STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR"

Transkripsi

1 STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan Evalasi IPAL Komnal yang ada di Kecamatan Panakkkang Makassar telah dilakkan ntk mengetahi lokasi yang cocok ntk pemabangnan IPAL Komnal dan mengevalasi IPAL Komnal yang sdah ada di Kecamatan Panakkkang Penelitian ini dilakkan dengan menggnakan metode yait : Identifikasi lokasi yang cocok ntk pembangnan IPAL Komnal dan Mengevalasi efektivitas IPAL Komnal yang sdah ada di Kecamatan Panakkkang Makassar Untk Identifikasi Pembangnan IPAL Komnal peneliti melakkan srvey langsng ke lokasi yang dianggap memenhi syarat pembangnan IPAL Komnal yang telah ditentkan Sedangkan ntk evalasi efektivitas IPAL komnal yang sdah ada ntk mendapatkan hasil setiap IPAL Komnal diambil sampel airnya yang kelar dari bak Inlet dan Otlet kemdian diji di Laboratorim Kesehatan apa sdah sesai dengan bak mt yang ditentkan oleh Peratran Pemerintah Gbernr Slawesi Selatan No 69 Tahn Total Sspended Solid (TSS) 5 mg/l, Biologycal Oxygen Demand (BOD) 75 mg/l, Chemical Oxygen Demand (COD) 5 mg/l, Minyak dan Lemak mg/l, ph 6-9 Setelah melakan pemeriksaan di Laboratorim Kesehatan terjadi penrnan kadar yang signifikan dari bak Inlet ke Otlet ntk setiap parameter yang dijikan yait ntk IPAL Kelrahan Paropo dengan parameter TSS, BOD,COD,Minyak & Lemak dan ph efektivitasnya mencapai 7,48 %, 5,9%, 6,9%, % dan 6,9% Kelrahan Sinrijala dengan efektifitas mencapai 9, %, 66,49%,,5%, %, dan,5% dan Kelrahan Tello Bar 99,7 %,7,7%, 4,46%, %, dan 6,% Meskipn mengalami penrnan yang sangat signifikan namn masih ada beberpara parameter yang masih diatas bak mt yang ditentkan oleh Peratran Pemerintah Gnernr Slawesi Selatan No69 Tahn Kata knci : Identifikasi, Evalasi, IPAL Komnal, Bak Mt, Total Sspended Solid (TSS), Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Minyak dan Lemak, ph Abstract: Stdies on the Identification and Evalation of commnal wastewater Commnal IPAL in Sb Panakkkang Makassar been condcted to determine a sitable location for the constrction of IPAL Commnal Commnal and evalate existing IPAL in District Panakkkang This research was condcted by sing two methods: Identification of sitable locations for the constrction of IPAL Commnal and evalate the effectiveness of existing commnal IPAL in District Panakkkang Makassar For identification Commnal Development IPAL researchers condcted a srvey directly to the location deemed eligible IPAL constrction Commnal predetermined As for the evalation of the effectiveness of existing commnal WWTP to get the reslts of each IPAL Commnal water samples were taken ot of the tb Inlet and Otlet then tested in the laboratory of Health what is in conformity with the qality standards set by the Governor of Soth Slawesi Government Reglation No 69 Year Total Sspended Solid (TSS) 5 mg / l, Biologycal Oxygen Demand (BOD) 75 mg / l, Chemical Oxygen Demand (COD) 5 mg / l, Oils and Fats mg / l, ph 6-9 After melakan Health Laboratory examination in a significant decline in levels of tbs Inlet to Otlet for each parameter tested is to WWTP Village Paropo with parameters of TSS, BOD, COD, ph Oil & Fats and effectiveness reaches 748%, 59%, 69%, % and 69% Kelrahan Sinrijala the effectiveness reaches 9%, 6649%, 5%, %, and 5% and Village New Tello 997%, 77%, 446%, %, and 6% Despite a significant decline bt still there beberpara parameters are still above the qality standards set by government reglation Gnernr Soth Slawesi 69 in Keywords: Identification, Evalation, Commnal IPAL, Qality Standards, Total Sspended Solid (TSS), Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Oils and Fats, p H Dosen, Jrsan Teknik Sipil, Universitas Hasanddin, Makassar 945, INDONESIA Mahasiswa, Jrsan Teknik Sipil, Universitas Hasanddin, Makassar 945, INDONESIA

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pertmbhan penddk di Indonesia yang begit cepat tertama di wilayah perkotaan memberikan dampak yang sangat seris terhadap penrnan daya dkng lingkngan Oleh karna kenaikan jmlah penddk akan meningkatkan konsmsi pemakaian air minm dan air bersih yang berdampak pada peningkatan jmlah air limbah Pembangan air limbah tanpa melali proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkngan, khssnya terjadinya pencemaran pada smber-smber air bak ntk air minm, baik air permkaan mapn air tanah Faktor tama penyebab tingginya pencemaran lingkngan dari limbah domestik dikarenakan tidak memadainya akses sanitasi pblik dan teknologi yang diterapkan Menrt Nr arif (8),jmlah masyarakat Indonesia yang belm memiliki akses sanitasi yang layak sebesar,7 % dengan persentase pencemaran air tanah perkotaan yait 7% dan air sngai 75% Permasalahan yang terjadi yait laj perkembangan pembangnan sarana pengolahan air limbah domestik secara terpsat sangat lambat hanya sekitar,5% dari total daerah pelayanan, serta teknologi pengolahan air limbah rmah tangga secara individal ata pn semi komnal tidak memadai dan krang sekali sehingga pengolahaan tidak dapat dilakkan secara maksimal Sistem pembangan air limbah yang dignakan masyarakat yakni ar limbah yang berasal dari kaks dialirkan kedalam tangki septik dan diresapkan ke dalam tanah ata di bang ke salran mm Sedangkan air limbah toilet yang berasal dari kamar mandi, mencci, dan serta bangan dapr langsng disalrkan ke drainase mm, sehingga potensi pencemaran dan dampak lingkngan yang ditimblkan akan berdampak langsng pada kehidpan dan ekosistem sekitar Kecamatan Panakkang merpakan salah sat kecamatan yang las di Kota Makassar yang memliki jmlah penddk yang ckp padat yang berpotensi menimblkan pencemaran lingkngan dari limbah domestik yang berasal dari kegiatan di dapr, mandi, mencci dan aktifitas pembangan pada toilet Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Kecamatan Panakkkang adalah Brh dan Tkang becak selebihnya tidak menent Mengingat besarnya potensi pencemaran yang akan di timblkan dari aktifitas warga yang padat serta faktor ekonomi yang di bawah rata-rata maka diperlkan perhatian pemerintah kota makassar ntk membangn Instalasi Pembangan Air Limbah (IPAL) Komnal di Kecamatan Panakkang ntk mengolah limbah yang dibang masyarakat setempat dengan menggnakan teknologi sehingga dapat mencapai bak mt yang ditetapkan agar aman dibang kelingkngan Berdasarkan latar belakang ini, penlis tertarik ntk melakkan

3 Stdi Indentifikasi Lokasi Pembangnan IPAL Komnal dan Evalasi IPAL Komnal Yang Ada Di Kecamatan Panakkang Di Makassar Rmsan Masalah Berdasarkan raian latar belakang di atas dan informasi yang diperoleh dari srvei pendahlan, maka rmsan masalahnya adalah: Bagaimana menentkan lokasi yang cocok ntk pembangnan IPAL komnal di Kecamatan Panakkang Bagaimana Karakteristik Air Limbah Yang Dihasilkan Oleh IPAL Komnal Yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar? Bagaimana pemanfaatan dan pemeliharaan IPAL komnal yang ada di Kecamatan Panakkang Maksd Dan Tjan Penelitian Tlisan ini dimaksdkan ntk mengidentifikasi lokasi pembangnan bangnan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan mengevalasi karakteristik air limbah dari IPAL yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar dengan tjan tama penlisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikt: Mengidentifikasi Lokasi Pembangnan Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar? Menganalisis efektifitas air limbah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar? Mengetahi system pemanfaatan dan pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal yang ada di Kecamatan Panakkkang Batasan Masalah Untk mendapatkan hasil pembatasan yang maksimal maka penlis perl membatasi masalah yang akan dibahas Sesai dengan tjan dari penlis tgas akhir ini, maka batasan dapat diraikan sebagai berikt: Stdi Identifikasi Lokasi Pembangnan IPAL Komnal yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar Analisis efektifitas air limbah yang mask ke IPAL Komnal yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar Sistematika Penlisan Adapn tahapan sistematika penlisan tgas akhir ini: Bab I Pendahlan Merpakan bingkai stdi ata rancangan yang akan dilakkan melipti latar belakang masalah, maksd dan tjan penelitian, rmsan masalah, tjan, manfaat, batasan masalah dan sistematika penlisan Bab II Landasan Teoritis Bab ini mengraikan tentang teori yang berhbngan dengan penelitian agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yang akan dignakan dalam menganalisis masalah Bab IIIMetodologi

4 Bab ini mengraikan tentang metode yang akan dignakan dan rencana kerja dari stdi yang akan dilakkan Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab ini mengraikan tentang hasil perhitngan serta hasil perencanaan terhadap masalah yang ada di lokasi perencanaan Bab V Kesimplan dan Saran Merpakan kesimplan dari btir-btir kesimplan hasil perhitngan dan perencanaan yang telah dilakkan Kesimplan jga disertai dengan rekomendasi saran yang ditjkan ntk perencanaan selanjtnya ata ntk penerapan hasil perencanaan di lapangan METODELOGI PENELITIAN Gambaran Umm Kecamatan Panakkang Kecamtan Panakkang merpakan salah sat dari 4 kecamatan yang ada di kota Makassar yang berbatasan dengan Kecamtan Tallo di sebelah tara, Kecamatan Tamalanrea di sebelah timr, Kecamatan Rappocini di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamtan Makassar Las wilayah dari Kecamatan Panakkang 75 Ha dan memiliki jmlah penddk yang sangat padat jmlah penddk Kecamatan Panakkang tahn berjmlah 48 jiwa ( Data Asli Badan Psat Statistik (BPS) ) Kecamtan Panakkang memiliki Kelrahan, 474 RT dan 9 RW Bagian Seksi Pemlihan Badan Lingkngan Hidp Pekerjaan Umm Kota Makassar Bapak Imbang Miryanto mengatakan bahwa di Kecamatan Panakkang ada 5 IPAL Komnal yang terdaftar dalam inventaris Namn setelah peneliti melakkan srvei lapangan ke lokasi IPAL ternyata kelrahan tidak melaksanakan pembangnan IPAL Komnal karna berbagai macam kendala, yait kelrahan Karewisi Utara dan Kelrahan Tama-mang Daftar kelrahan yang termask dalam program IPAL Komnal yang berada di Kecamatan Panakkang Makassar dapat dilihat di tabel berikt No Lokasi Satan 4 5 Kelrahan Tamamang Kelrahan Tello Bar Kelrahan Sinri Jala Kelrahan Paropo Kelrahan Karewisi Utara Smber : Data Primer, 4 Tempat dan Wakt Tidak terlaksana Bangnan IPAL Komnal Bangnan IPAL Komnal Bangnan IPAL Komnal Tidak terlaksana Penelitian ini dilakkan di Kelrahan yang memeiliki IPAL Komnal di Kecamtan Panakkang Kota Makassar Wakt penelitian dilaksanakan mlai pada Jni Agsts 4 4

5 Rancangan Penelitian Tlisan ini dimaksdkan ntk mengindentifikasi lokasi dan karakteristik sarana bangnan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal yang ada di Kecamatan Panakkang Makassar, dengan tjan tama penlisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikt: Menganalisis karakteristik air limbah IPAL Komnal yang ada di Kecamtan Panakkang Mengidentifikasi Lokasi Pembangnan IPAL Komnal yang ada di Kecamatan Panakkang Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakkan dengan mengmplkan data, kemdian data yang didapat dianalisa sehingga mendapatkan kesimplan Teknik Pengmplan Data Adapn smber data dalam perencanaan ini adalah: a Data Primer Diperoleh dengan mengadakan knjngan langsng ke lokasi pembangnan IPAL Komnal, sehingga diperoleh kondisi eksisting pengolahan air limbah serta sistem penyalran air bangan yang ada Pengmplan data primer ini dilakkan dengan wawancara kepada petgas di Instalasi Pengolaha Air Limbah Komnal yang ada di Kecamtan Panakkang Kota Makassar b Data seknder Data seknder yang dipakai dalam perencanaan ini bersmber dari literatr yang berkaitan, data-data dari KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) dan segala sesat yang berhbngan dengan stdi ini Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh kemdian diolah dan dianalisis agar diketahi kalitas air yang dihasilkan dari hasil pengolahan limbah dan kondisi eksisting dari nit pengolahan limbah Setelah dilakkan analisis data ntk selanjtnya dilakkan evalasi berkaitan dengan metode pengolahan limbah cair, dimensi dan desain bangnan, kalitas air, proses pengolahan dan perawatan dengan data kepstakaan serta standar yang berlak Variabel yang Diamati Variabel yang ditinja dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah Komnal ini melipti: Debit air limbah di salran Kadar BOD, COD, TSS, minyak dan lemak, dan ph diji di Balai Besar Laboratorim Kesehatan Makassar Prosedr Pengambilan Sampel Sampel air limbah diambil di lokasi IPAL Komnal Sebelmnya peneliti menyiapkan peralatan pengambilan sampel dan penentan titik pengambilan sampel Di mana titik pengambilan sampel yang pertama yait pada titik inpt yang mana air limbah belm mask ke dalam tahap pengolahan Titik pengambilan sampel yang keda yait pada titik otpt, yang mana air limbah sdah melali proses pengolahan dan menj ke badan air (sngai) Adapn wakt pengambilan sampel pkl 8 WITA yait di perkirakan pada saat kegiatan di rmah 5

6 penddk sedang berlangsng Air sampel yang telah diambil kemdian dibawa ke Balai Besar Laboratorim Kesehatan Makassar ntk kemdian dianalisis HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Identifikasi Lokasi Pembangnan IPAL Komnal Identifikasi lokasi pembangnan IPAL Komnal dimaksdkan ntk mencari dan menentkan titik-titik lokasi pemkiman masyarakat yang layak dibangn IPAL Komnal di wilayah Kecamatan Panakkkang Seperti telah dijelaskan dalam landasan teoritis bahwa dalam membangn IPAL Komnal berbagai data-data kondisi lingkngan sekitar sangat diperlkan Namn ada beberapa persyaratan teknis tama yang hars diperhatikan dalam pemilihan lokasi yait: Kawasan pemkiman padat, kmh,miskin dan pemkiman sekitarnya Hal ini merpakan standar teknis prioritas dalam penentan lokasi pembangnan IPAL Menrt Lampiran II Peratran Menteri Pekerjaan Umm No /PRT/M/4 mengenai Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umm dan Penataan Rang, kriteria ketersediaan sistem jaringan dan pengolahan air limbah adalah jika kepadatan penddk lebih dari jiwa/ha diharapkan memiliki sebah sistem jaringan dan pengolahan air limbah terpsat dengan kalitas efflent instalasi pengolahan air limbah tidak melampai bak mt air limbah domestik yang telah ditetapkan Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak segera ditangani seperti pencemaran limbah ata terjadinya genangan Tersedia lahan yang ckp, m ntk (sat) nit bangnan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal 4 Tersedia Smber Air (PDAM/Smr/Mata Air/Air Tanah) 5 Adanya Salran/Sngai ntk menampng efflent pengolahan air limbah Berdasarkan persyaratan teknis tersebt, maka diperoleh beberapa titik lokasi yang memenhi persyaratan Berikt Tabel 4 yang mennjkkan lokasi identifikasi IPAL Komnal di Kecamatan Panakkkang N o Tabel 4 Identifikasi Lokasi IPAL Komnal Kelraha n Identifi kasi Lokasi IPAL Komn al Jmlah Pendd k Ratarata (Jiwa) Kepada tan Pendd k Ratarata (Jiwa/h a) Paropo Tamama ng Karwisi Sinrijala Total Smber : Hasil Analisis Data 6

7 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahi bahwa terdapat titik calon lokasi pembangnan IPAL Komnal hasil identifikasi yang telah memenhi persyaratan teknis lokasi pembangnan IPAL Komnal yang tersebar di 4 Kelrahan yang ada di Kecamatan Panakkkang, yait Kelrahan Paropo titik, Kelrahan Tamamang 5 titik, Kelrahan Karwisi dan Kelrahan Sinrijala 4 titik (Peta lokasi terlampir) Evalasi IPAL Komnal Kecamatan Panakkkang Evalasi IPAL Komnal di Kecamatan Panakkkang dimaksdkan ntk mengetahi persentase dari perbandingan jmlah IPAL Komnal yang telah dibangn dengan jmlah kebthan IPAL Komnal di Kecamatan Panakkkang dan jga evalasi kinerja IPAL Komnal yang telah dibangn dengan mengji sampel air limbah dari masing-masing IPAL Komnal Evalasi Kinerja IPAL Komnal yang Telah Dibangn Dari IPAL Komnal yang telah dibangn diketahi bahwa ketiga IPAL Komnal yang telah dibangn di Kecamatan Panakkkang belm % maksimal melayani masyarakat di sekitarnya Hal ini dikarenakan masih ada warga yang belm paham mengenai manfaat IPAL Komnal it sendiri sehingga tidak melakkan penyambngan pipa Lokasi IPAL Komnal ) Kelrahan Paropo Kelrahan Paropo memiliki IPAL Komnal yang dibangn pada tahn IPAL ini berlokasi di RT / RW 5 IPAL ini dibangnn di badan jalan yang berada dalam cakpan wilayah RW 5 / RT Kelrahan Paropo Dengan las lahan 6 x 4 m ) Kelrahan Sinrijala Kelrahan Sinrijala memiliki (sat) nit IPAL Komnal yang dibangn pada tahn IPAL ini terletak di wilayah RT B / RW 5 Kelrahan Sinrijala IPAL ini dibangn diatas tanah yang dignakan jga sebagai jalan ntk masyrakat sekitar RT B / RW 5 Kelrahan Sinrijala Kecamatan Panakkkang Dilahan m dengan panjang m dan lebar m ) Kelrahan Tello Bar Kelrahan Tello Bar memiliki (sat) nit IPAL Komnal yang dibangn pada tahn IPAL Komnal ini terletak di RT A / RW IPAL ini dibangn disamping kanal yang masih dalam lingkngan pemkiman wilayah RT A / RW Kelrahan Tello Bar Teknologi IPAL yang dignakan Teknologi IPAL yang dignakan oleh ketiga IPAL Komnal ini adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal dengan perpipaan sederhana Sedangkan system pekerjaan pengolahan air limbahnya menggnakan system An- Aerobik Flidized Biofilter (AFB) dari bahan fiber 7

8 An- Aerobik Flidized Biofilter (AFB) ini merpakan tanki pengolahan dengan system pengolahan An-Aerobik terdiri nit Inhoff Tank dan Unit Biofilter, yang dilengkapi media yang bersifat flidized (bergerak -mengembang) dengan ketebalan media 5 cm Bahan Tanki terbat dari serat fiber dengan ketebalan minimal 8 mm yang kat menahan beban Berikt Gambar 48 yang merpakan sketsa desain AFB yang dignakan oleh ketiga IPAL Komnal ini Gambar 45 Potongan Melintang An- Aerobic Flidized Biofilter (AFB) Pengambilan Sampel ) Kelrahan Paropo Sampel air limbah diambil pada tanggal 9 September 4 di bak inlet dan bak otlet dari IPAL Komnal di Kelrahan ini Berikt gambar 49 yang merpakan titik pengambilan sampel air limbah di bak inlet dan gambar 4 pengambilan sampel titik otlet di IPAL Komnal RT / RW 5 Smber : Dokmentasi Pribadi Gambar : 47 Titik Otlet ) Kelrahan Sinrijala Sampel air limbah diambil pada tanggal 9 September 4 di bak inlet dan bak otlet dari IPAL Komnal di Kelrahan ini Berikt gambar 4 yang merpakan titik pengambilan sampel air limbah di bak inlet dan gambar 4 pengambilan sampel titik otlet di IPAL Komnal RT A/ RW 5 Smber : Dokmentasi Pribadi Gambar 48 Bak Inlet Smber:Dokmentasi Pribadi Gambar 46 : Bak Inlet Smber : Dokmentasi Pribadi Gambar 49 Titik Inlet ) Kelrahan Tello Bar Sampel air limbah diambil pada tanggal 9 September 4 di bak inlet dan bak otlet dari IPAL Komnal di Kelrahan ini Berikt 8

9 gambar 4 yang merpakan titik pengambilan sampel air limbah di bak inlet dan gambar 44 pengambilan sampel titik otlet di IPAL Komnal RT A/ RW Smber : Dokmentasi Pribadi Gambar 4 Bak Otlet Smber : Dokmentasi Pribadi Gambar 4 Titik otlet Hasil Evalasi dan Grafik Perbandingan Hasil Pengjian Berikt tabel dan grafik yang mennjkkan hasil evalasi yang merpakan perbandingan antara nilai inlet dan otlet dari IPAL Komnal serta perbandingan nilai otlet dengan bak mt yang telah ditetapkan yait Peratran Gbernr Slawesi Selatan No 69 Tahn Total Sspended Solid (TSS) Pada Tabel 44 berikt ini ditampilkan data hasil pengjian TSS dari sampel air limbah pada inlet dan otlet dari keempat IPAL Komnal beserta batas maksimm yang diperbolehkan ntk dibang berdasarkan Peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn N o Tabel 44 Hasil Pengjian TSS Pada IPAL Komnal IPAL Komna l Kelraha n Paropo RT /RW 5 Kelraha n Sinrijala RT A/ RW 5 Kelraha n Tello Bar RT A/RW Sat an mg/ l B a k M t 5 Hasil Pengjian Inl O et tl et Smber : Laporan Hasil Uji Sampel Air Limbah Berdasarkan tabel 44 diatas maka dapat dibat Grafik 4 berikt yang merpakan grafik perbandingan nilai inlet dan otlet hasil pengjian Total Sspended Solid (TSS) IPAL Komnal di Kecamatan Panakkkang Grafik 4 berikt merpakan grafik perbandingan antara nilai otlet dan bak mt Efek tifita s (%) 7,4 8 9, 99,7 9

10 Smber : Hasil Analisis Data Grafik 4 Perbandingan Nilai TSS Pada Otlet dengan Bak Mt Dari grafik 4 diatas dapat dilihat bahwa nilai otlet dari ketiga lokasi IPAL Komnal ntk pengjian TSS masih diatas bak mt yang telah ditetapkan walapn tingkat keefektivan pengolahan pada IPAL Komnal Kelrahan Sinrijala dan Kelrahan Tello Bar diatas 9% Hal ini dikarenakan krangnya pemeliharan bak otlet pada keda lokasi IPAL Komnal tersebt sehingga ketika pengambilan sampel dilakkan, pasir dari bak pentp dan dinding bak otlet berjathan mask kedalam bak sehingga menyebabkan nilai TSS ntk keda lokasi ini menjadi tinggi Untk IPAL Komnal di Kelrahan Paropo tingkat efektivitas pengolahannya rendah yait 7,48 % dan nilai TSS pada otlet jga belm memenhi bak mt Hal ini disebabkan titik pengambilan sampel otlet berada pada badan air yang tercemar dan kerh Biologycal Oxygend Demand (BOD) Pada tabel 45 berikt ditampilkan data hasil pengjian BOD dari sampel air limbah pada inlet dan otlet dari ketiga IPAL Komnal beserta batas maksimm yang diperbolehkan ntk dibang berdasarkan Peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn Tabel 45 Hasil Pengjian BOD Pada N o IPA L Ko m nal Kel ra han Par opo RT / RW 5 Kel ra han Sinr ijala RT A/ RW 5 Kel ra han Tell o Bar RT A/R W Sat a n mg /l IPAL Komnal Ba k M t 75 Hasil Pengjian Inlet Ot let 7, 8, 8, Efekti fitas (%) 84 5,9 74, 8, 66,49 7,7 Smber : Laporan Hasil Uji Sampel Air Limbah Tabel 45 diatas mennjkkan bahwa keefektivan kinerja IPAL Komnal tersebt dalam penyisihan BOD adalah sekitar 5,9% 7,7% Dengan nilai efektivitas tertinggi 7,7% yait pada IPAL Komnal Kelrahan Tello Bar Berdasarkan Tabel 45 diatas maka dapat dibat Grafik 4 Berikt yang dapat merpakan grafik

11 perbandingan nilai inlet dan otlet hasil pengjian Biologycal Oxygend Demand (BOD) ketiga IPAL dengan bak mt yang dignakan yait Peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn Smber : Hasil Analisis Data Grafik 4 Perbandingan Nilai BOD dengan Bak Mt inlet otlet Dari grafik diatas diketahi bahwa terjadi penrnan kadar BOD yang ckp signifikan antara inlet dan otlet dari masing-masing lokasi IPAL Komnal tersebt walapn ntk Kelrahan Paropo masih belm sesai dengan bak mt yang telah ditetapkan Nilai efektivitas dari ketiga IPAL Komnal dalam penyisihan BOD antara 5,9% - 7,7% Hal ini dapat disebabkan karena krangnya perhatian dalam pemeliharan sarana Sanitasi IPAL Komnal sehingga menrnkan tingkat efektivitas dari system pengolahan Oleh karenanya kesadaran dari masyarakat dalam pemeliharan IPAL Komnal hars ditingkatkan Chemical Oxygend Demand (COD) Pada tabel 4 Berikt ditampilkan data hasil pengjia COD dari sampel air limbah pada inlet dan otlet dari ketiga IPAL Komnal beserta batas maksimm yang diperbolehkan ntk dibang berdasarkan Peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn Tabel 46 Hasil Pengjian COD Pada IPAL Komnal N o IPAL Komn al Kelra han Paropo RT /RW 5 Kelra han Sinrijal a RT A/ RW 5 Kelra han Tello Bar RT A/RW Sat a n mg /l Bak Mt 5 Hasil Pengjian Inl Ot et let 87, 9 4,8 7 7, 5 7, 5 7 5, 8 Efek tifita s (%) 6,9, 5 4,4 6 Smber : Laporan Hasil Uji Sampel Air Limbah Berdasarkan Tabel 46 Diatas maka dapat dibat Grafik 4 Berikt yang merpakan grafik perbandingan nilai inlet dan otlet hasil pengjian COD dari ketiga IPAL dengan bak mt yang dignakan yait Peeratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn

12 Smber : Hasil Analisis Data inlet Grafik 4 Perbandingan Nilai COD dengan Bak Mt otlet Dari grafik diatas diketahi bahwa terjadi penrnan kadar COD yang tidak terlal signifikan pada nilai inlet dan otlet dari masing-masing lokasi IPAL Komnal walapn hasil nilai COD dari inlet sdah dibawah bak mt yang sdah ditentkan, namn krangnya efektivitas dari nilai antara inlet dan otlet dapat disebabkan karena krangnya pemeliharaan yang baik terhadap IPAL Komnal sehingga menrnkan keefektivan dari IPAL Komnal ini 4 Minyak dan Lemak Pada Tabel 47 Berikt ditampilkan data hasil pengjian minyak dan lemak dari sampel air limbah pada inlet dan otlet dari ketiga IPAL Komnal beserta batas maksimm yang diperbolehkan ntk dibang berdasarkan Peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn Tabel 47 Hasil Pengjian Minyak dan Lemak Pada IPAL Komnal N o IPAL Komnal Kelrahan Paropo RT /RW 5 Kelrahan Sinrijala RT A/ RW 5 Kelrahan Tello Bar RT A/RW Sat a n mg /l Ba k M t Hasil Pengjia n In le t <, <, <, O tl et <, <, <, Efek tifita s (%) Smber : Laporan Hasil Uji Sampel Air Limbah Berdasarkan Tabel 47 Diatas maka dapat dibat grafik 44 Berikt yang merpakan grafik perbandingan antara nilai inlet dan otlet hasil pengjian minyak dan lemak dengan bak mt dari ketiga IPAL Komnal di Kecamatan Panakkkang inlet otlet Smber Analisis Data Grafik 44 Perbandingan Nilai Minyak dan Lemak dengan Bak Mt 5 ph Pada Tabel 48 Berikt ditampilkan data hasil pengjian nilai ph dari sampel air limbah pada inlet dan otlet dari ketiga IPAL Komnal beserta batas maksimm yang

13 diperbolehkan ntk dibang berdasarkan Peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn Tabel 48 Hasil Pengjian Nilai ph Pada IPAL Komnal N o IPAL Komna l Kelrah an Paropo RT /RW 5 Kelrah an Sinrijala RT A/ RW 5 Kelrah an Tello Bar RT A/RW S a t a n - B a k M t 6-9 Hasil Pengjian Inl Otle et t 6,8 6, 7, 5 6,6 6, 6, inlet otlet Efe ktifi tas (%) 6, 9, 5 6, Smber : Laporan Hasil Uji Sampel Air Limbah Berdasarkan Tabel 48 Diatas maka dapat dibat Grafik 4 Berikt yang merpakan grafik perbandingan antara nilai inlet dan otlet hasil pengjian ph dengan bak mt yang ditetapkan dari ketiga IPAL Komnal di Kecamatan Panakkkang Grafik 45 Perbandingan Nilai ph dengan Bak Mt Permasalahan dan Konsep Perbaikan Dari ketiga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal yang telah dibangn di tiga lokasi di Kecamatan Panakkkang Makassar masih ada parameter yang tidak sesai dengan standar bak mt yang di tentkan oleh peratran Gbernr Slawesi Selatan No69 Tahn Kelrahan Paropo Dari hasil pengjian yang dilakkan di Laboratorim Kesehatan sampel yang diambil dari IPAL Komnal yang ada di Kelrahan Paropo ntk parameter TSS dan BOD masih di atas standar bak mt Hal ini disebabkan titik pengambilan sampel otlet berada pada badan air yang tercemar dan kerh serta karena krangnya perhatian dalam pemeliharan sarana Sanitasi IPAL Komnal Kelrahan Sinrijala Untk Kelrahan Sinrijala dari parameter yang di jikan parameter TSS masih diatas bak mt Hal ini dikarenakan krangnya pemeliharan bak otlet pada lokasi IPAL Komnal tersebt sehingga ketika pengambilan sampel dilakkan, pasir dari bak pentp dan dinding bak otlet berjathan mask kedalam bak sehingga menyebabkan nilai TSS ntk keda lokasi ini menjadi tinggi Kelrahan Tello Bar Untk Instalai Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal yang ada di Kelrahan Tello Bar dari hasil

14 pengjian sampel sema parameter yang di jikan sdah berada di bawah standar bak mt yang telah di tentkan PENUTUP Kesimplan Dari hasil analisis data yang telah dilakkan, maka penlis dapat menyimplkan bahwa: Dari hasil identifikasi lokasi pembangnan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal yang ada di Kecamatan Panakkkang masih banyak lokasi yang dapat dignakan ntk membangn IPAL Komnal ntk menjaga kesehatan Lingkngan dan masayrakat Setelah dianalisis di laborotaroim, air limbah yang dihasilkan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komnal (Eflent) kandngan organiknya sdah di bawah standar bak mt yang telah di tentkan Sehingga dapat di katakan bahwa IPAL Komnal yang ada bekerja dengan sangat baik Saran Sebelm pembangnan IPAL Komnal perl adanya pengenalan karakteristik air limbah domestik yang akan diolah agar dapat ditentkan desain pengolahan yang sesai Pengrasan ata pembersihan lmpr diharapakan dapat dilakkan minimal (sat) tahn sekali ata disesaikan dengan voleme tangki Jika rang tempat menyimpan lmpr besar, maka wakt pengrasan bias lebih lama DAFTAR PUSTAKA Alaerts, S, 984: Metode penelitian Air, Usaha Nasional,Srabaya Badan Psat Statistik Kota Makassar Kecamatan Panakkkang dalam Angka Makassar Badan Psat Statistik Kota Makassar Kecamatan Panakkkang dalam Angka Makassar Cianie Perancangan Bangnan IPAL Komnal Apex: Yogyakarta Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umm Bk Petnjk Teknis Pembangnan Infrastrktr Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat Hindarko, S Mengolah Air Limbah Spaya Tidak Mencemari Orang Lain Esha Seri Lingkngan Hidp: Jakarta Metcalf dan Eddy Wastewater Engineering Treatment and Rese Forth Edition McGraw Hill: New York Peratran Gbernr Slawesi Selatan No 69 tahn, Bak Mt dan Kriteria Kersakan 4

15 Lingkngan Hidp Peratran Menteri Lingkngan Hidp No Tahn, Bak Mt Limbah Domestik Rahay, DE, dan Wijayanti, DW, 8 Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik dan Tinja di IPAL Jelawat Samarinda Fakltas Teknik Universitas Mlawarman: Samarinda Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Tahn, Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat Kelrahan Tello Bar Timr dan Bali Dalam : Prosiding Seminar First Participatory Planning and Development Conference Semarang Rhomaidi 8 Pengelolaan Sanitasi secara terpad Sngai Widri : Stdi Kass Kampng Nitiprayan Yogyakarta :Skripsi Teknik Lingkngan Fakltas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia SNI Tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Tahn, Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat Kelrahan Sinrijala Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Tahn, Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat Kelrahan Paropo Rioniadi, alfi Evalasi Pengolahan Air Limbah Rmah Potong Hewan di Kelrahan Maba Hilir Kecamatan Medan Deli Universitas Smatera UtaraMedan Risyana, Skarma 5 : Partisipasi Masyarakat dalam Pembangnan Sanitasi di Beberapa Kota di Jawa 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH ;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, v Menimbang

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK SIPIL USU

JURNAL TEKNIK SIPIL USU JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1

Lebih terperinci

dikelola secara individual dengan menggunakan pengolahan limbah yang berupa

dikelola secara individual dengan menggunakan pengolahan limbah yang berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Pada saat ini, sistem pengelolahan limbah di Kota Yogyakarta dibagi menjadi dua sistem, yaitu : sistem pengolahan air limbah setempat dan sistem pengolahan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN PANAKUKANG KOTAMADYA MAKASSAR

JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN PANAKUKANG KOTAMADYA MAKASSAR 1 JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN PANAKUKANG KOTAMADYA MAKASSAR Oleh : MUHAMMAD ALI AKBAR D111 08 290 JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SfDOARJO, Menimbang MengingaL

Lebih terperinci

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA'' KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:

Lebih terperinci

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG _ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN

Lebih terperinci

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Medan secara administratif berada di wilayah Kota Medan Kecamatan Medan Deli tepatnya Kelurahan Mabar Hilir. PD

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN TAMALATE KOTAMADYA MAKASSAR

JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN TAMALATE KOTAMADYA MAKASSAR JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN TAMALATE KOTAMADYA MAKASSAR O l e h : M. FAISAL FADHIL D11108286 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon

Lebih terperinci

STUDI EFISIENSI SISTEM PRASEDIMENTASI DAN SUBSURFACE FLOW WETLAND DALAM MENURUNKAN KADAR KEKERUHAN, ZAT ORGANIK, NITRAT, FOSFAT, DAN TOTAL COLI

STUDI EFISIENSI SISTEM PRASEDIMENTASI DAN SUBSURFACE FLOW WETLAND DALAM MENURUNKAN KADAR KEKERUHAN, ZAT ORGANIK, NITRAT, FOSFAT, DAN TOTAL COLI 1 STUDI EFISIENSI SISTEM PRASEDIMENTASI DAN SUBSURFACE FLOW WETLAND DALAM MENURUNKAN KADAR KEKERUHAN, ZAT ORGANIK, NITRAT, FOSFAT, DAN TOTAL COLI Trio Agstika, Nieke Karnaningroem dan Atiek Moesriati.

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN TEORI

BAB III PENDEKATAN TEORI 9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan

Lebih terperinci

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1) tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MASTERPLAN AIR LIMBAH KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU (BSB) KOTA SEMARANG

MASTERPLAN AIR LIMBAH KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU (BSB) KOTA SEMARANG MASTERPLAN AIR LIMBAH KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU (BSB) KOTA SEMARANG Priska Septiana Putri, Ganjar Samudro, dan Wiharyanto Oktiawan Program Studi Teknik Lingkungan FT-UNDIP, Jl. Prof H. Sudarto SH Tembalang

Lebih terperinci

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler

Lebih terperinci

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA Afry Rakhmadany dan Mohammad Razif Jurusan Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN ^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN.

Lebih terperinci

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN Rizal 1), Encik Weliyadi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya

Lebih terperinci

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

BAB V ANALISA AIR LIMBAH BAB V ANALISA AIR LIMBAH Analisa air limbah merupakan cara untuk mengetahui karakteristik dari air limbah yang dihasilkan serta mengetahui cara pengujian dari air limbah yang akan diuji sebagai karakteristik

Lebih terperinci

Daya Dukung Tanah LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 7

Daya Dukung Tanah LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 7 LAPORAN UGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan restle ipe Deck On Pile di Pelabhan Garongkong, Propinsi Slawesi Selatan Bab 7 Daya Dkng anah Bab 7 Daya Dkng anah Laporan gas Akhir (KL-40Z0) Perancangan

Lebih terperinci

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _. WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR :;-i TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin

Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin PROSES PEMBERDAYAAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI KELUARGA MISKIN PADA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT ANGGREK KELURAHAN KALI RUNGKUT KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA POOR FAMILY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING

Lebih terperinci

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika

Lebih terperinci

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI PERMASALAHAN INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI DAN VII DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON Samsl Arifin

Lebih terperinci

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERJMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG _ t WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DANA HIBAH UNTUK PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI TERPADU KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR

EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR Mary Selintung 1, Mukhsan Putra Hatta 1, Akhmad Ikramuddin 2 1) Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG _'C.. BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya D199 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya Daneswari Mahayu Wisesa dan Agus Slamet Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN,

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN, PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang a. bahwa ntk memberikan pelayanan yang prima

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SATUAN

Lebih terperinci

KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13

KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13 Volme 7, November 05 ISSN 4-349 KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi Psat Sains Teknologi Akselerator BATAN, Jl.Babarsari Kotak Pos 60 ykbb Jogjakarta 558

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 01 LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan industri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat menciptakan lapangan kerja. Akan tetapi kegiatan industri sangat potensial untuk menimbulkan dampak

Lebih terperinci

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika VOTEKNIKA Jrnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol. 4, No. 2, Jli - Desember 2016 ISSN: 2302-3295 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEARSIPAN DI SMK NEGERI 5 PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Rifeldo

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN TALLO KOTAMADYA MAKASSAR

JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN TALLO KOTAMADYA MAKASSAR JURNAL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN TALLO KOTAMADYA MAKASSAR O l e h : DIAZ PALANGDA D11108875 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Limbah domestik merupakan jumlah pencemar terbesar yang masuk ke perairan

PENDAHULUAN. Limbah domestik merupakan jumlah pencemar terbesar yang masuk ke perairan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan konsekuensi dari setiap kegiatan manusia yang berkaitan langsung dengan lingkungan, dimana potensi timbulnya pencemaran berjalan tegak lurus

Lebih terperinci

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA V WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 2^TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT PRO S ID IN G 20 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10Tamalanrea

Lebih terperinci

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO, BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 0 TAHUN 2O1s TENTANG LAPORAN HARTA KEI(AYAAN BAGI PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH I(ABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim)

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim) Rekomendasi Pengambilan Mata Kliah Pilihan Menggnakan Recrsive Elimination Satrio Prasojo (st.prasojo@gmail.com), Shafiah, ST., MT (fi@telkomniversity.ac.id), Hetti Hidayati, S.Kom., MT (htt@telkomniversity.ac.id),

Lebih terperinci

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Efendi Arlina Nrbaity Lbis Almni FE USU Departemen Manajemen

Lebih terperinci

VI. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK \J A.TgasPokok B.Fngsi Utama Melaksanakan sebagian tgas Sekretaris Daerah dalam penysnan kebijakan pengelolaan data elektronik dan teknologi informasi, pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA

BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA 41 2.1 Azas, Tujuan Dan Sasaran Pengelolaan Air Limbah Domestik Untuk mengatasi masalah pencemaran air di wilayah DKI Jakarta sudah

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN - WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : IPAL Pusat pertokoan, proses aerobik, proses anaerobik, kombinasi proses aerobik dan anaerobik

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : IPAL Pusat pertokoan, proses aerobik, proses anaerobik, kombinasi proses aerobik dan anaerobik DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PUSAT PERTOKOAN DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA Ananta Praditya dan Mohammad Razif Jurusan Teknik

Lebih terperinci

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik Bab iv Rencana renovasi ipal gedung bppt jakarta Agar pengelolaan limbah gedung BPPT sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN (1)Yovi Kurniawan (1)SHE spv PT. TIV. Pandaan Kabupaten Pasuruan ABSTRAK PT. Tirta Investama Pabrik Pandaan Pasuruan

Lebih terperinci

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi jasa di DKI Jakarta, kualitas lingkungan hidup juga menurun akibat pencemaran. Pemukiman yang padat,

Lebih terperinci

DESAIN IPAL KOMUNAL UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN SANITASI DI DESA LUENGBARO, KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH

DESAIN IPAL KOMUNAL UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN SANITASI DI DESA LUENGBARO, KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 DESAIN IPAL KOMUNAL UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN SANITASI DI DESA LUENGBARO, KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH Meylis Safriani

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERENCANAAN

BAB IV DASAR PERENCANAAN BAB IV DASAR PERENCANAAN IV.1. Umum Pada bab ini berisi dasar-dasar perencanaan yang diperlukan dalam merencanakan sistem penyaluran dan proses pengolahan air buangan domestik di Ujung Berung Regency yang

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Mahasiswa: Monica Dewi Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN (JTL)

Seminar Tugas Akhir. Mahasiswa: Monica Dewi Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN (JTL) PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS KELURAHAN PUTAT, KECAMATAN TANGGULANGIN-SIDOARJO) Mahasiswa: Monica Dewi 3310 100 053 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampai saat ini sepertiga populasi dunia tinggal di negara yang mengalami kesulitan air dan sanitasi yang bervariasi dari mulai sedang hingga sangat tinggi. Masalah

Lebih terperinci

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya D25 Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya Zella Nissa Andriani dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci