilitas ( Studi Kasus : PT Indofood Sukss Makmur Tbk). Lutfi Jaya Putra Fakultas Ekonomi Univrsitas Gunadarma ABSTACT PT Indofood Sukss Makmur Tbk is a company

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.. Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci