Untuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Untuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa."

Transkripsi

1 Untuk semua inta Untuk semua ita-ita Untuk semua kasih sayang Dai keua oangtuaku yang begitu lua biasa.

2 GELOBNG SOLITER INTERNL PD LIRN TUNK (Stui kasus paa luia ua lapisan Oleh: SIDH G544 PROGR STUDI TETIK FKULTS TETIK DN ILU PENGETHUN L INSTITUT PERTNIN BOGOR 6

3 RINGKSN SIDH. Gelombang solite intenal paa alian tunak (Stui kasus paa luia ua lapisan. Dibimbing oleh JHRUDDIN an SISWNDI. Gelombang intenal aalah suatu gelombang yang tejai i bawah pemukaan laut. Kaena gelombang ini tejai i bawah laut, maka gelombang ini tiak telihat seaa kasat mata, tetapi apat teeteksi kebeaaannya beasakan pola tetentu i pemukaan. Salah satu gelombang intenal yang memiliki peanan penting alam aplikasi aalah gelombang solite intenal. Gelombang solite ini begeak tanpa mengalami peubahan bentuk an keepatan seta seing munul paa waktu an tempat yang sama. Keuntungan mengetahui peilaku gelombang solite ini iantaanya alam biang peminyakan aalah paa pembangunan tiang penyangga anjungan minyak yang haus mempehitungkan kekuatan gelombang solite tesebut. Tulisan ini membahas penekatan matematis (yang beupa suatu omulasi Lagange ai gelombang solite intenal. Untuk membatasi masalah, luia yang itinjau aalah luia ieal an memiliki alian yang tunak. Hasil yang ipeoleh aalah beupa pesamaan KV yang meupakan pesamaan geak gelombang intenal. Salah satu penyelesaian pesamaan KV yang itinjau aalah beupa gelombang solite. Untuk lebih jelasnya ibeikan etail ontoh kasus beupa luia ua lapisan. Fluia ua lapisan aalah luia yang teii ai ua lapisan yang masing-masing memiliki apat massa yang konstan.

4 GELOBNG SOLITER INTERNL PD LIRN TUNK (Stui kasus paa luia ua lapisan Skipsi Sebagai salah satu syaat untuk mempeoleh gela Sajana Sains paa Fakultas atematika an Ilmu Pengetahuan lam Institut Petanian Bogo Oleh: SIDH G544 PROGR STUDI TETIK FKULTS TETIK DN ILU PENGETHUN L INSTITUT PERTNIN BOGOR 6

5 Juul : Gelombang Solite Intenal paa lian Tunak (Stui kasus paa luia ua lapisan Nama : Saiah NRP : G544 enyetujui : Pembimbing I, Pembimbing II, D. Jahauin, S. NIP 455 Ds. Siswani, S. NIP 957 engetahui : Dekan Fakultas atematika an Ilmu Pengetahuan lam Institut Petanian Bogo D. I. Yonny Koesmayono, S. NIP Tanggal Lulus :

6 RIWYT HIDUP Penulis ilahikan i Tembilahan paa tanggal 8 Febuai 98 yang meupakan anak keua ai tiga besauaa ai pasangan H. Iham Sai an Hj. Nuasiah. Paa tahun 989 penulis memulai peniikan omalnya i SD Inpes 6 Tekulai Hulu, engan alasan mengikuti oang tua penulis melanjutkan tahun keua peniikan asanya i SD Negei 8 Tembilahan ( Kemuian penulis melanjutkan peniikannya ke SLTP Negei Tembilahan ( an iteuskan ke SU Negei Depok (998-. Penulis iteima i Institut Petanian Bogo melalui jalu UPTN paa pogam stui atematika, Fakultas atematika an Ilmu Pengetahuan lam. Selama kuliah penulis penah akti alam kepenguusan GUTIK selama ua peioe (/ an / an bebeapa kali masuk kealam kepanitiaan i BE FIP IPB.

7 PRKT ssalamualaikum Waahmatullahi Wabaakatuh. Puji syuku kehaiat llah SWT penulis uapkan atas limpahan nikmat yang tiaa hentinya, seta ahmat an iho-nya sehingga penulis apat menyelesaikan skipsi ini. Paa kesempatan ini, penulis ingin menguapkan teima kasih kepaa pihak-pihak yang telah membantu alam penulisan skipsi ini, yaitu :. Kepaa Bapak D. Jahauin, S. selaku pembimbing I an Bapak Ds. Siswani, S. selaku pembimbing II, yang telah membeikan nasehat, aahan, seta bimbingannya.. Untuk keua oang tua yang tak henti-hentinya membeikan ukungan moal an spitual alam menyelesaikan skipsi ini. ji an amak aalah oang tua yang lua biasa bagi penulis.. Untuk kakak an aik penulis, Dina an i, walaupun ai kejauhan masih sempat membeikan pehatian an kasih sayang yang behaga bagi penulis. Untuk paman penulis, Hais kaena bisa menjai seoang kakak laki-laki bagi penulis, seta seluuh keluaga besa H. Sai Lailuk (alm an H.. Nu (alm, khususnya keponakan teinta Tsabita. 4. Untuk Retta sahabat masa sekolah yang masih setia bebagi kisah, eita, tawa, an ai mata. Semoga pesahabatan ini takkan memua itelan waktu. 5. Untuk teman-teman ath 8 yang telah melukis hai-hai penulis engan bebagai wana empat tahun teakhi teutama Nia, Eva, Niken, Feiy, Nanik, Senny, Enah, Hawa, Yana, Lina, Wulan, Siti, seta gam. Teima kasih pula paa Hasi, hai an Niken atas keseiaannya menjai pembahas, seta Devi yang bejuang besama penulis. 6. Untuk seluuh osen atematika IPB yang telah meniik, membimbing seta menuunkan ilmu pengetahuan yang sangat beguna bagi penulis. 7. Untuk seluuh sta TU, Bu e, as Yono, as Bono, as Deni, Bu aissi, as Juana, bak Yanti seta Bu Sam, yang telah banyak membantu penulis ai Tingkat I hingga sekaang, khususnya buat Bu Susi atas oongan an nasehat-nasehat beati sebelum an selama poses tugas akhi ini. 8. Untuk seluuh kakak angkatan 7, 6, an 5 yang telah beseia membagi pengalaman behaga baik alam biang akaemik maupun pejalanan hiup, teutama bak Ia 7. Seta aik angkatan 9 an 4 untuk kebesamaannya. 9. Untuk semua teman-teman masa TPB, khusunya Eka (Kimia 8 an isti (Biologi 8.. Untuk teman-teman i SF khususnya Kak Siti (Teima kasih kaena selalu aa untuk penulis, Baja (Teima kasih untuk anti vius an pinte-pintenya, Reli, mi, Day, Joey, ami ti, Kang Syaie, bak Ena, bak Rani, bak Tina, Ning, Oki, Niia, Wita, Novi, Iwa, Bill, Helmi, besama kalian aa beban yang hilang. Semoga skipsi ini bemanaat bagi pekembangan ilmu pengetahuan an beguna bagi meeka yang membaanya. min. khi kata, Wassalamualaikum Waahmatullahi Wabaakatuh. Bogo, Febuai 6 Saiah

8 DFTR ISI DFTR ISI.vii DFTR GBR..viii DFTR LPIRN viii PENDHULUN Lata Belakang.. Tujuan Sistematika Penulisan LNDSN TEORI.. Pesamaan Dasa Fluia... Syaat Batas etoe simtotik.4 PEBHSN.6 oel an sumsi 6 Fomulasi Langange 7 Pesamaan Geak Gelombang Intenal.8 Solusi Gelombang Solite.9 Contoh Kasus Fluia ua Lapisan SIPULN DFTR PUSTK..

9 DFTR GBR Laju peubahan massa.. Komponen ai elemen luas yang itinjau. Komponen ai elemen luas yang itinjau Hasil solusi pesamaan.. 5 Gais-gais aus moe intenal engan. Gais-gais aus moe pemukaan. Gais-gais aus moe intenal engan DFTR LPIRN... B.. 4 C. 7 D.

10 PENDHULUN Lata Belakang Fluia meupakan at yang apat mengali an membeikan seikit hambatan tehaap peubahan bentuk ketika itekan. at yang temasuk luia aalah at ai an gas. Paa penulisan ini, jenis luia yang ibahas aalah luia mengali. Fluia isebut mengali jika luia itu begeak teus tehaap sekitanya. Jika luia yang mengali tiak mengalami peubahan volume massa jenis ketika itekan, maka alian luia ikatakan tak temampatkan (inompessible. Seangkan, jika alian imana tegangan gese iabaikan, maka alian isebut tak kental (invisi. Fluia yang memiliki siat tak temampatkan, an tak kental isebut luia ieal. Jika keepatan patikel yang ibeikan konstan tehaap waktu, maka alian luia ikatakan tunak. Tulisan ini hanya meninjau luia ieal yang tak beotasi (iotasional an memiliki alian yang tunak (steay. Salah satu enomena yang tejai paa luia aalah gelombang. Gelombang tejai kaena aanya pebeaan apat massa paa batas antaa ua luia. Sepeti gelombang yang teapat i pemukaan ai, gelombang tesebut tejai kaena pebeaan apat massa ai an uaa. Selain gelombang pemukaan (suae wave, teapat juga gelombang yang tejai i bawah pemukaan. Gelombang ini yang isebut gelombang intenal. Gelombang intenal juga apat itemui i atmosi [Chistie, 99]. Salah satu jenis gelombang yang unik aalah gelombang yang hanya memiliki satu punak, isebut gelombang solite. Gelombang solite intenal apat menjai masalah bagi lingkungan, sepeti obohnya tiang penyangga bangunan yang ibangun i laut, naiknya polutan ai asa laut ke pemukaan. asalah-masalah ini memotivasi paa peneliti untuk lebih mengenali kaakteistik an kekuatan gelombang tesebut. otivasi tesebut juga melahikan penulisan kaya ilmiah ini. Suatu penelitian mengenai gelombang intenal alam luia ieal engan apat massa yang tiak konstan ilakukan oleh Long [Long, 95], yaitu engan meninjau alian yang bebentuk tunak, an pesamaan geak yang ipeoleh inyatakan alam ungsi aus. Pesamaan ini selanjutnya isebut pesamaan Long. Dai penelitian Tung [Tung et al., 98], pesamaan Long igunakan untuk memeiksa kebeaaan suatu gelombang solite. Sementaa Gimshaw [Gimshaw, 997], menyatakan bahwa untuk gelombang solite engan simpangan keil, pesamaan Long apat iseehanakan menjai bentuk tunak ai pesamaan Koteweg-e Vies (KV. Dalam tulisan ini, akan imulai engan menuunkan suatu pesamaan asa luia ieal. Pesamaan asa luia ieal tesebut ituunkan ai pinsip kekekalan massa an kekekalan momentum. Kemuian, pesamaan asa yang iapat, iseehanakan engan menggunakan asumsi bahwa luia yang itinjau memiliki alian yang tunak. Fomulasi beasakan asumsi alian tunak akan menggunakan suatu omulasi Lagange, kemuian engan metoe asimtotik membeikan pesamaan geak gelombang intenal. Selanjutnya, penyelesaian pesamaan geak akan imisalkan beupa gelombang solite. Stui kasus paa luia ua lapisan akan ibeikan sebagai ontoh. Fluia ua lapisan aalah luia yang teii atas ua lapisan yang masing-masing memiliki apat massa yang konstan. Tujuan Beasakan lata belakang yang iuaikan i atas, tujuan penulisan ini aalah menyeehanakan pesamaan Long menjai bentuk tunak pesamaan KV engan metoe asimtotik, menai solusi gelombang solite ai pesamaan KV seta peneapan solusi gelombang solite paa luia ua lapisan ai gelombang solite yang ipenuhi. Sistematika Penulisan Seaa umum, tulisan ini teii atas empat bab. Bab Penahuluan memapakan lata belakang pemasalahan an tujuan penulisan. Bab Lanasan Teoi membeikan teoi-teoi yang menunjang pembahasan masalah, sepeti pesamaan asa luia, syaat batas, seta konsep asa metoe asimtotik. Bab Pembahasan menjelaskan penuunan pesamaan geak gelombang intenal engan omulasi Lagange engan stui kasus paa luia ua lapisan. Seangkan Bab Simpulan beisi kesimpulan pokok ai keseluuhan penulisan.

11 LNDSN TEORI Teoi-teoi yang igunakan paa Bab Lanasan Teoi ini, isaikan ai buku [Steete, 948], [Jahauin, 4] an [Hinh, 99]. Paa bagian petama akan ibahas penuunan pesamaan asa luia ieal. Pesamaan ini banyak igunakan alam penuunan pesamaan geak gelombang intenal. Dalam poses penuunan pesamaan geak gelombang intenal akan igunakan suatu metoe yang isebut metoe asimtotik. Pembahasan mengenai metoe asimtotik ibeikan paa bagian keua bab ini. Pesamaan Dasa Fluia Dalam menuunkan pesamaan asa luia ipelukan hukum kekekalan massa an hukum kekekalan momentum. Hukum kekekalan massa paa suatu sistem inyatakan seaa seehana sebagai laju peubahan massa alam elemen luas sama engan selisih antaa massa yang masuk engan massa yang kelua paa elemen luas tesebut. isalkan apat massa luia inotasikan engan, keepatan hoiontal patikel u an keepatan vetikal patikel w. Kaena sistem isis yang i tinjau beupa elemen luas yaitu ua imensi, maka,u an w masing-masing begantung paa kooinat elemen luas an, seta waktu t. u w w u Gamba. Laju peubahan massa Jika u an w masing-masing menyatakan massa yang masuk ke aah hoiontal an vetikal, u an w masing-masing menyatakan massa yang kelua paa aah hoiontal an vetikal, maka laju peubahan massa paa elemen luas yang isajikan alam Gamba beasakan pinsip kekekalan massa apat itulis u w u t w, ( u u t ( ( w w. Jika keua uas pesamaan ( ibagi engan, ipeoleh ( u u t ( ( w w. Untuk an, maka pesamaan menjai ( u ( w. ( t Selanjutnya, jika inotasikan, an q ( u, w, seta notasi tuunan total tehaap waktu sepeti beikut D u w, t maka pesamaan ( apat inyatakan alam bentuk vekto D ( q. (4 Kaena luia ieal, beati tak temampatkan, maka D, (5 sehingga ai pesamaan (4 membeikan q. (6 Pesamaan (5 an (6 masing masing apat itulis u w, (7 u w. Pesamaan (7 isebut pesamaan kontinuitas luia yang tak temampatkan. Selanjutnya, hukum kekekalan momentum inyatakan sebagai laju peubahan momentum sama engan selisih ai momentum yang

12 w u w w u u u u u w u w w u w w Gamba. Komponen ai elemen luas yang itinjau masuk engan momentum yang kelua itambah gaya-gaya yang bekeja paa elemen luas yang itinjau. Untuk menyatakan hukum kekekalan momentum tesebut seaa matematis, panang elemen luas alam ua komponen, yaitu komponen- an komponen- yang masing-masing iillustasikan paa Gamba an Gamba. Peubahan ata-ata momentum paa aah aalah ( u ( uu uu t ( wu wu (8 ( P P, seangkan peubahan ata-ata momentum paa aah ( aalah w ( uw uw t ww ww (9 ( ( P P g. Bentuk u t aalah laju peubahan momentum alam elemen luas paa komponen-, an bentuk w t aalah peubahan momentum elemen luas paa komponen-. Kaena luia ieal, beati luia tak kental, maka tegangan gese iabaikan. Jai bentuk ( P P paa pesamaan (8 menyatakan jumlah gaya yang bekeja paa komponen-, seangkan bentuk ( P P g paa pesamaan Gamba. Komponen ai elemen luas yang itinjau (9 menyatakan jumlah gaya yang bekeja paa komponen-. Untuk menyeehanakan pesamaan (8 an (9, keua uas ai pesamaan tesebut ibagi oleh an untuk, ipeoleh ( u ( wu ( wu P, t ( ( w ( uw ( ww P g, t ( masing-masing paa komponen an. Dengan menggunakan pesamaan kontinuitas untuk luia tak temampatkan, pesamaan ( an ( menjai Du P, ( Dw P g, apat juga itulis ( ut uu wu P, ( ( w t uw ww P g. Pesamaan ( seing isebut sebagai pesamaan momentum (pesamaan Eule. Dengan emikian, ai pesamaan (7 an (, pesamaan asa luia ieal ibeikan alam sistem pesamaan beikut: u w, w, ( ut uu wu P, ( w uw ww P g. t t Dua pesamaan petama aalah pesamaan kontinuitas, seangkan ua pesamaan teakhi aalah pesamaan Eule. u

13 Syaat Batas Beikut ini akan ibahas syaat batas kinematik an syaat batas inamik. Syaat batas kinematik tejai kaena geak patikel, seangkan syaat batas inamik tejai kaena aanya gaya-gaya yang bekeja paa luia. isalkan kuva yang membatasi ai an uaa engan pesamaan (, t. Bentuk implisit ai pesamaan kuva apat inyatakan engan S(,, t (, t, sehingga ipeoleh DS. (4 Beasakan notasi tuunan total, pesamaan (4 menjai u w i (,. (5 t t Pesamaan (5 isebut syaat batas kinematik paa pemukaan luia. Beikut ini akan ituunkan syaat batas inamik. Dalam notasi vekto pesamaan ( itulis Dq p g. (6 Dengan menggunakan notasi tuunan total ipeoleh Dq tq ( q. q. (7 Pesamaan (7 apat itulis Dq tq ( q ( q ( q. Jika patikel luia iasumsikan tak beotasi ( q, maka teapat suatu ungsi skala (,, t yang isebut keepatan potensial an memenuhi q. Pesamaan (7 menjai Dq t ( ( (. (8 Selanjutnya, substitusi pesamaan (8 ke alam pesamaan (6, kemuian setelah iintegalkan tehaap kooinat uang, ipeoleh P ( g C( t (9 t engan C ( t ungsi sembaang ai t, seangkan peubah menyatakan ketinggian patikel yang iamati ai asa. Pesamaan (9 isebut sebagai pesamaan Benoulli. Kaena C ( t hanya ungsi ai t, maka apat igabung ke alam ungsi. Untuk itu misalkan C( t an tekanan uaa konstan, maka pesamaan (9 apat itulis ( t g i (,. t ( Pesamaan ( isebut syaat batas inamik paa pemukaan luia. etoe simtotik Salah satu aa untuk menyelesaikan masalah nilai batas / N aalah engan menggunakan etoe simtotik. Penyelesaian engan metoe ini inyatakan alam bentuk eet alam bentuk uaian asimtotik. isalkan n n ( t,, : R R R R kontinu n tehaap t R an R, an > meupakan paamete keil. Fungsi mempunyai uaian tehaap paamete keil. Untuk kasus yang khusus, mempunyai uaian Taylo tehaap, yaitu ( t,, ( t,, ( t, n ( t, n ( t, engan koeisien,, begantung paa t an. Pehatikan masalah nilai awal beikut: & 4 & 4,, engan syaat awal (, & (. Solusi eksak yang ipeoleh aalah t ( t e os t t e sin t kan iai solusi masalah i atas engan metoe asimtotik. isalkan solusi pesamaan tesebut alam bentuk uaian asimtotik: ( t ( t ( t ( t Substitusikan pemisalan solusi i atas ke alam pesamaan ieensial, koeisien untuk membeikan pesamaan && 4, seangkan koeisien membeikan pesamaan & 4 4&, an seteusnya ipeoleh & n 4 4&, n,,. n Selanjutnya, engan menggunakan syaat awal n

14 , &,,, n,,.. n & n ipeoleh : t os t ( ( t sin ttos t, Sehingga solusi N engan metoe asimtotik aalah ( os ( sin os t t t t t. Solusi masalah nilai awal i atas baik seaa eksak maupun engan metoe asimtotik iilustasikan paa Gamba 4 engan menggunakan.. Paa Gamba 4, telihat bahwa solusi eksak an solusi engan metoe asimtotik tiak jauh bebea sehingga apat isimpulkan bahwa metoe asimtotik apat igunakan untuk menyelesaikan suatu masalah nilai awal solusi eksak solusi asimtotik Gamba 4. Pebaningan solusi N eksak engan solusi N metoe asimtotik

15 PEBHSN oel an sumsi Tinjau pesamaan asa luia ieal yang telah ipeoleh paa bagian sebelumnya, sepeti beikut: t u w, u w, ( ut uu wu P, ( w uw ww P g. t ( Selanjutnya, gunakan asumsi alian luia yang tunak. Ilustasi ai asumsi ini, ijelaskan engan memisalkan suatu gelombang ioto, an gelombang tesebut begeak seakan-akan bingkai oto yang begeak, sehingga keepatan gelombang sama engan keepatan bingkai, gelombang tesebut akan teus begeak misalkan ke aah kanan engan keepatan, maka kooinat oto X apat itulis X t, sehingga. X, t X Oleh kaena itu, bentuk tunak ai pesamaan (a apat itulis X u X w, U X w engan U u. Sementaa ai pesamaan (b ipeoleh U X w. Dengan aa yang sama, ipeoleh bentuk tunak ai pesamaan ( an (. Untuk memuahkan penulisan, notasi U paa setiap pesamaan itulis alam notasi u, sepeti paa pesamaan beikut u w, u w, ( uu wu P, ( uw ww P g. ( Pesamaan ( aalah pesamaan asa luia ieal engan alian tunak. Pesamaan ini akan iseehanakan menjai pesamaan Long. Untuk itu, tuunkan pesamaan ( tehaap an pesamaan ( tehaap, masing-masing ipeoleh ( uu wu P, ( uw ww P g. Eliminasi P menghasilkan uu ( wu uw Kemuian jika imisalkan ( g. ww ( ξ w u, maka pesamaan ( menjai Dξ u w g u w, (4 engan D u w. Selanjutnya, einisikan ungsi aus, yaitu ungsi yang memenuhi u, an w. (5 Beasakan pesamaan (a, ipeoleh D, sehingga hanya begantung paa, misalkan. Jika pesamaan (5 isubstitusikan ke alam pesamaan (4 an selanjutnya iintegalkan tehaap kooinat uang, maka ipeoleh (6 g G(, (Penuunan pesamaan (6 apat ilihat paa Lampian engan G aalah konstanta integasi yang apat ipeoleh beasakan konisi upsteam ( ±. Konisi upsteam aalah konisi imana jauh i kii an i kanan gais aus hampi beupa gais luus. Jika konisi upsteam yang ibeikan bebentuk an (, maka g G. (7 Dengan emikian pesamaan (6 menjai g g. (8

16 Pesamaan (8 seing isebut pesamaan Long. Dalam poses penuunan selanjutnya, ipekenalkan peubah tak beimensi beikut ; ;. (9 h h h Beasakan peubah bau ini, pesamaan (8 menjai gh ( (. ( Untuk memuahkan penulisan, maka tana aksen akan ihilangkan. Kaena konisi upsteam yang ibeikan, maka pesamaan ( menjai gh ( (. ( (Penuunan pesamaan ( apat ilihat paa Lampian Untuk memuahkan intepetasi alam penuunan pesamaan geak gelombang intenal, maka akan igunakan omulasi sepeti beikut ini. Fomulasi Lagange Fomulasi Lagange ipeoleh engan memisalkan (,. Dengan menggunakan atuan antai ipeoleh,,., ( Jika pesamaan ( isubstitusikan ke alam pesamaan (, ipeoleh gh Khususnya (. ( (, (, (4 engan, pesamaan ( menjai N. ( ( (5 (Penuunan pesamaan (, ( an (5 apat ilihat paa Lampian B Pesamaan (5 belaku paa aeah < <, seangkan untuk an ipeoleh engan aa beikut. Untuk, iasumsikan asa ata sehingga w,. Hal ini beakibat tiak tejai gelombang i asa pemukaan (i. Jai i, nilai. Seangkan untuk, syaat batas inamiknya bebentuk ( g, i. (6 (Penuunan pesamaan (6 apat ilihat paa Lampian B Kemuian, engan menggunakan peubah paa pesamaan (9, pesamaan (6 menjai (. (7 Untuk memuahkan penulisan, hilangkan tana aksen paa pesamaan (7. Selanjutnya, substitusikan pesamaan ( an paa pesamaan (4 ke alam pesamaan (7, sehingga ipeoleh (. (8 ( Dengan emikian pesamaan geak gelombang intenal paa luia ieal untuk

17 alian tunak alam omulasi Lagange ibeikan oleh ( ( N, engan konisi batas, i (, i (. (9 (4 Selanjutnya akan itentukan solusi pesamaan (9 engan syaat batas paa pesamaan (4 engan menggunakan metoe asimtotik. Pesamaan Geak Gelombang Intenal Jika pesamaan (9 iuaikan, maka ipeoleh ( engan Q N ( Q. 4 ( (. 5 ( (4 (Penuunan pesamaan (4 an (4 apat ilihat paa Lampian C Selanjutnya, misalkan uaian asimtotik ai an bebentuk ( X ( X,, (4,, (44 engan suatu paamete keil yang menyatakan amplituo gelombang an X, yang menyatakan panjang gelombang yang itinjau ukup panjang. Jika pesamaan (4 an (44 kemuian isubstitusikan ke alam pesamaan (4 an (4, maka koeisien membeikan pesamaan beikut ( N, < <, (45,. Kemuian, engan menggunakan pemisahan peubah, yaitu ( X (, (46 pesamaan (45 membeikan masalah nilai eigen untuk (, yaitu ( N, < <,,. Selanjutnya koeisien membeikan ( N F,, (47 < <, (48 engan F XX (49 an. (5 Jika paa pesamaan (46 isubtitusikan ke alam pesamaan (49 an (5, maka ipeoleh F XX ( ( (5 an. (5 Dengan emikian ipeoleh ua masalah nilai eigen, yaitu untuk paa pesamaan (47 an untuk paa pesamaan (48. (Penuunan pesamaan (45, (48, (49, an (5 apat ilihat paa lampian C. asalah nilai batas paa pesamaan (48 akan mempunyai penyelesaian jika memenuhi

18 konisi teselesaikan (solvability onition beikut (. F (5 [Jahauin,] Jika F paa pesamaan (5 an paa pesamaan (5 isubstitusikan ke alam pesamaan (5, lalu ilakukan integal pasial, maka ipeoleh µ δxx, (54 engan koeisien µ an δ bebentuk µ, (55 δ. (56 (Penuunan pesamaan (54, (55 an (56 apat ilihat paa lampian C Pesamaan (54 biasa isebut engan pesamaan KV alam bentuk tunak. Solusi Gelombang Solite Beikut ini akan itentukan solusi pesamaan (54 alam bentuk gelombang solite. Untuk itu, kalikan setiap uas paa pesamaan (54 engan X, kemuian iintegalkan, sehingga ipeoleh µ δ X, 6 G engan G aalah konstanta integasi. Jika iasumsikan penyelesaian beupa gelombang solite ( an seluuh tuunannya nol i upsteam, maka G. Sehingga pesamaan i atas menjai µ 6 δ X. (57 Pesamaan (57 apat iselesaikan sepeti beikut. Beasakan pesamaan (57 ipeoleh X ( µ, δ X. µ δ Jika keua uas iintegalkan, ipeoleh Sehingga tanh µ X δ µ tanh X, 4δ se h X X. (58 µ 4 δ Dengan emikian ipeoleh solusi gelombang solite bagi pesamaan KV (54 sebagai beikut X a seh βx (59, engan µa an µ a β. (6 δ Beasakan pesamaan (6, ipeoleh tiga paamete gelombang intenal, yaitu a, β, an. Jika salah satu paamete iketahui, maka ua paamete lainnya apat iketahui. Seaa singkat, jika ata isis beupa apat massa an kealaman luia iketahui, maka untuk mempeoleh simpangan, panjang gelombang an keepatan phase gelombang intenal ilakukan engan langkah beikut. Langkah petama menentukan ungsi eigen an nilai eigen beasakan pesamaan (5. Langkah keua aalah menghitung koeisien pesamaan KV yaitu µ an δ beasakan pesamaan (55 an (56. Langkah ketiga, menentukan bentuk ( X engan an β ai pesamaan (6. Untuk lebih jelasnya, ibeikan ontoh kasus beikut ini. Contoh Kasus Fluia Dua Lapisan Tinjau suatu luia ua lapisan. Fluia ua lapisan aalah suatu luia yang teii ai ua lapisan yang masing-masing lapisan mempunyai apat massa yang konstan. Gelombang intenal munul paa batas keua lapisan tesebut. Gelombang ini biasa isebut gelombang inteaial. lian ai an minyak alam pipa, seta alian lumpu i suatu peaian aalah seikit ontoh ai gelombang inteaial. isalkan apat massa luia ua lapisan yang akan ibahas ibeikan alam bentuk :.

19 , jika < (, jika < an (, (6 sepeti ibeikan alam [Gimshaw, 997]. Penyelesaian masalah nilai eigen (47, yaitu ungsi eigen bebentuk :, jika < (, jika <. (6 (Penuunan pesamaan (6 apat ilihat paa lampian D Seangkan nilai eigen itentukan sebagai beikut. Pesamaan (47a iintegalkan ai ξ ke ξ. Kemuian ibuat ξ, untuk mempeoleh pesamaan beikut: 4 ( ( (. (6 (Penuunan pesamaan (6 apat ilihat paa lampian D Beasakan pesamaan (6, ipeoleh aanya ua penyelesaian untuk. Keua penyelesaian untuk bekaitan engan gelombang intenal (moe intenal an gelombang paa pemukaan bebas (moe pemukaan. Untuk moe intenal bebentuk ( ( ( 4( ( ( Seangkan untuk moe pemukaan, bebentuk (. (64 ( ( 4( ( ( (65 Paa moe intenal ipilih, aga maksimum ai sama engan satu. Lalu,. engan alasan yang sama, paa moe pemukaan bebentuk :. Kemuian, engan menggunakan Sotwae athematia 5, eet Taylo ai tehaap yang ibeikan paa pesamaan (64 an (65 aalah ( O (66 an { ( O( }, (67 masing-masing untuk moe intenal an moe pemukaan. Keepatan ase gelombang intenal an gelombang pemukaan yang ibeikan masing-masing paa pesamaan (66 an (67 menggunakan asumsi yang ukup keil engan kata lain. Untuk mengintepetasikan besaan-besaan yang ibeikan i atas, maka beikut ini ibeikan suatu ontoh ata, yaitu.5, a.,. an.. Untuk moe intenal, ai pesamaan (66 ipeoleh Selanjutnya, engan memilih, maka ungsi eigen bebentuk., jika. < (.89559, jika.. (68 seangkan koeisien pesamaan KV, yaitu µ an δ masing-masing ihitung ai pesamaan (55 an (56, ipeoleh µ.9956 an δ.454. Selanjutnya, kaena β benilai positi pilih a., sehingga ai pesamaan (6, ipeoleh.7 an β.549. Dengan emikian bentuk ( X paa moe intenal ibeikan oleh ( X (. seh (.68X.

20 Kaena gais-gais aus inyatakan engan ( X (, maka simpangan maksimum gelombang akan teapai i batas antaa keua luia, yaitu paa saat ( menapai maksimum. Hal ini apat ilihat paa Gamba β X Gamba 5. Gais-gais aus moe intenal engan. Sementaa untuk moe pemukaan, ipeoleh 4.466, an ungsi eigen bebentuk..959, jika. < (.9955 (.955, jika (74 seangkan koeisien pesamaan KV, µ an δ masing-masing ihitung ai pesamaan (55 an (56, ipeoleh µ 6.69 an δ Selanjutnya ai pesamaan (6, ipeoleh.9 an β.994. Sehingga ipeoleh bentuk ( X paa moe pemukaan, yaitu ( X (. seh ( X. Kaena gais-gais aus inyatakan engan ( X (, maka simpangan maksimum gelombang akan teapai i pemukaan luia, yaitu paa saat ( menapai maksimum. Hal ini apat ilihat paa Gamba 6. Selanjutnya, untuk moe intenal engan ata yang sama namun engan ketebalan yang bebea, akan iai bentuk gelombang solitenya. isalkan. 6 ipeoleh Selanjutnya, engan memilih, maka ungsi eigen bebentuk ( β X Gamba 6. Gais-gais aus moe pemukaan.6, jika.6 < (.8856, jika.6.6 (75 seangkan koeisien pesamaan KV, yaitu µ an δ masing-masing ihitung ai pesamaan (55 an (56, ipeoleh µ an δ Selanjutnya, kaena β benilai positi pilih a., sehingga ai pesamaan (6, ipeoleh.6674 an β.55. Dengan emikian bentuk ( X paa moe intenal ibeikan oleh ( X (. seh (.8768X, engan kuva ( X ( ibeikan paa Gamba 7. Paa Gamba 7, gelombang solite i. 6 (yaitu paa batas keua luia beupa epesi. Hal ini bebea engan bentuk gelombang solite i batas keua luia paa kasus. yang beupa elevasi, sepeti ibeikan paa Gamba 5. Selain itu, ipemukaan gelombang elati keil an beupa elevasi β X Gamba 7. Gais-gais aus moe intenal engan.6

21 SIPULN Pesamaan asa bagi gelombang intenal ituunkan beasakan asumsi luia ieal yang iotational. sumsi tunak membeikan suatu pesamaan alam ungsi aus yang isebut pesamaan Long. Selanjutnya, gelombang engan simpangan yang keil, pesamaan Long alam peubah Langange apat iseehanakan menjai pesamaan KV. Dalam poses penuunan pesamaan KV, metoe asimtotik igunakan untuk menapatkan pesamaan geak bagi gelombang intenal paa luia ieal yang iotational. Hasilnya beupa ua masalah nilai eigen yang membeikan pesamaan KV beasakan konisi teselesaikan ai keua masalah nilai eigen tesebut. Penyelesaian pesamaan KV alam bentuk gelombang solite menghasilkan tiga paamete gelombang intenal, yaitu simpangan gelombang, panjang gelombang an keepatan phase gelombang. Jika salah satu paamete iketahui, maka ua paamete lainnya apat iketahui. Dalam aplikasinya paa luia ua lapisan, ipeoleh bahwa simpangan tebesa ai gelombang solite teapai i batas antaa keua luia, bebea engan moe pemukaan yang menapai simpangan tebesa paa pemukaan. Untuk moe intenal, jika lapisan atas lebih besa ai lapisan bawah gelombang beupa elevasi. Sebaliknya, gelombang beupa epesi, apabila ketebalan lapisan atas lebih keil ai lapisan bawah. DFTR PUSTK. Chistie, D.R. 99. The oning Gloy o The Gul o Capentaia: a Paaigm o Non Linea Waves in The Lowe tmosphee. ust.eteo.ag. 4, -6. Gimshaw, R Intenal Solitay Waves vanes in Coastal an Oean Engineeing, E. P.L.F. Liu Wol Sientii Pub. Company,, -. Hinh, E.J, 99. Petubation ethos. Cambige Univ. Pess, Cambige. 4. Jahauin, 4. Gelombang solite i selat lombok an simulasi numei enomena moning gloy. PhD-Thesis. Banung : ITB 5. Jahauin, Pujapasetya, S.R,. Gelombang Solite Inteaial Paa lian Tunak. IHI, Vol. 7, No., Long, R.R., 95. Some spets o the Flow o Statiie Fluis, Tellus, 5, Pujapasetya, S.R, 996. Evolution o Waves above Slightly Vaying Bottom: a Vaiational ppoah, Ph-Thesis, Univ. o Twente, The Nethelans. 8. Steete, V.L Flui Dynamis. Gow-Hill Book Company, in 9. Tung, K.K., Chan, T.F., an Kubota, T., 98. Lage mplitue Intenal Waves o Pemanent Fom, Stu. In pp. ath., 66, -44.

22 LPIRN Penuunan pesamaan (6 Substitusikan pesamaan ( ke alam pesamaan (4, engan w u an paa pesamaan (5, ipeoleh. g D ξ Kaena g, maka, g D ξ. g D ξ Kaena u w ξ an, w u D maka g D u w D. g D Setelah iintegalkan tehaap kooinat uang, pesamaan i atas menjai G g. Penuunan pesamaan ( Beikut aalah pesamaan (8. g g Dengan menggunakan peubah tak beimensi ; h ; h, h ke alam pesamaan (8 ipeoleh h g h h g h h h h h h h h h h h jika setiap uas ikuangi engan h g h, maka ipeoleh gh h h Kaena, h h maka. gh Setelah tana aksen ihilangkan an (, pesamaan i atas apat itulis. gh

23 LPIRN B Penuunan pesamaan ( an ( Untuk menapatkan pesamaan (, telebih ahulu ituunkan pesamaan (. isalkan, (, maka ipeoleh ai ipeoleh ai ipeoleh ai ipeoleh ai. Jika keempat pesamaan ai pesamaan ( isubstitusi ke alam pesamaan (, ipeoleh gh. gh

24 Kalikan semua uas engan, kemuian kuangkan paa uas kii, maka. gh Jika keua uas ikalikan, maka. gh Penuunan pesamaan (5 Dengan tansomasi, (, (, pesamaan ( apat itulis gh Kaena an, maka pesamaan i atas menjai gh gh N N engan N an gh. Penuunan pesamaan (6 Dalam notasi vekto pesamaan ( an ( itulis g. p q D (6. Dengan menggunakan notasi tuunan total ipeoleh. q. q q D (6. Pesamaan (6. apat itulis. q q q q D Jika patikel luia iasumsikan tak beotasi q, maka teapat suatu ungsi skala t,, yang isebut keepatan potensial, an memenuhi. q Pesamaan (6. menjai. Dq (6.

25 Dengan substitusi pesamaan (6. ke alam pesamaan (6., kemuian setelah iintegalkan tehaap kooinat uang, ipeoleh P ( g C( t (6.4 engan C ( t ungsi sembaang ai t, seangkan peubah menyatakan ketinggian patikel yang iamati ai asa. Pesamaan (9 isebut sebagai pesamaan Benoulli. Dai pesamaan (5, pesamaan (6e apat itulis P ( g C. t (6.5 Keena konisi upsteam yang ibeikan bebentuk, an tekanan uaa ianggap konstan, maka pesamaan (6.5 apat itulis ( g. ( g, i (6 Pesamaan (6 isebut syaat batas inamik paa pemukaan luia.

26 LPIRN C Penuunan pesamaan (4 an (4 Untuk memuahkan penyeehanaan, uaikan telebih ahulu pesamaan (5, sepeti beikut N Uaian pesamaan (5, bagian * Uaian pesamaan (5, bagian ** kembali penguaian seaa tepisah i. 4 ii. iii Dai (i, (ii, an (iii ipeoleh * ** *** ( i ( ii ( iii

27 Beasakan uaian i atas, pesamaan (5 menjai N Penuunan pesamaan (45, (48, (49 an (5 Substitusi pesamaan (4 an (44 ke alam pesamaan (4, ipeoleh N N N Koeisien memenuhi pesamaan (45 an koeisien memenuhi pesamaan (48 untuk aeah <<, engan F an paa pesamaan (49 an (5. Sementaa i an, substitusikan uaian asimtotik an ke alam pesamaan (4. i, membeikan i, 4 membeikan - Jai, koeisien yang memenuhi pesamaan (45 an koeisien memenuhi pesamaan (48 untuk aeah an, sehingga pesamaan (45 seutuhnya bebentuk N, < <,, an pesamaan (5,,, < < F N engan XX F.

28 Penuunan pesamaan (54, (55 an (56 Dai pesamaan (5. F XX XX Selanjutnya,. Sehingga. F XX (5a Dai pesamaan (5a pesamaan (5 menjai XX [ ]. XX Jika paa pesamaan (5 an paa pesamaan (47 igunakan, maka. / XX Dai pesamaan (48, pesamaan i atas menjai / / XX. XX Jika keua uas ibagi engan, maka ipeoleh XX (5b, XX δ µ engan µ δ.

29 LPIRN D Penuunan pesamaan (6 Dai pesamaan (47, jika <, sehingga solusi umum pesamaan ieensial ( aalah untuk, ( B ipeoleh ( B. Seangkan untuk aalah ( ( Jai ( (., jika <, sehingga solusi umum pesamaan ieensial ( aalah ( C D untuk, ipeoleh D Seangkan untuk aalah ( Jai Kaena ( (. kontinu i, maka ( ( Jika apat itulis, maka ( ( (, jika, <, jika < Penuunan pesamaan (6 Dai pesamaan (47a, ipeoleh ( Integalkan ai ξ ke ξ, engan ξ > ipeoleh ξ ξ ξ ξ ξ ξ < <, < <

30 ξ ξ ξ ξ Untuk ξ maka 4 Kaena, maka pesamaan i atas menjai 4 4. Pesamaan (6 apat itulis sepeti beikut, oleh kaena itu ipeoleh 4. (6a Selanjutnya, penyeehanaan pesamaan (68a akan membeikan hasil sepeti beikut.. ( ( ( 4

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN A 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem ejalan 3.1.1. Sejaah Peusahaan Gamba 3.1. Logo Peusahaan P Dnaplast, bk. P Dnaplast, bk aalah peusahaan ang begeak i biang pouksi botol plastik untuk memenuhi

Lebih terperinci

, serta notasi turunan total ρ

, serta notasi turunan total ρ LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINA SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Agung Hanayanto Absta Poses pepinahan panas/enegi melalui suatu meia at paat atau ai yang tejai aena onta langsung iantaa

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr. Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penahuluan Secaa umum, antena meupakan tansfomato/stuktu tansmisi ai gelombang tebimbing menuju ke gelombang uang bebas atau sebaliknya[6]. Aa bebeapa jenis

Lebih terperinci

SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH

SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH JAHARUDDIN Departemen Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Raya

Lebih terperinci

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik

Lebih terperinci

MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI

MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS VEKTOR

BAB 3 ANALISIS VEKTOR NLISIS VEKTOR.. Penahuluan Vekto meupakan suatu besaan ang mempunai aah. Vekto inatakan engan besa vekto an aahna. Penggambaan vekto begantung paa sistem kooinat ang ipilih. Paa bab sebelumna telah ibahas

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE Semina Nasional Teknologi Infomasi an Komunikasi 6 (SENTIKA 6) ISSN: 89-985 Yogyakata, 8-9 Maet 6 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELETRE Wilan Fauzi

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG. UMUM Patial ishage (PD) meupakan fenomena peluahan muatan elektik yang bisa menjembatani sistem isolasi baik seaa sebagian maupun menyeluuh i alam suatu bahan ielektik. Fenomena

Lebih terperinci

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN

PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN Akhma Musafa 1 1 Pogam Stui Teknik Elekto, Fakultas Teknik, Univesitas Bui Luhu Jl. Cileug Raya Petukangan

Lebih terperinci

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

Momentum Sudut (Bagian 2)

Momentum Sudut (Bagian 2) Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -

Lebih terperinci

Solusi Persamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Bersimetri Bola

Solusi Persamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Bersimetri Bola Bab 3 Solusi Pesamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Besimeti Bola Bedasakan bentuk kanonik metik besimeti bola.18, dapat dibuat sebuah metik besimeti bola yang begantung paamete non-koodinat τ sebagai,

Lebih terperinci

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL. Skripsi

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL. Skripsi PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL Skipsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syaat Mempeoleh Gela Sajana Sains Pogam Stui Fisika Oleh: Dewa Ayu Ratmi Yanti NIM : 344 PROGRAM

Lebih terperinci

Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan

Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (27) 2337-352 (23-928X Pint) A 28 Konstuksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan Reni Sundai dan Ena Apiliani Juusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH

PENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH Jurnal Matematika UNND Vol. 5 No. 4 Hal. 54 61 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIP UNND PENENTUN SOLUSI SOLITON PD PERSMN KDV DENGN MENGGUNKN METODE TNH SILVI ROSIT, MHDHIVN SYFWN, DMI NZR Program

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA

SOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA SO-SO IHN OIMPID DN SOUSINY Diamete Suut. (SOP 007) JIka iamete suut Matahai iamati oleh astonot yang mengobit planet keil Pluto paa jaak 9 S, maka besanya aalah. C. 7. 9. 0 D. 9. (SOK 009) Nebula M0 yang

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PENGGUNAAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE HEURISTIK UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEGAWAI PARUH WAKTU (Kata knci: penjawalan, optimasi, intege linea pogamming, heistik)

Lebih terperinci

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN BAB VII PERITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN 94 BAB VII PERITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN 7. UMUM Dai pemilihan altenative angunan pantai yang telah iahas paa a seelumnya angunan pengaman yang ipilih

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang kopling, B. Tujuan C. Batasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang kopling, B. Tujuan C. Batasan Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Lata Belakang Dalam kehiupan sehai-hai kenaaan meupakan saana tepenting alamsistem tanspotasi an sangat ibutuhkan. Ie pengembangan saana tanspotasi yang kian bekembang, menunjukkan

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR Sesuai engan persetujuan ari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat 812/TA/FTS/UKM/III/2004 tanggal 9 Februari 2004, engan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS. Penahuluan Antena mikostip aalah suatu konukto metal yang menempel iatas goun plane yang iantaanya teapat bahan ielektik. Antena mikostip meupakan memiliki stuktu yang seehana,

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

Jenuh AC dan Putus AC

Jenuh AC dan Putus AC Penguat Daya Gais beban D dan A dai Penguat Emite Sekutu Kaena kapasito dianggap hubung-singkat untuk sinyal A maka tahanan beban yang dilihat oleh tansisto adalah : = R // R L Oleh kaena itu gais beban

Lebih terperinci

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK. tempuh gelombang ultrasonik antara waktu upstream dan downstream untuk

BAB IV SIMULASI PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK. tempuh gelombang ultrasonik antara waktu upstream dan downstream untuk BAB IV SIMULASI PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN 4. Waktu Temuh Gelombang Ultasonik Tansit time ultasoni flowmete memanfaatkan adanya ebedaan waktu temuh gelombang ultasonik antaa waktu usteam dan downsteam

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

APLIKASI SEMIGRUP OPERATOR LINEAR PADA PENYESELESAIAN MASALAH CAUCHY ABSTRAK DEGENERATE HOMOGEN

APLIKASI SEMIGRUP OPERATOR LINEAR PADA PENYESELESAIAN MASALAH CAUCHY ABSTRAK DEGENERATE HOMOGEN PLIKSI SEIGRUP OPEROR LINER PD PENYESELESIN SLH CUCHY BSRK DEGENERE HOOGEN Susilo Haiyanto Depatemen atematika FS Univesitas Diponegoo Semaang Jl.Pof. H.Soeato,SH, embalang, Semaang sus_haiyanto@yahoo.co.i

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Duplexer Mikrostrip untuk Frekuensi LTE pada band ke-7

Perancangan dan Implementasi Duplexer Mikrostrip untuk Frekuensi LTE pada band ke-7 Elkomika Teknik Eleko Itenas Vol. No. Junal Teknik Elekto Juli Desembe 3 Peancangan an Implementasi Duplexe Mikostip untuk Fekuensi LTE paa ban ke-7 ENCENG SULAEMAN, ARSYAD RAMADHAN DARLIS, R. HARIANTI

Lebih terperinci

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat * Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS.. Tinjauan Pustaka Realisasi Ban Pass Filte untuk fekuensi paa Long Tem Evolution (LTE) menggunakan metoe Split Ring Resonato (SRR) Metamateial belum penah iealisasikan i Inonesia,

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini

Lebih terperinci

Metode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial

Metode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial Prosiing Statistika ISSN 46-6456 Metoe Nonparametrik untuk Menaksir Koeisien Korelasi Parsial 1 Silmi Kaah, Anneke Iswani Ahma, 3 Lisnur Wachiah 1,,3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Banung,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum BAB II DASAR TEORI.1. Pengetian Umum Gokat meupakan salah satu poduk yang saat dengan teknologi dan pekembangan. Ditinjau dai segi komponen, Gokat mempunyai beagam komponen didalamnya, namun secaa gais

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

METODE LAGRANGE DAN MEKANIKA HAMILTON

METODE LAGRANGE DAN MEKANIKA HAMILTON KAJIAN SAINS FISIKA I METODE LAGRANGE DAN MEKANIKA HAMILTON Diajuan epaa Pof. D. Bui Jatmio, M.P OLEH : Hafsemi Rafsenjani 779506 Vanti Piete Kelelufna 7795074 Agustina Elizabeth 7795077 Asty Piantini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi 16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang? Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura

Sistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jurnal an Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Informasi Seminar an Siang Tugas khir Stui Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Muftia 1, rif Bijaksana Putra Negara 2, Novi Safriai

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci