SOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA"

Transkripsi

1 SO-SO IHN OIMPID DN SOUSINY Diamete Suut. (SOP 007) JIka iamete suut Matahai iamati oleh astonot yang mengobit planet keil Pluto paa jaak 9 S, maka besanya aalah. C D. 9. (SOK 009) Nebula M0 yang ikenal engan nama Nebula ifi. Mempunyai iamete suut sebesa 0 menit busu, jika jaak nebula ini ai umi.00 tahun cahaya, beapakah iamete nebula?. sekita 0,5 tahun cahaya D. sekita tahun cahaya. sekita tahun cahaya. iak bisa itentukan C. sekita 00 tahun cahaya 0' 0 D δ ( ) 00, 05 tc. (SOK 009) Paa suatu malam saat bulan punama, tecatat bahwa iamete suut ulan aalah 0, 0. Jika aius linie ulan aalah,7 x 0, maka jaak ulan ai umi aalah :., x 0 5 C., x 0 5., x 0 5., x 0 5 D., x 0 5 D,7 0 5, 0 0 δ. (SOP 009) Paa suatu saat Venus melintas i epan piingan matahai tetapi tiak i tengah, melainkan lintasan Venus hanya menyinggung tepi piingan Matahai (lihat gamba i bawah). Jika aius obit Venus aalah 0,7 satuan astonomi, beapa kilometekah jaak Venus ai biang ekliptika paa saat itu? (Keteangan: biang ekliptika aalah SUN VNUS intasan Venus C D , 57, iang ekliptika tepat beaa i tengah-tengah matahai, maka gambanya aalah :

2 δ iang Venus umi- ekliptika Venus δ umi Venus umi 0,7,9 0,0 0 m intasan elips bena langit 5. baningan iamete suut suatu bintang saat suatu planet i titik peihelion an saat i titik aphelion aalah 50 :. ksentisitas obit planet mengelilingi bintang aalah.. 0,00 C. 0,05. 0,00. 0,0 D. 0,0 δ δ pe D D pe a( e) a( + e) 50 pe e ,0. (SOK 009) Jaak planet Mekuius paa titik peihelionnya aalah 0, S ai Matahai an setengah sumbu panjangnya aalah 0, 7 S. uas aeah yang isapunya alam satu peioe aalah. 0,7 S C. 0,0 S. 0, S. 0, S D. 0, S πa e, 0,7 0,9 0,7 S 7. (SOK 009) Jika jaak teekat komet Halley ke matahai aalah,9 x 0 0 m, an peioenya 7 tahun, maka eksentisitasnya aalah. 0,57 C. 0,77. 0,97. 0,7 D. 0,7

3 JW. (SOP 00) Jika setengah sumbu panjang an eksentisitas planet Mas aalah a,5 an e 0,09 seangkan untuk umi a S an e 0,07. Kecelangan minimum Mas paa saat oposisi, tejai ketika jaaknya ai umi paa saat itu. 0,7 S C. 0,7 S. 0,50 S. 0,70 S D. 0,7 S 9. (SOP 007) ila iketahui eksentisitas obit bumi mengelilingi Matahai aalah 0.07 maka pebaningan iamete suut Matahai saat umi i titik phelion, θ, an saat umi i ihelion, θ P, θ /θ P, aalah. 97/000 C. 9/000.,00. 7/000 D. /000 θ θ pe D pe D pe a( e) a( + e) 0,07 0,97 + 0,07 HUKUM KPP III 0.(SOP 007) Sebuah asteoi mempunyai setengah sumbu panjang elips a,5 S. Semeste I tahun 007 ia beaa i peihelion. Kapankah ia beaa i aphelion?. (SOP 007) Sebuah planet begeak mengelilingi matahai mempunyai peioe P, tahun. Oposisi teakhi telihat paa awal tahun 00. kapankah ia beaa i oposisi kembali?. 00 C D. 009

4 .(SOK 00) ioe sieis evolusi Venus an Mas aalah masing-masing 5 an 7 hai. Maka peioe sinois Venus ilihat ai Mas aalah. 9 hai C. 5 hai. 9 hai. hai D. 7 hai Yang ilihat aalah peioe Sinois Venus ai Mas, maka gunakan umus planet alam : P sin Venus P Venus P Mas 5 7 P sin Venus,5 hai.paa suatu saat jaak suut antaa Matahai an planet Venus (elongasi) sama engan 0 0. Diketahui obit Venus 0,7 U, beapakah jaak Venus ai umi saat itu? (sumsikan obit lingkaan).(osn 007) Mas mempunyai ua buah satelit Phobos an Deimos. Jika iketahui Deimos begeak mengelilingi Mas engan jaak a 90 an peioe evolusinya P 0jam menit. eapakah massa planet Mas bila inyatakan alam satuan massa Matahai? Jika ioe evolusi Phobos 7jam 9menit, beapakah jaaknya ai Mas? 5. (SOK 009) Callisto yang meupakan bulannya planet Jupite, mengeai planet Jupite paa jaak, juta an engan peioe,7 hai. pabila massa Callisto iabaikan kaena jauh lebih kecil aipaa massa Jupite, maka massa planet Jupite aalah. 0,5 x 0 - M C.,5 x 0 - M.,5 x 0 - M. 9,5 x 0 - M D. 7,5 x 0 - M.(SOP 007) Jika hujan meteo eoni belangsung selama hai, hitung beapa ketebalan sabuk meteooi yang menyebabkan eoni! JW V ω. v π.,. t ( ω. ). t (. ). t (.,9 0 ).hai 5, 0 5,5

5 7.(SOP 007) Sebuah bintang jenis Cephei yang beaa i biang galaksi ima Sakti iamati geak iinya. enyata komponen kecepatan tangensialnya (yang tegak luus gais panang) nol, beati bintang itu aah geaknya tepat sejaja engan gais panang. Dai pengamatan spektoskopi iketahui bintang itu menjauhi matahai. Dai peioe peubahan cahayanya apat ipeoleh jaak bintang itu yaitu 000 tahun cahaya. Jika jaak bumi ke pusat galaksi V Pusat 000 tc tahun cahaya, hitunglah aius obit bintang itu mengelilingi pusat galaksi. ipeoleh : Jawab : Dipeoleh segitiga siku-siku, maka engan Phytagoas, , 9 tc FOOMI.(SOK 009) Jika konstanta Matahai aalah 00 Watt/m, maka fluks enegi Matahai yang iteima oleh planet Satunus aalah (Jaak satunus kia-kia 0 kali lebih jauh aipaa jaak umi-matahai). 00 W pe m C. W pe m. 0, W pe m. 0 W pe m D., W pe m π Sat ath ath 00 Sat ath ath Sat Sat 0 9. (SOK 009) eapa kali lebih teangkah bintang engan magnituo ibaningkan engan bintang bemagnituo 5?. 5 kali C. 50 kali. 00 kali. 0 kali D. 75 kali ( m m ),5 W / m ( 5),5,5 9, kali 0.(SOK 009) intang an bintang mempunyai luminositas yang sama, jika bintang lima kali lebih jauh aipaa bintang, maka. intang 5 kali lebih teang aipaa bintang. intang 5 kali lebih lemah aipaa bintang C. intang 5 kali lebih lemah aipaa bintang D. intang 5 kali lebih teang aipaa bintang. intang an sama teangnya Yang itanyakan aalah pebaningan teang, yaitu pebaningan fluks keua bintang, maka : π

6 (5 ) 5.(SOK 009) intang Siius ikenal sebagai bintang gana, bintang pimenya isebut Siius, an bintang sekunenya isebut Siius, yang meupakan bintang katai putih. empeatu efektif Siius aalah 900 K an aiusnya aalah,7 kali aius Matahai, seangkan tempeatu efektif Siius aalah 7.00 K an aiusnya aalah 0,0070 kali aius Matahai. baningan luminositas antaa Siius engan Siius aalah. uminositas Siius aalah 00 kali luminositas Siius. uminositas Siius aalah 00 kali luminositas Siius C. uminositas Siius aalah 0 kali luminositas Siius D. uminositas Siius aalah 0 kali luminositas Siius. uminositas Siius sama engan luminositas Siius π σ,7 0, (SOP 009) Dua bintang mempunyai tempeatu yang sama, masing-masing mempunyai jejai an. beaan enegi yang ipancakan aalah. Maka jejai aalah. C... D..(SOP 00) Diketahui jaak α Centauy ai Matahai aalah, tahun cahaya an magnituo semu Matahai ilihat ai umi aalah, m. Seoang astonot ai umi pegi ke bintang itu kemuian melihat ke aah Matahai. eapakah magnituo matahai menuut astonot itu?.(sop 00) a sebuah bintang gana gehana yang keua bintang anggotanya sama pesis, aiusnya sama, tempeatunya sama, an inklinasi obit ila itilik kuva cahaya (gafik magnituo tehaap waktu) bintang gana itu, beapakah pebeaan magnituo antaa keaaan paling teang an keaaan paling eup? Keaaan paling teang keua bintang telihat beampingan teang + Keaaan paling eup keua bintang gana betumpukan eup m teang m eup teang,5 log,5 log 0,75 eup. (SOP 007) Sebuah satelit ketika beaa i peihelium meneima fluks ai matahai sebesa F 0 ketika i aphelium ia meneima sebesa 0, F 0. ksentisitas obit itu aalah. 5 C. ( - 5)/. /. / D. ( - 5)/

7 pe F [ a( + e)] ( + e) 0 5 e 0,F [ a( e)] ( e) 0 5. (OSN 007) Misalkan sebuah bintang mempunyai tempeatue efektif 0000 K, an aiusnya x 0 m, apabila jaak bintang ini aalah 00 pc, tentukan apakah bintang ini apat ilihat engan mata telanjang atau tiak? Jelaskan jawabanmu aningkan engan magnituo mutlak matahai, yaitu M,, al,.0, maka : atas aya lihat mata aalah bintang bemagnituo semu maksimum, magnituo semu bintang itu aalah : intang itu tiak telihat oleh mata! JK INNG. (OSN 00) Paalaks bintang Siius yang iuku ai umi besanya aalah 0,, seangkan apabila iuku ai sebuah pesawat uang angkasa besanya 0,7. eapakah jaak pesawat uang angkasa tesebut ke Matahai? π σ M.,.( 0 ).5, , 0 J / s,.0 *,5 log M *,,5 log *,.0 M * M m M 5 + 5log m, 5 + 5log00 m 9,,. intang ctuus mempunyai suut paalak 0,09 etik busu. a. Hitung jaak bintang tesebut alam satuan pasek b. eapa lama waktu yang ipelukan cahayanya sampai ke kita? 0, Pc p 0,09 99 tahun 0,99, tc 5, tc, cahaya bintang itu bau sampai ke kita setelah 5, GK INNG 5. (SOK 009) easakan ata spektoskopi, kecepatan aial galaksi nomea aalah 0 /s menuju pengamat. naikan kecepatan tangensial galaksi itu 0 /s, jika bumi ianggap sebagai acuan yang iam, beapa kecepatan nomea alam uang anta galaksi?. 0 /s C. 0 /s. 70 /s. 00 /s D. 0 /s V +. (SOK 00) Gais spektum suatu elemen yang panjang gelombang nomalnya aalah 5000 Å iamati paa spektum bintang beaa paa panjang gelombang 500 Å. Dengan paalaks 0,7 an geak ii (pope motion) bintang tesebut aalah pe tahun, maka beasakan ata ini kecepatan pegeakan bintang tesebut alam uang aalah. 59,9 /s C. 75 /s. iak bisa icai. 0 /s D.,99 x 0 5 /s V V t V λ V / s λ λ iamati iam iam c V , ,95 / s 5000

8 7. (SOK 00) intang ana memiliki geak ii (pope motion) sebesa 0 /tahun an jaaknya, pc. Komponen kecepatan uangnya yang tegak luus gais penglihatan aalah. 7 /s C., /s. 9 /s. 0 /s D. 7 /s V t,7µ V t,7 0, 5, / s. naikan bintang paa keaaan iam engan panjang gelombang 5000 Å an iamati paa panjang gelombang 500 Å, maka kecepatan aialnya aalah.. 0 m/s menjauhi pengamat. 0 m/s menekati pengamat C. 0 m/s menekati pengamat D. 0 m/s menjauhi pengamat. 0 m/s menjauhi pengamat 9. Sebuah bintang mempunyai paalaks 0,7 an geak ii (pope motion) bintang tesebut aalah pe tahun. Dai pengamatan spektoskopi iketahui kecepatan aialnya aalah 0 /s. entukanlah kecepatan linie bintang tesebut! V t,7µ,7 0 / s 0,7 V 0 / s V + V t V V / s Gehana 0.(SOP 007) Paa saat gehana ulan otal belangsung kemungkinan iamate suut Umba umi (ai titik pusat sumbu Umba/numba) ibaning engan iamete suut ulan aalah.,5 kali C. kali. sekita 0 kali. 5 7,5 kali D.,5 5,5 kali hatikan gamba Umba bumi i bawah ini : Maka ai pebaningan segitiga bisa ipeoleh : anθ x Dai ua suku yang teakhi : + g M + + g x M,7.0 M + + x Jika iambil ua suku yang petama,7.0,0. 0 x g + x 9,97.0,.0 + 9,97.0 Maka iamete suut umba bumi ibaningkan engan iamete suut bulan aalah (ilihat ai bumi): g,9.0 x 9,97.0 x M g + x,.0 + x,9.0 +,.0 + x m m

9 θ θ D,0.0,7.0 Umba Umba ulan Dulan,7 Untuk menjawab soal ini iasumsikan bentuk obit bulan aalah lingkaan, tetapi sebenanya nilai iamete suut bulan bevaiasi sekita %, kaena jaaknya ai bumi beubah-ubah (ai bentuk obit elips an inklinasi obit bulan ~5 0 ), maka nilai iamete suut bulan bevaiasi ai sampai 00. Juga haus ipehitungkan pula vaiasi iamete umba kaena jaak bumi-matahai pun bevaiasi kaena obit bumi elips, sehingga pebaningan iamete suut bulan engan iamete suut umba bumi pun bevaiasi ai,5 kali.(sop 007) Sebuah kota i ekat ekuato mengalami fase bulan Punama yang belangsung paa tanggal Maet 007 jam 0:7 WI, paa waktu itu tejai pula Gehana ulan otal (G). Maka Gehana ulan otal yang belangsung paa tanggal tesebut akan imulai. Sekita 0 0 menit sebelum jam 0 :7 WI. Paa jam 0 :7 WI C. Sesuah jam 0 :7 WI D. Momen G bisa mulai jam sebelum fase bulan Punama. Momen G bisa mulai jam sesuah fase bulan Punama Dai gamba i bawah ini, kita mengasumsikan bahwa bulan tepat melalui iamete umba bumi. Yang isebut gehana bulan imulai ai K (kontak petama) hingga mencapai K (kontak teakhi). α,5s /,5 t, s /, 5 ω 0,55 jam Dai gamba iketahui suut yang itempuh oleh bulan ai K K aalah θumba +.θulan, (ai soal sebelumnya iketahui : θumba,5 s/ kali θulan), maka Suut yang itempuh bulan α,5 s/ 5 kali θulan. Jika iambil iamete suut bulan ata-ata, yaitu 0,5 0, maka α,5 0 s/,5 0. Kecepatan bulan melintasi langit sama engan peioe sieisnya, 7, hai, maka ωbulan 0 0 /(7,xj)0,55 0 /jam Maka waktu yang itempuh sepanjang gehana (ai K K) aalah : Diasumsikan fase punama (pukul 0.7) aalah tepat ketika bulan beaa i tengah-tengah umba, maka fase gehana tejai sekita,05,5 jam sebelumnya..(sok 009) Setiap tahun teapat atau kali musim gehana. Selang waktu antaa satu gehana ulan/matahai ai satu musim ke musim beikutnya bisa 5 atau lunasi ( lunasi peioe sinois). Secaa statistik kekeapan gehana ulan/matahai beselang lunasi paling seikit 5 kali lebih banyak ibaning engan gehana ulan/matahai beselang 5 lunasi. ila iketahui siklus beulangnya gehana siklus itos 5 lunasi bulan, maka kemungkinan pebaningan jumlah gehana bulan engan selang waktu bulan an 5 bulan alam satu siklus itos aalah. 0/ C. /7. /. / D. / DIKHUI : Misalkan : jumlah gehana beselang lunasi Y jumlah gehana beselang 5 lunasi Dalam satu siklus itos (5 lunasi) akan teapat : + 5Y < 5 Kaena secaa statistik kekeapan gehana ulan/matahai beselang lunasi paling seikit 5 kali lebih banyak ibaning engan gehana ulan/matahai beselang 5 lunasi, maka : > 5Y Yang itanyakan alam soal i atas aalah : pebaningan jumlah gehana bulan engan selang waktu bulan an 5 bulan alam satu siklus itos, atau : Y? Y0,5 7 9,, Daeah > + 5Y Solusi < 9tiaksamaan 5 uat gafik an solusinya ai ua petiaksamaan yang muncul : + 5Y < 5 ; > 5Y

10 SOUSI : Y, an 9,9 Kaena > 9,9, maka bilangan bulat yang teekat yang masih beaa alam aeah solusi aalah 9 Kaena Y <,, maka bilangan bulat yang teekat yang masih beaa alam aeah solusi aalah Jai : Y 9 FISIK GKSI.(SOK 009) Matahai mengobit pusat galaksi ima Sakti engan setengah sumbu panjang obitnya, x 0 9 U an peioenya x 0 tahun. pabila massa Matahai iabaikan tehaap massa ima Sakti, an hukum Kepple III belaku, maka massa galaksi ima Sakti aalah., x 0 7 M C., x 0 M.,0 x 0 9 M.,05 x 0 7 M D.,05 x 0 M Vaiasi Hukum Kepple jika peioe alam tahun, jaak alam U an massa pusat alam M, aalah : 9 (,.0 ) M,5.0 a M a (.0 ). (SOP 009) Dua buah galaksi saling mengobit satu sama lainnya engan peioe 50 milya tahun. Jaak keua galaksi aalah 0,5 juta pasek. entukanlah massa keua galaksi tesebut!., x 0 M C., x 0 M. 5, x 0 M., x 0 M D., x 0 M M JW: Jaak haus iubah ke alam U : a (0, ) M + M,9.0 9 a M + M (50.0 ) M KOSMOOGI 5. (SOP 009) naikan sebuah galaksi mempunyai kecepatan aial sebesa 000 /s. pabila iketahui konstanta Hubble H 75 /s/mpc, beapakah jaak galaksi tesebut?.,5 x 0 - Mpc C. 0 Mpc. 505 Mpc.,50 x 0 5 Mpc D. 075 Mpc Kecepatan objek alam /s, jaak objek alam MPc an konstanta Hubble alam Km/(s.Mpc), maka s. Hubble aalah : v 000 0MPc H 75. (SOK 00) Jika iketahui konstanta Hubble H 5 /s/mpc, maka umu alam semesta (moel alam semesta ata) aalah. milya tahun C. 5 milya tahun. 7 milya tahun. milya tahun D. milya tahun Usia alam semesta (alam tahun) sangat begantung paa besa konstanta Hubble (alam satuan Km/s/MPc), engan hubungan : 0 9,.0 9,.0,5.0 tahun 5 H 5 milya tahun 7.(OSP 00) Panjang gelombang gais spektum suatu galaksi yang iamati aalah λ obs. 775 Å, seangkan panjang gelombang iamnya λ iam 05 Å. pabila konstanta Hubble aalah 70 /tk/mpc, maka jaak galaksi tesebut ai kita i umi aalah. Mpc C. Mpc. 55 Mpc. Mpc D. Mpc V λ λ λ iamati iam iam c V, ,0.0 / s 05 v,0.0 57, MPc H 70 9

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN A 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem ejalan 3.1.1. Sejaah Peusahaan Gamba 3.1. Logo Peusahaan P Dnaplast, bk. P Dnaplast, bk aalah peusahaan ang begeak i biang pouksi botol plastik untuk memenuhi

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

Bab I Masalah Dua Benda

Bab I Masalah Dua Benda Bab I Masalah Dua Benda Geak planet mengitai Matahai. Satelit yang mengelilingi Bumi dan bintang-bintang yang mengitai pusat Galaksi, diatu oleh gaya sental yang bekeja sepanjang gais luus yang menghubungkan

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Segitiga Data 1. engetian Segitiga Dibeikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segais. Titik A dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C dihubungkan

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik

Lebih terperinci

BAB III. HUKUM GRAVITASI NEWTON F 21

BAB III. HUKUM GRAVITASI NEWTON F 21 A III. HUKU GAVITASI EWTO Gavitasi meupakan gaya inteaksi fundamental yang ada di alam. ewton menemukan ahwa inteaksi yang tejadi pada uah apel yang jatuh dai pohonnya mempunyai sifat-sifat yang sama dengan

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;

Lebih terperinci

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

JAWABAN DAN PEMBAHASAN JAWABAN DAN PEMBAHASAN 1. Dalam perjalanan menuju Bulan seorang astronot mengamati diameter Bulan yang besarnya 3.500 kilometer dalam cakupan sudut 6 0. Berapakah jarak Bulan saat itu? A. 23.392 km B.

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah. 1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Tata Surya. mempelajari. Perbandingan Antara Planet.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Tata Surya. mempelajari. Perbandingan Antara Planet. Bab 14 ata Suya Planet bumi meupakan salah satu anggota dai 8 planet dalam sistem tata suya yang dihuni oleh kehidupan manusia. Dalam sistem tata suya matahai sebagai pusat peedaan tata suya dan menjadi

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Gravitasi

Fisika Dasar I (FI-321) Gravitasi Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini Gavitasi Inteaksi (Gaya) Fundaental di ala 1. Inteaksi Kuat. Inteaksi lektoagnetik 3. Inteaksi Leah 4. Inteaksi Gavitasi Meupakan inteaksi yang paling Leah Tidak Bepengauh/Diabaikan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon

Lebih terperinci

PASANG SURUT AIR LAUT DI PANTAI KOTA TEGAL Soebyakto, Hj. Zulfah dan Mustaqim ABSTRAK

PASANG SURUT AIR LAUT DI PANTAI KOTA TEGAL Soebyakto, Hj. Zulfah dan Mustaqim ABSTRAK PASANG SURUT AIR LAUT DI PANTAI KOTA TEGAL Soebyakto, Hj. Zulah dan Mustaqim ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu gejala alam atau enomena alam yaitu

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan

Lebih terperinci

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN BAB VII PERITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN 94 BAB VII PERITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PENGAMAN 7. UMUM Dai pemilihan altenative angunan pantai yang telah iahas paa a seelumnya angunan pengaman yang ipilih

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 008 Nm Sal: 8-90 8. ua ubin pesegi dai sisi 30 cm ditempatkan pada pjk dai satu pusat yang lain. uas daeah yang diasi adalah.... 900 cm. 35 cm. 5 cm. 5

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 10: Astrofisika (Minggu ke 15) FISIKA DASAR II Semester 2/3 sks/mff 1012.

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 10: Astrofisika (Minggu ke 15) FISIKA DASAR II Semester 2/3 sks/mff 1012. UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA Bahan Aja : Astofisika (Minggu ke 5) FISIKA DASAR II Semeste /3 sks/mff Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan 3 Nopembe

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

indahbersamakimia.blogspot.com

indahbersamakimia.blogspot.com Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2007 Materi Uji : Astronomi Waktu : 150 menit Tidak diperkenankan menggunakan alat hitung (kalkultor). Di bagian akhir soal diberikan daftar konstanta yang

Lebih terperinci

Soal-soal Responsi Semester Pendek Mekanika Gaya Sentral 2008

Soal-soal Responsi Semester Pendek Mekanika Gaya Sentral 2008 Sal-sal Respnsi Semeste Pendek Mekanika Gaya Sental 2008 1. Manakah penyataan yang bena tentang sifat gaya sental a. Gaya sental pasti gaya fungsi psisi tetapi belum tentu knsevatif b. Enegi ttal di apgee

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

uranus mars venus bumi yupiter saturnus

uranus mars venus bumi yupiter saturnus Bab II Gavitasi Tujuan Pembelajaan Anda dapat menganalisis keteatuan geak planet dalam tata suya bedasakan hukum-hukum Newton. uanus neptunus mekuius matahai mas venus bumi yupite satunus Sumbe: Encata

Lebih terperinci

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINA SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Agung Hanayanto Absta Poses pepinahan panas/enegi melalui suatu meia at paat atau ai yang tejai aena onta langsung iantaa

Lebih terperinci

Momentum Sudut (Bagian 2)

Momentum Sudut (Bagian 2) Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL. Skripsi

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL. Skripsi PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL Skipsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syaat Mempeoleh Gela Sajana Sains Pogam Stui Fisika Oleh: Dewa Ayu Ratmi Yanti NIM : 344 PROGRAM

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS VEKTOR

BAB 3 ANALISIS VEKTOR NLISIS VEKTOR.. Penahuluan Vekto meupakan suatu besaan ang mempunai aah. Vekto inatakan engan besa vekto an aahna. Penggambaan vekto begantung paa sistem kooinat ang ipilih. Paa bab sebelumna telah ibahas

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Bab 2 Phenomena Gaya Pasang Surut

Bab 2 Phenomena Gaya Pasang Surut Bab Phenomena Gaya Pasang Suut. Gaya Pasang Suut Yang dimaksud dengan gaya pasang suut adalah pebedaan gaya pada sebuah titik di pemukaan planet dengan gaya yang bekeja pada titik pusat planet. Sebagai

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau

Lebih terperinci

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang kopling, B. Tujuan C. Batasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang kopling, B. Tujuan C. Batasan Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Lata Belakang Dalam kehiupan sehai-hai kenaaan meupakan saana tepenting alamsistem tanspotasi an sangat ibutuhkan. Ie pengembangan saana tanspotasi yang kian bekembang, menunjukkan

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 009 Nm Sal: 8-90 8. Pehatikan diagam beikut ini yang menunjukkan denah jalan emaa di Pagelaan g. Jaak jalan = 00 m, = 00 m, ke ke = 00 m. Jalan dan jalan

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci

θ = 1.22 λ D...1 point θ = 2R d...2 point θ Bulan θ mata = 33.7 θ Jupiter = 1.7

θ = 1.22 λ D...1 point θ = 2R d...2 point θ Bulan θ mata = 33.7 θ Jupiter = 1.7 Soal & Kunci Jawaban 1. [HLM] Diketahui diameter pupil mata adalah 5 mm. Dengan menggunakan kriteria Rayleigh, (a) hitunglah limit resolusi sudut mata manusia pada panjang gelombang 550 nm, (b) hitunglah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Soal Test Olimpiade Sains Nasional

Lebih terperinci

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI

MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penahuluan Secaa umum, antena meupakan tansfomato/stuktu tansmisi ai gelombang tebimbing menuju ke gelombang uang bebas atau sebaliknya[6]. Aa bebeapa jenis

Lebih terperinci

HUKUM GRAVITASI NEWTON

HUKUM GRAVITASI NEWTON HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN

PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN Akhma Musafa 1 1 Pogam Stui Teknik Elekto, Fakultas Teknik, Univesitas Bui Luhu Jl. Cileug Raya Petukangan

Lebih terperinci

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17, 3. ORBIT KEPLERIAN AS 2201 Mekanika Benda Langit 1 3.1 PENDAHULUAN Mekanika Newton pada mulanya dimanfaatkan untuk menentukan gerak orbit benda dalam Tatasurya. Misalkan Matahari bermassa M pada titik

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah

Lebih terperinci

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda 1. Tinggi bintang dari bidang ekuator disebut a. altitude b. latitude c. longitude d. deklinasi e. azimut 2. Titik pertama Aries, didefinisikan

Lebih terperinci

Penggunaan Hukum Newton

Penggunaan Hukum Newton Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this

Lebih terperinci

3. MEKANIKA BENDA LANGIT

3. MEKANIKA BENDA LANGIT 3. MEKANIKA BENDA LANGIT 3.1. ELIPS Sebelum belajar Mekanika Benda Langit lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui salah satu bentuk irisan kerucut yaitu tentang elips. Gambar 3.1. Geometri Elips

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK TURN-TURN DSR GMR TEKNIK. HURUF dan NGK TEKNIK Huuf dan angka yang biasa digunakan dalam gamba teknik ada dua type, yaitu :. Type ( Tegak/miing 75 0 ) : Untuk huuf besa/kapital, tebal gais /4 h, dimana

Lebih terperinci

3. Pembagian Planet menjadi planet dalam dan planet luar didasarkan pada : a. Bumi b. Mars c. Sabuk asteroid d. Jupiter e.

3. Pembagian Planet menjadi planet dalam dan planet luar didasarkan pada : a. Bumi b. Mars c. Sabuk asteroid d. Jupiter e. 1. Teori asal usul tata surya yang diakui kebenarannya sampai sekarang adalah teori a. Plenetesimal b. wan ebu c. Teori bintang kembar d. Teori pasang surut e. Teori kabut 2. aerah sabuk asteroid terletak

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2004 Materi Uji : ASTRONOMI Waktu :

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

Program Komputer Berbasis Delphi untuk Analisis Perhitungan Persebaran Dosis Radiasi Pesawat Sinar-X dalam Bentuk Kurva Isodosis

Program Komputer Berbasis Delphi untuk Analisis Perhitungan Persebaran Dosis Radiasi Pesawat Sinar-X dalam Bentuk Kurva Isodosis Pogam Kompute Bebasis Delphi untuk Analisis Pehitungan Pesebaan Dosis Raiasi Pesawat Sina-X alam Bentuk Kuva Isoosis Anggata Azzantyawan, Monjo, Pobo Waseso 3,3 Juusan Teknik Fisika FT UGM Jln. Gafika

Lebih terperinci

MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL. (Teori Geosentris dan Heliosentris, Hukum Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler)

MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL. (Teori Geosentris dan Heliosentris, Hukum Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler) MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL (Teoi Geosentis dan Heliosentis, Hukum Keple, Hukum Gavitasi Newton dan Tafsian Newton Tehadap Hukum Keple) Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Untuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa.

Untuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa. Untuk semua inta Untuk semua ita-ita Untuk semua kasih sayang Dai keua oangtuaku yang begitu lua biasa. GELOBNG SOLITER INTERNL PD LIRN TUNK (Stui kasus paa luia ua lapisan Oleh: SIDH G544 PROGR STUDI

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009

SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIRJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasa II Listik, Magnet, Gelombang dan Fisika Moden Pokok Bahasan Medan listik & Hukum Gauss Abdul Wais Rizal Kuniadi Novitian Spaisoma Viidi 1 Repesentasi dai medan listik Gais-gais medan listik

Lebih terperinci

REFLEKSI. Fisika SMA / MA Kelas XI

REFLEKSI. Fisika SMA / MA Kelas XI REFLEKSI Setelah Anda epelajai keseluuhan atei pada bab ini, buatlah sebuah peta konsep vesi Anda. Anda bebas ebuat odel, bentuk, dan isinya. Bandingkan peta konsep Anda dengan tean sekelas. Diskusikan

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci