Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin"

Transkripsi

1 PROSES PEMBERDAYAAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI KELUARGA MISKIN PADA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT ANGGREK KELURAHAN KALI RUNGKUT KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA POOR FAMILY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING SKILLS IN ORCHID SELF-HELP COMMUNITY GROUP AT KALI RUNGKUT VILLAGE RUNGKUT SUB DISTRICT SURABAYA Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaj ABSTRAK Ka knci: Proses Pemberdayaan, Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin Program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin merpakan salah s wjd dari paya Pemerintah Kota Srabaya dalam pengentasan kemiskinan. Dalam pelaksanaan program Pelihan Ketrampilan Bagi Kelarga Miskin, pemerintah ps bekerja sama dengan Bapemas (Badan Pemberdayaan Masyarak) dalam penyelenggaraan program ini. Hal tersebt sebagaimana yang telah terlampir Perran Presiden No 5 Tahn 00. Program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin telah berlangsng di beberapa wilayah di Kota Srabaya. Di kota Srabaya sendiri program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin telah dilaksanakan sejak tahn 00. Pemerintah kota Srabaya telah bekerja sama dengan Bapemas (Badan Pemberdyaan Masyarak) ntk bersedia melaksanakan program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin. Hal tersebt terlampir dalam Perran Walikota Srabaya Nomor 63 tahn 00 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsng dan Pengadaan Barang dan Jasa dalam Pedoman Umm Pelaksanaan Program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin. Salah s wilayah yang melaksanakan program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin adalah Kelrahan Kali Rngkt, Kecaman Rngkt, Srabaya. Penelitian ini ntk mendiskripsikan mengenai Proses Pemberdayaan hasil dari program Pelihan Ketrampilan Bagi Kelarga Miskin dalam aspek perbaikan kondisi pendapan kelarga dan mensejahterakan masyarak. Pada penelitian ini dignakan

2 metode deskriptif kantitif dengan prosentase. Gna memperoleh da yang dibthkan dalam penelitian ini maka teknik pengambilan da yang dipakai yait kisioner, wawancara, observasi, dan dokmentasi. Perolehan da penelitian setelah dikaitkan dengan model Proses Pemberdayaan Fahrdin diketahi dari 7 variabel proses pemberdayaan mayoritas yang menyakan setj dengan adanya pelihan keterampilan bagi kelarga miskin, sehingga proses pemberdayaan ini dap dikakan berjalan dengan sesai. ABSTRACT Key words: The process of Empowerment, Skills Training for Poor Families Skills Training Program for Poor Families is one manifestion of the Srabaya City Government's efforts in poverty alleviion. In the implemention of the Skills Training program for poor families, the central government in cooperion with Bapemas (Badan Pemberdayaan Masyarak) in the administrion of this program. It has been tached as Presidential Decree No. 5 of 00. Skills Training Program for Poor Families have been taking place in some areas in the city of Srabaya. In the city of Srabaya itself, Skills Training program for poor families has been implemented since 00. Srabaya city government has been working with Bapemas (Commnity Empowerment Agency) to be willing to implement the Skills Training program for poor families. It is enclosed in Srabaya Mayor Reglion Nmber 63 of 00 on Gidelines for the Technical Implemention of Direct Bdget and Procrement in the General Gidelines for Implemention Skills Training Program for Poor Families. One of the areas th implement Skills Training program for rban poor families are Kalirngkt Village, Rngkt Sb District, Srabaya. This research is to describe and explain the Empowerment Process reslt of Skills Training program for poor families in the aspect of improving the condition of the family income and the welfare of society. This research ses a qantitive descriptive method with percentage. In order to gain the da in this research, therefore, the da collection techniqes which are sed are qestioner, observion, and docmention.

3 The da reslt associed with Empowerment Process Model by Fahrdin th from 7 empowerment process variables, most of them agreed with the skills training for poor families, so th the process of empowerment can be said to rn accordingly.. PENDAHULUAN. Lar Belakang Permasalahan kemiskinan sa ini sdah menjadi permasalahan kompleks yang ada di dalam kehidpan masyarak Indonesia. Berdasarkan Perran Presiden Indonesia Nomor 5 Tahn 00 bahwa kemiskinan merpakan permasalahan bangsa yang memerlkan langkah-langkah penanganan dan pendekan yang sistemik, terpad, menyelrh, dalam rangka mengrangi beban memenhi hak-hak dasar warga negara secara layak melali pembangnan inklsif, berkeadilan, dan berkelanjtan ntk mewjdkan kehidpan yang bermartab. Masalah kemiskinan it sendiri, pada kenyaannya tidak bisa dilepaskan dari kehidpan, kimiskinan tidak hanya dialami oleh negara berkembang saja tetapi negara maj yang taraf perekonomiannya sdah mapan jga mengalami persoalan kemiskinan. Seperti kondisi jmlah penddk miskin di Indonesia sendiri, menrt laporan BPS (Badan Ps Stistik). Jmlah penddk miskin tahn 004 sebesar 36,0 jta, tahn 005 sebesar 35,0 jta, tahn 006 sebesar 39,30 jta, tahn ,7 jta, tahn 008 sebesar 34,96 jta, tahn 009 sebesar 3,53 jta, tahn 00 sebesar 3,0 jta, tahn 0 sebesar 30,0 jta, tetapi penddk miskin yang ada di Indonesia mengalami penrnan, tetapi realitanya kemiskinan tersebt masih ada dan masih menjadi persoalan pada tahn 0. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia ckp tinggi dengan jmlah sekitar 30,0 jta dengan prosentase sebesar,49%. Berkaitan dengan tingginya tingk kemiskinan di Indonesia, ada faktor terjadinya penyebab kemiskinan yait faktor internal dan eksternal. Faktor internal dang dari dalam diri si miskin it sendiri, seperti rendahnya pendidikan a adanya hamban bdaya sedangkan faktor eksternal dang dari lar kemampan orang yang bersangktan, seperti birokrasi a perran-perran resmi yang dap menghamb seseorang dalam 3

4 memanfakan smberdaya (Sharto, 009:35). Berdasarkan keda faktor inilah kemiskinan sering diistilahkan sebagai kemiskinan strktral, kemiskinan bkan hanya terjadi karena ketidakmaan orang tersebt ntk bekerja melainkan ketidakmampan sistem dan stktr sosial dalam menyediakan kesempankesempan yang memngkinkan mereka ntk bekerja. Salah snya adalah permasalahan yang ada di dalam diri mereka yait krangnya keterampilan dan keahlian sehingga masyarak perl ntk diberdayakan. Adapn dari segi sisi ekonominya sehingga perl ntk ditingkkan taraf hidpnya ntk menjadi lebih baik dari sebelmnya dan meningkkan deraj kehidpan mereka yang lebih baik. Kemiskinan di Kota Srabaya menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Srabaya. Persoalan rbanisasi yang terjadi dan tingginya biaya hidp di perkotaan menjadi salah s penyebab mnclnya kelarga miskin di perkotaan yang selanjtnya akan menyebabkan bertambahnya beban kota. Bagi Pemerintah Kota Srabaya permasalahan kelarga miskin tidak dap dipisahkan dari keberadaan kam perempan yang ada dalam kelarga miskin tersebt. Oleh karenanya peran perempan hars ditingkkan dalam peningkkan kalitas kehidpan kelarga miskin (Pedoman Umm Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin, 0:). Atas dasar pemikiran tersebt, Pemerintah Kota Srabaya berpaya memberdayakan perempan dari kelarga miskin melali penyelenggaraan kegian peningkan keterampilan. Kegian keterampilan dimaksd berpa pelihan dasar, diharapkan keterampilan tersebt dap dignakan sebagai bekal awal ntk melakkan saha a bekerja. Dengan demikian diharapkan terjadi peningkan pendapan dikelarga miskin tersebt sehingga mamp menjadi kelarga tidak miskin (Pedoman Umm Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin, 0:). Berdasarkan hasil dokmentasi Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin bertjan ntk memberikan keterampilan sebagai bekal bekerja dan berwirasaha, mendorong mnclnya kelompok-kelompok saha bar, meningkkan kalitas kehidpan perempan kelarga miskin, mendorong 4

5 kemandirian kelarga tertama perempan dari kelarga miskin. Adapn sasaran pelihan adalah penddk perempan Kota Srabaya dari kelarga miskin yang prodktif a masih dianggap prodktif yang dibktikan dengan KTP dan a KSK serta terdaftar dalam da base gakin- 00. Pelihan keterampilan ini diikti oleh selrh kecaman yang ada di Srabaya yait sekitar 3 kecaman. Salah snya berada di Kelrahan Kali Rngkt Kecaman Rngkt Srabaya. Berdasarkan da BPS (Badan Ps Stistik) kemiskinan tahn 0 mennjkkan bahwa jmlah kelarga miskin di Kecaman Rngkt yang terbesar adalah di kelrahan Kali Rngkt, dengan prosentase 33,8%. Kelrahan Kali Rngkt terdap 5 Kelompok Swadaya Masyarak yang terdiri dari Kelompok Swadaya Masyarak (KSM) Anggrek, Kelompok Swadaya Masyarak (KSM) Delima, Kelompok Swadaya Masyarak (KSM) Asparags, Kelompok Swadaya Masyarak (KSM) Boegenvile, Kelompok Swadaya Masyarak (KSM) Flamboyan. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Kelompok Swadaya Masyarak ini berfngsi sebagai sarana mendorong proses perbahan sosial, wadah pembahasan dan penyelesaian masalah, wadah ntk menyalrkan aspirasi, wadah ntk menggalang tmbhnya saling percaya (Handot Meri Pelihan Kader KB Kota Srabaya). Menrt Kotze (987, dalam Hikm, 00:6) menyakan bahwa masyarak miskin memiliki kemampan yang relif baik ntk memperoleh smber melali kesempan yang ada. Dengan adanya pemberdayaan ini masyarak diharapkan ntk membangn kesadarannya, mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran yang dimilikinya ntk berpaya mengembangkannya. Penelitian ini akan mengkaji beberapa teori yang dikemkakan oleh Fahrdin (003:73) yait tahapan proses pemberdayaan melipti, tahap persiapan (engangement), tahap pengkajian (assessment), tahap perencanaan alternif program a kegian (designing), tahap memformlasi rencana aksi, tahap pelaksanaan program a kegian, tahap evalasi, serta tahap terminasi (disanggagement).. Tjan dan Manfa Penelitian Tjan dari penlisan ini adalah ntk mendeskripsikan Proses Pemberdayaan Melali Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin Pada Kelompok Swadaya Masyarak Anggrek Kelrahan Kali Rngkt Kecaman Rngkt Srabaya. 5

6 . KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pemberdayaan Masyarak Pemberdayaan a pemberkasaan (Empowerment) menrt (Sharto, 009:57), secara konseptal berasal dari ka power (kekasaan a keberdayaan). Kekasaan seringkali dianggap sebagai kemampan seseorang ntk melakkan apa yang kita inginkan, sedangkan pemberdayaan dianggap sebagai kemampan seseorang khssnya pada kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kemampan dan kekan yang ada di dalam diri mereka sehingga mereka dap memenhi kebthan dasar sehari-hari sehingga mereka memiliki kebebasan.. Tjan Pemberdayaan Tjan pemberdayaan menrt Payne (997:68 dalam Hraerah 0:99) menjelaskan tjan dasar pemberdayaan adalah keadilan sosial dengan memberikan ketentraman kepada masyarak yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melali paya saling membant dan belajar melali pengembangan langkah-langkah kecil gna tercapainya tjan yang lebih besar..3 Proses Pemberdayaan Pemberdayaan masyarak sebenarnya merpakan sebah proses yang berkesinambngan seperti yang dikemkakan oleh Fahrdin (0:73) bahwa sebah pemberdayaan berlangsng melali tjh tahap program pemberdayaan: Persiapan (engagement) dalam tahapan ini hars dilakkan adalah persiapan petgas dan lapangan, Pengkajian (assessment) yait pendifinisian kebthan dan smber daya yang dimiliki klien, Perencanaan Alternif Program a Kegiaan (designing), pada tahap ini disahakan partisipasi kelompok sasaran ntk berfikir tentang masalah mereka hadapi dan cara mengasinya, Memformlasikan Rencana Aksi, pada tahapan ini petgas menlis slan gagasan kelompok sasaran, Pelaksanaan Program a Kegian, pada tahapan ini program yang telah direncanakan dilaksanakan Dan hars ada kerjasama antara agen pemberdaya dengan masyarak, Evalasi yait tahap ntk menilai dan proses pegawasan dari petgas dan masyarak, Terminasi (disanggagement), yait berakhirnya kegian pemberdayaan dan sa dilakkan pemtsan hbngan secara formal. 6

7 3. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggnakan metode penelitian deskriptif kantitif. Penelitian ini menggambarkan proses pemberdayaan Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin dalam menggnakan pendekan kantitif deskriptif. Adapn pengertian dari penelitian deskriptif kantitif menrt (Sgiyono, 00:5) adalah da yang berbentk angka a da yang kalitif yang diangkakan. Proses pemberdayaan ini dap dilih dari indikor-indikor menrt Fahrdin yait 7 tahapan pemberdayaan. Program ini ditetapkan oleh Bapemas ntk aktifitas pemberdayaan masyarak miskin salah snya yait melali penelitian Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin. Tjan penelitian adalah ntk mendapkan gambaran mengenai Proses Pemberdayaan Melali Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin Pada Kelompok Swadaya Masyarak Anggrek Kelrahan Kali Rngkt Kecaman Rngkt Srabaya. Poplasi dalam penelitian ini adalah selrh ib-ib Kelompok Swadaya Masyarak di Kelrahan Kali Rngkt tertama kelompok Anggrek yang berkenan langsng dengan program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin. Diketahi jmlah dari selrh ib-ib a para peserta lih sebanyak 5 orang. Sampel merpakan bagian dari jmlah dan karakteristik yang dimiliki oleh poplasi. Apa yang dipelajari dari sampel it, kesimplannya akan dap diberlakkan ntk poplasi (Sgiyono, 00:8). Dengan demikian sampel yang diambil dari poplasi tersebt hars betl-betl representif a dap mewakili. Pada penelitian ini jmlah sampel yang dignakan sebanyak 5 orang responden sebagai sampelnya tanpa melih siapa yang berpelang mengisi kesioner. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian mennjkkan bahwa proses pemberdayaan masyarak tersebt dap dijelaskan melali tjh tahapan yait Persiapan, Pengkajian (assessment), Perencanaan Alternif Program a Kegian (designing), Memformlasikan Rencana Aksi, Pelaksanaan Program a Kegian, Evalasi, Terminasi (disanggagement). 4.. Persiapan Da kesioner pada tahap persiapan dap dilih pada tabel berikt ini: 7

8 No a n Persiap an (engag ement) Indikor dari an Jenis pelihan yang diberikan sesai dgn keinginan saya Menrt saya jmlah peserta lih telah memenhi Jadwal yang telah ditentkan sesai Temp yang disediakan telah sesai Bahan yang dignakan pelihan sdah sesai Al-al yang dignakan sdah sesai Kalitas pelih yang disediakan sdah memenhi Persyaran administrasi yang ditetapkan mdah dipenhi meri yang disediakan mdah dipahami Kerjasama yang dijalin dengan niversitas lain telah bisa meningkkan pelihan ini Kerjasama yang dijalin persahaan lain telah bisa meningkkan pelihan Syar yang dignakan ntk mengajkan proposal mdah dana yg diberikan sdah bisa mengembangkan saha saya Selama ini bapemas sdah melakkan kegian sosialisasi tentang pelihan ini Sa ng j Smber: Da Primer Diolah, 0 Respon Tentang Alternif Kegian j Ra g Ra g Tid ak j Tidak j Berdasarkan hasil tabel di as terlih bahwa jmlah dari alternif jawaban pada tahap persiapan ini mennjkkan bahwa mayoritas menyakan setj terhadap tahapan persiapan. Dengan demikian dap dikakan bahwa respon dari peserta lih dalam tahap persiapan (engagement) ini tergolong baik. Hal tersebt disebabkan karena sema persiapan awal yang dilakkan mlai dari jenis pelihan yang diberikan telah sesai dengan kebthan. Terlebih lagi dalam hal penentan jadwal, temp yang disediakan, bahan yang dignakan, dan al al yang dipakai yang mana sebagian besar kesemanya telah sesai dengan yang diharapkan oleh peserta lih, dan didkng dengan pelih yang mmpni, kerjasama dengan pihak niversitas dan persahaan lain, dan persyaran yang mdah, jga meri yang mdah dipahami. Dalam hal ini sosialisasi yang telah dilakkan oleh Bappemas jga trt mendkng kelancaran sehingga dap berjalan dengan baik dan lancar. 4.. Pengkajian Respon baik dari peserta lih jga dap dilih pada tahap pengkajian (asessment). Pada tahap pengkajian (asessment) ini menggambarkan bahwa hasil yang diperoleh sang baik. Hasil pada tahap pengkajian dap dilih pada tabel berikt ini: Respon Tentang Alternif Kegian Tidak No. an Indikor dari an Rag j Tidak j j Rag j Bapemas sdah melakkan pendaan terhadap sema warga yang membthkan Pengkajia n pelihan Pendaan jenis kebthan yang akan (asessme nt) dilakkan sdah dilakkan oleh Bapemas Pendaan jenis pelihan yg dibthkan oleh ib-ib sdah dilakkan oleh Bapemas Smber: Da Primer Diolah, 0 Berdasarkan tabel tersebt, dap diketahi bahwa jmlah selrh peserta lih manyoritas menyakan setj. Dengan demikian dap dikakan bahwa ada respon yang baik dari peserta ketika mengikti pelihan keterampilan. 8

9 Hal ini mennjkkan bahwa Bappemas telah melakkan kinerjanya dengan baik terkait pendaan yang perl dilakkan dalam tahap pengkajian sehingga mendapkan respon yang baik dari para peserta lih Perencanaan Alternif Program a Kegian selanjtnya adalah tahap perencanaan alternif program a kegian. Pada tahap perencanaan alternif program a kegian ini ntk mengetahi bahwa hasil yang diperoleh as respon yang baik dari peserta lih pada wakt mengikti pelihan keterampilan. Hasil penelitian ini dap dilih pada tabel sebagai berikt: Indikor dari No. an an Saya jga dimintai pendap pd wakt perencanaan Perencanaa Pada wakt n Alternif mengslkan Program kegian saya jga a dilibkan Kegian Ketika menysn (designing) alternif-alternif 3 kegian saya jga dilibkan Respon Tentang Alternif Kegian Sa Ra ng Tidak j g j Ra g j Tidak j Smber: Da Primer Diolah, 0 Dari tabel di as dap dilih bahwa sebagian besar para peserta lih menyakan setj, sedangkan sebagian kecil lainnya masih menyakan rag rag dan tidak setj. Hal ini dikarenakan pada tahap perencanaan alternif program a kegian (designing) bahwa peserta lih ikt dilibkan pada wakt ntk dimintai pendap, mengslkan kegian dan menysn alternif-alternif Memformlasikan Rencana Aksi Kemdian tahap selanjtnya adalah tahap memformlasikan rencana aksi. Pada tahapan ini terlih jelas bahwa respon yang didap adalah ckp baik jga. Hasil pada tahap memformlasikan rencana aksi dalam penelitian ini dap dilih pada tabel sebagai berikt: No. 3 Respon Tentang Alternif Kegian Sa Ra ng Indikor dari an g an j Ra g j Ketika akan dibentk sebah Tid ak Tidak j j kegian saya jga dimintai pendap Memf Ketika akan dibentk sebah orml kegian saya jga dimintai asikan slan Renca Pendap yang saya na sampaikan selal Aksi diperhikan di dalam setiap kegian keterampilan Smber: Da Primer Diolah, 0 Berdasarkan tabel tersebt, dap diketahi bahwa mayoritas para peserta lih menyakan setj dan dap dikakan bahwa peserta lih jga dilibkan dalam segala kegian dan diberikan kebebasan ntk 9

10 mengtarakan pendap mereka terhadap pelihan keterampilan ini Pelaksaan Program a Kegian selanjtnya adalah tahap pelaksanaan program a kegian. Hasil respon pada tahap ini dap dilih pada tabel sebagai berikt: No. an 3 Pelaksana 4 an Program a Kegian Indikor dari an Kegian telah dilakkan sesai jadwal temppelaksan aan yang telah disediakan sdah sesai Alokasi wakt pelaksanaan pada wakt pelihan keterampilan sdah sesai Meri yang dibthkan Bapemas sdah sesai Bahan-bahan yang dalam pelaksanaan sdah sesai Al-al yangg dignakan dalam pelaksanaan sdah sesai instrktr pelaksanaan dalam pelihan keterampilan sdah sesai Respon Tentang Alternif Kegian j j Rag Rag Tid ak j Tidak j Smber: Da Primer Diolah, 0 Berdasarkan tabel di as, dap diketahi bahwa jmlah total selrh respon dari para peserta lih mayoritas menyakan setj terhadap tahap pelaksanaan program a kegian. Dengan demikian dap dikakan bahwa para peserta lih merasa pas terhadap kinerja pemerintah. Hal ini mennjkkan bahwa dalam pelaksanaanya pelihan keterampilan tersebt telah berjalan sang baik, sehingga mendapkan respon yang baik dari peserta lih sehingga pelihan ini dap berjalan dengan lancar Evalasi selanjtnya adalah tahap evalasi. Pada tahap evalasi ini mengindikasikan bahwa jmlah yang diperoleh as respon yang baik dari peserta lih berada pada kegori sang baik. Hasil respon pada tahap evalasi dalam penelitian ini dap dilih pada tabel sebagai berikt: Respon Tentang Alternif Kegian No. an Indikor dari an j j Ra g Ra g Tid ak j Tidak j Pelihan ini menrt saya Terminasi 3 (disengag ement) 4 5 penting dilakkan ntk memberi kesempan ib-ib menambah keterampilan Pelihan ini menrt saya penting dilakkan ntk member tambahan penghasilan ib-ib Menrt saya perl diberikan pelihan lanjtan perlnya pelihan lanjtan berpa pengemasan prodk Menrt saya perl diberikan pelihan lanjtan beroa pemasaran prodk Menrt saya perl diberikan kesempan lebih banyak lagi bagi ib-ib memasarkan prodknya Smber: Da Primer Diolah, 0 Berdasarkan tabel tersebt, dap diketahi bahwa mayoritas selrh responden menyakan setj. Dengan 0

11 demikian dap dikakan bahwa respon dari peserta lih dalam tahap terminasi adalah tergolong baik dan mereka setj terhadap pelihan keterampilan bagi kelarga miskin karena dap membant perekonomian kelarga menjadi lebih baik dari sebelmnya. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.. Simplan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelmnya, maka dap ditarik kesimplan bahwa dari tjh proses pemberdayaan dimana hampir semanya jawaban menampakkan hasil yang sang tinggi yait dengan keselrhan menjawab setj dengan adanya pelihan keterampilan bagi kelarga miskin, jika di lih berdasarkan tiap-tiap indikor bahwa sebagian besar mennjkkan prosentase yang baik. Pada pelihan keterampilan ditemi ada yang menyakan masih ada hamban, namn jika ditelsri langsng secara keselrhan tidak ada hal yang menghamb proses pemberdayaan, hamban yang terjadi tidak begit berarti a tidak begit menjadi masalah, karena masih bisa di asi dengan baik sehingga secara keselrhan proses pemberdayaan pada program pemberdayaan bagi kelarga miskin sdah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya yang telah dilaksanakan. Sejinya, bahwa program Pelihan Keterampilan Bagi Kelarga Miskin yang dilaksanakan di Kelrahan Kali Rngkt Kecaman Rngkt Srabaya dap dikakan sdah berjalan dengan baik dan lancar, baik it secara langsng apn tidak langsng akan mempengarhi proses pemberdayaan. Dengan adanya pelihan keterampilan ini mereka bisa membant sami dan meningkkan perekonomian kelarga ntk menjadi lebih baik dari sebelmnya. 5. Saran Berdasarkan hasil program Pelihan Ketrampilan Bagi Kelarga Miskin dalam rangka pengentasan kemiskinan di Indonesia khssnya di kota Srabaya, maka saran yang diajkan adalah: () Menerskan program Pelihan Ketrampilan Bagi Kelarga Miskin tidak hanya di Srabaya saja tetapi di kotakota lain jga dap melaksanakan program tersebt dan jga terkait dengan penanganan masalah yang akan mncl dalam pelaksanaan program. () Lebih ditingkkan sarana dan prasarana

12 pelihan sehingga bisa berkembang menjadi lebih baik. (3) Untk Bapemas (Badan Pemberdayaan Masyarak), lebih banyak lagi kelompok sasaran yang dijadikan target program Pelihan Ketrampilan Bagi Kelarga Miskin. Serta lebih banyak lagi mengiktkan lembagalembaga yang berkompeten a profesional di bidangnya, sehingga jenis pelihannya lebih berkembang lagi. DAFTAR PUSTAKA Ariknto, Sharsimi. 0. Prosedr Penelitian S Pendekan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Djamallwarn, Zoer aini Besarnya Eksploitasi Perempan Di Lingkngan Di Indonesia Siapa Dap Mengendalikan Penyltnya?. Jakarta:PT Elex Media Komptindo. Fahrdin, Adi Pemberdayaan Partisipasi & Pengan Kapasitas. Bandng: Hmaniora. Fahrdin, Adi. 0. Pemberdayaan Partisipasi & Pengan Kapasitas Masyarak. Bandng: Hmaniora. Hraerah, Ab. 0. Pengorganisasian & Pengembangan Masyarak Model & Stregi Pembangnan Berbasis Kerakyan. Bandng: Hmaniora. Moleong, J Lexy. 0. Metodologi Penelitian Kalitif Edisi Revisi. Bandng. Remaja Rosdakarya. Sgiyono. 00. Metode Penelitian Administrasi. Bandng: Alfabeta Sharto, Edi Membangn Masyarak Memberdayakan Raky. Bandng. Retike Aditama. Slistyani Tegh Ambar Kemitraan Dan Model-Model Pemberdayaan., Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gava Media Ridwan. 00. Metode dan Teknik Menysn Tesis. Bandng: Alfabeta. Perran Presiden Nomor 5 Tahn 00 Tentang Percepan Penangglangan Kemiskinan. U.php/49.pdf, (diakses pada tanggal Maret 0 jam 08.40) Perran Walikota Srabaya Nomor 8 Tahn 009 tentang Rincian Tgas dan Fngsi Lembaga Teknis Kota Srabaya, (diakses

13 pda tanggal Maret 0 jam 08.40) Widoyoko, Ptro Eko. 0. Teknik Penysnan Instrmen Penelitian. Yogyakarta: Pstaka Pelajar www. bps.go.id (diakses pada tanggal 5 Maret 0 jam.00) Berita Resmi Stistik (diakses pada tanggal 6 Maret 0 jam 9.47) 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH ;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, v Menimbang

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG _ t WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DANA HIBAH UNTUK PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI TERPADU KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN ^ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN.

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level

Lebih terperinci

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 31 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA'' KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 RENCANA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 Jl. Jenderal Soedirman No. 159 Telp. (0234) 271279 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat DPRD Sebagai bagian Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini

Lebih terperinci

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, y J BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat a. bahwa pembangnan kesehatan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG _ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN - WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler

Lebih terperinci

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO, BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 0 TAHUN 2O1s TENTANG LAPORAN HARTA KEI(AYAAN BAGI PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH I(ABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb) oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 01 LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Efendi Arlina Nrbaity Lbis Almni FE USU Departemen Manajemen

Lebih terperinci

Fun Tuesday With NataProperty Tips & Trik Jualan Property: Membangun Hubungan dengan Customer

Fun Tuesday With NataProperty Tips & Trik Jualan Property: Membangun Hubungan dengan Customer Fn Tesday With NataProperty Tips & Trik Jalan Property: Membangn Hbngan dengan Cstomer By Beny Saptro beny@nataproperty.com 25 Oktober 2016 @nataproperty office Tips & Trik Jalan Property: Membangn Hbngan

Lebih terperinci

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI PERMASALAHAN INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI DAN VII DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON Samsl Arifin

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG _'C.. BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK SIPIL USU

JURNAL TEKNIK SIPIL USU JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1

Lebih terperinci

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SATUAN

Lebih terperinci

VI. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK \J A.TgasPokok B.Fngsi Utama Melaksanakan sebagian tgas Sekretaris Daerah dalam penysnan kebijakan pengelolaan data elektronik dan teknologi informasi, pengelolaan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERJMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

^/ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA V WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 2^TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada BAB TIJAUA PUSTAKA.. Pendahlan Disain prodk merpakan proses pengembangan konsep aal ntk mencapai permintaan dan kebthan dari konsmen. Sat desain prodk ang baik dapat mendorong pengembangan ang skses, dan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN TEORI

BAB III PENDEKATAN TEORI 9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan

Lebih terperinci

a. bahwa Pcraturan Bupati Sicloarjo Nomor 58 Tahun

a. bahwa Pcraturan Bupati Sicloarjo Nomor 58 Tahun ,. f I t J BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATl

Lebih terperinci

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh . RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an Pemodelan Matematika Rentang Wakt yang Dibthkan dalam Menghafal Al-Qr an Indah Nrsprianah Tadris Matematika, IAIN Syekh Nrjati Cirebon Email: rizqi.syadida@yahoo.com Abstrak Kegiatan menghafal Al-Qr an

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN,

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN WALIKOTA BANJARMASIN, PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang a. bahwa ntk memberikan pelayanan yang prima

Lebih terperinci

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan:

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan: PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM Perl diingat kembali definisi panjang dan jarak sat ektor pada rang hasil kali dalam Eclid, yait rnag ektor yang hasil kali dlamnya didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Aljabar Linear Elementer

Aljabar Linear Elementer Aljabar Linear Elementer MA SKS Silabs : Bab I Matriks dan Operasinya Bab II Determinan Matriks Bab III Sistem Persamaan Linear Bab IV Vektor di Bidang dan di Rang Bab V Rang Vektor Bab VI Rang Hasil Kali

Lebih terperinci

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta

Lebih terperinci

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika VOTEKNIKA Jrnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol. 4, No. 2, Jli - Desember 2016 ISSN: 2302-3295 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEARSIPAN DI SMK NEGERI 5 PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Rifeldo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pembahasan pada bab ini, merpakan pembahasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori tersebt melipti mata ang, pelak yang berperan, faktor-faktor yang mempengarhi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim)

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim) Rekomendasi Pengambilan Mata Kliah Pilihan Menggnakan Recrsive Elimination Satrio Prasojo (st.prasojo@gmail.com), Shafiah, ST., MT (fi@telkomniversity.ac.id), Hetti Hidayati, S.Kom., MT (htt@telkomniversity.ac.id),

Lebih terperinci

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GAME BULLDOZER BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Handy Adriyan

RANCANG BANGUN GAME BULLDOZER BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Handy Adriyan RANCANG BANGUN GAME BULLDOZER BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajkan oleh Handy Adriyan 10.11.4091 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 015 RANCANG

Lebih terperinci

Perbaikan Antarmuka dan Pengembangan Fitur Baru Situs Web Indonesian Future Leaders Chapter Malang menggunakan Framework Affordance-Based Design

Perbaikan Antarmuka dan Pengembangan Fitur Baru Situs Web Indonesian Future Leaders Chapter Malang menggunakan Framework Affordance-Based Design Jrnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilm Kompter e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Febrari 208, hlm. 759-767 http://j-ptiik.b.ac.id Perbai Antarmka dan Pengembangan Fitr Bar Sits Web Indonesian Ftre

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan

Lebih terperinci

ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21

ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21 ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered

Lebih terperinci

ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21

ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21 ANALISIS KECEATAN ALIRAN UDARA ADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA ENGARUH ENGHALANG DI DEANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered in bilding

Lebih terperinci

APPLICATION IN COUNSELING GROUP DISCUSSION TECHNIQUE TO INCREASE CONFIDENCE EXPRESS OPINIONS CLASS XI IPS 2 SMA N 1 SAMPUNG PONOROGO.

APPLICATION IN COUNSELING GROUP DISCUSSION TECHNIQUE TO INCREASE CONFIDENCE EXPRESS OPINIONS CLASS XI IPS 2 SMA N 1 SAMPUNG PONOROGO. Penerapan Teknik Diskusi Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkkan Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendap Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 1 SAMPUNG PONOROGO PENERAPAN TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK

Lebih terperinci

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik

Pertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENGABDIAN MASYARAKAT USULAN PRODI

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENGABDIAN MASYARAKAT USULAN PRODI DOKUMEN STANDAR USULAN PRODI 0 Agsts USULAN PRODI Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Dr. Febrianty, S.E., M.Si. Atin Triwahyni, S.T., M.Eng. Benedicts Effendi, S.T., M.T. Kepala Kepala UPT

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KONTRAK PEMBELAJARAN (Pedoman Pembelajaran bagi Dosen dan Mahasiswa) Mata Kliah PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK 2 SKS / SEMESTER IV Pengamp / Pembelajar Agng Setya Wardana, STP PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SfDOARJO, Menimbang MengingaL

Lebih terperinci

vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

vektor ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip MODUL MATEMATIKA SMA ektr ( MAT..4 ) Dissn Oleh : Drs. Pndjl Prijn Nip. 95807.980..00 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sngkn N. 58 Telp. (04) 7506 Malang Mdl..4 VEKTOR

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _. WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR :;-i TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEPUTUSAN KEUANGAN PENGUNJUNG DRACO WATERPARK MEDAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEPUTUSAN KEUANGAN PENGUNJUNG DRACO WATERPARK MEDAN 85 KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KEPUTUSAN KEUANGAN PENGUNJUNG DRACO WATERPARK MEDAN BAGIAN I: DATA RESPONDEN Wajib diisi* 1.1. Jenis Kelamin* Laki-laki Perempan 1.2.

Lebih terperinci

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSELING BAHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATAKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X MIA-4 SMA NEGERI 3 SINGARAJA

PENERAPAN KONSELING BAHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATAKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X MIA-4 SMA NEGERI 3 SINGARAJA PENERAPAN KONSELING BAHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATAKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X MIA-4 SMA NEGERI 3 SINGARAJA Ni Putu Megantari, Ni Nengah Madri Antari, Nyoman Dantes Jurusan

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

Abstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b)

Abstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b) Simlasi ergerakan segitiga Bcket ntk indentifikasi kemngkinan interferensi antara pahat dan benda-kerja (oging) pada sistem-am berbasis model-faset 3D. Kiswanto, riadhana Laboratorim Teknologi Manfaktr

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGATURAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN

IMPLEMENTASI PENGATURAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN MPLMTAS PGATURA PDAPATA ASL DARAH (PAD) D KABUPAT SLMA TAHU 2010-2012 SKRPS DAJUKA KPADA AKULTAS SYAR AH DA HUKUM UVRSTAS SLAM GR SUA KALJAGA YOGYAKARTA UTUK MMUH SBAGA SYARAT-SYARAT MMPROLH GLAR SARJAA

Lebih terperinci

KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13

KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13 Volme 7, November 05 ISSN 4-349 KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi Psat Sains Teknologi Akselerator BATAN, Jl.Babarsari Kotak Pos 60 ykbb Jogjakarta 558

Lebih terperinci

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1) tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan

Lebih terperinci