BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi QM for Windows.. Dfinisi Graph Sbuah graph G didfinisikan sbagai pasangan himpunan (V,E) di mana V mrupakan himpunan vrtks v, v,..., v dan E mrupakan himpunan dg yang n mnghubungkan spasang vrtks,,..., atau dapat ditulis dngan notasi n G=(V,E). Brdasarkan ada tidaknya loop atau multi gd pada suatu graph, scara umum graph dapat digolongkan mnadi dua nis, yaitu simpl graph dan unsimpl graph. Dfinisi. Simpl graph Sbuah graph G dikatakan simpl graph ika apabila graph trsbut tidak trdapat multipl dg maupun loop. Dikatakan multipl dg karna trdapat lbih dari dua dg yang mnghubungkan pasangan vrtks yang sama, sdangkan loop adalah dg yang mnghubungkan vrtks yang sama v, v. Gambar. ( a ) mrupakan simpl graph. i i Dfinisi. Unsimpl graph Sbuah graph G dikatakan unsimpl graph apabila pada graph trdapat multipl dg, maupun loop. Apabila graph trsbut mngandung multipl dg, graph trsbut disbut dngan graph ganda (multi graph), sprti pada Gambar. ( b ). Untuk graph yang mngandung loop disbut dngan graph smu

2 7 (psudograph). Pada Gambar. ( c ) mrupakan psudograph karna trdapat loop pada v, v. v v v v 3 v v v ( a) v v v ( b ) ( c) Gambar. Contoh graph ( a ) simpl graph, ( b ) multi graph, ( c ) psudograph Brdasarkan orintasi arah pada stiap dg, scara umum graph dibdakan mnadi graph tak-brarah (undirctd graph) dan graph brarah (dirctd graph atau digraph). Dfinisi.3 Graph tak-brarah (undirctd graph) Graph yang stiap dg-nya tidak mmpunyai orintasi arah disbut dngan graph tak-brarah. Pada graph tak-brarah urutan pasangan vrtks tidak diprhatikan shingga u, v v, u. Gambar. ( a ), ( b ), dan ( c ) disbut uga dngan undirctd graph. Dfinisi.4 Graph brarah (dirctd graph) Untuk graph yang stiap dg-nya mmpunyai orintasi arah disbut dngan graph brarah. Pada graph brarah urutan pasangan vrtks diprhatikan shingga u, v v, u. Gambar. mrupakan contoh dari dirctd graph. v 4 v 3 v v Gambar. Dirctd graph

3 8. Trminologi Dasar Graph Dfinisi.5 Adancnt Dua buah vrtks pada undirctd graph, u adancnt dngan v dngan ( uv, ) adalah dg pada graph trsbut. Dfinisi.6 Incidnt Sbuah smbarang dg u, v dikatakan incidnt dngan vrtks u dan v. Dfinisi.7 Path Sbuah path adalah sbuah barisan dari himpunan vrtks v, v,..., v n dngan v, v E untuk smua n,..., n. v n v n n n Dfinisi.8 Cycl Sbuah cycl adalah sbuah path v, v,..., v dngan dg n v, v, v, v,..., v, v skaligus dngan dg, 3 n n n v v. Dfinisi.9 Connctd Sbuah graph tak-brarah G disbut connctd graph untuk stiap pasang vrtks u dan v di dalam himpunan V trdapat path dari u k v. Dfinisi.0 Cut-st Cut-st dari connctd graph G adalah himpunan dg. Jika salah satu dg trsbut tidak trdapat di G akan mnybabkan G tidak trhubung. Jadi, cut-st slalu mnghasilkan dua buah komponn trhubung..3 Trs Tr adalah bntuk khusus dari graph. Adapun dfinisi dari tr adalah sbagai brikut:

4 9 Dfinisi. Tr bawah ini: Sbuah graph T V, E disbut sbuah tr apabila mmnuhi kondisi di. T mrupakan connctd graph. T tidak mngandung cycl Sbuah graph T V, E yang mrupakan tr dicontohkan pada Gambar.3 di bawah ini: v v v v8 v v v v 3 4 Gambar.3 Sbuah graph yang mrupakan tr Untuk slanutnya akan dilaskan bbrapa sifat-sifat (proprtis) pada tr. Torma. Misalkan T V, E adalah sbuah tr dngan paling sdikit (dua) vrtks, untuk stiap pasangan vrtks yang brbda x, y V, trdapat uniqu path (lintasan khusus) di T dari x k y. Bukti Slama T connctd, trdapat sbuah path dari x k y, misalkan mnadi v ( x), v,..., v ( y ) () 0 r Kmudian anggap ktrbalikan dari kondisi ini shingga trdapat path yang brbda u ( x), u,..., u ( y ) () 0 s Di sini akan diprlihatkan T akan mmpunyai cycl. Path () dan () mrupakan path yang brbda, untuk i N sdmikian hingga v u, v u,..., v u ttapi v u 0 0 i i i i

5 0 Prhatikan himpunan vrtks v, v,..., v. Slama kdua path i i r () dan () brakhir di y, maka kdua path trsbut akan brtmu kmbali di y, shingga untuk stiap i, i,..., r sdmikian hingga v u untuk stiap l l i, i,..., s. Maka kdua path trsbut akan mmbntuk cycl. Hal ini kontradiktif dngan syarat T adalah sbuah tr. Torma. Misalkan T V, E adalah sbuah tr dngan paling sdikit (dua) vrtks. Kmudian graph yang diprolh dari T dngan mnghapus sbuah dg shingga mnadi dua komponn, masing-masing komponn trsbut adalah tr. Bukti Dibrikan u, v E, di mana T V, E. Kmudian dg ini dihapus, shingga trdapat G V, E, di mana E E \ u, v. Didfinisikan rlasi R pada V sbagai brikut. Dua vrtks x, y V mmnuhi xry ika dan hanya ika x y atau mrupakan uniqu path di T dari x k y dan tidak trmasuk dg u, v. Di sini diprlihatkan R adalah rlasi yang kuivaln pada V, dngan dua golongan kuivaln u dan v. Di sini uga diprlihatkan u dan v mrupakan dua komponn dari G, uga slama T tidak mmpunyai cycl, akan trbntuk dua komponn. Torma.3 Jika T V, E adalah sbuah tr, maka E V. Bukti Pmbuktian akan dilakukan dngan mnginduksi umlah vrtks dari T V, E. Jlas hasil adalah bnar untuk V. Misalkan hasil adalah bnar untuk V k. Misalkan T V, E dngan V k. Jika dihapus smbarang dg dari T, maka akan dihasilkan dua komponn graph. Akan didfinisikan k dua komponn trsbut olh

6 T V, E dan T V, E Dari sini las V k dan V k. Dari induksi trsbut diktahui bahwa E V dan E V Shingga V V V dan E E E, shingga E V Dfinisi. Spanning tr G V, E mrupakan sbuah connctd graph, maka sbuah subst T dari E disbut sbuah spanning tr dari G apabila T mmnuhi dua kondisi brikut:. Stiap vrtks di V trhubung olh tpat satu dg di T.. Edg di T mmnuhi kondisi tr. Contoh. Dibrikan sbuah graph sprti gambar di bawah ini: v 4 v 5 v 6 v v Gambar.4 Graph G dngan 6 vrtks dan 7 dg v 3 Dari graph Gambar.4 bisa dibntuk bbrapa spanning tr sbagai brikut: v 4 v 5 v 6 v 4 v 5 v 6 v 4 v 5 v 6 v v v 3 v v v 3 v v v 3 Gambar.5 Spanning tr yang dibntuk dari graph pada Gambar.4

7 .4 Minimum Spanning Tr Dfinisi.3 Graph brarak (distanc graph) Misalkan G V, E kmudian trdapat sbuah fungsi d : E N yang disbut fungsi arak. Graph G brsama dngan fungsi arak d : E N, disbut dngan graph brarak (distanc graph). Contoh. Dibrikan sbuah graph sprti gambar di bawah ini: v 4 v 5 v 6 v v v 3 Gambar.6 Graph G dngan 6 vrtks dan 7 dg distanc dari graph: v 4 3 v 5 5 v v v Gambar.7 Distanc graph v 3 mmpunyai fungsi arak d : E N, di mana dngan E v, v, v, v, v, v, v, v, v, v, v, v, v, v d v, v 3 d v, v d v, v 5 d v, v d v, v 4 d v, v 6 d v, v

8 3 Dfinisi.4 Jarak spanning tr (distanc of spanning tr) Misalkan sbuah graph G V, E, brsama dngan fungsi arak d : E N. Untuk slanutnya G mrupakan connctd, dan T mrupakan spanning tr dari G, maka nilai: d ( T ) d mrupakan pnumlahan sluruh arak pada smua dg di T, disbut dngan arak spanning tr. T Untuk stiap graph G adalah sbuah graph brarak (distanc graph). Jlas, untuk stiap spanning tr T dari G akan mmpunyai total arak d( T ). Dari smua spanning tr T dari G, trdapat spanning tr yang mmpuyai arak d( T ) minimum. Dfinisi.5 Minimum spanning tr Sbuah graph G V, E, brsama dngan fungsi arak d : E N, mmbntuk sbuah distanc graph. Slanutnya G connctd, sbuah spanning tr dngan arak d( T ) minimum dari smua spanning tr di G disbut dngan minimum spanning tr. Prmasalahan minimum spanning tr bisa dirumuskan sprti di bawah ini: min T d T S T G dngan ktntuan S T G adalah himpunan spanning tr dari graph. Untuk prsoalan minimum spanning tr akan diformulasikan dua kondisi optimal pada prsoalan minimum spanning tr. Torma.4 Kondisi optimal cut (cut optimality condition) Sbuah spanning tr stiap dg T adalah minimum spanning tr ika dan hanya ika untuk T, d d f untuk stiap f X, V \ X.

9 4 Bukti Asumsikan trdapat sbuah minimum spanning tr T yang tidak mmnuhi kondisi ini, maka akan diprolh sbuah dg T dan sbuah dg f X, V \ X dngan d d. Slanutnya dg digantikan dngan dg f, f shingga diprolh sbuah spanning tr dngan d T \ f d T d d d T. Hal ini kontradiktif dngan nilai optimal f dari T. Pada bagian ini akan diprlihatkan bahwa untuk stiap spanning tr T yang mmnuhi kondisi di atas adalah optimal. Asumsikan T adalah minimum spanning tr dan T T. Kmudian trdapat paling sdikit satu dg T shingga T. Jika dg ini dimasukkan k dalam T, maka T akan mmbntuk cycl C T, dngan sbuah dg f di mana f mmpunyai satu titik di X dan V X. Slama T optimal, maka d d. Untuk slanutnya dg dihapus f \ kmudian mmasukkan dg f pada T, shingga diprolh T \ f, dngan total arak: Spanning tr \ f d T d T d d d T f T \ f mmpunyai sbuah tambahan dg yang sama dngan T dan mmnuhi kondisi optimal cut. Hal ini diulangi sampai akhirnya didapatkan T T dngan d ( T ) d ( T ) shingga T uga minimum spanning tr. Dari Torma.4 disimpulkan bahwa sbuah spanning tr mmpunyai arak minimum ika dan hanya ika tidak trdapat prtukaran dg dan dg f (yang tidak mmbntuk cycl) shingga d d f adalah ngatif.

10 5 Torma.5 Kondisi optimal path (path optimality condition) Sbuah spanning tr T adalah minimum spanning tr ika dan hanya ika untuk stiap dg f k, l yang tidak trmasuk dalam spanning tr di mana d d f untuk stiap dg yang mrupakan bagian path di T yang mnghubungkan k dan l. Bukti Dibrikan sbuah minimum spanning tr T dan dg i, bagian dari path di T yang mnghubungkan k dan l. Edg f k, l dan d d, slanutnya f dilakukan prtukaran dg dan f. Dari prtukaran ini dihasilkan sbuah spanning tr baru dngan arak lbih pndk dari T. Hal ini kontradiktif dngan optimal T. Dibrikan sbuah dg i, dan misalkan X dan V \ X mrupakan himpunan vrtks yang dihasilkan dngan mnghapus dg. Slanutnya dibrikan dg k, l dngan k X dan l V \ X. Sak T mmuat sbuah lintasan khusus (uniqu path) dari k k l dan adalah dg yang mnghubungkan himpunan vrtks X dan V \ X, adalah bagian dari path yang mnghubungkan k dan l. Dari Kondisi optimal path diktahui bahwa d d f di mana f k, l. Kondisi ini brlaku untuk stiap dg f k, l brada dalam cut { X, V \ X } untuk stiap T. Jadi T mmnuhi kondisi optimal cut dan dari torma.4 tr. T adalah minimum spanning Scara umum ada bbrapa mtod pnylsaian pada prmasalahan minimum spanning tr. Votch Jarnik (tahun 930) dan Robrt C.Prim (975) scara trpisah mnmukan sbuah algoritma untuk mnylsaikan prsoalan minimum spanning tr. Algoritma ini kmudian disbut dngan dngan algoritma prim. Slain algoritma prim, prmasalahan minimum spanning tr uga bisa dislsaikan dngan algoritma Kruskal, algoritma Boruvka, algoritma Sollin yang mrupakan algoritma yang diturunkan dari algoritma Boruvka.

11 6.5 Intgr programming Intgr programming mrupakan bntuk khusus atau variasi dari linir programming, di mana salah satu atau lbih pubah-pubahnya dalam vktor pnylsaiannya mmiliki nilai intgr. Dalam linir programming, salah satu asumsi yang mlandasinya adalah divisibilitas dari pubah dan kndalanya. Dngan dmikian, pada linir programming prmasalahan dihadapkan pada kgiatan-kgiatan dan variabl yang brsifat kontinyu, sdangkan pada intgr programming stiap variabl akan brsifat diskrit. Contoh.3 Prmasalahan intgr programming dngan (dua) variabl basis M axim iz Z x 5 x Subct to x 0x 0 x x, x 0, int x x Pmbulatan k atas Intgr Optimal Z=0 (0, ) (,.8) LP Optimal x 0 x 0 Pmbulatan bawah x Gambar.8 Pnylsaian intgr programming dngan mtod grafik Solusi untuk linir programming pada prmasalahan di atas adalah Z di mana x dan x, 8. Hal prtama yang dilakukan untuk mndapatkan solusi intgr adalah dngan mlakukan pmbulatan nilai dari variabl yang tidak intgr, misalkan akan dilakukan pmbulatan pada x shingga (, ) namun pmbulatan ini

12 7 mlanggar kndala prtama. Kmudian coba dilakukan pmbulatan k bawah pada x shingga (,) dngan Z 7, ttapi nilai Z 7 bukanlah solusi intgr optimal dari prmasalahan ini karna solusi intgr optimal dari prmasalahan ini adalah (0, ) dngan 0 Z. Nilai intgr optimal trltak bgitu auh dari solusi LP optimal dan tidak mmungkinkan hasil intgr optimal ini didapat dngan cara mlakukan pmbulatan dari LP optimal. Hal yang dilakukan dalam mnmukan solusi intgr optimal adalah dngan cara mngnumrasikan smua solusi yang mungkin dan mmilih satu solusi trbaik. Cara ini tntu mudah apabila prmasalahan yang dihadapi tidak trlalu rumit, di mana tidak banyak variabl yang trlibat namun hal ini akan brbda ika prmasalahan yang dihadapi mlibatkan variabl yang banyak. Misalkan trdapat sbuah prmasalahan yang brbntuk pmrograman 0- yang mlibatkan 0 variabl, maka banyaknya numrasi yang mungkin di bntuk adalah dan ini masih mmungkinkan apabila mnggunakan bantuan komputr. Jika dihadapkan pada 00 variabl, maka x 0 yang mana hampir tidak mmungkinkan apabila dikrakan pada komputr trcpat skalipun..6 Mtod Balas (Balas Additiv Algorithm) Branch and bound mrupakan salah mtod dalam mnylsaikan prmasalahan intgr programming. Dasar dari mtod ini adalah dngan cara mngnumrasi smua solusi intgr yang mungkin dalam bntuk struktur tr. Misalkan sbuah numrasi scara lngkap dari sbuah prmasalahan di mana trdapat 3 (tiga) variabl x, x, x yang mana 3 x 3, 0 x. x dan 3 Gambar.9 akan mmprlihatkan numrasi scara lngkap dari dari stiap variabl.

13 8 x 3 x 0 x 0 Z Gambar.9 Tr numrasi scara lngkap Id utama dari mtod branch and bound adalah mnghindari pmbntukan sluruh cabang tr yang mungkin karna hal ini akan sangat rumit ika brhadapan dngan prmasalahan dngan variabl yang banyak. Dalam mtod branch and bound pmbntukan cabang pada stiap tingkatan hanya akan dilakukan pada nod yang mmbri harapan dan mmungkinkan mndapatkan solusi optimal. Dalam pnntuan nod yang lbih mnanikan untuk mndapatkan solusi optimal adalah dngan mlakukan pndkatan trhadap batas pada nilai trbaik dari fungsi obktif. Mtod ini disbut dngan prcabangan. Prcabangan (branching) adalah mmbangun nod trpilih untuk slanutnya akan cabangkan lagi k tingkat slanutnya yang mrupakan anak dari nod yang tlah dibntuk shingga diharapkan pada pnylsaian akhir hanya sdikit bagian dari numrasi scara lngkap yang dibntuk. Hal trpnting dalam mtod branch and bound adalah pnghntian prcabangan, yang mana akan dilakukan pmotongan scara prmann dan tidak dilakukan prcabangan lagi pada nod yang sudah ditntukan. Pnghntian prcabangan ini dilakukan ika bisa dipastikan bahwa untuk prcabangan pada tingkat slanutnya tidak akan mmprolh hasil yang fisibl maupun optimal. Pnghntian prcabangan ini mrupakan bagian yang paling pnting guna mnghindari prcabangan yang trlalu banyak pada tr.

14 9 Dalam pndskripsian mtod branch and bound scara dtil akan dilakukan pndfinisian trhadap bbrapa trminologi: Nod: Solusi sbagian atau solusi lngkap. Sbagai contoh, sbuah nod pada tingkatan k dua dari prmasalahan yang mlibatkan 5 variabl akan di prsntasikan sbagai solusi sbagian (3,7, x, x, x ) yang mana variabl prtama brnilai 3 dan variabl k dua brnilai 7, sdangkan nilai untuk tiga variabl blum dibrikan dan dianggap sbagai variabl bbas. Laf (Laf Nod): Sbuah solusi lngkap yang mana smua variabl tlah di ktahui nilainya. Bud (bud nod): Sbuah solusi sbagian baik itu fisibl maupun tidak yang slanutnya masih akan dilakukan prcabangan lagi. Bounding function (fungsi pmbatas): Mtod dalam pndkatan nilai trbaik dari fungsi obktif yang dihasilkan pada saat bud nod dicabangkan. Hanya bud nod yang mmpunyai nilai fungsi pmbatas. Branching (prcabangan): pross pmbntukan anak dari nod untuk stiap bud nod. Sbuah anak dari nod dibntuk untuk stiap variabl slanutnya yang mungkin. Incumbnt: Pnylsaian trbaik yang tlah didapatkan sauh prcabangan yang sudah dibntuk. Pada saat prtama dimulai pross pncarian solusi blum ditntukan nilai incumbnt. Dalam kasus ini solusi fisibl prtama akan mnadi incumbnt sampai ditmukan solusi fisibl yang lbih baik dari nilai incumbnt yang ada dan mnggantikan posisi incumbnt itu. Sampai tidak ada lagi nod yang bisa dicabangkan, nilai incumbnt ini mnilai nilai solusi optimal. Ada bbrapa aturan dalam pmilihan nod untuk mmilih bud nod slanutnya dalam prcabangan slanutnya: Bst-first or global bud nod slction: Pmilihan bud nod dilakukan dngan mmilih bud nod yang mmiliki nilai trbaik bagi fungsi obktif. Pada kasus minimiz ini brarti akan dipilih bud nod yang mmpunyai nilai fungsi obktif minimum, sbaliknya pada masalah maximiz.

15 0 Dpth-first: Pmilihan akan hanya dilanutkan pada bud nod yang tlah di bntuk kmudian mmilih bud nod yang mmpunyai nilai trbaik dari bud nod yang lain pada tingkatan yang sama. Pmilihan scara dpth-first trarah pada pnlusuran trhadap satu bud nod shingga hal ini mmungkinan lbih cpat mndapatkan pnylsaian scara lngkap (laf). Stlah didapatkan laf prcabangan akan dilanut kan pada bud nod di tingkatan atas yang blum dicabangkan. Bradth-first: Prcabangan bud nod dilakukan pada tingkatan yang sama di mana bud nod itu dibntuk prtama kali. Salah satu variasi dari mtod Branch and Bound adalah mtod Balas. Egon Balas mngmbangkan suatu cara atau algoritma untuk mnylsaikan prsoalan pmrograman 0-. Pndkatan yang dilakukan adalah pndkatan numrasi, baik scara total maupun scara implicit trhadap stiap kombinasi variabl yang diatur sama dngan 0 dan. Pada dasar nya algoritma Balas bkra adalah sbagai brikut:. Bntuk umum dari algoritma Balas adalah: M inim iz n c x Subct to a x b i i i,,..., m,,..., n 0 c c... c Kondisi yang tidak mngikuti bntuk umum dari algoritma Balas akan dilakukan bbrapa prubahan, antara lain: Fungsi obktif yang stiap variabl n x mmpunyai nilai kofisin ngatif, untuk variabl x diganti mnadi ( ) x ( x ) x.

16 Kndala i dngan prtidaksamaan kdalam bntuk ( )., prtidaksamaan ini akan diubah dngan cara mngalikan ruas kiri dan kanan dngan a x b a x b i i i i Kndala yang mrupakan bntuk prsamaan, diubah k dalam bntuk prtidaksamaan. a x b i i a x b i i a x b i i. Fungsi obktif brbntuk minimalisasi, dan smua kofisin pada fungsi obktif harus brnilai nonngativ. Untuk mndapatkan nilai trkcil dari Z hal yang dilakukan adalah dngan mmbrikan nilai 0 pada smua variabl x. 3. Pmbrian nilai 0 pada smua variabl x trnyata mlanggar salah satu atau lbih dari kndala yang tlah ditntukan, akan dilakukan prcabangan dngan mmbrikan nilai 0 dan pada stiap cabang yang dibntuk. 4. Pnntuan nilai fungsi pmbatas dari prcabangan yang tlah dibntuk: x, N x 0, N Ktrangan: N Z c x N Z c x c N x = variabl yang dibrikan nilai pada lvl prcabangan trtntu, dan N Z = nilai fungsi pmbatas 5. Untuk mnntukan apakah solusi yang dibrikan olh fungsi pmbatas fisibl atau tidak dilakukan dngan mngambil smua variabl x (ktika N x ) atau x (ktika x 0 ) dan variabl bbas yang akan dibrikan nilai 0 N N kmudian diui trhadap kndala yang ada. Jika smua kndala trpnuhi pada solusi yang dibrikan olh fungsi pmbatas, maka nod trsbut trukur (fathomd) slama tidak mmungkinkan lagi akan didapatkan solusi yang N

17 lbih baik pada nod trsbut apabila nod trsbut dicabangkan lagi. Dngan adanya solusi fisibl yang dibrikan olh fungsi pmbatas yang mmnuhi kndala maka nilai fungsi pmbatas ini disbut dngan solusi smntara (incumbnt). Untuk solusi fisibl slanutnya yang didapatkan akan di bandingkan dngan solusi smntara yang ada. Jika solusi baru yang dihasilkan lbih baik dari solusi smntara yang ada, maka nilai incumbnt akan digantikan olh solusi yang baru, bgitu strusnya sampai didapatkan solusi yang optimal. 6. Sbuah bud nod dikatakan trukur (fathomd) infisibl ika prcabangan yang dilakukan pada bud nod trsbut tidak akan mnghasilkan solusi yang fisibl. Hal ini bisa dilakukan dngan mngui stiap kndala dngan mmbrikan nilai pada smua variabl bbas yang mmiliki kofisin positif dan nilai 0 pada varibl bbas yang kosifin brnilai ngatif. Apabila nilai sisi kiri dari prtidaksamaan kndala trnyata masih lbih kcil dari nilai sisi kanan, kndala trsbut tidak akan bisa mmnuhi, shingga nod trsbut bisa dilminasi sbagai imposibl. 7. Algoritma Balas mnggunakan stratgi dpth-first nod slction untuk pmilihan nod dalam prcabangan..7 Program QM for Windows Softwar POM/QM for Windows adalah sbuah softwar yang dirancang untuk mlakukan prhitungan yang diprlukan pihak manamn untuk mngambil kputusan di bidang produksi dan pmasaran. Softwar ini dirancang olh Howard J. Wiss tahun 996 untuk mmbantu mnr produksi khususnya dalam mnyusun prakiraan dan anggaran untuk produksi bahan baku mnadi produk adi atau stngah adi dalam pross pabrikasi. Untuk mngoprasikan QM for Windows dibutuhkan syarat-syarat komputr yang brbasiskan sistm oprasi Windows. Spsifikasi minimal untuk komputr adalah sbagai brikut:

18 3 Gambar.0 Tampilan awal program QM for Windows. Pntium I (minimal 00 MHz). Trsdia ruang kosong di Hardisk minimal 0 MB (Mga Byt) 3. Mmori 6 MB (Mga Byt) 4. Printr Sistm oprasi minimal yang digunakan adalah Windows 3.. Disarankan minimal mnggunakan Windows 95 k atas. Program ini mampu mnylsaikan bbrapa prsoalan yang brhubungan dngan pngambilan kputusan sprti prmasalahan assignmnt, gam thory, goal programming, invntory, linir programming, intgr programming, dan lain-lain. Dalam hal ini pnulis mnggunakan program QM for Windows vrsi. (build 67).

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut. 06//0 Tori graf Sumiyatun, S.Kom Pndahuluan Graf digunakan untuk mrprsntasikan objkobjk dan hubungan antara objk-objk trsbut. Gambar di bawah ini sbuah graf yang mnyatakan pta jaringan jalan raya yang

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4 ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Minggu Ke XII Matriks dan Graf

Minggu Ke XII Matriks dan Graf Minggu K XII. Matriks dan Graf Misal G adalah graf dngan titik-titik,,,., dan garis-garis,,,, n. Kadang-kadang dngan praktis khususnya untuk alasan-alasan prhitungan, dapat mngganti G dngan suatu matriks.

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5 (Skripsi) Olh SITI FATIMAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Mnmum spannng tr (MST) mrupakan sbuah prmasalahan dalam suatu graph yang mana banyak aplkasnya bak scara langsung maupun tdak langsung yang tlah dplajar. Salah satu

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang E-mail: kaprawis@yahoo.com ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2 OPERASI ABUNAN JOIN KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA RAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA Tina Anggitta Novia Lucia Ratnasari Program Studi Matmatika FMIPA UNDIP Jl Prof Sodarto SH Smarang 5075 Abstract

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan) Dpt. Statistika IPB, 0 Transormasi Pubah Acak Lanjutan B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod ungsi sbaran. Misalkan diktahui kp bagi p.a. adalah x. Jika didinisikan p.a. lainna

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU H. Maman Suhrman,Drs.,M.Si BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU Pada bab sblumnya, khususnya pada BAB II kita tlah mngnal distribusi pluang scara umum baik untuk pubah acak diskrit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagan n akan dbrkan konsp dasar graf dan blangan kromatk lokas pada suatu graf sbaga landasan tor pada pnltan n 21 Konsp Dasar Graf Bbrapa konsp dasar yang dgunakan dalam pnltan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier TKE 403 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 5 Transformasi Fourir Bagian II Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Tknik Elkro Fakulas Tknik dan Ilmu Kompur Univrsias Mrcu Buana Yogyakara 009 KULIAH 5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Fungsi Invrs Misalkan : D R a y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN BAB I FUNGSI EKSPONEN Dfinisi Fungsi ksponn aalah fungsi f yang mnntukan k. Rumusnya ialah f(. Fungsi ksponn ngan pubah bbas + yi ( an y bilangan ral aalah (cos y + i sin y. Dari finisi ini, jika : y 0

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT BAB V DISTRIBUSI ROBABILITAS DISKRIT 5.. Distribusi Uniform Disrit Bila variabl aca X mmilii nilai,,... dngan probabilitas yang sama, maa distribusi uniform disrit dinyataan sbagai: f (, ) ;,,... paramtr

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN OBJEK WISATA PENELITIAN KELAUTAN Pada Bab IV ini akan dijlaskan hal-hal yang brkaitan dngan konsp prncanaan dan prancangan objk wisata pnlitian klautan. Akan dijlaskan

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Invrs Fungsi Misalkan : D R! y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h TURUNAN RANGKUMAN MATERI Turunan fungsi f() traap ifinisikan sbagai brikut f f ( ) f ( ) '( ) lim 0 f (+) f () + Scara gomtri turunan fungsi i = mrupakan grain/kmiringan kurva fungsi trsbut i =. Torma:

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci