BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN
|
|
- Liani Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem ejalan Sejaah Peusahaan Gamba 3.1. Logo Peusahaan P Dnaplast, bk. P Dnaplast, bk aalah peusahaan ang begeak i biang pouksi botol plastik untuk memenuhi kebutuhan inusti inusti lain sepeti inusti makanan an minuman, kimia, famasi, oli, sb. P. Dnaplast,bk. petama kali iiikan paa tahun 1959 engan nama P. National Electic Wie, Lt oleh apak Soebekti Hambali. Paa tahun 1979 baulah beubah menjai nama ang ipakai sekaang aitu P. Dnaplast,bk. Kemuian paa tahun 1991, P Dnaplast, bk melakukan keja sama engan Sumitomo Coop. (peusahaan Jepang) untuk meniikan P. Summitplast Intebenua, an paa tahun 1997 melakukan keja sama engan Cubic Co. Lt untuk meniikan P Dnaplast Cubic Inonesia.
2 56 Paa tahun 1995, P Dnaplast, bk menjai peusahaan plastic moling petama i Inonesia ang mempeoleh stana ISO 900, an kemuian paa tahun 001, menjai peusahaan plastic moling petama ang mempeoleh stana ISO Sampai saat ini P Dnaplast, bk mempunai 7 tempat pouksi aitu : Dnaplast 1 i Semanan. Dnaplast i Jatake. Dnaplast 3 i Cikaang. Dnaplast 4 i Cibitung. Dnaplast 5 i Cileungsi. Dnaplast 6 i Cikaang. Mol Cente i umi Sepong Damai, angeang Analisa Masalah ang Dihaapi Peusahaan Opeato Mesin Uku Kooinat melakukan pengukuan an peminaian (scanning) engan teknik ang tiak bena. Kesalahan kesalahan tesebut antaa lain : - Melakukan peminaian (scanning) bentuk bola an siline engan caa mengambil titik secaa anom paa pemukaan bena tesebut, kemuian ai sampel tesebut iambil keputusan teima jika sebagian besa titik tesebut tepenuhi ke pesamaan bena. Hal ini tentu saja tiak bena mengingat pengambilan titik secaa anom paa sebuah objek uku tiak bisa ianggap mewakili objek uku tesebut.
3 57 - Pengambilan vecto aah senso ang tiak bena, tiak iukung engan pengolahan ata ang bena. Jika iambil vecto aah senso ang tegak luus biang uku, seing hal tesebut tiak aa acuan ang jelas mengenai ketegakluusanna, hal ini isebabkan otasi pobe ang hana mampu beotasi paling kecil sebesa 7,5 o. - Kesimpulan ang ipeoleh belum maksimal. Hal hal tesebut bagi opeato mesin bukanlah suatu masalah besa i alam inusti mesin, tetapi secaa matematis apat ikatakan salah Usulan Pemecahan Masalah Dalam Skipsi ini iancang suatu pogam ang apat menghasilkan output beupa kesimpulan iteima atau tiakna suatu objek uku bebentuk bola atau siline, jika ilakukan pengambilan ata secaa bena engan mesin senso jenis MUK ( Mesin Uku Kooinat ). Dengan menggunakan pogam ini, ihaapkan apat membantu pihak peusahaan alam mengambil keputusan iteima tiakna suatu objek uku bebentuk bola atau siline setelah ilakukan poses peminaian (scanning). 3.. Analisa Pengambilan Data an Pengolahan Data Pengambilan ata ilakukan engan vekto aah senso [0,0,-1], an egiste senso beaa paa pusat bola senso atau ata ang ibaca oleh mesin aalah ata titik paa pusat bola senso.
4 Peancangan eknik Pengambilan Data Paa Siline Untuk objek uku beupa siline, siline iletakkan paa biang XOY, engan pusat kooinat teletak paa selimut siline. inggi siline sejaja engan sumbu, an sumbu menembus siline melalui pusat bekas lingkaan siline. Gamba 3.. Peletakkan Posisi Siline ehaap Pusat Kooinat. Kemuian ilakukan pengambilan ata imulai ai bekas lingkaan paa keliling lingkaan alas. Paa bekas lingkaan ini iambil titik ang imulai paa posisi 0 o sampai engan posisi 180 o sebanak n buah titik. Langkah selanjutna aalah melakukan pegeakan sebesa k sepanjang sumbu, kemuian paa posisi ini ilakukan hal ang sama sepeti sebelumna. Hal ini ilakukan teus beulang ulang sampai paa bekas lingkaan atap.
5 59 Mengingat ketebatasan alat senso untuk menjangkau bagian bawah siline, untuk melakukan pengambilan ata paa bekas lingkaan posisi 180 o sampai engan posisi 360 o ilakukan engan caa membalik posisi siline sebesa 180 o sehingga aeah tesebut apat ijangkau engan mesin senso Peancangan eknik Pengambilan Data Paa ola Untuk objek uku beupa bola, bola iletakkan paa biang XOY engan pusat kooinat teletak paa selimut bola. Sumbu ibuat menembus bola melalui pusat bola. Gamba 3.3. Peletakkan Posisi ola ehaap Pusat Kooinat Kemuian ilakukan pengambilan ata imulai ai titik paa bekas lingkaan besa hoiontal, begeak sesuai engan keliling lingkaan besa hoiontal sebanak n buah titik. Satu poses tesebut ilakukan beulang ulang sebanak k kali engan pegeakan sesuai engan keliling lingkaan besa vetikal ang imulai paa posisi 0 o sampai engan posisi 180 o.
6 60 Poses tesebut hana apat ilakukan paa posisi 0 o sampai engan posisi 180 o mengingat ketebatasan alat senso untuk menjangkau bagian bawah siline (posisi 180 o sampai engan posisi 360 o ). Untuk pengambilan ata paa posisi 180 o sampai engan posisi 360 o, ilakukan engan caa membalik posisi bola sebesa 180 o sehingga aeah tesebut apat ijangkau engan mesin senso Poses Pengolahan Data Poses pengolahan ata ilakukan engan mempehitungkan jai jai bola senso an pengambilan vekto aah senso [0,0,-1]. Ketebatasan otasi pobe paa mesin senso, engan otasi minimal sebesa 7,5 o mengakibatkan tiak bisa ilakukanna pengambilan ata engan vekto aah senso selalu tegak luus pemukaan, mengingat pemukaan ang ijaikan sebagai objek uku aalah pemukaan engan kuva lingkaan. Oleh kaena itu, pengambilan vekto aah senso ibuat tetap sebesa [0,0,-1], aitu seaah engan sumbu -. Hal ini tentu saja beakibat pegesean paa ata ang tebaca oleh mesin senso. Maka ilakukanlah pengolahan ata output mesin senso sebagai beikut :
7 61 Pengolahan Data Paa Objek Uku Siline Gamba 3.4. Posisi ola Senso ehaap Penampang Siline Senso begeak engan vekto [0,0,-1], paa saat bola senso menentuh siline i titik D, ata output ai mesin senso aalah titik Misal kooinat titik aalah (,, ), maka kooinat titik D( D, D, D ) apat kita peoleh engan caa sebagai beikut : Δ ADE sebaning engan Δ AC engan fakto skala k sehingga : AD = k A AE = k AC DE = k C Nilai k apat ihitung melalui : AD k = A A k = A
8 6 Dimana : ( ) A AC C A = = Jai : ( ) ( ) k = Kaena Δ ADE sebaning engan Δ AC, maka : AE AC k AE = = an = = DE C k DE
9 63 Dengan pehitungan i atas, kooinat titik D( D, D, D ) aalah : = = = D D D Jai engan ata output ai mesin senso beupa titik (,, ), jai jai bola senso, iamete ieal bola an vecto pengambilan ata [ 0,0,-1] apat isimpulkan bahwa ata aktual ang itaget oleh senso aalah : - Kooinat titik aktual =,, - Diamete aktual = Diamete aktual inilah ang akan ibaningkan engan iamete ieal bekas lingkaan paa siline engan batas toleansi ang telah itentukan.
10 64 Pengolahan Data Paa Objek Uku ola Gamba 3.5. Posisi ola Senso ehaap ola Senso begeak engan vekto [ 0,0,-1], paa saat bola senso menentuh bola i titik D, ata output ai mesin senso aalah titik Misal kooinat titik aalah (,, ), maka kooinat titik D( D, D, D ) apat kita peoleh engan caa sebagai beikut : Δ ADE sebaning engan Δ AC engan fakto skala k sehingga : AD = k A AE = k AC DE = k C
11 65 Nilai k apat ihitung melalui : AD k = A A k = A Dimana : A = AC C, engan AC = A = ( ) Jai : k = ( ) ( ) Kaena Δ ADE sebaning engan Δ AC, maka : AE = k AC AE = an DE = k C DE = AE apat poeksikan ke sumbu ang menghasilkan :
12 66 AE = an ipoeksikan ke sumbu ang menghasilkan : AE = Dengan pehitungan i atas, maka kooinat titik D( D, D, D ) aalah : = = = D D D Jai engan ata output ai mesin senso beupa titik (,, ), jai jai bola senso, iamete ieal bola an vecto pengambilan ata [ 0,0,-1] apat isimpulkan bahwa ata aktual ang itaget oleh senso aalah : - Kooinat titik aktual =,,
13 67 - Diamete aktual = Diamete aktual inilah ang akan ibaningkan engan iamete ieal bola engan batas toleansi ang telah itentukan, imana besana selisih iamete aktual engan iamete ieal bola haus lebih kecil atau sama engan besana toleansi ang telah ietntukan. Jika aa satu titik ang tiak memenuhi saat tesebut maka objek uku tiak lulus Peancangan Pogam Gambaan Umum Peancangan Pogam Pogam imulai ai input beupa iamete ieal objek uku, an ata titik - titik hasil mesin senso engan teknik pengambilan ata ang telah itetapkan. Kaena pogam ini meneima input ai output mesin senso, maka input pogam teii ai 6 paamete aitu : pembacaan senso, pembacaan senso, pembacaan senso, vekto satuan aah, vekto satuan aah, an vekto satuan aah. Dengan vekto ang telah itentukan sebelumna aitu [0,0,-1] maka fomat input ang sah iteima oleh pogam aalah :,,,0,0,-1 Mengingat ata ata output mesin senso tesebut telah mengalami pegesean akibat pengambilan vekto aah senso ang tiak tegak luus engan biang uku, maka setelah pogam meneima input ilakukan pengolahan ata
14 68 input tesebut telebih ahulu untuk menentukan ata ang sehausna ibaca oleh mesin senso. Setelah ilakukan pengolahan ata, maka akan ipeoleh iamete hasil pengolahan ata ai mesin senso. Diamete ini ibaningkan engan iamete ieal objek uku, jika teapat pebeaan melebihi toleansi ang itentukan maka teapat suatu keaaan imana imensi objek uku melebihi batas toleansi ang telah itentukan. Output ai pogam ini aalah jumlah titik ang iolah, jumlah titik ang itolak, kesimpulan akhi apakah objek uku iteima atau itolak, an simulasi posisi titik ang itolak atau posisi titik ang melebihi batas toleansi Rancangan Laa Pogam aplikasi ini memakai 3 buah fom, aitu : 1. om Utama. om Simulasi 3. om About
15 Rancangan Laa om Utama Gamba 3.6. Rancangan Laa om Utama. om utama ini beisi input ang ipelukan untuk menjalankan pogam an output pogam setelah melalui bebeapa poses pengolahan.
16 70 Input pogam aitu : Input jai jai bola senso. Input jai jai bola senso beupa angka alam satuan millimete. Contoh input jai jai bola senso : 0.5. Input tipe baang ang akan iuji. Input tipe baang ang akan iuji ilakukan engan memilih baang ang akan iuji apakah siline atau bola. Input kualitas baang ang akan iuji. Input kualitas baang ang akan iuji ilakukan engan memilih kualitas ang iinginkan beasakan stana batas toleansi ISO. Input ata ata baang ang akan iuji. Input ata ata baang ang akan iuji ilakukan engan melakukan loaing file ata ata baang ang akan iuji. ile tesebut aalah file output ai mesin senso. omat file input haus mengikuti atuan beikut ini supaa apat ibaca oleh pogam : - Ekstensi file haus.in. - ais petama paa file aalah panjang iamete ieal baang ang akan iuji alam satuan millimete. - ais keua an seteusna paa file aalah ata ata titik ang ibaca oleh mesin senso an vekto aah senso ang telah itentukan aitu [0,0,-1]. omat ata tesebut aalah : 0 0-1, imana aalah kooinat katesius pembacaan mesin senso.
17 71 - Contoh fomat ata inputan pogam : Nama file : ola.in Isi file : Output pogam ini aitu : Output Hasil est. Output Hasil est menampilkan kesimpulan akhi apakah baang ang iuji iteima atau itolak beasakan batas toleansi ang telah itentukan. Output Keteangan. Output Keteangan menampilkan keteangan keteangan sebagai beikut : - Diamete ieal baang ang iuji. - esana toleansi ang iijinkan beasakan stana ISO. - Jumlah ata (titik) ang imasukkan. - Jumlah ata (titik) ang gagal atau melewati batas toleansi.
18 Rancangan Laa om Simulasi Gamba 3.7. Rancangan Laa om Simulasi. om Simulasi ini beisi simulasi baang ang akan iuji engan imensi ang ieal an ata titik titik ang melebihi batas toleansi ang telah itentukan. Simulasi ini betujuan untuk membeikan gambaan mengenai posisi posisi titik ang itolak oleh pogam kaena melebihi batas toleansi. Gamba baang engan imensi ieal isajikan sebagai pembaning posisi titik titik ang melewati batas toleansi tesebut.
19 Rancangan Laa om About Gamba 3.8. Rancangan Laa om About om About ini beisi keteangan tentang pogam an nama pembuat pogam Peancangan State ansition Diagam State ansition Diagam membeikan keteangan kepaa sistem tentang apa ang haus ikejakan (action) an konisi (state) tetentu. Konisi aalah suatu event paa etenal envionment ang apat ieteksi oleh sistem misalna sinal, inteupt atau ata. Hal ini akan menebabkan peubahan tehaap state ai aktivitas ke aktivitas. Action aalah hal ang ilakukan oleh sistem bila tejai peubahan state atau ata. Action akan menghasilkan output, message ispla paa laa, menghasilkan kalkulasi an lain lain.
20 74 Gamba 3.9. State ansition Diagam Moul fom_utama Moul menu_ba Eit Setting About Klik Eit Kelua ai pogam Klik Setting Panggil moul gafik Klik About ampil om About Akhi Pogam Moul gafik om About Selesai moul gafik ampil Laa Aktif Klik Ok / utup om About ampil Laa Aktif Laa Aktif Gamba State ansition Diagam Moul menu_ba
21 Peancangan lowchat lowchat meupakan alat bantu pemogaman ang biasana igunakan. lowchat membantu pogamme alam mengoganisasikan pemikian meeka alam pemogaman, teutama bila ibutuhkan penalaan ang tajam alam logika poseu suatu pogam. Gamba lowchat pogam utama
22 76 Stat Inisialisasi nilai ata_, toleansi, i <=3 <=50 <=6 <=315 <=80 <=10 <=50 <=180 <=10 <=30 <=400 <=18 ata_= ata_=sqt(3*6) ata_=sqt(6*10) ata_=sqt(10*18) ata_=sqt(18*30) ata_=sqt(30*50) ata_=sqt(50*80) ata_=sqt(80*10) ata_=sqt(10*180) ata_=sqt(180*50) ata_=sqt(50*315) ata_=sqt(315*400) 1
23 77
24 78
25 Gamba 3.1. lowchat poses set toleansi 79
26 80 Stat Inisialisasi nilai jum_ata, jum_gagal, lulus EO? Input nilai,,,v,v,v ai file jum_ata=jum_ata1 RGipe.ItemIne=0 skala = (sqt(^( - /)^) - ) / sqt(^( - /)^) =skala* =/skala*(-/) _aktual = / sqt( ^ ( - /)^ ) abs(_aktual-) > toleansi lulus = false jum_gagal=jum_gagal1 [jum_gagal-1]= [jum_gagal-1]= [jum_gagal-1]= RGipe.ItemIne=1 skala = (sqt(^^( - /)^) - ) / sqt(^^( - /)^) =skala* =skala* =/skala*(-/) _aktual = / sqt( ^^ ( - /)^ ) abs(_aktual-) > toleansi lulus = false jum_gagal=jum_gagal1 [jum_gagal-1]= [jum_gagal-1]= [jum_gagal-1]= inish Gamba lowchat poses pengolahan ata
27 81 Stat RGipe.ItemIne=0 uat Siline RGipe.ItemIne=1 uat ola uat Label Lulus? o j = 0 to jum_gagal-1 uat itik Gagal En o j? inish Gamba lowchat posess gafik
PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN
PERANCANGAN ESTIMATOR TAHANAN ROTOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA PENGENDALIAN TANPA SENSOR KECEPATAN Akhma Musafa 1 1 Pogam Stui Teknik Elekto, Fakultas Teknik, Univesitas Bui Luhu Jl. Cileug Raya Petukangan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS VEKTOR
NLISIS VEKTOR.. Penahuluan Vekto meupakan suatu besaan ang mempunai aah. Vekto inatakan engan besa vekto an aahna. Penggambaan vekto begantung paa sistem kooinat ang ipilih. Paa bab sebelumna telah ibahas
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciSOAL-SOAL LATIHAN OLIMPIADE DAN SOLUSINYA
SO-SO IHN OIMPID DN SOUSINY Diamete Suut. (SOP 007) JIka iamete suut Matahai iamati oleh astonot yang mengobit planet keil Pluto paa jaak 9 S, maka besanya aalah. C. 7. 9. 0 D. 9. (SOK 009) Nebula M0 yang
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA
BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat
Lebih terperinciMODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA
Sei Mol Kliah EL- Matematika Teknik I MOUL 5 INTEGRAL LIPAT AN PENGGUNAANNYA Satan Acaa Pekliahan Mol 5 Integal Lipat an Penggnaanna sebagai beikt Peteman ke- Pokok/Sb Pokok ahasan Tjan Pembelajaan Integal
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG
BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS
PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINA SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Agung Hanayanto Absta Poses pepinahan panas/enegi melalui suatu meia at paat atau ai yang tejai aena onta langsung iantaa
Lebih terperinciGeometri Analitik Bidang (Lingkaran)
9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian
Lebih terperinciBab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga
ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang kopling, B. Tujuan C. Batasan Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Lata Belakang Dalam kehiupan sehai-hai kenaaan meupakan saana tepenting alamsistem tanspotasi an sangat ibutuhkan. Ie pengembangan saana tanspotasi yang kian bekembang, menunjukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penahuluan Secaa umum, antena meupakan tansfomato/stuktu tansmisi ai gelombang tebimbing menuju ke gelombang uang bebas atau sebaliknya[6]. Aa bebeapa jenis
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Duplexer Mikrostrip untuk Frekuensi LTE pada band ke-7
Elkomika Teknik Eleko Itenas Vol. No. Junal Teknik Elekto Juli Desembe 3 Peancangan an Implementasi Duplexe Mikostip untuk Fekuensi LTE paa ban ke-7 ENCENG SULAEMAN, ARSYAD RAMADHAN DARLIS, R. HARIANTI
Lebih terperinciUntuk semua cinta Untuk semua cita-cita Untuk semua kasih sayang Dari kedua orangtuaku yang begitu luar biasa.
Untuk semua inta Untuk semua ita-ita Untuk semua kasih sayang Dai keua oangtuaku yang begitu lua biasa. GELOBNG SOLITER INTERNL PD LIRN TUNK (Stui kasus paa luia ua lapisan Oleh: SIDH G544 PROGR STUDI
Lebih terperinciBANGUN RUANG SISI LENGKUNG
MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciGerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)
Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG. UMUM Patial ishage (PD) meupakan fenomena peluahan muatan elektik yang bisa menjembatani sistem isolasi baik seaa sebagian maupun menyeluuh i alam suatu bahan ielektik. Fenomena
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN
BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciProgram Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis
Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE
Semina Nasional Teknologi Infomasi an Komunikasi 6 (SENTIKA 6) ISSN: 89-985 Yogyakata, 8-9 Maet 6 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN DANA RUTILAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELETRE Wilan Fauzi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS. Penahuluan Antena mikostip aalah suatu konukto metal yang menempel iatas goun plane yang iantaanya teapat bahan ielektik. Antena mikostip meupakan memiliki stuktu yang seehana,
Lebih terperinciProgram Komputer Berbasis Delphi untuk Analisis Perhitungan Persebaran Dosis Radiasi Pesawat Sinar-X dalam Bentuk Kurva Isodosis
Pogam Kompute Bebasis Delphi untuk Analisis Pehitungan Pesebaan Dosis Raiasi Pesawat Sina-X alam Bentuk Kuva Isoosis Anggata Azzantyawan, Monjo, Pobo Waseso 3,3 Juusan Teknik Fisika FT UGM Jln. Gafika
Lebih terperinciKALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan
Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan
Lebih terperinci6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham
6. Fungsi Tignmeti Sudaatn Sudiham 6.. Peubah Bebas Besatuan Deajat Beikut ini adalah fungsi-fungsi tignmeti dengan sudut θ sebagai peubah-bebas. = sin θ; = cs θ sin θ cs θ 3 = tan θ = ; 4 = ct θ = cs
Lebih terperinciMUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F
MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciMomentum Sudut (Bagian 2)
Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika
Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciAPLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)
APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan
Lebih terperinciLISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik
LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN
Lebih terperinciFisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:
Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap
Lebih terperinciBab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola
Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS.. Tinjauan Pustaka Realisasi Ban Pass Filte untuk fekuensi paa Long Tem Evolution (LTE) menggunakan metoe Split Ring Resonato (SRR) Metamateial belum penah iealisasikan i Inonesia,
Lebih terperinciBab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya
PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika
Lebih terperinciSURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS
SURVEYING (CIV-04) PERTEMUAN : METODE PENGUKURAN LUAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevar Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaa Tangerang Selatan 54 MANFAAT PERHITUNGAN LUAS Pengukuran luas ini ipergunakan
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciPENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA
PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciPENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika
PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.
* MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom
PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinciTalk less... do more...!!!!!
Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE COST PRORATE TIPE CONSTANT DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI
Buletin Ilmiah Math Stat dan eapanna (Bimaste) Volume 02, No 2 (2013), hal 147-154 PENGGUNAAN MEODE COS PRORAE IPE CONSAN DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAA PASI Agus Joko Sujono, Dadan Kusnanda,
Lebih terperinciHukum Coulomb Dan Medan Listrik
BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK STATIS
Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian
Lebih terperinci(A) (B) (C) (D) (E) Nilai... (A) 5 (B) 4 (C) 3
p 01 Jika p dan maka 5 0. 0. 04. (A) 5/7 5/6 4/7 (D) 4/6 (E) /4 (A) 0 (D) (E) (A) (D) (E) p Nilai... (A) 5 4 (D) (E) 1 0,65 Hasil dai adalah... 0,875 0,5 0,15 16 0,5... / /4... / 4/ a b a b ab a ab b ab
Lebih terperinciSolusiPersamaanNirlanjar
SolusiPesamaanNilanja (Bagian2) Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Infomatika I Oleh; Rinaldi Muni(IF-STEI ITB) Rinaldi Muni - Topik Khusus Infomatika I 1 MetodeSecant Posedu lelaan metode Newton-Raphson
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS
Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan
Lebih terperinciFISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1
FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen
Lebih terperinciIV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor
IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciMetode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial
Prosiing Statistika ISSN 46-6456 Metoe Nonparametrik untuk Menaksir Koeisien Korelasi Parsial 1 Silmi Kaah, Anneke Iswani Ahma, 3 Lisnur Wachiah 1,,3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Banung,
Lebih terperinciMAKALAH SABUK ELEMEN MESIN
MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga
Lebih terperinciPENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR
PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciMODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI
MODEL INVENTORI SINGLE STOCKING POINT-SINGLE COMMODITY DENGAN TINGKAT PERMINTAAN KONSTAN LILIS SUSILAWATI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciFormulasi Lentur BAB ANALSS KASUS LENTUR DAN GESER PADA BALOK ELASTS Suatu elemen balok ikatakan alam konisi lentur murni, jika balok tersebut menerima beban ang berupa momen lentur secara konstan tanpa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciDemikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para siswa SMA/SMK. Cirebon, Oktober 2013.
Kata Penganta Puji suku kami panjatkan ke hadiat Tuhan Yang Maha Esa atas kaunia dan hidaah-na, sehingga kami dapat menusun modul ini. Modul ini disusun semaksimal mungkin untuk memenuhi tugas mata kuliah
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM)
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM) Inda Hatato Tambunan, 13203178 Pogam Studi Teknik Elekto, Sekolah
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciHUKUM GRAVITASI NEWTON
HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..
Lebih terperinci