PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL. Skripsi
|
|
- Vera Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL Skipsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syaat Mempeoleh Gela Sajana Sains Pogam Stui Fisika Oleh: Dewa Ayu Ratmi Yanti NIM : 344 PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 8
2 SCHWARZSCIHLD EQUATION AND ITS IMPLICATION ON PARTICLE TRAJECTORY Sciption Pesente as Patial Fulfillment of the Requiements To Obtain the Sajana Sains Degee In Physics By : Dewa Ayu Ratmi Yanti Stuent Numbe 344 PHYSICS STUDY PROGRAM PHYSICS DEPARTMENT SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 8
3 SKRIPSI PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL Oleh : Dewa Ayu Ratmi Yanti Nim : 344 Telah isetujui oleh : Pembimbing Ds.Ds.Vet.Asan Damanik, M.Si. tanggal 8 Febuai 8 iii
4 SKRIPSI PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL Dipesiapkan an itulis oleh Dewa Ayu Ratmi Yanti NIM : 344 Telah ipetahankan i epan Panitia Penguji Paa tanggal Maet 8 an inyatakan memenuhi syaat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tana tangan Ketua D. Ign. Ei Santosa, MS.... Seketais Ds. Ds. Vet. Asan Damanik, M.Si.... Anggota Ds. Ds. Vet. Asan Damanik, M.Si.... Anggota D. Agung Bambang Setyo Utomo, SU... Anggota D. Ign. Ei Santosa, MS... Yogyakata, Maet 8 Fakultas Sains an Teknologi Univesitas Sanata Dhama Dekan, (I. Geg Heliako, SJ., SS., B.ST., MA., M.Sc) iv
5
6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN " Apapun yang engkau lakukan, Apapun yang engkau makan, Apapun yang engkau pesembahkan atau beikan sebagai sumbangan seta petapaan an apapun yang engkau lakukan, lakukanlah kegiatan itu sebagai pesembahaan kepaa-ku wahai puta Kunti Bhagawa-gita Sloka 9.7 PERSEMBAHAN : "Skipsi ini aku pesembahkan untuk Ayah, Ibu, aik aikku an Sina kekasihku yang selalu membeikan ukungan, semangat, oa, an kasih sayang sepanjang hiupku" v
7 PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL ABSTRAK Telah ilakukan penelitian tentang implikasi pesamaan Schwazschil paa bentuk lintasan an peubahan geometi uang suatu patikel begeak. Patikel yang begeak i aeah > α beaa alam bak-waktu, tetapi kalau patikel i aeah < α maka patikel beaa alam bak-uang. Cahaya yang melintas alam uang yang mempunyai mean gavitasi akan mengalami pembelokan engan suut pembelok θ. vi
8 SCHWARZSCHILD EQUATION AND ITS IMPLICATION ON PARTICLE TRAJECTORY ABSTRACT Reseach about the Schwazschil equation implication on tajectoy fom an space geomety change of the moving paticle have been pefome. Paticles move in the egion > α unegoing time-like but, if paticles ae in the egion < α, then they unego space-like. Light pass though the space which having gavitational fiel woul unego a eflection with eflection angle θ. vii
9 KATA PENGANTAR Puji an syuku penulis panjatkan kepaa Ia Sang Hyang Wihi Wasa atas segala asung keta waa nugahanya sehingga penulis apat menyelesaikan skipsi ini engan baik. Skipsi ini bejuul : PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL, yang iajukan sebagai salah satu syaat untuk mempeoleh gela Sajana Sains paa Pogam Stui Fisika Univesitas Sanata Dhama Yogyakata. Penulis mengucapkan teima kasih kepaa semua pihak yang telah membantu penulis baik beupa waktu, tenaga, bimbingan, oongan, an sumbang saan yang penulis butuhkan alam penyelesaian skipsi ini. Paa kesempatan ini penulis ingin mengucapkan teima kasih kepaa:. Bapak Ds. Ds. Vet. Asan Damanik, M.Si. selaku osen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, menampingi, membeikan oongan an semangat alam pengejaan tugas akhi ini.. Ayah an Ibuku tecinta yang tanpa henti membeikan ukungan, oongan, oa, an kasih sayang sehingga penulis apat menyelesaikan skipsi ini. 3. Aik - aikku tecinta Jegek an Dewi yang selalu membeikan semangat an oanya paa waktu penulis mengejakan skipsi ini. viii
10 4. Sina yang selama ini selalu menemaniku, membeikan oongan, semangat an oanya paa waktu pengejaan tugas akhi ini. 5. Om mift an Ninik Cuyak teimakasih atas semua oongan an ukungannya. 6. Temen-teman Bali, Ketut, Wawan, Sii, Ge, Wani, Anika, yang selalu membeikan semangat an menjai sahabat yang baik bagiku seta menemaniku mengejakan skipsi. 7. Temen-teman fisika, Mangga, Fia, Ratna, Nai, Vemby, Toni, yang selama betahun-tahun selalu bejuang besamaku. 8. I.Si Agustini Sulanai, M.Si selaku osen penamping akaemik yang suah banyak membeikan penampingan selama menjai mahasiswa. 9. Seluuh Staff Pengaja Juusan Fisika yang telah membeikan pengajaan an penampingan.. Teman-teman yang ela menunggu gilian paa saat bimbingan, Minto, Kia, Danang teimakasi suah mau besaba.. Semua pihak yang tiak apat isebutkan satu emi satu. Teimakasih atas segala bantuannya. Penulis menyaai bahwa alam penulisan ini masih banyak kekuangan, oleh kaena itu penulis sangat menghaapkan saan an kitik yang sangat membangun ai bebagai pihak. ix
11 Akhinya penulis behaap semoga skipsi ini apat bemanfaat bagi unia peniikan an khususnya pembaca. Yogyakata, Febuai 8 Penulis x
12 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan engan sesungguhnya bahwa skipsi yang saya tulis ini aalah kaya saya an tiak memuat kaya atau bagian kaya oang lain, kecuali yang telah isebutkan alam kutipan an afta pustaka, sebagaimana layaknya suatu kaya ilmiah. Yogyakata, Febuai 8 Penulis Dewa Ayu Ratmi Yanti xi
13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTO PERSEMBAHAN.... ABSTRAK. ABSTRACT.. KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN... Lata Belakang... Peumusan Masalah..3. Batasan Masalah...4. Tujuan an Manfaat Penelitian.4.. Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian..5. Sistematika Penulisan... BAB II. DASAR TEORI... BAB III. METODA PENELITIAN... i iii iv v vi vii viii xi xii xii
14 3.. Jenis Penelitian. 3.. Saana Penelitian Langkah-Langkah Penelitian BAB IV. HASIL PEMBAHASAN Obit Planet Peubahan Geometi an Sifat Fisis Ruang Lintasan Cahaya an Panjang Fokus... BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saan... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii
15 BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Paa tahun 96, sebulan setelah Einstein mempublikasikan teoi elativitas umum, seoang ahli astonomi ai Jeman yang benama Schwazschil menemukan penyelesaian pesamaan mean gavitasi Einstein. (Lawie, 998) R μυ R Λg μυ = kt μυ (.) Dengan R μυ tenso Ricci (yang igambakan teikat engan ua ineks ai tenso Riemann), R meupakan skala kelengkungan Ricci (R = g μυ R μυ ), Λ tetapan kosmologi, gμυ tenso oe ua kovaian, k kopling antaa geometi an matei yang menunjukan kuat gaya gavitasi an T μυ aalah tenso tekanan. Penyelesaian seehana pesamaan mean Einstein yang menggambakan bagaimana uang waktu (space-time) mengkeut akibat mean gavitasi suatu bintang yang sangat besa an paat (massive) yang telah menjai lubang hitam (Black Hole). Jai secaa singkat apat inyatakan bahwa lubang hitam memiliki pecepatan gavitasi an keapatan (massa jenisnya) sangat besa. Dengan pecepatan gavitasi yang sangat besa tesebut, semua bena (matei) akan itaik oleh lubang hitam, an tiak aa bena atau matei yang mampu melepaskan ii ai lubang hitam. Sebagai contoh, jika aa sebuah bena yang memiliki keapatan sama engan keapatan matahai an jai-jai bena itu 5 kali
16 jai-jai matahai, maka suatu patikel yang ingin melepaskan ii ai pemukaan bena itu hauslah mempunyai kecepatan yang lebih besa ai kecepatan cahaya (c). (Will, 989) Lubang hitam memiliki bebeapa sifat-sifat fisis yang sangat menaik, antaa lain lintasan patikel (cahaya) alam mean gavitasi lubang hitam tiak luus, melainkan melengkung. Hal ini ikaenakan lubang hitam memiliki mean (pecepatan) gavitasi yang sangat besa sehingga lintasan cahaya akan melengkung. Dalam hal ini bentuk lintasan suatu patikel itentukan oleh kuat atau besa mean gavitasi ialam uang imana patikel tesebut melintas. Dengan menggunakan kooinat bola sfeis (,θ,φ), elemen lintasan (s) sebuah patikel alam mean gavitasi yang sangat lemah (lintasannya bebentuk gais luus, kaena mean gavitasinya kecil) ibeikan oleh (Lo,979) s = c t ( θ + sin θφ ) (.) Jika aa mean gavitasi yang sangat besa maka, elemen lintasan (s) sebuah patikel (lintasannya melengkung, kaena mean gavitasinya sangat besa) ibeikan oleh (Lawie, 998) GM s = c t ( θ sin θφ ) + (.3) c GM c Dengan G tetapan gavitasi univesal, M massa bena yang memiliki mean gavitasi yang sangat besa (lubang hitam), an c kecepatan cahaya. Pebeaan antaa pesamaan (.) an (.3) aalah jika paa pesamaan (.) lintasan beaa alam
17 3 uang tanpa mean gavitasi. Seangkan paa pesamaan (.3) lintasan beaa alam uang yang memiliki mean gavitasi yang sangat besa. atau Konstanta c GM paa pesamaan (.3)isebut jai-jai Schwazschil ( ) α, GM α = (.4) c sehingga pesamaan (.3) apat ituliskan kembali menjai α s = c t ( θ + sin θφ ) (.5) α.. Peumusan Masalah Sebagaimana iuaikan paa lata belakang masalah bahwa lubang hitam memiliki sifat-sifat fisis yang bebea engan alam yang memiliki mean gavitasi lemah, menyebabkan penelitian sifat-sifat fisis an geometi lubang hitam meupakan penelitian yang sangat menaik. Dai pesamaan (.5) kalau = α maka s menjai tak behingga (singulaitas). Jika < α, maka suku-suku yang memuat kooinat uang (,θ,φ) menominasi s aga ipeoleh lintasan yang beniali eal. Jai antaa titik = α an < α tejai peubahan fisis an geometi. Demikian juga bentuk lintasan patikel atau cahaya yang melintas ekat lubang hitam akan melengkung menyebabkan aanya semacam titik fokus lubang hitam. Oleh kaena itu yang menjai pemasalahan alam penelitian ini aalah:
18 4. Peubahan fisis an geometi apa yang tejai, jika sebuah patikel melintas ai > α ke < α melewati titik singula = α.. Menentukan titik fokus lubang hitam sebagai fungsi α an besa fisis tekait..3. Batasan Masalah Penelitian ini ibatasi paa masalah :. Peubahan fisis an geometi apa yang tejai jika sebuah patikel melewati titik α =.. Penentuan titik fokus lubang hitam, kalau lubang hitam tesebut bepeilaku sebagai sebuah lensa positif..4. Tujuan an Manfaat Penelitian.4.. Tujuan Penelitian Tujuan ai penelitian ini aalah untuk :. Mengetahui peubahan fisis an geometi apa yang tejai paa suatu lubang hitam, jika sebuah patikel melintas ai > α melewati = α menuju aeah < α. Menentukan titik fokus suatu bena engan pecepatan gavitasi yang sangat besa (lubang hitam).
19 5.4.. Manfaat Penelitian Penelitian ini bemanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan tentang sifat-sifat fisis lubang hitam an konsekuensinya.
20 6.5. Sistematika Penulisan Hasil penelitian itulis engan sistematika sebagai beikut : BAB I. PENDAHULUAN Paa Bab I ijelaskan mengenai lata belakang masalah, umusan masalah, batasan masalah, tujuan an manfaat penelitian, an sistematika penulisan. BAB II. DASAR TEORI Dalam Bab II ijabakan tentang pesemaan Schwazschil an lintasan patikel alam mean gavitasi yang sangat besa (lubang hitam). BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Paa Bab III ijelaskan tentang jenis penelitian, saana penelitian, an langkah-langkah penelitian. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Paa Bab IV itampilkan hasil penelitian seta pembahasannya. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Paa Bab V isajikan kesimpulan an saan.
21 BAB II DASAR TEORI Jaak antaa ua titik alam uang ibeikan oleh (Lawie, 998) : s = g μυ x μ x υ (.) engan g μυ aalah metik tenso oe ua kovaian alam sistem kooinat katesian, untuk uang tiga imensi jaak ua titik alam uang, yaitu titik A an titik B (Gamba.) ibeikan oleh s = x + y + z = x y z sehingga metik tensonya g μυ = (.) z B (x, y, z ) A (x,y,z ) y x Gamba. 7
22 8 Jika igunakan kooinat bola sfeis (,θ,φ ), maka panjang lintasan (elemen gais) antaa ua titik ibeikan oleh sin φ θ θ s + + = (.3) = sin φ θ θ sehingga ibeikan = θ μυ sin g Dalam uang imensi 4 (uang Minkowski) tanpa gavitasi, elemen gais s iapat ai z y x t c s = (.4) = z y x t c sehingga menghasilkan metik tenso (.5) = g μυ Kalau igunakan kooinat bola sfeis, elemen gais atau lintasan menjai : sin φ θ θ t c s = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 9 (.6) = sin φ θ θ t c yang menghasilkan (.7) = θ μυ sin g Jika aa mean gavitasi, maka elemen gais atau lintasan alam uang apat ituliskan sebagai (.8) ) sin ( ) ( ) ( ) ( φ θ θ C B t c A s + = engan A(), B(), an C() sebagai fungsi kuat mean gavitasi. Dengan menggunakan tansfomasi apat ipeoleh A() = e / = C υ an B() = e λ seemikian hingga A() an B() benilai menekati jika. Dengan emikian pesamaan (.8) apat ituliskan kembali menjai (.9) ) sin ( φ θ θ λ υ e t c e s + = Sebagaimana isebutkan bahwa elemen gais atau lintasan ai pesamaan (.9) aalah = sin φ θ θ λ υ t c e e s PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 sehingga metik tensonya g μυ e = υ e λ sin θ Nilai υ an λ apat itentukan engan menggunakan pesamaan geoesik (Lo, 979) U s μ μ + U ρσ ρ U σ = (.) engan μ x μ U μ =, an aalah lambang Chistoffel. Yang iefinisikan s ρσ sebagai (Joshi, 98) μ ρμ σμ ρσ = ( g σ + g ρ g ) μ ρσ (.) atau bisa juga itulis μ = Γ ρσ ρσ υ g μυ engan Γ ρσ υ = g ρα g x λρ α g + x σλ ρ g x Untuk menghitung lambang Chistoffel membutuhkan waktu yang sangat lama. Kaena nilai ai lambang Chistoffel kebanyakan aalah nol, suatu caa yang labih cepat untuk menghitungnya aalah engan menggunakan pesamaan geoesik. ρσ λ
25 Sehingga pesamaan (.) sama engan ν 4 λ 3 [ e ( U ) e ( U ) ( U ) sin ( U ) ] = δ s = δ θ s / (.) engan c =, an pesamaan (.) aalah integan lintasan yang iminimalkan. Pesamaan (.) menghasilkan s F U μ = F, (.3) μ x engan F aalah integan paa pesamaan (.), pesamaan (.3) ientik engan pesamaan (.). sehingga apat ihasilkan simbol Chistoffel ai pesamaan tesebut. Sebagai contoh, jika itulis μ = 4( ct = 4 x ), maka F υ = e U 4 U F = 4 x maka pesamaan (.) menjai 4 s υ 4 ( e U ) = (.4) Dengan menggunakan elasi = s s, pesamaan (.4) menghasilkan s & t e υ && t e υ 4 υ ( e U ) = ( e ct& ) = υ + t& s + t& υ & e s υ ( e ) = υ =
26 & t + υ & t& = (.5) Dengan emikian lambang Chistoffel apat ihasilkan ai pesamaan iatas. Lambang Chistoffel yang tiak benilai nol aalah 4 = υ 4 = 4 υ = υ e 44 = λ υ λ = e λ = sin 33 = θ λ e = cosθ sinθ 33 = 3 3 = 3 cot θ
27 3 juga ipelukan elasi (Lo, 976) λ = λρ ρ log g, engan g = e 4 sin ν + λ θ, sehingga ν λ log g = + log + log sinθ (.6) Tenso Ricci R μυ paa pesamaan (.) apat juga ituliskan sebagai R μv ρ ρ λ ρ ( log g ) + (log g ). ρ = μv (.7) μv λμ ρv μv. ρ Aga penyelesaian pesamaan mean gavitasi Einstein paa pesamaan (.) linea, nilai R μυ haus sama engan nol. Dai pesamaan (.6) yang membeikan nilai nol aalah = R 44 = e v v λ v v + + v. λ (.8) v v λ λ = R = v + (.9) λ λ v + λ = R = ( e ) + e (.) ai R = R, ipeoleh λ + v =, sehingga λ + v = konstan. Nilai konstanta 44 = tesebut aalah nol, kaena λ + υ menekati nol ketika, sehingga λ = v (.)
28 4 Pesamaan (.8) menjai v + v v + = v yaitu, ( e ) = v ( ) = e konstanta (.) Substitusi pesamaan (.) ke pesamaan (.) menghasilkan sehingga v ( e ) = e v λ α = e = (.3) engan α aalah tetapan integasi. Penyataan (.3) aalah g 44 yang i ientifikasi sebagai + φ / c, aalah potensial Newton (untuk suatu pusat massa M, φ = MG /. Dengan emikian tetapan α paa pesamaan (.3) menjai (Lo, 979) α = GM / c (.4) yang ikenal sebagai jai-jai Schwazschil. Substitusikan pesamaan (.4) an (.3) ke alam pesamaan (.9) sehingga akan menghasilkan GM s = c t ( θ sin θϕ ) + (.5) c GM c
29 5 sehingga metik tenso Schwazschil = θ μυ sin c GM c GM g (.6) Kalau α = maka lintasan atau elemen gais ai patikel (matei) tesebut singula, an apat ikatakan sebagai lubang hitam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang ilakukan alam penulisan skipsi ini aalah penelitian stui pustaka. 3.. Saana Penelitian Saana yang ibutuhkan alam peyelesaian skipsi ini aalah buku-buku yang behubungan engan topik lubang hitam, tenso an teoi elativitas umum Langkah langkah penelitian Langkah langkah yang ilakukan alam penelitian ini aalah sebagai beikut:. Menelusui bahan-bahan mengenai lubang hitam, metik, tenso an elativitas umum ai buku-buku maupun ai intenet.. Meumuskan atau mengolaboasi keangka pemikian teoi an konsep atau teoi yang tekait engan lubang hitam, metik, tenso an elativitas umum ai bahan-bahan yang ikumpulkan. 3. Meumuskan peubahan fisis an geometi yang tejai paa suatu lintasan patikel paa lubang hitam, an menentukan titik fokus suatu lubang hitam sebagai fungsi α secaa numeik atau matematik. 4. Menaik kesimpulan an membeikan saan ai penelitian yang telah ilakukan. 6
31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Obit Planet Geak suatu planet yang mengobit paa matahai yang memiliki massa yang sangat beat apat ipeoleh engan menyelesaikan pesamaan Schwazschil, paa pesamaan (.5). Jika iambil θ = π, maka pesamaan (.9) menjai s = e υ c t e υ φ (4.) kalau pesaman (4.) ibagi s ihasilkan & υ υ = e c t e φ & & (4.) Dai pesamaan (.5) apat ipeoleh s υ ( e t& ) = (4.3) sehingga υ e t& = k (konstanta) (4.4) substitusi pesamaan (4.4) ke alam pesamaan (4.) menghasilkan & α & + & + φ = k α φ (4.5) Pesamaan geak obit Newton hanya paa suku teakhi pesamaan (4.5). Jika pesamaan (4.5) ikalikan engan s ϕ = h 4 7
32 8 ipeoleh ϕ = α + + k 4 + α (4.6) h Dengan mengganti vaiabel aial u = = pesamaan (4.6) menjai u u u ϕ = u + 3 ( uα + k ) / h + α u (4.7) Jika pesamaan (4.7) iefeensialkan tehaap φ, maka ipeoleh u ϕ α 3α u = u + + (4.8) h Kalau iambil u = u + ε (4.9) Dengan u aalah penyelesaian umum untuk pesamaan obit planet Newton an ε aalah suatu gangguan kecil. Substitusi pesamaan (4.9) ke (4.8) menghasilkan u ϕ ε + = ϕ ( u + ε ) α + h 3α + ( u + ε ) α 3 = u h u ε + + α u + 3εα + αε (4.) α Kaena u =, an kalau ε sangat kecil suku ε apat iabaikan sehingga h pesamaan ifeensial untuk ε apat ituliskan ε 3 = ( 3αu ) ε + αu (4.) ϕ 3
33 9 Penyelesaian pesamaan (4.) apat ituliskan sebagai ( ) B ε = A cos ζϕ + (4.) engan A, B, an ζ aalah konstanta (lihat Lampian). Jika ζ =, maka ihasilkan obit lingkaan. Dengan menefeensialkan pesamaan (4.) tehaap φ kemuian menyamakannya engan nol, maka ipeoleh nπ ϕ = (4.3) ζ Substitusi pesamaan (4.) ke alam (4.) apat menghasilkan nilai ζ, yaitu ζ = 3αu (4.4) sehingga lintasan planet tejai paa ± nπ 3 φ = ~ ± nπ + αu 3αu ( π 3παu ),, ( π + 3παu ), ( 4π 6πα )... ϕ ~... + u, 4.. Peubahan Geometi an Sifat Fisis Ruang Ditinjau peubahan geometi an sifat fisis uang yang ialami oleh sebuah patikel begeak ai keuukan atau posisi > α ke posisi < α. Dai pesamaan (.5), jika > α, maka nilai koefisien e υ = e λ > (positif) sehingga suku yang menganung waktu (t) hauslah benilai lebih besa ai suku-suku yang lain aga s >. Dengan kata lain, patikel yang melintas alam mean gavitasi yang itimbulkan oleh massa M paa aeah > α beaa alam uang bak-waktu (time-
34 like). Secaa skematis lintasan patikel alam uang bak-waktu ipelihatkan paa Gamba 4. Lintasan patikel Masa epan Waktu Sekaang Masa lalu Gamba 4.. Geometi uang bak-waktu an lintasan patikel Jika patikel beaa paa posisi = α, maka s menjai tiak teefinisi (singula). Paa konisi atau keaaan = α patikel tiak beaa alam uang bakwaktu maupun alam uang bak-uang (space-like). Secaa fisis, paa keaaan = α, patikel tiak tunuk paa hukum-hukum fisika an uang yang ikenal selama ini alam teoi-teoi fisika. Jika patikel beaa paa posisi < α, maka koefisien e υ = e λ <. Jai paa keaaan sepeti itu kalau s >, nilai ai suku-suku yang tiak menganung waktu (t) paa pesamaan (.5) haus lebih besa ai nilai suku yang menganung t. Secaa fisis patikel yang beaa paa aeah < α beaa alam uang yang isebut
35 bak-uang. Geometi bak-uang an lintasan patikel i alamnya ipelihatkan paa Gamba 4.. Bak - cahaya Lintasan patikel Gamba 4.. Geometi bak-uang an lintasan patikel Jai patikel yang melintas ai posisi > α menuju < α alam suatu mean gavitasi yang sangat besa (misalnya Black Hole) akan mengalami geometi an sifat-sifat fisisyang bebea iaeah < α an > α. Peubahan geometi uang yang i alami patikel tejai ai bak-waktu ke bak-uang. Secaa skematis, peubahan uang tesebut apat igambakan sepeti paa Gamba 4.3.
36 Waktu Lintasan patikel Lintasan patikel (a) (b) Ruang Gamba 4.3. (a) Lintasan patikel alam bak-waktu untuk > α, an (b) Lintasan patikel alam ba-uang untuk < α Lintasan Cahaya an Panjang Fokus Lintasan cahaya mengikuti lintasan geoesik nol atau s =. Jika ipilih θ = π, maka pesamaan (4.) menjai e & υ υ t e & & φ = (4.5) Dengan menggunakan υ e t& = k, pesamaan (4.5) apat itulliskan menjai & & + φ = k + α & φ (4.6)
37 3 jika pesamaan (4.6) ikalikan & 4 φ =, an vaiabel aial () iatas menjai h u =, maka pesamaan (4.6) menjai u u ϕ + u = α u 3 k + h (4.7) Kalau pesamaan (4.7) iefeensialkan tehaap φ, maka u 3 = u + β u, β = α ϕ (4.8) Jika suku β u iabaikan, maka penyelesaian pesamaan (4.8) ibeikan oleh engan A aalah tetapan, δ u = Acos( φ + δ ) (4.9) Lintasan cahaya yang ipeoleh ai pesamaan (4.9) aalah yang meupakan gais luus = konstan untuk pesamaan (4.8) ipilih bebentuk engan ε fungsi φ, maka ipeoleh = = u Acos( φ + δ ) (4.) φ + δ konstan. Jika penyelesaian u = Acosφ + ε (4.) ε = ε + β A ϕ β A = ε + cos ϕ ( + cos ϕ ) (4.)
38 4 Dengan menganaikan penyelesaian (4.) bebentuk yang kalau imasukkan ke (4.) ipeoleh ε = a + bcos φ (4.3) βa a = an βa b = (4.4) 6 Jai penyelesaian pesamaan (4.3) apat ituliskan βa cos φ ε = + 3 (4.5) Dengan emikian, pesamaan (4.) menjai βa βa u = Acosφ cos φ + (4.6) 3 3 jika iambil, maka u. Untuk pesamaan (4.6) menjai Nilai βa Acos cos A 3 3 cos φ apat ipeoleh ai (4.7), yaitu = φ φ + β (4.7) 3 8β cosφ = ± + (4.8) β 9 engan aalah jaak lintasan cahaya ke pusat gavitasi (Gamba 4.4)
39 5 ϕ ϕ α Gamba 4.4. Pembelokan cahaya alam mean gavitasi Paa pesamaan (4.8) nilai nilai >>. Dengan emikian ipeoleh β cos φ aalah antaa - sampai +, menghauskan cosφ ~ β = α (4.9) 3 Dai Gamba 4.4. telihat bahwa suut pembelokan cahaya paa mean gavitasi sebesa 4GM θ = α = (4.3) c Jika cahaya yang melintasi mean gavitasi ibelokkan engan suut belok θ, maka suatu massa yang mempunyai mean gavitasi memiliki semacam titik fokus f. Panjang titik fokus (f) untuk suatu bena bemassa M sebagai fungsi θ apat ibentuk engan menggunakan tigonometi an skema paa Gamba 4.5.
40 6 θ M f Gamba 4.5. Skema lintasan cahaya alam mean gavitasi Dai Gamba 4.5. ipeoleh tan θ = (4.3) f sehingga panjang fokus f suatu bena bemassa M ibeikan f = (4.3) tanθ Sebagai contoh ihitung panjang fokus (f) untuk bena-bena planet alam 4 tata suya kalau planet-planet itu ianggap sebagai lubang hitam engan = m, isajikan paa Tabel 4..
41 7 Tabel 4.. Panjang fokus (f) untuk planet-planet i alam tata suya kalau planet itu ianggap sebagai lubang hitam untuk = 4 m No Planet M(kg) θ f (m) Matahai,9. 3, ,65 Mekuius 3,3. 3 9,78. -9, Venus 4,87. 4, ,43. 4 Bumi 5,98. 4, , Mas 6,4. 3, ,63. 6 Jupite,9. 7 5, , Satunus 5,66. 6, , Uanus 8,68. 6, , Neptunus Pluto, ,333.,7. 3,76. -,659. 4
42 BAB V PENUTUP 5.. Kesimpulan Beasakan keseluuhan poses yang telah ilakukan alam penelitian ini apat ipeoleh kesimpulan sebagai beikut :. Lintasan atau obit suatu planet apat ipeoleh ai penyelesaian pesamaan Schwazschil. Dengan memilih θ = π.. Peubahan geometi an sifat fisis uang yang ialami oleh suatu patikel yang begeak ai aeah > α ke aeah < α alam mean gavitasi yang itimbulkan oleh massa M, yaitu paa aeah > α patikel beaa alam bak-waktu an paa aeah < α patikel beaa alam bak-uang. 3. Lintasan cahaya mengikuti pesamaan goesik s =, engan θ = π. Panjang suatu titik fokus (f) suatu bena bemassa M alam uang apat inyatakan sebagai fungsi θ an. 8
43 9 5.. Saan Kaena yang iteliti alam penelitian ini hanyalah masalah obit planet, peubahan geometi an sifat fisis patikel yang begeak ai > α menuju < α, an pembelokan lintasan cahaya alam mean gavitasi yang itimbulkan oleh massa M yang ianggap sebagai lubang hitam menggunakan pesamaan Schwazschil, maka isaankan untuk meneliti konsekuensi-konsekuensi yang lain ai pesamaan Schwazschil. Paa saat patikel melintasi titik = α patikel itu tiak beaa alam bak-waktu maupun bak-uang. Oleh sebab itu isaankan untuk meneliti jenis uang yang itempati patikel itu.
44 DAFTAR PUSTAKA Joshi, A. W., 98, Matics an Tenso in Physics, New Delhi Bangloe Bombay Calcuta : Wiley Easten Limite. Lo, E. A., 976, Tenso Relativity an Cosmology, Unite Kingom: Univesity of Einbugh Scotlan. Lawie, I. D., 998, A unifie Gan Tou of Theoitical Physics, Philaelphia: Institut of Physics Publishing. Will, C., 989, The New Physics, New Yok: Canbige Univesity. William, J. K., 973, Relativity an Cosmology, New Yok : Hape & Row Publishes 3
45 LAMPIRAN Pesamaan ifeensial paa pesamaan (4.) mempunyai penyelesaian ε sebagai fungsi φ, engan menggunakan metoa opeato D = ϕ ε 3 = ( 3αu ) ε + αu (4.) ϕ engan ζ = αu 3, an u ζ + =. Sehingga pesamaan (4.) menjai 3α ε ϕ 6α = ζ ε + ( ζ + ) imana ( ζ + ) = K ( tetapan), sehingga apat ituliskan menjai 6α ε ζ ε = K ϕ jika ( D iζ ) ( D + iζ ) ε = K engan ( D + iζ ) ε = u, maka ( D iζ ) u = K Pesamaan iatas apat juga ituliskan menjai y + α y = β t (D + α ) y = β ( D + iα ) ( D iα) y = β 3
46 3 ( D + iα ) u = β D u + iα u = β u = β D + iα u + iα u = t Jika pesamaan i atas iefeensialkan tehaap t maka, u t integalkan pesamaan i atas hasilnya aalah β iαt iαt ( e u) = β e iαt iαt ( e u) = β e t e iαt u = β e iα iαt u = e β e iαt iαt + k t + k sehingga β u = + k e iα iαt ( D iα) y = e iαt β e iαt t + k Apabila pesamaan ini igunakan untuk menyelesaikan pesamaan (4.), maka akan menjai ( D iζ ) u = K
47 33 u iζ u = K ϕ e ( e ϕ iζϕ ( e ϕ ( e e ( e iζϕ iζϕ ( e ϕ iζϕ u) = iζ e = iζϕ u) = e u) = e iζϕ iζ ue ϕ u u) = K iζϕ iζϕ iζϕ u = u) u = e iζϕ iζϕ K K ϕ u + e iζϕ = K e ϕ K e iζϕ K e ϕ iζϕ Dengan emikian apat ituliskan menjai ( D e iζϕ ϕ iζϕ iζϕ iζϕ iζϕ + iζ ) ε = u = e K e ϕ ( e ϕ ( e e iζϕ iζϕ ε = ( e ϕ iζϕ ε ) u ϕ iζϕ iζϕ = e K e ϕ iζϕ iζϕ iζϕ ε ) = e K e ϕ ε ) = ( e iζϕ K e iζϕ ϕ) ϕ iζϕ iζϕ ( e K e ϕ) ϕ
48 34 engan Ke iζϕ ϕ = ε = e K e iζ iζϕ iζϕ iζϕ iζϕ ( e Ke ϕ) ϕ + C, maka menghasilkan iζϕ = iζϕ Ke iζϕ ε e + C e ϕ iζ = iζϕ K iζϕ C iζϕ e e + e + C i ζ iζ K = ζ K = ζ Ce + iζ + C e iζϕ + C e iζϕ iζϕ iζϕ [ + e ] Apabila ζϕ ζϕ ( e i + e i ) = cos( ζϕ), sehingga akan menghasilkan K ε = C( cos( ζϕ)) + ζ K ε = C cos( ζϕ) + ζ K imisalkan = B an C = A, engan emikian hasilnya aalah (paa pesamaan ζ (4.)) ε = B + Acos(ζϕ)
LAMPIRAN A. (Beberapa Besaran Fisika, Faktor konversi dan Alfabet Yunani)
LAMPIRAN A (Bebeapa Besaan Fisika, Fakto konvesi dan Alfabet Yunani) Bebeapa Tetapan dan Besaan Fisika Massa matahai Jai-jai matahai Massa bumi Kecepatan cahaya Konstanta gavitasi = 1,99 10 30 kg = 6,9599
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA
BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciMUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F
MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciSolusi Persamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Bersimetri Bola
Bab 3 Solusi Pesamaan Ricci Flow dalam Ruang Empat Dimensi Besimeti Bola Bedasakan bentuk kanonik metik besimeti bola.18, dapat dibuat sebuah metik besimeti bola yang begantung paamete non-koodinat τ sebagai,
Lebih terperinciBab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya
PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN
A 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem ejalan 3.1.1. Sejaah Peusahaan Gamba 3.1. Logo Peusahaan P Dnaplast, bk. P Dnaplast, bk aalah peusahaan ang begeak i biang pouksi botol plastik untuk memenuhi
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS VEKTOR
NLISIS VEKTOR.. Penahuluan Vekto meupakan suatu besaan ang mempunai aah. Vekto inatakan engan besa vekto an aahna. Penggambaan vekto begantung paa sistem kooinat ang ipilih. Paa bab sebelumna telah ibahas
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciMODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA
Sei Mol Kliah EL- Matematika Teknik I MOUL 5 INTEGRAL LIPAT AN PENGGUNAANNYA Satan Acaa Pekliahan Mol 5 Integal Lipat an Penggnaanna sebagai beikt Peteman ke- Pokok/Sb Pokok ahasan Tjan Pembelajaan Integal
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciSOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA
SO-SO IHN OIMPID DN SOUSINY Diamete Suut. (SOP 007) JIka iamete suut Matahai iamati oleh astonot yang mengobit planet keil Pluto paa jaak 9 S, maka besanya aalah. C. 7. 9. 0 D. 9. (SOK 009) Nebula M0 yang
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciTeori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciMomentum Sudut (Bagian 2)
Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON
KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciUntuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa.
Untuk semua inta Untuk semua ita-ita Untuk semua kasih sayang Dai keua oangtuaku yang begitu lua biasa. GELOBNG SOLITER INTERNL PD LIRN TUNK (Stui kasus paa luia ua lapisan Oleh: SIDH G544 PROGR STUDI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penahuluan Secaa umum, antena meupakan tansfomato/stuktu tansmisi ai gelombang tebimbing menuju ke gelombang uang bebas atau sebaliknya[6]. Aa bebeapa jenis
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS
PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINA SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Agung Hanayanto Absta Poses pepinahan panas/enegi melalui suatu meia at paat atau ai yang tejai aena onta langsung iantaa
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 03
Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciTES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM
TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321) Gravitasi
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini Gavitasi Inteaksi (Gaya) Fundaental di ala 1. Inteaksi Kuat. Inteaksi lektoagnetik 3. Inteaksi Leah 4. Inteaksi Gavitasi Meupakan inteaksi yang paling Leah Tidak Bepengauh/Diabaikan
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG
BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon
Lebih terperinciTalk less... do more...!!!!!
Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u
Lebih terperinciHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET
HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciFISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan
Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciKajian Teoritis Persamaan Medan Gravitasi Einstein dengan Transformasi Metrik Schwarzschild dalam Sistem Dua Koordinat
Kajian Teoitis Pesamaan Medan Gavitasi Einstein dengan Tansfomasi Metik Shwashild dalam Sistem Dua Koodinat ) Sabam P. Simbolon 2) Tenang Ginting 3) Tua aja Simbolon Juusan Fisika Teoitis Fakultas MIPA
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinciUNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperincitrigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri
tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE
Semina Nasional Teknologi Infomasi an Komunikasi 6 (SENTIKA 6) ISSN: 89-985 Yogyakata, 8-9 Maet 6 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELETRE Wilan Fauzi
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom
PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG. UMUM Patial ishage (PD) meupakan fenomena peluahan muatan elektik yang bisa menjembatani sistem isolasi baik seaa sebagian maupun menyeluuh i alam suatu bahan ielektik. Fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetian Lubang Hitam Lubang hitam (black hole) adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besa sehingga menghasilkan gaya gavitasi yang sangat besa. Gaya gavitasi yang sangat besa
Lebih terperinciHUKUM GRAVITASI NEWTON
HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..
Lebih terperinciMedan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.
Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya
Lebih terperinciSolusi Reisner-Nordström dalam Teori Gravitasi f(r)
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 12, NOMOR 2 JUNI 2016 Solusi Reisne-Nodstöm dalam Teoi Gavitasi f(r) Abu Fadlol, Agus Puwanto, dan Bintoo A. Subagyo Juusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciDari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan
Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinciuranus mars venus bumi yupiter saturnus
Bab II Gavitasi Tujuan Pembelajaan Anda dapat menganalisis keteatuan geak planet dalam tata suya bedasakan hukum-hukum Newton. uanus neptunus mekuius matahai mas venus bumi yupite satunus Sumbe: Encata
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinci2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.
1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple
Lebih terperinciBab I Masalah Dua Benda
Bab I Masalah Dua Benda Geak planet mengitai Matahai. Satelit yang mengelilingi Bumi dan bintang-bintang yang mengitai pusat Galaksi, diatu oleh gaya sental yang bekeja sepanjang gais luus yang menghubungkan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.
Lebih terperinciDISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL
DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL GELOMBANG HARMONIK Bentuk gelombang hamonik begantung waktu : ψ Re (, t) A( ) exp[ iϕ( )] exp( iπνt ) [ ] { ψ (, t)
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD an JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD YOSEPHINA NOVALIA NRP : 0521034 Pembimbing : Ir. Ibrahim Surya, M.Eng. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang kopling, B. Tujuan C. Batasan Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Lata Belakang Dalam kehiupan sehai-hai kenaaan meupakan saana tepenting alamsistem tanspotasi an sangat ibutuhkan. Ie pengembangan saana tanspotasi yang kian bekembang, menunjukkan
Lebih terperinciMETODE LAGRANGE DAN MEKANIKA HAMILTON
KAJIAN SAINS FISIKA I METODE LAGRANGE DAN MEKANIKA HAMILTON Diajuan epaa Pof. D. Bui Jatmio, M.P OLEH : Hafsemi Rafsenjani 779506 Vanti Piete Kelelufna 7795074 Agustina Elizabeth 7795077 Asty Piantini
Lebih terperinciMODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI
MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciPenggunaan Hukum Newton
Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Lereng
Analisis Stabilitas Lereng Lereng Slope Stability Dr.Eng.. Agus Setyo Muntohar, S.T.,M.Eng.Sc. Faktor Keamanan (Factor of Safety) Faktor aman (FS): nilai baning antara gaya yang menahan an gaya yang menggerakkan.
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinciPERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN
PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN Akhma Musafa 1 1 Pogam Stui Teknik Elekto, Fakultas Teknik, Univesitas Bui Luhu Jl. Cileug Raya Petukangan
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciMAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL. (Teori Geosentris dan Heliosentris, Hukum Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler)
MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL (Teoi Geosentis dan Heliosentis, Hukum Keple, Hukum Gavitasi Newton dan Tafsian Newton Tehadap Hukum Keple) Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Analisis Lintasan Foton Dalam Ruang-Waktu Schwarzschild
Analisis Lintasan Foton Dalam Ruang-Waktu Schwarzschild Urai astri lidya ningsih 1, Hasanuddin 1, Joko Sampurno 1, Azrul Azwar 1 1 Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Tanjungpura; e-mail: nlidya14@yahoo.com
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Diferensiasi
Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan
Lebih terperinciProgram Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor
Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK. HUKUM COULOMB SUMBER-SUMBER: 1. Fedeick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics,
Lebih terperinciSUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama
SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak
Lebih terperinciPENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika
PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================
Lebih terperinciSuatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan iferensial biasa ore n aalah persamaan bentuk : F n, ', '', ''',......, 0 Yang menatakan hubungan antara, fungsi () an turunanna ', '',
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK
MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick
Lebih terperinci