Kimia Farma (Persero), Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kimia Farma (Persero), Tbk"

Transkripsi

1 Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF , 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi yang Semakin Sehat Untuk Ekspansi - Sumber: Bloomberg Informasi Saham Kode Saham Rp KAEF Harga Saham per 1 Pebruari Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir 1.12 Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir 425 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) P/E Market Value Added & Market Risk P/BV P/E P/BV Sumber: Bloomberg, PEFINDO Equity & Index Valuation Division Pemegang Saham (%) Pemerintah RI 9,2 Publik (Masing-masing dibawah 5% kepemilikan) Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari 9,98 Sejarah PT Kimia Farma Tbk ("KAEF") berawal di tahun 1817 ketika NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, dan menjadi perusahaan farmasi pertama di Indonesia. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menggabungkan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (Perseroan Terbatas), untuk kemudian menjadi Perusahaan Terbuka pada tahun 21 saat tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat ini, kegiatan KAEF yang meliputi manufaktur, perdagangan dan distribusi obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, dan laboratorium klinik. Lima pabrik mendukung bisnis manufaktur KAEF dengan produksi mencapai 32 jenis obat-obatan. KAEF juga merupakan pemimpin dalam pasar ritel farmasi dengan total 5 apotek di Indonesia, sedangkan untuk perdagangan dan distribusi KAEF didukung 44 cabang dan 338 salesman untuk melayani outlet yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 212, ada 64 klinik dan 33 laboratorium yang mendukung visi KAEF untuk menjadi perusahaan kesehatan terpadu. Halaman 1 dari 15 halaman

2 PARAMETER INVESTASI Kondisi Industri Farmasa yang Semakin Sehat Kami memperkirakan bahwa banyak faktor mendukung pertumbuhan KAEF di masa depan, seperti: Jumlah penduduk yang besar dengan semakin banyak orang kelas menengah, memicu permintaan untuk perawatan kesehatan dan kualitas produk farmasi yang lebih baik. Peningkatan kesejahteraan juga mengerek permintaan untuk jenis pelayanan lainnya, seperti perawatan kecantikan, dimana KAEF juga memberikan jasa tersebut. Program perawatan kesehatan baru dari Pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 214, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional - "SJSN"). Program ini akan menambah jumlah orang dengan usia di atas 65 tahun untuk industri kesehatan, karena perawatan kesehatan mereka kini ditanggung Pemerintah, asalkan mereka adalah anggota dari program ini. Mempertimbangkan hal ini, kami melihat bahwa penjualan di industri farmasi akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 214. Memiliki Keunggulan Kompetitif KAEF dipercaya oleh Pemerintah Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan yang memproduksi narkotika yang digunakan untuk keperluan pengobatan. Keunggulan kompetitif ini membedakan KAEF dengan produsen obat-obatan lainnya. Selain itu, KAEF merupakan pemimpin di bidang ritel farmasi di Indonesia. Per akhir tahun 213, terdapat sekitar 5 apotek KAEF di seluruh Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, Perusahaan dianugerahi sebagai Top Brand for Drugstore di tahun 213. Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Dengan dimulainya program SJSN di tahun 214, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan akan meningkat. Sebagai akibatnya, KAEF berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka untuk obat generik, dan menambah 1 klinik dan apotek di seluruh Indonesia. Mengingat hal ini, dibutuhkan sekitar Rp25 miliar belanja modal. Namun, kami berpandangan bahwa KAEF memiliki saldo kas yang cukup, karena mereka sudah memiliki sekitar Rp17 miliar kas di tangan, dan sekitar Rp667,2 miliar dari piutang pada 9M13, yang dapat digunakan untuk membiayai ekspansi tersebut. Prospek Usaha Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar (sekitar 25 juta orang) ditambah kelas menengah yang terus tumbuh, adalah tempat yang baik untuk industri farmasi. Meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah sejalan dengan peningkatan kesadaran kesehatan membuat permintaan untuk kualitas obat-obatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik (seperti klinik kecantikan) meningkat. Perhatian Pemerintah seperti yang dibuktikan dengan berlakunya program jaminan pemeliharaan kesehatan, yang dikenal sebagai SJSN pada tahun 214, memberikan kesempatan yang lebih baik untuk perusahaan farmasi, seperti KAEF untuk tumbuh. Hasilnya, kami melihat bahwa prospek KAEF dalam jangka panjang akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan KAEF akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate ("CAGR") 14%. Tabel 1 : Ringkasan Kinerja P 214P Penjualan [Rp Miliar] Laba sebelum pajak [Rp Miliar] Laba bersih [Rp Miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] (8) 15 P/E [x] 6,4 11, 2, 21,1* 18,4* PBV [x],8 1,5 2,9 2,2* 2,* Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham KAEF tanggal 1 Pebruari 214 Rp72/saham 11 Pebruari 214 Halaman 2 dari 15 halaman

3 Growth Expectations Kimia Farma (Persero), Tbk GROWTH-VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance ( CP ), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations ( GE ), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent Value Managers (Q-1) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation Builders (Q-2) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-Loaded Value Managers (Q-4) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Gambar 1: Growth-Value Map (KAEF, Sektor Farmasi) Q-2 Q-1 MERK KLBF SQBI KAEF TSPC INAF DVLA Q-4 Q Current Performance (CP) Sumber:Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing KAEF saat ini terletak di klaster Expectation Builders (Q-2). KAEF terletak di klaster di mana kinerja Perseroan saat ini lebih rendah dari ekspektasi pasar, tetapi ekspektasi pasar akan pertumbuhan KAEF di masa depan berada di atas benchmark. Kami percaya bahwa dengan mengoptimalkan kemampuan internal mereka, dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilan kinerjanya, KAEF akan segera melompat ke Excellent Value Managers (Q-1) klaster. 11 Pebruari 214 Halaman 3 dari 15 halaman

4 INFORMASI BISNIS Profil Bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), adalah sebuah perusahaan farmasi terbuka yang didirikan pada tahun Pada saat itu, KAEF adalah satu-satunya perusahaan farmasi di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan, dan menggabungkan beberapa perusahaan farmasi termasuk KAEF menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukumnya berubah menjadi Perseroan Terbatas, dan namanya diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 21, KAEF tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sekarang, Pemerintah Indonesia memiliki persentase terbesar dari kepemilikan saham (9,2%). Di bawah ini adalah beberapa milestones KAEF hingga saat ini: Gambar 2: Milestones KAEF 1871 Pendirian NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co 1958 Pemerintah Indonesia menasionalisasi dan menggabungkan Perusahaan menjadi PNF Bhineka Kimia Farma Merubah badan hukum menjadi Perusahaan Terbatas Merubah nama menjadi PT Kimia Farma (Persero) 21 Tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya Merubah namanya menjadi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Dengan semangat inovasi, saat ini KAEF memantapkan dirinya sebagai perusahaan farmasi terintegrasi yang aktif dalam pembuatan obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, laboratorium klinik, perdagangan dan distribusi. Tabel 2: Aktivitas Utama KAEF Perusahaan Aktivitas Utama Perusahaan PT Kimia Farma Tbk (Holding) Pembuatan, Riset dan Pengembangan, Pemasaran PT Kimia Farma Apotek PT Kimia Farma Trading & Distribution PT Sinkona Indonesia Lestari Apotek, Klinik Kesehatan Perdagangan dan Distribusi Pembuatan dan Pemasaran Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing PT Kimia Farma (Tbk) Perusahaan Induk Perusahaan induk ini memproduksi obat-obatan, obat-obatan herbal, yodium, kina dan produk turunannya, serta minyak nabati. Ada lima fasilitas produksi yang tersebar di beberapa kota Indonesia 11 Pebruari 214 Halaman ke 4 dari 15 halaman

5 Tabel 3: Pabrik PT Kimia Farma Tbk (Holding) Kimia Farma (Persero), Tbk Pabrik Jakarta Jenis Produk Tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirup kering, suspense/sirup, krim, injeksi, produk betalaktam, narkotika dan Antiretroviral. Bandung Garam kina dan turunannya, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), tablet, tablet salut, sirup, serbuk oral, pil KB dan obat herbal. Semarang Watudakon Minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika. Yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat, kapsul lunak, tablet, tablet salut, salep, krim, suppositoria serta cairan obat luar. Medan Tablet, krim dan kapsul Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pabrik-pabrik ini memproduksi 32 jenis produk sebagai berikut: Tabel 4: Produk KAEF Lini Produksi Jenis Produk Generik 151 Consumer Health Products OTC (Over The Counter) Obat-obatan herbal Kosmetik Branded Ethical 51 Antiretroviral (ARV) 4 Narkotik 12 Kontrasepsi 7 Bahan baku 23 Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan analisis laboratorium, ekstraksi bahan alami, dan perkebunan percobaan, PT Kimia Farma Tbk (Holding) juga melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru Perusahaan. Perusahaan Induk ini juga mengekspor produk-produknya untuk memenuhi permintaan obat di negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Kegiatan pemasaran yang didukung oleh sekitar 453 tenaga lapangan, dokter dan 1.34 rumah sakit. PT Kimia Farma Trading & Distribution ( KFTD ) Dengan 44 cabang dan total 338 salesman untuk melayani apotek, 386 sub distribusi KFTD, toko obat, pedagang bebas, rumah sakit dan pasar modern. Anak perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendistribusikan produk Perusahaan PT Kimia Farma Apotek ( KFA ) 11 Pebruari 214 Halaman 5 dari 15 halaman

6 Melalui anak perusahaan ini, KAEF menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan 412 apotek di 212. Penambahan outlet farmasi menjadi salah satu strategi KAEF untuk meningkatkan penetrasi pasar selain melalui program franchise. KFA juga menjalankan klinik kesehatan dan laboratorium klinik. Klinik dan Laboratorium menyediakan layanan pengobatan kuratif, penanganan darurat tingkat pertama, bedah minor, imunisasi, layanan pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kehamilan dan bayi, dll. Pada tahun 212 terdapat 64 klinik dan 33 laboratorium klinik PT Sinkona Indonesia Lestari ( SIL ) Pada tahun 211, KAEF mengakuisisi SIL yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen kina dan produk turunannya. Pada tahun 212, SIL meningkatkan kapasitas produksi dari 1 ton menjadi 15 ton per tahun. Pada tahun 213, SILL menjual 12 ton dan menghasilkan 115 ton produk jadi dengan standar pharmacopoeia atau sesuai dengan spesifikasi pembeli Gambaran Makro Ekonomi Indonesia: Fajar Baru di 214 Pada 12 November 213, Bank Indonesia ( BI ) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan ( BI Rate ) sebesar 25 basis poin ( bps ) menjadi 7,5%, sejalan dengan tariff Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini menandai kelima kalinya BI menaikkan suku bunga acuan dari titik terendah 5,75 % pada bulan Mei 213. Antisipasi ini bergerak dibuat untuk mencegah jatuh bebasnya perekonomian Indonesia pada tahun 213 karena pengurangan quantitative easing di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit kesenjangan defisit neraca berjalan Indonesia saat ini. Akibatnya, ekonomi Indonesia pada 213 melambat menjadi 5,8% YoY. Pada tahun 214, kami memperkirakan bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping kegiatan Pemilihan Umum Nasional yang akan berlangsung sampai Juli 214. Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 5,9% YoY pada tahun 214. Inflasi diperkirakan akan mencapai 5,5%, karena permintaan produk akan melandai dengan peningkatan BI Rate. Kami berharap bahwa Rupiah akan menguat dalam jangka menengah, dibantu oleh euforia Pemilu serta FDI, suku bunga domestik dan ekspor yang lebih tinggi. BI juga telah merilis beberapa upaya untuk mengurangi volatilitas rupiah, dengan menandatangani perjanjian swap bilateral sebanyak USD25,5 miliar untuk mengurangi guncangan eksternal ke depan. Tabel 5: Indikator Ekonomi Indonesia * 214P* Pertumbuhan PDB (%, YoY) Inflasi (%, YoY) Nilai Tukar (Rp/USD) BI rate (%) 6,2 4, ,75 5,8 8, ,5* 5,9 5, , Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Industri Farmasi yang Menjanjikan di Masa Datang Kami berpandangan bahwa industri farmasi memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa datang. Jumlah penduduk yang besar diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah (diproyeksikan menjadi 15 juta orang pada tahun 214) menyiratkan kebutuhan yang lebih besar dari produk farmasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan khususnya obat resep. Belanja pemerintah untuk industri farmasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 214, karena dilaksanakannya sistem jaminan sosial nasional (atau Sistem Jaminan Sosial Nasional - SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - "BPJS". Dengan program baru ini, industri farmasi di Indonesia akan semakin cerah, karena lebih banyak orang yang sudah di atas 65 berhak untuk menerima perawatan kesehatan, selama mereka adalah anggota dari BPJS. Sehingga, pasar farmasi Indonesia diperkirakan akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun Pebruari 214 Halaman 6 dari 15 halaman

