vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip"

Transkripsi

1 MODUL MATEMATIKA SMA ektr ( MAT..4 ) Dissn Oleh : Drs. Pndjl Prijn Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sngkn N. 58 Telp. (04) 7506 Malang Mdl..4 VEKTOR Halaman

2 Standar Kmpetensi : Menggnakan knsep matriks, ektr, dan transfrmasi dalam pemecahan masalah. Kmpetensi Dasar : Menggnakan sifat-sifat dan perasi aljabar ektr dalam pemecahan masalah tentang panjang (besar) ektr, perasi pada ektr serta rms perbandingan ektr. Menggnakan sifat-sifat dan perasi perkalian skalar dan ektr dalam pemecahan masalah tentang hasil kali skalar da ektr, sdt antara da ektr, panjang pryeksi (pryeksi skalar) serta ektr pryeksi. BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam mdl ini anda akan mempelajari ntasi ektr, panjang ektr, perasi aljabar pada ektr, ektr psisi, ektr satan, perbandingan ektr di bidang dan di rang, perkalian skalar da ektr, sdt antara da ektr, pryeksi skalar dan pryeksi ektr pada ektr lain. B. Prasyarat Agar dapat mempelajari mdl ini, anda hars mempelajari perasi bilangan real dan dasar trignmetri, dan matriks. C. Petnjk Penggnaan Mdl Untk mempelajari mdl ini, hal-hal yang perl Anda lakkan adalah sebagai berikt:. Untk mempelajari mdl ini harslah berrtan, karena materi yang mendahli merpakan prasyarat ntk mempelajari materi beriktnya.. Pahamilah cnth-cnth sal yang ada, dan kerjakanlah sema sal latihan yang ada. Jika dalam mengerjakan sal Anda menemi keslitan, kembalilah mempelajari materi yang terkait.. Kerjakanlah sal ealasi dengan cermat. Jika Anda menemi keslitan dalam mengerjakan sal ealasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait. 4. Jika Anda mempnyai keslitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah, Mdl..4 VEKTOR Halaman

3 kemdian tanyakan kepada gr pada saat kegiatan tatap mka ata bacalah referensi lain yang berhbngan dengan materi mdl ini. Dengan membaca referensi lain, Anda jga akan mendapatkan pengetahan tambahan. D. Tjan Akhir Setelah mempelajari mdl ini diharapkan Anda dapat:. Menjelaskan ektr sebagai besaran yang memilki besar dan arah. Mengenal ektr satan. Menentkan perasi aljabar ektr : jmlah, selisih, hasil kali ektr dengan skalar, dan lawan sat ektr 4. Menjelaskan sifat-sifat ektr secara aljabar dan gemetri 5. Menggnakan rms perbandingan ektr 6. Melakkan perasi aljabar atas da matriks 7. Menentkan hasilkali skalar da ektr di bidang dan rang 8. Menjelaskan sifat-sifat perkalian skalar da ektr BAB II. PEMBELAJARAN Penerapan Knsep Vektr ntk Menyelesaikan Masalah Vektr sangat dikenal dalam pelajaran Fisika karena merpakan salah sat besaran selain besaran skalar. Perbedaan kedanya adalah: Skalar merpakan besaran yang hanya mempnyai nilai saja, yang dapat dinyatakan dengan bilangan real tertent. Cnth besaran ini adalah sh, massa, dan lain-lain; Vektr merpakan besaran yang mempnyai nilai serta memiliki arah. Cnth besaran ektr adalah jarak, kecepatan, dan lain-lain. Banyak manfaat yang diperleh dari penerapan knsep ektr dalam kehidpan sehari-hari. Vektr dapat dignakan ntk menghitng jarak, kecepatan, medan listrik dan sebagainya. Uraian materi berikt akan memperjelas pemahaman Anda mengenai knsep ektr dan penerapannya. Mdl..4 VEKTOR Halaman

4 A. Ntasi Vektr Secara gemetris ektr dinyatakan sebagai ras garis berarah yang panjang dan arahnya tertent. Sat ektr dapat digambarkan sebagai sebah ras garis berarah. A B Ras garis AB mennjkkan sebah ektr dengan A sebagai titik pangkal, B sebagai titik jng, arah anak mennjkkan arah ektr, dan panjang anak panah sebagai panjang ata besar ektr. Vektr biasanya ditliskan dengan hrf kecil tebal ata miring, misalnya,, ata. Secara analitis ektr dinyatakan sebagai pasangan terrt bilangan real. Vektr di bidang (R ) dinyatakan sesai pasangan bilangan pada krdinat smb X dan Y, yait ektr (x, y) ata x y. Vektr di rang (R ) dinyatakan menrt krdinat smb X, Y, dan Z. Jadi (x,y,z ) ata x y. z Andaikan ektr dengan titik pangkal di (x,y ) dan titik (x,y ) y - y jngnya pada (x,y ) maka sesai dengan terema (x,y ) Pythagras panjang dari ektr ditentkan dengan rms: x - x ( x x ) ( y ) y B. Aljabar Vektr Sebelm membahas aljabar ektr perl dipahami ketentan berikt: Da ektr dikatakan sama jika besar dan arahnya. = Sat ektr dikatakan iners dari ektr jika berlak + = 0. (0 adalah ektr nl dimana arahnya tak tent). Da ektr dikatakan saling iners jika besarnya sama tetapi berlawanan arah. = - Penjmlahan Vektr Secara gemetris penjmlahan ektr dapat dilakkan dengan da cara, yait: a) Atran segitiga, langkah-langkahnya: Mdl..4 VEKTOR Halaman 4 +

5 Tempatkan titik pangkal ektr sehingga berimpit dengan titik jng ektr ; Vektr (+) diperleh dengan cara menghbngkan titik pangkal ektr dengan titik jng ektr. b) Atran jajargenjang, langkah-langkahnya: Tempatkan titik pangkal ektr sehingga berimpit dengan titik pangkal ektr ; Bentklah jajargenjang dengan sisi-sisi yang sejajar dengan dan ; + Vektr (+) adalah diagnal jajargenjang dengan titik pangkal ektr. Secara analitis penjmlahan ektr dilakkan dengan menjmlahkan kmpnen-kmpnen yang seletak. Jika a b c d a c a c. dan maka b d b d Besar ata panjang ektr hasil penjmlahan: ( a c ) ( b d ) Cnth : Diketahi Jawab:, tentkan panjang ektr. 6 ( 6) 5 Cnth : Jika p sebah gaya yang besarnya 40 N dan berarah ke Timr Dan q sebah gaya yang besarnya 0 N dan berarah ke Utara, maka besar ektr jmlah keda gaya tersebt, yait r adalah 50 N, karena : r p q r = p + q = = 500 r = 500 = 50 N Penjmlahan beberapa ektr, misalnya a + b + c + d adalah hasil jmlah keselrhan ektr, a, b, c, d, merpakan sebah ektr yang menghbngkan pangkal ektr pertama dengan jng ektr terakhir dalam hal ini AE. Hasil ini diperleh langsng berdasarkan definisi kita tentang penjmlahan da ektr. Mdl..4 VEKTOR Halaman 5

6 a E d D c A C b B Serpa dengan it, PQ + QR + RS + ST = PT Misalkan dalam sat persalan kita hars mencari jmlah ektr a, b, c, d, e. Setelah kita gambarkan diagram ektrnya, kita dapatkan bahwa diagram yang diperleh membentk gambar terttp, maka jmlah ektr a + b + c + d + e = 0. E d D c e C b A B a Karena, jmlah ektr diberikan leh sebah ektr setara yang menghbngkan pangkal ektr pertama dengan jng ektr terakhir. Jika diagram ektr it membentk gambar terttp, jng ektr terakhir berimpit dengan pangkal ektr pertama, sehingga ektr resltannya merpakan sebah ektr yang tidak mempnyai besar. Cnth. AB + BC + CD + DE + EF = AF Tanpa menggambarkan diagramnyapn dapat kita lihat bahwa ektr ektr tersebt telah terssn berantai, masing-masing ektr berpangkal di jng ektr sebelmnya. Karena it jmlah ektrnya langsng diberikan leh ektr yang menghbngkan pangkal ektr yang pertama dengan jng ektr yang terakhir. Dengan penalaran serpa, maka : AK + KL + LP + PQ = AQ. Cnth. AB CB + CD ED = AE Ingat - CB = BC, yait besarnya sama, arahnya sejajar tetapi berlawanan. Demikian jga ED = DE. Jadi AB CB + CD ED = AB + BC + CD + DE = AE. Cnth. AB + BC DC AD = 0 Karena AB + BC DC AD = AB + BC + CD + DA = AA = 0 dan jng penlisan hrfnya mennjkkan bahwa jng ektr yang terakhir berimpit dengan pangkal Mdl..4 VEKTOR Halaman 6

7 ektr yang pertama. Jadi diagram ektrnya membentk gambar terttp, karena it jmlah ektrnya sama dengan 0. Seperti halnya AB + BC + CD + DE dapat digantikan leh AE, maka sembarang ektr PT dapat digantikan dengan sejmlah ektr kmpnen asalkan kmpnen-kmpnen tersebt membentk rantai diagram ektr yang berpangkal di P dan berakhir di T, yait b c PT = a + b + c + d a d P T Cnth. ABCD adalah sebah segi empat. Titik G terletak di tengah-tengah AD dan titik H di tengah-tengah BC. Tnjkkanlah bahwa AB + DC = GH. A B G H D C Vektr AB dapat diganti dengan rangkaian ektr apa saja asalkan dimlai di A dan berakhir di B. Jadi dapat kita katakan AB = AG + GH + HB. Serpa dengan it, dapat kita katakan jga DC = DG + GH + HC, sehingga kita perleh : AB = AG + GH + HB DC = DG + GH + HC Jadi AB + DC = AG + GH + HB + DG + GH + HC = GH + (AG + DG) + (HB + HC) G adalah titik tengah AD, karena it ektr AG dan DG sama panjang, tetapi berlawanan arah. Jadi DG = - AG. Serpa dengan it, HC = - HB Jadi AB + DC = GH + (AG - AG) + (HB - HB) = GH Pengrangan Vektr Secara gemetris pengrangan ektr dengan ektr adalah penjmlahan ektr dengan iners ektr, yang dapat dilakkan dengan salah sat atran penjmlahan ektr di atas. - - Mdl..4 VEKTOR Halaman 7

8 a b c d Pengrangan ektr secara analitis dilakkan dengan meng-perasikan kmpnenkmpnen yang letaknya sama. Jika dan maka a c a c ( ). b d b d Besar ata panjang ektr hasil pengrangan: ( a c ) ( b d ) Cnth : Diketahi Jawab: p dan q 4 8, tentkan p q dan q p. ( 4) p q 8 6 q p 4 5 ( 8) 0 Perkalian Vektr dengan Skalar Jika m adalah bilangan real (skalar), maka m adalah penggandaan ata perbanyakan ektr sebanyak m. Arah m sama dengan arah ektr dan besarnya m. m -m Sedangkan (-m) merpakan ektr yang panjangnya sama dengan m tetapi berlawanan arah dengan ektr. a b a b m a. mb Secara analitis perkalian skalar m dengan ektr adalah m Cnth: 6 Diketahi : a =, b Tentkan: a. a - b + c b. a + b - c Jawab: 4 dan c a. = b. = 4 9 Mdl..4 VEKTOR Halaman 8

