BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG"

Transkripsi

1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang bahwa ntk melaksanakan ketentan Pasal 17 Peratran Daerah Kabpaten Sidoarjo Nomor 9 Tahn 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satan Polisi Pamong Praja Kabpaten Sidoarjo, perl menetapkan Rincian Tgas, Fngsi dan Tata Kerja Satan Polisi Pamong Praja Kabpaten Sidoarjo dengan Peratran Bpati; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahn 1950 tentang Pembentkan Daerah Kabpaten Dalam Lingkngan Propinsi J awa Timr Jncto Undang-Undang Nomor 2 Tahn 1965 tentang Perbahan Batas Wilayah Kotapraja Srabaya dan Daerah Tingkat II Srabaya (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali dibah tera khir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahn 2008 (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahn 2011 tentang Pembentkan Peratran Perndang-ndangan (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 5234); 4. Peratran Pemerintah Nomor 38 Tahn 2007 tentang Pembagian Ursan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

2 i 2 Daerah Kabpaten/Kota (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4737); 5. Peratran Pemerintah Nomor 19 Tahn 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4826); 6. Peratran Pemerintah Nomor 6 Tahn 2010 tentang Satan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 5094); 7. Peratran Daerah Kabpaten Sidoarjo Nomor 9 Tahn 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satan Polisi Pamong Praja Kabpaten Sidoarjo (Lembaran Daerah Kabpaten Sidoarjo Tahn 2014 Nomor 1 Seri D); 8. Keptsan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahn 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam Penegakan Peratran Daerah; 9. Keptsan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahn 2003 tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkngan Pemerintah Daerah; 10. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahn 2005 tentang Pedoman Pakaian Dinas~ Perlengkapan dan Peralatan Satan Polisi Pamong Praja; 11. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahn 2010 tentang Pengnaan Senjata Api Bagi Anggota Satan Polisi Pamong Praja; 12. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahn 2010 tentang Pedoman Pelaporan Satan Polisi Pamong Praja; 13. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahn 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja; 14. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahn 2010 tentang Ketentraman, Ketertiban dan Perlindngan Masyarakat Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Man sia; 15. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahn 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Ketja Satan Polisi Pamong Praja; 16. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahn 2011 tentang Standar Operasional Prosedr Satan Polisi Pamong Praja; 17. Peratran Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahn 2014 tentang Pembentkan Prodk Hkm Daerah (Berita Negara Repblik Indonesia Tahn 2014 Nomor 32); 18. Keptsan Menteri Pendayagnaan Aparatr Negara Nomor : KEP/61/M.PAN/6/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan;

3 r Peratran Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahn 2011 ten tang Pedoman Pelaksanaan Evalasi Jabatan; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO. BABI KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peratran Bpati ini yang dimaksd dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabpaten Sidoarjo. 2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabpaten Sidoarjo. 3. Bpati, adalah Bpati Sidoarjo. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabpaten Sidoarjo. 5. Satan Polisi Pamong Praja adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan Peratran Daerah dan penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat Perangkat Pemerintah Daerah adalah organisasi/ lembaga/ instansi yang merpakan nsr penyelenggara pemerintahan daerah. 6. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satan Polisi Pamong Praja sebagai aparat pemerintah daerah dalam penegakan Peratran Daerah dan penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat. 7. Ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat adalah sat keadaan dinamis yang memngkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dapat melakkan kegiatannya dengan tenteram, tertib, dan teratr. 8. Perlindngan masyarakat adalah sat keadaan dinamis dimana warga masyarakat disiapkan dan dibekali pengetahan serta keterampilan ntk melaksanakan kegiatan penanganan bencana gna mengrangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikt memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan. 9. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjtnya disebt dengan PPNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kewenangan ntk melakkan penyidikan terhadap pelanggaran peratran perndang-ndangan daerah di Kabpaten Sidoarjo. BABII KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal2 (1) Satan Polisi Pamong Praja Kabpaten Sidoarjo adalah perangkat Pemerintah Daerah dalam menegakkan Peratran Daerah, Peratran Bpati, menyelenggarakan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat serta perlindngan masyarakat.

4 4 (2) Satan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala Satan yang berada dibawah dan bertanggng jawab kepada Bpati melali Sekretaris Daerah. Pasa13 V Ssnan Organisasi Satan Polisi Pamong Praja Kabpaten Sidoarjo terdiri dari: a. Kepala Satan; b. Sekretariat, terdiri atas: 1. Sb Bagian Program; 2. Sb Bagian Keangan; 3. Sb Bagian Umm dan Kepegawaian; c. Bidang Penegakan Perndangan-ndangan Daerah, terdiri atas: 1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penylhan; 2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; d. Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat, terdiri atas: 1. Seksi Operasi dan Pengendalian; 2. Seksi Pengamanan; e. Bidang Perlindngan Masyarakat, terdiri atas: 1. Seksi Satan Linmas; 2. Seksi Bina Potensi Masyarakat; f. Kelompok Jabatan Fngsional. BAB III TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesat Kepala Satan Pasa14 (1) Kepala Satan mempnyai tgas pokok mermskan program kerja, mengkoordinasikan, membina, mengarahkan, menyelenggarakan, mengevalasi, dan melaporkan pelaksanaan penegakan Peratran Daerah, Peratran Bpati, penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat serta perlindngan masyarakat. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Satan mempnyai fngsi sebagai berikt: a. permsan program keija penyelenggaraan tgas dan fngsi Satan Polisi Pamong Praja; b. pengkoordinasian selrh kegiatan operasional; c. pembinaan dan pengembangan kemampan smber daya aparatr; d. pengarahan selrh kegiatan operasional; e. penyelenggaraan pelayanan masyarakat di bidang penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati, penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat serta perlindngan masyarakat; f. pengevalasian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan administrasi. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi, Kepala Satan mempnyai rincian tgas sebagai berikt:

5 5 a. mermskan program kerja Satan Polisi Pamong Praja berdasarkan visi dan misi Bpati sesai dengan Rencana ~embangngan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ntk penysnan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta Penetapan Kinerja; b. mermskan program kerja Satan Polisi Pamong Praja sesai dengan Renstra, Renja, Dokmen Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta Penetapan Kinerja ntk penysnan kebijakan strategis dan teknis di bidang penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati, penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat serta perlindngan masyarakat; c. mengkoordinasikan selrh kegiatan Satan Polisi Pamong Praja sesai dengan rencana kerja ntk pelaksanaan penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati, penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat serta perlindngan masyarakat dengan Kepolisian Negara RI, Penyidik Pegawai Nege~ Sipil Daerah (PPNS), lembaga dan instansi terkait, dan/ a ta aparatr lainnya serta masyarakat; d. mengkoordinasikan penysnan anggaran operasional PPNS pada masing-masing SKPD yang memiliki PPNS; e. mengkoordinasikan pelaksanaan persidangan tindak pidana ringan pelanggar Peratran Daerah dengan Pengadilan Negeri, Kejaksaan, dan Kepolisian Repblik Indonesia (Korwas PPNS) di Satan Polisi Pamong Praja ata sidang di tempat; f. membina Sekretaris dan Kepala Bidang dalam pelaksanaan tgas sesai dengan tgas pokok dan fngsi ntk tertib perencanaan, administrasi mm, keangan, kepegawaian, dan pelaksanaan kegiatan; g. membina PPNS Daerah di lingkngan Pemerintah Kabpaten Sidoarjo; h. mengarahkan smber daya yang dimiliki Satan Polisi Pamong Praja agar lebih efesien dan efektif;. i. mengarahkan selrh kegiatan operasional Satan Kerja; j. menyelenggarakan pelayanan masyarakat di bidang penegakan Peratran Daerah, Peratran Bpati, penyelenggaraan dan pemeliharaan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat serta perlindngan masyarakat; k. menyelenggarakan perteman berkala dalam rangka evalasi kinerja PPNS Daerah dan membentk Sekretariat PPNS; l. menyelenggarakan tgas pembantan dari Pemerintah Psat dan/ a ta Pemerintah Propinsi sesai dengan bidang tgas; m. memaraf dan/ a ta menandatangani srat-srat serta naskah dinas lainnya sesai dengan kewenangannya; n. mengevalasi bahan penetapan peratran, prosedr danjata pedomanpedoman kerja; o. Mengevalasi pelaksanaan program dan kegiatan Satan Polisi Pamong Praja; p. Melaporkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan Satan Polisi Pamong Praja melipti Laporan Akntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), laporan realisasi pelaksanaan kegiatan, laporan keangan, dan laporan lainnya melipti laporan kelembagaan, kepegawaian, ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat, pengamanan, peristiwa bencana/ peristiwa lainnya, penegakan Peratran Daerah, dan kerjasamajkoordinasi dengan instansi/lembaga terkait; q. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh Bpati sesai dengan bidang tgasnya.

6 6 Bagian Keda Sekretariat PasalS (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempnyai tgas pokok merencanakan operasional, membagi tgas, memberi petnjk, menyelia, mengatr, melaksanakan, mengevalasi, dan melaporkan hasil penysnan program dan kegiatan, pelaksanaan administrasi keangan, administrasi mm dan kepegawaian, serta pelaporan. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Sekretaris mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan rencana kerja dan anggaran Satan Polisi Pamong Praja; b. Pengelolaan administrasi keangan; c. Pengelolaan administrasi mm dan perlengkapan; d. Pengelolaan rsan rmah tangga; e. Pengelolaan administrasi kepegawaian; f. Penyelenggaraan kegiatan kesamaptaan bagi anggota Polisi Pamong Praja; g. Pengiriman peserta Diklat Dasar Polisi Pamong Praja, Diklat teknis fngsional, dan bimbingan teknis; h. Pelaksanaan monitoring, evalasi dan pelaporan program dan kegiatan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Sekretariat, Sekretaris mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan operasional program kerja penysnan program dan kegiatan, administrasi keangan, administrasi mm dan kepegawaian, serta pelaporan; b. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian ntk merencanakan penysnan rencana kerja dan anggaran pada masing-masing sb bagian; c. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Program ntk melaksanakan penysnan dokmen perencanaan antara lain Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran serta Penetapan Kinerja; d. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Program ntk melaksanakan penysnan dokmen pelaporan antara lain Laporan Akntanbilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), laporan realisasi pelaksanaan kegiatan, serta laporan kelembagaan, kepegawaian, ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat, pengamanan, peristiwa bencana/ peristiwa lainnya, penegakan Peratran Daerah, dan laporan kerjasama/koordinasi dengan instansijlembaga terkait; e. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Keangan ntk melaksanakan pengmplan dan penganalisaan dokmen smber; f. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Keangan ntk menyelenggarakan akntansi satan kerja; g. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Keangan ntk melaksanakan penysnan laporan keangan yang melipti laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keangan; h. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Um~ dan Kepegawaian ntk melaksanakan pengelolaan administrasi mm, ketatasahaan, dan perlengkapan; i. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk melaksanakan kegiatan protokoler, kehmasan, dan pengelolaan rsan rmah tangga;

7 7 \...,) j. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; k. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk menyelenggarakan kegiatan kesamaptaan bagi anggota Polisi Pamong Praja; 1. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk mengirimkan peserta Diklat Dasar Polisi Pamong Praja, Diklat teknis fngsional dan bimbingan teknis; m. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk melaksanakan pengadaan barangfjasa berpa pengadaan gedng, kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor, perlengkapan pegawai, serta bahan logistik sesai dengan ketentan peratran perndang-ndangan; n. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk melaksanakan pemeliharaan sarana prasarana berpa gedng, kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor; o. Membagi tgas kepada Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian ntk melaksanakan penysnan laporan pengelolaan barang dan laporan administrasi kepegawaian;. p. Memberi petnjk pelaksanaan penysnan dokmen perencanaan, q. r. s. t.. v. w. x. y. administrasi keangan, administrasi mm dan kepegawaian serta pelaporan; Menyelia pelaksanaan kegiatan Kepala Sb Bagian; Mengatr dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan teknis dan administrasi antar nit kerja di Satan Polisi Pamong Praja; Meneliti konsep naskah perjanjian kerjasama antara Satan Polisi Pamong Praja dengan pihak lain; Meneliti konsep dokmen perencanaan, administrasi keangan, administrasi mm dan kepegawaian serta dokmen pelaporan; Meneliti konsep, memaraf dan/ ata menandatangani srat serta naskah dinas sesai kewenangan; Mengevalasi pelaksanaan tgas Kepala Sb Bagian; Mengevalsi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Satan Polisi Pamong Praja; Mengevalasi dan menganalisa permasalahan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran serta memberikan solsi; Melaporkan basil pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran berpa LAKIP, laporan realisasi pelaksanaan kegiatan, laporan keangan, dan laporan lainnya melipti laporan kelembagaan, kepegawaian, ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat, pengamanan, peristiwa bencanafperistiwa lainnya, penegakan Peratran Daerah, dan kerjasama/koordinasi dengan instansi/lembaga terkait; z. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. Pasa16 (1) Sb Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sb Bagian yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan basil kegiatan perencanaan program dan kegiatan serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan Satan Polisi Pamong Praja.

8 8 (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Sb Bagian mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan Renstra, Renja, RKA, Penetapan Kinerja serta LAKIP dan laporan lainnya; b. Pelaksanaan kegiatan administrasi Sb Bagian Program; c. Pelaksanaan monitoring, evalasi, dan pelaporan. program, kegiatan dan anggaran. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Sb Bagian Progam, Kepala Sb Bagian mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan kegiatan penysnan program dan kegiatan serta pelaporan; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Sb Bagian Program; c. Membagi tgas kepada staf pengolah data ntk menghimpn bahan dan data serta mengetik naskah Renstra, Renja, RKA, Penetapan Kinerja, d. Membagi tgas kepada staf pengolah data ntk menghimpn bahan dan data serta mengetik naskah LAKIP, dan Laporan Realisasi Kegiatan serta laporan lainnya melipti Laporan kelembagaan, kepegawaian, ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat, pengamanan, peristiwa bencanafperistiwa lainnya, penegakan Peratran Daerah, dan kerjasama/koordinasi dengan instansiflembaga t~rkait; e. Membagi tgas kepada staf pengolah data ntk menghimpn bahan dan data serta mengetik srat dan/ ata naskah dinas lainnya; f. Membimbing staf dalam melaksanaan tgas administrasi di bidang program; g. Memeriksa hasil pelasanaan tgas staf; h. Menyelia pelaksanaan tgas staf agar melaksanakan tgas secara efisien dan efektif; i. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan Renstra, Renja, RKA serta Penetapan Kinerja; j. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan konsep naskah dinas; k. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan evalasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran; 1. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan LAKIP, Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan, dan Laporan lainnya melipti Laporan kelembagaan, kepegawaian, ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat, pengamanan, peristiwa bencanaf peristiwa lainnya, penegakan Peratran Daerah, dan kerjasamafkoordinasi dengan instansiflembaga terkait; m. Menysn fonnasi perkembangan pelaksanaan kegiatan perencanaan program dan kegiatan serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan Satan Polisi Pamong Praja; n. Menysn konsep Renstra, Renja, RKA, serta Penetapan Kinerja; o. Menysn konsep LAKIP, Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan, dan Laporan lainnya melipti Laporan kelembagaan, kepegawaian, ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat, pengamanan, peristiwa bencana/ peristiwa lainnya, penegakan Peratran Daerah, dan kerjasama/ koordinasi dengan instansiflembaga terkait; p. Menysn konsep naskah perjanjian kerjasama antara Satan Polisi Pamong Praja dengan pihak lain; q. Mengevalasi pelaksanaan program dan kegiatan serta menganalisa pennasalahannya; r. Memarafkonsep srat dan naskah dinas sesai kewenangan;

9 U 9 s. Membat laporan hasil kegiatan dan pelaksanaan tgas kepada pimpinan; t. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Sb Bagian Program dibant oleh Pengolah data. Pasal7 (1) Sb Bagian Keangan dipimpin oleh Kepala Sb Bagian yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan, dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan hasil kegiatan administrasi keangan. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Sb Bagian mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Pengmplan dan penganalisaan dokmen smber; b. Penyelenggaraan akntansi satan kerja; c. Pembatan laporan keangan yang melipti laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keangan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Sb Bagian Keangan, Kepala Sb Bagian mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan kegiatan pengelolaan administrasi keangan; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Sb Bagian Keangan; c. Membagi tgas kepada bendahara pengelaran ntk memeriksa ketersediaan dana atas selrh transaksi keangan, mendistribsikan ang kepada PPTK ata Bendahara Pengelaran Pembant, mengmplkan bkti transaksi per hari, dan menandatangani bkti pengelaran bersama PA/KPA,; d. Membagi tgas kepada Bendahara Pengelaran ntk mencatat penerimaan dan pengelaran kas dalam bk simpanan bank dan bk kas bendahara pengelaran, membat laporan realisasi belanja w bendahara pengelaran, memngt dan menyetorkan pajak, menandatangani SPP, mengkoordinir, mengawasi dan mengevalasi pelaksanaan pegelolaan keangan yang ditandatangani oleh bendahara pengelaran pembant; e. Membagi tgas kepada Pembant Bendahara Pengelaran ntk mencatat selrh transaksi yang dikelola Bendahara Pengelaran di Bk Kas Umm, membat SPJ ntk kegiatan, serta membant tgastgas Bendahara Pengelaran; f. Membagi tgas kepada Pembat Daftar Gaji dan Jr Bayar Gaji ntk membat daftar gaji, mencatat selrh transaksi gaji di BKU-Gaji, mengmplkan dan mengadministrasikan bkti pembayaran gaji, membat SPJ gaji, menyetor kelebihan gaji ke Rekening Kas Umm Daerah, dan membat LKK-Gaji terkait dengan transaksi gaji; g. Membimbing staf dalam melaksanaan tgas di bidang penatasahaan keangan, akntansi, dan perbendaharaan; h. Memeriksa hasil pelaksanaan tgas staf; i. Memeriksa pag anggaran; j. Memeriksa dan meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS, dan SPP-Gaji dari Bendahara Pengelaran; k. Melakkan verifikasi SPJ;

10 10 1. Membat SPM; m. Melaksanakan akntansi Satan Polisi Pamong Praja; n. Menyiapkan laporan keangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keangan; o. Menyelia pelaksanaan tgas staf agar dapat memanfaatkan smber daya secara efisien dan efektif;, p. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan konsep naskah dinas; q. Menysn formasi perkembangan pelaksanaan kegiatan administrasi keangan; r. Mengevalasi pelaksanaan penatasahaan keangan, akntansi dan perbendaharaan serta menganalisa permasalahannya; s. Memaraf SPP, SPM, dan laporan keangan serta dokmen keangan lain yang menjadi kewenangannya; t. Melaporkan hasil pelaksanaan tgas dan kegiatan kepada pimpinan;. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Sb Bagian Keangan dibant oleh: a. Bendahara Pengelaran; b. Pembant Bendahara Pengelaran; c. Pembat Daftar Gaji dan Jr Bayar Gaji. Pasal8 (1) Sb Bagian Umm dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sb Bagian yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan hasil kegiatan administrasi mm, ketatasahaan, perlengkapan, rsan kermahtanggaan, serta kepegawaian. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Sb Bagian mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan rencana kerja dan anggaran Sb Bagian Umm dan Kepegawaian; b. Pengelolaan administrasi mm, ketatasahaan, dan perlengkapan; c. Pengelolaan rsan rmah tangga; d. Pengelolaan administrasi kepegawaian; e. Penyelenggaraan kegiatan kesamaptaan anggota Polisi Pamong Praja; f. Pengiriman peserta Diklat Casar Polisi Pamorig Praja, Diklat teknis fngsional, dan bimbingan teknis; g. Pembatan laporan pengelolaan barang dan laporan administrasi kepegawaian. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Sb Bagian Umm dan Kepegawaian, Kepala Sb Bagian mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan kegiatan pengelolaan administrasi mm, ketatasahaan, perlengkapan, rsan kermahtanggaan, serta kepegawaian; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Sb Bagian Umm dan Kepegawaian; c. Merencanakan kebthan administrasi perkantoran, perlengkapan pegawai, dan peningkatan sarana prasarana aparatr; d. Merencanakan kebthan pegawai di Satan Polisi Pamong Praja;

11 11 e. Membagi tgas kepada staf pengadministrasi mm ntk melaksanakan administrasi srat menyrat, kearsipan, menyiapkan bahan evalasi dan laporan kegiatan; f. Membagi tgas kepada staf pengadministrasi barang ntk melaksanakan tgas menerima, menyimpan, menyalrkan, mengamankan barang, meneliti, menghimpn dokmen pengadaan, mencatat dalam Kart lnventaris Barang (KIB), Kart Inventaris Rangan (KIR), Bk lnventaris (BI), Bk lndk lnventaris (811), serta membat laporan antara lain: 1) Laporan Barang Penggna Semestaran (LBPS); 2) Laporan Barang Penggna Tahnan (LBPT); 3) Laporan inventarisasi lima tahnan; 4) Laporan basil pengadaan barang inventaris dan pakai habis; 5) Laporan barang persediaan; 6) Laporan mtasi barang; 7) Laporan basil pemeliharaan barang; g. Membagi tgas kepada staf pengadministrasi kepegawaian ntk melaksanakan tgas administrasi kenaikan pangkat, gaji berkala, cti, ijinjtgas belajar, Daftar rt kepangkatan, DP3, LP2P, Srat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), absensi dan lain-lain. h. Membagi tgas kepada operator kompter ntk mengoperasionalkan kompter, memperbaiki kersakan ringan kompter, memtakhirkan perangkat lnak dan perangkat keras kompter; i. Membagi tgas kepada caraka ntk melaksanakan tgas menerima, memeriksa dan menyampaikan srat, barang cetakan ata pesan dari dan/ a ta kepada instansi pemerintah/ swasta/ perorangan, serta menerima dan memeriksa bk ekspedisi dan sr.at tanda terima; j. Membagi tgas kepada pengemdi ntk melaksanakan tgas mengantar jempt Kepala Satan, membersihkan kendaraan, dan memeriksa kondisi fisik kendaraan; k. Membagi tgas kepada penjaga kantor dan petgas kebersihan ntk melakkan tgas menjaga keamanan lingkngan kantor, menjaga aset, menerima tam, serta memelihara kebersihan lingkngan kantor; 1. Menyelenggarakan kegiatan kesamaptaan bagi anggota Polisi Pamong Praja; m. Mengirimkan peserta Diklat Dasar Polisi Pamong Praja, Diklat teknis fngsional, dan bimbingan teknis; n. Membimbing staf dalam pengelolaan administrasi srat menyrat dan arsip, administrasi barang, administrasi kepegawaian, keprotokoleran dan kehmasan serta pengamanan dan kebersihan lingkngan kantor; o. Memeriksa basil pelaksanaan tgas staf; p. Menyelia pelaksanaan tgas staf agar melaksanakan tgas secara efisien dan efektif; q. Menyelia kedisiplinan pegawai Satan Polisi Pamong Praja; r. Menyelia keamanan dan kebersihan lingkngan kantor; s. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan konsep laporan administrasi mm, barang, kepegawaian dan kelembagaan; t. Menysn formasi perkembangan pelaksanaan administrasi mm, ketatasahaan, perlengkapan, rsan kermahtanggaan, serta kepegawaian;. Menysn slan kebthan pegawai Satan Polisi Pamong Praja di Kabpaten dan Kecamatan; v. Mengevalasi basil pelaksanaan pengelolaan administrasi mm, barang, dan kepegawaian serta menganalisa permasalahannya;

12 12 w. Memaraf konsep srat dan naskah dinas sesai kewenangan; x. Membat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi mm, barang, kepegawaian dan kelembagaan;. y. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Sb Bagian Umm dan Kepegawaian dibant oleh: a. Pengadministrasi mm; b. Pengadministrasi barang; c. Pengadministrasi kepegawaian; d. Operator kompter; e. Caraka; f. Pengemdi; g. Penjaga kantor; h. Petgas kebersihan kantor. Bagian Ketiga Bidang Penegakan Peratran Perndang-Undangan Daerah Pasa19 (1) Bidang Penegakan Peratran Perndang-Undangan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempnyai tgas pokok merencanakan operasional, membagi tgas, memberi petnjk, menyelia, mengatr, melaksanakan, mengevalasi, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan penylhan serta memfasilitasi proses penyelidikan dan penyidikan oleh PPNS. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Bidang mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan rencana keija dan anggaran Bidang Penegakan Peratran Perndang-Undangan Daerah; b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan masyarakat, aparatr, danjata badan kesadaran, kepathan dan ketaatan dan/ a ta Peratran Bpati; dan penylhan terhadap hkm ntk meningkatkan terhadap Peratran Daerah c. Pelaksanaan fasilitasi penyelidikan dan penyidikan yang dilakkan oleh PPNS; d. Pelaksanaan monitoring, evalasi dan pelaporan program dan kegiatan Bidang Penegakan Peratran Perndang-Undangan Daerah. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Bidang Penegakan Peratran Perndang-Undangan Daerah, Kepala Bidang mempnyai rincian tgas sebagai berikt:. a. Merencanakan operasional pelaksanaan kegiatan penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati; b. Merencanakan slan rencana kelja dan anggaran. Bidang Penegakan Peratran Perndang-Undangan Daerah; c. Membagi tgas kepada Kepala Seksi dalam pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penylhan serta penyelidikan dan penyidikan; d. Memberi petnjk teknis operasional kegiatan pada Kepala Seksi; e. Menyelia pelaksanaan tgas Kepala Seksi dalam rangka penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati;

13 13 f. Mengatr teknis operasional dan teknis administrasi serta strategi penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati; g. Mengatr pelaksanaan persidangan tindak pidana ringan pelanggar Peratran Daerah di Satan Polisi Pamong Praja dan/ a ta sidang di tempat; h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam rangka penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati dengan aparat TNI/POLRI, PPNS, dan instansi terkait; 1. Meneliti konsep, memaraf dan/ ata menandatangani srat serta naskah dinas sesai dengan kewenangan; j. Mengevalasi pelaksaaan program, kegiatan, dan anggaran Bidang Penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati; k. Mengevalasi dan menganalisa pennasalahan pelaksanaan program dan kegiatan serta memberikan solsi; 1. Melaporkan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran kepada pimpinan serta menyiapkan bahan laporan berkala antara lain laporan Penegakan Peratran Daerah, dan kerjasama/koordinasi dengan instansi/ lembaga terkait; m. Melaksanakan tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. Pasal10 ( 1) Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan dan mengolah data, menysn fonnasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan hasil kegiatan pembinaan, pengawasan dan penylhan. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Seksi mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan slan rencana kerja dan anggaran Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan; b. Pelaksanaan kegiatan penylhan, pengarahan dan pembinaan dan/ a ta sosialisasi kepada masyarakat, aparatr dan/ ata badan hkm; c. Pelaksanaan pengawasan terhadap masyarakat, aparatr dan/ ata badan hkm dalam rangka penegakan Peratran Daerah dan Peratran Bpati; d. Pelaksanaan penindakan preventif non ystisial terhadap pelanggar Peratran Daerah dan Peratran Bpati; e. Pembatan laporan hasil kegiatan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan, Kepala Seksi mempnyai raian tgas sebagai berikt:. a. Merencanakan kegiatan Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan; c. Membagi tgas kepada Petgas Penylhan dan Pembinaan ntk melaksanakan penylhan, pengarahan, pembinaan ata sosialisasi Peratran Daerah dan/ ata Peratran Bpati kepada masyarakat, aparatr dan/ a ta Badan Hkm secara langsng a ta tidak langsng melali spandk, baliho, leaflet, media cetak, dan/ a ta media elektronik;

14 14 d. Membagi tgas kepada Petgas Penylhan dan Pembinaan ntk menyiapkan srat pernyataan, membat srat tegran dan srat peringatan terhadap pelanggaran Peratran Daerah dan Peratran Bpati; e. Membagi tgas kepada Petgas Penylhan dan Pembinaan ntk melakkan negosiasi dan mediasi kepada orang danjata badan hkm yang melanggar Peratran Daerah dan/ ata Peratran Bpati; f. Membagi tgas kepada Petgas Pengawasan dan Pengadan Masyarakat ntk melakkan deteksi dini dan pemetaan/ mapping obyek dan lokasi sasaran penertiban; g. Membagi tgas kepada Petgas Pengawasan dan Pengadan Masyarakat ntk menerima, mencatat, menyampaikan, dan menginformasikan tindak lanjt pengadan; h. Melaporkan anggota masyarakat dan/ a ta badan hkm yang melanggar Peratran Daerah dan/ ata Peratran Bpati kepada PPNS apabila mengingkari srat tegran; 1. Membimbing staf dalam melaksanakan kegiatan Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan; j. Memeriksa hasil pelaksanaan tgas staf; k. Menyelia pelaksanaan tgas staf agar melaksanakan tgas secara efisien dan efektif; 1. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan pelaksanaan tgas pembinaan, pengawasan, dan penylhan Peratran Daerah dan Peratran Bpati; m. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan konsep laporan pelaksanaan kegiatan; n. Menysn formasi perkembangan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penylhan Peratran Daerah dan Peratran Bpati; o. Mengevalasi hasil kegiatan pembinaan, pengawasan, dan penylhan serta menganalisa permasalahannya; p. Memaraf konsep srat dan/ ata naskah dinas sesai kewenangan; q. Membat laporan hasil kegiatan pembinaan, pengawasan, dan penylhan Peratran Daerah dan Peratran Bi.tpati serta menyiapkan bahan laporan penegakan Peratran Daerah dan kerjasama/koordinasi dengan instansi/lembaga terkait; r. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penylhan dibant oleh : a. Petgas Penylhan dan Pembinaan; b. Petgas Pengawasan dan Pengadan Masyarakat. Pasal11 (1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplka:n dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan hasil kegiatan penindakan ystisial oleh PPNS. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Seksi mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan slan rencana kerja dan anggaran Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;

15 15 b. Pelaksanaan fasilitasi penyelidikan, penyidikan, pemeriksaan dan pemanggilan yang dilakkan oleh PPNS dalam rangka penindakan ystisial; c. Pembatan laporan basil kegiatan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, Kepala Seksi mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merecanakan kegiatan fasilitasi penyelidikan, penyidikan, pemeriksaan dan pemanggilan oleh PPNS; b. Merencanakan slan rencana kejja dan anggaran Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; c. Membagi tgas kepada PPNS ntk melakkan penindakan ystisial dengan melakkan penyelidikan, penyidikan, pemeriksaan dan pemanggilan pelanggar Peratran Daerah sesai peratran perndangndangan; d. Membagi tgas kepada Petgas Kesekretariatan PPNS dan penyimpan barang bkti ntk menyiapkan sarana prasarana persidangan tindak pidana ringan pelanggar Peratran Daerah di Satan Polisi Pamong Praja dan/ a ta sidang di tempat serta melakkan pengadministrasian dan penyimpanan barang bkti; e. Melaksanakan tgas kesekretariatan PPNS ntk membant Kepala Satan dalam rangka pembinaan PPNS di lingkngan Pemerintah Kabpaten Sidoarjo; f. Membimbing staf dalam melaksanakan tgas kesekretariatan PPNS, persiapan persidangan dan penyimpanan barang bkti; g. Memeriksa basil pelaksanaan tgas Petgas Kesekretariatan PPNS dan penyimpanan barang bkti serta PPNS; h. Menyelia pelaksanaan tgas Petgas Kesekretariatan PPNS dan penyimpanan barang bkti serta PPNS; i. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan ntk penysnan konsep laporan pelaksanaan kegiatan; j. Menysn formasi perkembangan pelaksanaan penindakan ystisial; k. Mengevalasi basil kegiatan kesekretariatan PPNS, pelaksanaan persidangan serta memonitor perkembangan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan yang dilakkan oleh PPNS; l. Memaraf konsep srat dan/ a ta naskah dinas sesai kewenangan; m. Membat laporan hasil kegiatan penegakan Peratran Daerah dan keijasama/koordinasi dengan instansi/lembaga terkait; n. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dibant oleh : a. PPNS; b. Petgas Kesekretariatan PPNS dan penyimpanan barang bkti. Bagian Keempat Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat Pasal12 (1) Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempnyai tgas pokok merencanakan operasional, membagi tgas, memberi petnjk, menyelia, mengatr, melaksanakan, mengevalasi, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan operasi penertiban dan pengamanan dalam rangka ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat.

16 16 (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Bidang mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan rencana kerja dan anggaran serta kegiatan operasi penertiban dan pengamanan; b. Pelaksanaan operasi penertiban pelanggaran ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat; c. Penanganan njk rasa dan kershan massa; d. Pengamanan dan pengawalan pejabat dan orang-orang penting; e. Pengamanan tempat-tempat penting; f. Pelaksanaan monitoring, evalasi dan pelaporan program dan kegiatan Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat, Kepala Bidang mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan operasional kegiatan operasi penertiban dan pengamanan; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat; c. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian ntk melakkan operasi tertib tata rang, tertib jalan, tertib angktan jalan dan sngai, tertib jalr hija, taman, dan tempat mm, tertib sngai, salran, kolam, dan pinggir pantai, tertib lingkngan, tertib tempat saha dan saha tertent, tertib bangnan, tertib sosial, tertib kesehatan, tertib tempat hibran dan keramaian, tertib peran serta masyarakat; d. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian ntk melakkan paya pengendalian kondisi ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat dengan patroli wilayah; e. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Pengamanan ntk melakkan pengawalan dan pengamanan Bpati, Wakil Bpati, pejabat penting dan orang-orang penting; f. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Pengamanan ntk melakkan pengamanan terhadap Rmah Dinas Bpati dan Rmah Dinas Wakil Bpati, Kantor Bpati, Gedng DPRD dan aset-aset penting lainnya; g. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Pengamanan ntk melakkan pengamanan pacara dan acara penting; h. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Pengamanan ntk melakkan penanganan njk rasa dan kershan massa; i. Memberi petnjk teknis operasional kegiatan penertiban dan pengamanan kepada Kepala Seksi; j. Menyelia pelaksanaan tgas Kepala Seksi dalam rangka penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat; k. Mengatr teknis operasional dan teknis administrasi serta strategi penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat; 1. Melakkan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat dengan TNI/POLRI, PPNS dan/ ata. instansi terkait; m. Meneliti konsep, memaraf dan/ ata menandatangani srat serta naskah dinas sesai kewenangan; n. Mengevalasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Bidang Ketertiban Umm dan Ketenteraman Masyarakat; o. Mengevalasi dan menganalisa permasalahan pelaksanaan program dan kegiatan serta. memberikan solsi;

17 17 p. Melaporkan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran kepada pimpinan serta menyiapkan bahan laporan berkala antara lain laporan kegiatan ketenteraman dan ketertiban mm, pengamanan, serta kerjasama/koordinasi dengan instansiflembaga terkait; q. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. Pasal13 U' (1) Seksi Operasi dan Pengendalian dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan basil kegiatan operasi penertiban dan pengendalian. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Seksi mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan slan rencana keija dan anggaran Seksi Operasi dan Pengendalian; b. Penysnan rencana operasi penertiban pelanggaran ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat; c. Pelaksanaan kegiatan operasi dan pengendalian dalam rangka penyelenggaraan ketertiban mm dan ketenteraman masyarakat; d. Penysnan laporan pelaksanaan kegiatan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Seksi Operasi dan Pengendalian, Kepala Seksi mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan kegiatan operasi penertiban dan pengendalian; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Seksi Operasi dan Pengendalian; c. Membagi tgas kepada koordinator lapangan dan paskan ketertiban mm ntk melaksanakan operasi dan pengendalian tertib tata rang, tertib jalan, tertib angktan jalan dan sngai, tertib jalr hija, taman, dan tempat mm, tertib sngai, salran, kolam, dan pinggir pantai, tertib lingkngan, tertib tempat saha dan saha tertent, tertib bangnan, tertib sosial, tertib kesehatan, tertib tempat hibran dan keramaian, serta tertib peran serta masyarakat; d. Membagi tgas kepada koordinator lapangan dan paskan ntk melaksanakan patroli wilayah di tempat ata lokasi rawan, antar batas wilayah dan tempat keramaian ata hibran; e. Membagi tgas kepada koordinator lapangan ntk mengerahkan paskan dalam penanganan njk rasa dan kershan massa, pacara dan acara penting; f. Membagi tgas kepada koordinator lapangan ntk mengkoordinir paskan dalam operasi penertiban dan patroli wilayah; g. Membagi tgas kepada koordinator lapangan ntk menyampaikan ata membacakan srat perintah penertiban; h. Membagi tgas kepada paskan ntk menyiapkan perlengkapan dan peralatan operasi penertiban dan patroli wilayah melipti perlengkapan dan peralatan perorangan, P3K, kendaraan operasional, peralatan operasi dan peralatan lainnya; i. Membagi tgas kepada paskan ntk menertibkan, membongkar, mengambil, menghentikan, menegr, mentpfmenyegel, dan/ata memasang tanda atas sbyek, obyek dan/ ata m~dia yang ditertibkan;

18 18 j. Membagi tgas kepada stafpengolah data ntk membat srat perintah tgas, srat bantan personil, menyiapkan dkngan logistik penertiban, mendokmentasikan kegiatan penertiban, menghimpn bahan dan data serta membat laporan kegiatan; k. Membimbing koordinator lapangan dan paskan dalam rangka mengendalikan kegiatan operasi penertiban dan patroli wilayah; 1. Membimbing koordinator lapangan dan paskan cara bertindak teknis dan taktis pada pelaksanaan operasi penertiban dan patroli wilayah; m. Membimbing staf pengolah data dalam rangka tertib administrasi, penyiapan dkngan logistik penertiban, dokmentasi kegiatan serta menghimpn data dan membat laporan kegiatan; n. Memeriksa basil pelaksanaan tgas koordinator lapangan, paskan dan pengolah data; o. Menyelia pelaksanaan tgas koordinator lapangan, paskan dan pengolah data agar melaksanakan tgas secara efisien dan efektif; p. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan konsep laporan pelaksanaan kegiatan operasi pengertiban; q. Menysn formasi perkembangan pelaksanaan operasi penertiban dan pengendalian; r. Mengevalasi hasil kegiatan operasi penertiban serta menganalisa permasalahan; s. Memaraf konsep srat dan/ ata naskah dinas sesai kewenangan; t. Membat laporan hasil kegiatan operasi penertiban serta menyiapkan bahan laporan berkala antara lain laporan kegiatan ketenteraman dan ketertiban mm, serta ketjasamajkoordinasi dengan instansi/lembaga terkait;. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian dibant oleh : a. Koordinator Lapangan; b. Paskan Ketertiban Umm; c. Pengolah Data. Pasal14 (1) Seksi Pengamanan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat laporan basil kegiatan pengamanan. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Seksi mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan slan rencana ketja dan anggaran serta rencana kegiatan pengamanan Seksi Pengamanan; b. Penanganan njk rasa dan kershan massa; c. Pengamanan dan pengawalan pejabat dan orang penting; d. Pengamanan tempat-tempat penting; e. Pembatan laporan hasil kegiatan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Seksi Pengamanan, Kepala Seksi mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan kegiatan pengamanan Seksi Pengamanan; b. Merencanakan slan rencana ketja dan anggaran Seksi Pengamanan;

19 19 c. Membagi tgas kepada petgas pengamanan ntk melakkan pengamanan/penjagaan di rmah dinas Bpati/Wakil Bpati, Kantor Bpati, Gedng DPRD, dan aset penting lainnya; d. Membagi tgas kepada petgas pengamanan ntk melakkan pengamanan lokasi knjngan kerja Bpati/Wakil Bpati, tam VIP, pacara dan acara penting; e. Membagi tgas kepada petgas pengamanan ntk melakkan pengawalan Bpati/Wakil Bpati dan pejabatforang penting lainnya ke lokasi knjngan kerja; f. Membagi tgas kepada petgas pengamanan ntk melakkan pengamanan paskan dan/ata pihak yang memprovokasi pada operasi penertiban, patroli wilayah, pengamanan njk rasa dan kershan mass a; g. Membagi tgas kepada staf pengolah data ntk membat srat perintah tgas (SPf), srat bantan personil, menyiapkan dkngan logistik, menyiapkan peralatan dan perlengkapan pengamanan, membat penjadwalan piket pengamanan/ penjagaan, mengolah data basil kegiatan pengamanan, mendokmentasikan kegiatan pengamanan, dan membat laporan pelaksanaan kegiatan pengamanan; h. Melaksanakan penanganan njk rasa dan kershan massa; i. Membimbing petgas pengamanan cara bertindak teknis dan taktis dalam kegiatan pengamanan, penanganan njk rasa dan kershan mas sa; j. Membimbing petgas pengamanan dalam rangka mengendalikan kegiatan pengamanan; k. Memeriksa basil pelaksanaan tgas petgas pengamanan dan pengolah data; 1. Menyelia pelaksanaan tgas Petgas Pengamanan dan pengolah data agar melaksanakan tgas secara efisien dan efektif; m. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan ntk penysnan rencana pengamanan, penanganan njk rasa dan kershan massa; n. Mengmplkan dan mengolah data sebagai bahan penysnan konsep laporan pelaksanaan kegiatan pengamanan; v. Menysn formasi perkembangan pelaksanaan kegiatan pengamanan; w. Mengevalasi basil kegiatan pengamanan serta menganalisa permasalahan; x. Memaraf konsep srat dan/ ata naskah dinas sesai kewenangan; r. Membat laporan basil kegiatan pengamanan serta laporan kerjasama/koordinasi dengan instansi/ lembaga terkait; s. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. (4) Dalam melaksanakan tgas sebagaimana dimaksd pada ayat (3), Kepala Seksi Pengamanan dibant oleh : a. Petgas Pengamanan; b. Pengolah Data. Bagian Kelima Bidang Perlindngan Masyarakat Pasall5 (1) Bidang Perlindngan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempnyai tgas pokok merencanakan operasional, membagi tgas, memberi petnjk, menyelia, mengatr, melaksanakan, mengevalasi, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat.

20 20 (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Bidang mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan rencana kerja dan anggaran serta rencana kegiatan pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; b. Pelaksanaan pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; c. Pelaksanaan kebijakan dan fasilitasi serta evalasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan; d. Pelaksanaan monitoring, evalasi dan pelaporan program dan kegiatan Bidang Perlindngan Masyarakat. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Bidang Perlindngan Masyarakat, Kepala Bidang mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan operasional kegiatan pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; b. Merencanakan slan rencana kerja dan anggaran Bidang Perlindngan Masyarakat; c. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Satan Linmas dalam pelaksanaan pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat di pedesaan dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, penyelamatan dan pertolongan korban bencana dan pengngsi, pembantan terhadap paya pemlihan, rehabilitasi dan rekonstrksi; d. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Satan Linmas dalam pelaksanaan pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat di pedesaan dalam rangka pembantan kepada Pemerintah Daerah dalam pemlihan keamanan dan ketertiban masyarakat, pembantan kepada TNI dalam paya pertahanan negara dan pembantan kegiatan sosial kemasyarakat; e. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Satan L~as ntk melakkan evalasi dan fasilitasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan; f. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat ntk membentk Satan Perlindngan Masyarakat dengan keanggotaan PNS dan Pegawai Honor Daerah; g. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat ntk membentk Satan Perlindngan Masyarakat pada obyek vital BUMN/BUMD; h. Membagi tgas kepada Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat ntk melakkan pembinaan operasional dan pengembangan Satan Perlindngan Masyarakat; i. Memberi petnjk teknis operasional kegiatan kepada Kepala Seksi; j. Menyelia pelaksanaan tgas Kepala Seksi dalam rangka pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; k. Mengatr teknis operasional dan teknis administrasi serta strategi pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; 1. Melakkan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pembinaan operasional, pengembangan, pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat dengan Badan Penangglangan Bencana Daerah, TNI/POLRI, BUMN/BUMD, Kecamatan, Desa/Kelrahan, serta lembaga dan instansi terkait lainnya; m. Meneliti konsep, memaraf dan/ ata menandatangani srat serta naskah dinas sesai kewenangan;

21 21 n. Mengevalasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Bidang Perlindngan Masyarakat; o. Mengevalasi dan menganalisa pennasalahan pelaksanaan program dan 0 kegiatan serta memberikan solsi; p. Membat laporan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran kepada pimpinan serta menyiapkan bahan laporan berkala antara lain laporan peristiwa bencana/ peristiwa lainnya serta laporan keijasama/ koordinasi dengan instansi/lembaga terkait; q. Melaksanakan tgas-tgas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesai bidang tgas. Pasal16 U U (1) Seksi Satan Linmas dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempnyai tgas pokok merencanakan kegiatan, membagi tgas, membimbing, memeriksa, menyelia, mengmplkan dan mengolah data, menysn formasi perkembangan, mengevalasi dan membat ls:poran hasil kegiatan pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat. (2) Untk melaksanakan tgas pokok sebagaimana dimaksd pada ayat (1), Kepala Seksi mempnyai fngsi sebagai berikt: a. Penysnan slan rencana keija dan anggaran serta rencana kegiatan pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; b. Pelaksanaan pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; c. Pelaksanaan evalasi dan fasilitasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan; d. Penysnan laporan pelaksanaan kegiatan. (3) Dalam melaksanakan tgas pokok dan fngsi Seksi Satan Linmas, Kepala Seksi mempnyai rincian tgas sebagai berikt: a. Merencanakan kegiatan pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat; b. Merencanakan slan rencana keija dan anggaran Seksi Satan Linmas; c. Membagi tgas kepada staf koordinator lapangan Satlinmas ntk mengkoordinir pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat di pedesaan dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, penyelamatan dan pertolongan korban bencana dan pengngsi, pembantan terhadap paya pemlihan, rehabilitasi dan rekonstrksi; d. Membagi tgas kepada staf koordinator lapangan Satlinmas ntk mengkoordinir pengerahan dan pengendalian Satan Perlindngan Masyarakat di pedesaan dalam rangka pembantan kepada Pemerintah Daerah dalam pemlihan keamanan dan ketertiban masyarakat, pembantan kepada TNI dalam paya pertahanan negara dan 0 pembantan kegiatan sosial kemasyarakat; e. Membagi tgas kepada staf pengolah data membat srat/naskah dinas, menghimpn bahan dan data ntk evalasi dan fasilitasi pelaksanaan informasi dan kesiagaan, menyiapkan dkngan logistik, peralatan dan perlengkapan, mendokmentasikan kegiatan, membat laporan peristiwa bencana/ peristiwa lainnya serta laporan keijasama/koordinasi dengan instansi/lembaga terkait;

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, v Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH ;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

a. bahwa Pcraturan Bupati Sicloarjo Nomor 58 Tahun

a. bahwa Pcraturan Bupati Sicloarjo Nomor 58 Tahun ,. f I t J BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATl

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA'' KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO, BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 0 TAHUN 2O1s TENTANG LAPORAN HARTA KEI(AYAAN BAGI PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH I(ABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN ^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN.

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, - 1 - PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : PENGADMINISTRASI PERSURATAN 2. TUGAS : Melakukan administrasi surat masuk dan surat keluar, menyampaikan disposisi pimpinan kepada pihak terkait. 3. FUNGSI : a. Menerima, mencatat dan meregister

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN SALINAN BUPATI KATINGAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 28 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 28 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 28 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SfDOARJO, Menimbang MengingaL

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS 2. TUGAS : Mengelola administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 Qeqno Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 91 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI TAPIN,

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG _ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN SATUAN POLISI

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN CILACAP DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011 WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 15 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SATUAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 78 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI TERENDAH PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KENDAL DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. MOEWARDI

DAFTAR INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. MOEWARDI RINGKASAN ISI 1 Informasi tentang Profil Badan Pblik 2 Ringkasan informasi tentang program dan/ata kegiatan yang sedang dijalankan dalam lingkp badan pblik 3 Ringkasan informasi tentang kinerja dalam lingkp

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA UTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA 1 GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : 31 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1401 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATU

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 30 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA CIMAHI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK Satuan Polisi Pamong

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... iv. IKHTISAR EKSEKUTIF... v

KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... iv. IKHTISAR EKSEKUTIF... v Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, maka perlu untuk membuat laporan hasil kinerja, hal tersebut didasari oleh Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ((DELTA TIRTA" KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS

TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP 1. Menegakan Peraturan Daerah 2. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 3. Serta perlindungan masyarakat Uraian Tugas Kepala

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI SATPOL PP DAN DAMKAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 136,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KETERTIBAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum.

BAB I PENDAHULUAN Umum. 1.1. Umum. BAB I PENDAHULUAN Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan yang berlandaskan falsafah Negara yang berdasarkan Pancasila Ung-Ung Dasar 1945. Sebagai negara kesatuan Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 41 TAHUN 2005 TENTANG : URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN - WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN CIREBON DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA

BUPATI KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA BUPATI KONAWE UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 8 2011 SERI. D PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. 1. Camat Camat mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, ekonomi pembangunan, sosial dan kesejahteraan, dan pemberdayaan masyarakat di Wilayah Kecamatan. Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci