BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BANGUN RUANG SISI LENGKUNG"

Transkripsi

1 MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

2 BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah pembelajaan, siswa mampu... Mengidentifikasi unsu-unsu tabung, keucut dan bola Menghitung luas selimut dan volumee tabung, keucut dan bola Memecahkan masalah yang bekaitan dengan tabung, keucut dan bola A. Tabung Unsu-Unsu Tabung Tabung memiliki 3 bidang sisi, yaitu bidang sisi alas yang disebut alas, bidang lengkung yang disebut dengan selimut tabung dan bidang atas yang disebut tutup Sisi alas dan sisi atas tabung bebentuk lingkaan yang konguen dan sejaja Sisi lengkung jika dibentangkan akan bebentuk pesegipanjang dengan ukuan panjang = keliling alas tabung leba = tinggi tabung Tabung meupakan pisma yang alasnya beupa lingkaan. t d Gamba 2.1 = jai jai d =diamete = 2 t = tinggi tabung tutup selimut Sisi alas panjang jai jai Jaing jaing Tabung Sisi atas t Selimut tabung Gamba 2.2 Sisi Jika pada sebuah tabung pada sisi lengkungnya dipotong alas sedemikian upa maka akan dipeoleh jaing jaing tabung sepeti gamba di atas. Jaing jaing tesebut tedii dai dua buah lingkaan ( alas dan tutup) yang konguen dengan jai jai dan sebuah selimut yang bebentuk pesegipanjang dengan ukuan Panjang = keliling lingkaan alas = 2 Leba = tinggi tabung = t 2 MAT SMP IX Semeste Ganjil 1

3 Luas dan Volume Tabung Bedasakan keteangan pada Gamba 2.2 di atas, jika jai-jai lingkaan alas dan tinggi tabung t, maka dipeoleh: 1) Luas selimut tabung = luas pesegipanjang = panjang leba = keliling lingkaan alas tinggi tabung = 2 t 2) Luas seluuh sisi tabung = luas alas + luas atas + luas selimut tabung = t = t = 2 ( + t) 3) Volume = Luas alas tinggi tabung = 2 t 1) Luas selimut tabung = 2 t 2) Luas seluuh sisi tabung = 2 ( + t) 3) Volume = 2 t Catatan : Jika tidak ada penjelasan mengenai keadaan tabung, maka tabung yang dimaksud adalah tabung tetutup. Luas seluuh pemukaan tabung seing disebut dengan luas tabung saja Contoh 1 Suatu tabung mempunyai jai-jai alas 5 cm dan tinggi 20 cm, dengan menggunakan = 3,14 tentukanlah: a. luas selimut tabung b. luas pemukaan tabung Pembahasan: Diketahui tabung dengan : = 5 cm t = 20 cm = 3,14 a. Luas selimut tabung = 2 t = 2 3, = 628 Jadi luas selimut tabung 628 cm 2 b. Luas tabung = 2 (+t) = 2 3,14 5 (5 + 20) = 31,4 25 = 85 cm 2 Jadi luas tabung adalah 85 cm 2 MAT SMP IX Semeste Ganjil 2

4 Contoh 2. Sebuah tabung tanpa tutup mempunyai tinggi 10 cm dan luas selimut 880 cm 2, dengan 22 menggunakan = tentukanlah: a. jai-jai alasnya b. luas pemukaan tabung tesebut. Pembahasan: Diketahui tabung tanpa tutup dengan : t = 10 cm dan = 22 Luas selimut = 880 cm 2 a. Luas selimut tabung = 2 t = = = 14 Jadi panjang jai jai alas tabung adalah 14 cm b. Luas tabung tanpa tutup = Luas alas + luas selimut = = = = 1496 Jadi luas tabung tanpa tutup adalah 1496 cm 2 Contoh 3. Hitunglah volume tabung yang bediamete 14 cm, tinggi 8 cm. Pembahasan: Diketahui tabung dengan : d = 14 cm, maka = 1 2 d = 1 2 (14) = cm t = 8 cm Volumee = 2 t 22 = 8 = 1232 Jadi volumenya adalah 1232 cm 3 MAT SMP IX Semeste Ganjil 3

5 Latihan 1 1. Pehatikan gamba tabung disamping : Tentukan panjang uas gais yang meupakan: a. jai jai alas tabung b. Diamete alas tabung c. Tinggi tabung T P Q O S R 2. ILengkapilah titik-titik beikut ini! a. Tabung memiliki beapa sisi?...sebutkan!... b. Alas tabung meupakan bidang yang bebentuk?... c. Selimut tabung meupakan bidang yang bebentuk?...jika diluuskan maka menjadi bidang data yang bebentuk? Diketahui suatu tabung dengan panjang jai-jai cm dan tingginya 12 cm. Hitunglah luas! a. selimut tabung b. Tabung 4. Diketahui suatu tabung tanpa tutup dengan panjang diamete 36 cm dan tingginya 20 cm, hitunglah luas tabung tesebut! 5. Diketahui tabung tanpa tutup dengan luas selimut 41 cm 2 dan tinggi 15 cm. Hitunglah luas tabung! 6. Lengkapi tabel beikut yang beisi data tentang ukuan pada tabung Jai jai () atau diamete Tinggi No Luas Tabung (d) alas tabung (t) Volume Tabung a d = 14 cm, =... cm 5 cm b d =..., = 10 cm 8 cm c d= 28 cm, =...cm 10 cm MAT SMP IX Semeste Ganjil 4

6 d d = 6 cm =...cm 24 cm e d =..., = 14 cm... cm cm 3 f d =..., =... cm 8 cm cm 3. Beapakah luas katon yang dipelukan untuk membuat tabung tetutup yang tingginya 20 cm dan luas alasnya 28 cm 2? 8. Diketahui dua tabung mempunyai diamete alas yang sama. Jika pebandingan luas selimut tabung petama dan tabung kedua adalah 3 : 2. Hitunglah pebandingan tinggi tabung petama dan tabung kedua! Catatan Guu Paaf Guu Paaf Oang tua B. Keucut Unsu-Unsu Keucut Memiliki 2 (dua) bidang sisi yaitu sisi alas dan sisi lengkung yang disebut selimut. Sisi alasnya bebentuk lingkaan. Sisi lengkung keucut jika dibentangkan akan bebentuk juing lingkaan. Keucut memiliki gais pelukis yang menghubungkan titik puncak dengan usuk alasnya. Antaa jai jai alas (), tinggi keucut (t) dan gais pelukis (s) memiliki hubungan s 2 2 t 2 = jai jai d =diamete = 2 t = tinggi keucut s = gais pelukis s 2 2 t 2 t panjang jai jai s MAT SMP IX Semeste Ganjil 5

7 Jaing jaing keucut Apabila keucut dipotong menuut gais lengkung dan gais pelukisnya maka akan dipeoleh jaing jaing keucut sepeti gamba di atas. T A s 2 s B Jaing jaing keucut tedii dai sebuah lingkaan yang meupakan alas keucut dan sebuah juing lingkaan yang meupakan selimut keucut. t T s Luas Keucut Luas pemukaan keucut seing disebut dengan luas keucut Luas keucut = Luas alas + luas selimut = 2. + s = ( + s) Volume Keucut Keucut dapat kita pandang sebagai suatu limas yang alasnya bebentuk lingkaan, sehingga didapat hal beikut ini : Volume keucut = volume limas t Luas selimut keucut = s Luas keucut = ( + s) = 3 1 luas alas tinggi Volume keucut = 3 1 2t dengan: adalah jai-jai alas t adalah tinggi s adalah gais pelukis = 3 1 2t Contoh 4. Suatu keucut jai-jai alasnya 6 cm dan panjang gais pelukisnya 10 cm. Dengan = 3,14 tentukanlah: a. luas selimut keucut b. luas keucut Pembahasan: Diketahui keucut dengan = 6 cm s = 10 cm = 3,14 a. Luas selimut keucut = s = 3, = 188,4 Jadi luas selimut keucut 188,4 cm 2 MAT SMP IX Semeste Ganjil 6

8 b. Luas keucut = ( + s) = 3,14 6 (6 + 10) = 3, = 301,44 Jadi luas keucut adalah 301,44 cm 2 Contoh 5. Jai-jai alas suatu keucut cm, jika tinggi keucut tesebut 24 cm, tentukan: a. luas selimut keucut b. luas pemukaan keucut Pembahasan: cm s 24cm s 2 = 2 + t 2 = = 625 s = 25 cm a. Luas selimut keucut = s 24 s 22 = 25 = 550 Jadi luas selimut keucut adalah 550 cm 2 b. Luas keucut = ( + s) 22 = ( +25) = = 04 Jadi luas keucut adalah 04 cm 2 Contoh 6. Hitunglah volume keucut dengan panjang jai-jai 15 cm dan tingginya 20 cm! Pembahasan Diketahui keucut : = 15 cm, t = 20 cm V = 3 1 2t = 3 1 3, = ,14 20 = 5 62,8 = 4.10 Jadi volume keucut tesebut adalah 4.10 cm 2. MAT SMP IX Semeste Ganjil

9 Latihan 2 1. Pehatikan gamba di bawah ini kemudian sebutkan: T a. jai-jai alas keucut yaitu, dan b. diamete alas keucut yaitu c. tinggi keucut yaitu d. gais pelukis keucut yaitu dan B 2. Lengkapi tabel beikut yang beisi data tentang ukuan pada Keucut Jai jai Diamete Gais Tinggi Volume No Luas Keucut () (d) pelukis (s) (t) Keucut a cm 10 cm cm 2... cm 3 b c 10 cm cm d... e A O 4,2 cm C cm cm cm 2... lite 24 cm... cm 2... cm 3 12 cm... cm 2... cm cm 3 3. Diketahui keucut memiliki alas dengan diamete 10 cm dan panjang gais pelukisnya 13 cm. Hitunglah! a. luas selimut keucut b. luas keucut 4. Sebuah keucut memiliki jai-jai alas 3,5 cm dan tinggi 12 cm.tentukan : a. Luas selimut keucut b. Luas keucut 5. Luas selimut keucut adalah 440 cm 2. Jika panjang gais pelukisnya = 20 cm tentukanlah: a. jai-jai alasnya b. luas keucut MAT SMP IX Semeste Ganjil 8

10 6. Tinggi dan gais pelukis sebuah keucut betuut tuut 24 cm dan 25 cm. tentukan a. Luas alas keucut b. Luas selimut keucut c. Luas keucut. Diketahui suatu keucut dengan volume 0 cm 3. Jika tinggi keucut 15 cm dan = 22, hitunglah! a. panjang jai-jai alas. b. luas keucut 8. Pembungkus es kim bebentuk keucut dengan tinggi 21 cm dan jai-jainya 6 cm. Tentukan banyaknya es kim yang dapat di tampung dalam bungkus es tesebut! 9. Diketahui panjang gais pelukis keucut adalah 20 cm. Jika luas selimut keucut tesebut adalah 380 cm 2 maka hitunglah! a. Luas alas keucut b. Volume keucut 10. Keliling alas keucut 132 cm dan tingginya 1 cm. Hitunglah luas selimut keucut dan luas keucut. 11. Volume suatu keucut adalah 314 cm 3. Jika jai-jai alasnya 5 cm maka luas pemukaan keucut tesebut adalah... MAT SMP IX Semeste Ganjil 9

11 12. Sebuah topi ulang tahun tebuat dai ketas katon bebentuk 5 3 lingkaan dengan jaijai 20 cm. tentukan: a. jai-jai lingkaan alasnya b. tinggi topi tesebut 13. Pebandingan tinggi keucut satu dan kedua adalah 1 : 4. Jika jai-jai alas keucut satu dan kedua mempunyai pebandingan 4 : 1 maka pebandingan volume keucut satu dan dua adalah Dua keucut memiliki jai-jai alas yang sama panjang. Jika pebandingan gais pelukis kedua keucut tesebut 5 : 4, hitunglah pebandingan luas selimut keucut tesebut! Catatan Guu Paaf Guu Paaf Oang tua C. Bola Pehatikan gamba beikut! A O B A O B (i) (ii) Bola meupakan bangun uang yang tebentuk dai hasil putaan satu putaan penuh sebuah lingkaan dengan poos diametenya. Bola hanya memiliki sebuah sisi lengkung dan tidak memiliki titik sudut MAT SMP IX Semeste Ganjil 10

12 Luas Pemukaan Bola Untuk menentukan luas pemukaan bola dapat dilakukan dengan melilitkan tali ko pada pemukaan setengah bola kemudian dililitkan secaa apat pada pemukaan lingkaan dengan jai-jai yang sama dengan bola mulai dai titik pusat lingkaan sehingga pemukaan lingkaan tetutup tali ko. Selanjutnya akan di dapat dua lingkaan yang tetutup penuh oleh lilitan tali ko tesebut. Sepeti gamba di bawah ini Panjang tali ko yang digunakan untuk menutup pemukaan ½ bola dapat digunakan untuk menutup pemukaan 2 buah lingkaan yang memiliki jai jai sama dengan lingkaan tesebut. Hal ini dapat diasumsikan bahwa : Luas 2 1 bola = 2 luas lingkaan Luas bola = 2 2 luas lingkaan = 4 luas lingkaan = 4 2 (untuk bola bejai-jai satuan) = 4 2 Dai hasil kegiatan di atas dapat dinyatakan hal beikut: Untuk setiap bola dengan jai-jai satuan belaku: Luas bola = 4 2 = d 2 Volume Bola Untuk menentukan volume bola maka lakukan kegiatan beikut secaa bekelompok. Indikato Pencapaian : Menentukan Volume Bola Alat dan bahan 1. Bola Plastik 2. Tabung yang memiliki diamete dan tinggi sama dengan diamete bola plastik pada point 1 3. Pasi atau beas Langkah-langkah 1. Siapkan takaan beupa belahan/setengah bola plastik, tabung tanpa tutup dengan diamete alas dan tingginya sama dengan diamete bola (dapat kamu siapkan sendii) dan beas atau pasi. Pehatikan gamba di bawah! 2. Isilah takaan beupa belahan bola plastik dengan beas atau pasi hingga penuh ata kemudian tuangkan pada tabung. 3. Ulangi hingga tabung tesebut beisi penuh dan ata. 4. Beapa kali takaan yang dipelukan untuk memenuhi tabung tesebut dengan pasi? MAT SMP IX Semeste Ganjil 11

13 d = 2 satuan t = 2 satuan d = 2 satuan Dai hasil kegiatan di atas dipeoleh hal beikut. 3 Volume 2 1 bola =... Volume 2 1 bola Volume bola =... =... kaena t = 2, maka Volume bola =... =... Untuk setiap bola dengan jai-jai satuan belaku: 4 Volume bola = 3 3 Contoh. Hitunglah luas bola yang bediamete 20 cm! Pembahasan Diketahui bola : d = 20 cm L = d 2 L = 3, = 1256 Jadi luas bola tesebut 1256 cm 2 Contoh 8. Hitunglah luas dan volume gamba belahan bola padat di samping! 14 cm Pembahasan Diketahui bola : = 14 cm a. Luas pemukaan = luas lingkaan + luas 2 1 bola = (4 2) MAT SMP IX Semeste Ganjil 12

14 22 22 = ( 14 14) = 3(22 28) = 1848 Jadi luas pemukaanya 1848 cm b. Volume bola = ( 3 ) = = 1829,33 Jadi volumenya 1829,33 cm 3 Latihan 3 1. Lengkapi tabel beikut yang beisi data tentang ukuan pada Bola Jai jai Diamete Volume No Luas Bola () (d) Bola a cm... cm 2... cm 3 b c 8 cm 14 cm d cm... cm 2... cm 3... cm 2... cm 3... cm 2... lite 2. Untuk membuat kubah masjid yangbebentuk setengah bola dengan diamete 14 m dibutuhkan aluminium seluas. 3. Hitunglah jai-jai dan diamete masing-masing bola beikut ini, jika diketahui luas pemukaan bola: a. 154 m 2 b cm 2 4. Atap gedung olah aga tetutup bebentuk belahan bola dengan panjang diamete 100 m akan dicat dengan biaya Rp ,00 pe m 2. Hitunglah biaya pengecatan seluuhnya! MAT SMP IX Semeste Ganjil 13

15 5. Tentukan pebandingan luas bola petama dengan bola kedua jika pebandingan jai-jai bola petama dan bola kedua adalah 1 : Tentukan pebandingan luas pemukaan dua bola jika pebandingan volumenya 1 : 8!. Diketahui tiga bola betuut-tuut memiliki jai-jai 10 cm, 20 cm, dan 30 cm. Tentukan pebandingan: a. Luas pemukaan b. Volumenya Latihan Gamba di atas menunjukkan tabung dengan jai-jai alas satuan dan tinggi (2) satuan, keucut dengan jai-jai alas satuan dan tinggi (2) satuan, dan bola dengan jai-jai satuan. Dapatkah kamu menduga benda mana yang luas pemukaannya paling kecil, buktikan dugaanmu! 2. Suatu bandul timah dibentuk dai keucut dan setengah bola dengan alas saling behimpit bejai-jai 10 cm. Jika tinggi keucut 30 cm maka hitunglah luas pemukan dan volume bandul tesebut adalah... MAT SMP IX Semeste Ganjil 14

16 3. Diketahui dua keucut mempunyai jai-jai yang sama. Jika panjang gais pelukis kedua keucut tesebut mempunyai pebandingan 4 : 5 maka pebandingan luas selimut kedua keucut tesbut adalah Diketahui diamete alas tabung 14 cm, di dalam tabung tedapat keucut yang alasnya behimpit dengan alas tabung. Jika tinggi tabung dan keucut sama danpanjang gais pelukis keucut 25 cm, hitunglah! a. volume keucut b. volume tabung c. pebandingan volume keucut dan volume tabung 5. Gamba di atas menunjukkan jaing-jaing 30 cm cm sebuah kap lampu. Tentukanlah: a. luas pemukaan kap lampu b. pebandingan panjang jai-jai lingkaan atas dengan jai-jai lingkaan bawah kap lampu 6. Gamba di samping tedii dai tabung dan keucut yang saling behimpit. Jika tinggi keucut 3,5 mete dan diamete 4 mete seta tinggi seluuh tenda,5 mete maka tentukan : a. Luas aluminium yang dipelukan untuk membuat benda tesebut,5 cm MAT SMP IX Semeste Ganjil 15

17 b. Beapa uang yang haus meeka sediakan untuk membeli jika haga aluminium Rp ,00 tiap mete pesegi. Catatan Guu Paaf Guu Paaf Oang tua UJI KOMPETENSI Pilihlah Jawaban Yang tepat 1. Sebuah tabung dengan diamete 14 cm 22 dan tinggi 40 cm jika π= maka luas selimut tabung adalah A cm 2 C cm 2 B cm 2 D cm 2 2. Untuk menghitung luas tabung yang jai jainya a dan tingginya h dapat menggunakan umus. A. 2πa 2 +2πat C. πa 2 h B. 2π(+h) D. 2πa(a+h) 3. Luas tabung dengan.jai jai 10 cm dan tinggi 30 cm adalah.. A cm 2 C cm 2 B cm 2 D cm 2 4. Volume tabung dengan diamete 28 cm dan tinggi 100 cm adalah A cm 3 C cm 3 B cm 3 D cm 3 5. Luas selimut keucut yang diamete alasnya 10 cm dan tingginya 12 cm adalah.(π=3,14) A 8, 5 cm 2 C. 282,6 cm 2 B. 204,1 cm 2 D. 314 cm 2 6. Luas keucut yang diametenya cm dan tingginya 24 cm adalah A. 15 cm 2 C. 392 cm 2 B. 224 cm 2 D. 549,5 cm 2. Volume keucut yang jai jainya 10 cm dan tingginya 24 cm adalah. A. 314 cm 3 C ,4 cm 3 B. 816,4 cm 3 D cm Volume keucut tebesa yang dapa dimasukkan ke dalam tabung dengan diamete 14 cm dan tinggi 24 cm adalah A cm 3 C cm 3 B cm 3 D. 395 cm 3 9. Sebuah bola dengan diametenya 12 cm. maka luas pemukaan bua adalah MAT SMP IX Semeste Ganjil 16

18 A. 144π cm 2 C. 56 π cm 2 B. 288 π cm 2 D π cm Volume bola yang diametenya 6 cm adalah.(π=3,14) 11. A. 36 cm 3 C. 113,04 cm 3 B. 56,52 cm 3 D. 288 cm 3 Gendon akan menuangkan ai ke dalam embe sepeti gamba di atas dengan menggunakan gayung bebentuk tabung yang diametenya 14 cm dan tinggi 10 cm. Beapa kali gendon menggunakan gayung untuk mengisi embe sampai penuh a. 5 kali c. 10 kali b. 9 kali d. 20 kali 12. Bak ai bebentuk tabung tingginya 1,4 m dan bejai-jai 1 m. Untuk mengisi bak tesebut dipelukan waktu 6 detik untuk setiap 1 lite. Waktu yang dipelukan untuk mengisi bak ai sampai penuh adalah jam a. c. 3 2 b. 3 1 d Jika luas alas suatu tabung tanpa tutup 616 cm 2 dan luas pemukaan tabung cm 2, maka tinggi tabung adalah cm. a. 50 c. 28 b. 42 d Seoang pengusaha ingin membuat tangki ai yang bebentuk tabung dai plat besi. Jika pengusaha itu meencanakan tangki itu lite dan jai-jainya 0 cm, dengan 22, maka luas besi untuk membuat selimut tabung itu adalah dm 2. a. 12 c. 860 b. 132 d Diketahui keucut tingginya 12 cm dan panjang gais pelukisnya 13 cm. Volume keucut tesebut adalah cm 3. a c. 628 b. 80 d Sebuah keucut memiliki volume cm 3 dan tinggi 60 cm. Dengan 3, 14 maka jai-jai keucut tesebut adalah cm. a. 30 c. 10 b. 20 d Diketahui diamete tabung 14 cm dan tinggi keucut 9 cm. Volume di lua keucut adalah cm 3. a. 962 c. 824 b. 924 d Sebuah keucut panjang gais pelukisnya 25 cm dan tinggi 20 cm. Dengan, maka luas pemukaan keucut tesebut adalah cm 2. a ,0 c ,5 b. 2.26,5 d Volume keucut yang luas selimutnya cm 2 dan jai-jai alasnya 21 cm adalah cm 3. a c b d Volume bola tebesa yang dapat dimasukkan ke dalam kubus yang panjang usuk-usuknya 6 cm adalah cm 3. a. 904,32 c. 226,08 b. 452,16 d. 113, Diketahui jai-jai bola = jai-jai keucut = 5 cm. Jika tinggi keucut = MAT SMP IX Semeste Ganjil 1

19 20 cm, maka pebandingan volume bola dan keucut adalah a. 1 : 1 c. 3 : 8 b. 3 : 4 d. 4 : Tedapat dua buah bola dengan diamete d 1, dan d 2 seta volumenya V 1 dan V 2. 1 Jika d 1 d 3 2 maka V 1 : V 2 adalah a. 1 : 3 c. 1 : 9 b. 1 : 6 d. 1 : Gamba di atas adalah kap lampu dengan jai-jai lingkaan bawah 14 cm. Luas bahan yang dipelukan untuk membuat kap lampu adalah cm 2. a. 600 c. 660 b. 640 d Luas tiga buah bola betuut-tuut adalah L 1, L 2, L 3. Jika jai-jai ketiga bola betuut-tuut adalah 1 cm, 2 cm dan 3 cm, maka L 1 : L 2 : L 3. = a. 1 : 4 : 9 c. 1 : 2 : 3 b. 1 : 8 : 2 d. 1 : 4 : Dua buah bola masing-masing bejai-jai 1 dan 2 sedangkan luas kulitnya adalah L 1 dan L 2. Jika 2 = 3 1, maka L 1 : L 2 = a. 1 : 3 c. 1 : 9 b. 1 : 6 d. 1 : Sebuah bandul logam bebentuk gabungan keucut dan setengah bola cm, gais pelukis keucut 25 cm, dan beat logam 1 cm 3 = 6 gam, maka beat bandul tesebut adalah Kg. a. 8,008 c. 15,400 b. 11,04 d. 16,016 Catatan Guu Paaf Guu Paaf Oang tua MAT SMP IX Semeste Ganjil 18

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

- - BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

- - BANGUN RUANG SISI LENGKUNG - - BANGUN RUANG SISI LENGKUNG - - Modul ini singkon dengan Aplikasi Andoid, Download melalui Play Stoe di HP Kamu, ketik di pencaian sbllengkung Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tento bagaimana caa downloadnya.

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini?

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini? SD - Bangun Ruang. Kubus H G E F D C s A s B Cii-cii Kubus :. Jumlah bidang sisi ada 6 buah yang bebentuk buju sangka (ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE,). Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G,

Lebih terperinci

GEOMETRI BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

GEOMETRI BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Maemaika Kelas IX Semese Maei Bangun Ruang Sisi Lengkung GEOMETRI BB II BNGUN RUNG SISI LENGKUNG. Pengeian dan Unsu-unsu Tabung, Keucu, dan Bola. Tabung Tabung adalah bangun uang yang dibaasi oleh dua

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 009 Nm Sal: 8-90 8. Pehatikan diagam beikut ini yang menunjukkan denah jalan emaa di Pagelaan g. Jaak jalan = 00 m, = 00 m, ke ke = 00 m. Jalan dan jalan

Lebih terperinci

(A) (B) (C) (D) (E) Nilai... (A) 5 (B) 4 (C) 3

(A) (B) (C) (D) (E) Nilai... (A) 5 (B) 4 (C) 3 p 01 Jika p dan maka 5 0. 0. 04. (A) 5/7 5/6 4/7 (D) 4/6 (E) /4 (A) 0 (D) (E) (A) (D) (E) p Nilai... (A) 5 4 (D) (E) 1 0,65 Hasil dai adalah... 0,875 0,5 0,15 16 0,5... / /4... / 4/ a b a b ab a ab b ab

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai

Lebih terperinci

USMSTAN TPA Pembahasan TPA STAN 2014 Aritmatika

USMSTAN TPA Pembahasan TPA STAN 2014 Aritmatika USMSTAN 014 - TPA Pembahasan TPA STAN 014 Aitmatika Doc. Name: USMSTAN014TPA998 Doc. Vesion : 016-0 halaman 1 6. Jika 7. 8. 9. (A) 5/7 5/6 4/7 (D) 4/6 /4 (A) 0 (D) (A) (D) p p dan maka 5 p Nilai... (A)

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C

2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C SKL Nomo 3 : Memahami bangun data, bangun uang, gai ejaja, dan udut, eta menggunakannya dalam pemecahan maalah. 1. Menyeleaikan oal dengan menggunakan teoema Pythagoa eoema Pythagoa : kuadat hipotenua

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Keliling dan Luas Bangun Datar

Keliling dan Luas Bangun Datar SD - 1 Keliling dan Luas angun Data 1. uju Sangka (Pesegi sama sisi) sisi Panjang: = C = CD = D sisi sisi RUMUS : Luas = sisi x sisi Keliling = 4 x sisi ( sisi + sisi + sisi + sisi) D sisi C 1. eapa luas

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus. Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 008 Nm Sal: 8-90 8. ua ubin pesegi dai sisi 30 cm ditempatkan pada pjk dai satu pusat yang lain. uas daeah yang diasi adalah.... 900 cm. 35 cm. 5 cm. 5

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

Bab 2. Bangun Ruang Sisi Lengkung. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya.

Bab 2. Bangun Ruang Sisi Lengkung. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya. Bab Bangun Ruang Sisi Lengkung Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola. Menghitung

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Oleh: Al. Krismanto, M.Sc

GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Oleh: Al. Krismanto, M.Sc GEOMETRI N PENGUKURN Oleh: l. Kismanto, M.Sc 1 I. PENHULUN. Memahami pengetian dan penyataan Kita mengenal penalaan induktif dan deduktif. Penalaan induktif beangkat dai hal-hal khusus sehingga dapat digenealisasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos

Lebih terperinci

Bangun Ruang Sisi Lengkung

Bangun Ruang Sisi Lengkung Bab Bangun Ruang Sisi Lengkung Sumber: www.3dnworld.com Pada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya dengan cara mengidentifikasi unsur-unsur

Lebih terperinci

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko* puwokomsi@yahoo.

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko* puwokomsi@yahoo. PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Puwoko* puwokomsi@yahoo.com Abstak Bangun uang sisi lengkung meupakan pokok bahasan yang elatif

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola 2. Menghitung luas selimut dan

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP) Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboatoium biokimia FMIPA Univesitas Riau selama 4 (empat) bulan. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat-alat yang

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK TURN-TURN DSR GMR TEKNIK. HURUF dan NGK TEKNIK Huuf dan angka yang biasa digunakan dalam gamba teknik ada dua type, yaitu :. Type ( Tegak/miing 75 0 ) : Untuk huuf besa/kapital, tebal gais /4 h, dimana

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;

Lebih terperinci

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG A. TABUNG Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua lingkaran yang berhadapan, sejajar, dan kongruen serta titik-titik pada keliling lingkaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

Vol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS

Vol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Himmawati P.L dan Catuiyati Juusan Pendidikan Matematika FMIPA Univesitas Negei Yogyakata Abstact Given a cicle cente O and adius in R, the

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Peta Konsep Bangun Ruang sisi Lengkung jenis Tabung Kerucut Bola untuk menentukan Unsur dan jaring-jaring Luas permukaan Volume untuk Merumuskan hubungan volume dengan

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA IPA UJIAN NASIONAL LINGKARAN

SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA IPA UJIAN NASIONAL LINGKARAN . UN 0 SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA IPA UJIAN NASIONAL 0 0 LINGKARAN Pesamaan gais singgung pada lingkaan 55 0 adalah... A. 5 0 0 dan 5 58 0 B. 5 0 0 dan 5 0 0 C. 5 0 0 dan 5 0 0 D. 5 0 dan 5 58 E. 5 0 dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

TOPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWTON

TOPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWTON OPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWON QUESION (SOAL-SOAL KONSEP): 1. Seoang penejun payung yang sedang jatuh mencapai kelajuan teminalnya dengan paasutnya tetutup. Setelah paasut itu teuka,

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

Komponen Struktur Tekan

Komponen Struktur Tekan Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang

Lebih terperinci