9 Kerjakan sal-sal berikt spaya anda lebih memahami raian materi kegiatan belajar. Jangan membaca/melihat petnjk mengerjakan latihan ( knci jawaban ) sebelm anda cba mengerjakannya. Petnjk ntk mengerjakan latihan hanya sebagai pandan bila anda mengalami keslitan menjawab sal berikt ini. Kegiatan..4. : Carilah hasilnya :. PQ + QR + RS + ST =.. AC + CL ML =. GH + HJ + JK + KL + LG =. 4. AB + BC + CD + DB =. 5. Dalam sat segitiga ABC, titik L, M, N bertrt-trt adalah titik tengah sisi AB, BC, CA. Tnjkkanlah bahwa : a. AB + BC + CA = 0 b. AB + BC + CA = LC c. AM + BN + CL = 0 6. Perhatikan gambar. Diantara pernyataan berikt manakah yang tidak benar. D a) AB BE AC CE b) BE BC CD DE E c) AE AC CD DE d) AC CE BE C e) AB BC CE AE A 7. Dalam segi empat ABCD, P dan Q bertrt-trt adalah titik tengah diagnal AC dan BD. Tnjkkanlah bahwa AB + AD + CB + CD = 4 PQ. B B C P Q A D 8. Bktikanlah dengan cara ektr bahwa garis yang menghbngkan da titik tengah sisi sat segi tiga sejajar dengan sisi ketiga dan panjangnya hanya setengahnya. Mdl..4 VEKTOR Halaman 9

10 A D E B C 9. Jika titik A(-,5), B(,-7), C(x,) dan D(,y). Jika ektr yang diwakili leh AB berlawanan dengan DC, maka nilai x + y adalah. 0. Diketahi ektr p = i (x)j dan q = 6i = j, jika ektr p sejajar dengan ektr q maka panjang ektr P =.. Jika anda sdah menyelesaikan kegiatan cckkan jawaban anda pada knci jawaban yang berada dibelakang mdl ini. Setelah anda cckkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan..4. Jika nilai perlehan < 75, artinya anda belm paham tentang aljabar ektr, maka anda hars menglang kembali membaca dan memahami knsep tentang pengertian aljabar ektr. Jika nilai perlehan 75 maka anda bleh menerskan pada kegiatan mdl berikt ini. C. Vektr Basis Vektr basis adalah ektr yang panjangnya sama dengan satan panjang. Vektr basis dalam sistem krdinat bidang dinyatakan dengan ektr i dan j. Vektr i merpakan ektr basis searah smb X psitif dan ektr j adalah ektr basis searah smb Y psitif. Sedangkan ektr basis dalam rang dinyatakan dalam ektr i, j, dan k bertrttrt sejajar dengan smb X, Y, dan Z psitif. Y O j i X Vektr i dan j merpakan ektr basis dalam bidang (R ) i ektr satan searah smb X psitif j ektr satan searah smb Y psitif Vektr i, j, dan k merpakan ektr basis dalam rang (R ) i ektr satan searah smb X psitif j ektr satan searah smb Y psitif Mdl..4 VEKTOR Halaman 0

11 k ektr satan searah smb Z psitif Z Cnth : ektr (,, 4) bila dinyatakan dalam bentk ektr basis menjadi i j 4k k Y Cnth :Diketahi krdinat P(,, 5) dan Q(, 5, ) a) Nyatakan kmpnen dari PQ. i O j b) Nyatakan PQ sebagai kmbinasi linear ektr basis. c) Hitng panjang PQ. X Jawab: Z a) PQ PO OQ p q q p 5 5 b) PQ i j k O p P(,,5) q Q(,5,) Y c) PQ ( ) ( 5 ) ( 5) 4 X D. Vektr Psisi Vektr psisi adalah ektr yang berpangkal pada titik pangkal krdinat. Kmpnen sebah ektr dapat dinyatakan sebagai kmbinasi linear dari ektr basis. Y y j R(x,y) Pada R Vektr OR diwakili leh ektr r yait ektr psisi O r x i X dengan titik R(x,y) ata dinyatakan dalam kmbinasi linear maka r x i y j. Panjang dari r : r x y Dalam rang dimensi tiga (R ) titik R(x,y,z) adalah Z ektr psisi dari OR yang dinyatakan sebagai r x y z. i j k z k R(x,y,z) Berlak panjang dari r adalah: r x y z O r y j Y Vektr satannya: e r r X x i Mdl..4 VEKTOR Halaman

12 Mdl..4 VEKTOR Halaman OU dan OV adalah ektr-ektr psisi. OV UO UV OU OV UV UV UV Secara mm kmpnen ektr dari da titik dalam sistem krdinat dapat ditentkan dengan cara kmpnen titik jng dikrangi kmpnen titik pangkal. Cnth : Ditentkan ektr 6 p dan q. Nyatakan ektr-ektr q p dan q) p (. Jawab: q p 6 6 ) q p ( 4 Cnth : Jika 5 P dan 9 Q tentkan kmpnen ektr PQ dan QP. Jawab: ) ( PQ ) ( QP E. Rms pembagian ras garis a. Titik P menjadi di dalam ras garis AB Perbandingannya = AP = PB = m : n A P B b. Titik P membagi di lar garis AB AP : PB = m : - n O X Y Z U(,, ) V(,, ) m n m

13 A B P -n c. Rms pembagian ras garis AB m n A P B p a b O - Jika diketahi ektr a dan b maka ektr p adalah: p ma nb m n - Jika diketahi krdinat titik A dan B maka krdinat titik P (x p,y p,z p ) adalah: x p mxb nx A myb ny A ; y p ; z m n m n p mzb nz m n A. Tiga titik yang segaris (klinier) a. Tiga titik A, B, dan C dikatakan segaris (klinier) jika dipenhi: AB = k AC ata AB = k BC ata AC = k BC dengan k bilangan real b. Da ektr a dan b dikatakan segaris ata sejajar jika dipenhi A = kb ata b = ka, elemen bilangan real. Tiga titik yang sebidang (kplanar) Tiga titik A(x, y, z ), B(x, y, z ), dan (x, y, z ), dikatakan sebidang ata cplanar jika dipenhi: Jika dipenhi: x y z x x y y z z = 0 (diterminan matrik rd tiga) 4. Titik berat dari sebah segitiga Jika diketahi segitiga ABC dengan A(x, y, z ), B(x, y, z ), dan C(x, y, z ) maka krdinat titik berat segitiga tersebt adalah Z(x z, y z, z z ) x z ( x x x ) Mdl..4 VEKTOR Halaman

14 y z z z ( ( y z y y z z ) ) Kerjakan sal-sal berikt spaya anda lebih memahami raian materi kegiatan belajar. Jangan membaca/melihat petnjk mengerjakan latihan ( knci jawaban ) sebelm anda cba mengerjakannya. Petnjk ntk mengerjakan latihan hanya sebagai pandan bila anda mengalami keslitan menjawab sal berikt ini. Kegiatan..4. :. Diketahi titik P (x+,,-), Q (,y-, ) dan R (5, -, -0) Jika P, Q dan R klinier tentkan nilai x + y!. Segitiga PQR, titik P(,,). Q(,8,) dan R (,-,) jika titik A pada QR sehingga QA : QR = : tentkan ektr PA.. Krdinat titik P (,-,), ektr psisi PQ = -i + 5j + 4k dan OR = I +4j + 4k maka panjang ektr QR adalah. 4. Diketahi ras garis AB dengan A(-,,-) dan B(,-,6) jika titik c diperpanjangan AB dan AB AC maka krdinat titik c adalah Segitiga ABC dengan A(-,,-), B(x, y, z) dan C(,, ) jika titik berat ABC adalah Z(, -, ) maka nilai x + y + z =.. 6. Diketahi P(, -, -), Q(6,, 4) dan R(a, b, ) jika R membagi PQ di dalam dengan perbandingan m : n, maka nilai a dan b adalah.. 7. Diketahi jajaran genjang ABCD, titik P dan DC sehingga DP = DC = : dan Q titik tengah BC. Jika a, b, c dan d bertrt-trt merpakan ektr psisi titik A, B, C dan D maka tentkan: a. Vektr AP b. Vektr D,Q dalam a, b, c dan d Mdl..4 VEKTOR Halaman 4

15 8. Segitiga PQR, krdinat titik P(-5,), ektr PQ = 7i 4j dan QR i 5 j tentkan: c. Krdinat titik Q dan R d. Vektr psisi PR 9. Krdinat titik P(5,-7), Q(-,) jika PR = PQ, tentkan a. PR. PQ b. QR. PQ 0. Segitiga ABC, AB P, AC q, jika titik D pada BC dimana BD : DC = : maka tentkan ektr AD dalam P dan q Jika anda sdah menyelesaikan kegiatan cckkan jawaban anda pada knci jawaban yang berada dibelakang mdl ini. Setelah anda cckkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan..4. Jika nilai perlehan < 75, artinya anda belm paham tentang ektr basis, ektr psisi dan pembagian ras garis, maka anda hars menglang kembali membaca dan memahami knsep tentang knsep ektr diatas. Jika nilai perlehan 75 maka anda bleh menerskan pada kegiatan mdl berikt ini. E. Perkalian Skalar Vektr ( Perkalian Titik / Dt ) U Hasil kali skalar da ektr dan didefinisikan sebagai: cs ; dengan adalah sdt yang diapit leh ektr dan V cs. Perkalian skalar antar ektr menghasilkan sebah skalar. Z i i i i cs 0 k (0,0,) Y j j k k j j cs 0 k k cs 0 karena sejajar O i (,0,0) j (0,,0) Mdl..4 VEKTOR Halaman 5 X

16 i j i j cs 90 0 j k j k cs 90 0 karena tegak lrs k i k i cs 90 0 Perkalian skalar da ektr dalam bentk kmpnen: Misalkan ektr i j k dan i j k, maka: (i j k) (i j k) Sifat-sifat perkalian skalar ektr: Sifat kmtatif: Sifat distribtif: ( w) w Da ektr yang saling sejajar, sdt antara kedanya sama dengan 0. Jadi: cs 0 Da ektr yang saling tegak lrs, sdt antara kedanya sama dengan 90. Jadi: cs 90 0 Da ektr yang berlawanan arah, sdt antara kedanya sama dengan 80. Jadi: cs 80 Tanda dari hasil kali skalar: Jika 0 90 maka 0 90 maka maka 0 F. Perkalian Silang Vektr (Crss Prdct) x Jika diketahi ektr dan, sdt yang dibentk leh kedanya sama dengan, maka: x sin Perkalian silang ektr menghasilkan sebah ektr. Arah ektr hasil perkalian silang adalah tegak lrs pada keda ektr dan memenhi atran tangan kanan. Mdl..4 VEKTOR Halaman 6

17 Z i i i i sin 0 0 k (0,0,) j j k k j j sin 0 0 k k sin 0 0 karena sejajar Y O i (,0,0) j (0,,0) X i j i j sin 90 (karena i j) menrt atran tangan kanan maka: i j k j k i k i j j i k k j i i k j Hasil perkalian silang ini memiliki sifat rtan berptar dan dapat diingat dengan berpedman pada gambar lingkaran di samping. Perkalian skalar da ektr dalam bentk kmpnen: Salah sat cara ntk menentkan perkalian silang ektr dalam bentk k kmpnen adalah dengan berpedman pada penentan nilai determinan matriks rd dengan cara Sarrs. Misalkan ektr i j k dan i j k Maka: x ( i j k) x (i j k) Sifat-sifat perkalian silang ektr: x x i j k i j k i j x ( x ) x ( k) x k( x ) (k) x ( w) ( x ) ( x w) x ( i j k) ( k i j) x ( )i ( )j ( )k x ( x w) ( x ) w j i Cnth : Ditentkan ektr a i j k dan b i 4j k. Hitnglah a x b. Jawab: a x b i j 4 k i j 4 k i j 4 Mdl..4 VEKTOR Halaman 7

18 i a x b j k i j k i j a x b ( ( )i ( ) j ( )( 4)k ) ( ( )k ( )( 4)i ( ) j ) a x b (6-8) i ( 9)j ( )k a x b i 7j 0k G. Sdt antara Da Vektr di Rang (R ) X i k Z Z j Y Dari rms: cs cs Misalkan: sdt antara ektr satan i dengan ektr sdt antara ektr satan j dengan ektr sdt antara ektr satan k dengan ektr Sdt-sdt,, disebt sdt-sdt arah ektr dan csins dari sdt-sdt tersebt dinamakan csins arah. Jika diperleh: i j k i cs i j cs j k cs k O Y Vektr i j k dan i j k Sdt antara keda ektr: cs X Cnth : Tentkan besar sdt antara ektr i j k dengan smb-smb krdinat. Jawab: Misalkan: sdt antara ektr dengan smb X sdt antara ektr dengan smb Y sdt antara ektr dengan smb Z ( ) 4 cs 4 4 arc cs 6, cs 4 4 arc cs, cs 4 4 arc cs 74, Cnth : Diketahi ektr a (, 0, ) dan b (, 0, ). Tentkan besar sdt antara ektr a dan b. Jawab: Misalkan adalah sdt antara ektr a dan b Mdl..4 VEKTOR Halaman 8

19 a b cs a b ( ) ( ) 0( 0) ( ) 0 ( ) cs arc cs Jadi besar sdt antara ektr a dan b adalah Kerjakan sal-sal berikt spaya anda lebih memahami raian materi kegiatan belajar. Jangan membaca/melihat petnjk mengerjakan latihan ( knci jawaban ) sebelm anda cba mengerjakannya. Petnjk ntk mengerjakan latihan hanya sebagai pandan bila anda mengalami keslitan menjawab sal berikt ini. Kegiatan..4. : 45. Diberikan ektr ektr a = 4i j + k dan b = i + j + k. Besar sdt yang dibentk ektr a dan b sama dengan. Diketahi ektr a 6 i j k, b i j k dan c 5 i j k. Besar sdt antara ektr a dan b c adalah.... Diketahi ektr a i j k dan b i j. Besar sdt antara ektr a dan b adalah Diketahi balk ABCD EFGH dengan AB = cm, BC = cm, dan AE = 4 cm. Jika AC wakil ektr dan wakil DH adalah ektr, maka sdt antara ektr dan adalah 5. Diketahi a, b 9, a b 5 adalah. 6. Diketahi a 6 dan b adalah.. Besar sdt antara ektr a dan ektr b, ( a b ).( a + b ) =0, dan a. ( a b ) =. Besar sdt antara ektr a 7. Diketahi segitiga ABC dengan A(,, ), B(6,, ), dan C(6, 5, ). Jika mewakili ABdan mewakili AC, maka sdt yang dibentk leh ektr dan adalah 8. Diketahi a = i j + k dan b =i j + 4k. Jika a dan b membentk sdt, maka nilai sin = Diketahi a = i + j k dan b = i + j k, jika a dan b membentk sdt, maka tan =.... Mdl..4 VEKTOR Halaman 9

20 0. Diberikan ektr a = p dengan p Real dan ektr b = membentk sdt 60º, maka ksins sdt antara ektr a dan a + b adalah. Jika a dan b. Diketahi titik A(5,, ), B(,, ), dan C(4,, 4). Tentkanlah nilai sin B.. Diketahi titik A(5,, ), B(6,, 6), dan C(, 5, 0), bila a wakil dari ektr AB dan b wakil dari BC, tentkanlah ksins sdt antara a dan b Jika anda sdah menyelesaikan kegiatan cckkan jawaban anda pada knci jawaban yang berada dibelakang mdl ini. Setelah anda cckkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan..4. Jika nilai perlehan < 75, artinya anda belm paham tentang perkalian ektr, maka anda hars menglang kembali membaca dan memahami knsep tentang perkalian ektr diatas. Jika nilai perlehan 75 maka anda bleh menerskan pada kegiatan mdl berikt ini. H. Vektr Pryeksi P Jika dan da ektr bkan nl, maka: O. panjang pryeksi (pryeksi skalar rtgnal) pada = c =. ektr pryeksi (pryeksi ektr rtgnal) pada = c = c R Q Cnth : Tentkan pryeksi ektr = 4 ke ektr = 6 Jawab : dan panjang ektr it panjang pryeksi (pryeksi skalar rtgnal) pada = c = Mdl..4 VEKTOR Halaman 0 = 6 4 = +8 = = 0

21 Kegiatan..4.4 : Kerjakan sal-sal berikt spaya anda lebih memahami raian materi kegiatan belajar. Jangan membaca/melihat petnjk mengerjakan latihan ( knci jawaban ) sebelm anda cba mengerjakannya. Petnjk ntk mengerjakan latihan hanya sebagai pandan bila anda mengalami keslitan menjawab sal berikt ini.. Jika w adalah hasil pryeksi rthgnal dari ektr = maka w = 4 terhadap ektr =. Pryeksi ektr rtgnal = ( ) pada = (4 ) adalah. Diketahi ektr a = 4i j + k dan ektr b = i 6j + 4k. Pryeksi ektr rthgnal ektr a pada ektr b adalah 4. Diketahi ektr a = i 4j 6k dan ektr b = i j + 4k. Pryeksi ektr rthgnal ektr a pada ektr b adalah 5. Diketahi ektr a i j k dan ektr b i j k. Pryeksi rtgnal ektr a pada b adalah 6. Diketahi krdinat A( 4,, ), B(7, 8, ), dan C(, 0, 7). Jika AB wakil ektr, AC wakil ektr, maka pryeksi pada adalah 7. Diketahi titik A(,7,8), B(,, ) dan C(0,,). Jika AB wakil ektr dan BC wakil ektr, maka pryeksi rthgnal ektr pada adalah 8. Diketahi segitiga ABC dengan titik A(,, ), B(,, ), dan C(4,, ). Pryeksi ektr AB pada AC adalah 9. Diketahi segitiga ABC dengan titik A(,, ), B(,, 0), dan C(,, 0). Pryeksi ektr AB terhadap AC adalah 0. Diketahi segitiga ABC dengan A(,, ), B(, 4, ), dan C(5, 0, ). Pryeksi ektr AB pada AC adalah. Panjang pryeksi ektr a i 8 j 4k pada ektr b pj 4k adalah 8. Maka nilai p adalah.... Jika ektr a = i j + xk dan ektr b = i j + 6k. Jika panjang pryeksi ektr a pada b adalah 5, maka nilai x =. Diketahi p = 6i + 7j 6k dan q = xi + j + 4k. Jika panjang pryeksi q pada p adalah, maka x adalah, Mdl..4 VEKTOR Halaman

22 Jika anda sdah menyelesaikan kegiatan cckkan jawaban anda pada knci jawaban yang berada dibelakang mdl ini. Setelah anda cckkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan..4.4 Jika nilai perlehan < 75, artinya anda belm paham tentang pryeksi sat ektr, maka anda hars menglang kembali membaca dan memahami knsep tentang pryeksi sat ektr diatas. Jika nilai perlehan 75 maka anda bleh menerskan pada kegiatan mdl berikt ini Berpa tes akhir mdl. Persiapkan diri anda Daftar Pstaka Antn, Hward., Elementary Linear Algebra (Frth Editin). Jhn Wiley & Sns, Inc., Canada, 984. Depdiknas., Kriklm 004(Standar Kmpetensi Mata Pelajaran Matematika SMA dan MA). Departeman Pendidikan Nasinal, Jakarta, 00. ( )., Brad Based Edcatin(Bk II). Departemen Pendidikan Nasinal, Jakarta, 00. Hlland, D-Treeby, T., Vektr (Pre and Applied). Edward Arnld Limited, Lndn, 98. Mharti HW., Ilm Ukr Analit Rang, FPMIPA IKIP Ygyakarta, 975. Raharj, Marsdi., Vektr R dan R (Standar Bahan Ajar Penataran Matematika Gr SMA), PPPG Matematika, Ygyakarta, 000. Thmas, Gerge B Finley, Rss L., Calcls and Analytic Gemetry. Addissn Wesley Pblishing C, Bstn, 986 Mdl..4 VEKTOR Halaman

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1 Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Kuantitas Skalar dan Vektor Kuantitas Fisis dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kuantitas skalar:

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gnawan Semester II, 2016/2017 3 Maret 2017 Kliah yang Lal 10.1-2 Parabola, Elips, dan Hiperbola 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb) oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =

Lebih terperinci

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gnawan Semester II, 013/014 5 Maret 014 Kliah yang Lal 10.1 Parabola, aboa, Elips, danhiperbola a 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika

Lebih terperinci

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh . RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan

Lebih terperinci

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE Inner Prodcts Angle and Orthogonality in Inner Prodct Spaces Orthonormal Bases; Gram-Schmidt Process; QR-Decomposition Best Approximation; Least Sqares Orthogonal Matrices;

Lebih terperinci

Aljabar Linear Elementer

Aljabar Linear Elementer Aljabar Linear Elementer MA SKS Silabs : Bab I Matriks dan Operasinya Bab II Determinan Matriks Bab III Sistem Persamaan Linear Bab IV Vektor di Bidang dan di Rang Bab V Rang Vektor Bab VI Rang Hasil Kali

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real: 8. VEKTOR A. Vektor Secara Geometri. Ruas garis berarah AB = b a. Sudut antara dua vektor adalah. Bila AP : PB = m : n, maka: B. Vektor Secara Aljabar a. Komponen dan panjang vektor: a = a a a = a = a

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM 14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan:

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan: PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM Perl diingat kembali definisi panjang dan jarak sat ektor pada rang hasil kali dalam Eclid, yait rnag ektor yang hasil kali dlamnya didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran Kurikulum 03 Kelas X matematika PEMINATAN VEKTOR II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami tentang pembagian vektor.. Memahami tentang

Lebih terperinci

Trihastuti Agustinah

Trihastuti Agustinah TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E OBJEKTIF TEORI CONTOH 4 SIMPULAN 5 LATIHAN

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

(a) (b) Gambar 1. garis singgung

(a) (b) Gambar 1. garis singgung BAB. TURUNAN Sebelm membahas trnan, terlebih dahl ditinja tentang garis singgng pada sat krva. A. Garis singgng Garis singgng adalah garis yang menyinggng sat titik tertent pada sat krva. Pengertian garis

Lebih terperinci

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a = 19. VEKTOR A. Vektor Secara Geometri 1. Ruas garis berarah AB = b a. Sudut antara dua vektor adalah θ 3. Bila AP : PB = m : n, maka: B. Vektor Secara Aljabar a1 1. Komponen dan panjang vektor: a = a =

Lebih terperinci

vektor ( MATP ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

vektor ( MATP ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip MODUL MATEMATIKA SMA 6 JP etr MATP 7.5.6 ) Dssn Oleh : Drs. Pndl Prn Np. 95807.980..00 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayen Sngn N. 58 Telp. 04) 7506 Malang Mdl MATP 7.5.6 VEKTOR

Lebih terperinci

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R . Jika dan vektor-vektor tak kolinear dan A = ( x + 4y ) + ( 2x + y + ) dan B = ( y 2x + 2 ) + ( 2x 3y -), maka carilah nilai x dan y sehingga 3A = 2B. Penyelesian: 3A = 2 B 3(x + 4y ) +3 ( 2x + y + )b

Lebih terperinci

Vektor dan Operasi Dasarnya

Vektor dan Operasi Dasarnya Modul 1 Vektor dan Operasi Dasarnya Drs. Sukirman, M.Pd. D PENDAHULUAN alam modul ini disajikan pengertian vektor, aljabar vektor dan aplikasinya dalam geometri. Aljabar vektor membicarakan penjumlahan

Lebih terperinci

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Sesi NGAN VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR Vektor adalah ruas garis yang memiliki nilai dari arah. Nilai vektor disini adalah panjang vektor. Vektor adalah notasi

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Prgram Studi : Matematika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Rabu, April 9 Jam : 8.. WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd . RUANG BERDIMENSI n EUCLIDIS Mata Kliah: Aljabar Linier Dosen Pengamp: Darmadi S. Si M. Pd Dissn oleh: Kelompok Pendidikan Matematika VA. Abdl Fajar Sidiq (8.). Lilies Prwanti (8.76). Ristinawati (8.)

Lebih terperinci

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA VEKTOR

MODUL MATEMATIKA VEKTOR MODUL MATEMATIKA VEKTOR Kementerian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Pendidikan Matematika 007 Kata Pengantar Modul pembelajaran ini dirancang

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan

Lebih terperinci

Trihastuti Agustinah. TE Teknik Numerik Sistem Linear

Trihastuti Agustinah. TE Teknik Numerik Sistem Linear E 09467 eknik Nmerik Sistem Linear rihastti Agstinah Bidang Stdi eknik Sistem Pengatran Jrsan eknik Elektro - FI Institt eknologi Seplh Nopember O U L I N E OBJEKIF EORI 3 CONOH 4 SIMPULAN 5 LAIHAN OBJEKIF

Lebih terperinci

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai 6 URUNAN PARSIAL Deinisi Jika ngsi da ariable maka: i Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai ii Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai Tentkan trnan

Lebih terperinci

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB II MATRIKS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan invers

Lebih terperinci

Trihastuti Agustinah

Trihastuti Agustinah TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E. Objektif. Teori. Contoh 4. Simplan

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 015 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 016 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : 1. 015 = 5 13 31 Banyaknya faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

Sumber: Art & Gallery

Sumber: Art & Gallery Sumber: Art & Gallery Standar Kmpetensi 0. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi dua Kmpetensi Dasar 0. Mengidentifikasi sudut 0. Menentukan

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate

Lebih terperinci

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi. Interasi Metode Interal Kadratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi Gass merpakan metode yan tidak mennakan pembaian

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

VEKTOR. maka a c a c b d b d. , maka panjang (besar/nilai) vector u ditentukan dengan rumus. maka panjang vector

VEKTOR. maka a c a c b d b d. , maka panjang (besar/nilai) vector u ditentukan dengan rumus. maka panjang vector VEKTOR Bab a. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor. OA a ; OB b maka OA AB OB AB OB OA AB b a a u b dan c v d maka a c a c u v b d b d Contoh : Tentukan nilai x dan y dari x y + y = 8 Jawab : x + 8 + y =

Lebih terperinci

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*) PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*) A. Faktor Prima Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan faktor prima sebuah bilangan adalah pembagi habis dari sebuah bilangan

Lebih terperinci

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin

Lebih terperinci

HIMPUNAN (I)

HIMPUNAN (I) www.ujiannasinal.weid Panduan Teri Ujian Nasinal SMP / MTs 011 Disesuaikan dengan Kisi-kisi UN 011 Disusun leh : Tim www.ujiannasinal.weid HIMPUNAN (I) PETA KONSEP Mendaftar anggtaanggtanya Dengan katakata

Lebih terperinci

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1 A. Pilihan Ganda 1. Bentuk x + x 48 jika difaktorkan adalah A. (x 6)(x 8) B. (x + 8)(x 6) C. (x 4)(x 1)

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Prgram Studi : IPA PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, April 008 Jam : 0.0.0 PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawabam Ujian Nasinal (LJUN)

Lebih terperinci

A. Pengertian Matriks

A. Pengertian Matriks A. Pengertian Matriks Pada 17 April 2003, Universitas Pendidikan Literatur Indonesia (UPLI), mewisuda 2.630 mahasiswanya. 209 wisudawan di antaranya adalah wisudawan dari Fakultas Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Prgram Studi : IPA PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, April 008 Jam : 0.0.0 PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawabam Ujian Nasinal (LJUN)

Lebih terperinci

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1 1. Diketahui : A = { m, a, d, i, u, n } dan B = { m, e, n, a, d, o } Diagram Venn dari kedua himpunan di atas adalah... D. A B = {m, n, a, d} 2. Jika P = bilangan prima yang kurang dari Q = bilangan ganjil

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) 5. Diagonal Ruang adalah Ruas garis yang menghubungkan dua titik : sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. : Kompetensi Dasar (KURIKULUM

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O. HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O. BOX BLS 2 YOGYAKARTA5528 lmnas@ugm.ac.id http://lmnas.fmipa.ugm.ac.id

Lebih terperinci

Fisika Ebtanas

Fisika Ebtanas isika Ebtanas 1996 1 1. Di bawah ini yang merpakan kelompok besaran trnan adalah A. momentm, wakt, kat ars B. kecepatan, saha, massa C. energi, saha, wakt ptar D. wakt ptar, panjang, massa E. momen gaya,

Lebih terperinci

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd IKIP BUDI UTOMO MALANG Analytic Geometry TEXT BOOK Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd 2012 DAFTAR ISI 1 VEKTOR 1.1 Vektor Pada Bidang... 4 1.2 Vektor Pada Ruang... 6 1.3 Operasi Vektor.. 8 1.4 Perkalian

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah... Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas/Prgram XII / IPA Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Menggunakan knsep integral dalam pemecahan masalah. Dasar Dan Karakter Kegiatan Penilaian

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 4 SEGIEMPAT A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian berbagai macam segiempat: jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Disamping

Lebih terperinci

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada

Lebih terperinci

BEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT

BEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT BEBERP IDENTITS PD GENERLISSI BRISN FIBONCCI Sri Melati 1, Mashadi, Msraini M 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika Dosen Jrsan Matematika Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan lam Universitas Ria Kamps

Lebih terperinci

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL MATEMATIKA

UJIAN NASIONAL MATEMATIKA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA /6. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan luas 8 m. Jika perbandingan panjang dan lebarnya sama dengan :, maka panjang diagnal bidang tanah tersebut ada lah A. 9m C.

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2015 Waktu : 210 Menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 013

Lebih terperinci

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN Modul Matriks Drs. R. J. Pamuntjak, M.Sc. S PENDAHULUAN istem persamaan linear yang muncul hampir dalam semua penerapan aljabar linear, juga sangat diperlukan sebagai landasan dalam pembahasan bagian lain

Lebih terperinci

Integra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik

Integra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik Intera asi Metode Interal Kadr ratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi i Gass merpaka an metode yan tidak mennakan pembaian

Lebih terperinci

Matriks. Matriks B A B. A. Pengertian Matriks. B. Operasi Hitung pada Matriks. C. Determinan dan Invers

Matriks. Matriks B A B. A. Pengertian Matriks. B. Operasi Hitung pada Matriks. C. Determinan dan Invers Matriks B B 3. Pengertian Matriks B. Operasi Hitung pada Matriks C. Determinan dan Invers Matriks D. Penerapan Matriks dalam Sistem Persamaan Linear Sumber: www.smanela-bali.net Pernahkah kalian mengamati

Lebih terperinci

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI I JAKARTA 2009 Dimensi 3 Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 1. KUBUS BANGUN RUANG SISI DATAR Kubus merupakan bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama. Unsur-unsur Kubus 1. Sisi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)

Lebih terperinci

Vektor di Bidang dan di Ruang

Vektor di Bidang dan di Ruang Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen

Lebih terperinci

Bab 3 Sumber Trigonometri Rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut Rumus Trigonometri untuk Sudut Ganda Perkalian, Penjumlahan, serta

Bab 3 Sumber Trigonometri Rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut Rumus Trigonometri untuk Sudut Ganda Perkalian, Penjumlahan, serta Bab 3 Sumber: www.tnial.mil.id Trignmetri Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan rumus trignmetri jumlah dua sudut, selisih dua sudut, dan sudut ganda; merancang rumus trignmetri jumlah

Lebih terperinci

b = dan a b= 22. Jika sudut antara a dan b adalah a, maka

b = dan a b= 22. Jika sudut antara a dan b adalah a, maka 1. Jika vektor p = i + 4j + 9k, q = 2i + 5 j 3k, p = 3i + j 2k dan, a = p 2q + 3r maka panjang vektor a =... 2. Diketahui vektor a 4i 5 j 3k = + dan titik ( 2, 1,3) P. Jika panjang PQ sama dengan panjang

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Konsep Dasar M PENDAHULUAN Drs. Suryo Guritno, M.Stats., Ph.D. ateri yang akan dibahas dalam modul ini adalah konsep-konsep dasar aljabar matriks yang meliputi pengertian matriks, vektor dan skalar;

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi, Fungsi, dan Transformasi Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian

Lebih terperinci

A. Menemukan Dalil Pythagoras

A. Menemukan Dalil Pythagoras A. Menemukan Dalil Pythagoras 1. Menemukan Dalil Pythagoras. Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi pada sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah luas daerah persegi pada sisi-sisi siku-sikunya

Lebih terperinci

DEFERENSIAL Bab 13. u u. u 2

DEFERENSIAL Bab 13. u u. u 2 DEFERENSIAL Bab Laj perbahan nilai f : f() pada = a ata trnan f pada = a adalah Limit ini disebt deriatif ata trnan f pada = a dan dinyatakan dengan f (a) f (a) = f ( a h) f ( a ) lim it h 0 h secara mm

Lebih terperinci

lensa objektif lensa okuler Sob = fob

lensa objektif lensa okuler Sob = fob 23 jekti ler S = ~ S = A B d 24 Diagram pembentkan bayangannya adalah sebagari berikt: jekti d ler S = ~ S S A B S Teropong Pantl (Teleskop Releksi) Teropong jenis ini menggnakan sat positi, sat cermin

Lebih terperinci

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang. Materi W9a GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang www.yudarwi.com A. Kedudukan Titik, Garis dan bidang dalam Ruang (1) Kedudukan Titik dan titik Titik berimpit

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : BAGIAN PERTAMA 1. ABC adalah segitiga sama

Lebih terperinci

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5 Soal Babak Penyisihan OMITS 011 BAGIAN I. PILIHAN GANDA 1. Hasil kali sebarang bilangan rasional dengan sebarang bilangan irasional selalu merupakan anggota dari himpunan bilangan A. Bulat B. Asli C. Rasional

Lebih terperinci

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27 LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27 Babak Penyisihan Tingkat SMA Minggu, 0 Oktober HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR

Lebih terperinci

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan

Lebih terperinci

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan adalah bilangan bulat genap tak negatif. n = F P B(a, b + KP K(a, b a b Solusi. Misalkan d = F P B(a, b,

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel BAB II HASIL KALI TITIK DAN SILANG A. HASIL KALI TITIK ATAU SKALAR Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an Pemodelan Matematika Rentang Wakt yang Dibthkan dalam Menghafal Al-Qr an Indah Nrsprianah Tadris Matematika, IAIN Syekh Nrjati Cirebon Email: rizqi.syadida@yahoo.com Abstrak Kegiatan menghafal Al-Qr an

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci