Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman"

Transkripsi

1 Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia Mohammad Andri Budiman Jurusan Ilmu Komputr Fakultas Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia Karina Lolo Manik Jurusan Tknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia Abstrak Dwasa ini sistm informasi smakin brkmbang. Hal ini dapat dilihat dari kmajuan tknologi dalam pross komunikasi yang dapat dilakukan scara jarak jauh dari dua tmpat yang brbda. Prkmbangan tknologi tlkomunikasi dngan mnggunakan komputr mnybabkan mobilitas masyarakat smakin baik karna komunikasi bisa dilakukan tanpa prlu intraksi langsung satu sama lain. Brbagai jnis layanan komunikasi trsdia di intrnt sprti pngiriman psan mlalui mail yang smakin diminati olh masyarakat. Mningkatnya pmanfaatan layanan -mail mlalui intrnt mnybabkanprmasalahan juga brmunculan slain prmasalahan adanya hackr dan crackr. Hal trsbut sangat mmungkinkan psan yang dikirim dapat disadap dan diubah olh pihak lain. Salah satu bntuk pncgahan kjahatan di intrnt adalah dngan mnggunakan algoritma kunci publik RSA, yaitu dngan cara mngnkripsi psan yang akan dikirim mnggunakan kunci publik yang tlah dibangkitkan olh pihak pngirim. Cara ini akan mmprkuat tingkat kamanan psan yang dikirim dalam suatu jaringan intrnt slama kunci privat trjaga krahasiaannya. Olh karna itu, algoritma RSA akan ditrapkan pada suatu prangkat lunak yang dirancang dan dibuat mngunakan bahasa pmrograman Visual Basic.NET 2008 sbagai sarana untuk mningkatkan kamanan pngiriman psan. Kata kunci Intrnt; mail; algoritma; RSA; kunci public; kunci privat; I. PENDAHULUAN Saat ini intrnt sring digunakan untuk mngirim psan dngan mnggunakan fasilitas yang disbut mailkarna sangat fisin, cpat, dan murah. Namun ada bbrapa ancaman saat mnggunakan mail sprti pnyadapan isi mail, mrubah isi mail dan mnjadikan mail itu tidak asli lagi. Otntikasi adalah konsp yang dipakai untuk mnjaga psan yang dikirim agar ttap utuh dan asli (Firasyan,2011). Konsp otntikasi ini mrupakan salah satu aspk yang dibrikan dalam bidang kriptografi yang mmplajari tntang tknik-tknik mnyandikan sbuah informasi dngan mmanfaatkan modl-modl algoritma. Salah satu algoritma yang dapat digunakan dalam kgiatan nkripsi dan dksripsi pngiriman mail adalah dngan mnggunakan RSA. RSA mrupakan algoritma asimtrik yang mmpunyai dua kunci brbda, yaitu kunci publik (untuk nkripsi) dan kunci privat (untuk dkripsi). Kunci-kunci yang ada pada pasangan kunci mmpunyai hubungan scara matmatis, ttapi tidak dapat dilihat scara komputasi untu mndduksi kunci yang satu k pasangannya. Dngan klbihan ini diharapkan algoritma RSA dapat mmbantu kamanan dalam pross pngiriman sbuah mail. Tulisan ini mrupakan pmbahasan dari pmanfaatan alogritma RSA dngan mnggunakan bahasa pogram VB.Nt sbagai sarana untuk mningkatkan kamananan pngiriman psan. II. METODOLOGI A. Bilangan Prima dngan Mtod Th Siv Of Eratosthns Th Siv Of Eratosthns mrupakan sbuah algoritma klasik untuk mnntukan sluruh bilangan prima sampai bilangan N yang ditntukan. Cara krja dari mtod ini adalah dngan mlakukan liminasi bilangan yang bukan bilangan prima untuk mnyaring suatu kumpulan bilangan mnjadi kumpulan bilangan prima (Alghazali, 2010). Langkah-langkah pnggunaannya sbagai brikut: 1. Tuliskan daftar bilangan dari 2 sampai batas atas bilangan yang akan dicari. 2. Tandai bilangan di dalam daftar yang mrupakan klipatan 2, dngan mmbiarkan bilangan 2 ttap tidak ditandai. Sminar Nasional Aplikasi Tknologi Informasi (SNATI) 2013 Yogyakarta, 15 Juni 2013 M-28 ISSN:

2 3. Lanjutkan k bilangan brikutnya (dalam tahap ini adalah bilangan 3 dan strusnya), dan tandai stiap klipatan 3 dan strusnya, dngan ttap mmbiarkan bilangan 3 dan bilangan slanjutnya tidak ditandai. 4. Lanjutkan langkah pnandaan sprti di atas sampai batas atas bilangan yang ditntukan. Contoh di bawah ini adalah untuk mnntukan drtan bilangan prima dari 2 sampai 100 dapat dilakukan dngan langkah-langkah brikut ini: 1. Buat daftar bilangan dari 2 sampai Bilangan trkcil yang tidak ditandai adalah bilangan prima, yaitu Bri tanda atau cort smua klipatan bilangan 2 pada daftar bilangan yang ada. 4. Bilangan 3 mrupakan bilangan prima brikutnya. Bri tanda smua klipatan bilangan Ulangi langkah di atas untuk bilangan prima slanjutnya. Karna bilangan 4 sudah ditandai, lanjut k bilangan 5. Bri tanda stiap klipatan bilangan Brikutnya bri tanda bilangan karna bilangan 6 sudah ditandai.. Bilangan slanjutnya adalah 11 karna bilangan 8, 9, dan 10 sudah ditandai. Namun, bilangan 11 sudah mlwati 10 yang mrupakan 100. Olh karna itu, prulangan dihntikan. 8. Smua bilangan yang blum ditandai adalah bilangan prima. 9. Jadi drtan bilangan prima yang dihasilkan antara lain 2, 3, 5,, 11, 13, 1, 19, 23, 29, 31, 3, 41, 43, 4, 53, 59, 61, 6, 1, 3, 9, 83, 89 dan Bilangan di atas akan digunakan pada pross pmbangkitan kunci yang akan dibahas pada bagian brikutnya. B. Algoritma Kriptografi RSA Algoritma kriptografi RSA didsain ssuai fungsinya shingga kunci yang digunakan untuk nkripsi brbda dari kunci yang digunakanuntuk dkripsi. Algoritma RSA disbut kunci publik karna kunci nkripsi dapat dibuat publik yang brarti smua orang bolh mngtahuinya, namun hanya orang trtntu yang dapat mlakukan dkripsi trhadap psan trsbut. Kamanan algoritmarsa didasarkan pada sulitnya mmfaktorkan bilangan bsar mnjadi faktor-faktor primanya (Sulistyanto, 2004). Bsaran-bsaran yang digunakan pada algoritma RSA adalah: 1. p dan q mrupakan bilangan prima yang diambil scara acak. Bilangan prima trsbut dipilih langsung olh pihak yang akan mnrima psan. Sifat dari kdua bilangan ini adalah rahasia. Ini brarti hanya pihak pngirim dan pnrima saja yang mngtahuinya. Smakin bsar p dan qmaka smakin baik (aman). 2. n = p.q, sifat dari n tidak rahasia, artinya orang lain dapat mngtahuinya. 3. (n) = (p-1)(q-1), sifat bilangan ini adalah rahasia. 4. (kunci nkripsi), sifatnya tidak rahasia. 5. d (kunci dkripsi), sifatnya rahasia. 6. P (plaintks), mrupakan informasi awal yang brsifat rahasia.. C (ciphrtks), mrupakan informasi yang tlah dinkripsi dan brsifat tidak rahasia. C. Konsp Dasar Prhitungan Matmatis Dalam stiap pross pada algoritma RSA trdapat prhitungan matmatis. Pada pross pmbangkitan kunci dibutuhkan prhitungan untuk mnntukan nilai Totint n dan prhitungan dngan algoritma Euclidan untuk mnntukan nilai dua buah bilangan yang rlatif prima. Sdangkan padapross nkripsi dan dkripsi dilakukan prhitungan mnggunakan mtod Fast Exponntiation. 1). Fungsi Totint Eulr φ: Fungsi Totint ulrφ atau biasa disbut dngan fungsi ulr mrupakan salah satu fungsi yang dipakai dalam prhitungan matmatis pada algoritma RSA. Fungsi ulr mndfinisikan φ(n) untuk n 1 yang mnyatakan jumlah bilangan bulat positif < n yang rlatif prima dngan n (Munir, 2006). Dua bilangan bulat a dan b dikatakan rlatif prima jika gcd(a,b) = 1(pmbagi brsama trbsar dari a dan b adalah 1). Jika n = pq (p dan q bilangan prima), maka φ(n) = φ(p).φ(q) = (p-1)(q-1). Contoh: φ(15)= φ(3) φ(5)=2x4=8 buah bilangan bulat yang rlatif prima trhadap 15, yaitu 1,2,4,,8,11,13,14. 2). Algoritma Euclidan: Algoritma ini digunakan untuk mncari nilai pmbagi prskutuan trbsar (PBB) dari dua bilangan bulat (Munir, 2006). Algoritma ini didasarkan pada prnyataan bahwa ada dua buah bilangan bulat tak ngatif Sminar Nasional Aplikasi Tknologi Informasi (SNATI) 2013 Yogyakarta, 15 Juni 2013 M-29 ISSN:

3 yakni m dan n dimana nilai m n. Adapun tahap-tahap pada algoritma Euclidan adalah: 1. Jika n = 0 maka m adalah PBB(m, n); stop. Kalau tidak (yaitu n 0) lanjutkan k langkah nomor Bagilah m dngan n dan misalkan sisanya adalah r. 3. Ganti nilai m dngan nilai n dan nilai n dngan nilai r, lalu ulang kmbali k langkah nomor 1. Algoritma Euclidan dapat digunakan untuk mncari dua buah bilangan bulat yang rlatif prima. Dua buah bilangan bulat dikatakan rlatif prima jika GCD dari kdua bilangan brnilai 1. Contoh: Hitung nilai GCD(100, 64) dan GCD(43, 19). 100 mod = = = = Nilai GCD(100, 64) = 4 GCD(100, 64) 1 43 mod = = = = Nilai GCD(43, 19) = 1 3). Mtod Fast Exponntiation: Mtod ini digunakan untuk mnghitung oprasi pmangkatan bsar bilangan bulat modulo dngan cpat (Munir, 2006). Mtod ini brdasarkan pada prnyataan brikut ini: ab mod m = [(a mod m)(b mod m)] mod m (abc..) mod m = [(a mod m)(b mod m)(c mod m)...] mod m Contoh:Hitung nilai dari 40 mod mod 388 = [( 32 mod 388). ( 8 = mod 388 = 269 Jadi, nilai dari 40 mod 388 = ). Pross Pmbangkitan Kunci: Dalam pross pmbangkitan kunci baik kunci publik maupun kunci privat pada algoritma RSA, dapat dilakukan dngan langkahlangkah sbagai brikut. Pilih dua buah bilangan prima scara random yakni p dan q akan ttapi nilai p q Contoh: Nilai p adalah 19 dan q adalah 41, p dan q adalah bilangan prima yang tlah diprolh dngan mtod th siv of ratosthns. Hitung n = p.q, shingga nilai n = 19 x 41 adalah 9 Hitung φ(n) = (p-1)(q-1), shingga nilai φ(n) = (19-1)(41-1) adalah 20 Kmudian bangkitkan kunci publik (), dimana nilai rlatif prima trhadap φ(n). Nilai GCD((n), ) harus brnilai 1. Untuk mnntukan nilai kunci publik () yang rlatif prima trhadap φ(n) dapat ditunjukkan pada prhitungan dibawah ini. 40 = mod 388 = 5929 mod 388 = mod 388 = 2. 2 mod 388 = [( 2 mod 388). ( 2 = mod 388 = mod 388 = 4. 4 mod 388 = [( 4 mod 388). ( 4 = mod 388 = mod 388 = 8. 8 mod 388 = [( 8 mod 388). ( 8 = mod 388 = mod 388 = mod 38 = [( 16 mod 388). ( 16 = mod 388 = 1 Mulai dari Nilai GCD(20, ) = 2 20 mod 2 = 0 GCD(2, 20) = 2 = 3 20 mod 3 = 0 GCD(3, 20) = 3 = 4 20 mod 4 = 0 GCD(4, 20) = 4 = 5 20 mod 5 = 0 GCD(5, 20) = 5 = 6 20 mod 6 = 0 GCD(6, 20) = 6 = Jadi, nilai dari kunci publik () yang diprolh adalah. Hitung kunci privat (d) dngan mnggunakan prsamaan d = 20 mod = 6 mod 6 = 1 6 mod 1 = 0 GCD(, 20) = 1 1+k.(n). Nilai k dapat dihitung Sminar Nasional Aplikasi Tknologi Informasi (SNATI) 2013 Yogyakarta, 15 Juni 2013 M-30 ISSN:

4 dngan mncoba nilai-nilai= 1,2,3,4...shingga diprolh nilai d bilangan bulat. Nilai k 1 d = 1 + k. (n) Prsamaan d = Hasil 103 P 1 = 84 P 2 = 101 P 3 = 10 P 4 = 110 P 5 = 111 P 6 = 108 P = 111 P 8 = 103 P 9 = 105 P 10 = 32 P 11 = 3 P 12 = 110 P 13 = 102 P 14 = 111 P 15 = 113 P 16 = 109 P 1 = 9 P 18 = 115 P 19 = 105 P 20 = 32 P 21 = 85 P 22 = 83 P 23 = 85 Stiap hasil yang diprolh akan dinkripsi mnjadi blok C i dngan rumus C i = P i. Pada tahap ini usr B mmbrikan kunci publik k pada usr A yaitu = dan nilai n = 9. Usr A mlakukan nkripsi stiap blok psan sbagai brikut: 2 3 d = d = d = Jadi, nilai dari kunci privat (d) yang diprolh adalah 103. Pada kunci publik trdiri atas: a. n, modulus yang digunakan. b., kunci publik, kunci untuk nkripsi Pada kunci privat trdiri atas: a. n, modulus yang digunakan. b. d, kunci privat (kunci untuk dkripsi) yang harus dijaga krahasiaannya. 5). Pross Enkripsi Psan.Dalam nkripsi psan mnggunakan algoritma RSA dapat dianalogikan sprti pross pngiriman surat yang dilakukan olh usr A (sbagai pngirim) dan usr B (sbagai pnrima). Maka usr A harus mlakukan bbrapa langkah sbagai brikut: Usr A mnntukan kunci publik () dan modulus (n) dari psan trlbih dahulu dngan mlakukan pross pmbangkitan kunci shingga mndapatkan nilai = dan nilai n = 9. Kmudian usr A mmasukkan plaintks yang akan dinkripsi contohnya Tknologi Informasi USU. Plaintks yang tlah di-input akan diubah ssuai tabl ASCII di bawah ini, mnjadi P 1 P 20 Dari tabl ASCII diprolh hasil sbagai brikut. P i Ciphrtks C i = P i P i Ciphrtks C i = P i Jadi, hasil dari nkripsi atau ciphrtks yang akan dikirimkan k usr b adalah Stlah trnkripsi maka usr A dapat mngirimkan chiprtks pada usr B. 6). Pross Dkripsi Psan. Usr B mnrima ciphrtks(c i ) dari usr A. Kmudian usr B mlakukan dkripsi psan dari usr A yang masih brupa chiprtks. Stiap blok ciphrtks(c i ) didkripsi kmbali mnjadi blok P i dngan rumus P i = C d i. Dkripsi dilakukan dngan mnggunakan kunci privat d = 6, kmudian blok blok chiprtks yang sudah ada didkripsikan sbagai brikut : C i Plaintks P i = C i d C i Plaintks P i = C i d Sminar Nasional Aplikasi Tknologi Informasi (SNATI) 2013 Yogyakarta, 15 Juni 2013 M-31 ISSN:

5 Smua hasil ciphrtks yang diprolh pada pross dkripsi akan diubah kmbali mnjadi plaintks dngan mncocokkan karaktr yang ada pada tabl ASCII. Jadi bntuk plaintks yang diprolh adalah Tknologi Informasi USU. III. ANALISA Dalam algoritma RSA, ada tiga pross yang harus dilakukan yaitu: pross pmbangkitan kunci, pross nkripsi dan pross dkripsi. A. Pmbangkitan Kunci Pross pnntuan bilangan prima yang digunakan dapat dilihat pada bagian mtodologi sblumnya dngan mtod Th Siv Of Eratosthns. Hasil dari pross ini adalah pasangan kunci public (nkripsi) dan kunci privat (dskripsi). 1). Enkripsi.Pross nkripsi mrupakan pross untuk mngubah plaintks mnjadi ciphrtks. Pross nkripsidilakukan dngan mnggunakan kunci publik yang diprolh. Algoritma pross nkripsi ditunjukkan pada Tabl I. 1. Psan yang dapat di-input dan yang akan dinkripsi hanya brupa tks dalam format.txt. Batasan ini dapat ditunjukkan pada intrfac yang hanya mmuat output pada txtbox. Slain itu, pada aplikasi yang dibuat sudah trdapat namspac yang mngambil class untuk mndklarasikan tks sbagai input dan output. 2. Pross pngiriman mail mlalui akun Gmail. Hal ini dikarnakan prangkat lunak yang dibuat mmakai sttingan SMTP untuk Gmail. 3. Pada prangkat lunak ini, algoritma yang digunakan hanya algoritma RSA. Batasan ini dapat diprlihatkan pada saat pmanggilan class yang dibri nama RSAEncryprion.vb dimana di dalam class trsbut trdapat fungsi-fungsi ssuai algoritma RSA. Pada aplikasi ini trdapat 3 tahap yang akan dilakukan olh usr yaitu pross nkripsi, pross pnrimaan psan dan pross dkripsi. 1. Tampilan pada Tab Enkripsi. Dalam Tab Enkripsi trdapat pross pmbangkitan kunci untuk mnghasilkan kunci publik dan kunci privat. Kunci dihasilkan dari bilangan prima yang diacak pada kotak yang trsdia. Untuk mmbangkitkan pasangan kunci publik dan privat adalah dari tombol Gnrat Kys.Pross pmbangkitan kunci dapat ditunjukkan pada Gambar 1. TABLE I. PROSES ENKRIPSI Psan tks = P Kunci Publik = {, n} Enkripsi : C i = P i dimana C i adalah ciphrnumbr k i 2). Dskripsi.Pross dkripsi mrupakan pross untuk mngubah ciphrtks mnjadi plaintks. Pross dkripsi dapat dilakukan dngan mnggunakan kunci privat yang diprolh. Algoritma pross dkripsi ditunjukkan pada Tabl II. TABLE II. PROSES DEKRIPSI Ciphrtks = C Kunci Privat = {d, n} Enkripsi : P i = C i d dimana P i adalah plainnumbr k i B. Dskripsi Prangkat Lunak. Pada prangkat lunak ini, pngguna harus mmpunyai akun Gmail yang bnar-bnar valid shingga akun trsbut dapat digunakan sbagai alamat dari si pngirim dan si pnrima. Prangkat lunak dibangun dngan mnggunakan bahasa program Visual Basic.NET IV. IMPLEMENTASI DAN UJICOBA Sprti yang dirancang pada tahap prancangan, tampilan prangkat lunak bgitu dijalankan mrupakan tampilan pmbuatan kunci. Adapun bbrapa batasan masalah yaitu: Gambar 1. Tampilan Pmbangkitan Kunci Pada Tab Enkripsi Stlah tahap inisialisasi data yang ssuai dngan akun Gmail dan pmbangkitan kunci, usr mmasukkan plaintks yang akan dikirim pada txtbox psan yang trsdia dngan mmilih tombol Opn Txt. Saat tombol ini diklik, maka akan muncul tampilan pada Gambar 2. Gambar 2. Tampilan Buka FilTks Fil yang dipilih akan masuk k dalam txtbox psan. Stlah psan yang diinginkan muncul, maka psan trsbut harus dinkripsi dngan mmilih tombol Pross. Pada saat pross nkripsi slsai akan muncul ciphrtks yang mnjadi psan untuk dikirim Sminar Nasional Aplikasi Tknologi Informasi (SNATI) 2013 Yogyakarta, 15 Juni 2013 M-32 ISSN:

6 pada usr lain. Tampilan pross nkrispi dapat ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Tampilan Pross Enkripsi Plaintks yang tlah diubah mnjadi ciphrtks kmudian dikirim k alamat mail yang dituju. 2. Tampilan pada Tab Gmail. Pada Tab Gmail akan muncul halaman wb dari Gmail shingga pngguna dapat langsung mngakss akun Gmail. Psan yang trkirim akan langsung masuk pada akun Gmail pnrima Tampilan tab Gmail dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Tampilan Pada Kotak Masuk Gmail 3. Tampilan pada Tab Dkripsi. Tab Dkripsi mrupakan tmpat untuk mlakukan pross dkripsi dari psan yang trkirim k akun Gmail. Psan yang brupa ciphrtks trsbut di-copy dan di-past k dalam txtbox ciphrtks yang trsdia. Tampilan pross dkripsi pada tab dkripsi dapat ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Tampilan Pross Dkripsi V. KESIMPULAN Dapat diambil ksimpulan bahwa prangkat lunak yang dibuat sudah mampu mmbrikan kamanan pada saat pngiriman mail. Kunci privat yang dibangkitkan slalu brubah-ubah nilainya walau trkadang nilai kunci publik yang dihasilkan nilainya sama. Pmbangkitan bilangan acak diimplmntasikan dalam suatu fungsi Math.random. Smntara pada pross pnntuan bilangan prima digunakan fungsi khusus Math.sqrt yang ssuai dngan mtod Th Siv of Eratosthns untuk mnntukan nilai akar kuadrat dari suatu bilangan shingga diharapkan pngckan bilangan prima bisa dilakukan lbih cpat dan mnghmat mmori. Pmbuatan aplikasi simulasi kriptografi brbasis algoritma RSA ini dapat mmbuktikan bahwa algoritma kriptografi RSA dapat diimplmntasikan dngan mnggunakan fungsi-fungsi khusus yang trsdia dalam bahasa pmrograman Visual Basic.NET 2008 walaupun masih brsifat stand alon dan hanya mnampilkan pross dari algoritma RSA saja. DAFTAR PUSTAKA [1] Alghazali, M. R Siv of Eratosthns, Algoritma Bilangan Prima. Makalah. Bandung: Institut Tknologi Bandung. [2] Ananda t al Algoritma dan Pmrograman. Makalah. Bandung: Politknik Tlkom. [3] Ariyus, D Pngantar Ilmu Kriptografi (Tori, Analisis dan Implmntasi). Edisi k-1. Yogyakarta: Andi. [4] Brian, F RSA Rlass Patnt Early. InfoWord. 22: hal. 2. [5] Cazlais, G. 16 Juli Siv of Eratosthns. [6] Firasyan, T Pnggunaan Algoritma RSA untuk Kamanan Transaksi Onlin Brbasis Aplikasi Mobil. Tugas Akhir. Surabaya: Institut Tknologi Spuluh Novmbr Surabaya. [] Fithria, N Jnis Jnis Srangan Trhadap Kriptografi. Makalah. Bandung: Institut Tknologi Bandung. [8] Halvorson, M Microsoft Visual Basic 2008 Stp by Stp. Microsoft Prss. [9] Karls, M.A Cods, Ciphr, and Cryptography-An Honors Colloquium. Primus. 20: hal [10] Kashogi, A Mnntukan primalitas smua bilangan yang trdapat pada slang trtntu scara brut forc. Makalah. Bandung: Institut Tknologi Bnadung. [11] Munandar, D. Y Aplikasi Pngamanan Psan Pada Mail Clint Mnggunakan Algoritma RC6. Tugas Akhir. Jakarta: Univrsitas Komputr Indonsia. [12] Munir, R Kriptografi. Edisi k-1. Bandung: Informatika. [13] Mollin, R. A An Introduction to Cryptography. 2 nd dition. Nw York: Taylor & Francis Group. [14] Prmana t al Tori dan Forum Komunikasi di dalam . Makalah. Yogyakarta: Univrsitas Pmbangunan Nasional VETERAN. [15] Prssman, R.S Rkayasa Prangkat Lunak (Pndkatan Satu). Trjmahan LN Harmaningrum. Yogyakarta: Andi. [16] Putra, R.A Aplikasi Kriptografi untuk Protksi dan Kamanan Sistm Informasi. Makalah. Bandung: Institut Tknologi Bandung. [1] Sulistyanto, H Autntikasi dalam Basis Data Jaringan Mnggunakan Kriprosistm Kunci Publik RSA. Jurnal Tknik Elktro dan Komputr Emitor. Volum 4: hal [18] Surahman, A Mmbuat dan Brkomunikasi dngan Mnggunakan . Makalah. Yogyakarta: Univrsitas Gajah Mada. [19] Umniati, N Prbandingan Algoritma dalam Enkripsi antara Convntional Cryptosystms dan Public Ky Cryptosystms. Artikl. Jakarta: Univrsitas Gunadarma. Sminar Nasional Aplikasi Tknologi Informasi (SNATI) 2013 Yogyakarta, 15 Juni 2013 M-33 ISSN:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma RSA dan CBC (Chiper Block Chaining) untuk Enkripsi-Dekripsi Citra Digital

Penerapan Algoritma RSA dan CBC (Chiper Block Chaining) untuk Enkripsi-Dekripsi Citra Digital Pnrapan Algoritma RSA an CBC (Chipr Block Chaining) untuk - Citra Digital Muhamma Hilmi Asyrofi an 13515083 1 Program Stui Tknik Informatika Skolah Tknik Elktro an Informatika Institut Tknologi Banung,

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG x u comparator MVV RMVV vcc rst vcc rst COUNTER IC 407 COUNTER IC 407 0 0 switch cntral N N2 N3 N4 switch cabang rlay rlay snsor snsor out put out put BLOCK RANGKAIAN RELA BLOCK RANGK TRANSDUCER AC AC

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 A ANDAAN TEORI Pngrtian MM Multi vl Markting MM adalah salah satu contoh unit usaha yang brpola bisnis unik, yang sdang brkmbang di dalam bidang pnjualan barangbarang kbutuhan manusia, mulai brupaya

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

RANGKAT LUNAK TRACKING PACKET DI TRAVEL CERIA BERBASIS ANDROID

RANGKAT LUNAK TRACKING PACKET DI TRAVEL CERIA BERBASIS ANDROID RANGKAT LUNAK TRACKING PACKET DI TRAVEL CERIA BERBASIS ANDROID A.Rizky Ghazali Jurusan Informatika, Fakultas Ilmu Komputr, Univrsitas Bina Darma Palmbang Jl. Jndral Ahmad Yani No.12, 9 Ulu, Sbrang Ulu

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5 (Skripsi) Olh SITI FATIMAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.. Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi

Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 20-27 20 Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi 1 Program Studi

Lebih terperinci

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom IMPLEMENTASI REKOMENDASI MATERI AJAR BERDASARKAN KERANGKA KERJA SILUENS IMPLEMENTATION OF RECOMMENDATIONS TEACHING MATERIALS BASED ON SILUENS FRAMEWORK Irvan Dwi Putra Manurung 1, Anisa Hrdiani, S.T.,

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2 OPERASI ABUNAN JOIN KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA RAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA Tina Anggitta Novia Lucia Ratnasari Program Studi Matmatika FMIPA UNDIP Jl Prof Sodarto SH Smarang 5075 Abstract

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah

Lebih terperinci

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) Abdul Gaus Program Studi Tknik Siil Fakultas Tknik Univrsitas Khairun Trnat Tl/Fax (091) 38049 Irnawaty

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH

PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH Sminar Nasional Matmatika dan Aplikasinya, Oktobr 07 PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH Eto Wuryanto ), Dyah Hrawati ), Kartono 3), Rimuljo Hradi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisa Antena Mikrostrip dengan Frekuensi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena

Perancangan dan Analisa Antena Mikrostrip dengan Frekuensi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena Availabl onlin at TRANSMISI Wbsit http://journal.undip.ac.id/indx.php/transmisi TRANSMISI, 13 (1), 2011, 39-45 Rsarch Articl Prancangan dan Analisa Antna Mikrostrip dngan Frkunsi 850 MHz untuk Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Solusi Numri Modl H-R dngan RKF Modl H-R ang trbntu dari tiga prsamaan diffrnsial ord satu ang saling brhubungan atau tropl. Prsamaan trsbut brsifat autonomous ang brarti brdiri

Lebih terperinci

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN BAB VI SABUNGAN BALOK ENDUKUNG OEN 1. TUJUAN ERKULIAHAN A. TUJUAN UU ERKULIAHAN (TU) Stlah mmplajari matri tntang sambungan balok pndukung momn, scara umum anda diharapkan : 1. ampu mnjlaskan pngrtian

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci