BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl pnawaran agrgat scara klasik dibntuk dari fungsi faktor produksi. Scara umum fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal capital dan tnaga krja labor karna jumlah output yang diproduksi trgantung pada jumlah modal dan tnaga krja maka modl pnawaran klasik trbntuk: f K. L 2. 1 Di mana adalah total output K adalah capital modal dan L adalah labor tnaga krja Dalam jangka panjang prusahaan biasanya mnawarkan barang dan jasa dngan harga yang flksibl dan dalam jangka pndk tingkat harga umumnya brsifat kaku shingga pnawaran agrgat sangat brgantung pada horison waktu. Hal ini juga mnybabkan prbdaan antara pnawaran agrgat jangka panjang longrun aggrgat supply dan pnawaran agrgat jangka pndk short-run aggrgat supply.

2 nawaran agrgat dalam jangka panjang brsifat vrtikal karna dalam jangka panjang tingkat harga adalah flksibl dan prgsran dalam prmintaan agrgat akan mmpngaruhi tingkat harga ttapi output prkonomian ttap pada tingkat alamiah. ada jangka pndk tingkat harga brsifat kaku dan pnawaran agrgat brsifat horizontal dan prgsran prmintaan agrgat akan mnybabkan fluktuasi pada output. Untuk mnjlaskan implikasi dari pnawaran agrgat jangka pndk trdapat tiga modl pndkatan yaitu modl harga kaku sticky pric modl modl upah kaku sticky wag modl dan modl informasi tidak smpurna imprfct information modl. Mlalui ktiga modl trsbut kita akan mlihat implikasi dari pnawaran agrgat jangka pndk. Implikasi trsbut adalah mmbuktikan trjadinya trad-off antara tingkat inflasi dan pngangguran. Trad-off atau prtukaran ini disbut dngan kurva phillips yang mnyatakan bahwa untuk mnurunkan tingkat inflasi para pmbuat kbijakan scara smntara harus mmprbsar tingkat pngangguran dan untuk mngurangi pngangguran maka harus mnrima inflasi yang lbih tinggi Modl pnawaran agrgat Modl pnawaran agrgat jangka pndk brsifat horizontal dan prgsran dalam prmintaan agrgat mnybabkan tingkat output mnyimpang dari tingkat alamiah kondisi ini mnunjukkan kondisi booming dan pnurunan dari siklus bisnis. Mskipun brbda scara toritis namun akhir dari ktiga modl pnawaran agrgat jangka pndk mmnuhi prsamaan:

3 Di mana adalah output tingkat output alami adalah tingkat harga adalah tingkat harga yang diharapkan. rsamaan ini mnunjukkan bahwa output mnyimpang dari tingkat alami bila tingkat harga mnyimpang dari tingkat harga yang diprkirakan. aramtr á mnunjukkan brapa banyak output mrspon trhadap prubahan yang tidak diharapkan pada dalam tingkat harga 1/á adalah kmiringan dari kurva pnawaran agrgat Modl harga yang kaku Tingkat harga yang lbih tinggi mnunjukkan bahwa biaya prusahaan lbih tinggi shingga smakin tinggi tingkat harga ksluruhan maka smakin bsar harga yang akan dibbankan kpada konsumn slanjutnya tingkat pndapatan yang lbih tinggi akan mningkatkan prmintaan trhadap produk prusahaan dan biaya marginal akan naik pada tingkat modl harga kaku sticky pric modl mnkankan bahwa prusahaan tidak scara instan mnysuaikan tingkat harga yang mrka ttapkan sbagai rspon trhadap prubahan prmintaan karna tingkat harga biasanya dittapkan olh kontrak jangka panjang. Tingkat harga trgantung pada dua variabl makro yaitu tingkat harga ksluruhan dan tingkat pndapatan agrgat. roduksi yang lbih tinggi shingga smakin bsar prmintaan maka smakin tinggi harga yang akan dittatapkan produsn. Shingga prsamaannya dapat dituliskan: p a 2. 3

4 rsamaan di atas myatakan bahwa harga yang diinginkan p trgantung tingkat harga ksluruhan dan pada tingkat output agrgat rlatif trhadap tingkat alamiah. a > 0 mngukur bsar harga yang diinginkan prusahaan untuk tingkat output agrgat. Dngan mngasumsikan dua produsn dngan harga yang flksibl dan harga yang kaku maka prusahaan dngan harga kaku mntapkan harga yang mngacu pada: p a 2. 4 Di mana mnunjukkan nilai yang diharapkan dari sbuah variabl dngan asumsi bahwa produsn mngharapkan output brada dalam tingkat alamiah shingga a adalah nol. Maka prusahaan mntapkan harga: p 2. 5 atau dapat diartikan bahwa produsn mntapkan harga brdasarkan prdiksi produsn lain mntapkan harga yang sama. Dngan mnggunakan kaidah pntapan harga dari dua produsn maka dapat didrivasi prsamaan pnawaran agrgat dngan tingkat harga ksluruhan dari prkonomian yang mrupakan rata-rata trtimbang dari harga yang dittapkan dari dua produsn di atas. Jika s adalah fraksi dngan harga kaku dan 1-s adalah fraksi dngan harga flksibl maka tingkat harga ksluruhan adalah: s 1 s [ a 2. 6 Kurangi 1 s dari kdua sisi prsamaan maka didapat:

5 s s 1 s [ a 2. 7 bagi kdua sisi dngan s untuk tingkat harga ksluruhan maka: [ 1 s a / s ] 2. 8 dari prsamaan di atas dapat dijlaskan bahwa bila mngharapkan harga yang tinggi maka produsn harus mntapkan biaya produksi yang lbih tinggi tingkat harga yang tinggi ini akan mnybabkan produsn lain mntapkan tingkat harga yang tinggi pula. Shingga tingkat harga yang diharapkan tinggi maka akan mnybabkan tingkat harga aktual mnjadi tinggi. Slanjutnya ktika tingkat output tinggi maka prmintaan akan barang juga akan naik dan produsn dngan harga flksibl akan mntakan harga yang tinggi yang mnybabkan tingkat harga scara umum mnjadi naik. Dapat disimpulkan bahwa tingkat harga ksluruhan trgantung pada tingkat harga yang diharapkan dan pada tingkat output. Shingga prsamaan pntapan harga agrgat mnjadi: 2. 2 Di mana s / 1 s a ]. Modl harga kaku mnyatakan bahwa pnyimpangan output dari tingkat alamiah scara positif brkaitan dngan pnyimpangan tingkat harga dari tingkat harga yang diharapkan Modl upah kaku Modl upah kaku sticky wag modl mnunjukkan implikasi dari upah nominal yang kaku pada pnawaran agrgat. Tingkat upah cndrung kaku

6 dikarnakan tingkat upah biasanya dittapkan dalam kontrak jangka panjang shingga tingkat upah tidak dngan cpat dissuaikan ktika kondisi konomi brubah. Untuk mngkajinya modl ini prlu diprhatikan apa yang trjadi pada jumlah output yang diproduksi ktika tingkat harga naik. Ktika upah nominal tidak brubah knaikan tingkat harga akan mnurunkan upah rill yang akan mmbuat tnaga krja mnjadi murah. Slanjutnya upah rill yang lbih rndah akan mndorong prusahaan mngunakan lbih banyak tnaga krja dan tnaga krja tambahan ini akan mmproduksi lbih banyak output. Shingga dapat disimpulkan bahwa tingkat harga dan jumlah output brhubungan positif knaikan knaikan tingkat harga akan mnaikkan jumlah output slama upah nominal tidak dissuaikan. ara pkrja dan prusahaan mntapkan upah nominal W brdasarkan upah rill targt dan tingkat harga yang mrka harapkan adalah: maka upah nominal W x 2.9 stlah upah nominal dittapkan sblum tnaga krja ditarik prusahaan mmplajari tingkat harga aktual maka upah rill mnjadi: W / x / 2.10 asumsi akhir dari modl upah kaku adalah bahwa ksmpatan krja ditntukan olh jumlah tnaga krja yang diminta prusahaan. Maka fungsi prmintaan tnaga krja:

7 L L d W / 2.11 yang mnyatakan smakin rndah upah rill maka smakin banyak tnaga krja yang digunakan prusahan shingga dapat disimpulkan karna upah brsifat kaku prubahan pada tingkat harga akan mnjauhkan upah rill dari upah rill targt dan prubahan upah rill akan mmpngaruhi jumlah tnaga krja yang digunakan srta output yang diproduksi shingga kurva pnawaran agrgat dapat ditulis: Modl informasi tidak smpurna Modl informasi tak smpurna imprfct information modl mngasumsikan bahwa dalam pasar smua upah dan harga akan bbas mnysuaikan diri untuk mnyimbangkan pnawaran dan prmintaan. Modl ini juga mngasumsikan bahwa stiap produsn dalam prkonomian mmproduksi barang tunggal dan mngkonsumsi banyak barang. Karna jumlah barang bgitu banyak para produsn tidak dapat mngamati sluruh harga baik dalam jangka panjang maupun jangka pndk. Mrka mmantau dngan ktat harga barang yang mrka produksi ttapi kurang mmantau harga sluruh barang yang mrka konsumsi. Ringkasnya modl informasi tak smpurna mnyatakan bahwa bila harga aktul naik mlbihi harga yang diharapkan maka para produsn akan mningkatkan output mrka shingga prsamaan pnawaran agrgat dapat ditulis: 2. 2

8 Inflasi ngangguran dan Kurva hilips Indikator kbijakan makro konomi adalah tingkat inflasi yang rndah dan pngangguran yang rndah. Namun sringkali dua tujuan ini brtntangan atau trjadinya trad off antara tingkat inflasi dan pngangguran. Sprti yang tlah dijlaskan Trad-off atau prtukaran ini disbut dngan kurva hilips yang mrupakan rflksi dari pnawaran agrgat jangka pndk dan ktika pmbuat kbijakan mnggrakkan pnawaran jangka pndk maka pngangguran dan inflasi akan brgrak pada arah yang brlawanan. Inflasi ð + v u n ngangguran Gambar 2.1. Kurva hilips Dalam sudut pandang kurva hilips tingkat inflasi trgantung pada inflasi yang diharapkan pngangguran siklis dviasi pngangguran dari tingkat alami dan guncangan pnawaran. Ktiga hal trsbut ditunjukkan dalam prsamaan: u u n v 2. 12

9 Di mana adalah tingkat inflasi adalah tingkat inflasi yang diharapkan u u n pngangguran siklis dan v guncangan pnawaran. Tanda ngatif pada pngangguran siklis dngan asumsi variabl yang lain ttap maka pngangguran yang tinggi cndrung mngurangi inflasi. Kurva hilips brasal dari drivasi dari prsamaan untuk pnawaran agrgat yaitu: 1 / dngan satu pnambahan satu pngurangan dan satu subtitusi kita bisa mmanipulasi untuk mndapatkan hubungan antara inflasi dan pngangguran. rtama ditambahkan sisi kanan dngan guncangan pnawaran v untuk mnunjukkan pristiwa ksogn sprti fluktuasi harga minyak dunia yang mngubah tingkat harga dan mnggsr kurva pnawaran agrgat jangka pndk. 1 / v kdua untuk mngubah tingkat harga mnjadi tingkat inflasi kurangi tingkat harga tahun lalu - 1 dari kdua sisi prsamaan / v adalah prbdaan tingkat harga skarang dan tingkat harga tahun lalu yang mrupakan tingkat inflasi smntara 1 adalah prbdaan antara tingkat harga yang diharapkan dan tingkat harga tahun lalu atau mrupakan tingkat inflasi yang diharapkan shingga prsamaan akan brbntuk:

10 1 / v Kxtiga untuk bralih dari output k pngangguran dngan mnggunakan Hukum Okun yang mnyatakan bahwa pnyimpangan output dari tingkat alamiah brbanding trbalik dngan pnyimpangan pngangguran dari tingkat alamiah. Bila output lbih tinggi dari tingkat output alamiah maka pngangguran lbih rndah dari tingkat pngangguran alamiah dan bntuk prsamaannya: n 1 / u u n Kita subtitusi u u kpada 1/ pada prsamaan sblumnya maka didapat prsamaan: u u n v Dari drivasi kurva hilips dapat disimpulkan bahwa prsamaan kurva hilips dan prsamaan agrgat jangka pndk mnunjukkan gagasan makro konomi yang sama atau mnunjukkan hubungan antara variabl rill dan nominal atau dikotomi klasik tidak brlaku dalam jangka pndk. Mnurut prsamaan agrgat jangka pndk output trkait dngan prgrakan yang tidak diharapkan dalam tingkat harga. Namun mnurut prsamaan kurva hilips pngangguran trkait dngan prgrakan yang tidak diharapkan dalam tingkat inflasi. Modl pnawaran agrgat lbih tpat mnjlaskan output dan tingkat harga dan kurva hilips mnjlaskan pngangguran dan inflasi Harga Minyak Dunia

11 Scara umum fungsi pnawaran agrgat adalah fungsi dari faktor produksi dan dalam pnlitian ini pnulis mnambahkan variabl harga minyak sbagai salah satu variabl faktor produksi. Hal ini disbabkan karna sangat brfluktuasinya prgrakan harga minyak di pasaran dunia shingga knaikan harga minyak akan srta mrta mnaikkan biya produksi dan knaikan produksi ini akan mningkatkan harga. Tidak hanya mningkatkan tingkat harga scara umum knaikan harga minyak dunia juga akan mmpngaruhi daya bli masyarakat karna sangat stratgisnya kondisi prgrakan harga minyak dan brdampak pada kondisi makro konomi shingga pntapan harga minyak dalam ngri juga mnjadi prtimbangan makro konomi yang sangat sulit dan pntapan knaikan maupun pnurunan harga minyak slalu mnuai pro dan kontra. Masuknya harga minyak sbagai salah satu variabl makro konomi yang mrupakan salah satu bntuk guncangan pnawaran v akan mngubah tingkat harga dan mnggsr pnawaran agrgat harga minya dunia ditambahkan sbagai variabl yang mmpngaruhi prgrakan inflasi di Indonsia. Maka bntuk prsamaannya: 1 / v Di mana adalah tingkat harga tingkat harga yang diharapkan v adalah guncangan pnawaran yang brasal dari fluktuasi harga minyak dunia. adalah tingkat output adalah tingkat output alami dan 1/ adalah kmiringan dari kurva pnawaran agrgat.

12 rmintaan Agrgat rmintaan agrgat atau aggrgat dmand adalah jumlah total dari barangbarang yang diminta dalam suatu prkonomian. rmintaan agrgat mnjlaskan hubungan antara jumlah output yang diminta pada tingkat harga agrgat shingga prmintaan agrgat mnunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibli orang pada stiap tingkat harga. Modl prmintaan agrgat dimulai dari modl IS-LM yang mrupakan ksimbangan antara sktor rill dan pasar kuangan. Modl IS-LM adalah intrprstasi trkmuka dari tori Kyns yang brtujuan untuk mnunjukkan apa yang mnntukan pndapatan nasional pada tingkat harga trtntu. Modl IS-LM juga mnunjukkan apa yang mnybabkan pndapatan brubah dalam jangka pndk ktika tingkat harga adalah ttap. Modl IS diawali dari prpotongan kynsia kynsian cros dan modl LM diawali dari prfrnsi likuiditas. Modl IS mnyatakan tingkat invstasi dan tabungan yang trjadi pada pasar barang dan jasa atau mnggambarkan hubungan antara tingkat bunga srta tingkat pndapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Modl LM mnyatakan hubungan tingkat bunga srta tingkat pndapatan yang muncul di pasar uang Modl IS Dalam Th Gnral Tory Kyns mnyatakan bahwa pndapatan total prkonomian dalam jangka pndk sangat ditntukan olh kinginan rumah tangga prusahaan dan pmrintah dalam mmblanjakan pndapatannya. Smakin banyak

13 orang mngluarkan pndapatannya maka smakin banyak barang dan jasa yang bisa dijual prusahaan. Kynsian cross didrivasi dari pngluaran yang dirncanakan dngan mnggambarkan prbdaan antara pngluaran aktual dan pngluaran yang dirncanakan. ngluaran aktual actual xpnditur adalah jumlah uang yang dikluarkan rumah tangga prusahaan dan pmrintah atas barang dan jasa yang mrupakan roduk Domstik Bruto DB. ngluaran yang dirncanakan plannd xpnditur adalah jumlah uang yang akan dikluarkan rumah tangga prusahaan dan pmrintah atas barang dan jasa. Dalam prkonomian trbuka maka pngluaran yang dirncanakan E sbagai jumlah konsumsi C invstasi yang dirncanakan I blanja pmrintah G dan NX adalah nt-ksport. Shingga fungsi prsamaannya: C I G NX E E C C I G NX f T I f r G G NX f maka pngluaran yang dirncanakan: E C T I r G NX 2. 25

14 E f T G r Di mana pngluaran aktual E pngluaran yang dirncanakan C konsumsi I invstasi G pmrintah T pajak r tingkat bunga nt-ksport NX dan nilai tukar Kynsian cross adalah ksimbangan dari pndapatan yang yang brasal dari pngluaran aktual sama dngan pngluaran yang dirncanakan. Kynsian cross mnunjukkan bagaimana rncana pngluaran rumah tangga prusahaan dan pmrintah dalam mnntukan pndapatan prkonomian. Kynsian cross juga mnydrhanakan bahwa tingkat invstasi yang dirncanakan adalah ttap dan invstasi yang dirncanakan trgantung pada tingkat bunga r dan hubungan tingkat bunga juga invstasi ditunjukkan pada prsamaan I I r Tingkat bunga adalah biaya pinjaman untuk mndanai biaya invstasi maka knaikan tingkat bunga akan mngurangi invstasi yang dirncanakan hal ini mnggambarkan hubungan tingkat invstasi dan tingkat bunga adalah ngatif. ndapatan akan brubah ktika tingkat bunga brubah. Dngan mngkombinasikan fungsi invstasi dan Kynsian croos kita dapat mlihat bagaimana pndapatan brubah ktika tingkat bunga brubah. Invstasi mmiliki hubungan trbalik dngan tingkat bunga shingga knaikan tingkat bunga akan mngurangi jumlah invstasi yang dirncanakan dan akan mrubah pngluaran yang dirncana. rubahan pngluaran yang

15 dirncanakan akan mnurunkan tingkat pndapatan shingga knaikan tingkat bunga akan mnurunkan tingkat pndapatan. Invstasi dan intraksi antara I dan yang ditunjukkan olh Kynsian croos. Stiap titik pada modl IS mnggambarkan ksimbangan di pasar barang dan modl IS mngilustrasikan bagaimana ksimbangan pndapatan brgantung pada tingkat suku bunga. Karna naiknya tingkat bunga mnybabkan invstasi yang dirncanakan turun shingga modl IS brgrak k bawah Kbijakan fiskal mnggsr IS Modl IS mnjlaskan untuk tingkat bunga brapapun tingkat pndapatan akan mondorong pasar barang mnuju kuilibrium. ada prpotongan kynsian tingkat pndapatan juga trgantung pada blanja mrintah G dan pajak T. Ktika kita mmbangun modl IS kita mmprtahankan G dan T ttap namun ktika kbijakan fiskal brubah maka modl IS juga akan brgsr. ningkatan blanja pmrintah G akan mnggsr modl IS k kanan atas. Kynsian cross mnunjukkan bahwa prubahan kbijakan fiskal akan mningkatkan pngluaran yang dirncanakan dan mningkatkan pndapatan ksimbangan. Kita juga dapat mnggunakan Kynsian cross pada prubahan dalam kbijakan fiskal yang juga dapat mnggsr modl IS. Kbijakan fiskal trsbut adalah pnurunan pajak yang juga akan akan mmprbsar pngluaran dan pndapatan atau mnggsr modl IS k kanan. Slanjutnya pnurunan blanja pmrintah dan pningkatan pajak

16 akan mngurangi pndapatan dan karna prubahan dalam kbijakan fiskal akan mnggsr modl IS kkiri. Mnurut Mankiw 2007 modl IS mnunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pndapatan trhadap ksimbangan pada pasar barang dan jasa. Modl IS digunakan untuk kbijakan fiskal trtntu dan prubahan pada kbijakan fiskal yang mningkatkan prmintaan trhadap barang dan jasa akan mnggsr modl IS k kanan smntara prubahan kbijakan fiskal yang mngurangi prmintaan trhadap barang dan jasa akan mnggsr modl IS k kiri Modl LM Modl LM mnjlaskan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pndapatan yang muncul di pasar uang dan untuk mmulai pmahaman tntang modl LM kita akan mulai dari tori tingkat bunga atau tori prfrnsi likuiditas thory of liquidity prfrnc. Dalam buku klasiknya Th Gnral Thory Kyns mnjabarkan pandangannya tntang bagaimana tingkat bunga ditntukan dalam jangka pndk atau biasa disbut tori prfrnsi likuiditas. Tori ini mnyatakan bahwa tingkat bunga dissuaikan untuk mnyimbangkan pnawaran dan prmintaan untuk asst prkonomian yang paling likuid yaitu uang. Jika M mnyatakan jumlah uang brdar mnyatakan tingkat harga maka M / adalah pnawaran ksimbangan uang rill dan mnurut tori prfrnsi mmiliki asumsi bahwa pnawaran ksimbangan uang rill adalah ttap

17 s M / M /. Karna pnawaran ksimbangan uang rill adalah ttap atau tidak trgantung pada tingkat suku bunga maka modl pnawarannya brbntuk vrtikal. rmintaan trhadap ksimbangan uang rill yang ditgaskan olh tori prfrnsi mngaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu dtrminan dari brapa banyak uang yang ingin dipgang karna tingkat bunga mrupakan opportunity cost dari mmgang uang. Ktika tingkat bunga naik orang hanya ingin mmgang lbih sdikit uang. Shingga dapat ditulis bahwa fungsi dari jumlah uang yang diminta adalah tingkat bunga. d / L r M nawaran dan prmintaan akan ksimbangan uang rill mnntukan tingkat bunga yang muncul di prkonomian yaitu tingkat bunga dissuaikan untuk mnyimbangkan pasar. ada tingkat bunga ksimbangan jumlah uang rill yang diminta sama dngan jumlah pnawarannya. Jika tingkat bunga brada di atas tingkat ksimbangan maka jumlah uang rill yang ditawarkan mlbihi jumlah yang diminta shingga orang-orang yang mmgang klbihan jumlah uang brdar brusaha mngubah uang cash mnjadi bntuk yang mnghasilkan bunga. Maka dapat disimpulkan tori prfrnsi likuiditas mnggambarkan hubungan trbalik dari jumlah uang brdar dngan tingkat suku bunga saat trjadi pnurunan jumlah uang brdar maka akan mnaikkan tingkat suku bunga dan knaikan jumlah uang brdar akan mnurunkan tingkat bunga.

18 Modl LM mnunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat yang konsistn dngan kuilibrium dalam pasar ksimbangan uang rill. nurunan dalam pnawaran ksimbangan uang rill mnggsr modl LM k atas dan knaikan dalam pnawaran ksimbangan uang rill akan mnggsr modl LM k bawah rmintaan agrgat Modl prmintaan agrgat atau aggrgat dmand diturunkan dari modl IS- LM dari prsamaan dan prsamaan Brdasarkan pada prsamaan trsbut modl IS mmbrikan kombinasi antara r dan yang mmnuhi prsamaan pada pasar barang dan modl LM mmbrikan kombinasi antara r dan yang mmnuhi prsamaan pada pasar uang. Ksimbangan prkonomian adalah titik di mana modl IS dan LM saling brpotongan titik ini mnunjukkan tingkat bunga r dan tingkat pndapatan yang mmnuhi kondisi untuk ksimbangan baik dipasar barang maupun pasar uang. ada prpotongan ini juga mnjlaskan bahwa pngluaran aktual sama dngan pngluaran yang dirncanakan dan prmintaan trhadap uang rill sama dngan pnawarannya. rmintaan agrgat mnggambarkan hubungan antara tingkat harga dan tingkat pndapatan nasional hubungan trsbut didrivasi dari tori kuantitas uang yang mnjlaskan bahwa pada jumlah uang brdar trtntu tingkat harga yang lbih tinggi akan mnunjukkan tingkat pndapatan yang lbih rndah. MV 2. 29

19 Di mana M adalah jumlah uang brdar V adalah prputaran uang adalah tingkat harga dan adalah jumlah output. Knaikan jumlah uang brdar akan mnggsr kurva prmintaan agrgat k kiri. Namun untuk mmahami dtrminan prmintaan agrgat scara lngkap kita mnggunakan modl IS-LM. ada modl IS-LM akan trlihat pndapatan nasional turun ktika tingkat harga naik dan prmintaan agrgat miring k bawah dan apa yang mnybabkan prmintaan agrgat brgsr. rmintaan agrgat miring k bawah ktika tingkat harga brubah pada modl IS-LM untuk stiap jumlah uang brdar M tingkat harga yang lbih tinggi akan mngurangi pnawaran ksimbangan uang rill M/. nawaran ksimbangan uang rill yang lbih rndah akan mnggsr modl LM katas dan akan mndongkrak tingkat bunga ksimbangan slanjutnya mningkatan harga dan akan mnurunkan pndapatan. rmintaan agrgat mnunjukkan hubungan ngatif antara pndapatan nasional dan tingkat harga. Dngan kata lain prmintaan agrgat mnunjukkan kuilibrium yang muncul dalam modl IS-LM ktika kita mngubah tingkat harga dan mlihat apa yang akan trjadi dngan pndapatan. Smua hal yang mrubah pndapatan pada modl IS-LM slain prubahan pada tingkat harga mnybabkan prgsran pada prmintaan agrgat. Faktor yang mnybabkan prgsran prmintaan agrgat bukan hanya kbijakan montr dan fiskal ttapi juga guncangan pada pasar barang IS dan guncangan pada pasar uang LM.

20 Modl prmintaan agrgat aggrgat dmand didrivasi dari modl IS-LM dngan mnsubtitusi prsamaan dan prsamaan M / L [ r C T I r G NX M. L [ r C T I r G NX maka: M L [ r C T r G NX f M r G T Shingga knaikan tingkat harga sangat dipngaruhi olh jumlah uang brdar tingkat suku bunga pngluaran pmrintah dan pajak srta nilai tukar Ksimbangan nawaran Agrgat dan rmintaan Agrgat Modl IS-LM dirancang untuk mnjlaskan prkonomian dalam jangka pndk ktika tingkat harga adalah ttap dan mlihat bagaimana prubahan tingkat harga mmpngaruhi ksimbangan dalam modl IS-LM juga mnggunakan modl IS-LM untuk mnjlaskan prkonomian dalam jangka panjang ktika tingkat harga dissuaikan untuk mnjamin bahwa prkonomian brproduksi pada tingkat alamiah. Smntara pnawaran agrgat didrivasi dari modl harga kaku sticky pric modl modl upah kaku sticky wag modl dan modl informasi tidak smpurna imprfct information modl modl inflasi dan pngangguran kurva hilips dan pnawaran agrgat dngan guncangan shock harga minyak.

21 Ksimbangan pnawaran agrgat dan prmintaan agrgat diturunkan dari drivasi pnawaran agrgat dan prmintaan agrgat. nawaran agrgat diturunkan dari prsamaan 2.41 dan prmintaan agrgat diturunkan dari dari prsamaan 2.31 Maka ksimbangan agrgat adalah: AD AS Subtitusi prsamaan kdalam prsamaan [ NX G r T C r L M [ 1 / NX G r T C r L M v } [ }{ 1 / { NX G r T C r L v M [ 1 / NX G r T C r L v M [ 1 / NX G r T C r L v M Maka fungsi tingkat harga pada intraksi pnawaran dan prmintaan agrgat adalah: r T G v u M f Di mana = tingkat harga u = pngangguran = produk domstik bruto v = harga minyak dunia M = jumlah uang brdar

22 r = tingkat suku bunga Inflasi G T = nt govrnmnt = nilai tukar Inflasi adalah fnomna montr yang diakibatkan prtumbuhan montr yang brlbihan dan tidak stabil. Hal ini dapat dilihat dari fk fishr yang mnyatakan bahwa inflasi mrupakan pngurangan dari tingkat bunga nominal r dngan tingkat bunga rill i r i atau ð = r - i fk fishr fk fishr mnunjukkan tingkat bunga bisa brubah karna tingkat bunga rill brubah atau tingkat inflasi brubah. Kyns dalam Atmadja 1999 mngatakan bahwa inflasi trjadi karna masyarakat ingin hidup di luar batas kmampuan konomisnya shingga mnybabkan prmintaan agrgat mlbihi pnawaran agrgat yang akan mnybabkan trjadinya inflationary gap. Mnurut A. Lhnr inflasi adalah kadaan di mana trjadinya klbihan prmintaan Axcss Dmand trhadap barang-barang dalam prkonomian scara ksluruhan Anton H. Gunawan Mnurut Budiono 1995 inflasi adalah kcndrungan dari harga-harga untuk naik scara umum dan trus-mnrus. Knaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disbut inflasi kcuali bila

23 knaikan trsbut mluas kpada atau mngakibatkan knaikan sbagian bsar dari barang-barang lain. Shingga dapat didfinisikan inflasi adalah fnomna montr yang mnunjukkan knaikan tingkat harga scara umum dan trjadi scara trus mnrus. Ada tiga kritria yang prlu diamati untuk mlihat sudah trjadinya inflasi yaitu knaikan harga brsifat umum dan trjadi scara trus mnrus Laju inflasi adalah tingkat prubahan harga scara umum dari stiap jnis produk pada priod waktu trtntu. Indikator untuk mnghitung laju inflasi adalah indks harga konsumn consumr pric indx indks harga produsn dan indks harga implisit GN dflator. Inflasi dapat dibdakan brdasarkan tingkat laju inflasi yaitu: 1. Modrat Inflation adalah laju inflasi antara 7-10% mrupakan yang ditandai dngan knaikan harga-harga scara lambat. 2. Galloping Inflation adalah inflasi ganas dngan tingkat laju inflasi antara % yang dapat mnimbulkan gangguan-gangguan srius trhadap prkonomian. 3. Hypr Inflation adalah inflasi dngan tingkat inflasi yang sangat tinggi di atas 100%. Inflasi ini dapat mmatikan kgiatan prkonomian masyarakat. Inflasi juga dapat dibdakan dasarkan sumbr dan pnybab inflasi dari sbab-musababnya inflasi dapat timbul karna adanya pningkatan prmintaan masyarakat dmand pull inflation karna dsakan naiknya biaya produksi cost push inflation srta karna kduanya mixd inflation.

24 Dmand pull inflation Inflasi ini biasanya trjadi pada masa prkonomian yang sdang brkmbang psat. Ksmpatan krja yang tinggi mnciptakan pndapatan dan slanjutnya mnaikan daya bli masyarakat. ningkatan daya bli akan mndorong prmintaan mlbihi supply produk yang trsdia. Shingga prmintaan agrgat mningkat lbih cpat dibandingkan dngan supply produk shingga harga akan naik dan trjadi inflasi akss dari pningkatan dmand masyarakat. ndapatan rmintaan Agrgat Harga maka yang trjadi inflasi. Sprti tlah sring dijlaskan karna JUB jumlah uang brdar mningkat prmintaan masyarakat untuk brkonsumsi akan cndrung mningkat dan pningkatan ini akan mnggsr prmintaan k kanan shingga mskipun produksi dan prmintaan naik namun harga akan naik shingga bila ini trjadi pada smua barang akan mnimbulkan inflasi Cost push inflation Inflasi ini trjadi akibat dari dorongan knaikan biaya produksi scara trus mnrus. Knaikan biaya produksi bisa brawal dari knaikan harga faktor produksi sprti upah tnaga krja harga nrgi minyak batubara dan gas harga bahan baku knaikan tarif dasar listrik knaikan BBM dan lain-lain. Knaikan ini akan mndorong knaikan biaya produksi dan akhirnya mndorong knaikan harga barangbarang scara umum.

25 Harga Enrgi biaya produksi harga maka trjadi inflasi. Knaikan harga trjadi akibat mningkatnya biaya produksi yang mndorong produsn untuk mngurangi jumlah produksinya akibatnya jumlah produksi brkurang dan harga naik. Bila diprhatikan dampak dari knaikan harga lbih buruk dari pross yang trjadi karna dorongan dmand pull karna slain knaikan harga jumlah produksi juga brkurang shingga slain harus mnanggung knaikan harga masyarakat juga mngalami ksulitan dalam mndapatkan produk. Dngan pndapat yang sdikit brbda Nopirin 1997 brpndapat bahwa karna inflasi mrupakan pross knaikan harga-harga umum di mana harga umum ditntukan olh prmintaan dan pnawaran agrgat maka inflasi dapat disbabkan olh prubahan prmintaan dan atau pnawaran agrgat. Olh karna itu pngndalian inflasi dapat dilakukan mlalui dua variabl trsbut nliti Trdahulu 1. Jannita Dvi 2006 Analisis inflasi di Indonsia dngan variabl indpndnt produk domstik bruto nilai tukar dan jumlah uang brdar pnlitian mnggunakan modl konomtrik sdrhana dngan data skundr tim sris yang brsifat kuantitatif tahun Data dianalisis dngan mtod OLS Ordinary Last Squar dngan program Eviws 4.1. Hasil pnlitian mnunjukkan scara srntak DB nilai tukar dan jumlah uang brdar brpngaruh scara sifnifikan trhadap inflasi di Indonsia.

26 2. Linggar Ikhsan Nugroho 2004 Analisis faktor-faktor yang mmpngaruhi laju inflasi sbagai sasaran akhir kbijakan montr di Indonsia stlah masa krisis 1997 dngan variabl indpndnt jumlah uang brdar JUB nilai tukar KURS dan tingkat suku bunga Bank Indonsia SBI dngan analisis rgrsi linar brganda dngan modl dinamis korksi ksalahan Engl-Grangr untuk ktpatan analisis dilakukan uji stasionaritas data uji asumsi klasik dan uji statistik. Hasil analisis mnybutkan bahwa jumlah uang brdar dalam jangka pndk mmpunyai pngaruh yang positif dan signifikan sdangkan dalam jangka panjang tidak brpngaruh trhadap laju inflasi di Indonsia. Nilai tukar rupiah dalam jangka pndk mmpunyai pngaruh yang ngatif signifikan sdangkan jangka panjang brpngaruh scara positif signifikan sdangkan tingkat suku bunga dalam jangka pndk brpngaruh scara positif dan signifikan sdangkan dalam jangka panjang tidak mmpunyai pngaruh yang signifikan trhadap laju inflasi di Indonsia. 3. Frry Andrianus dan Amlia Niko: Analisis faktor-faktor yang mmpngaruhi inflasi di Indonsia priod 1997: : 2 dngan variabl indpndnt jumlah uang brdar JUB produk domstik bruto nilai tukar dan suku bunga dposito dngan analisis rgrsi linar brganda OLS dan mtod artial Adjusmnt Modl. Hasil analisis mnyatakan bahwa pngaruh tingkat suku bunga sangat dominan trhadap inflasi di Indonsia priod 1997: : 2 dibandingkan dngan nilai tukar.

27 4. Endri: Analisis faktor-faktor yang mmpngaruhi inflasi di Indonsia priod dngan variabl indpndnt yaitu variabl domstic mliputi SBI Out put Gap dan GD dngan variabl kstrnal yaitu nilai tukar dan CI Amrika. Analisis mnggunakan modl analisis kointgrasi dan modl korksi ksalahan ECM. Hasil analisis mnmukan slama priod nilai tukar mngambang dalam jangka panjang instrumn kbijakan montr SBI rat out put gap dan nilai tukar mmiliki pngaruh yang signifikan trhadap inflasi. Dalam jangka pndk kcpatan pnysuaian nilai tukar cukup bsar untuk kmbali k ksimbangan jangka panjang. Dngan mnggunakan impuls rspons dan varian dcomposition mnunjukkan bahwa suku bunga SBI nilai tukar dan out put gap mmpunyai kontribusi yang cukup signifikan dalam mmpngaruhi inflasi di Indonsia. 5. Mariyani Dwi: analisis pngaruh harga minyak dunia trhadap variabl makro konomi Indonsia priod 1993: I-2005: IV dngan variabl indpndn yaitu nilai tukar inflasi output dan jumlah uang brdar sbagai variabl makro konomi. Dngan mnggunakan mtod VAR diprolh pngaruh shock harga minyak dunia yang dirspon jangka pndk olh variabl makro konomi skitar dua kuartal. Sdang brdasarkan hasil analisis varianc dcomposition mnunjukkan ktika ktika sbagai ngara pngkspor variabl nilai tukar mrspon sangat bsar shock harga minyak dunia smntara pada posisi nt importir kontribusi variabl inflasi mmbrikan rspon yang paling kuat.

28 6. Jamilah Lstyowati: Analisis pngaruh blanja pgawai pmrintah invstasi dan jumlah uang brdar trhadap inflasi di Indonsia dngan variabl indpndn yaitu blanja pagawai pmrintah invstasi dan jumlah uang brdar dan variabl dpndnt adalah tingkat inflasi. Dngan mnggunakan mtod Ordinary last Squar OLS brusaha mngidntifikasi faktor-faktor pnybab inflasi di Indonsia dngan mnggunakan data skundr tahun Hasil pnlitian mnunjukkan bahwa scara brsama-sama blanja pgawai pmrintah invstasi dan jumlah ung brdar brpngaruh scara signifikan trhadap inflasi di Indonsia. Sdangkan scara parsial blanja pgawai pmrintah dan invstasi brpngaruh ngatif dan signifikan trhadap inflasi sdangkan jumlah uang brdar brpngaruh positif dan signifikan trhadap inflasi. Dngan mmbandingkan kofisin asing-masing variabl bbas trlihat bahwa jumlah uang brdar mrupakan variabl utama yang mmbrikan kontribusi paling bsar dalam hubungannya dngan inflasi di Indonsia

29 2.3. Krangka Konsp nawaran Agrgat 1. ngangguran 2. Harga Minyak Dunia Tingkat Inflasi rmintaan Agrgat 1. roduk Domstik bruto 2. Jumlah Uang Brdar 3. Nt-Govrnmnt 4. Tingkat Bunga 5. Nilai Tukar Gambar 2.2. Krangka Konsp Analisis Inflasi dan Variabl Ekonomi Makro di Indonsia

30 2.4. Hipotsis 1. Inflasi brkontribusi trhadap pngangguran harga minyak dunia produk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt tingkat bunga dan nilai tukar di Indonsia. 2. ngangguran brkontribusi trhadap inflasi harga minyak dunia produk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt tingkat bunga dan nilai tukar di Indonsia. 3. Harga minyak dunia brkontribusi trhadap inflasi produk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt tingkat bunga nilai tukar dan pngangguran di Indonsia. 4. roduk domstik bruto brkontribusi trdap inflasi jumlah uang brdar ntgovrnmnt tingkat bunga nilai tukar pngangguran dan harga minyak dunia di Indonsia. 5. Jumlah uang brdar brkontribusi trhadap inflasi nt-govrnmnt tingkat bunga nilai tukar pngangguran dan harga minyak dunia dan produk domstik bruto di Indonsia. 6. Nt-govrnmnt brkontribusi trhadap inflasi tingkat bunga nilai tukar pngangguran harga minyak dunia produk domstik bruto dan jumlah uang brdar di Indonsia.

31 7. Tingkat bunga brkontribusi trhadap inflasi nilai tukar pngangguran harga minyak dunia roduk domstik bruto jumlah uang brdar dan nt-govrnmnt di Indonsia. 8. Nilai tukar brkontribusi trhadap inflasi pngangguran harga minyak dunia roduk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt dan tingkat bunga di Indonsia.

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kbijakan Prdagangan Intrnasional 1 2 3 4 Kbijakan Ekonomi 21 Prioritas kbijakan bidang konomi trdiri dari tujuh bidang : Pngmbangan Infrastruktur Prcpatan pnylsaian infrastruktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompnsasi Masalah kompnsasi bukanlah masalah yang sdrhana, tapi cukup komplks shingga stiap ngara hndaknya dapat mmpunyai suatu pdoman bagaimana mntapkan kompnsasi yang tpat

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN IMPLIKASI STUKTU KEPEMILIKAN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN Eka Brtuah akultas Ekonomi Univrsitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No 9, Jakarta Barat 11510 ka.brtuah@saunggul.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia Pngaruh Pngumuman Right Issu Trhadap Rturn Saham, Abnormal Rturn, Frkunsi Prdagangan, Volum Prdagangan, Risiko Saham dan Kapitalisasi Pasar Pada Prusahaan Proprty, Ral Estat and Building Construction yang

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 TEGSN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 UNIT 10 RINSI GBUNGN OBJEKTIF : mplajari dan mmahami prinsip gabungan tgasan trus dan tgasan lntur, prkaitannya dngan bban sipi, strusnya mngira dan mlakar taburan tgasan

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah prgrakan manusia dan barang antara satu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah yang brsangkutan. Prgrakan trsbut dapat dilakukan dngan mnggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR PADA RUMAH TAGGA DI SEPANJANG KORIDOR TRAYEK TRANS SARBAGITA I B. Wirahaji 1, D. M. Priyantha Wdagama 2, dan P. Alit Suthanaya 2

Lebih terperinci

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k Pngaruh Prputaran Modal Krja Trhadap Profitabilitas ( Studi Kasus : PT Indofood Sukss Makmur Tbk). Lutfi Jaya Putra Fakultas Ekonomi Univrsitas Gunadarma ABSTACT PT Indofood Sukss Makmur Tbk is a company

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI MODEL

BAB IV SIMULASI MODEL BAB IV SIMULASI MODEL Dalam Bab III tlah dilaskan sifat-sifat sistm dinamis dari modl k & t) = yˆ t) k t), =, srta modl k& t) = yˆ k t), k t)) k t) =, khssnya φ η) = 0. Skarang akan dibat simlasi modl

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 A ANDAAN TEORI Pngrtian MM Multi vl Markting MM adalah salah satu contoh unit usaha yang brpola bisnis unik, yang sdang brkmbang di dalam bidang pnjualan barangbarang kbutuhan manusia, mulai brupaya

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area) KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Charactristic and Accidnt Probability on Privat Car in Urban Ara) Lasmini Ambarwati, Harnn Sulistio, Gama Hndika Ngara, Zanuar

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1) EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, Sptmbr 2008 POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Olh: Endang Stiasih 1) 1) Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) INFRASTRUKTUR STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) Study Of Changs In Th Charactristic Of Siuri Sand Du To Addition Of Nonplastic

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4 ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA -... J2; r-. Ir==--------. PERPUSTAKAAN IKK '... D? FEMA IPB..,-..", BAHAN AJAR M.K. EKOLOGI KELUARGA (IKK 21)... '. DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA. - DISUSUN OLEH: HERIEN PUSPITA W ATI ' ' '.. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA Eko Prayitno, ST, MSc Prodi Tknik Sipil, Fakultas Tknik Sipil dan Prncanaan Univrsitas Bung Hatta ABSTRACT Th objctiv of this

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

Mematikan inisiatif individu 2 Kegiatan ekonomi efektif dan efisien. Kreasi, inisiatif masyarakat berkembang 3 Kerusakan lingkungan dapat dihindarkan

Mematikan inisiatif individu 2 Kegiatan ekonomi efektif dan efisien. Kreasi, inisiatif masyarakat berkembang 3 Kerusakan lingkungan dapat dihindarkan 1. Masalahmasalah konomi yang ada dalam masyarakat: 1. mnghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan 2. mnntukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan jumlahnya 3. mnyalurkan barang dari produsn kpada

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS : PEMINAT PRODUK PONSEL X DI SURABAYA) I Putu Wisnu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN BAB VI SABUNGAN BALOK ENDUKUNG OEN 1. TUJUAN ERKULIAHAN A. TUJUAN UU ERKULIAHAN (TU) Stlah mmplajari matri tntang sambungan balok pndukung momn, scara umum anda diharapkan : 1. ampu mnjlaskan pngrtian

Lebih terperinci

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN ON LINE REPRESENTATIF PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP MOTIVASI WAJIB PAJAK DI WILAYAH IV KOTA SEMARANG Giyarni 1), Maria Magdalna Minarsih 2),Andi

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci