ANALISIS SIFAT MEKANIS BAJA KARBON AKIBAT PEMBEBANAN DINAMIS
|
|
- Herman Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 bstrak NISIS SIFT MEKNIS BJ KRBN KIBT EMBEBNN DINMIS hmad Seng rgram Stdi Teknik Mesin Fakltas Teknik, Universitas Khairn Kamps II Unkhair Gambesi Ternate, Telp : Fax : ahmadseng@yah.cm, ahmadseng@nkhair.ac.id Baja merpakan lgam yang banyak dipergnakan dalam bidang teknik. Bahan yang dibthkan menrt kalitas yang sesai dengan pengnaannya yang menyangkt sifat sifat yang diinginkan. Seringkali perl jga dipertimbangkan factr lainnya, mlai dari factr pembatan, seperti kemampan bentk, hingga factr metalrgi yang dapat ditentkan dengan jelas (antara lain ketahanan fatik keasan)identifikasi penyebab kegagalan sangat penting, sebab menghindari kegagalan melali desain berlebih dengan menggnakan faktr keselamatan yang besar mnerpakan pembrsan. Desain krang tepat sdah barang tent akan menimblkan kegagalan dini. enggnaan bahan lgam dan padannya tersebt tentnya disesaikan dengan kndisi material yang akan diprses, jenis prses, efek dari prdk yang telah mengalami prses perbahan serta pengarh pembebanan akan berakibat pada perbahan sifat fisis dan sifat mekanis serta faktr faktr lain yang dapat mempengarhi kalitas dari sat prdk. dapn tjan dari penelitian ini adalah mengetahi pengarh pembebanan terhadap kekatan tarik dan mengetahi pengarh wakt pembebanan terhadap kekatan tarik. Karena banyaknya variable yang berpengarh terhadap kekatan tarik maka penlis membatasi pada beberapa hal, yait:a)material yang dignakan adalah Baja Karbn HQ 76, b)beban 1, 15, dan kg, c).wakt pembebanan 3, 6 dan 9 jam, d).taran knstan, e).engjian Rtary Bending dan Uji Tarik Dari hasil penelitian, maka disimplkan bahwa sebagai akibat dari pembebanan yang diberikan yakni beban 1, 15 dan kg dengan variasi wakt terhadap material, maka akan terjadi penrnan kekatan tarik dan besarnya penrnan kekatan tarik tergantng besarnya beban yang diberikan. Kata knci : embebanan Dinamis, Kekatan Fatiqe 1. endahlan Dewasa ini perkembangan kemajan berbagai bidang telah sangat dirasakan, tertama disebabkan leh penggnaan sarana teknlgi mtakhir pada berbagai bidang keperlan. engadaan sarana dan prasarana tertent, misalnya penyajian bahan bak ntk sat jenis prdk dalam rangka pennjang hasil teknlgi dewasa ini maka diperlkan bahan bak yang ckp memadai ntk melayani kebthan berbagai indstri. Baja merpakan lgam yang banyak dipergnakan dalam bidang teknik. Bahan yang dibthkan menrt kalitas yang sesai dengan pengnaannya yang menyangkt sifat- sifat yang diinginkan. Seringkali perl jga dipertimbangkan factr lainnya, mlai dari factr pembatan, seperti kemampan bentk, hingga factr metalrgi yang dapat ditentkan dengan jelas (antara lain ketahanan fatik keasan). Ummnya, penyebab kegagalan pada kmpnen teknik dapat dikelmpkkan kedalam tiga bagian: a. Kegagalan yang disebabkan leh desain yang salah pemilihan bahan yang tidak tepat b. kegagalan akibat pemrsesan yang salah c. Kegagalan akibat keasan selama pemakaian enelitian ini bertjan ntk mengetahi pengarh pembebanan terhadap kekatan tarik dann mengetahi pengarh wakt pembebanan terhadap kekatan tarik Karena banyaknya variable yang berpengarh terhadap kekatan tarik maka penlis membatasi pada beberapa hal, yait: a. Material yang dignakan adalah Baja Karbn HQ 76 1
2 b. Beban 1, 15, dan kg c. Wakt pembebanan 3, 6 dan 9 jam d. taran knstan e. engjian Rtary Bending dan Uji Tarik enelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada: a. Dnia indstri dapat dijadikan sebagai bahan infrmasi dalam meningkatkan kalitas dan material b. ara akademisi dapat dijadikan sebagai pembanding dalam menganilisis pengarh,pembebanan dinamis pada material bja karbn sedang. c. Bagi para peneliti dapat dijadikan sebagai acan dan perbandingan ntk penelitian selanjtnya yang berhbngan dengan byek ini.. Tinjaan staka gam adalah nsr-nsr yang mempnyai sifat kat, liat, keras, getas dan penghantar listrik panas. Karena sifat-sifat tersebt maka lgam dipergnakan mansia ntk berbagai macam keperlannya sehingga kehidpan kini tidak bisa lepas dari lgam..1. Sifat mekanik Sifat mekanik dari lgam adalah kekakan dan ketahanan lgam terhadap beban beban tarikan, pntiran, geseran, tekanan dan gresan baik pada beban-beban statis dinamis pada temperatre biasa, temperatr tinggi pn temperatr dibawah nl. Sedangkan sifat fisis dari lgam adalah mempnyai massa jenis, titik cair, panas jenis, kndktivitas panas, kefisian kmai dan tahanan listrik... Sifat teknlgi Sifat teknlgi sat bahan didefinisikan sebagai kemampan sat bahan ntk dibentk. Sifat ini mencakp sifat mamp las, mamp tempa, mamp mesin dan sifat pengerjaan panas pengerjaan dingin..3. Baja Karbn Baja karbn merpakan padan antara besi (Fe) dan Karbn (C), Silicn (Si), Mangan (Mn), spr (), dan nsr Slfr (S) sering pla ditambah nsr-nsr lain dalam jmlah relatif lebih sedikit ditambah dengan prses pembatan dengan maksd mendapatkan sifat-sifat khss dari baja karbn tersebt, (Sdjamant. 1994). Secara garis besarnya baja dapat dikelmpkkan menrt kadar karbnnya sebagai berikt: a. Baja karbn rendah (,1,3 %) b. Baja karbn sedang ( (,3,7 %) c. Baja karbn tinggi (,7 1,4 %).4. engjian tarik Batang ji yang merpakan sebah batang yang berbentk blat, dengan jng jng yang besar ntk pemangan pada mesin ji tarik dan ditengah tengah batangnya (bagian yang lebih kecil) yait terdapat bagian pengkrannya dinyatakan dengan da tanda pengenal. anjang dari kran daerah ini mempnyai perbandingan tertent, dengan diameter dari batang ji it. Seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 1. Spesimen ji tarik dengan standar DIN 515
3 Bentk batang ji yang banyak dipakai pada pengjian tarik adalah perbandingan /d 5 1 ntk pengjian yang penysn ji dipilih 1. Selain dari kran batang ji tersebt diatas jga masih ada yang lainnya. Batang yang memenhi syarat perbandingan perbandingan tetap yang disebt batang ji prprsinal. Untk melaksanakan pengjian tarik, antara da kepala pengikat bangk tarik. Dengan memberikan gaya yang makin besar akan bertambah panjang dan bertambah kecil dan akhirnya pts. gar percbaan dapat dibandingkan, dengan tegangan dapat diartikan gaya tiap satan las. Gaya Tegangan as enampang semla F. (N/mm ) gar diperhatikan, bahwa ntk las penampang diambil las penampang mla mla, tegangan yang dihitng yait kita sebt tegangan nminal. Sedangkan regangan diartikan sebagai perpanjangan yang dinyatakan dalam sat persen. Untk menghitng regangan, perpanjangan dibagi dengan kran panjang yang semla dan angka ini dikalikan dengan persen (1%). erpanjang an Re gangan anjang semla x1% 1 ε x1 %...(%) ada percbaan ini hbngan antara tegangan dengan regangan dapat digambarkan dalam diagram tegangan dan regangan. Diagram ini sangat penting karena dapat dibaca berbagai sifat dari bahan yang bersangktan..5. Mdls Elastis tegangan Mdls Elastis tgα regangan E tg α ε Besarnya sdt α adalah kran ntk kekenyalan. Kekenyalan ini dinyatakan dalam mdls kenyal (E), yang sama dengan tg α (dapat dilihat pada Gambar.). Dalam hal ini adalah perpanjangan yang dinyatakan dalam satan persen. Gambar. Diagram Tegangan dan Regangan Tegangan Yielding Beban saat y penampang y Tegangan Ultimate y ( kg / mm vielding semla Beban maksimm penampang semla ( kg / mm Tegangan sesngghnya, dengan batang pts kita sebt dengan kekatan patah ( b ). Keka tan atah b b ) ) Gaya pada saat pts penampang Setelah pts ( kg / mm ) 3
4 .6. Regangan atah erpanjangan batang pada percbaan ini setelah pts dinyatakan dalam persen dan dari panjang semla kita sebt regangan patah (δ ). Re gangan ε anjang setelah pts anjang semla X x 1 % 1 % Ini sama dengan jmlah regangan tetap regangan plastik. Redksi enampang engrangan terbatas dari las penampang setelah pts dinyatakan dengan persen (%) dari las penampang semla. Kita sebt penggntingan (Z). enampang semla enampang setelah pts Z x1% enampang semla Z X 1 %.7. Kelelahan gam (fasik lgam) Kegagalan lelah adalah hal yang sangat membahayakan, karena terjadi tanpa petnjk awal. Kelelahan mengakibatkan patah yang terlihat raph, tanpa defrmasi pada patahan tersebt. ada skala makrskpik, permkaan patahan biasanya dikenal dari bentk bidang perpatahan, ada bagian yang hals akibat gesekan yang terjadi sewakt retak merambat dan daerah kasar, perpatahan jga terjadi pada wakt penampang tidak dapat menerima beban. Seringkali perkembangan retakan ditandai leh sejmlah cincin garis pantai (beach mark), bergerak kedalam dari titik dimana kegagalan mlai terjadi. Terdapat tiga faktr dasar yang diperlkan agar terjadi kegagalan lelah. Ketiga hal tersebt adalah: 1) Tegangan tarik maksimm yang ckp tinggi ) Variasi flktasi tegangan yang ckp besar 3) Sikls penerapan tegangan ckp besar. Selain it, masih terdapat sejmlah variabel variabel lain, yakni : knsentrasi tegangan, krsi sh, kelebihan bahan, strktr metalrgi, tegangan tegangan sisa, dan tegangan kmbinasi yang cenderng ntk mengbah kndisi kelelahan. Karena belm memiliki pengetahan dasar yang kat mengenai sebab sebab terjadinya kelelahan pada lgam, maka diperlkan pembahasan mengenai faktr faktr diatas dari segi empiris. Karena banyaknya data seperti ini, maka hanya terdapat kemngkinan ntk menggambarkan hbngan faktr tersebt diatas dengan kelelahan..8. Sikls Tegangan Sebagai langkah awal, sebaiknya diberikan definisi singkat mengenai tegangan berflktasi yang dapat menyebabkan kelelahan. Gambar 3. Sikls tegangan lelah. (a) Tegangan balik; (b) Tegangan berlang; (c) Tegangan acak tak teratr ) 4
5 ambar 3. diatas menggambarkan jenis jenis sikls tegangan yang dapat menyebabkan kelelahan. (Gambar a ) menggambarkan sat sikls tegangan lengkap yang berbentk sinsidal. Gambar tersebt adalah keadaan ideal yang dihasilkan leh mesin fatik balk ptar. R.R Mre dianggap sebagai ptaran prs dengan kecepatan knstan tanpa beban lebih. Untk sikls tegangan demikian tegangan maksimm dan minimm sama besarnya. Dimana tegangan minimm adalah tegangan terendah aljabar pada sat sikls. Tegangan tarik dianggap psitif, dan tegangan tekan dianggap negative. (Gambar b) menggambarkan sat sikls tegangan berlang, dengan tegangan maksimm maks dan tegangan minimm min tidak sama. Kedanya adalah tegangan tarik. 3. Metde enelitian Bahan specimen yang dignakan dalam penelitian ini adalah HQ 76.dengan bentk batang yang berdiameter 5,4 mm (1 inci) dengan panjang mm sebanyak seplh (1 bah) Spesimen ji tarik. Spesimen ji tarik dibat dengan Standar Dtch Indstrie Nrm (DIN 515) Gambar 1. Gambar 4. Standar Dtch Indstrie Nrm (DIN 515) engjian Tarik engjian tarik ini dapat dilakkan setelah prses Rtari Bending dengan variasi wakt dan beban,tjan dari pada pengjian tarik yait mengetahi sifat mekanik dari baja HQ 76 setelak mengalami pembebanan dinamis. 3.. Tahapan enelitian 1 kg 3, 6, 9 Gambar 5. Diagram lir enelitian 4. Hasil dan embahasan 4.1. nalisa Data Materi embatan Sampel Uji Rtari Bending 15 kg 3, 6, 9 Uji Tarik Data / embahasan Kesimplan & Saran Data hasil pengjian yang diperleh dari material Baja Karbn HQ 76, selanjtnya dilah dan dihitng berdasarkan persamaan - persamaan yang telah ada yang selanjtnya dapat dijelaskan sebagai berikt 4.. engjian Rtari Bending kg 3, 6, 9 Sebelm dilakkan pengjian Tarik, maka terlebih dahl dilakkan pengjian Rtari Bending dengan beban dan wakt yang telah ditentkan. engjian ini dilakkan dengan tjan ntk memberikan perlakan pembebanan dinamis terhadap material. Data dari mesin ji rtary bending adalah sebagai berikt : Daya mtr : 1 hp taran Maksimm (n) : 145 rpm 5
6 4.3. engjian Tarik Data hasil pengjian dignakan ntk menghitng kekatan tarik, regangan dan besarnya redksi penampang, dengan menggnakan rms masing-masing sebagai berikt : Menghitng Kekatan Dalam menghitng kekatan bahan besarnya tegangan yang terjadi akibat penarikan dignakan rms sebagai berikt : Dimana: Beban (kg) as penampang terbebani (mm) Dalam hal ini dignakan as penampang awal spesimen sebagai las penampang terbebani. kg Tegangan yield () mm 6 y Teg maksimm () max patah kg mm kg Tegangan patah () mm Cnth erhitngan ntk Material Nrmal a. Regangan (ε) 1 Regangan x 1% 6 5 x 1% 4 % 5 b. Redksi enampang ( r ) p r x1% as penampang mla mla π 3,14 x d x (1) mm p las penampang setelah patah π 3,14 x d p x (7) 38.5 mm 4 4 p Jadi r x1% x1% 51 % 78.5 c. Tegangan Tarik Maximm ( m ) max m Dimana: max 6 kg 78.5 mm 6kg m 78.5 mm 6.43 kg/mm Cnth erhitngan ntk Wakt 6 Jam dengan Beban 15 kg Regangan (ε) 1 Regangan x 1% 64 5 x 1% 8 % 5 Redksi enampang ( r ) p r x 1% Dimana: as penampang mla mla π 3,14 x d x (1) mm p las penampang setelah patah π 3,14 x d p x (7.) 4.7 mm 4 4 p Jadi r x1% x1% 48. % 78.5 Tegangan Tarik Maximm ( m ) max m Dimana: max 54 kg 78.5 mm 54 kg m kg/mm 78.5mm
7 Data hasil perhitngan selanjtnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Hasil engjian Tarik N Kndisi engjian (mm) 1 (mm) d (mm) d1 (mm) Yeld (kg) Max (kg) atah (kg) 1 Nrmal Keterangan : Nrmal Material tidak diberikan perlakan Ratari Bending 3 1 Wakt 3 Jam beban 1 kg Tabel. Hasil erhitngan N Kndisi engjian Є (%) max (kg/mm) yeld (kg/mm) patah (kg/mm) 1 Nrmal Keterangan : Nrmal Material tidak diberikan perlakan Ratari Bending 3 1 Wakt 3 Jam beban 1 kg 4.4. embahasan Untk beban 1 kg dengan wakt 3, 6 dan 9 jam penrnan kekatan tarik dari kndisi nrmal sebesar 6-7 kg/mm, ntk beban 15 kg dengan wakt 3 dan 6 jam penrnan berkisar antara 7 9 kg/mm. kan tetapi pada beban 15 dan kg dengan wakt pembebanan selama 9 jam terjadi penrnan kkatan tarik yang sangat berartri yakni sebesar 17 1 kg/mm penrnan kekatan tarik yang sangat besar ini terjadi karena beban yang diberikan ckp besar dan wakt pembebanan yang lama sehingga mengakibatkan material tersebt menjadi lelah sehingga terjadi penrnan kekatan tarik. Ket Ket engarh embabanan Terhadap kekatan Tarik pada bebarapa wakt pembebanan Tegangan (kg/mm) Grafik Hbngan antara Kekatan Tarik dengan Beban Nr 1 15 Beban (kg) 3 Jam 6 Jam 9 Jam Gambar 6. Grafik engarh embabanan Terhadap kekatan Tarik pada bebarapa wakt pembebanan Dari gambar grafik 6 Wakt 3 Jam enrnan keatan tarik dari kndisi nrmal sebasar 67,43 kg/mm menjadi 7,6 kg/mm ntk beban 1 kg, ntk beban 15 kg kekatan tarik trn menjadi 67,5 kg/mm. Wakt 6 Jam ada kndisi ini penrnan kekatan tarik dari kndisi nrmal sampai dengan beban kg penrnannya relativ ckp kecil. Dimana pada kndisi nrmal kekatan tarik sebesar 76,43 kg/mm sedangkan pada beban kg kekatan tarik trn menjadi 64,97 kg/mm (- 11,58 kg/mm ) Wakt 9 Jam ada kndisi ini penrnan kkatan tarik dari kndisi nrmal sampai beban 1 kg relative ckp keil yakni 7,5 kg/mm akan tetapi pada beban 1 sampai kg penrnan kekatan tarik terihat sangat besar yakni sekitar 17 s/d 1 kg/mm (krang lebih 3 %). enrnan kekatan tarik yag sangat besar terjadi di disebabkan karena pada wakt 9 jam dengan beban 15 kg 7
8 material menjadi lelah sebagai akibat dari wakt yang ckp lama dan beban yang besar sehinga kekatan material menjadi menrn. enrnan kekatan ini mngkin disebabkan karena adanya defrmasi yang terjadi sebagai akibat pembebanan yang diberikan terhadap material embahasan khss ada wakt 3 Jam dengan beban kg terjadi penrnan kekatan tarik yang sangat besar sekali yakni dari kndisi nrmal 76,43 kg/mm menjadi 31,85 kg/mm (6 %) penrnan yang sangat bersar terjadi didga diakibatkan karena adanya cacat pada pada material hal ini dapat dilihat pada beberapa material dengan beberapa perlakan dimana penrnan kekatan tarik cenderng hampir merata sekalipn ada bebarapa perbedaan yang terjadi. 5. Kesimplan dan Saran 5.1. Kesimplan Dari hasil penelitian yang telah dilakkan pada berbagai perlakan, maka penlis dapat mengambil kesimplan sebagai berikt : a. Sebagai akibat dari pembebanan yang diberikan yakni beban 1, 15 dan kg terhadap material, maka akan terjadi penrnan kekatan tarik dan besarnya penrnan kekatan tarik tergantng besarnya beban yang diberikan. b. Dari tiga wakt pembebanan yang diberikan yakni 3, 6 dan 9 jam, maka wakt 9 jam memperlihatkan penrnan kekatan tarik yang sangat besar. 5.. Saran a. ada penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjt karena masih banyak parameter parameter yang dapat diteliti yang berhbngan dengan prses pengjian rtari bending dan ji tarik. 8 b. erlnya kalibrasi lang terhadap alat kr rtari bending agar kndisi alat dalam keadaan layak pakai ntk menjamin keakratan dalam hasil penelitian 6. Daftar staka lexander W, 1991, Essential Metallrgy fr Engeneers, lih Bahasa Sriati Djapri. Dasar Metalrgi Untk Rekayasa, T. Gramedia Jakarta mstead.b.h, hilip.f, stwald, Myrnl, Begeman, 1985, Manfactring rcesses, Seven Editin, Jhn Wiley & Sns Inc Clrad, 1979, Terjemahan, Sriati Djaprie, Teknlgi Mekanik, Erlangga, Jakarta. nver, S. H, 1984, Intrdctin T hysical Metalrgi, Me. Graw Hill, Kgaksha. D. Tky. Dieter. Gerge E, Mechanical Metallrgy, Third Editin, McGraw-Hill,Inc, 1986, lih Bahasa, Sriati Djaprie, Metalrgi Mekanik, Jilid 1-, Erlangga Jakarta R.E. Smallman, CBE. DSc, FRS, FREng, FIM, ; R.J. Bishp, hd, CEng, MIM,, Metalrgi Fisik Mdern dan Rekayasa Material, Diterjemahkan leh Ir. Sriati Djaprie, M.Met Edisi Keenam, Erlangga Jakarta.. Sardi, min, dnyana, D. N, engetahan gam UT UK, Metallrgycal Transactin.
BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan
Lebih terperinciUntuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer
Lebih terperinciSIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMPUH LAS DAN MENDAPAT PERLAKUAN PANAS ANNEALING DAN NORMALIZING
SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMUH LAS DAN MENDAAT ERLAKUAN ANAS ANNEALING DAN NORMALIZING Nkman (1) (1) Jrsan Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya rabmlih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan
Lebih terperinciPENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN
Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL
Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah
Lebih terperinciFAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN
Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciPertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik
Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima
Lebih terperinciAnalisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742
Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi
Lebih terperinciPenerapan Masalah Transportasi
KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi
Lebih terperinciBUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA
BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan
Lebih terperinciSession 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa
Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin
Lebih terperinciHASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI
HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da
Lebih terperinciBAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU
BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya
Lebih terperinciSolusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy
Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear
Lebih terperinciBAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif
BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta
Lebih terperinciOPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI
OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh
BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.
Lebih terperinciPENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara
Lebih terperinciEKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN
EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Lebih terperinci18.1. Section Modulus cm 3 (kg/m) axis x-x axis y-y axis x-x axis y-y axis x-x axis y-y WF
FKULTS DESIN dan TEKNIK PERENNN Ujian khir Semester Peride Genap Tahn kademik 009/010 Jrsan : Teknik Sipil Hari / Tanggal : Senin, 17 Mei 010 Kde Kelas : Wakt : 07.15 09.00 Mata Ujian : Strktr aja 1 Semester
Lebih terperinciKEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)
Lebih terperinciALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.
ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD
Lebih terperinciTEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE
TEKAA TAAH PADA DIDIG PEAHA METODA RAKIE Moda kernthan F Gaya F dapat disebabkan oleh: gesekan pada dasar (gravity retaining walls) masknya dinding ke dalam tanah (sheet retaining walls) angker dan penahan
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI
JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax.
Jl Gegerkalong Hilir, esa Ciwarga, Bandng, Telp/Fax : 0 01 45 8 PEMBORAN / SAMPLING AN VANE SHEAR TEST Standar Acan : ASTM - 145 89 I TUJUAN 1 Untk menyelidiki / mengetahi jenis-jenis lapisan tanah (stratigrafi)
Lebih terperinciAbstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b)
Simlasi ergerakan segitiga Bcket ntk indentifikasi kemngkinan interferensi antara pahat dan benda-kerja (oging) pada sistem-am berbasis model-faset 3D. Kiswanto, riadhana Laboratorim Teknologi Manfaktr
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat
Lebih terperinciLKPD.3 HUKUM ARCHIMEDES
LKPD.3 HUKUM RCHIMEDES Kelompok : Nama nggota : 1. 2. 3. 4. 5.. Tjan Percobaan. Tjan Percobaan - Melali penyelidikan ini peserta didik mamp mengetahi pengarh volme benda yang tercelp dalam zat cair terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata
Lebih terperinciPENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE
Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:
Lebih terperincivektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip
MODUL MATEMATIKA SMA ektr ( MAT..4 ) Dissn Oleh : Drs. Pndjl Prijn Nip. 95807.980..00 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sngkn N. 58 Telp. (04) 7506 Malang Mdl..4 VEKTOR
Lebih terperinci1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. ½ 3 F B. ½ 2 F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F
1 1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menrt smb x adalah A. ½ 3 F B. ½ F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F. Benda jath bebas adalah benda yang memiliki: (1) Kecepatan awal nol () Percepatan = percepatan
Lebih terperinciBab 5 RUANG HASIL KALI DALAM
Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R
Lebih terperinciMETODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN
METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan
Lebih terperinciFEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan
Lebih terperinciIII PEMODELAN SISTEM PENDULUM
14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan
Lebih terperinciSTUDI APLIKASI GASIFIKASI DI INDUSTRI GERABAH : PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI PADA TUNGKU PEMBAKARAN GERABAH SEMI KONTINU
1 STUDI APLIKASI GASIFIKASI DI INDUSTRI GERABAH : PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI PADA TUNGKU PEMBAKARAN GERABAH SEMI KONTINU Alvin Malana, Adi Srjosatyo Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas
Lebih terperinciModel Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu
Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima
Lebih terperinciKorelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika
Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK SIPIL USU
JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1
Lebih terperinci(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK
PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek
Lebih terperincilim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :
TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.
5 BAB TIJAUA PUSTAKA.1 Daya Dkng Tanah Pasir Kapasitas dkng menyatakan tahanan geser tanah ntk melawan penrnan akibat pembebanan, yait tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
Lebih terperinciIntegrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.
Interasi Metode Interal Kadratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi Gass merpakan metode yan tidak mennakan pembaian
Lebih terperinci1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini
1 1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resltan dengan menggnakan 3 neraca pegas berikt ini Yang sesai dengan rms vektor gaya resltan secara analitis adalah gambar A. (1), (2) dan (3) D. (1), dan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH
;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciTrihastuti Agustinah
TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E OBJEKTIF TEORI CONTOH 4 SIMPULAN 5 LATIHAN
Lebih terperinciKEKUATAN BATAS : LENTUR DAN BEBAN LANGSUNG
KEKUATAN BATAS : LENTUR DAN BEBAN LANGSUNG (Kolom engan beban eksentris an batang tekan.. Saat ini sema kolom paa strktr portal beton bertlang, an batang-batang strktr lainnya, seperti bentk lengkng, mengalami
Lebih terperinci(a) (b) Gambar 1. garis singgung
BAB. TURUNAN Sebelm membahas trnan, terlebih dahl ditinja tentang garis singgng pada sat krva. A. Garis singgng Garis singgng adalah garis yang menyinggng sat titik tertent pada sat krva. Pengertian garis
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
/ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS
KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon
Lebih terperinciBAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1)
5 BAB III MTOD LMN HINGGA 3. Tegangan Tegangan adalah gaa per nit area pada sat material sebagai reaksi akibat gaa lar ang dibebankan pada strktr. Pada Gambar 3.. diperlihatkan elemen kbs dalam koordiant
Lebih terperinciKINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512
Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 651 Mhammad Irsyad Jrsan Teknik Mesin Uniersitas Lampng email: irsyad71@nila.ac.id Abstrak Penelitian
Lebih terperinciNAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com
1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,
Lebih terperinci1. Perhatikan tabel berikut ini! No Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3
1 1. Perhatikan tabel berikt ini! No Besaran Satan Dimensi 1 Momentm kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3 Dari tabel di atas yang mempnyai satan dan dimensi yang benar adalah
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
_ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN
Lebih terperinciIntegra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik
Intera asi Metode Interal Kadr ratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi i Gass merpaka an metode yan tidak mennakan pembaian
Lebih terperinciHasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)
oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =
Lebih terperinciAnalisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral
Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gnawan Semester II, 2016/2017 3 Maret 2017 Kliah yang Lal 10.1-2 Parabola, Elips, dan Hiperbola 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSIAS INDONESIA PERANANGAN PENGENDALI MODEL PREDIIVE ONROL (MP) PADA SISEM EA EXANGER DENGAN JENIS KARAKERISIK SELL AND UBE ESIS RIDWAN FARUDIN 76733 FAKULAS EKNIK PROGRAM SUDI EKNIK KONROL INDUSRI
Lebih terperinciPengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor
Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika
Lebih terperinciFisika Ebtanas
isika Ebtanas 1996 1 1. Di bawah ini yang merpakan kelompok besaran trnan adalah A. momentm, wakt, kat ars B. kecepatan, saha, massa C. energi, saha, wakt ptar D. wakt ptar, panjang, massa E. momen gaya,
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT
PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperincilensa objektif lensa okuler Sob = fob
23 jekti ler S = ~ S = A B d 24 Diagram pembentkan bayangannya adalah sebagari berikt: jekti d ler S = ~ S S A B S Teropong Pantl (Teleskop Releksi) Teropong jenis ini menggnakan sat positi, sat cermin
Lebih terperinciKontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi
Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini
Lebih terperinciKarakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending
Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending Budi Setyahandana 1, Anastasius Rudy Setyawan 2 1,2 Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus III Paingan, Maguwoharjo,
Lebih terperinciPemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)
tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan
Lebih terperinciBab 5 RUANG HASIL KALI DALAM
Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan
Lebih terperinciIT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)
IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:
Lebih terperinciPENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN
1 PENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN BAB 5.1. 5.2. 1 SUB POKOK BAHASAN : Jenis-jeins Jembatan Bagian-bagian Strktr Jembatan 1. Tjan Pembelajaran Umm : Mamap mengenal jenis-jenis Jembatan Balok
Lebih terperinciLENSA OBJEKTIF LENSA OKULER SOB = FOB
LENSA OBJEKTIF LENSA OKULER SOB = FOB 23 lensa objektif lensa okler Sob = ~ Sob = fob A fob fob B d 24 Diagram pembentkan bayangannya adalah sebagari berikt: lensa objektif d Sob = ~ lensa okler Sob Sok
Lebih terperinciDaya Dukung Tanah LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 7
LAPORAN UGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan restle ipe Deck On Pile di Pelabhan Garongkong, Propinsi Slawesi Selatan Bab 7 Daya Dkng anah Bab 7 Daya Dkng anah Laporan gas Akhir (KL-40Z0) Perancangan
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas
Lebih terperinci3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh
. RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan
Lebih terperinciMata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd
. RUANG BERDIMENSI n EUCLIDIS Mata Kliah: Aljabar Linier Dosen Pengamp: Darmadi S. Si M. Pd Dissn oleh: Kelompok Pendidikan Matematika VA. Abdl Fajar Sidiq (8.). Lilies Prwanti (8.76). Ristinawati (8.)
Lebih terperinci1. Grafik di samping menyatakan hubungan antara jarak (s) terhadap waktu (t) dari benda yang bergerak.
1 1. Grafik di samping menyatakan hbngan antara jarak (s) terhadap wakt (t) dari benda yang bergerak. Bila s dalam m, dan t dalam sekon, maka kecepatan rata-rata benda A. 0,60 m/s D. 3,00 m/s B. 1,67 m/s
Lebih terperinciMODEL P BACK ORDER DAN ALGORITMA PERMASALAHAN INVENTORI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ONGKOS TRANSPORTASI (FIXED AND VARIABLE COST) PERMINTAAN PROBABILISTIK
158 Model P Bak Order dan Algoritma...(Brhan) MODEL P BACK ODE DAN ALGOITMA PEMASALAHAN INVENTOI DENGAN MEMPETIMBANGKAN ONGKOS TANSPOTASI (FIXED AND VAIABLE COST) PEMINTAAN POBABILISTIK Brhan Jrsan Teknologi
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakltas MIPA, Universitas Negeri Yogakarta, 6 Mei 9 MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR Irawati, Kntjoro Adji Sidarto. Gr SMA
Lebih terperinci3. TEORI PANTULAN DASAR PERAIRAN
30 3. TEORI PANTULAN DASAR PERAIRAN Lat merpakan sat lingkngan yang sangat kompleks baik ditinja dari segi biotik mapn abiotik. Tak terkecali dengan dasar perairan, dasar perairan merpakan sat medim yang
Lebih terperinciBab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Daya dukung tanah adalah parameter tanah yang berkenaan dengan kekuatan tanah
Bab TIJAUA PUSTAKA.1. Daya Dkng Tanah Lempng Daya dkng tanah adalah parameter tanah yang berkenaan dengan kekatan tanah ntk menopang sat beban di atasnya. Daya dkng tanah dipengarhi oleh jmlah air yang
Lebih terperinciSISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING
SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni
Lebih terperinciBEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT
BEBERP IDENTITS PD GENERLISSI BRISN FIBONCCI Sri Melati 1, Mashadi, Msraini M 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika Dosen Jrsan Matematika Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan lam Universitas Ria Kamps
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pembahasan pada bab ini, merpakan pembahasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori tersebt melipti mata ang, pelak yang berperan, faktor-faktor yang mempengarhi
Lebih terperinciAnalisis Komputasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fuzzy Teroptimasi
Analisis Komptasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Soesanti, dkk. 89 Analisis Komptasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fzzy Teroptimasi Indah Soesanti ), Adhi Ssanto 2), Thomas Sri
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA
Konferensi asional Teknik Sipil 3 (KoTekS 3) Jakarta, 6 7 ei 29 AAISIS KAPASITAS BAOK KOO BAJA BERPEAPAG SIETRIS GADA BERDASARKA SI 3 729 2 DA ETODA EEE HIGGA Aswandy Jrsan Teknik Sipil, Institt Teknologi
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
_ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA
SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir (TM091486)
Sidang Tugas Akhir (TM091486) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Soeharto, DEA Oleh : Budi Darmawan NRP 2105 100 160 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk diperkirakan kapan terjadinya, dan tidak dapat dilihat secara kasat mata
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak masalah yang timbul dalam pengerjaan mekanis di lapangan yang dialami oleh ahli-ahli teknis dalam bidangnya seperti masalah fatik yang sulit untuk diperkirakan kapan
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON
Jrnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 157 161 ISSN : 233 291 c Jrsan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON DALIANI Program Stdi Matematika, Fakltas
Lebih terperinciHendra Gunawan. 5 Maret 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gnawan Semester II, 013/014 5 Maret 014 Kliah yang Lal 10.1 Parabola, aboa, Elips, danhiperbola a 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN TEORI
9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan
Lebih terperinci