7 Gambar 3: Pasar Farmasi Indonesia USD miliar F 214F 215F Pendapatan industri farmasi (USD miliar) Sumber: Presentasi GP Farmasi Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Dipercaya Karena Luasnya Jaringan Pemasaran Kami percaya bahwa KAEF bukan perusahaan farmasi biasa, karena mereka tidak hanya aktif dalam pembuatan obat-obatan, tetapi juga aktif dalam mendistribusikan obat-obatan Perusahaan atau pihak ketiga. Dengan sekitar 5 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia, KAEF adalah pemimpin dalam pasar ritel farmasi di Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, banyak perusahaan farmasi mempercayai KAEF dalam mendistribusikan produk mereka. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang tinggi dari penjualan obat-obatan pihak ketiga hingga 9M13 (68%). Gambar 4: Jumlah Apotik KAEF F Gambar 5: Kontribusi Penjualan Obat-obatan Pihak Ketiga, 211-9M % 73% % 7% 68% 68% 3 66% 64% 63% 2 62% 1 6% 58% % M13 Jumlah Apotek KAEF (unit) Kontribusi pendapatan dari penjualan obat pihak ketiga Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Memiliki Keunggulan Kompetitif di Bisnis Pembuatan Obat-Obatan KAEF menghasilkan banyak obat-obatan melalui pabrik-pabriknya, termasuk diantaranya narkotika dan Antiretroviral ("ARV") untuk obat-obatan. Dengan sistem manajemen mutu seperti dibuktikan dengan standar ISO 91:28 yang diterima, pabrik-pabrik KAEF di Jakarta dinilai oleh Pemerintah Indonesia, sebagai satu-satunya pabarik yang dapat menghasilkan narkotika dan ARV. Selain itu, pabrik KAEF di Watudakan, dikenal sebagai satu-satunya pabrik pengolahan tambang yodium di Indonesia. Pabrik ini memproduksi besi sulfat sebagai bahan utama dalam produksi tablet suplemen darah. Kami percaya bahwa masih ada ruang besar untuk tumbuh untuk produk ini, karena rasio utilisasi untuk ARV hanya 42% pada tahun 212, dan KAEF baru saja menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto) untuk mengembangkan tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, dalam rangka meningkatkan produksinya menjadi 5 ton per tahun. 11 Pebruari 214 Halaman 7 dari 15 halaman

8 Gambar 6: Volume Produksi dan Tingkat Utilisasi Produk ARV, % 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% % butir 6,, 5,, 4,, 3,, 2,, 1,, - Volume produksi ARV (butir) Tingkat utilisasi untuk produk ARV (%) Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Terus Berekspansi Untuk Mengantisipasi Permintaan Dengan penerapan SJSN, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan, terutama obat generik, akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan sebagian besar obat yang digunakan dalam program ini adalah obat generik. Saat ini, kapasitas produksi KAEF untuk obat generik adalah 1,4 miliar lembar tablet dan 249,7 juta kapsul per tahun. Selain itu, kami percaya bahwa rencana KAEF untuk mendirikan 1 klinik lain pada tahun 214 adalah tepat, karena program SJSN tidak hanya untuk mengganti obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga biaya untuk konsultasi dokter. Pada akhir tahun 213, KAEF sudah memiliki sekitar 2 klinik di Indonesia. Gambar 7: Jumlah Klinik KAEF, P Unit P 214P Jumlah klinik KAEF Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pilihan Utama Masyarakat Pada 213, KAEF sekali lagi mendapat penghargaan sebagai Top Brand untuk kategori Drugstore sebagai pengakuan atas prestasinya yang luar biasa dalam membangun merk untuk ke lima kali berturut-turut. Penghargaan ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group bekerjasama dengan majalah Marketing. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya KAEF untuk membangun rantai apotek di seluruh Indonesia, dan tidak hanya menjadi pemimpin pasar dalam hal jumlah apotek tetapi juga merek nomor satu dalam pikiran masyarakat untuk apotek. 11 Pebruari 214 Halaman 8 dari 15 halaman

9 KEUANGAN Terus Mencatat Pertumbuhan Pendapatan Secara keseluruhan, kinerja KAEF terus menunjukkan tren membaik. Dari Rp6,3 triliun pendapatan tahun 21, pendapatan KAEF membaik menjadi Rp7,3 triliun pada 212. Hal ini terus berlanjut di 9M13 dimana pendapatannya mencapai Rp5,5 triliun, lebih baik dari 9M12 yaitu Rp5,4 triliun. Kinerja tersebut berkaitan dengan penjualan KAEF untuk pasar domestik, yang juga menunjukkan kinerja yang membaik dari Rp3,1 triliun di tahun 21 menjadi Rp3,6 triliun pada tahun 212, dan pada 9M13 terus tumbuh sebesar 2% YoY. Sementara itu, penjualan KAEF untuk pasar luar negeri menunjukkan tren yang turun-naik. Dari Rp51,8 miliar pendapatan pada tahun 21, turun menjadi Rp49 miliar pada tahun 211 kemudian rebound ke Rp145,2 miliar pada tahun 212. Pada 9M13, pendapatan dari penjualan di luar negeri turun sebesar (6%) YoY menjadi Rp11 miliar Gambar 8: Pendapatan KAEF, 21 Sept 13 Gambar 9: Pendapatan KAEF dari Domestik dan Luar Negeri, 21 Sept 13 Rp, miliar 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, - 9% 6% 6,316 6,913 7,323 5,422 5, M12 9M13 % 1% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% % Rp, miliar 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 - Rp, miliar M12 9M13 Pendapatan KAEF (Rp, miliar) Pertumbuhan pendapatan KAEF (%) Penjualan KAEF di Pasar Domestik (Rp miliar) Pendapatan KAEF di pasar ekspor (Rp, miliar) Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Mempertahankan Jumlah Hutang Berbunga yang Rendah Di tahun-tahun sebelumnya, kami melihat bahwa KAEF mampu membiayai kegiatan operasionalnya dengan kas internal, menjadikan hutang berbunga KAEF tetap rendah selama periode Jumlah utang berbunga KAEF pada tahun 21 adalah sebesar Rp48 miliar dan turun menjadi Rp28 miliar pada tahun 212. Namun, di 9M13 naik menjadi Rp144 miliar, sebagai akibat naiknya pinjaman bank jangka pendek hingga mencapai Rp14 miliar, dimana sebagian besar digunakan untuk membiayai piutang. Namun, kami percaya kenaikan ini tidak mengkhawatirkan, karena jumlah hutang berbunga terhadap ekuitas hanya.9x di 9M13. Gambar 1: Jumlah Hutang Berbunga KAEF Rp, miliar (x) M13 Kewajiban pembiayaan jangka panjang (Rp, miliar) Kewajiban pembiayaan jangka pendek (Rp, miliar) Hutang bank jangka pendek (Rp, miliar) Interest bearing debt to equity ratio (x) Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 11 Pebruari 214 Halaman 9 dari 15 halaman

10 Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Pada tahun 214, KAEF berencana untuk meningkatkan jumlah apotek dan klinik sebanyak 1 unit masing-masing, dan meningkatkan kapasitas obat generik untuk mengantisipasi permintaan. Rencana tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp25 miliar dari belanja modal. Kami melihat kas internal KAEF cukup untuk rencana tersebut. Dengan sekitar Rp17 miliar kas di tangan dan sekitar Rp667,2 miliar piutang, kami percaya bahwa KAEF memiliki uang tunai yang cukup. Gambar 11: Kas dan Piutang KAEF, 21 9M M13 Kas KAEF (Rp, miliar) Piutang KAEF (Rp, miliar) Sumber : PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Peningkatan Upah Minimum Regional Mengikis Marjin KAEF Selama 9M13 kami melihat bahwa meningkatnya Upah Minimum Regional ("UMR") memberikan efek terhadap marjin KAEF itu. Biaya upah selama 9M13 naik hingga Rp391 miliar, sedangkan pada 9M12 biaya tersebut hanya Rp341 miliar. Oleh karenanya, marjin laba operasi KAEF terkikis dari 7,8% di 9M12 menjadi 6,1% di 9M13. Untuk mengatasi masalah ini, kami melihat bahwa strategi KAEF untuk pindah ke layanan yang memberikan marjin yang lebih tinggi, seperti klinik kecantikan, benar-benar tepat. Gambar 12: Biaya Upah KAEF dan Marjin Laba Operasi, 9M12 Vs 9M % % 8.% 7.% % 6.% 36 5.% % 3.% 33 2.% 32 1.% 31 9M12 9M13.% Biaya upah (Rp, miliar) Marjin laba operasi KAEF (%) Sumber : PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 11 Pebruari 214 Halaman 1 dari 15 halaman

11 ANALISA SWOT Tabel 6: Analisa SWOT Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Pengalaman yang panjang di industri farmasi. Aktif di bisnis hulu hingga hilir. Dianugrahi sebagai Top Brand of Pharmacies untuk lima tahun berturutturut. Satu-satunya perusahaan farmasi yang memproduksi narkotika untuk obatobatan. Pemimpin dalam jumlah apotek. Sebagian bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri. Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) Diberlakukannya program SJSN. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Permintaan klinik kecantikan meningkat. Volatilitas nilai tukar. Kompetisi yang ketat di Industri farmasi. 11 Pebruari 214 Halaman 11 dari 15 halaman

12 TARGET HARGA VALUATION Methodology Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) KAEF jika dibandingkan dengan metode pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 1% saham KAEF per 1 Pebruari 214, menggunakan laporan keuangan KAEF per 3 September 213 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 12,61% dan Cost of Equity sebesar 12,91% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 7 : Asumsi Risk free rate (%)* 9,1 Risk premium (%)* 2,19 Beta (x)** 1,78 Cost of Equity (%) 12,91 Marginal tax rate (%) 25, Interest Bearing Debt to Equity Ratio,9 WACC (%) 12,61 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 1 Pebruari 214 ** Berdasarkan laporan PEFINDO Beta Saham 6 Pebruari 214 Estimasi Target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 1 Pebruari 214 adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 12,61% adalah Rp1.33 Rp1.142 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (PBV 3,65x and P/E 22,6x) adalah sebesar Rp752 - Rp1.185 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 7% untuk DCF dan 3%untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka Estimasi Target harga referensi saham KAEF untuk 12 bulan adalah Rp95 Rp1.155 per lembar saham. Tabel 8: Ringkasan Penilaian Metode DCF Konservatif Moderat Agresif PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Asset [Rp miliar] Net Debt [Rp miliar] (144) (144) (144) Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing 11 Pebruari 214 Halaman 12 dari 15 halaman

13 Tabel 9: Perbandingan GCM KAEF EPMT TSPC Rata-rata Valuasi, 1 Pebruari 214 P/E [x] 22,4 23,15 2,64 22,6 P/BV [x] 2,64 3,55 4,76 3,65 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Tabel 1: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x) Est. EPS (IDR) Est. BV/Share (IDR) Value (IDR) P/BV 3, P/E 21, Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi valuasi Saham & Indexing Tabel 11: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Rata-rata Batas atas Batas bawah Bobot 7% 3% Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing 11 Pebruari 214 Halaman 13 dari 15 halaman

14 Table 12: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp miliar) P 214P Penjualan Harga Pokok Penjualan (2.279) (2.443) (2.559) (2.693) (3.75) Laba Kotor Beban Operasi (758) (794) (89) (959) (1.97) Laba Operasi Pendapatan [Beban] 32 (12) (7) (12) (1) Laba Sebelum Pajak Gambar 13: P/E dan P/BV P/E P/BV Pajak (4) (6) (73) (63) (73) Hak Minoritas.. (1) (1) (1) Laba Bersih P/E P/BV Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 13: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi (Rp miliar) Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 14: ROA, ROE dan TAT P 214P ROA, ROE 16% TAT 2. Aset Kas dan setara kas Piutang Piutang lain Persediaan Aset lancar jangka pendek Piutang jangka panjang Penyertaan Aset tetap Aset tidak digunakan Beban ditangguhkan Aset tak berwujud Aset pajak tangguhan Aset jangka panjang lain Total Aset Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang dagang Hutang pajak % % 1.9 1% 8% % 1.8 4% % % TAT (x) ROA (%) ROE (%) Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Tabel 14: Rasio Kunci Ratio P 214P Pertumbuhan [%] Penjualan Laba Operasi (7) 13 Laba Bersih (8) 15 Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan jangka pendek Kewajiban jangka pendek Kewajiban imbalan kerja Profitabilitas [%] Marjin laba kotor Marjin laba operasi Marjin EBITDA Marjin laba bersih ROA Kewajiban jangka panjang ROE Total Kewajiban Total Ekuitas Solvabilitas [X] Debt to Equity,5,4,4,4,4 Debt to Asset,3,3,3,3,3 Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Likuiditas [X] Current ratio 2,4 2,7 2,8 3, 3,2 Quick ratio 1,3 1,3 1,5 1,5 1,7 Sumber: PT Kimia Farma Tbk. Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing 11 Pebruari 214 Halaman 14 dari 15 halaman

15 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang te rjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp2..,- dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 11 Pebruari 214 Halaman 15 dari 15 halaman

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500

Lebih terperinci

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500

Lebih terperinci

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA

Lebih terperinci

Sidomulyo Selaras, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3

Lebih terperinci

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013 Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000

Lebih terperinci

Indofarma (Persero) Tbk

Indofarma (Persero) Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13

Lebih terperinci

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13

Lebih terperinci

Panca Global Securities, Tbk

Panca Global Securities, Tbk Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -

Lebih terperinci

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180

Lebih terperinci

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700

Lebih terperinci

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5

Lebih terperinci

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500

Lebih terperinci

Tigaraksa Satria, Tbk

Tigaraksa Satria, Tbk Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120

Lebih terperinci

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan 29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation

Lebih terperinci

Ekadharma International, Tbk

Ekadharma International, Tbk Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :

Lebih terperinci

Cardig Aero Services, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500

Lebih terperinci

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Nippon Indosari Corpindo, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200

Lebih terperinci

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT

Lebih terperinci

Alam Sutera Realty, Tbk

Alam Sutera Realty, Tbk Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo

Lebih terperinci

Modernland Realty, Tbk

Modernland Realty, Tbk Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI

Lebih terperinci

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,

Lebih terperinci

Sri Rejeki Isman, Tbk

Sri Rejeki Isman, Tbk Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 248 280 Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG 5.400 SRIL 350 5.200 300 5.000 250 4.800 200

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dasar rakyat, terutama bidang kesehatan sudah selayaknya menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan kesehatan yang mudah, ramah dan

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 10 Juni 2014 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 199 253 Kabel Kinerja Saham Ekspansi yang Agresif di Masa Depan Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief NH Korindo Research NH 해외주식 NH Korindo 인도네시아 Research February 12, 2018 Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief 1 Ringkasan Pekan Lalu IHSG : 6.505,5 (-1,86%) Investor Asing : net sell sebesar Rp5,39

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan tujuan investasi yang dinyatakan dalam risiko maupun return. Investor harus memahami bahwa ada

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Market Value Added Market risk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan utama 4 September 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.850 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham IHSG 5,500.0

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

Intiland Development, Tbk

Intiland Development, Tbk Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Kedua 7 April 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 685 860 Properti dan Real Estate Kinerja Saham Menegaskan Arah Baru Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar finansial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam memasuki era globalisasi, dewasa ini kondisi perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini semakin tidak menentu. Secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham

Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Utama Terendah 1,365 13 Oktober 2015 Target Harga Tertinggi 1,514 Penunjang Penerbangan dan Jasa Solusi Makanan Kinerja Saham IHSG 6.000 5.000 CASS 1.400

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. per tanggal 15 Juli 2013 pasca Penawaran Umum Terbatas V, dan penerbitan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat konsumsi baja nasionalnya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional Indonesia,

Lebih terperinci

Panorama Sentrawisata, Tbk

Panorama Sentrawisata, Tbk Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci