BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi

1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERJMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUP/\TEN STDO/\RJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat bahwa dalam rangka penyemprnaan sistem penerirnaan peserta didik bar (PPDB) agar dapat lebih mcningkatkan rnt pendidikan dan srnber daya rnansia sesai dengan kornpetensi yang ditetapkan secara nasional serta sehbngan dengan adanya perbahan sistem penilaian Ujian Sekolah (US) pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Lar Biasa (SDLB), perl rnenetapkan Peratran Bpati tentang Perbahan atas Peratran Bpati Sidoarjo Nornor 20 Tahn 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Bar (PPDB) pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah di Lingkngan Pemerintah Kabpaten Sidoarjo; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahn 1950 tenlang Pcmbentkan Daerah-daerah Kabpaten/ Kotarnadya dalam Lingkngan Provinsi J awa Timr jncto Undang-Undang Nomor 2 Tahn 1965 tentang Perbahan Batas Wilayah Kota Praja Srabaya dan Daera h Tingkat II Srabaya (Lcmbaran Negara Repblik Indonesia Tahn 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahn 2003 tcntang Sistern Pendidikan Nasional (Lernbaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2003 Nomor 78, Tarnbahan Lernbaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahn 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Rcpblik Indonesia Tahn 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali dibah terakhir dengan Undang-Undang Nornor 12 Tahn 2008 (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2008 Nomor 59, Tarnbahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4844);

2 2 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahn 2011 tentang Pembentkan Peratran Perndang-ndangan (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 5234); 5. Peratran Pemerintah Nomor 19 Tahn 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah dibah dengan Peratran Pemerintah Nomor 32 Tahn 2013 (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 5410); 6. Peratran Pemerintah Nomor 38 Tahn 2007 tentang Pembagian Ursan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabpaten/ Kota (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4 737); 7. Peratran Pemerintah Nomor 17 Tahn 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah dibah dengan Peratran Pemerintah Nomor 66 Tahn 2010 (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahn 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 5157); 8. Peratran Daerah Kabpaten Sidoarjo Nomor 13 Tahn 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabpaten Sidoarjo (Lembaran Daerah Kabpaten Sidoarjo Tahn 2008 Nomor 3 Seri E); 9. Peratran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahn 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; 10. Peratran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahn 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan; 11. Peratran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahn 2007 tentang Standar Proses ntk Satan Pendidikan Dasar dan Menengah; 12. Peratran Menteri Pendidikan dan Kebdayaan Nomor 97 Tahn 2013 ten tang Kriteria Kellsan Peserta Didik dari Satan Pendidikan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/ Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional; 13. Peratrari Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahn 2014 tentang Pembentkan Prodk Hkm Daerah; ME MUTUS KA N: Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERfMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO.

3 .. 3 Pasall Beberapa ketentan dalam Peratran Bpati Sidoarjo Nomor 20 Tahn 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Bar (PPDB) pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah di Lingkngan Pemerintah Kabpaten Sidoarjo (Berita Daerah Kabpaten Sidoarjo Tahn 2013 Nomor 20), dibah sebagai berikt: 1. Diantara angka 7 dan angka 8 Pasal 1 disisipkan 1 (sat) angka yait angka 7Ayang berbnyi sebagai berikt: Pasa11 7 A. Ujian Sekolah adalah kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik secara institsional yang dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan di Sekolah Dasar I Madrasah lbtidaiyah (SD I Ml) dan Sekolah Dasar Lar Biasa (SDLB) bagi negeri mapn swasta dalam lingkngan pembinaan Dinas Pendidikan Kabpaten Sidoarjo dan Kantor Kementerian Agama Kabpaten Sidoarjo. 2. Pasal 2 ditambah 1 (sat) angka yait angka 3 sehingga Pasal 2 berbnyi sebagai berikt: Pasal2 Rang lingkp Peratran Bpati ini adalah Penerimaan Peserta Didik Bar (PPDB) pada sekolah di Lingkngan Pemerin tah Kabpaten Sidoarjo, melipti: 1. Penerimaan Peserta Didik Bar (PPDB) di Taman Kanak-kanak; 2. Penerimaan Peserta Didik Bar (PPDB) di Sekolah yang tidak Menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS); dan 3. Penerimaan Peserta Didik Bar (PPDB) di Sekolah yang menyelenggarakan Pendidikan Inklsi. 3. Pasal6 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasa16 (1) Penerimaan peserta didik yang berdomisili di lar wilayah Kabpaten Sidoarjo dibatasi maksimal 10 % (seplh persen) dari kota penerimaan peserta didik ntk masing-masing satan pendidikan. (2) Penerimaan peserta didik yang berdomisili di lar wilayah Kabpaten Sidoarjo ntk Pendidikan Inklsi dibatasi maksimal 1 % (sat persen) dari pag peserta didik berkebthan khss, dengan tetap memenhi persyaratan sebelmnya.

4 I Pasal 7 ditambah 1 (sat) ayat yait ayat (10) sehingga Pasal 7 ayat (10) berbnyi sebagai berikt: Pasal 7 ( 1 0) Persyaratan eaton peserta didik Pendidikan Inklsi adalah: a. telah tamat dan lls pendidikan sebelmnya, memiliki Ijazah/ SITB dan SKL a ta SKHU; b. bersia setinggi-tingginya 18 (delapan belas) tahn ntk jenjang SMP dan 21 (da plh sat) tahn ntk jenjang SMA/ SMK, pada awal tahn pelajaran bar; c. ada assesment/ rekomendasi dari sekolah inklsi sebelmnya dan/ ata assesment/ rekomendasi dari Poli Psikologi terakreditasi. 5. Diantara Pasal 7 dan Pasa18 disisipkan 1 (sat) Pasal yait Pasal 7A sehingga Pasal 7 A berbnyi sebagai berikt : U Pasal7A Dalam penerimaan peserta didik TK, tidak dibenarkan adanya tes baca, tlis dan berhitng (calistng). 6. Pasal 8 ayat (1) dibah dan ditambah 1 (sat) ayat yait ayat (10) sehingga Pasal8 berbnyi sebagai berikt: Pasa18 (1) Jmlah peserta didik pada TK dalam sat rombongan belajar per kelas maksimm 20 (da plh) siswa. (2) Jmlah peserta didik pada TKLB dalam sat rombongan belajar per kelas maksimal 5 (lima) siswa. (3) Jmlah peserta didik pada SD dalam setiap rombongan belajar per kelas maksimal 36 (tiga plh enam) siswa. (4) Jmlah peserta didik pada SDLB dalam setiap rombongan belajar per kelas maksimal8 (delapan) siswa. (5) Jmlah peserta didik pada SMP dalam setiap rombongan belajar per kelas maksimal 36 (tiga plh enam) siswa. (6) Jmlah peserta didik pada SMPLB dalam setiap rombongan belajar per kelas maksima18 (delapan) siswa. (7) Jmlah peserta didik pada SMA dalam setiap rombongan belajar per kelas maksimal 36 (tiga plh enam) siswa. (8) Jmlah peserta didik pada SMALB dalam setiap rombongan belajar per kelas maksima18 (delapan) siswa. (9) Jmlah peserta didik pada SMK dalam setiap rombongan belajar maksimal 36 (tiga plh enam) siswa. ( 1 0) Jmlah peserta didik pada sekolah inklsi (SMP I SMA/ SMK dalam setiap rombongan belajar maksimal 3 (tiga) siswa, dengan ketentan ntk jenis ketnaan disesaikan dengan kesiapan sekolah, maksimal 2 (da) jenis ketnaan per siswa. 7. Pasal10 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasal10 (1) Teknis dan persyaratan pendaftaran calon peserta dirlik kelas VII SMP Negeri adalah sebagai berikt: a. teknis pendaftaran :

5 5 1. pengmman pendaftaran melali internet ata sekolah tempat mendaftar; 2. Calon peserta didik mendaftar di SMP Negeri terdekat dan tidak dipngt biaya; 3. Calon peserta didik dapat melakkan proses pendaftaran pemilihan sekolah dengan melengkapi persyaratan pendaftaran; b. persyaratan pendaftaran adalah dengan cara melengkapi data isian formlir pendaftaran. (2) Pendaftaran calon peserta didik kelas VII SMPLB dilakkan langsng di SMPLB yang ditj dengan : a. menyerahkan srat keterangan hasil jian nasional (SKHUN); b. menyerahkan fotocopy ijasah yang telah dilegalisir 1 (sat) lembar; c. melengkapi data isian formlir pendaftaran. 8. Pasal 11 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt : Pasal 11 (1) Pendaftaran calon peserta didik kelas VII SMP Negeri, bebas memilih dan menentkan rtan sekolah yang diinginkan dengan ketentan maksimal pilihan adalah 2 (da) sekolah dari SMP Negeri bkan penyelenggara Sis tern Kredit Semester (SKS). (2) Pendaftaran calon peserta didik hanya dilakkan sekali setelah it tinggal menngg pengmman dan tidak ada pencabtan, perbahan dan penggantian pilihan sekolah. (3) Pendaftaran calon peserta didik dapat dilakkan di SMP Negeri yang terdekat. 9. Pasal13 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasal13 (1) Teknis dan persyaratan pendaftaran calon peserta didik kelas X SMA Negeri adalah: a. Teknis pendaftaran : 1. pengmman pendaftaran melali internet ata sekolah tempat mendaftar; 2. Calon peserta didik mendaftar di SMA Negeri terdekat dan tidak dipngt biaya; 3. Calon peserta didik dapat melakkan proses pendaftaran pemilihan sekolah dengan melengkapi persyaratan pendaftaran; b. Persyaratan pendaftaran adalah dengan cara melengkapi data isian formlir pendaftaran. (2) Pendaftaran calon peserta didik kelas X SMALB dilakkan langsng di SMALB yang ditj dengan : 1. menyerahkan srat keterangan hasil jian nasional (SKHUN); 2. menyerahkan fotocopy ijasah yang telah dilegalisir 1 (sat) lembar; 3. melengkapi data isian formlir pendaftaran.

6 6 10. Pasal 14 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasal14 (1) Pendaftaran calon peserta didik kelas X SMA Negeri, bebas memilih dan menentkan rtan sekolah yang diinginkan dengan ketentan maksimal pilihan adalah 2 (da) sekolah dari SMA Negeri bkan penyelenggara Sistem Kredit Semester (SKS). (2) Pendaftaran calon peserta didik hanya dilakkan sekali setelah it tinggal menngg pengmman dan tidak ada pencabtan pendaftaran, perbahan dan penggantian pilihan sekolah. (3) Pendaftaran calon peserta didik dapat dilakkan di SMA Negeri yang terdekat. 11. Pasal 16 hrf b dibah sehingga Pasal 16 berbnyi sebagai berikt : U Pasal16 Teknis dan persyaratan pendaftaran calon peserta didik kelas X SMK Negeri adalah sebagai berikt: a. Teknis pendaftaran : 1. Pengmman pendaftaran melali internet ata sekolah tempat mendaftar; 2. Calon peserta didik mendaftar di SMK Negeri terdekat dan tidak dipngt biaya; 3. Mengikti tes minat bakat dan tes khss kompetensi keahlian dengan biaya mandiri; 4. Calon peserta didik dapat melakkan proses pendaftaran pemilihan kompetensi keahlian dengan melengkapi persyaratan pendaftaran; b. Persyaratan pendaftaran adalah dengan cara melengkapi data isian formlir pendaftaran. 12. Pasal20 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasal20 (1) Pola seleksi calon peserta didik kelas VII SMP Negeri sebagaimana dimaksd dalam Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12 akan dimmkan dalam da tahap dengan penjelasan sebagai berikt: a. pengmman tahap kesat memat pengisian peserta didik yang diterima sesai dengan pag sekolah; b. Pengmman tahap keda adalah dalam rangka pengisian pag kosong yang ditinggalkan oleh peserta didik yang tidak daftar lang pada pengmman tahap kesat; c. jika sampai pengmman tahap keda masih ada kekosongan pag karena peserta didik yang diterima tidak daftar lang, maka pag kosong diberikan pada calon peserta didik yang benlomisili di wilayah sekolah/ desa dengan ketentan bahwa calon peserta didik memilih di sekolah it dan dibktikan dengan srat keterangan tempat tinggal resmi dan sah dari pejabat yang berwenang dengan mempcrhatikan sejarah pendirian sekolah.

7 7 (2) Pola seleksi prestasi Akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 5 ayat (4) ntk calon peserta didik kelas VII SMP Negeri adalah pola seleksi yang didasarkan penelsran kemampan akademik berjenjang secara perseorangan dan/ ata bereg (Tim Inti) yang diperoleh peserta didik pada saat kelas IV, V a ta kelas VI SD sederajat dengan jara I tingkat Kabpaten, Jara I, II tingkat Provinsi, dan Jara I, II, III tingkat Nasional/ lntemasional. (3) Pola seleksi prestasi non Akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 5 ayat (4) ntk calon peserta didik kelas VII SMP Negeri adalah pola seleksi yang didasarkan penelsran kemampan non akademik berjenjang secara perorangan dan/ ata bereg (Tim Inti) Jara I tingkat Kabpaten, Jara I, II tingkat Provinsi, dan Jara I, II, III tingkat Nasional/ Intemasional. 13. Pasal21 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasal21 (1) Pola seleksi calon peserta didik kelas X SMA Negeri sebagaimana dimaksd dalam Pasal13, Pasal14 dan Pasal 15 akan dimmkan dalam da tahap dengan penjelasan sebagai berikt : a. pengmman tahap kesat memat pengisian pt::::;t::rta didik yang diterima sesai dengan pag sekolah; b. pengmman tahap keda adalah dalam rangka pengisian pag kosong yang ditinggalkan oleh peserta didik yang tidak daftar lang pada pengmman tahap kesat; c. tata cara seleksi pengmman tahap keda adalah dengan memilih data peserta didik yang belm diterima pada pengmman tahap pertama dengan atran main sebagaimana dimaksd dalam Pasal 13, Pasall4 dan Pasa115; d. jika sampai pengmman tahap keda masih ada kekosongan pag karena peserta didik yang diterima tidak daftar lang, maka pag kosong diberikan pada calon peserta didik yang berdomisili di wilayah sekolah/ desa dengan ketentan bahwa calon peserta didik memilih di sekolah it dan dibktikan dengan srat keterangan tempat tinggal resmi dan sah dari pejabat yang berwenang dengan memperhatikan sejarah pendirian sekolah. (2) Pola seleksi prestasi Akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 5 ayat (4) ntk calon peserta didik kelas X SMA Negeri adalah pola seleksi yang didasarkan penelsran kemampan akademik berjenjang secara perorangan dan/ ata bereg (Tim Inti) yang diperoleh peserta didik pada saat kelas VII, VIII, ata IX SMP sederajat dengan Jara I tingkat Kabpaten, Jara I, II tingkat Provinsi, dan Jara I, II, III tingkat Nasional/ Internasional. (3) Pola seleksi prestasi non Akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 5 ayat (4) ntk calon peserta didik kelas X SMA Negeri adalah pola seleksi yang didasarkan penelsran kemampan non akademik berjenjang secara perorangan dan/ ata bereg (Tim Inti) yang diperoleh peserta didik

8 8 pada saat kelas VII, VIII, ata IX SMP sederajat dengan Jara I tingkat Kabpaten, Jara I, II tingkat Provinsi, dan Jara I, II, III tingkat Nasional/ Intemasional. 14. Pasal22 dibah sehingga berbnyi sebagai berikt: Pasal22 (1) Pola seleksi calon peserta didik kelas X SMK Negeri sebagaimana dimaksd dalam Pasal 16, Pasal 17 dan Pasal 18 akan dimmkan dalam da tahap dengan penjelasan sebagai berikt : a. pengmman tahap kesat memat pengisian peserta didik yang diterima sesai dengan pag sekolah; b. Pengmman tahap keda adalah dalam rangka pengisian pag kosong yang ditinggalkan oleh peserta didik yang tidak daftar lang pada pengmman tahap kesat; c. Tata cara seleksi pengmman tahap keda adalah dengan memilih data peserta didik yang belm diterima pada pengmman tahap pertama dengan atran main sebagaimana dimaksd dalam Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 18; d. Jika sampai pengmman tahap keda masih ada kekosongan pag karena calon peserta didik yang diterima tidak daftar lang, maka pag kosong diberikan pada calon peserta didik yang berdomisili di wilayah sekolah/ desa dengan ketentan bahwa calon peserta didik memilih di sekolah it dan dibktikan dengan srat keterangan tempat tinggal resmi dan sah dari pejabat yang berwenang dengan memperhatikan sejarah pendirian sekolah. (2) Pola seleksi calon peserta didik kelas X SMK Negeri dilakkan ntk mendapatkan kesesaian kemampan dan minat siswa dengan kompetensi keahlian yang dipilih dengan menggnakan kriteria yang ditetapkan sekolah bersama majelis sekolah dan institisi pasangan/ asosiasi profesi dengan rincian sebagaimana dimaksd dalam Pasal 16, Pasal 17 dan Pasal 18. (3) Pola seleksi prestasi Akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 5 ayat (4) ntk calon peserta didik kelas X SMK Negeri adalah pola seleksi yang didasarkan penelsran kemampan akademik peserta didik secara perorangan dan/ ata bereg (Tim Inti) yang diperoleh peserta didik pada saat kelas VII, VIII, ata IX SMP sederajat dengan jara 1 tingkat Kabpaten, Jara I, II tingkat Provinsi, dan Jara I, II, III tingkat Nasional/ Internasional. (4) Pola seleksi prestasi non Akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 4 ayat (4) ntk calon peserta didik kelas X SMK Negeri adalah pola seleksi yang didasarkan penelsran kemampan non akademik berjenjang secara perorangan dan/ ata bereg (Tim Inti) yang diperoleh peserta didik pada saat kelas VII, VIII, ata IX SMP sederajat dengan Jara I tingkat Kabpaten, Jara I, II tingkat Provinsi, dan Jara I, II, III tingkat Nasional/ Internasional.

9 9 15. Pasa123 ayat (2) dibah sehingga Pasa123 berbnyi sebagai berikt: Pasa123 (1) Penyelenggaraan kejaraan prestasi akademik sebagaimana dimaksd dalam Pasal 20 ayat (2), Pasal 21 ayat (2) dan Pasal 22 ayat (3) adalah Dinas Pendidikan Kabpaten Sidoarjo, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timr, Kementerian Pendidikan Nasional, ata Kantor Kementerian Agama Kabpaten Sidoarjo dan lembaga-lembaga lain yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabpaten Sidoarjo. (2) Penyelenggara kejaraan prestasi non akademik berjenjang sebagaimana dimaksd dalam Pasal 20 ayat (3), Pasal 21 ayat (3) dan Pasal 22 ayat (4) adalah Dinas Pendidikan Kabpaten Sidoarjo, ata Kantor Kementerian Agama Kabpaten Sidoarjo, KONI (PORKAB Sidoarjo, PORPROV Jawa Timr, dan PON), CABOR (Kejrkab, Kejrprov, dan Kejmas), Dewan Kesenian, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timr, Pemerintah Kabpaten Sidoarjo dan Gerakan Pramka Kwartir Cabang sampai dengan Kwartir Nasional serta Lembaga-lembaga lain yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabpaten Sidoarjo. 16. Pasal25 ayat (6) dihaps sehingga Pasal25 berbnyi sebagai berikt: Pasal25 (1) Perpindahan peserta didik antar sekolah dalam sat kabpaten, antar kabpaten/ kota dalam sat provinsi ata antar provinsi dilaksanakan atas dasar srat kesediaan menerima dari sekolah yang ditj dengan persetjan oleh Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabpaten Sidoarjo/ Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timr/ Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timr sesai kewenangannya. (2) Perpindahan peserta didik dari sekolah Indonesia di lar negeri dilaksanakan atas dasar srat kesediaan menerima dari sekolah yang ditj dan dilengkapi rekomendasi dari Direktr Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kementerian Agama Kabpaten/ Kota/ Provinsi sesat dengan kewenangannya. (3) Perpindahan peserta didik dari sistem pendidikan asing ke sistem pendidikan nasional dapat dilakkan setelah mendapat persetjan Direktr Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional. (4) Perpindahan peserta didik hanya dapat dilakkan dari kelas, jenjang dan peringkat akreditasi yang sama dan disetji oleh Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabpaten Sidoarjo. (5) Perpindahan peserta didik kelas VII dan X, hanya dapat dilakkan setelah memiliki raport semester 1 (sat) dan disetji oleh Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabpaten Sidoarjo.

10 10 Pasal ll Peratran Bpati ini mlai berlak pada tanggal dindangkan. Agar setiap orang mengetahinya, memerintahkan pengndangan Peratran Bpati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabpaten Sidoarjo. Dindangkan di Sidoarjo pada tanggal ~~ "Me.i 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIDOARJO, Ditetapkan di Sidoarjo pada tanggal 20 Mei 2014 BUPATI SIDOARJO, ttd H. SATF'UL ILAH TTD VINO RUDY MUNTIAWAN BERITA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2014 NOMOR 17