BAB 3 ANALISIS VEKTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS VEKTOR"

Transkripsi

1 NLISIS VEKTOR.. Penahuluan Vekto meupakan suatu besaan ang mempunai aah. Vekto inatakan engan besa vekto an aahna. Penggambaan vekto begantung paa sistem kooinat ang ipilih. Paa bab sebelumna telah ibahas pengenalan vekto an aljaba vekto. ab ini akan membahas tentang sistem kooinat, vekto satuan paa sistem kooinat ang besangkutan, iantaana sistem kooinat pola, siline, an bola. Dalam bab ini juga ibahas mengenai opeasi vekto, opeato vekto, bebeapa opeasi tentang opeato, an iffeensial vekto. Paa akhi bab ini ibahas integal gais, teoema Geen paa biang, teoema Divegensi, an teoema Stokes. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa ihaapkan apat melakukan opeasi vekto, opeasi opeato iffeensial, mengenal an menggunakan sistem kooinat kuviline, melakukan integasi lipat ua, an tiga... Sistem Kooinat. Sistem Kooinat Katesian Dalam sistem kooinat Katesian, suatu vekto ilukiskan alam tiga aah, aitu aah sumbu-x, aah sumbu-y, an aah sumbu-z.imana masing-masing sumbu kooinat saling tegak luus, an mengikuti atuan putaan sekup. Putaan ai sumbu-x ke sumbu-y sepeti sekup iputa menghasilkan geak sekup ang menatakan aah ai sumbu-z. ownloa on

2 Setiap sumbu kooinat mempunai vekto satuan ang besana satu an seaah engan aah sumbu kooinatna, : vekto satuan paa sumbu-x, : vekto satuan paa sumbu-y, an : vekto satuan paa sumbu-z. Penggambaan suatu vekto inatakan oleh ketiga vekto satuan tesebut ang isetai besa atau panjang komponen vekto paa aah tesebut. Misal : (,4,5) : igambakan oleh 4 5, atina komponen vekto aah sumbu-x aalah, aah sumbu-y aalah 4, an aah sumbu-z aalah 5.. Sistem Kooinat Siline Dalam sistem kooinat Siline, suatu vekto inatakan alam tiga aah, aitu aah, aah, an aah. Z X Y Gamba.. Sistem Kooinat Siline Dapat ibaangkan suatu siline beii tegak, titik i tengah-tengah siline inamakan titik nol (). Dai titik nol itaik gais kelua siline inamakan aah engan vekto satuan. Dai ining siline itaik gais singgung menata ownloa on

3 ang tegak luus engan aah inamakan vekto engan vekto satuan, beputa belawanan aah jaum jam paa biang XY. Dai titik nol itaik gais luus tegak membentuk sumbu-z engan vekto satuan. Hubungan sistem kooinat Siline engan sistem kooinat Katesian apat ilihat paa uaian beikut. Y = cos = sin = X Gamba.. Sistem Kooinat Pola Vekto iuaikan paa aah, an melalui pesamaan : os θ Sin θ Vekto satuan aah aalah : os θ Sin θ Vekto satuan aah aalah vekto satuan aah tetapi itambah 9 : os θ 9 Sin θ 9 Sin θ os θ Vekto satuan aah : Dapat itunjukkan bahwa,, saling tegak luus. Sistem Kooinat ola ownloa on

4 Dalam sistem kooinat Siline, suatu vekto inatakan alam tiga aah, aitu aah, aah, an aah. Dapat ibaangkan suatu bola, titik i tengah-tengah bola inamakan titik nol (). Dai titik nol itaik gais kelua bola inamakan aah engan vekto satuan. Dai ining bola itaik gais singgung menata ang tegak luus engan aah inamakan vekto engan vekto satuan, beputa belawanan aah jaum jam paa biang XY. Dai ining bola itaik gais singgung tegak ang tegak luus engan aah inamakan vekto engan vekto satuan, beputa belawanan aah jaum jam paa biang XZ. Z φ Y X Gamba.. Sistem Kooinat ola Hubungan sistem kooinat ola engan sistem kooinat Katesian apat ilihat paa uaian beikut. = os os = os Sin = Sin Vekto iuaikan paa aah, an melalui pesamaan : ownloa on

5 os os θ os Sin θ Sin beimpit engan sumbu-x jika =, an = beimpit engan sumbu-y jika =, an = 9 beimpit engan sumbu-z jika = 9 Vekto satuan aah aalah : os os θ os Sin θ Sin Vekto satuan aah aalah vekto satuan tetapi itambah 9 an = : os os θ 9 os Sin θ 9 Sin Sin θ os θ Vekto satuan aah aalah vekto satuan aah tetapi itambah 9 : os 9 os θ os 9 Sin θ Sin 9 Sin os θ Sin Sin θ os Dapat itunjukkan bahwa,, φ saling tegak luus... Opeasi Vekto Sepeti halna bilangan, sebuah vekto apat ijumlahkan, ikuangkan, atau ikalikan engan vekto lain menuut atuan ang belaku bagi vekto.. Penjumlahan an Penguangan Vekto Opeasi penjumlahan atau penguangan paa vekto ilakukan engan menjumlahkan atau menguangkan komponen-komponen vekto ang aahna sama. Misal : ownloa on

6 ownloa on. Pekalian Opeasi pekalian paa vekto apat menghasilkan skala atau vekto.. Opeasi Dot Opeasi ot ai ua buah vekto menghasilkan skala imana pekalian ilakukan beasakan komponen vekto ang aahna sama. Untuk komponen vekto ang aahna saling tegak luus menghasilkan nol. osθ, aalah suut ang ibentuk oleh an. Untuk vekto satuan : Misal : Tinjau suatu bena ang menapatkan gaa an bepinah sejauh.

7 ownloa on Gamba.4. Keja ang ilakukan gaa ena melakukan keja sebesa : osθ W.. Opeasi oss Opeasi coss paa ua buah vekto an iumuskan : Sin θ, aalah suut ang ibentuk oleh an. ah vekto saling tegak luus engan an. Untuk vekto satuan :,, Misal :

8 = Opeasi oss tiak besifat komutatif. Sebagai contoh kita tinjau bena titik P begeak beputa engan tali sepanjang an kecepatan suut. ena titik P ilukiskan sepeti gamba beikut : Sin P v O Gamba.5. Vekto kecepatan linea (v) paa geak melingka Kecepatan linea bena P aalah : s φ Sin θ ; s Sinθ φ ω Sin θ s ; v s.. Opeasi Tiple Pouct ownloa on

9 ownloa on Opeasi Dot an oss apat iopeasikan secaa beuutan ang akan menghasilkan bentuk skala atau vekto begantung uutan opeasina. : iopeasikan telebih ahulu, kemuian hasilna iopeasikan Dot engan, menghasilkan skala. : iopeasikan telebih ahulu, kemuian hasilna iopeasikan oss engan, menghasilkan vekto. Opeasi Tiple Pouct Menghasilkan Skala = = Gunakan sifat eteminan bahwa Setiap petukaan bais / kolom ang beekatan hasilna ikalikan engan (-), sehingga = = (-!) = =

10 ownloa on = = khina iapatkan hasil pesamaan : = = Opeasi Tiple Pouct Menghasilkan Vekto = = = =

11 ownloa on = Jika paa komponen aah itambahkan suku, paa komponen aah itambahkan suku, an paa komponen aah itambahkan suku, maka akan iapatkan : Jika isusun kembali akan menghasilkan : Hasil ini apat ituliskan menjai pesamaan : Tinjau bena titik P bemassa m begeak beputa engan tali sepanjang an kecepatan suut. ena titik P apat ilukiskan sepeti gamba beikut : L v P

12 Gamba.6. ena titik P beputa engan kecepatan v Dai uaian sebelumna iapatkan : Kecepatan bena P aalah : v Pecepatan bena aalah : v a ω a v Kasus khusus :, atau = 9 a ω ; ω ; inamakan pecepatan sentipetal Momentum suut angula bena P aalah : L mv m Kasus khusus :, atau = 9 L m m ω mv L m.4. Diffeensial Vekto Vekto isusun oleh komponen-komponen vekto paa setiap aah sumbu kooinat. Komponen-komponen vekto apat beupa fungsi ai vaiabel lain ownloa on

13 (misalna t, waktu) secaa eksplisit. Disisi lain vekto apat beupa suatu hasil pekalian ot atau coss engan vekto lain.. Vekto eupa ungsi Eksplisit ai Suatu Vaiabel Vekto tesusun oleh komponen ang beupa fungsi eksplisit ai vaiabel pengamatan t. Vekto beubah setiap saat (fungsi ai t)., imana t ; t ; t Tinjau keuukan suatu patikel paa saat t (fungsi ai t) ang ilukiskan oleh pesamaan : X Y Z, imana X Xt ; Y Yt ; Z Zt Kecepatan patikel paa saat t aalah : v v X v Y v Z Pecepatan patikel paa saat t aalah : a v v v v X Y Z ownloa on

14 a a a Paa geak melingka, sistem kooinat Pola apat ipanang mempunai vekto satuan ang beubah tehaap waktu. os θ Sin θ Sin θ osθ θ θ t Jika ilakukan iffeensial paa an, akan iapat : θ (osθ ) θ (osθ ) θ Sin θ θ θ (Sin θ ) osθ θ (Sin θ ) θ θ osθ Sin θ θ (Sin θ ) θ θ ownloa on θ (Sin θ ) ( osθ ) θ θ θ ( osθ ) Jika keuukan suatu patikel paa sistem kooinat tesebut ilukiskan oleh : θ θ ; t ; maka kecepatan patikel tesebut aalah : v θ θ θ θ t θ θ

15 θ θ θ θ θ θ θ θ θ θ θ. Diffeensial paa Opeasi Pekalian Suatu vekto ang iopeasikan pekalian ot atau coss apat iiffeensial engan caa iffeensial beantai. K K L L M M N N ownloa on

16 Paa geak melingka, suatu patikel beputa paa lingkaan engan jai-jai konstan an kecepatan konstan ilukiskan oleh pesamaan : konstan v v v konstan Diffeensial keua pesamaan menghasilkan : ( ) atau v v v ( v v) v v v v atau v a Hasil i atas iiffeensial lagi v ( v) v a v v ; atau a v Hubungan engan suut antaa an a aalah : a osθ -v ownloa on

17 Untuk a beupa pecepatan sentipetalang mengaah ke pusat lingkaan ( = 8), iapat besana a aalah : a v.5. Tuunan eaah. Mean Skala an Mean Vekto Panang suatu plat besi beukuan besaimana i satu sisi ipanaskan sehingga tejai alian panas. Paa suatu titik apat iamati tempeatu sesaat, peubahan tempeatue, laju peubahan tempeatue, kecepatan alian panas ang begantung aah pengamatan, an lain-lain. Dikatakan bahwa plat besi tesebut meupakan mean tempeatu, an isebut mean skala kaena tempeatu meupakan besaan fisika ang bebentuk skala. entuk lain ai mean skala antaa lain mean enegi potensial gavitasii ekat pemukaan bumi. Mean vekto meupakan suatu keaaan ang apat iamati kuantitas fisikana ang bebentuk vekto, misalna mean listik, mean magnet, mean kecepatan, an lain-lain. Pengamat apat mengamati peubahan fisika (vekto) paa suatu titik, misalna pecepatan, kuat mean magnet, aus listik ang mengali paa seutas kawat, an lain-lain.. Opeato Gaient ( ) Panang suatu mean skala (,,), akan iamati peubahan tehaap jaak s ai titik (,, ) ke suatu titik (,, ) paa aah û. û meupakan vekto aah satuan, û (a b c). a b c ownloa on

18 (,, ) s (,, ) Gamba.7. Gais hubung titik ke titik Dapat ilukiskan suatu pesamaan gais hubung antaa titik (,, ) ke titik (,, ) ang bejaak s paa aah û aalah : ( ) ( ) ûs (a b c) engan anggapan a b c kan iapatkan tiga pesamaan : - = as ; = + as - = bs ; = + bs - = cs ; = + cs Dai ketiga pesamaan tesebut apat ipanang bahwa meupakan fungsi ai s saja sehingga peubahan tehaap s ituliskan : φ s φ s φ s φ φ φ φ a b c s φ φ φ ( ) (a b c) ownloa on

19 Penataan ( )φ û φ û φ s iefinisikan sebagai : meupakan tuunan beaah, an opeato gaient atau el () ; = gaient Opeato gaient atau el () bekeja hana paa mean skala. Jika ibeikan mean (,,) = +, suatu titik P paa mean tesebut mempunai kooinat P(,,-), an icai peubahan mean i titik P paa aah u. Vekto aah satuan u ( ) φ ( ) ; φ ( ) φ s φ û ( ) ( ) ontoh lain beupa mean tempeatu T 7, i titik (-,,) icai ke aah mana kenaikan tempeatu tecepat an beapa peubahanna. T T T T ( ) ( ) (,,) T) ( 4 7 T ( T) s û T û osθ (,,) (,,) ga benilai maksimum ipilih nilai =, sehingga aahkenaikan tempeatu tecepat aalah T s 4 7 an peubahan tempeatuna aalah (4 7 ) (4 7 ) ownloa on

20 ownloa on. Opeasi Divegen Opeato apat iopeasikan sepeti laakna vekto. ) V V (V ) ( V V V V = ivegen V D. Opeasi ul V V V V V V V V V V E. Opeasi Laplacian ) ( φ ) φ φ φ ( φ φ φ φ = ivegen gaient φ φ ; inamakan pesamaan Laplace

21 φ φ ; inamakan pesamaan Gelombang v t φ φ ; inamakan pesamaan iffusi atau pesamaan konuksi panas v t.6. Integal Gais Dalam pesoalan isika seing ijumpai suatu besaan ang begantung lintasan, misalna besaan keja ang iefinisikan : W Keja W ang ilakukan oleh gaa begantung paa pemilihan lintasan ang paa umumna beupa kuva, lingkaan, atau gais luus penghubung titik an titik. Z Y X Gamba.8. Lintasan ai titik ke titik Jika ihitung keja W sepanjang lintasan, iapat : W ownloa on

22 entuk W sepeti ini inamakan integal gais. Sebagai contoh, tinjau suatu gaa ang bebentuk ang melakukan keja sepanjang lintasan ai titik O(,) ke titik (,) sepeti gamba beikut : Y (,) () () (4) () O X Gamba.9. Lintasan O beupa lintasan (), (), (), an (4) ;. Lintasan ai O ke, kemuian ai ke W O O Lintasan O : =, = ; = -, sehingga O Lintasan : =, = ; = -, sehingga W O 5 ownloa on

23 ownloa on. Lintasan ai O ke, kemuian ai ke O O W Lintasan O : =, = ; = -, sehingga O Lintasan : =, = ; = -, sehingga - W O. Lintasan ai O ke beupa gais luus = ½ ; = ½ ; = - W O = 4. Lintasan ai O ke beupa paabola = ¼ ; = ½ ; = -

24 ownloa on 4 4 W O = Lintasan O bisa beupa lintasan ang begantung waktu, t. Misal : = t ; = t, maka = 6t ; = t, sehingga t t t t t 6 W t O 4 t t 5 7 t O 4 W t 6 8 t 6 t 8 Jika bena saat t = beaa i titik O, an t = beaa i titik, maka W = 88 a besaan ang mempunai sifat khusus ialam opeasi integal gais, aitu hasil integal gais paa suatu lintasan sembaang benilai tetap an tiak begantung pemilihan lintasan, akan tetapi hana begantung paa titik awal an titik akhi. Tinjau mean W ang mempunai sifat : W W W W ; atau W ; W ; W Keja ang ilakukan oleh gaa ai titik ke titik aalah :

25 W ( ) ( W W W ( ) ( ) W W W ) W = W() W() Dapat ilihat bahwa keja ang ilakukan oleh gaa hana begantung paa konisi awal W() an konisi akhi W(), tiak begantung paa lintasan ang ipilih. Gaa tesebut inamakan gaa Konsevatif, an W inamakan mean konsevatif. Seangkan pesamaan W W W W inamakan iffeensial eksak ai W. Tinjau mean gavitasi bumi g, suatu bena bemassa m beaa paa ketinggian ai pemukaan bumimempunai enegi potensial V = mg. Jika bena tesebut jatuh ke bumi maka gaa gavitasi = mg melakukan keja sebesa : W mg Dapat ilihat bahwa : W = -V, atau mg = W = -V, an mempunai sifat : = (W) = -(V) = ownloa on

26 Dai pesamaan teakhi apat ilihat bahwa mean gavitasi meupakan mean konsevatif, an gaa gavitasi meupakan gaa konsevatif. Sebagai contoh, tinjau suatu gaa ang iumuskan : ( ) ( ) Untuk melihat apakah besifat konsevatif, haus ilakukan opeasi ul : - - () ( ) ( ) = besifat konsevatif. esana usaha ang ilakukan gaa ai titik O(,,) ke titik (,,) aalah : (,,) (,,) (,, ) W O (,,) (,,) (,,) imana lintasan O sembaang.. Dai titik (,,) ke titik (,,) : =, =, =, = (,,) (,,). Dai titik (,,) ke titik (,,) : =, =, = (,,) (,,) ownloa on

27 . Dai titik (,,) ke titik (,,) : =, = (,,) (,,) ( ) Dai ketiga hasil integasi, iapat W = - - V = ontoh lain, tinjau suatu muatan q iletakkan paa titik O(,,). Paa jaak ai muatan q timbul mean listik (gaa pe satuan muatan) sebesa : q E q q Enegi potensial V pe satuan muatan iefinisikan sebagai usaha ang ilakukan oleh gaa pe satuan muatan (E) untuk membawa muatan q ai titik ~ ke titik aalah : q V E q V( ) Diefinisikan V(~) =, maka q q V q.7. Teoema geen paa iang Dengan bebekal pesamaan : ownloa on

28 b a () (b) (a) Tinjau ua buah fungsi P(,) an Q(,), an lintasan beupa Y l c a b X Gamba.. Lintasan l Integal gais paa loop tetutup ai Q(,) apat ituliskan : Q(, ) Q( b, ) Q( l c c Q(b, ) Q(a, ) c a, ) Integal gais paa loop tetutup ai P(,) apat ituliskan : P(, ) P(, ) P(, l a b b a c) ownloa on

29 b P(, ) Q(, c) a Di sisi lain : Q(, ) l Q(, ) P(, ) l P(, ) Jika keua pesamaan i atas ijumlahkan akan iapat : Q(, Q(, ) P(, ) P(, ) ) l Jika igunakan gaa konsevatif engan sifat, maka W P(, ) Q(, ) l l = P(,), an = Q(,) ( ) Tinjau suatu gaa, ; lintasan : Y ownloa on

30 (,) =¼, = ½ X Gamba.. Lintasan = ¼ esana keja ang ilakukan oleh gaa paa lintasan tetutup c aalah : W c c engan c P(, ) Q(, ) l P(,) =, an Q(,) = -, sehingga W c [ ] ownloa on

31 Untuk menghitung luas suatu aeah atau biang apat ituliskan : S Tinjau suatu pesamaan : Dengan menganggap : P P = -, an Q Q =, an Maka : Q(, ) P(, ) Sehingga luas aeah atau biang apat iumuskan : Untuk ellips engan pesamaan : = os, an = - Sin = Sin, an = os luas ellips aalah : ownloa on

32 = π ) os θ Sin θ θ.8. Teoema Stokes Definisikan S = suatu pemukaan engan vekto nomal n Dilakukan opeasi vekto : n n ( n) ( n) vekto keuukan ilukiskan sebagai : ; ambil = () n n (n ) =.. iambil saling tegak luus, sehingga ownloa on

33 n - (n ) S n S ( n) S Paa pemukaan S, iefinisikan (,,) = (,,f(,)) = (,), sehingga S. pemukaan S iambil engan vekto nomal n sejaja sumbu Z, iapat : S S S n S ( n) S. pemukaan S iambil engan vekto nomal n sejaja sumbu X, iapat S S S n S ( n) S. pemukaan S iambil engan vekto nomal n sejaja sumbu Y, iapat S S S n S ( n) S Jika nome,, an ijumlahkan untuk pemukaan S utuh iapatkan : S atau n S S n S Peumusan ini memuahkan kita melakukan integasi lipat ua ke integal lipat satu ( integal gais tetutup )..9. Teoema Divegensi ownloa on

34 Z n S S : Z = f (,) S S : Z = f (,) n Y X Gamba.. iang S an S R f f f (,, ) f R ownloa on

35 (,, f) - (,, f) R n S n S n S Dengan caa ang sama, apat ilakukan integasi paa S lain ang meupakan pesamaan biang : f(,), an f(,), sehingga iapatkan : n S n S n S Jika ketiga pesamaan i atas ijumlahkan akan iapat : V n S S.. Rangkuman (i). Vekto satuan sistem kooinat Katesian : Vekto satuan sistem kooinat siline : os θ Sin θ ; θ Sin θ os θ ; Vekto satuan sistem kooinat ola : ownloa on

36 ownloa on Sin θ Sin os θ os os ; osθ Sin θ os Sin θ Sin osθ Sin φ (ii). Opeasi Dot : Opeasi oss : Tiple pouct : = (iii). Diffeensial vekto : ),, (iv). Divegen V : V V V V ul V = V V V V (v). Integal gais : O O W (vi). Teoema Geen paa iang : l l ), ( ), ( ) Q(, ) P(, P Q

37 (vii). Teoema Stokes : S ( ) S (viii). Teoema Divegensi : V V S S.. Latihan Soal (i) Tunjukkan bahwa setiap sistem kooinat mempunai vekto satuan ang saling tegak luus! (ii) Hitunglah integal gais : (,) (,) lingkaan bepusat i O(,) an jai-jai satu. (iii) Hitunglah soal no. menggunakan teoi Geen! (iv) Hitunglah integal i bawah ini : a., lintasan beupa setengah engan batas beupa segi tiga engan titik suut (,), (,), (,) b. -/ engan aeah ang ibatasi oleh, + =, an sumbu Y c. 9, (,6), an (6,6). engan batas beupa segi empat engan titik suut (,), (,). engan aeah ang ibatasi oleh ln, = e + -, an = ln 4 (v) uktikan bahwa ownloa on

38 a. ΦV Φ V V Φ b. U V V U U V V U U V c. U V U V U V V U V U.. Dafta Pustaka. fken, Geoge, Mathematical Methos fo Phsicists, caemic Pess, New Yook, n e.,97.. OS, Ma L., Mathematical Methos in The Phsical Sciences, secon Eition, John Wil an sons, 98.. abu, Te cla., Mathematical Methos with pplications to Poblems in the Phsical Sciences, John Wil an Sons, D o, John J. an onstantne H. Haupis, ee back ontol Sstem nalsis an Snthesis, secon Eition, Mc Gaw Hill, Hile ban, ancis., vance alculus fo pplications, Pentice Hall, Engle woo liffs, n E Kaplan, Wilfe, vance alculus, Secon Eition, ison-wesle, Publishing ompan, Kesig, Ewin., vance Engineeing Mathematics, outh Eition, John Wile an Sons, Sokolnikoff,. S., an R. M. Reheffe, Mathematics of Phsics an Moen Engineeing, Mc Gaw Hill n e., Tjia, M. O., Gelombang, juusan isika MIP IT, cetakan petama, Wos pakik, Hans J., Dasa Dasa Matematika untuk isika, IT, anung, 99. ownloa on

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN A 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem ejalan 3.1.1. Sejaah Peusahaan Gamba 3.1. Logo Peusahaan P Dnaplast, bk. P Dnaplast, bk aalah peusahaan ang begeak i biang pouksi botol plastik untuk memenuhi

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINA SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Agung Hanayanto Absta Poses pepinahan panas/enegi melalui suatu meia at paat atau ai yang tejai aena onta langsung iantaa

Lebih terperinci

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

MODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA

MODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA Sei Mol Kliah EL- Matematika Teknik I MOUL 5 INTEGRAL LIPAT AN PENGGUNAANNYA Satan Acaa Pekliahan Mol 5 Integal Lipat an Penggnaanna sebagai beikt Peteman ke- Pokok/Sb Pokok ahasan Tjan Pembelajaan Integal

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

Fisika Dasar II Listrik - Magnet Fisika Dasa II Listik - Magnet Sua Dama, M.Sc Depatemen Fisika UI Silabus Listik Medan Listik: Distibusi Muatan Diskit Distibusi Muatan Kontinu Potensial Listik Kapasitansi, Dielektik, dan negi lektostatik

Lebih terperinci

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( ) Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP) Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasa II Listik, Magnet, Gelombang dan Fisika Moden Pokok Bahasan Medan listik & Hukum Gauss Abdul Wais Rizal Kuniadi Novitian Spaisoma Viidi 1 Repesentasi dai medan listik Gais-gais medan listik

Lebih terperinci

Momentum Sudut (Bagian 2)

Momentum Sudut (Bagian 2) Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penahuluan Secaa umum, antena meupakan tansfomato/stuktu tansmisi ai gelombang tebimbing menuju ke gelombang uang bebas atau sebaliknya[6]. Aa bebeapa jenis

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

Penggunaan Hukum Newton

Penggunaan Hukum Newton Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASA II : EL-22 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-5 CAKUPAN MATEI. ESISTANSI DAN HUKUM OHM 2. ANGKAIAN LISTIK SEDEHANA 3. DAYA LISTIK DAN EFISIENSI JAINGAN SUMBE-SUMBE:.

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Untuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa.

Untuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa. Untuk semua inta Untuk semua ita-ita Untuk semua kasih sayang Dai keua oangtuaku yang begitu lua biasa. GELOBNG SOLITER INTERNL PD LIRN TUNK (Stui kasus paa luia ua lapisan Oleh: SIDH G544 PROGR STUDI

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-0 FISIKA DASAR II RINGKASAN MATERI KULIAH PEMBAHASAN SOAL UJIAN TPB SEM. II leh MIKRAJUDDIN ABDULLAH PROGRAM STUDI FISIKA 007 Kata Penganta Diktat ini beisi ingkasan matei Fisika

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

, serta notasi turunan total ρ

, serta notasi turunan total ρ LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

MAGNETISME (1) Listrik Menghasilkan Medan Magnet

MAGNETISME (1) Listrik Menghasilkan Medan Magnet MAGNETME ( Listik Menghasilkan Medan Magnet A 6 Fisika Dasa 05 . PENDAHLAN Gejala magnetisme, sepeti halnya listik, juga telah diamati manusia bebeapa abad sebelum masehi. ebuah mateial bewana hitam yang

Lebih terperinci

HUKUM GRAVITASI NEWTON

HUKUM GRAVITASI NEWTON HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..

Lebih terperinci

Rosari Saleh dan Sutarto

Rosari Saleh dan Sutarto Geak meupakan bagian tidak tepisahkan dai kehidupan kita sehai-hai. Geak muncul dan tejadi pada hampi seluuh benda dai benda yang memiliki ukuan sangat kecil sepeti elekton yang begeak mengelilingi inti

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham

6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham 6. Fungsi Tignmeti Sudaatn Sudiham 6.. Peubah Bebas Besatuan Deajat Beikut ini adalah fungsi-fungsi tignmeti dengan sudut θ sebagai peubah-bebas. = sin θ; = cs θ sin θ cs θ 3 = tan θ = ; 4 = ct θ = cs

Lebih terperinci

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat. E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA

SOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA SO-SO IHN OIMPID DN SOUSINY Diamete Suut. (SOP 007) JIka iamete suut Matahai iamati oleh astonot yang mengobit planet keil Pluto paa jaak 9 S, maka besanya aalah. C. 7. 9. 0 D. 9. (SOK 009) Nebula M0 yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA 7 BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA PENDAHULUAN Leaning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dihaapkan : Mampu menjelaskan konsep Sistem Koodinat Dipecepat dan Gaya Inesial Mampu

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda

Lebih terperinci

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I Oleh: D. e. nat. Ayi Bahtia JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 6 -Q - Q LISTRIK MAGNET I AYI BAHTIAR JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

PENERBIT ITB FISIKA DASAR I

PENERBIT ITB FISIKA DASAR I PENERBIT ITB CATATAN KULIAH FI-0 FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh D.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA Dafta Isi Bab Geak Dua Dimensi Bab Geak Peluu 7 Bab 3 Geak Melingka 36 Bab 4

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah. 1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple

Lebih terperinci