JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-169

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-169"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Prin) A-169 Pembuaan Aplikasi Pendukung Kepuusan Unuk Peramalan Persediaan Bahan Baku Produksi Plasik Blowing dan Injec Menggunakan Meode ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) Di CV. Asia Amira Herwindyani Huasuhu, Wiwik Anggraeni, Raras Tyasnuria Jurusan Sisem Informasi, Fakulas Teknologi Informasi, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia Absrak Persediaan bahan baku memiliki peranan pening bagi perusahaan karena akan berpengaruh pada kemampuan perusahaan unuk memenuhi perminaan pelanggan. Berbagai kendala dapa muncul akiba kurangnya bahan baku unuk produksi, seperi kekurangan bahan baku unuk produksi sehingga menimbulkan keerlambaan erhadap pemenuhan perminaan pelanggannya. Akiba keerlambaan ersebu akhirnya perusahaan mengalami beberapa kerugian. Unuk mengaasi hal ersebu, perusahaan memerlukan perencanaan di berbagai hal, khususnya perencanaan yang berhubungan dengan persediaan. Salah sau benuk perencanaan persediaan yaiu meramalkan persediaan bahan baku unuk seiap waku. Meode ARIMA merupakan meode yang disarankan unuk kasus CV. Asia karena memiliki sifa yang fleksibel, yaiu mengikui pola daa yang ada. Meode ARIMA memiliki ingka akurasi yang inggi dan cenderung memiliki nilai error yang kecil karena prosesnya yang erperinci. Model ARIMA yang diperoleh naninya akan diimplemenasikan dalam Microsof Excel menggunakan Visual Basic for Applicaion, dengan memperimbangkan kondisi kekinian perusahaan yang menggunakan Microsof Excel unuk proses bisnis kesehariannya, sehingga dapa membanu CV. Asia unuk meramalkan persediaan bahan bakunya dan melakukan pengambilan kepuusan. Kaa Kunci, ARIMA, Excel, CV. Asia, Peramalan, Persediaan D I. PENDAHULUAN ewasa ini bidang bisnis di Indonesia sudah semakin beragam. Hal ini menimbulkan persaingan bisnis anara sau perusahaan dengan perusahaan lain yang sanga kea. Masing-masing perusahaan pun berlomba-lomba unuk menjadi yang erbaik di bidangnya dan juga memperoleh profi yang besar. Perusahaan pun memerlukan perhiunganperhiungan yang akura dalam proses bisnisnya agar idak salah langkah dalam pengambilan kepuusan sehingga dapa berahan dalam persaingan bisnis. Peramalan aau forecasing merupakan akifias di mana perusahaan melakukan analisis unuk memperkirakan perminaan barang aau jasa di masa mendaang. Jadwal produksi, pembelian bahan baku kebijakan persediaan, dan kuoa penjualan, semuanya akan dipengaruhi oleh peramalan yang dilakukan oleh perusahaan. Unuk iulah perusahaan perlu berhai-hai dalam menenukan meode peramalan yang baik unuk bisnisnya. Peramalan yang buruk akan mengakibakan perencanaan yang buruk pula dan juga dapa mengakibakan meningkanya biaya pengeluaran oleh perusahaan[1]. CV. Asia sebuah perusahaan manufakur kemasan plasik dengan spesialisasi pada injecion dan blow moulding yang berdiri sejak ahun Beberapa produk yang elah dikembangkan CV. Asia anara lain palle plasik blow, keranjang indusri, bool plasik, jerigen, pail, galon, pelampung, kebuuhan peernakan[2]. Kendala yang dialami CV. Asia dalam proses produksi salah sau penyebabnya adalah kurangnya bahan baku unuk produksi sehingga menyebabkan keerlambaan dalam pemenuhan perminaan pelanggannya. Berdasarkan permasalahan yang ada, peramalan dapa dilakukan unuk menganisipasi kekurangan bahan baku. Meode ARIMA merupakan meode yang disarankan unuk kasus CV. Asia karena memiliki sifa yang fleksibel, yaiu mengikui pola daa yang ada sera memiliki ingka akurasi peramalan yang cukup inggi sehingga cocok digunakan unuk meramal sejumlah variabel dengan cepa karena hanya membuuhkan daa hisoris unuk melakukan peramalan[3]. Model peramalan ARIMA yang akan diperoleh naninya akan dierapkan ke dalam Microsof Excel menggunakan Visual Basic for Applicaions (VBA) aau macro dengan perimbangan bahwa perusahaan saa ini menggunakan Microsof Excel sebagai perangka lunak dasar unuk melakukan akifias manajemen perusahaannya. Sehingga model ARIMA yang diaplikasikan ke dalam Microsof Excel dapa digunakan oleh perusahaan agar dapa mengurangi kerugian yang diimbulkan dan membanu perusahaan unuk melakukan pengambilan kepuusan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Peramalan Peramalan (forecasing) dilakukan hampir semua orang, baik iu pemerinah, pengusaha, maupun orang awam. Masalah yang diramalkan pun bervariasi, seperi perkiraan cuaca, ingka inflasi, siuasi poliik, maupun kurs maa uang. Peramalan dapa didefinisikan sebagai ala aau eknik unuk memprediksi aau memperkirakan suau nilai pada masa mendaang dengan memperhaikan daa aau informasi yang relevan, baik daa aau informasi masa lalau maupun daa aau informasi saa ini[4]. Meode peramalan sendiri dibagi ke dalam dua kaegori uama, yaiu meode kualiaif dan meode kuaniaif. Meode

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Prin) A-170 kualiaif bersifa inuiif dan biasanya dilakukan apabila idak erdapa daa-daa masa lalu aau hisoris sehingga peramalan secara maemais idak dapa dilakukan. Meode kualiaif memanfaakan pendapa pendapa dari para ahli yang dijadikan perimbangan dalam pengambilan kepuusan sebagai hasil dari peramalan yang elah dilakukan. Namun, apabila daa masa lalu ersedia maka dapa dilakukan peramalan dengan menggunakan meode kuaniaif. Peramalan dengan meode kuaniaif memanfaakan berbagai model maemais aau saisik sera daa masa lalu dan / aau variabel-variabel kausal unuk meramalkan nilai di masa mendaang. B. Analisis Time Series Time series aau dere waku adalah serangkaian pengamaan ercaa selama periode waku (mingguan, bulanan, dan riwulanan). Time series memiliki empa komponen pening beriku: 1. Tren sekuler (T) 2. Variasi musiman (S) 3. Variasi siklis (C) 4. Variasi ireguler (I) C. Meode Peramalan ARIMA ARIMA (Auo Regressive Inegraive Moving Average) merupakan suau pendekaan pemodelan persediaanasik yang dapa digunakan unuk menghiung probabilias dari nilai masa depan yang erleak di anara dua baas yang dienukan. Kelebihan ARIMA adalah memiliki sifa yang fleksibel (mengikui pola daa), memiliki ingka akurasi peramalan yang cukup inggi dan cocok digunakan unuk meramal sejumlah variabel dengan cepa, sederhana, akura, dan murah karena hanya membuuhkan daa hisoris unuk melakukan peramalannya[5] ARIMA memadukan unsur dalam model auoregressive dan moving average. Semua daa dalam analisis ARIMA diasumsikan "sasioner". Jika daa idak sasioner, daa ersebu harus disesuaikan unuk mengoreksi keidaksasionerannya. Unuk memperbaiki keidaksasioneran ersebu, maka digunakan differencing. Model yang dihasilkan dikaakan menjadi model yang "erinegrasi" aau inegraed (differenced). Inilah yang menjadi sumber dari "I" dalam model ARIMA. Model Box-Jenkins (ARIMA) dibagi kedalam 3 kelompok, yaiu: model auoregressive (AR), moving average (MA), dan model campuran ARMA (Auoregressive Moving Average) yang mempunyai karakerisik dari dua model perama. Pada ARIMA (p, d, q), kia harus menenukan p AR, d I, q MA dimana p adalah nilai yang menunjukkan AR, d adalah nilai yang menunjukkan perbedaan (differences) dan q adalah nilai yang menunjukkan MA. 1. Model AR (Auoregressive) 1, 2, 3,., p = parameer auoregressive. e = nilai kesalahan yang idak dapa dijelaskan oleh model. 2. Model MA (Moving Average) Y e e e e... e q q Y = variabel yang diramalkan aau variabel idak bebas ϕ 1, ϕ 2, ϕ 3,, ϕ q = parameer moving average. e = nilai kesalahan yang idak dapa dijelaskan oleh model. e -1, e -2, e -3,..., e -q = nilai kesalahan pada saa 3. Model Auoregressive Moving Average (ARMA) Y Y... e py p e 1e 1 q q 4. Model Auoregressive Inegraed Moving Average (ARIMA): Penerapan model AR, MA, dan ARMA menunjukkan bahwa daa sudah memiliki sifa sasioner. Teapi pada kenyaaannya seringkali erdapa daa yang idak sasioner. Unuk mencapai kesasioneran, maka perlu dilakukan proses differencing pada daa. Apabila daa melalui proses differencing sebanyak d kali agar menjadi sasioner, maka daa dikaakan non-sasioner homogen ingka d. Model dengan daa yang sasioner seelah melewai proses differencing inilah yang disebu dengan model ARIMA. Dengan demikian, apabila daa elah sasioner pada differencing sebanyak d kali dan akan mengaplikasikan ARMA (p, q), maka model yang dihasilkan adalah ARIMA (p, d, q). D. Pengukuran Akurasi Peramalan Akurasi peramalan akan diukur dengan menggunakan fungsi Roo Mean Square Error (RMSE) dan Mean Absolue Percenage Error (MAPE), dan sandard deviasi. 1. Roo Mean Square Error (RMSE) RMSE biasanya digunakan unuk mengevaluasi kinerja model dalam hal kesesuaian dengan daa aau meramalkan daa. RMSE menghiung selisih anara nilai yang diprediksi oleh model dan nilai sebenarnya [6] RMSE idak memiliki sandard nilai minimal unuk mengeahui kinerja model, berbeda dengan MAPE [7] Secara sederhana, RMSE merupakan meode unuk menghiung bias dalam model peramalan. Y Y Y Y... Y p p e Y = variabel yang diramalkan aau variabel idak bebas Y -1, Y -2, Y -3,..., Y -p = variabel bebas yang merupakan lag dari variabel idak bebas. n = nilai periode waku x = nilai sebenarnya pada periode ke- f = nilai peramalan pada periode ke-

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Prin) A Mean Absolue Percenage Error (MAPE) MAPE menunjukkan akurasi peramalan dalam benuk persenase. Perhiungan akurasi dengan MAPE biasanya lebih banyak dipakai karena mudah dibaca (karena dalam benuk persenase). n = nilai periode waku x = nilai sebenarnya pada periode ke- f = nilai peramalan pada periode ke- Semakin rendah nilai MAPE, maka dapa dikaakan model peramalan memiliki kemampuan yang baik. Range nilai unuk MAPE dapa diliha pada Tabel 1[8] Tabel 1 Signifikansi nilai MAPE MAPE Signifikansi <10% Kemampuan peramalan sanga baik 10-20% Kemampuan peramalan baik 20-50% Kemampuan peramalan layak / memadai >50% Kemampuan peramalan buruk 2. Realisasi pemakaian bahan baku plasik blowing periode Januari 2012-Desember 2013 B. Pembuaan dan Penerapan Model ARIMA unuk Peramalan Pada ahap ini dilakukan pembuaan dan penerapan model ARIMA unuk proses peramalan. Proses pembuaan dan penerapan model dibagi menjadi ahapan beriku: 1. Uji Sasionerias Daa 2. Idenifikasi Model 3. Esimasi Parameer Model 4. Uji Diagnosik 5. Penggunaan Model Unuk Peramalan 6. Analisis Hasil Peramalan C. Pengembangan Aplikasi Tahapan ini adalah ahapan pengembangan aplikasi sebagai ala banu bagi perusahaan unuk menerapkan model peramalan yang elah disusun penulis sera memudahkan perusahaan unuk membaca hasil peramalan. Dalam proses pengembangan aplikasi, erdapa iga ahap yang dilalui, yaiu mengspesifikasikan kebuuhan pengembangan perangka lunak, perancangan sisem informasi, dan pembuaan aplikasi. 3. Sandard Deviasi Sandard deviasi, dilambangkan dengan s, mendeskripsikan variabilias dari suau daa ime series [9] n = jumlah daa ime series x = daa sampel x = raa-raa daa sampel E. Visual Basic for Applicaion (VBA) Visual Basic for Appicaions, aau yang biasa disebu dengan VBA, merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsof. VBA memungkinkan pengguna Microsof Excel unuk mengauomaisasi beberapa aspek di Microsof Excel, seperi melakukan penganggaran dan peramalan, menganalisis daa ilmiah, membua fakur dan form-form lainnya, membua grafik dari daa, dan sebagainya. Bahasa pemrograman VBA yang sudah ersrukur (sudah berbenuk program) dinamakan dengan macro. III. METODE PENELITIAN A. Pengumpulan dan Pre-Processing Daa Dalam pengerjaan ugas akhir ini, beberapa daa yang digunakan unuk menyelesaikan permasalahan ersebu sebagai beriku: 1. Realisasi pemakaian bahan baku plasik injec periode Januari 2012-Desember 2013

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Prin) A-172 Sudi Pendahuluan dan Lieraur Pengumpulan dan Preprocessing Daa Pembuaan dan Penerapan Model ARIMA unuk Peramalan Uji Sasionerias Daa Idenifikasi Model Esimasi Parameer Model Gambar 2 Analisis Tren unuk Pemakaian Bahan Baku Plasik Injec BELUM Uji Diagnosis / Uji Kelayakan Apakah model sudah layak? SUDAH Penggunaan Model unuk Peramalan Analisis Hasil Peramalan Pengembangan Aplikasi Mengspesifikasikan Kebuuhan Pengembangan Perangka Lunak Perancangan Sisem Informasi Pembuaan Aplikasi Validasi Aplikasi Penyusunan Buku Tugas Akhir Gambar 1 Alur Meode Peneliian Tugas Akhir IV. PENGOLAHAN DATA DAN IMPLEMENTASI A. Pengolahan Daa Daa pemakaian bahan baku pada CV. Asia memiliki enri sebanyak 104 enri, sesuai dengan jumlah minggu selama periode ahun 2012 hingga ahun Per enri daa menunjukkan jumlah sauan kilogram bahan baku yang erpakai seiap minggunya. Dalam ahapan pengolahan daa ini akan dilakukan analisis ren unuk mengeahui pola dari daa. Pola daa unuk realisasi pemakaian bahan baku plasik injec dapa diliha pada Gambar 2 sedangkan unuk bahan baku plasik blowing dapa diliha pada Gambar 3. Gambar 3 Analisis Tren unuk Pemakaian Bahan Baku Plasik Blowing B. Uji Sasionerias Agar daa dapa diolah menggunakan model ARIMA, maka daa harus bersifa sasioner. Unuk meliha sasioner aau idaknya daa, dapa diamai dengan meliha hasil analisis ren. Hasil analisis ren menunjukkan bahwa daa realisasi bahan baku baik unuk plasik injec maupun blowing memiliki pola ren naik. Oleh karena iu, uji sasionerias perlu dilakukan pada kedua daa dengan melakukan diferensiasi (differencing). Dari hasil diferensiasi, diperoleh nilai d = 2 unuk daa realisasi pemakaian bahan baku plasik injec, begiu pula unuk daa bahan baku plasik blowing. C. Idenifikasi Model Tahapan selanjunya adalah melakukan idenifikasi model, yaiu mencari apakah ada unsur AR, MA, aaupun keduanya dalam model. Idenifikasi model dapa dilakukan dengan mengamai grafik ACF (Auocorrelaion Funcion) dan PACF (Parial Auocorrelaion Funcion) dari daa. Dari hasil pengamaan grafik ACF dan PACF, diperoleh model dengan dua unsur MA, MA(1) dan MA(2) pada daa pemakaian bahan baku plasik injec, begiu pula dengan pemakaian bahan baku plasik blowing. D. Esimasi Parameer Model Tahapan ini digunakan unuk memperoleh parameer dari unsur AR maupun MA yang akan digunakan unuk perhiungan nilai peramalan. Dari hasil esimasi parameer, didapakan nilai koefisien MA(1) dan MA(2) dari daa bahan baku plasik injec masing-masing sebesar 0.82 dan

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Prin) A-173 sedangkan unuk bahan baku plasik blowing adalah MA(1) sebesar 0.96 dan MA(2) adalah E. Uji Diagnosik Tahapan ini dilakukan unuk mengevaluasi model apakah elah memenuhi syara unuk digunakan. Evaluasi yang dilakukan yaiu dengan meliha grafik ACF dari residu aau error (daa riil daa peramalan). Apabila pada grafik ACF idak ada lag yang melebihi garis baas signifikansi (garis puus puus) secara drasis aau idak membenuk pola ren, maka residu bersifa random yang menandakan model memadai dan memenuhi syara unuk digunakan. Gambar 4 dan Gambar 5 menunjukkan grafik auokorelasi residu unuk daa pemakaian bahan baku plasik injec dan plasik blowing. uama yaiu peramalan unuk daa hisoris dan peramalan unuk periode mendaang sebanyak 36 periode mingguan. Tampilan uama aplikasi dapa diliha pada Gambar 6. Gambar 6 Tampilan Uama Aplikasi Gambar 4 Grafik ACF Residual Daa Bahan Baku Injec Gambar 5 Grafik ACF Residual Daa Bahan Baku Blowing F. Verifikasi Model ARIMA Verifikasi model ARIMA yang dilakukan dengan meliha nilai MAPE dan RMSE peramalan yang dihasilkan di Excel. Peramalan bahan baku plasiik injec memiliki MAPE sebesar 0.52% dan peramalan bahan baku plasik blowing memiliki MAPE sebesar 0.571%. Sesuai dengan signifikansi nilai MAPE yang diunjukkan pada Tabel 1, maka dapa disimpulkan bahwa peramalan unuk kedua bahan baku sudah baik. V. UJI COBA DAN ANALISIS HASIL Tahapan selanjunya adalah melakukan uji coba unuk memverifikasi dan memvalidasi hasil luaran aplikasi dengan cara meliha hasil perangka lunak saisik lain, yaiu Miniab sera melakukan analisis unuk hasil peramalan periode mendaang. Dari uji coba oleh Miniab, diperoleh hasil bahwa model ARIMA (0,2,2) unuk peramalan bahan baku plasik injec dan plasik blowing sudah baik, diliha dari hasil proses idenifikasi model hingga verifikasi model pada Miniab. Karena hasil peramalan pada aplikasi dan Miniab memiliki perbedaan nilai, maka dihiung sandard deviasi unuk meliha nilai simpangannya. Dari hasil perhiungan diperoleh sandard deviasi sebesar aau 2.06% unuk peramalan bahan baku plasik injec dan 4% unuk peramalan bahan baku plasik blowing. Hasil peramalan periode mendaang unuk bahan baku plasik injec dapa diliha pada Gambar 7 dan plasik blowing pada Gambar 8. Dari hasil peramalan periode mendaang unuk bahan baku plasik injec dapa diliha bahwa jumlah bahan baku yang diramalkan nilainya semakin menurun, sedangkan unuk bahan baku plasik blowing nilainya semakin naik. Hal ini erjadi karena pemodelan dan peramalan oleh model ARIMA sebagian besar berdasarkan pada daa hisoris yang paling baru. Keika erjadi kenaikan aaupun penurunan pada daa, sudah merupakan hal yang wajar jika nilai hasil prediksi berganung pada daa erbaru yang berflukuasi ersebu. G. Pengembangan Aplikasi Tahapan ini dilakukan unuk mengaplikasikan model peramalan yang elah diperoleh ke dalam Microsof Excel menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic for Applicaion. Aplikasi yang dikembangkan memiliki dua fungsi

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Prin) A-174 aaupun penurunan pada daa, sudah merupakan hal yang wajar jika nilai hasil prediksi berganung pada daa erbaru yang berflukuasi ersebu Gambar 7 Grafik Hasil Peramalan Pemakaian Bahan Baku Plasik Injec oleh Aplikasi Macro Excel Gambar 8 Grafik Hasil Peramalan Pemakaian Bahan Baku Plasik Blowing oleh Aplikasi Macro Excel VI. KESIMPULAN/RINGKASAN Adapun beberapa hal yang dapa disimpulkan erkai dengan pengerjaan Tugas Akhir ini : 1. Proses unuk melakukan peramalan dengan meode ARIMA adalah sebagai beriku: a. Idenifikasi model b. Uji sasionerias c. Esimasi parameer model d. Uji diagnosic e. Verifikasi dan validasi hasil peramalan f. Penggunaan model unuk peramalan mendaang 2. Berdasarkan hasil pemodelan ARIMA, diperoleh model yang epa unuk menggambarkan daa persediaan bahan baku plasik injec adalah model ARIMA (0,2,2) dan bahan baku plasik blowing dalah ARIMA (0,2,2) dengan nilai MAPE unuk masing-masing model adalah 0.520% dan 0.571%. 3. Hasil peramalan periode mendaang unuk bahan baku plasik injec nilainya semakin menurun, sedangkan unuk bahan baku plasik blowing nilainya semakin naik. Hal ini erjadi karena pemodelan dan peramalan oleh model ARIMA sebagian besar berdasarkan pada daa hisoris yang paling baru. Keika erjadi kenaikan UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Allah SWT. aas segala rahma dan hidayahnya dan seluruh pihak yang mendukung peneliian ini, Jurusan Sisem Informasi, Fakulas Teknologi Informasi, ITS, keluarga sera eman-eman yang selalu memberikan moivasi dan dukungan yang besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Anderson, D., Sweeney, D., Williams, T., Camm, J., and Marin, R. (2012). Time Series Analysis and Forecasing. Dalam D. R. Anderson, D. J. Sweeney, T. A. Williams, J. D. Camm, & R. K. Marin, An Inroducion o Managemen Science: Quaniaive Approaches o Decision Making, Revised, 13h Ediion. Cengage Learning. [2] CV. Asia. (2012). (CV. Asia) Dipeik Desember 16, 2013, dari ASIA PLASTIC Fullfill Your Plasic Needs: hp://cvasiaplasic.com/index.hml [3] Meyler, A., Kenny, G., & Quinn, T. (2008). Forecasing irish inflaion using ARIMA models. Economic Analysis, Research and Publicaions Deparmen, Cenral Bank of Ireland. Dublin. [4] Nachrowi, N., & Usman, H. (2004). Teknik Pengambilan Kepuusan. Jakara: Grasindo. [5] Kolker, A. (2011). Forecasing Time Series. Dalam Healhcare Managemen Engineering: Wha Does This Fancy Term Really Mean?: The Use of Operaions Managemen Mehodology for Quaniaive Decision Making in Healhcare Seings (hal. 89). Milwaukee: Springer Science+Business Media. [6] Voulgaraki, M. (2013). Forecasing sales and inervenion analysis of durable producs in he Greek marke. Empirical evidence from he new car reail secor. London School of Economics and Poliical Science. [7] Duke Universiy. (.hn.). Wha's he boom line? How o compare models. (Decision 411) Dipeik March 2014, dari hp://people.duke.edu/~rnau/compare.hml [8] Chang, P.-C., Wang, Y.-W., & Liu, C.-H. (2007). The developmen of a weighed evolving fuzzy neural nework for PCB sales forecasing. Exper Sysems wih Applicaions 32, [9] Weiss, N. A. (2010). Chaper 3: Descripive Measures. Dalam Elemenary Saisics, 5/E (hal. 142). Pearson Addison Wesley.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PERAMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI PLASTIK BLOWING DAN INJECT MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMBUATAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PERAMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI PLASTIK BLOWING DAN INJECT MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMBUATAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PERAMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI PLASTIK BLOWING DAN INJECT MENGGUNAKAN METODE ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE) DI CV. ASIA AMIRA HERWINDYANI

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Vol.. No., 03 PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Ari Pani Desvina, Sari Marlinda, Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini diujukan unuk menenukan meode erbaik yang dapa digunakan dalam meramalkan harga ayam pada enam koa besar di Jawa-Bali. Meode peramalan yang

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Perminaan 2.1.1. Konsep Dasar Manajemen Perminaan Pada dasarnya manajemen perminaan (demand managemen) didefinisikan sebagai suau fungsi pengelolaan dari semua perminaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) 2337-3520 (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis. Prinsip Dasar ARIMA sering juga disebu meode runun waku Box-Jenkins. ARIMA sanga baik keepaannya unuk peramalan jangka

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si. TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI IMPOR NON MIGAS DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS BOBBY AKBAR NRP 1314 030 002 Dosen Pembimbing Dr Brodjol Suijo Suprih Ulama, MSi DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance. 7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan

Lebih terperinci

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1 FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan BAB 3 LANDASAN TEORI 3. Peramalan Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengerian peramalan, kegunaan meode peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan eknik dan meode peramalan,

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama: Zahroh Aiqoh 05 00 0 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes Drs. Sulisiyo, MT Jurusan Maemaika

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien, diperlukan adanya suau cara yang epa, sisemais dan dapa diperanggungjawabkan. Salah sau ala yang diperlukan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir BAB III METODE PENELITIAN Peneliian ini diujukan unuk membukikan adanya hubungan dan pengaruh dari nilai ukar Rupiah erhadap Dollar Amerika Serika (exchange rae),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Jurnal Sains Maemaika dan Saisika, Vol. 4, No., Januari 8 ISSN 46-454 prin/issn 65-8663 online Penerapan Model ARCH/GARCH unuk Peramalan Nilai Tukar Peani Ari Pani Desvina, Inggrid Ocaviani Meijer, Jurusan

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., () 2337-3 (2-928X Prin) D-67 Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Fakor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekaan ime Series Klasik dan ANFIS Clara Agusin Sephani, Agus

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Penerapan Model ARIMA Dalam Memprediksi IHSG

Penerapan Model ARIMA Dalam Memprediksi IHSG Penerapan Model ARIMA Dalam Memprediksi IHSG Bambang Hendrawan Polieknik Baam Parkway Sree, Baam Cenre, Baam 29461, Indonesia e-mail: benks@polibaam.ac.id Absrak: Tujuan peneliian ini adalah unuk mencari

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci