PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM u Mochtar Hadiwidodo *) Abstract Th industrial dvlopmnt hav bn incrasd togthr with th incrasmnt of th socity nd. Th industrial dvlopmnt will produc anothr product in th shap of dump that will b throw away to th nvironmnt. On of th industrial dump was th industrial dump from th coppr industry that contains hard mtal coppr (u). On of th way to manufactur dump is with th adsorption procss of th ric plant dust husk. This rsarch has th aim to know th adsorption ability of th ric plant dust husk in dcrasing th concntration of u mtal in th artificial watr dump and it was don with batch procss and continuous. Th batch xprimnt us 0, 20, 30 gram adsorbn for ach mdia siz variation 0-30 msh and msh. Has th highst dcrasing fficincy in th wight of 30 gram (30-50 msh) that is 52,8%-87,80%. In th continuous xprimnt, it was don in th column with 2 inch diamtr and with 222 ml/mnit dbit. Th rsult was th highst dcrasing fficincy until 94,98%-97,0%. Spd constan valus (k ) 0, ,060 ml/mg.scond with adsorp capacity(q 0 ) 0,7734-,3376 mg/g. Kywords: coppr industry, adsorption, watr dump, coppr, ric plant dust husk. Pndahuluan Salah satu industri yang mnghasilkan limbah yang mngandung logam brat adalah industri krajinan tmbaga. Limbah industri krajinan tmbaga di darah pogo Boyolali Jawa Tngah trsbut mngandung kadar logam brat tmbaga (u) sbsar 8,0 mg/l (Haryanto, 2005). Untuk mngatasi prmasalahan limbah cair industri krajinan tmbaga yang mngandung logam brat u, maka dilakukan pnlitian tntang uji kmampuan abu skam padi sbagai mdia adsorbn trhadap snyawa logam brat u yang trdapat pada industri krajinan tmbaga. Tujuan pnlitian ini adalah untuk mngtahui kmampuan adsorbn abu skam padi saat digunakan untuk mnurunkan konsntrasi logam brat u pada air limbah, untuk mmplajari mtod adsorpsi, mnganalisis pola adsorpsi dan mnghitung nilai konstanta kcpatan adsorpsi dan kapasitas jrap skam padi sbagai mdia adsorpsi trhadap pnurunan kadar logam brat u pada kolom adsorpsi, untuk mncari titik tmbus dan titik jnuh yang didapatkan pada prcobaan kolom kontinyu Pmbakaran skam pada suhu dibawah 500, dapat brubah mnjadi abu yang mrupakan sumbr silika dalam bntuk amorf. Dari pmbakaran ini dapat dihasilkan ± 20% abu dari brat skam yang dibakar dan mngandung silika (SiO 2 ) sbagai komponn utamanya skitar 96,6%. Ssuai dngan sifat snyawa silikat, prubahan suhu dapat mngakibatkan pru-bahan bntuk snyawa silikatnya. Untuk mnda-patkan bntuk amorf trsbut, pmbakaran dilakukan pada suhu < 500 slama ± 5 jam (Astriningsih dan Wijayanti, 998 dalam Supriyanto, 2002). Adsorbsi mrupakan pristiwa pnjrapan diprmukaan olh suatu adsorbn atau daya jrap dari zat pnjrap yang trjadi pada prmukaan. Pristiwa ad- *) Staf Pngajar Jurusan Tknik Lingkungan Fakultas Tknik Univrsitas Dipongoro sorpsi dapat trjadi karna adsorbn yang umum-nya zat padat, trdiri dari atom-atom atau molkulmolkul yang saling tarik-mnarik dngan gaya Van dr Waals. Kalau ditinjau dari molkul-molkul dalam zat padat olh karna banyaknya molkulmolkul atau atom-atom yang mnglilingi tiap-tiap arah sama, maka gaya tarik antara molkul yang satu dngan yang lain disklilingnya adalah simbang, sbab gaya tarik yang satu akan dintralkan olh yang lain yang ltaknya simtris atau dngan kata lain rsultan gayanya sama dngan nol. Lain halnya dngan yang ada pada prmukaan, gaya-gaya trsbut tidak simbang olh karna pada satu arah di skliling molkul trsbut akan mmpunyai sifat mnarik molkul-molkul gas atau solut pada prmukannya. Fnomna ini disbut adsorpsi (Rynolds, 982). Partikl adsorbn (abu skam padi) ditmpatkan di dalam sbuah larutan adsorbat (larutan u dngan konsntrasi trtntu) dan diaduk untuk mndapatkan kontak yang mrata shingga trjadi pross adsorpsi. Konsntrasi larutan awal (o) nantinya akan brkurang dan brgrak k konsntrasi kstimbangan () stlah bbrapa waktu trtntu. Waktu untuk mncapai kstimbangan biasanya stlah -4 jam pross pngadukan slsai (Rynold,982). Pada pross adsorpsi 50% kstimbangan akan trjadi stlah 2 jam. Lbih dari 2 jam dapat dipastikan lbih dari 90% kstimbangan sudah trbntuk. Makin lama waktu kontaknya maka makin stimbang larutan trsbut. (Ecknfldr,2000). Tujuan dari sistm ini adalah untuk mngtahui karaktristik adsorbat dan adsorbn (abu skam padi) yang dinyatakan dalam hubungan antara pnurunan adsorbat (kadar logam brat u) dan brat adsorbn dalam suatu kofisin dari prsamaan yang ada. Prsamaan yang digunakan pada pross batch adalah: TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

2 Prsamaan Isotrm Frundlich q k. Ktrangan: n q konsntrasi maksimum adsorbat dalam adsorbn dalam kadaan stimbang (gram /gram). k dan n konstanta dimana nilainya trgantung pada tmpratur, jnis adsorbn, dan jnis unsur yang akan disrap (Sawyr, 2003). konsntrasi zat trlarut pada saat stimbang (mg/l). Prsamaan Isotrm Langmuir K ads q qm + K ads Ktrangan: q konsntrasi adsorbat yang trjrap (massa adsorbat/ massa adsorbn) biasanya disbut adsorption dnsity Г) q kapasitas maksimum adsorbn m K ads ukuran afinitas adsorbat pada adsorbn konsntrasi zat trlarut pada saat stimbang Slain dngan pross batch, adsorpsi juga dapat dilakukan dngan sistm kontinyu. Pada systm kontinyu adsorbn slalu brkontak dngan adsorbat yang slalu mngalir. Ukuran partikl adsorbn yang sring digunakan dalam pross adsorpsi dngan sistm kontinyu biasanya 8-50 msh (Sundstrom dan Kli,979). Prsamaan yang digunakan pada pross kontinyu adalah: Prsamaan Thomas Prsamaan Thomas ini mrupakan pnurunan dari rumus Bohart dan Adams (920). Brikut ini adalah rumus Thomas untuk kolom adsorpsi (Rynold, 982): k / Q( q0. M o. o + Ktrangan : konsntrasi flun (mg/l) 0 konsntrasi influn (mg/l) k konstanta kcpatan adsorpsi (m/mg.s) M massa adsorbn (gram) V volum total flun (l) Q laju air limbah (ml/s) kapasitas jrap (mg/g) q 0 Rangkaian Pralatan Prcobaan Batch 2 Gambar Rangkaian Prcobaan Batch Sumbr: Hasil Pngamatan,2007 Ktrangan: glas bakr 500 ml 2 logam pngaduk (stirr) 3 tombol pngaturan Variasi Prcobaan Batch Variabl brubah. Variasi ukuran partikl. Ukuran partikl yang akan diambil adalah 0-30 msh dan ukuran msh. Hal ini didasarkan pada ukuran mdia yang sring digunakan pada pross kontinyu yaitu 8-50 msh (Sundstorm dan Kli, 979). Hal ini dikarnakan ukuran mdia yang fisinsinya paling bsar pada pross batch akan digunakan pada pross kolom kontinyu (Rynolds, 982). 2. Variasi brat mdia adsorbn Brat mdia yang dipilih adalah 0 gram, 20 gram, 30 gram. Variasi brat ini diambil untuk mmvariasikan nilai m di dalam prsamaan pross batch yaitu prsamaan Frundlich dan Langmuir. Variabl ttap. Lama pngadukan. Lama pngadukan yang dittapkan adalah 60 mnit (Anindratia, 2006). 2. Kcpatan pngadukan. Kcpatan pngadukan yang dittapkan adalah 250 rpm. 3. Konsntrasi logam brat. Konsntrasi larutan u yang digunakan adalah 8,0 mg/l didasarkan dari pnlitian trdahulu (Haryanto, 2005). 3 TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

3 Pross Plaksanaan Prcobaan Batch Gambar 2 Pross Plaksanaan Prcobaan Batch Sumbr: Hasil Analisa, 2007 Rangkaian Pralatan Prcobaan Kontinyu Variasi Prcobaan Kontinyu Variabl brubah Variasi konsntrasi larutan yang mngandung logam brat u. Variasi konsntrasi larutan u adalah 4 mg/l, 8 mg/l, dan 2 mg/l. dimana nilai trsbut didasarkan dari batas atas, batas bawah, dan nilai yang didapat dari data skundr dngan kadar u 8,0 mg/l (Haryanto, 2005). Variabl ttap. Dbit larutan umpan. Bsarnya nilai dbit larutan umpan pada kolom kontinyu ini brkisar antara 2-5 gal/mnit.ft 2 (Rynold,982). Bila bsaran trsbut dikonvrsikan k satuan SI maka didapatkan bsaran 8,49-20,373 ml/mnit.cm 2. dari nilai trsbut dibagi dngan luas kolom kontinyu sbsar 20,26 cm 2 maka didapat dbit umpan sbsar 65,08 ml/mnit untuk batas bawahnya dan 42,76 ml/mnit untuk batas atasnya. Dari kritria dsain trsbut diambil dbit larutan umpan sbsar 222 ml/mnit. 2. Ktinggian mdia kolom kontinyu. Ktinggian kolom dipilih adalah 75 cm dngan ktinggian kolom yang trisi adsorbn adalah 65 cm didasarkan pada kritria dsain (Rynolds, 982), dimana Ø min inchi (2,54 cm) dan ktinggian kolom min 24 inchi (60,96 cm) 3. Ukuran Partikl Ukuran yang akan dipakai dalam kolom kontinyu didasarkan pada ukuran yang fisinsinya paling bsar dalam pnjrapan logam brat u yang dilakukan pada pross batch. Pross Plaksanaan Prcobaan Kontinyu Gambar 3 Rangkaian Prcobaan Kontinyu Sumbr: Hasil Analisa, 2007 Gambar 4 Pross Plaksanaan Prcobaan Kontinyu Sumbr: Hasil analisa,2007 TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

4 Hasil Dan Pmbahasan Pross Batch Mnggunakan Abu Skam Padi 0-30 msh Dari prcobaan batch yang tlah dilakukan, maka didapat grafik pnurunan konsntrasi u sprti dibawah ini: Konsntrasi (m g /l) 8,50 8,00 7,50 7,00 6,50 6,00 5,50 5,00 4,50 4,00 3,50 3,00 Grafik Pnurunan Konsntrasi u Waktu Kontak (mnit) 0 gram 0 gram 20 gram 30 gram q Pross Batch Mnggunakan Abu Skam Padi msh Dari prcobaan batch yang tlah dilakukan, maka didapat grafik pnurunan konsntrasi u sprti dibawah ini: Konsntrasi (mg/l) 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00,00 Grafik Pnurunan Efisinsi u Gambar 5 Grafik Pnurunan Konsntrasi u Ukuran Mdia 0-30 msh (Sumbr : Hasil Pnlitian, 2007) Dari gambar 5 di atas, hasil pnurunan konsntrasi u dapat digunakan untuk mnntukan Isotrm yang brlaku. Tabl Prsamaan Frundlich dan Langmuir Abu Skam Padi 0-30 msh Isotrm Frundlich Isotrm Langmuir Prsamaan y 3,2009 x 6,5839 y x Slop 3, Intrcpt -6, R 2 0,9088 0,9403 Sumbr: Hasil Prhitungan,2007. Tabl 2 Prbandingan Hasil antara q Prcobaan dan q Prhitungan Modl (Abu Skam Padi 0-30 msh) o (mg/l) (mg/l) q prcobaan (mg/mg.l) q modl Frundlich 8,0 8,00 0, q (mg/mg.l) q modl Langmuir - 0, ,0 5,450 0, , , ,0 4,95 0, , , ,0 4,350 0, , , Sumbr: Hasil Prhitungan,2007 Hasil mnyatakan bahwa nilai kofisin korlasi (R 2 ) 8,0 0,977 0, , , prsamaan Langmuir lbih bsar daripada prsamaan Sumbr: Hasil Prhitungan,2007. Frundlich. Hasil analisa juga mnyatakan bahwa rata-rata q prcobaan laboratorium dan q modl yang Hasil analisa mnyatakan bahwa nilai kofisin dihasilkan isotrm Frundlich dan isotrm Langmuir korlasi (R 2 ) prsamaan Frundlich lbih bsar tidak ada prbdaan yang signifikan. Namun, isotrm daripada prsamaan Langmuir. Hasil analisa juga Langmuir lbih mndkati q prcobaan daripada mnyatakan bahwa rata-rata q prcobaan laboratorium isotrm Frundlich. Olh sbab itu prsamaan Langmuir dan q modl yang dihasilkan isotrm Frundlich lbih ssuai digunakan sbagai prsamaan dasar dan isotrm Langmuir tidak ada prbdaan yang siguntuk prcobaan ini. TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN , Waktu Kontak (mnit) 0 gram 0 gram 20 gram 30 gram Gambar 6 Grafik Pnurunan Konsntrasi u Ukuran Mdia msh (Sumbr : Hasil Pnlitian, 2007) Dari gambar 6 di atas, hasil pnurunan konsntrasi u dapat digunakan untuk mnntukan Isotrm yang brlaku. Tabl 3 Prsamaan Frundlich dan Langmuir Abu Skam Padi msh Isotrm Frundlich Isotrm Langmuir Prsamaan y 0,4556x 4,2425 y 964,2 x ,3 Slop 0, ,2 Intrcpt -4, ,3 R 2 0,947 0,903 Sumbr: Hasil Prhitungan,2007. Tabl 4 Prbandingan Hasil antara q Prcobaan dan q Prhitungan Modl (Abu Skam Padi msh) o (mg/l) (mg/l) q prcobaan (mg/mg.l) q modl Frundlich q (mg/mg.l) q modl Langmuir 8,0 8,00 0, , ,0 3,670 0, , , ,0 2,00 0, , ,

5 nifikan. Namun, isotrm Frundlich lbih mndkati q prcobaan daripada isotrm Langmuir. Olh sbab itu prsamaan Frundlich lbih signifikan digunakan sbagai prsamaan dasar untuk prcobaan ini. 0,4556 q 0, Pmbahasan Prcobaan Batch Karaktr kimia suatu adsorbn mrupakan faktor yang ikut mnntukan kmampuan adsorpsi. Abu skam padi yang digunakan sbagai adsorbn mmpunyai kandungan silika dan karbon yang tinggi. Prolhan kualitas yang paling fktif didapat stlah mmbakar skam padi pada suhu dibawah 500, dimana akan diprolh abu skam padi dalam bntuk amorf. Hal ini brpngaruh pada hasil adsorpsi, karna pada bntuk amorf akan diprolh volum pori yang paling baik, shingga jumlah total yang diadsorpsi lbih banyak. Pross adsorpsi slain trgantung pada luas prmukaan juga dipngaruhi olh jumlah volum pori yang trkandung dalam suatu adsorbn. Namun, bsar kofisin dtrminasi (R 2 ) yang dihasilkan blum dapat mwakili ktrbatasan dalam mmprdiksi fnomna yang trjadi dalam adsorpsi. Olh karna itu, paramtr ini tidak dilakukan. Shingga paramtr lain yang dijadikan prtimbangan adalah bsarnya pnyimpangan yang trjadi antara q prcobaan dan q modl., dimana pada kdua isotrm di atas mnunjukkan bahwa pnyimpangan trbsar pada adsorpsi mnggunakan abu skam padi 0-30 msh diprolh dari isotrm Frundlich. Dngan kata lain, isotrm Langmuir dapat mnggambarkan scara lbih baik fnomna adsorpsi yang trjadi dngan adsorbn abu skam padi ukuran 0-30 msh. Sdangkan pada adsorpsi mnggunakan abu skam padi msh, pnyimpangan trbsar didapatkan pada isotrm Langmuir, shingga isotrm Frundlich lbih signifikan untuk mnggambarkan fnomna adsorpsi yang trjadi. Slain itu isotrm Frundlich hanya dapat mnggambarkan dngan baik adsorpsi scara fisik, namun tidak dmikian dngan adsorpsi scara kimia. Padahal adsorpsi yang trjadi pada abu skam padi dalam mnyrap u adalah adsorpsi scara fisik dan scara kimia. Adsorpsi scara fisik (abu skam padi sbagai adsorbn brpori) trjadi pada pori prmukaan abu skam padi, dimana adanya pristiwa pnjrapan partikl adsorbat masuk k dalam poripori abu skam padi olh karna gaya-gaya fisik sprti gaya Van dr Waals. Sdangkan adsorpsi scara kimia trjadi karna trbntuknya ikatan kimia komplks koordinasi antar gugus aktif abu skam padi dngan partikl adsorbat. Namun, banyak hasil pnlitian yang cocok dngan isotrm Frundlich. Kcocokan trsbut bukan brarti modl isotrm Frundlich mrupakan modl yang paling bnar, tapi karna sjauh ini blum ada modl isotrm yang brlaku umum (Notodarmojo, 2005). Pngaruh Waktu Kontak Pada ksprimn batch kali ini dilakukan pngadukan dngan mnggunakan stirr slama 60 mnit dngan tujuan mnambah kontak antara abu skam padi dan larutan uso 4.5H 2 O shingga pnurunan konsntrasi u dalam larutan dapat cpat trjadi. Pnurunan trjadi scara prlahan-lahan, smakin lama waktu kontak maka prsn pnurunan konsntrasi u juga smakin bsar. Hal ini disbabkan karna smakin lama waktu kontak, brarti smakin bsar ksmpatan abu skam padi untuk mnjrap ion u 2+. Dari analisa statistik yang dilakukan dngan mnggunakan SPSS 2.0 (Pratisto, 2005) trlihat dari hubungan korlasi antara waktu kontak dngan konsntrasi akhir tmbaga (u) mnunjukkan hubungan yang sangat rat (- 0,709) dan brpola ngatif. Ini brarti bahwa smakin lama kontak antara limbah dngan abu skam padi maka smakin brkurang konsntrasi akhir tmbaga (u) yang ada. Pngaruh Pnambahan Brat Adsorbn Pnambahan brat abu skam padi yang paling brpngaruh adalah pada brat abu 30 gram dimana pnurunan kadar u 2+ adalah 45,693% untuk abu skam padi dngan ukuran 0-30 msh dan pnurunan kadar u 2+ adalah 87,803% untuk abu skam padi dngan ukuran msh. Dari uji T analisa statistik yang dilakukan dngan mnggunakan SPSS 2.0 mnjlaskan bahwa ukuran butir mdia tidak mmiliki prbdaan yang nyata trhadap konsntrasi tmbaga (u). Hal ini ditunjukkan olh signifikansi sbsar 3,47 (>0,05). Dmikian pula pada uji ANOVA yang mnunjukkan bahwa tidak trdapat prbdaan yang signifikan antara brat mdia yang digunakan trhadap konsntrasi tmbaga (u), ini ditunjukkan olh nilai signifikansi sbsar 0,36 (>0,05). Smakin banyak jumlah abu skam padi yang ditambahkan, prsn pnurunan konsntrasi u juga smakin bsar. Hal ini disbabkan karna smakin banyaknya jumlah abu skam padi yang ditambahkan brarti smakin banyak pula pori-pori dalam abu skam padi yang dapat mnjrap ion u 2+ dalam larutan uso 4. 5H 2 O. Shingga jumlah ion u 2+ mnjadi brkurang lbih banyak Pngaruh Ukuran Mdia Adsorbn Pada prcobaan batch diprolh hasil bahwa ukuran abu skam padi yang paling optimal dalam pnyisihan ion u 2+ ialah ukuran msh dngan pncapaian fisinsi 87,803% sdangkan untuk ukuran mdia 0-30 msh fisinsinya mncapai 45,693%, shingga abu skam padi dngan ukuran msh akan digunakan dalam prcobaan kontinyu. Dari uji Post Hoc analisa statistik yang dilakukan dngan mnggunakan SPSS 2.0 trlihat tidak adanya prbdaan konsntrasi yang signifikan pada variasi butir mdia yang digunakan (tidak ada tanda *). Hal ini ditunjukkan dngan nilai probabilitas (Sig) >0,05 yang brarti non signifikan. Hal ini ssuai dngan Bnfild dan Larry 982 dalam Anastasia 2006, bahwa smakin kcil ukuran mdia TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

6 yang digunakan maka akan smakin mmprluas prmukaan bidang kontak shingga akan mmprcpat pross adsorpsi yang trjadi. Dngan luas prmukaan yang smakin bsar maka kmungkinan trjadinya pnjrapan u juga smakin bsar. Hal ini ditunjukkan olh pnurunan kadar u yang lbih banyak. Prcobaan Kontinyu Prcobaan Kontinyu Dngan Konsntrasi Influn 4 mg/l, Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh Efisinsi Pnyisihan (%) Kurva Efisinsi Untuk Influn 4 mg/l, Dbit 222 ml/mnit dan Ukuran Mdia msh Gambar 7 Kurva Efisinsi Untuk o 4 mg/l Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh (Sumbr : Hasil Pnlitian, 2007) Prcobaan Kontinyu Dngan Konsntrasi Influn 8 mg/l, Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh Efisinsi Pnyisihan (%) Kurva Efisinsi Untuk Influn 8 mg/l, Dbit 222 ml/mnit dan Ukuran Mdia msh Gambar 8 Kurva Efisinsi Untuk o 8 mg/l Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh (Sumbr : Hasil Pnlitian, 2007) Prcobaan Kontinyu Prcobaan Kontinyu Dngan Konsntrasi Influn 2 mg/l, Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh Efisinsi Pnyisihan (%) Kurva Efisinsi Untuk Influn 2 mg/l, Dbit 222 ml/mnit dan Ukuran Mdia msh Pmbahasan Prcobaan Kontinyu Prbandingan Pola Adsorpsi Prbandingan pola adsorpsi dapat diktahui dngan mmbuat kurva trobosan dari prcobaan kontinyu yang dilakukan. /o (mg/l),00 0,90 0,80 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,0 0,00 Kurva Trobosan Untuk Brbagai Variasi Konsntrasi mg/l 8 mg/l 2 mg/l Gambar 0 Kurva Trobosan Untuk Brbagai MacamVariasi Konsntrasi Influn (Sumbr : Hasil Pnlitian, 2007) Dari kurva trobosan trlihat bahwa kurva trobosan untuk konsntrasi 2 mg/l lbih curam dibandingkan kurva trobosan untuk konsntrasi 8 mg/l dan 4 mg/l maka dapat disimpulkan bahwa smakin bsar konsntrasi influn maka smakin curam pula kurva trobosan yang dihasilkannya. Kurva trobosan yang curam disbabkan karna adanya zon prpindahan massa yang pndk. Karna smakin pndk zona prpindahan massa maka akan smakin cpat mncapai titik tmbus dan titik jnuh. Mnurut Mc ab (993), smakin pndk zona aktif mnunjukkan bahwa pnggunaan mdia adsorbn sudah tidak fisin untuk dipakai Brikut ini adalah waktu titik tmbus dan titik jnuh untuk brbagai variasi influn. Tabl 5 Waktu Titik Tmbus dan Titik Jnuh Untuk BrbagaiVariasi Influn Konsntrasi Waktu titik tmbus (jam) Waktu titik jnuh (jam) 4 mg/l,05 20,5 8 mg/l 0,92 8,03 2 mg/l 0,5 4,6 Efisinsi Pnyisihan (%) Kurva Efisinsi Untuk Brbagai Variasi Konsntrasi Gambar 9 Kurva Efisinsi Untuk o 2 mg/l Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh (Sumbr : Hasil Pnlitian, 2007) 4 mg/l 8 mg/l 2 mg/l Gambar KurvaEfisinsi Untuk Brbagai MacamVariasi Konsntrasi Influn TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

7 Dari gambar kurva fisinsi diatas dapat dilihat adanya pnambahan waktu pada fisinsi pnyisihan bila konsntrasi influn dalam larutan brtambah kcil. Hal ini mnunjukkan bahwa pnurunan konsntrasi larutan akan mnybabkan pningkatan kmampuan adsorpsi abu skam padi trhadap u dalam larutan. Prhitungan k dan q 0 Prcobaan Kontinyu Dngan Konsntrasi Influn 4 mg/l, Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh Didapat nilai: k 0,060 ml/mg.dtik q0 0,7734 mg/g shingga prsamaan Thomas yang dihasilkan: o + 0,060 / Q(0,7734M o. Prcobaan Kontinyu Dngan Konsntrasi Influn 8 mg/l, Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh Didapat nilai: k 0,00938 ml/mg.dtik q0,85 mg/g shingga prsamaan Thomas yang dihasilkan: o + 0,00938 / Q(,85M o. Prcobaan Kontinyu Dngan Konsntrasi Influn 2 mg/l, Dbit 222 ml/mnit, dan Ukuran Mdia msh Didapat nilai: k 0,00743 ml/mg.dtik q0,3376 mg/g shingga prsamaan Thomas yang dihasilkan: o + 0,00743/ Q(,3376M o. Dari prhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk konsntrasi u sbsar 2 mg/l mmpunyai kapasitas adsorpsi yang lbih bsar jika dibandingkan dngan konsntrasi u sbsar 4 mg/l dan 8 mg/l. Ttapi mmiliki kcpatan adsorpsi yang lbih kcil dibandingkan dngan konsntrasi u sbsar 4 mg/l dan 8 mg/l. Nilai kapasitas adsorpsi yang lbih bsar pada konsntrasi u 2 mg/l mngakibatkan mdia adsorbn cpat mngalami jnuh, shingga titik jnuh lbih cpat trcapai dibandingkan dngan konsntrasi u sbsar 4 mg/l dan 8 mg/l. Ksimpulan. Efisinsi pnyisihan u trbaik pada prcobaan batch diprolh pada abu skam padi dngan ukuran mdia msh, dngan brat mdia 30 gram yaitu sbsar 52,8% - 87,803%. Efisinsi pnyisihan u pada ksprimn kontinyu dngan ukuran mdia msh sbsar 94,98% - 97,0%. 2. Prcobaan adsorpsi dngan prcobaan batch adalah: a. Untuk 0-30 msh, prsamannya mngikuti prsamaan Langmuir yaitu q b. Untuk msh, prsamannya mngikuti prsamaan Frundlich yaitu 0,4556 q 0, Prcobaan adsorpsi dngan prcobaan kontinyu adalah: a. Untuk konsntrasi awal 4 mg/l: o + 0,060 / Q(0,7734 M o. b. Untuk konsntrasi awal 8 mg/l: o + 0,00938 / Q(,85M o. c. Untuk konsntrasi awal 2 mg/l: o + 0,00743/ Q(,3376M o. 4. Titik Tmbus dan titik jnuh yang dihasilkan pada kolom kontinyu adalah: a. o 4 mg/l, titik tmbus,05 jam dan titik jnuh 20,5 jam. b. o 8 mg/l, titik tmbus 0,92 jam dan titik jnuh 8,03 jam. c. o 2 mg/l, titik tmbus 0,5 jam dan titik jnuh 4,6 jam. 5. Nilai k dan qo yang dihasilkan pada kolom kontinyu adalah: a. o 4 mg/l, k 0,060 ml/mg.dtk dan q 0 0,7734 mg/g. b. o 8 mg/l, k 0,00938 ml/mg.dtk dan q 0,85 mg/g. c. o 2 mg/l, k 0,00743 ml/mg.dtk dan q 0,3376 mg/g. Saran. Mngingat banyaknya faktor yang mmpngaruhi pada pross adsorpsi scara kontinyu, maka prlu adanya pnlitian lbih lanjut dngan brbagai variabl shingga diprolh gambaran yang lngkap untuk mrumuskan suatu modl. 2. Prlu digunakan rntang uji yang cukup bsar pada stiap variabl yang digunakan pada pnlitian slanjutnya, shingga prbdaan hasil stiap variabl dapat trlihat lbih jlas. TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

8 3. Aplikasi modl di lapangan lbih konomis jika mnggunakan sistm kolom kontinyu. Daftar Pustaka. Anindratia, Prima Uji Kmampuan Abu Skam Padi sbagai Mdia Adsorpsi Untuk Mnurunkan Kadar Sng (Zn) dari Limbah air Industri Galvanisasi Logam (Skripsi S-). Jurusan Tknik Lingkungan, Fakultas Tknik. Univrsitas Dipongoro: Smarang. 2. Ecknfldr Industrial Watr Pollution ontrol. Mc Graw Hill Book ompany: Singapor. 3. Haryanto Pnjrapan Tmbaga (II) dalam Limbah dngan Bbrapa Jnis Tanah (Tanah Brlmpung, Tanah Lmpung Brpasir dan Tanah Pasir) (Tsis Pasca Sarjana). Manajmn Ilmu Lingkungan, Univrsitas Dipongoro: Smarang. 4. Mc ab,warrn.l Unit Opration of hmical Enginring.Fifth Edition. Mc Graw Hill: Singapor. 5. Montgomry, Jams. E Watr Tratmnt Principls and Disposal. John Wily & Sons Inc: anada. 6. Notodarmojo, Suprihanto Pncmaran Air dan Air Tanah.. ITB Prss: Bandung. 7. P.R., Anastasia Uji Kmampuan Abu Endapan Batu Bara Untuk Mnurunkan Kadar Logam Brat (Pb) Pada Industri Prctakan dngan Pross Batch dan Kontinu (Skripsi S-). Jurusan Tknik Lingkungan, Fakultas Tknik. Univrsitas Dipongoro: Smarang. 8. Pratisto, Arif ara Mudah Mngatasi Masalah Statistik dan Rancangan Prcobaan dngan SPSS 2. PT. Elx Mdia Komputindo: Jakarta. 9. Rynolds, Tom, D Unit Oprations and Procsss in Environmntal Enginring. Wadsworth Inc: alifornia. 0. Sawyr, lair N,t all hmistry for Environmntal Enginring and Scinc Fifth Edition. Mc Graw Hill: Nw York.. Sundstorm, Donald W., and Hrbrt E. Kli Wast Watr Tratmnt. Prntic- Hall, Inc. Englwood liffs, N.J : USA. 2. Supriyanto, Endi dan Irwan Adinanta Pmanfaatan Abu Skam Padi Sbagai Kation Exchangr F 2+ dngan Mnggunakan Fluidizd Bd olumn. Jurusan tknik Kimia Fakultas Tknik Univrsitas Dipongoro: Smarang. TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

9 TEKNIK Vol. 29 No. Tahun 2008, ISSN

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA Kusmiyati 1, Virgita Dwi Rachmatika 2, Dnny Vitasari 3, Ahmad M Fuadi 4 1,2,3,4 Jurusan Tknik Kimia Univrsitas

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI DENI SWANTOMO, NOOR ANIS KUNDARI, SATRIAWAN LUHUR PAMBUDI Skolah Tinggi Tknologi Nuklir-Badan Tnaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari P.O.Box 6101

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA.1 Komposisi Abu Skam Padi Bbrapa studi tlah dilakukan untuk mnganalisis kadar silika di dalam abu skam padi. Trdapat prbdaan tntang kadar silika dalam abu skam padi yang kmungkinan

Lebih terperinci

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tknologi, dan Kshatan ISSN 2089-3582 KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT 1 Munawar 1 Jurusan Tknik Kimia Politknik Ngri Lhoksumaw, Jl. B. Ach - Mdan Km. 280,

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS Irwanda Pratama 1*, Lia Dstiarti 1, Nurlina 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Univrsitas Tanjungpura, Jln. Prof. Dr. H. Hadari

Lebih terperinci

Penjerapan Ion Logam Cadmium dalam Larutan Encer Menggunakan Baggase Fly Ash Teraktivasi

Penjerapan Ion Logam Cadmium dalam Larutan Encer Menggunakan Baggase Fly Ash Teraktivasi Jurnal Rkayasa Pross, Vol. 4, No., 200 7 Pnjrapan Ion Logam Cadmium dalam Larutan Encr Mnggunakan Baggas Fly Ash Traktivasi Martha Hlsanggi, Agus Prastya* Jurusan Tknik Kimia, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Teh sebagai Adsorben pada Proses Adsorpsi β-karoten yang Terkandung dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Teh sebagai Adsorben pada Proses Adsorpsi β-karoten yang Terkandung dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah Jurnal Rkayasa Kimia dan Lingkungan Vol., No. 2, Hlm. 92-98, Dsmbr 206 ISSN 42-5064, -ISSN 2356-66 DOI: https://doi.org/0.23955/rkl.vi2.5402 Pmanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Th sbagai Adsorbn pada Pross

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT

KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT Ttraslmis chuii PADA PENYERAPAN ION Cr 6+ Tiurlina Sirgar*, dan Yomima Agns Bonay** *Univrsitas Cndrawasih, Jalan Raya Abpura, Kampus UNCEN Jayapura-Papua, **) SMAN 5

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA REACTIVE BLUE 19

PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA REACTIVE BLUE 19 PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA REACTIVE BLUE 19 Hrry Purnama 1), Ambar Rahman Kurnianto 2) 1 Fakultas Tknik, Prodi Tknik Kimia, Univrsitas Muhammadiyah Surakarta mail: hp269@ums.ac.id

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI FENOL DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA PADA ARANG AKTIF

KESETIMBANGAN ADSORPSI FENOL DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA PADA ARANG AKTIF KESETIMBANGAN ADSORPSI FENOL DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA PADA ARANG AKTIF Adsoprtion Equilibrium of Phnol From Liquid Smok of Coconut Shll onto Activatd Carbon Syahrani Kadir 1, Purnama Darmadji

Lebih terperinci

KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN

KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN ADSORBEN Sargassum crassifolium TERAKTIVASI (Adsorption Capacity of Mrcury Using Sargassum crassifolium Activatd Adsorbnt) Imlda H. Silalahi, Titin Anita Zahara dan

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

STUDI KINETIKA ADSORPSI BIRU METILENA PADA KITIN DAN KITOSAN

STUDI KINETIKA ADSORPSI BIRU METILENA PADA KITIN DAN KITOSAN J. Sains MIPA, Dsmbr 2007, Vol. 13, No. 3, Hal.: 171-176 ISSN 1978-1873 ABSTRACT STUDI KINETIKA ADSRPSI BIRU METILENA PADA KITIN DAN KITSAN Eirn G. Fransina dan Mathis F.J.D.P. Tanasal Jurusan Kimia FMIPA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

ADSORBSI LOGAM Cu DARI LIMBAH ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN KARBON AKTIF DALAM KOLOM FIXED BED

ADSORBSI LOGAM Cu DARI LIMBAH ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN KARBON AKTIF DALAM KOLOM FIXED BED DSORBSI LOGM Cu DRI LIMBH ELEKTROPLTING MENGGUNKN KRBON KTIF DLM KOLOM FIXED BED Endang Kwartiningsih* dan Nanda Stiarini** *) Staf Pngajar Jurusan Tknik Kimia Fakultas Tknik UNS **) Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG Horizontal and Vrtical Dformation at Soft Land Ground blow Trial Embankmnt in Kndal, Kaliwungu,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

try 6ul6e4ce6 pue leclulotl3 NVSVI'II=Y NVG VIUIIY HVSSS IV'IVS NVIUISNO NIU3d NVIUSIN;I AISY elully'r x9z0

try 6ul6e4ce6 pue leclulotl3 NVSVI'II=Y NVG VIUIIY HVSSS IV'IVS NVIUISNO NIU3d NVIUSIN;I AISY elully'r x9z0 xgzo - t L0zlv0ltdt]-Il lzd I LnY rc7;9 : on lsellparlral 880 NSSI t,0 rqollo uxr 9Vl, - tl 'lh z'on 9g'to ustuay lully'r NVSVI'II=Y NVG VIUIIY HVSSS IV'IVS IUISNONI NINW NVI III'IYI NVYVIIE3T NHTVX9NSd

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Studi Kesetimbangan Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant (RB) Red F3B pada Selulosa Jerami Padi

Studi Kesetimbangan Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant (RB) Red F3B pada Selulosa Jerami Padi Studi Kstimbangan Adsorpsi Zat Warna Tkstil Rmazol Brilliant (RB) Rd F3B pada Slulosa Jrami Padi Muhammad Ali Zulfikar, Tri Widiyansyah, Sapudin Suwarsa KK Kimia Analitik, Institut Tknologi Bandung Jl.

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang E-mail: kaprawis@yahoo.com ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

ANALISA TRANSFER MASSA DISERTAI REAKSI KIMIA PADA ABSORPSI CO2 DENGAN LARUTAN POTASIUM KARBONAT DALAM PACKED COLUMN

ANALISA TRANSFER MASSA DISERTAI REAKSI KIMIA PADA ABSORPSI CO2 DENGAN LARUTAN POTASIUM KARBONAT DALAM PACKED COLUMN NIS TRNSFER MSS DISERTI RESI IMI PD BSORPSI O DENN RUTN POTSIUM RBONT DM PED OUMN li ltway, usnaryo, Radya Purna Wijaya aboratorium Prpindahan Panas dan Massa Jurusan Tknik imia Fakultas Tknologi Industri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci