IMPLEMENTASI PENGATURAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PENGATURAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN"

Transkripsi

1 MPLMTAS PGATURA PDAPATA ASL DARAH (PAD) D KABUPAT SLMA TAHU SKRPS DAJUKA KPADA AKULTAS SYAR AH DA HUKUM UVRSTAS SLAM GR SUA KALJAGA YOGYAKARTA UTUK MMUH SBAGA SYARAT-SYARAT MMPROLH GLAR SARJAA STRATA SATU DALAM LMU HUKUM OLH: ATKA M PMBMBG: 1. UDYO BASUK, S.H., M.Hm. 2. SWATORO, S.H., M.H. LMU HUKUM AKULTAS SYAR AH DA HUKUM UVRSTAS SLAM GR SUA KALJAGA YOGYAKARTA 2013

2 ABSTRAK Pendapatan Asli Daerah (PAD) merpakan salah sat indikatr yang menentkan derajat kemandirian sat daerah. Ada beberapa peratran terkait Pengatran dan paya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),yait dengan dikelarkannya Undang-ndang yang berkaitan dengan tnmi daerah yakni Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-ndang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan Psat dan Pemerintah Daerah kemdianuu mr 28 Tahn 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribsi Daerah. Kabpaten Sleman adalah salah sat kabpaten di Daerah stimewa Ygyakarta, Yang mana Sleman sebagai daerah tnm memiliki pendapatan asli daerah terbesar se-dy selama krn da tahn kebelakang. Kemdian hal inilah yang menjadi pertanyaan terhadap penysn ntk mengetahi lebih lanjt mengenai: Bagaimana mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman Tahn dan apa saja faktr yang mempengarhi pelaksanaannya?. Untk menjawab permasalahan diatas, maka penysn bersaha melakkan penelitian. Demi mendapatkan validitas data, dalam penelitian, penysn menggnakan beberapa metde ntk mendapatkannya. Metde tersebt antara lain menggnakan jenis penelitian field research ata penelitian lapangandengan narasmber penelitian yait selrh pejabat kalangan dinas pendapatan daerah kabpaten Sleman. Adapn sifat penelitian yridis nrmatif dengan pendekatan analisisdedktif dengan menggnakan teknik pengmplan data melali stdi dkmen/bahan pstaka, pengamatan/bservasi dan wawancara/interview, dan teknik analisis data yait analisis kalitatif. Hasil penelitian ini adalah dengan adanya implementasi pengatran yang dikelarkan leh Pemerintah Daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sdah sesai dengan amanat Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atasundang-undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-ndang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan psat dan pemerintah daerah dan UU mr 28 Tahn 2009 tentang pajak daerah dan retribsi daerah serta berjalan sesai dengan target yang sdah dibat. Hal ini dibktikan dengan adanya peningkatan smber maskan dari Pendapatan Asli Daerah setiap tahnnya yang sdah mamp membentk kemandirian daerah serta kemampan keangan dari ptensi PAD dan pemanfaatan yang ptimal ntk ptensi yang dimiliki Daerah.Selain it jga dibktikan dengan Peranan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman memang sangat besar kntribsinya terhadap pelaksanaan tnmi daerah, Penarikan Pajak, Retribsi, dan peranan BUMD. ii

3 SURAT PRYATAA KASLA Yang bertanda tangan di bawah ini: ama : ATKA M : Jrsan akltas : lm Hkm : Syari ah dan Hkm U Snan Kalijaga Ygyakarta Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjdl: mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Sleman Tahn , dan selrh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, kecali pada bagian-bagian tertent, yang telah saya lakkan dengan tindakan yang sesai dengan etika keilman. Ygyakarta, 10 Jni 2013 Yang Menyatakan ATKA M: iii

4 Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta M-USK-BM-0-03/RO Hal : Srat Persetjan Skripsi Sadari Atika SURAT PRSTUJUA SKRPS Kepada: Yth. Dekan akltas Syari ah dan Hkm U Snan Kalijaga Di Ygyakarta Assalam alaikm wr. wb. Setelah membaca, meneliti dan memeriksa serta memberikan bimbingan dan mengadakan perbaikan. Berpendapat bahwa skripsi Sadara: ama : Atika M : Jdl Skripsi : mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Sleman Tahn Sdah dapat kembali diajkan kepada akltas Syari ah dan Hkm Prgram Stdi lm Hkm U Snan Kalijaga Ygyakarta sebagai salah sat syarat memperleh gelar sarjana strata sat dalam lm Hkm. Dengan ini mengharap skripsi ata tgas akhir tersebt di atas agar dapat segera diajkan ke sidang mnaqsah. Demikian ntk dimaklmi atas perhatiannya dicapkan terima kasih. Wassalam alaikm wr.wb Ygyakarta, 10 jni 2013 Pembimbing Udiy Baski, S.H., M.Hm. P : iv

5 Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta M-USK-BM-0-03/RO Hal : Srat Persetjan Skripsi Sadari Atika SURAT PRSTUJUA SKRPS Kepada: Yth. Dekan akltas Syari ah dan Hkm U Snan Kalijaga Di Ygyakarta Assalam alaikm Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti dan memeriksa serta memberikan bimbingan dan mengadakan perbaikan. Berpendapat bahwa skripsi Sadara: ama : Atika M : Jdl Skripsi : mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Sleman Tahn Sdah dapat kembali diajkan kepada akltas Syari ah dan Hkm Prgram Stdi lm Hkm U Snan Kalijaga Ygyakarta sebagai salah sat syarat memperleh gelar sarjana strata sat dalam lm Hkm. Dengan ini mengharap skripsi ata tgas akhir tersebt di atas agar dapat segera diajkan ke sidang mnaqsah Demikian ntk dimaklmi atas perhatiannya dicapkan terima kasih. Wassalam alaikm Wr.Wb Ygyakarta, 10 jni 2013 Pembimbing swantr, S.H., M.H. P : v

6 Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta M-USK-BM-0-07/RO PGSAHA SKRPS/TUGAS AKHR mr : U.02/K.H-SKR/PP.00.9/014/2013 Skripsi/Tgas Akhir dengan jdl : mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Sleman Tahn Yang dipersiapkan dan dissn leh : ama : Atika M : Telah dimnaqasyahkan pada : 22 Mei 2013 ilai Mnaqasyah : A- Dan dinyatakan telah diterima leh akltas Syari ah dan Hkm Prgram Stdi lm Hkm U Snan Kalijaga TM MUAQASYAH : Keta Sidang Pengji Udiy Baski, S.H., M.Hm. P Pengji M. Misbahl Mjib, S.Ag., M.Hm rainn Mangnsng, S.H., M. Hm P P Ygyakarta, 10 Jni 2013 U Snan Kalijaga akltas Syari ah dan Hkm DKA rhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D P vi

7 MOTTO ن ا ر ر ا Karena sesngghnya sesdah keslitan it ada kemdahan. (QS. Alam asyrh: ) Jadi Diri Sendiri, Cari Jati Diri, And Dapetin Hidp Yang Mandiri Optimis, Karena Hidp Ters Mengalir Dan Kehidpan Ters Berptar Sesekali Liatlah Ke Belakang Untk Melanjtkan Perjalanan Yang Tiada Berjng. vii

8 HALAMA PRSMBAHA Dengan Ridh Allah SWT Skripsi ini penysn persembahkan kepada : Almarhm Ayahanda dan bnda Almahbbah Yang telah tls menyayangi dan memberikan yang terbaik ntk anak-anaknya. Kelarga Besark wabil Khss Abangk Tersayang Syarqwi Abd.Shmad beserta stri ikmah. Semga kelak Allah mempersatkan kita sema di srga-ya. Amin Sahabat-sahabatk M. Lkmanl Hakm, Ystisiana rmalita Sari, Ajeng Casandra dan Desi Vika petalangan kita belm berakhir kawan. Teman-temank seperjangan jrsan lm Hkm angkatan 2009 Kampsk Tercinta U Snan Kalijaga Ygyakarta viii

9 KATA PGATAR Pji sykr kehadirat Allah sbhanah wa ta ala yang telah memberikan tafik dan hidayah-ya, sehingga penysn dapat menyelesaikan skripsi yang berjdl mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman Tahn , Tak lpa, shalawat serta salam semga selal tercrah kepada kanjeng abi Mhammad shallallah alaihi wassallam, yang telah di ts ntk membawa rahmat kasih sayang bagi semesta alam dan selal dinantikan syafaatnya di yamil qiyamah nanti. Penysnan skripsi ini bertjan ntk memenhi dan melengkapi persyaratan gna mencapai gelar sarjana hkm pada Prgram Stdi lm Hkm akltas Syari ah dan Hkm Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta. Penysn menyadari bahwa skripsi ini tidak mngkin terwjd sebagaimana yang diharapkan, tanpa bimbingan dan bantan serta tersedianya fasilitas-fasilitas yang diberikan leh beberapa pihak. Oleh karena it, penysn ingin mempergnakan kesempatan ini ntk menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hrmat kepada : ix

10 1. Bapak Prf. Dr. H. Msa Asy arie, selak Rektr Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta. 2. Bapak rhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D, selak Dekan akltas Syari ah dan Hkm Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta. 3. Bapak Udiy Baski, S.H., M.Hm., selak Keta Prgram Stdi lm Hkm akltas Syari ah dan Hkm Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta. 4. Bapak Udiy Baski, S.H., M.Hm dan Bapak swantr, S.H., M.H selak Dsen Pembimbing skripsi yang telah tls ikhlas melangkan wakt, tenaga dan pikiran dalam memberikan pengarahan, dkngan, maskan serta kritik-kritik yang membangn selama prses penlisan skripsi ini.. Bapak Ach. Tahir, S.H.., LL.M.,M.A selak Sekjr dan Dsen Pembimbing Akademik yang selal memberikan mtivasi, dkngan, maskan serta kritik-kritik yang membangn sehingga penysn dapat menyelesaikan stdi ini.. Bapak Mh. Ynan rtriant, S.STP, M. Sc selak Kepala Bagian Bidang Pendaftaran Pendapatan Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Sleman. Beserta Staf Pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah x

11 Kabpaten Sleman yang telah membant penysn ntk menyelesaikan riset penlisan skripsi ini. 7. Selrh Dsen, Bapak dan b Staf Pengajar yang telah dengan tls ikhlas membekali dan membimbing penysn ntk memperleh ilm yang bermanfaat sehingga penysn dapat menyelesaikan stdi di Prgram Stdi lm Hkm akltas Syari ah dan Hkm Universitas slam egeri Snan Kalijaga Ygyakarta. 8. Almarhm Ayah almahbb terima kasih telah memberikank kelarga yang tidak mengenal perbedaan diantara kami, b yang selal penysn cintai dan banggakan, yang tiada henti ntk selal mendakan, mencrahkan cinta dan kasih sayangnya, memberikan semangat dan pengrbanan yang tls dan ikhlas agar penlis bisa menajalani kehidpan ini dengan tegar dan mandiri. 9. Selrh Abang dan Kakak yang selal penysn cintai dan banggakan yang telah mengajarkan pahit manisnya kehidpan ini, wa bil khss bang Syarqwi Abd. Shmad yang telah menggantikan ssk serang Ayah yang penysn rindkan sepanjang hayat dengan memberikan Cinta, kasih sayang, d a dan mengajarkan arti dari sebah Kehidpan beserta istri ikmah S., yang memberikan drngan Mral dan Spritial dengan crahan kasih sayang yang tak kan terlpakan sepanjang hayat, Jazakmllah bikhairil jaza. xi

12 10. Sahabat-sahabat terbaik, Ystisiana rmalitasari, Ramadhani Ajeng Casandra, M. Lkman Hakim, Desi Vika ingsih, rma Vita Utami, Chaytia Mtiara Henna dan itri Atr Arm yang selal jadi sahabat yang menawarkan berjta kesenangan bagi penysn baik dalam keadaan ska mapn dka. Bersama kalian Hidp jadi terasa lebih berwarna. 11. Teman-teman seperjangan 2009, ana, Zainal, Cikg Via, Rindi, Hakam, A im, Dzla, Amel, Hasan dan semanya yang tidak bisa penysn sebt sat persat. Tanpa Kalian Perjangan ini akan terasa Hambar. 12. Teman-teman seatap di Cst Hebring tercinta Mba ndri, Mba rma, Mba Hrin dan dedek zza yang telah menjadi kelarga bar penysn yang selal ada bagi penysn dalam keadaan ska mapn dka dan saat-saat Kritis yang penysn alami dalam menyelesaikan Stdi ini. Makasih2 13. Sema pihak yang telah membant penlis dalam penlisan skripsi ini baik secara langsng mapn tidak langsng yang tidak dapat penlis sebtkan sat persat. Sebagai mansia biasa yang tidak pernah lpt dari kesalahan, penysn menyadari Skripsi ini masih jah dari kesemprnaan. Karena it penlis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangn. Semga skripsi ini bermanfaat bagi diri penysn dan pembaca. Amin ya Rabb. Ygyakarta 0 jni 2013 xii Penysn

13 DATAR S HALAMA JUDUL... ABSTRAK... SURAT PRYATAA KASLA... SURAT PRSTUJUA SKRPS... HALAMA MOTTO... HALAMA PRSMBAHA... KATA PGATAR... DATAR S... i ii iii iv vii viii ix xiii BAB PDAHULUA A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Permsan Masalah... C. Tjan dan Kegnaan Penelitian... 7 D. Telaah Pstaka Kerangka Teretik Metdlgi Penelitian G. SistematikaPembahasan BAB TJAUA TTAG PDAPATA ASL DARAH A. Pemerintahan Daerah Arti dan Terminlgi Pembagian Ursan Pemerintah Pembentkan Daerah Asas-asas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah B. Pendapatan Asli Daerah Pengertian Pendapatan Asli Daerah Smber-Smber Pendapatan Daerah a. Pajak Daerah xiii

14 b. Retribsi Daerah... c. Hasil persahaan Milik Daerah dan Hasil Pengellaan kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan... 4 d. Lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah Pengellaan Pendapatan Asli Daerah ngsi Pendapatan Asli Daerah BAB TJAUA TTAG DAS PDAPATA DARAH KABUPAT SLMA A. Diskripsi Daerah Kabpaten Sleman 1. Letak Wilayah Las Wilayah Karektristik Wilayah B. Visi, Misi, Tjan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan serta Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah kabpaten Sleman... 8 C. Keddkan Tgas dan ngsi... 9 D. Ssnan Organisasi dan Ssnan Kepegawaian Jenis Pelayanan dan Kelmpk Sasaran BAB V AALSS MPLMTAS PGATURA PDAPATA ASL DARAH D KABUPAT SLMA TAHU A. mplementasi Pengatran Pemerintah Daerah B. aktr-faktr yang Mempengarhi Pelaksanaan Pengatran Pemerintah Daerah BAB V PUTUP A. Kesimplan B. Saran xiv

15 BAB PDAHULUA A. Latar Belakang Masalah Pembangnan Daerah memerlkan smber pendanaan yang tidak sedikit jmlahnya gna menjamin kelangsngan pembangnan daerah yang bersangktan. Untk melaksanakan tnmi daerah yang las dan bertanggng jawab, setiap daerah memerlkan kewenangan dan kemampan ntk menggali smber daya yang ada di daerahnya masing-masing, gna meningkatkan pendapatan asli daerah dari tahn ke tahn it meningkat, maka daerah it akan cepat berkembang. Untk it diperlkan penggalian smber dana daerah yang ckp ntk mennjang keberhasilan pelaksanaan pembangnan mapn tnmi. Berkaitan dengan smber pendanaan tersebt, bdget tidak hanya berasal dari pendanaan pemerintah daerah sendiri, tetapi jga berasal dari bantan pemerintah psat. Otnmi daerah secara las, nyata, dan bertanggng jawab yang dilimpahkan pemerintah psat kepada daerah menntt pemerintah daerah membentk badan yang mempnyai tgas ntk mengella keangan daerah dan kekayaan daerah. Kabpaten Sleman sebagai daerah tnm jga memiliki badan yang berfngsi mengella keangan dan kekayaan daerah yait dengan membentk Dinas Pendapatan Daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Kabpaten Sleman berkeddkan sebagai nsr pennjang pemerintah daerah yang dipimpin leh serang kepala yang berada di bawah dan bertanggng jawab kepada Bpati melali sekretaris 1

16 2 daerah. Dinas ini mempnyai tgas membant Bpati dalam penyelenggaraan pemerintah darah di bidang pengellaan keangan dan kekayaan daerah. Dalam menyelengarakan tgas sebagaimana dimaksd, Dinas pendapatan Daerah mempnyai fngsi permsan kebijakan teknis di bidang pengellaan keangan dan kekayaan daerah dan pemberian pelayanan pennjang penyelenggaraan pemerintah daerah. Pemerintah daerah Sleman dalam pengellaan dan peningkatan pendapatan asli daerah sampai saat ini masih belm ptimal, mengingat ptensi yang dimiliki Kabpaten Sleman memngkinkan ntk lebih dikembangkan dan dipayakan. Jmlah pendapatan asli daerah tentnya akan berdampak pada kntribsinya terhadap APBD Kabpaten Sleman. Hal ini dikarenakan PAD merpakan salah sat smber APBD, smber APBD lainnya adalah dana perimbangan, pinjaman pemerintah daerah serta lain-lain penerimaan yang sah. Dalam pengatranya tentang pembagian daerah tercantm dalam Pasal 18 UUD 194 yang berbnyi: Pembagian daerah atas daerah besar dan kecil, dengan bentk ssnan pemerintahannya ditetapkan dalam Undangndang, dengan memandang dan mengingat dasar permsyawaratan dalam sistem pemerintahan egara dan hak hak asal sl dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. 1 Di samping it penyelenggaraan tnmi daerah dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demkrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan ), hlm.78 1 i matl Hda, Hkm Pemerintahan Daerah, (Bandng: sa Media, Cetakan

17 3 berkeadilan serta memperhatikan ptensi dan keanekaragaman daerah. 2 Pada masa pemerintahan Orde Bar, Pemerintah ndnesia menerapkan sistem pemerintahan yang bersifat sentralistik. Dengan demikian, sistem penyelenggaraan pemerintahan sepenhnya diatr leh pemerintah psat. Hal ini menyebabkan pembangnan daerah-daerah di ndnesia lebih didminasi leh psat sehingga terjadilah ketimpangan pembangnan antara psat dan daerah di ndnesia. Oleh sebab it, maka daerah-daerah di ndnesia menntt diberlakkannya tnmi daerah yang memberikan kewenangan kepada daerah ntk mengatr dan mengrs daerahnya masing-masing. Dalam paya mendkng pelaksanaan pembangnan nasinal, pemerintah memberikan kesempatan ntk menyelenggarakan tnmi daerah dengan mengelarkan Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah 3. Menrt Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tnmi daerah adalah kewenangan daerah tnm ntk mengatr dan mengrs kepentingan masyarakat setempat menrt prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesai dengan peratran perndangndangan. Kewenangan daerah mencakp kewenangan pemerintahan, mlai 2 Deddy Spriyadi Brataksmah, Dadang Slihin, Otnmi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, (Jakarta: Gramedia Pstaka Utama, 2001), hlm.1 3 i matl Hda, Hkm Pemerintahan... bid, Hlm.1

18 4 dari sistem perencanaan, pembiayaan mapn pelaksanaannya. Seiring dengan diberlakkannya tnmi daerah, maka dikenal pla istilah desentralisasi fiskal. Desentralisasi fiskal berarti pendelegasian kewenangan dan tanggng jawab fiskal dari pemerintah psat kepada pemerintah daerah. Dengan diberlakkannya kebijakan desentralisasi fiskal, maka daerah diberikan kebebasan ntk mengatr sistem pembiayaan dan pembangnan daerahnya sesai dengan ptensi dan kapasitasnya masingmasing. Dalam rangka menyelenggarakan rmah tangganya sendiri, pemerintah daerah memerlkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena it, pemerintah daerah hars mengptimalkan smber-smber penerimaan daerah dalam era tnmi daerah dan desentralisasi fiskal. Berdasarkan Undang- Undang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah, smber penerimaan daerah terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD); b. Dana perimbangan; dan c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merpakan salah sat indikatr yang menentkan derajat kemandirian sat daerah. Semakin besar penerimaan PAD sat daerah maka semakin rendah tingkat ketergantngan pemerintah daerah tersebt terhadap pemerintah psat. Sebaliknya, semakin rendah penerimaan PAD sat daerah maka semakin tinggi tingkat ketergantngan

19 pemerintah daerah tersebt terhadap pemerintah psat. Hal ini dikarenakan PAD merpakan smber penerimaan daerah yang berasal dari dalam daerah it sendiri. Pendapatan Asli Daerah merpakan pendapatan daerah yang bersmber dari hasil pajak daerah, hasil retribsi daerah, hasil pengellaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertjan ntk memberikan kekasan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan tnmi daerah sebagai perwjdan asas desentralisasi. 4 Kabpaten Sleman sebagai daerah tnm hars benar-benar mamp mengella smber penerimaan daerah tertama pendapatan asli daerahnya khsnya retrebsi dan pajak daerah karena peranan pendapatan asli daerah di Kabpaten Sleman memang sangat besar dalam kntribsinya terhadap pelaksanaan tnmi daerah penarikan pajak, retribsi, dan peranan BUMD hars benar-benar memberikan kntra prestasi langsng kepada masyarakat penggna jasa. Ptensi penerimaan daerah di Kabpaten Sleman sebenarnya sangatlah banyak, wilayah di kabpaten sleman terdapat banyak pergran tinggi baik negeri mapn swasta, antara lain adalah UGM, UY, U yang merpakan pergran tinggi negeri yang jmlah mahasiswanya sangat banyak sedangkan pergran tinggi swasta terdapat diantaranya adalah U, 4 Ahmad Yani, Hbngan Keangan Daerah antara Pemerintah Psat dan Daerah di ndnesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hlm.1.

20 UP, ST YKP dan ada beberapa pergran tinggi yang lain yang jmlah mahasiswanya pn tidak sedikit. Tmbh dan berkembangnya kawasan eknmi bisa dijadikan salah sat smber PAD, hal tersebt berhbngan dengan pajak daerah dan retribsi daerah. Apa lagi di bagian lain wilayah Kabpaten Sleman, jga terdapat psat pertkan yang tent saja terdapat area parkir bagi kendaraan, namn dengan kndisi wilayah eknmi seperti yang tersebt di atas apakah bisa menjadikan PAD sebagai smber tama bagi pendapatan daerah di kabpaten sleman jga memiliki jga memiliki ptensi yang lain seperti agr indstri salak pndk dan jga tempat wisata yang lain. Berangkat dari paparan di atas maka penysn tertarik ntk menlis tgas akhir Penlisan Hkm dengan jdl mplementasi Pengatran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman Tahn B. Rmsan Masalah Berdasarkan raian latar belakang masalah di atas, maka penysn mermskan pkk masalah dalam penelitian ini, yait sebagai berikt: 1. Bagaimana mplementasi Pengatran Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman Tahn ? 2. aktr apa yang mempengarhi Pelaksanaan Pengatran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Sleman Tahn ?

21 7 C. Tjan dan Kegnaan Penelitian 1. Tjan Penelitian a. Untk mengetahi implementasi pengatran pemerintah daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman. b. Untk mengetahi faktr-faktr yang mempengarhi pelaksanaan pengatran pemerintahan daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di kabpaten Sleman. 2. Kegnaan Penelitian Dalam penelitian ini sangat diharapkan adanya kegnaan yang dapat diambil dari penelitian tersebt. Adapn kegnaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: a. Kegnaan lmiah ata Akademik 1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan smbangan pemikiran di bidang Hkm Tata egara, khssnya dalam pengkajian Hkm Pemerintah Daerah. 2) Diharapkan dapat menambah bahan referensi di bidang karya ilmiah Hkm serta bahan maskan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang. b. Kegnaan Aplikatif ata Terapan 1) Untk mengembangkan daya pikir dan analisis yang akan membentk pla pikir dinamis, sekaligs ntk mencckkan

22 8 bidang keilman yang selama ini diperleh dalam teri dan praktek. 2) Dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang sedang diteliti. D. Telaah Pstaka Srvey awal dari beberapa literatr pstaka dalam rangka membant penysn dalam melakkan penelitian ini adalah keharsan yang tidak dapat dihindari dan mtlak dilakkan. Beberapa literatr tersebt sedikit banyak memiliki keterkaitan dengan bjek penelitian dan skripsi ini. Adapn karya tersebt adalah: Rina Rahmawati Rswandi Analisis Pengarh Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Smedang yang mengkaji mengenai seberapa besar pengarh pajak terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Smedang dan hambatan apa saja yang dihadapi leh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dalam pelaksanaan pemngtan pajak, yang hasilnya memaparkan bahwa Pajak daerah sangat berpengarh signifikan secara psitif terhadap nilai PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Kabpaten Smedang, penelitian tersebt dilakkan dengan stdi lapangan. Stevans Sbekti Pengarh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Kesejahteraan Pegawai egeri Sipil di Kabpaten Sleman yang mengkaji mengenai bagaimana pengarh pendapatan asli daerah terhadap kesejahteraan Rina Rahmawati Rswandi Analisi Pengarh Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabpaten Smedang Skripsi akltas knmi nstitt Pertanian Bgr, 2009

23 9 pegawai negeri sipil yang ada di Kabpaten Sleman, yang hasilnya PAD di kabpaten Sleman mempnyai peranan yang sangat kecil terhadap kesejahteraan pegawai negeri sipil dikarenakan pemberian insentif kepada pegawai negeri sipil it tidak signifikan tehadap peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil. Hedi Prwk Peranan Dinas Pengellaan Pasar dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kta Ygyakarta yang mengkaji mengenai sejah mana peranan dinas pengellaan pasar dalam saha peningkatan pendapatan asli daerah di Kta Ygyakarta. Penelitian tersebt dilakkan dengan stdi lapangan. 7 Beberapa literatr yang telah disebtkan di atas sdah ada yang membahas mengenai pendapatan asli daerah akan tetapi belm ada yang membahas implementasi pengatran Pemerintah Daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman. Oleh karena it, penysn tertarik ntk melakkan penelitian lebih lanjt dengan memperlas lingkp dan permsan masalah terkait masalah Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman. Stevans Sbekti Pengarh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Kesejahteraan Pegawai egeri Sipil di Kabpaten Sleman Skripsi akltas Hkm : Universitas Atmajaya Ygyakarta, Hedi Prwk Peranan Dinas Pengellaan Pasar dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kta Ygyakarta Skripsi akltas Hkm Universitas Mhammadiyah Ygyakarta, 2007.

24 10. Kerangka Teretik Pemberlakan tnmi Daerah yang dilandasi leh Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah ntk mengatr dan mengrs rmah tangga daerahnya, termask pemberian kewenangan ntk memanfaatkan smber keangan daerahnya sendiri. 8 Oleh karena it, pemerintah daerah ditntt ntk meningkatkan penerimaan daerah dalam rangka membiayai jalannya rda pemerintahan, pembangnan dan pelayanan kemasyarakatan di daerahnya. Salah sat smber penerimaan daerah yang merefleksikan kalitas eknmi daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Smber PAD sendiri berasal dari berbagai kmpnen seperti pajak daerah, retribsi daerah, laba persahaan daerah, dan lain-lain PAD yang sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah smber pendapatan daerah yang dapat dijadikan sebagai salah sat tlk kr bagi kinerja pereknmian sat daerah yang terdiri dari Pajak, Retribsi, hasil persahaan milik daerah dan hasil pengellaan kekayaan daerah seperti bagian laba, dan penjalan saham hak milik daerah serta pinjaman serta PAD yang sah seperti hasil 8 C.S.T.Kansil, Christine S.T.Kansil, Perbandingan Hkm Administrasi egara, (Jakarta: Rineka Cipta), hlm

25 11 penjalan asset tetap daerah dan jasa gir. 9 Berdasarkan Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperleh daerah yang dipngt berdasarkan peratran daerah sesai dengan peratran perndang-ndangan, melipti: Pajak daerah 2. Retribsi daerah 3. Hasil pengellaan kekayaan daerah yang dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah melipti hasil penjalan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa gir, pendapatan bnga, kentngan selisih nilai tkar rpiah terhadap mata ang asing ata kmisi, ptngan ata bentk lain sebagai akibat dari penjalan dan ata pengadaan barang dan ata jasa leh daeraha, ketentan mengenai pajak daerah dan retribsi daerah dilaksanakan sesai dengan Undang- Undang. Menrt Pasal 7 tentang Pendapatan Asli Daerah dalam paya meningkatkan pendapatan asli daerah, daerah dilarang menetapkan peratran daerah tentang pendapatan yang menyebabkan biaya eknmi tinggi dan menetapkan peratran daerah tentang pendapatan yang menghambat 9 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otnmi di ndnesia, (Jakarta: Raja Grafind Persada, 2007). hlm bid... hlm. 24

26 12 mbilitas penddk, lal lintas barang dan jasa antar daerah dan kegiatan ekspr impr. 11 Agar daerah dapat mengrs rmah tangganya sendiri dengan sebaikbaiknya maka perl ditnjang dengan smber-smber pembiayaan yang ckp, tapi mengingat bahwa tidak sema smber pembiayaan dapat diberikan kepada daerah tnm diwajibkan ntk menggali segala smbersmber keangan sendiri berdasarkan peratran perndang-ndangan yang berlak. 12 Dengan demikian daerah dapat merencakan anggaran pendapatan dan belanja daerahnya sendiri sesai dengan kebijaksanaan serta inisiatifnya sendiri dalam menyelenggarakan rsan penyelenggaraan pemerintahannya. 13 Berdasarkan Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tnmi daerah adalah kewenangan daerah tnm ntk mengatr dan mengrs kepentingan masyarakat setempat menrt prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesai dengan peratran perndangndangan. 14 Daerah tnm, selanjtnya disebt daerah, adalah kesatan masyarakat hkm yang mempnyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatr dan mengrs rsan pemerintahan dan kepentingan masyarakat 11 UU.33 tahn 2004, tentang perimbangan keangan pemerintaha psat dan pemerintah daerah, C.S.T.Kansil, Perbandingan,... bid. hlm Sehin, Perkembangan Pemerintah Daerah, (Ygyakarta : Liberty, 1991), hlm Pasal 1 ayat () Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

27 13 setempat menrt prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem egara Kesatan Repblik ndnesia. 1 Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang- Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa pemberian tnmi pada daerah kabpaten dan daerah kta didasarkan pada asas desentralisasi dalam wjd tnmi yang las, nyata, dan bertanggng jawab. Kewenangan tnmi las adalah kelelasaan daerah ntk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakp kewenangan sema bidang, kecali kewenangan di bidang plitik lar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, mneter dan fiskal agama. Di samping it, kelelasaan tnmi mencakp pla kewenangan yang th dan blat dalam penyelenggaraan mlai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evalasi. 1 Otnmi nyata adalah kelelasaan daerah ntk menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang tertent yang secara nyata ada dan diperlkan serta tmbh, hidp, dan berkembang di daerah, sedangkan yang dimaksd dengan tnmi yang bertanggng jawab adalah berpa perwjdan pertanggngjawaban sebagai knsekensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam wjd tgas dan kewajiban yang hars dipikl leh daerah dalam mencapai tjan pemberian tnmi, berpa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidpan demkrasi, keadilan dan pemerataan, serta 1 Pasal 1 ayat () Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 1 HAW, Widjaja, Otnmi Daerah,... bid. hlm. 28

28 14 pemeliharaan hbngan yang serasi antara psat dan daerah serta antardaerah dalam rangka menjaga kethan egara Kesatan Repblik ndnesia. 17 Berdasarkan Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan leh pemerintah kepada daerah tnm ntk mengatr dan mengrs rsan pemerintahan dalam sistem egara Kesatan Repblik ndnesia. dalam kaitannya dengan desentralisasi fiskal, desentralisasi berarti pendelegasian kewenangan dan tanggng jawab fiskal dari pemerintah psat kepada pemerintah daerah. Desentralisasi fisikal, berdasarkan Undang-Undang mr 2 Tahn 1999 tentang Perimbangan Keangan antara Psat dan Daerah adalah sat sistem pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dalam kerangka KR yang mencakp pembagian keangan antar pemerintah psat dan daerah serta pemerataan atar psat dan daerah secara prpsinal dan demkratis. 18 Seiring dengan diberlakkannya tnmi daerah, maka dikenal pla istilah desentralisasi fiskal. Desentralisasi fiskal berarti pendelegasian kewenangan dan tanggng jawab fiskal dari pemerintah psat kepada pemerintah daerah. Dengan diberlakkannya kebijakan desentralisasi fiskal, maka daerah diberikan kebebasan ntk mengatr sistem pembiayaan dan pembangnan daerahnya sesai dengan ptensi dan kapasitasnya masingmasing. 17 i matl Hda, Hkm Pemerintahan,... bid. Hlm HAW, Widjaja, Otnmi... bid. hlm. 41

29 1 Terdapat tiga variasi desentralisasi fiskal dalam kaitannya dengan derajat kemandirian pengambilan keptsan yang dilakkan leh daerah yait: Desentralisasi berarti pelepasan tanggng jawab yang berada dalam lingkp pemerintah psat ke instansi vertikal di daerah ata ke pemerintah daerah yang dinamakan deknsentrasi. 2. Delegasi berhbngan dengan sat sitasi, yait daerah bertindak sebagai perwakilan pemerintah ntk melaksanakan fngsi-fngsi tertent atas nama pemerintah yang dinamakan delegasi. 3. Devlsi (pelimpahan) berhbngan dengan sat sitasi yang bkan saja implementasi tetapi jga kewenangan ntk memtskan apa yang perl dikerjakan, berada di daerah. Prinsip pemberian tnmi kepada pemerintah daerah pada dasarnya adalah ntk membant pemerintah psat dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Adapn yang menjadi tjan dari desentralisasi adalah sebagai berikt: 1. Mewjdkan keadilan antara kemampan dan hak daerah. 2. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pengrangan sbsidi pemerintah psat. 19 Sinaga, B. M. dan H. Siregar. Dampak Kebijakan Desentralisasi iskal terhadap Pembangnan knmi Daerah di ndnesia. Direktrat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktrat Jenderal Pendidikan Tinggi: Bgr, nstitt Pertanian Bgr hlm.3

30 1 3. Mendrng pembangnan daerah sesai dengan aspirasi masingmasing daerah. Desentralisasi fiskal memiliki fngsi-fngsi sebagai berikt: (1) mengrangi peran dan tanggng jawab diantara pemerintah pada sema tingkat, (2) memperhitngkan bantan ata transfer antar pemerintahan, (3) memperkat sistem penerimaan daerah/lkal ata mermskan penyediaan jasa-jasa lkal, (4) memprivatisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), () menyediakan sat jaringan pengaman bagi fngsi redistribsi. Oleh karena it, keberhasilan dari desentralisasi fiskal jga dapat dilihat dari sejah mana fngsi-fngsi tersebt di atas telah dilaksanakan. Dalam pelaksanaan desentralisasi, penerimaan daerah terdiri atas pendapatan dan pembiayaan. Penerimaan daerah adalah ang yang mask ke kas daerah, 20 sedangkan Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diaki sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam peride tahn bersangktan, adapn pembiayaan daerah adalah sema penerimaan yang perl dibayar kembali dan/ata pengelaran yang akan diterima kembali, baik pada tahn anggaran yang bersangktan mapn pada tahn-tahn anggaran beriktnya. Undang-Undang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah menyebtkan bahwa smber-smber pendapatan daerah adalah: 20 http///pendapatan.asli.daerah.html. diakses pada tanggal 28 Desember 2012

31 17 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yait pendapatan yang diperleh daerah yang dipngt berdasarkan peratran daerah sesai dengan peratran perndang-ndangan yang melipti: 21 a. Pajak daerah; b. Retribsi daerah; c. Hasil pengellaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan d. Lain-lain PAD yang sah. 2. Dana perimbangan, yait dana yang bersmber dari pendapatan APB yang dialkasikan kepada daerah ntk mendanai kebthan daerah dalam rangka pelaksanaan tnmi daerah. Dana perimbangan terdiri dari da jenis, yait dana bagi hasil dan dana transfer. 22 Dana bagi hasil terdiri dari bagi hasil penerimaan pajak (tax sharing) dan bagi hasil penerimaan Smber Daya Alam (SDA). Adapn yang termask dalam pembagian hasil perpajakan adalah Pajak Penghasilan (PPh) perrangan, PBB, dan Bea Perlehan Hak atas Tanah dan Bangnan (BPHTB). Sedangkan pembagian hasil penerimaan dari SDA berasal dari kehtanan, pertambangan mm, perikanan, pertambangan minyak bmi, pertambangan gas bmi, dan pertambangan panas bmi. Dana transfer sebagai kmpnen dana perimbangan lainnya, terdiri dari Dana Alkasi Umm (DAU) dan Dana Alkasi Khss (DAK) Pasal 17 Undang Undang mr 32 tahn 2004 tentang Pemerintah daerah 22 HAW, Wdjaja, Otnmi Daerah,... bid. hlm Pasal 19 Undang Undang mr 32 tahn 2004 tentang Pemerintah daerah

32 18 3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sedangkan smber penerimaan daerah yang lainnya, yait pembiayaan bersmber dari: a. Sisa lebih perhitngan anggaran daerah b. Penerimaan pinjaman daerah c. Dana cadangan daerah d. Hasil penjalan kekayaan daerah yang dipisahkan.. Metde Penelitian Metde penelitian merpakan cara tama yang dignakan serang peneliti ntk mencapai sat tjan, cara tersebt dignakan setelah peneliti memperhitngkan kelayakannya ditinja dari tjan sitasi penelitian. 24 Dalam mengadakan penelitian, penysn menggnakan metde ata cara ntk mempermdah mengmplkan data. Sebagaimana yang dikemkakan leh Winarn Srachmad sebagai berikt: Metde penelitian adalah cara tama yang dipergnakan ntk mencapai tjan dengan menggnakan tekhnik tertent. Cara tama it setelah penysn memperhitngkan kewajaran ditinja dari tjan penyelidikan. 2 Untk mencapai apa yang diharapkan dengan tepat dan terarah dalam penelitian, maka penysn menggnakan metde penelitian sebagai berikt: 24 Winarn Srakhmad, (ed.), Pengantar Penelitian lmiah 9 Dasar Metde Teknik, (Bandng: Tarsit, 1990), hlm Winarn Srachamd, Dasar dan Tenaga Reseacrh, (Bandng: Tarsit,1978), hlm. 131

33 19 1. Jenis Penelitian Penelitian secara mm dapat diglngkan dalam beberapa jenis, dan pemilihan jenis penelitian tersebt tergantng pada permsan masalah yang ditentkan. dalam penelitian ini Jenis penelitian yang dignakan dalam menysn skripsi ini adalah penelitian lapangan (field reserch), 2 yait penelitian yang byeknya langsng berasal dari Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Sleman yang berpa data yang didapat dari Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Sleman melali wawancara dengan infrman dari yang dilengkapi serta diperkat dengan dkmen-dkmen serta arsip-arsip yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Sleman. 2. Metde Pendekatan Penelitian yang dilakkan menggnakan metde pendekatan yridis nrmatif. Pendekatan ini bergna ntk mendekati masalah yang dikaji dengan menggnakan dasar perndang-ndangan yang berlak di ndnesia yait Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan melihat gejala-gejala yang ada di lingkngan masyarakat sekitar. 3. Jenis Data Adapn jenis data yang dignakan dalam penelitian ini adalah data Sknder. Data seknder adalah data yang tidak secara langsng hlm Peter Mahmd Marzki, Penelitian Hkm, (Jakarta: Kencana Media Grp, 2010),

34 20 diperleh di lapangan, tetapi melali stdi kepstakaan, berpa bkbk, dkmen-dkmen, lapran-lapran, majalah, peratran perndangan-ndangan, srat kabar, smber-smber lain yang terkait permasalahan yang diteliti. Data seknder mencakp bahan hkm primer yat UUD 194 khssnya Pasal 18B tentang Pemerintahan Daerah; Peratran Perndang-Undangan khssnya Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Sbjek Penelitian arasmber yait rang yang memberi (mengetahi secara jelas ata menjadi smber) infrmasi. 27 Dalam hal ini adalah pejabat Dinas pendapatan daerah Sleman.. Smber Data Yang dimaksd smber dalam dalam penelitian ini adalah smber dimana data diperleh. Berdasarkan jenis datanya, yait data seknder maka yang menjadi smber data seknder dalam penelitian ini yait: a. Bahan Hkm Primer, yait bahan-bahan hkm yang mengikat terdiri dari: 1) Undang-Undang Dasar egara Repblik ndnesia Tahn 194 2) Peratran Perndang-Undangan 27 bid...,hlm. 774

35 21 a) Undang-Undang. 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah b) Undang-Undang. 33 Tahn 2004 Tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah. c) Undang-Undang. 34 Tahn 2000 tentang Perbahan atas Undang-Undang. 18 Tahn 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribsi Daerah. d) Undang-Undang. 28 Tahn 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribsi Daerah e) PP. Tahn 2001 tentang Pajak Daerah f) PP. Tahn 2001 tentang Retribsi Daerah g) PP. 38 Tahn 2007 tentang Pembagian Ursan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Prpinsi, dan Pemerintah Daerah Kabpaten Kta h) Perda kabpaten Sleman. 7 Tahn 200 tentang Rencana Pembangnan Jangka Panjang Kabpaten Sleman Tahn i) Keptsan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Sleman tentang Rencana Strategis Satan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Sleman Tahn

36 22 b. Bahan Hkm Seknder, yait bahan hkm yang memberikan penjelasan mengenai sejmlah keterangan ata fakta dengan cara memperlajari bahan-bahan pstaka yang berpa bk-bk, dkmen-dkmen, lapran-lapran, majalah, peratran perndang-ndangan, srat kabar dan smber-smber lain yang memberi penjelasan akan permasalahan yang diteliti yait tentang implemnetasi Pengatran Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman. c. Bahan Hkm Tersier, yait bahan hkm yang memberikan petnjk mapn penjelasan terhadap bahan hkm primer dan bahan hkm seknder, seperti bahan dari internet, kams, ensiklpedia, indeks kmlatif, dan sebagainya yang memberi penjelasan akan permasalahan yang diteliti yait implementasi pengatran Pemerintahan Daerah dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman.. Teknik Pengmplan Data a. Stdi Dkmentasi Penelitian ntk mengmplkan data seknder dilakkan dengan stdi dkmentasi, khssnya peratran perndangndangan dan kebijakan internal yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribsi daerah.

37 23 b. Wawancara Dalam hal ini dilakkan srvai dan wawancara dengan metde depth interview ata wawancara mendalam ntk mengmplkan data yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Wawancara jga dilakkan dengan menggnakan petnjk wawancara (gided interview) sebagai petnjk ata pedman dalam melakkan wawancara. Wawancara dilakkan terhadap pejabat daerah tertama dari Dinas Pendapatan Daerah, BAPPDA, dan Bagian Hkm di Lingkngan Sekretariat Daerah. 7. Teknik Analisis Data Analisa data adalah prses penyederhanaan data kedalam bentk yang lebih mdah dibaca dan diinterpretasikan. 28 Penysn menggnakan metde analisa kalitatif, yakni memperkat analisa dengan melihat kalitas data yang diperleh. Data yang terkmpl, selanjtnya dianalisa menggnakan metde dedktif, yait cara berfikir yang berangkat dari teri ata kaidah yang ada. Metde ini dignakan ntk menganalisis bagaimana implementasi pengatran Pemerintah Daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman. 28 Masri Singarimbn dan Sfyan fendi (ed.), Metde Penelitian Srvei, (Jakarta: LP3S, 1989), hlm.23.

38 24 G. Sistematika Pembahasan Didalam menlis penelitian ini penysn telah menysn sistematikanya dengan tjan agar pembaca dapat diarahkan kepada sat masalah apabila ingin memahamin isinya, sedangkan ntk penysn sendiri dengan adanya sistematika ini maka tiap bab dan bagian-bagiannya dapat terinci dengan jelas. Adapn sistematika yang telah penysn ssn adalah sebagai berikt: Bab Pertama: penysn akan membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, permsan masalah, tjan penelitian, kegnaan penelitian, dan sistematika penlisan. tjannya yait ntk mengetahi jawaban dari permasalahan yang akan diteliti dan kegnaan penelitian, telaah pstaka, yait ntk menelsri penelitian terdahl tentang mplementasi pengatran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman sehingga diketahi perbedaan dari penelitian penyssn, kerangka teretik, yait menjelaskan teri-teri yang akan dignakan ntk menganalisis permasalahan dalam penelitian, metde penelitian dan sistematika pembahasan. Bab Keda: menjelaskan secara mendalam terkait teri pendkng atas permasalahan yang akan diteliti yait tentang mplementasi pengatran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabpaten Sleman. Bab Ketiga: membahas mengenai wilayah penelitian. Dalam bab ini diraikan dahl gambaran mm dinas Pendapatan Daerah kabpaten

39 2 Sleman. yang melipti letak gegrafis, stats hkm atapn atran hkm yang terkait dengan lembaga kejaksaan, sejarah berdirinya, visi dan misi, rang lingkp kerja ata wilayah hkmnya dan strktr rganisasinya, kemdian menjelaskan tgas dan wewenang dinas pendapatan daerah tersebt. Bab Keempat, penysn menganalisa sejah mana implementasi pengatran pemerintahan daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sleman leh Dispenda Sleman dan apa saja kaktr yang mempengarhi pelaksanaan dari kebijakan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, kemdian sdah terlaksana ata belm sesai dengan asas-asas mm pemerintahan yang layak tidak lain berpedman tegh pada Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang.33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah. Bab Kelima: Dalam bab ini memat tentang pentp yang terdiri dari kesimplan dan saran dari keselrhan skripsi.

40 BAB V PUTUP A. KSMPULA Berdasarkan analisa yang dilakkan leh penysn maka diperleh kesimplan mengenai beberapa hal yait sebagai berikt: 1. mplementasi pengatran pemerintah daerah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tahn sdah sesai dengan amanat Undang-Undang. 12 Tahn 2008 Perbahan keda atas Undang- Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-ndang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan Psat dan Pemerintah Daerah kemdian UU mr 28 Tahn 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribsi Daerah. Kemdian dalam pelaksanaannya dilapangan Dinas Pendapatan Daerah Sleman pada khsnya sdah menjalankan Asas-Asas Umm Pemerintah yang Layak sesai dengan amanat Undang-Undang. 14 Tahn 2008 tentang Keterbkaan nfrmasi Pblik, dan Undang. 2 Tahn 2009 tentang Pelayanan Pblik. Hal ini dibktikan dengan adanya Asas keterbkaan, Asas Kepentingan Umm dan Transparansi Pelayanan. Adapn mplementasi yang dilakkan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah: a. Meningkatkan manajemen tata kella pemngtan dan penerimaan pendapatan daerah sesai dengan mekanisme dan standar bak. 13

41 137 b. Meningkatkan pendapatan daerah melali perlasan bjek pajak dan intensifikasi pajakn daerah dan Retrebsi Daerah secara Optimal. c. Pendayagnaan Aset Daerah. d. Optimalisasi Hasil saha Badan Umm Milik Daerah (BUMD) agar memberikan Kntribsi yang ptimal kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada khssnya dan Penerimaan Daerah pada mmnya. e. Mengadakan Peninjaan Kembali (Annal Review) atas berbagai peratran Daerah yang sdah tidak sesai lagi dengan perkembangan zaman. 2. Sedangkan aktr-aktr yang mempengarhi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahn antara lain adalah: a. Ptensi Pajak dan Retrebsi Daerah mengalami Perbahan. b. Krangnya ssialisasi Perda-Perda kepada masyarakat terkait kebijakan-kebijakan yang bar dikelarkan. c. Belm knsisten para penegak hkm administrasi kalangan birkrat pemda dalam memberikan sanksi terhadap sbjek hkm. d. Masih lemahnya pengawasan termask intrmennya

42 138 B. SARA a. Dinas Pendapatan Daerah agar membat website khss terkait masalah Prfil Dinas, infrmasi, kmnikasi dan lain sebagainya. Hal ini sangat diperlkan ntk masyarakat mengingat krangnya infrmasi dan ssialisasi yang diberikan leh Dinas Pendapatan Daerah Kabptaen Sleman terhadap Masyarakat sehingga rasanya krang efektif sebah instansi tidak memiliki website ata blg lainnya terkait Dinas it sendiri. b. Pemerintah Daerah khssnya Dinas Pendapatan Asli Daerah agar lebih tegas dalam pemberian sanksi ata denda yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang belm melakkan pembayaran ata sengaja menglr-lr wakt ntk membayar Distribsi sesai dengan ketentan-ketenta yang telah ditetapkan leh Undang-Undang, hal ini dimaksdkan agar smber pendapatan Daerah bisa meningkat setiap tahnnya karena tidak ada yang melanggar atran.

43 1 DATAR PUSTAKA A. Kelmpk Bk-Bk Umm Asshiddqie Jimly, Pkk-Pkk Hkm Tata egara ndnesia Pasca Refrmasi, Jakarta Barat: Bhana lm Ppler, Abdl Slchin Wahab, Analisis Kebijakan dari rmlasi Keimplementasi Kebijakan egara, Jakarta: Bmi Aksara, Bahar Ujang, Otnmi Daerah Terhadap Pinjaman Lar egeri Antara Teri dan Prakitik, Jakarta: ndeks Dwiyant, Ags, dkk. Teladan dan Pantangan dalam Penyelenggaran Pemerintahan dan Otnmi Daerah, Psat Stdi Kependdkan dan kebijakan, Ygyakarta : Universitas Gadjah Mada, D.Siregar Dli, Manajemen Aset Strategi Penataan Knsep Pembangnan Berkelanjtan secara asinal, Jakarta: Gramedia Pstaka Utama Gnadi, Ketentan Dasar Pajak Penghasilan, Jakarta: Salemba empat, Haris Syamsddin, Desentralisasi dan Otnmi Daerah (Desentralisasi, Demkratisasi dan Akntabilitas Pemerintah Daerah), Jakarta: LP Press, Hasan M. qbal, Pkk-Pkk Materi Metdlgi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia ndnesia, Hda i matl, Hkm Pemerintahan Daerah, Bandng: sa Media, Cetakan, Kansil Christine S.T., Perbandingan Hkm Administrasi egara, Jakarta: Rineka Cipta, Kmrtm Wahydi, Desentralisasi iskal Plitik dan Perbahan Kebijakan , Jakarta: Prenada Media Grp, Magnar Kntana, Pkk-Pkk Pemerintahan Daerah Otnm dan Wilayah Administratif, Bandng: Armic,1984.

44 2 Manan Bagir. Menyngsng ajar Otnmi Daerah. Ygyakarta: PSH H-U Marssyahrl Tny, Pengantar Perpajakan, Jakarta: Grasind Mahmd Peter Marzki, Penelitian Hkm, Jakarta: Kencana Media Grp, rchlis Hanif, Teri dan Praktik Pemerintahan dan Otnmi Daerah. Jakarta : Grasind, grh Riant, Otnmi Daerah Desentralisasi Tanpa Revlsi, Jakarta: lekmedia Kmptind Kelmpk Gramedia, grh Riant, Kebijakan Pbilk, rmlasi, mplementasi dan valasi, Jakarta: lex Media Kmptind, Pahala Mariht Siahaan, Pajak Daerah dan Retribsi Daerah, Jakarta: Rajawali Pers Riawan Tjandra, Hkm Administrasi egara, Ygyakarta: Universitas Atma Jaya, Stedi Adrian, mplikasi hkm atas Smber pembiayaan Daerah dalam Kerangka Otnmi daerah, Jakarta: Sinar Grafika Spriyadi Deddy Brataksmah, Dadang Slihin, Otnmi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Jakarta: Gramedia Pstaka Utama, Singarimbn Masri dan Sfyan fendi (ed.), Metde Penelitian Srvei, Jakarta: LP3S, Smitr Rchmat, Dasar-dasar Hkm Pajak dan Pajak pendapatan, cetakan.x, Bandng: resc, Serdjn Sekant. Pengantar Penelitian Hkm, Jakarta: niversitas ndnesia press,198. Srachmad, Winarn. Pengantar Penelitian : Dasar Dan Teknik, Bandng: tarsit, 198. Snanrn Siswant, Hkm Pemerintahan Daerah di ndnesia, Jakarta: Sinar Grafika. 200

45 3 Sinaga, B. M. dan H. Siregar. Dampak Kebijakan Desentralisasi iskal terhadap Pembangnan knmi Daerah di ndnesia. Direktrat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktrat Jenderal Pendidikan Tinggi: Bgr, nstitt Pertanian Bgr. 200 Saragih, J.P. Desentralisasi iskal dan Keangan Daerah dalam Otnmi. Jakarta : Ghalia ndnesia, Sehin, Perkembangan Pemerintah Daerah, Ygyakarta : Liberty, Srakhmad Winarn, (ed.), Pengantar Penelitian lmiah 9 Dasar Metde Teknik, Bandng: Tarsit, Srakhamad Winarn, Dasar dan Tenaga Reseacrh, Bandng: Tarsit,1978. Srya Winarna Adisbrata, Otnmi Daerah di ra Refrmasi, Ygayakarta: UPP AMP YKP. Tim Sara Pembaran, Otnmi Daerah, Pelang dan Tantangan, Jakarta Psat: Penebar Swadya, 199. Utrecht,, Pengantar Administrasi egara ndnesia, Srabaya: Pstaka Tinta Mas Widjaja, HAW, Penyelenggaraan Otnmi di ndnesia PT: Raja Grafind Persada, Jakarta, 2007., Otnmi Daerah dan Daerah Otnm PT: Raja Grafind Persada, Jakarta , Otnmi Daerah dan Daerah Otnm PT: Raja Grafind Persada, Jakarta Winarn Srachman, Pengantar Penelitian lmiah: Dasar, Metde, dan Teknik, Bandng: Tarsit, Wasistin, Sad, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Bandng: Alqprint Jatinangr. Yani Ahmad, Hbngan Keangan Daerah antara Pemerintah Psat dan Daerah di ndnesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

46 4 B. Kelmpk Perndang-Undangan Undang-Undang mr 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang mr 33 Tahn 2004 tentang Perimbangan Keangan antara Pemerintah Psat dan Pemerintah Daerah. Undang-Undang mr 28 Tahn 2009 tentang Pajak Daerah dan Retrebsi Daerah PP. 38 Tahn 2007 tentang Pembagian Ursan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Prpinsi, dan Pemerintah Daerah Kabpaten Kta Peratran Bpati Sleman mr 0 tahn 2011 tentang Uraian tgas, fngsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah. Perda kabpaten Sleman. 7 Tahn 200 tentang Rencana Pembangnan Jangka Panjang Kabpaten Sleman Tahn C. Kelmpk Makalah, Artikel, Jrnal, dan Website &srce=web&cd=3&cad=rja&ved=0cdqqjac&rl= garahkm.cm/hkm/pendapatan-asli-daerah.html &srce=web&cd=3&cad=rja&ved=0cdqqjac&rl= garahkm.cm/hkm/pendapatan-asli daerah.html

47 D. Kelmpk Kams-Kams Umm Alwi, Hasan. Kams Besar Bahasa ndnesia, Jakarta: Balai Pstaka M. Marwan dan Jimmy P, Kams Hkm (Dictinary f Law Cmplete ditin), Srabaya: Reality Pblisher, Wijwasit, Kams Umm Belanda ndnesia, Jakarta: khtiar Bar, 1999.

48

49

50

51

52

53

54 ,;ft} :.[*, (- tr, lrl \l b Or b G' q, qqro lj TJl r., t\, i. r D x * 't 1., b l'- l l (r. l, r, Or '9 A' r :,, 3 T rr ' r c) qr Oi 9r l t l i -l l l U D x 't, TD g, =L* l d 3 c 3 (> l\, \ :....Or r q, }\, '0 D, r nrg 3 q, r t- l l P l ll r l '9 A r -CT c U U c, cl r 0 P rc gl gt P (,t \ A x 7 A, 3 Or cc \ l \ \ ro G l ' ( c 1' g x f r \ Oi Or U \l r gr c \.1 Or \ r \ T L x m,t L J x, a trtr z =xrrl S =g =B x h. g rn f T i x (, rtt vr4xlr z z c, H;,7 =cc e@jr 9>- *v Z7 c 4l - c qr g > az z m v rr 2 tr z.t,m c, tp wn cx x (f,, m l/r mz ie Otr, m. ffi g z vt r-(l nd[2 is g nh = iia $r; R[24 sg-vr $* :l t > z "(, mv a 9\ l h) \ l,l gl g\ l \.1 l li" l l l3 ' gr \ l l lp l l}l l l t l l \ P.. \ \ \ l: l l l l.l r q h).l \ i \ r lg ti r, t l' \ r P b,.t ip &9l c, q (_ c = D 1. c ; x l r T s arl 9l l. l, lp l P l l\ tt \ \ 9l \ \ t, 0r L lq l.l i. T l l l\o L t\ U lg l rt ii t,. Q \ td \.t g 4 x^ cl1 -at

55 t.$ r TP i i 3 t\ li' P t[r.r * Ss i s i=, gs' =3 $ +i D,t cl 'sl l t fl =l l l l l lltd i i l 9i rl,l 'l,lat =l l sl dl 0l ;l 1 t sl tll?t3te ltt flhld fl l lo - d l A CL 3 C 3 *ll. -ll - Ulr :lli ll- lx bll e ll tsll, l3 lt -ll q[s plc -ll sll $r$ ll \ ql: Pll$Slx 8ll8 8ts e

56 s l t gt t r g t : i 19 ;t; ^1.'] t l 1 l l =13 rl dt ld : l t >l> xt= td gh l'1. hj 0 l t:. t Y < ld r tc 3 te. ll alr D la : lrd elr : lg =1. sls - rx e = s B n x =i x i > : c j 0 j lg ) (] l b t x S B ral + r. r = c :r. 3 :, tr CL = p, l. l; l l3 t ts t l-. tc l l+ l $: a T.. = HHl 'ts 3lB t :11' t$ =lr t '18 K ts t3 O lst lr lls t r ls ft D = r -t- -ll ;l= (, P ĪD 3 A i a ' T D,, L g. U U a D f x =a, t, ' f. il.l \ - $ r 1 l 19 l ql 9e P l*l li lrl 3 c gl -lt B hth l C :.r l. 'Bl \ B c ljl b8 '8 n 'b 3 3 \ gl.d 0 h) P 8 \. R \t L P P rl i"l: l@ a Ll:r l() B 8lb.pl_ \ l (, q e,l e l.j 0 r \ cc \ 3 3 R -l lj 11..' \l sl\l \ xlb, P \ ts R,.1 \, f,\, i P 9l \ P h, rc L P t,e \ e U w \l r r e 9. 9e 90.B li tp." G s ( s gt l \ cl 0 0:.e \ qn \l A P 3 t (, = 8 L td \ l0 "H R li. $ l ( c.$ *? \t \ l- l(: l lv l l t '81' i.i e q \ c e g r c a i \.1 : A H e \ r la e ra a U q ag \ q c\ (D ' $ tr \ q c \\,1 -, rl ql t U \O b.t ọ \l.g \ \ t\. 9 tq l.j J i. v e l q \ *. \ L 8 - le a rl lt t^t lj ^ ll U b la li plrllj lt g lb lil s rrs g \ Ṇ B - r \..t ts h ts ls t:, l r8 le, s P B lj \t \0 c? lx ica $ t^ lp P lr l ti J l l l q

57 .i:].?i':r,.i::itl.trlir4t:fljlt+.1tfi :ii:i.:j : -' 0 e.

58 : i l -l \- ll.l.l.lr tt= tts -lv l (^t g B rtr lqlqt 3tfltil s- t i *i$lb *islil b P =: lr lf xlrlrc xll i t f if, lr T = n sln ls _t_t_ l=: = li sl g i l- lgll gr rrt b z cz tlgl*l C-r = rx tl tili i-i ili-i_ iibib xlsi ia, -i is.i_e l iib i_ 9lh lc 8l8l8l8l8 l,i.lsibllll iils l-lsl,i iitsl[;l lx l'i lp sii:lsi li-irl-ld i l l l l' ittir :llgl 1 ii$lxlsip isi:llxl -lirlli-i l-. i-. i. i"9 ls l.s Bi8:8 3il3;il il,1i-l :-: l:: -:^, lp.i : ir, :.iq'l. i:q.:i'91 d,: PrPii:bi lisiitiii laieii?lhlsi_i l i'8 ib lllb i lri ipl ; SlHll"l Bli-Bl slbll

59 rl frf+ LJlrlri l-ii-i-i pi ipi-i -i-i_i_l al i*l*i sl l-i-l r rt :t lt ri rl 11w: l' iti; llrl ttir flsl$'l[: t lt lll-^ lpii sislsls xislri;ixis -l=i lli-ii iii Mst/ D

60 \ -i-t-i-l -i-lii -l-t sislslsi sl sl ai =l:i pl pl :t,1sl=i.i,l*ln l"l* L c J ll tftft qiiltl i Bl \ lslplplpl :.t ri l l =.r:.1 ctctcl r irii ;.1-i;l tlr rle ls rlll t, lixi$1ri lii ili iri ii i*;. - l$ilii tj' llilllr tlrr:rtiti r:ll:lrll iiiriil pliililpl'l lriliccl islilipiiri $lliglsihisi pi ti i i ni xi -i sl i si e iiiii]] ieiel9iplil i-i-isi l lllil lglxtsijl"1 jlli l i 1 1=l i l,i j i,l, ahilslsilsllti U r i-i riliei - :Ji Pj-ei r,, :., p\a PP lj t, -;-l, j-p-l: i3l$it lrlrl t>ll: : iiticiiiiiiiii *i*i*i;i=i-i.i-ii ei st:el Bi-l ac sl sl'tl i rd

61 i$ r s: trr a c \t a s t i n $ q, s : t- :- D t t t * a* =--t i tr zfr7 ] i2 $ Lld 7le t= il t l h l l> tri > l- lls ml zl ml M,t P zt zt -l gt=[ L >t xt =t cl l >t l ml >t ml -l 9l 'g m v L mz il:il:1]: i:hhi:[:l' q + e il p \ k l3 l ix l'- \ g q \. ].J fl ro P ql x, q \ i., gr at i gl i r e P gr rt p pi h, ) ) J 0 ).t P s p t, C' qr \.1.l D J D H

62 s d: B x t s. b D r f. B fi S s $, s. : :.a L c l g "l ;l l 'l l 'l.l t l rl zl -l t f,l l,l al ' >t rl =t -l P P \l.l g, l -l 0l l rl 'l?l -: t: c, CD q \ T.,r, r c gi \ \t \,\, q, l r \ A, ṛ aa 3 tt l ) l'l m- h, r (l t, t, D -.g t t, C ac3 Ac, ct Ot Or \ t., ro T C' A' 7 v r 3, q ct Or t, \ (.\.L U c) \ t, A' v J A r Or ' r ō l9 l l tp l & L x (, nl Z \, t tv = rrt =Cr ln =xrll S =r =cl xrn T :, B l' L x 'l rn m z cv 2, t, t> te p3 l l@ l lb l l lle.rl al rfl tr, P >- zt Z B sd Hd vz n,b l- (, r l 7 - g z V \T' $P i ) :r'l c g t- R3 > si z s3x tt r f i s$ :Z t: Sp R:Z $g t, rtv 3 a(-.l- T' rft =m z. x w C, Tm tt rt =et a \ ql 'tr r \ t U r b q L ' r, P 9' \ Ct q, t, tjl t, ( '8 (n \ t, Or J h, r t., ir, (, J,l L \ c Or \ ro q l\, s : t- l l llj ċ) ro U pl P \ ir gr \ gr t, aq, $ P l :l b[ l=l (t 0 ro g x L ro Or $,\q (t, qt 19 ro l \. )., i tj \. ro c\,l T q t- m g + PA.,, l

63 la s R tt rt -, q t. i8-- $ l+ r =gc s :s g -bl1,. ls e td.hls l li t l+ lg l *ltlse t\\. J lh ild x

64 @r c v c(, 3 : v h, l^ t; t l< t lf l lf lr l l t la tx } i, t i l:. lf. t rt- ft <ld, t\< f td l td rlj lr.\ a c =L T B x - s e = lrr L t * b r z c 3, :, -l l -l 3 t2 'li alz flls rrl D sl =l l,l rl l. h) n,,. ō D:f, J () t 'g a = = p D.' 0 tad lr lr tc' lr a l l t< t P l l lr lx tf; t:' O l la ltd ' t ri l lr tc tr t9 : c T L c 3, nj h, nl l t ls l Pl9 sl lr, le,1 xlp 8td lx $l lh l anls rl l xl t t 3l l l <l D el -t l r-l cl "l l,l,l llsl tgtil lil$ l$t tl.t l*l 19 f l: l D D s 3 n l. a x 3 t; lc t= t l3 l l- l ta l l l t, - e v L g = \ t xrll tr * t = ( il l U irl l rl l c)l 9l_e Ple LGO t9 R r P g, q, r c) cl a -. s l'al'; c r c 8ọP r \, c, p \ n B h. 8. d.l, h, a -l il 91 )l l rl Pl_ Plt T h, c, \ \c l t ro ea ct q \. a tl t \ q, \, a UT l cl e c) 8,\) 3 r t, T e \. \ \ l\r Or t p r a P ct ii Lr P.B l3 H lli ijlir al 8lR 3 3 r q, D e r \ s) P l tl. 8 \ *t, (, :t c, \ i aca q l \ i r, Ut U gr gr -tr ':l: r \ ro a q, l.) T q, r, t Ot U \ :'t \ \ \ a0, P 8 s, B \, a q \ \l r '8 t },J 9 il -. rt c, * '.:lt = r t 0 \a Ṇ \ Or e 9c b r gi c \ ro Or Or r t b b \ l, B r '8 :tt = '8 }\, p ( 9 \ L t r "8, :.1 ljr b e q c, r l R B l* t(, 'le Bl< g\ P t cr rt? (> b CO P 'n \ l Or rt tr = r P g p \ h, h). t, b P )., Oi r \ P 'r rjt l; A q c i r l., p 90 C) 19 ct tr U 8 8 qt rjt. 8 8 \ G p. t Or vt 8 8 P 8 \ r h, l g) l -e

65 B g tt H H r = l- tr r l= g s s i = Bl a nl it= *tlr tp. tnr z e z G. -b rx $lg

66 t

67 xrtl s zb - P D t

68 m x $ g : s J:- t ''

69 f r g - : i H- t c R? e rg : s (- c = -t i. rt z v = B z l, a z ẓ 1,. m z tl v T - vr z t '. m z tn a = B z vlll v- c ' mv T t mzrl a i ẓ x ' B v mx :, 3 ; p (- m. vt 1. = B z ta B t = - llr ri =Bl x c q ṟ C' ) c) c, OD q, \ H s S P c, \t ' r bhj h t t H x }., : R \ q, gr, d U s r i d lr, 0 tl. \ l r q l c r \t \ z. d,., lli - b 3; ts=ls B=?r* n = Or \t U r h, : q, l \ T r l L P 1, t b : gi q, ffi tj cr \ Or t.} l,l d :l $ *l L,, ) t \ Or Or \ l t, r & a \ gi i q, + $ L i 0

70 i $ n t t - L c 1 0, = A \ -.O U 'i -l p l l t., i i lj it' ll',t l.ll i l- l3 l l < x l=l0r n i. lc la - +1, l l lr ix f t i ii lg l-. ii qis l i r ir if, l l, lrd lr l t li ti lr li - P P c l \ J \ t9 \ l C \ t\) t, ljt...1.u 9 ll' li i1 rl il ll ti : $ $ s m 2@ C ll-l i-ii"i leli iii l- t- l al - l--'r :t rl - llj -l l a lt, l sl i l- - s li l l - l- sls i. j C) l_s - -r l : G \. D \ - \ J -00 ' :J \ ir ld pl D b P L \ r r i P rl \ b 9 \ -l.} tb l l* Jl <l< \l\ 3l -t r ln, tt l-s - w l l ldld i.' l -l- il ll- l$ l-r A i l li li l l. l ' b. \ \ L r :, -.1 L \t j ro (n -t _\l -q G c llp ll* lls lle \ -l 't l l *l l l -l -l -l L l l. t -\ l l l l l l l'b t lb l i - - A P 0,x B - a, 7 m = ' ō- -.t P P i, ' '@ \,1 -c c.} :r n ts n \, O :.1 rl r. rl l 0l 4l 'l l ' ).. ln q C \ - i :.t c d ' l- D l, lx l; ll l lr l, t; r n b "@ Or j \ \ l ' $ - :, i.,, g c P t, 0l 0r (n +. ' ' *l Ot c ' q - b rl -ll Dl 0, al t t 'll li lr l lt \ b ' 9 c r 'c i, - ; :.t 9 i.,.r 9(:) A _ c, \ ' \l :r A s A \ -ro l" 10 A ;' h, A A.U ; lvl l.l fl lpl t t9 t ls l0r ' ' - - l ' l.} \,., -l fl l l l -l l l l. l l ro n ' - ' \ A@ ;Or \,1 ) c \ q rd ca q. c ), rl a f L D L -.1 z D L x t\ j x mv xm = vl z :" tr ma fr ^c- g 9'* -:-l >iln : *ll l -l cl cl l t c ^r i> Z, l (_ C = ^- 7 e*r z br rl 7 ;m z m 2 = = dan z T rn rrt Tf, w Ds zfn z, g j(7 rnd (n 'l gt r> A,z p(^ - tg rrl v ffi,r\ -t d) -@.Tt f, g. 1 CD c) g' z a tz m 9) $p OP.? r< i aza rxb 4lTlx i tz -,tai >2 "=Z ". ap> 3A sm - ] m n e

71 T i D :, b L= lt t, rl :D it 3 l- iri :, z 0, z xrtl r (,, L 7 U d rn l a a x x r xq zg U f x = L m a e 0 z L la rn -l l 0 : lt rn 7 0 li iill m lr ' q,[,i.. c 0 0, 0, rl 0, l la ll ld lrl A, l l l lml 1 ta 0 JJ l3 $l a l l 7 --r l 9r.l 0, l0l tc tr l3 c g. T 9. lf lp lml A' l, 0 l lg.t l 3 tr l lll 0D ro i irl -t l lsl l-t ll ll n, l 9. l0 lf tt l l T c B' l lr l0 l ) rt L l-l t, + n c c s \ - \ r ' - r G 9 \ 8 ' \.1 - c \ - P +. \. i @ :- A \ P - ii =l:l-;' Hlsls lilwllla li :l"1 9 stsle lr - -cl rl g l 'l- plt l l l- l 8l 't 'l l 8t bt q ' P b 8. Or J B b -@ " 8 8

72 A A 3 ' f + i l f D =. r nl i f - l x J 3 a 0 ) rt 3 al 3 n, A, v x g. pv x 3. A' c ' A, b A,,.,. l, D: 0 r, 9) ( b ( - T c - c 0 S vs q lj q) 9 Q ic P \ \ P b < l, j.' U U r $ ' 8 b r -q $ q - \t ro }J a \, L \ l l i" \ i, a r p 8.., 8 - Or ) A A -w p.c" :. t \l \ ro _\ l.r \, Or ' b t, Oi Or +s, l \ (r r b b l J' - -U \ \ \l io \.1 A -w b -l\t. P J P ). \ 9 L \l A q - \ \ 9 Or A q \.1 s 8 b s -q (, ; r, 8 \ +.:" - \.1 a j \l Ls, )t T - r l 9 \l b " : Jr 9 "@ ro &, ca 8

73 + s

74 iili'l'.t H> ii -i*l S* * lal al Di rri -lm la,r rl clf B l,i l al l l-l p li 1' x il l = C x = + s' $ \, D s lttt lll ilrl lrl-.l l l-lwl lilj"l ' -l Jlll l-lll yr-llnljrlj, st3l818i8 l.rllrl 9lPl9 lll rllrl lels rlll l*lll lll cl-llo lll(, ill,l: 'l 0l,10, al, -'tv -13 l0, e- lf fi'l g'

75 -r-l\l\l tl l l l Jl L L = x rn ; r e,le.lr = rn i rl*l l-ll.l ^ L z = rldlr4,lrli il_l =8.ls _l -l=19= 3lsi llt lfrl L< T -.t m = m b L T.D z a

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH ;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG _ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, v Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)

Lebih terperinci

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO, BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 0 TAHUN 2O1s TENTANG LAPORAN HARTA KEI(AYAAN BAGI PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH I(ABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN ^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA'' KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG _'C.. BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

a. bahwa Pcraturan Bupati Sicloarjo Nomor 58 Tahun

a. bahwa Pcraturan Bupati Sicloarjo Nomor 58 Tahun ,. f I t J BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATl

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN - WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA V WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 2^TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SATUAN

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SfDOARJO, Menimbang MengingaL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERJMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 RENCANA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 Jl. Jenderal Soedirman No. 159 Telp. (0234) 271279 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat DPRD Sebagai bagian Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 01 LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :

Lebih terperinci

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _. WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR :;-i TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, y J BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat a. bahwa pembangnan kesehatan

Lebih terperinci

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,

Lebih terperinci

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG _ t WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DANA HIBAH UNTUK PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI TERPADU KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PROVINSI JAIUATIMUR. Peraturan Daerah tentang Perubatran Anggaran. Daerah Tahun Anggaran 2016 dengan pemberitahuan

BUPATI SITUBONDO PROVINSI JAIUATIMUR. Peraturan Daerah tentang Perubatran Anggaran. Daerah Tahun Anggaran 2016 dengan pemberitahuan BUPATI SITUBONDO PROVINSI JAIUATIMUR PERATTTRAIT BI'PATI SITI'BOIYDO NOMOR,O TAHUIT 20T6 TEITTAITG PTRI'BAHAil A?AS PERATTIRAIY BI'PATI SITT'BOITDO ITOMOR 52 TAHI'IT 2015 TEIYTAITG PIIYJABARAIT AITGGARAII

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN,

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN, PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang a. bahwa ntk memberikan pelayanan yang prima

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd . RUANG BERDIMENSI n EUCLIDIS Mata Kliah: Aljabar Linier Dosen Pengamp: Darmadi S. Si M. Pd Dissn oleh: Kelompok Pendidikan Matematika VA. Abdl Fajar Sidiq (8.). Lilies Prwanti (8.76). Ristinawati (8.)

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an Pemodelan Matematika Rentang Wakt yang Dibthkan dalam Menghafal Al-Qr an Indah Nrsprianah Tadris Matematika, IAIN Syekh Nrjati Cirebon Email: rizqi.syadida@yahoo.com Abstrak Kegiatan menghafal Al-Qr an

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. MOEWARDI

DAFTAR INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. MOEWARDI RINGKASAN ISI 1 Informasi tentang Profil Badan Pblik 2 Ringkasan informasi tentang program dan/ata kegiatan yang sedang dijalankan dalam lingkp badan pblik 3 Ringkasan informasi tentang kinerja dalam lingkp

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb) oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek

Lebih terperinci

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pembahasan pada bab ini, merpakan pembahasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori tersebt melipti mata ang, pelak yang berperan, faktor-faktor yang mempengarhi

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN TEORI

BAB III PENDEKATAN TEORI 9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan

Lebih terperinci

APLIKASI SPANNING TREE UNTUK MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK SKRIPSI. Oleh: MUAYYAD NANANG KARTIADI NIM

APLIKASI SPANNING TREE UNTUK MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK SKRIPSI. Oleh: MUAYYAD NANANG KARTIADI NIM APLIKASI SPANNING TREE UNTUK MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK SKRIPSI Oleh: MUAYYAD NANANG KARTIADI NIM. 06510042 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh . RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK SIPIL USU

JURNAL TEKNIK SIPIL USU JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1

Lebih terperinci

BUP A TI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABU P/\TEN SIDOARJO NOMOR II TAHUN TENTANG RETRIBUS1 PELAYANAN TERA/ TERA ULANG

BUP A TI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABU P/\TEN SIDOARJO NOMOR II TAHUN TENTANG RETRIBUS1 PELAYANAN TERA/ TERA ULANG ..., BUP A TI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABU P/\TEN SIDOARJO NOMOR II TAHUN 20 13 TENTANG RETRIBUS1 PELAYANAN TERA/ TERA ULANG DENGAN RAl-IMA T TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPA TI SIDOARJO,

Lebih terperinci

vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip MODUL MATEMATIKA SMA ektr ( MAT..4 ) Dissn Oleh : Drs. Pndjl Prijn Nip. 95807.980..00 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sngkn N. 58 Telp. (04) 7506 Malang Mdl..4 VEKTOR

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN, PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN, PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG i WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN, ^^ Menimbang :

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya

PENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya PENDEKATAN TEORITIS Prinsip Kerja Oen Sra Prinsip kerja en sra sebagai berikt: Iradiasi sra akan mask ke dalam rang en dengan da cara, ait secara langsng ata dipantlkan melali reflektr ang mengelilingi

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan

Lebih terperinci

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini

Lebih terperinci

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika VOTEKNIKA Jrnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol. 4, No. 2, Jli - Desember 2016 ISSN: 2302-3295 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEARSIPAN DI SMK NEGERI 5 PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Rifeldo

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON Jrnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 157 161 ISSN : 233 291 c Jrsan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON DALIANI Program Stdi Matematika, Fakltas

Lebih terperinci

VI. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK \J A.TgasPokok B.Fngsi Utama Melaksanakan sebagian tgas Sekretaris Daerah dalam penysnan kebijakan pengelolaan data elektronik dan teknologi informasi, pengelolaan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENGABDIAN MASYARAKAT USULAN PRODI

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENGABDIAN MASYARAKAT USULAN PRODI DOKUMEN STANDAR USULAN PRODI 0 Agsts USULAN PRODI Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Dr. Febrianty, S.E., M.Si. Atin Triwahyni, S.T., M.Eng. Benedicts Effendi, S.T., M.T. Kepala Kepala UPT

Lebih terperinci

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Efendi Arlina Nrbaity Lbis Almni FE USU Departemen Manajemen

Lebih terperinci

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS SIFAT MEKANIS BAJA KARBON AKIBAT PEMBEBANAN DINAMIS

ANALISIS SIFAT MEKANIS BAJA KARBON AKIBAT PEMBEBANAN DINAMIS bstrak NISIS SIFT MEKNIS BJ KRBN KIBT EMBEBNN DINMIS hmad Seng rgram Stdi Teknik Mesin Fakltas Teknik, Universitas Khairn Kamps II Unkhair Gambesi Ternate, Telp : 91-311356 Fax : 91-311356 E-mail : ahmadseng@yah.cm,

Lebih terperinci

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Seklah lahragaan mhammad tafiq PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1 Knsep Perenanaan Terhadap Aspek Kenyamanan Fisik Knsep perenanaan bangnan ini mempertimbangkan keempat elemen pembentk kenyamanan

Lebih terperinci

HU BU NGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN INTENSIT AS PENGGUNAANINTERNET. Oleh: Emi Chotimah NIM: FAKUL TAS PSIKOLOGI

HU BU NGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN INTENSIT AS PENGGUNAANINTERNET. Oleh: Emi Chotimah NIM: FAKUL TAS PSIKOLOGI HU BU NGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN INTENSIT AS PENGGUNAANINTERNET Oleh: Emi Chotimah NIM: 100070020140 FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2004 HU BU NGAN TIPE

Lebih terperinci

Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin

Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin PROSES PEMBERDAYAAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI KELUARGA MISKIN PADA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT ANGGREK KELURAHAN KALI RUNGKUT KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA POOR FAMILY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING

Lebih terperinci

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA

ANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA Konferensi asional Teknik Sipil 3 (KoTekS 3) Jakarta, 6 7 ei 29 AAISIS KAPASITAS BAOK KOO BAJA BERPEAPAG SIETRIS GADA BERDASARKA SI 3 729 2 DA ETODA EEE HIGGA Aswandy Jrsan Teknik Sipil, Institt Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1)

BAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1) 5 BAB III MTOD LMN HINGGA 3. Tegangan Tegangan adalah gaa per nit area pada sat material sebagai reaksi akibat gaa lar ang dibebankan pada strktr. Pada Gambar 3.. diperlihatkan elemen kbs dalam koordiant

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate

Lebih terperinci

Fun Tuesday With NataProperty Tips & Trik Jualan Property: Membangun Hubungan dengan Customer

Fun Tuesday With NataProperty Tips & Trik Jualan Property: Membangun Hubungan dengan Customer Fn Tesday With NataProperty Tips & Trik Jalan Property: Membangn Hbngan dengan Cstomer By Beny Saptro beny@nataproperty.com 25 Oktober 2016 @nataproperty office Tips & Trik Jalan Property: Membangn Hbngan

Lebih terperinci

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1) tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan

Lebih terperinci