Sri Rejeki Isman, Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sri Rejeki Isman, Tbk"

Transkripsi

1 Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG SRIL IHSG SRIL 50 0 Ekspansi Untuk Memenuhi Permintaan Sumber: Bloomberg Informasi Saham Kode Saham Rp SRIL Harga saham per 20 Januari Harga tertinggi 52 minggu terakhir 300 Harga terendah 52 minggu terakhir 123 Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar) Market Value Added & Market Risk MVA Market Risk Sep-12 Sep MVA Market Risk Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pemegang Saham (%) PT Huddleston Indonesia 56,07 H.M. Lukminto 0,05 Publik (dibawah 5% kepemilikan) 43,88 Kontak : Equity & Index Valuation Division Phone : (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini Sejarah PT Sri Rejeki Isman Tbk ("SRIL") dimulai sejak tahun 1966, saat H.M. Lukminto mendirikan Perusahaan. Dimulai sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer - Solo, SRIL kemudian mendirikan pabrik pembuat kain pertama di Solo yang memproduksi, menjemur serta mencelupkan kain jadi. SRIL menjadi sebuah perusahaan di tahun SRIL memproduksi kain tenun pada tahun 1982 dengan alat tenun. Pada tahun 1982, SRIL memperluas bisnisnya ke pemintalan dan pembuatan pakaian jadi, sehingga menjadikan total fasilitas produksi menjadi spindle, alat tenun, tiga mesin cetak, dan 100 mesin jahit. Pada tanggal 17 Juni 2013, SRIL berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia ("BEI"), dan menggunakan dananya untuk mengakuisisi PT Sinar Pantja Djaja ("SPD") sebuah perusahaan produksi benang, yang terletak di Semarang. Saat ini, SRIL memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Semarang dan Sukoharjo, dengan total kapasitas produksi tahunan bal benang, meter kain, meter kain jadi, dan buah pakaian 21 Januari 2015 Halaman 1 dari 15 halaman

2 PARAMETER INVESTASI Sri Rejeki Isman, Tbk Industri Tekstil Global dan Domestik Rebound Industri tekstil global dan domestik bangkit kembali setelah anjlok karena perlambatan ekonomi di tahun Industri tekstil global tumbuh mencapai 10,7% CAGR selama tahun , lebih tinggi dibandingkan dari tahun yang hanya mencapai 8,4%. Sementara di dalam negeri, melompat signifikan hingga 12% CAGR selama , dari hanya 4,1% CAGR selama tahun Akselerasi urbanisasi disposable income yang lebih tinggi di negara berkembang, serta kondisi makro ekonomi Indonesia yang kuat adalah faktor utama untuk pertumbuhan tersebut. Ekspansi Untuk Mempertahankan Pertumbuhan Dikarenakan meningkatnya permintaan, fasilitas produksi SRIL mendekati kapasitas penuh. Utilisasi kapasitas produksi pemintalan, penenunan, kain lembaran, dan pakaian jadi adalah sebesar 90%, 93%, 90%, dan 95%. Kami mengapresiasi langkah baik SRIL untuk mengantisipasi masalah kapasitas tersebut dengan mengakuisisi SPD pada akhir 2013, terutama untuk peningkatan kapasitas produksi benang. Menerbitkan Efek Baru Untuk Refinancing dan Penguatan Modal Kerja Golden Legacy Pte. Ltd (anak perusahaan SRIL), sebuah perusahaan yang berbasis Singapura, mengeluarkan USD200 juta obligasi senior dengan kupon 9% pada pertengahan tahun 2014, dan USD70 juta obligasi senior dengan kupon 9% di Nov'14. Selain itu SRIL juga mengeluarkan USD30 juta MTN dengan 6% kupon semi-tahunan. Dengan efek-efek ini, SRIL berencana untuk membiayai kembali utang jangka pendek, membeli aset tetap baru, serta untuk memperkuat modal kerja. Kami menganggap tindakan tersebut adalah tepat, karena pembayaran pokok untuk efek tersebut terjadi pada saat jatuh tempo, yang akan meringankan beban keuangan SRIL selama jangka efek. Hasil penerbitan efek ini juga digunakan untuk memperkuat modal kerja, karena SRIL berencana memperpanjang jangka waktu pelunasan piutang untuk menarik lebih banyak pelanggan dan memberikan termin yang longgar bagi pelanggannya. Kami juga melihat bahwa dengan kebijaksanaan yang hatihati dalam penggunaan hasil penerbitan efek tersebut, gearing ratio SRIL masih akan di bawah 1x pada akhir Prospek Usaha Dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global kami melihat bahwa prospek SRIL sebagai pemain global dalam industri tekstil akan tetap cerah. Seiring dengan rencana SRIL untuk meningkatkan kapasitas produksi, usaha berkelanjutan dalam menembus pasar lain, memperbesar basis pelanggan, dan mempertahankan kualitas produknya, akan tetap menjadikan SRIL sebagai pemimpin pasar di Asia Tenggara. Hal tersebut membuat kami percaya bahwa pendapatan SRIL akan tumbuh sebesar 17,3% CAGR selama tahun Tabel 1 : Ringkasan Kinerja P 2015P Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] 13,6 61,3 9,5 4,8 17,5 P/E [x] n.a n.a 12,7 7,6* 6,4* PBV [x] n.a n.a 2,0 1,1* 0,9* Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham SRIL per tanggal 20 Januari 2015 Rp153/saham 21 Januari 2015 Halaman 2 dari 15 halaman

3 INFORMASI BISNIS Profil Usaha PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), pada awalnya didirikan pada tahun 1966 oleh HM Lukminto, pendirinya. Saat itu SRIL hanya sebuah perusahaan dagang tradisional di Pasar Klewer, Solo. Dua tahun setelahnya, SRIL mendirikan pabrik percetakan pertama memproduksi, menjemur, dan mencelupkan kain jadi di Solo, Jawa Tengah. Pada tahun 1978, SRIL berubah menjadi Perseroan Terbatas dan terdaftar di Departemen Perindustrian. SRIL mengembangkan usahanya dengan memproduksi kain tenun, dengan baru mesin tenun pada tahun SRIL mengembangkan usahanya dengan memasuki bisnis benang dan pakaian jadi, hingga memiliki fasilitas produksi pemintalan benang, kain tenun, kain jadi dan divisi pakaian jadi dengan spindle, alat tenun, tiga mesin cetak dan 100 mesin jahit. Pada tahun 1993, SRIL menerima llisensi sebagai penyedia seragam militer bagi Jerman, negara-negara lain di luar Eropa, hingga negaranegara NATO lainnya. Pada tanggal 17 Juni 2013, saham SRIL telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, dan hasilnya digunakan untuk mengakuisisi PT Sinar Pantja Djaja ("SPD") pada tanggal 16 November SPD adalah perusahaan produksi benang dengan kapasitas produksi tahunan sebesar bal per tahun. Saat ini, SRIL adalah salah satu perusahaan tekstil terintegrasi vertikal terbesar di Asia Tenggara yang mengoperasikan 9 pabrik benang, 3 pabrik kain tenun, 3 pabrik kain jadi, 9 pabrik pakaian jadi. Gambar 1: Sejarah dan Milestones SRIL Ekspektasi Perubahan Produsen Kapas di Masa Datang Alur pasokan tekstil dan garmen global ditandai oleh empat proses produksi utama: pemintalan benang, tenun kain, kain jadi dan pakaian jadi. Proses pemintalan menggunakan kekayaan alam (seperti kapas) dan serat sintetis (seperti rayon dan polyester) sebagai input untuk menciptakan benang. Setelah itu benang tersebut ditenun menjadi greige dalam proses tenun. Dalam proses pembuatan kain jadi, greige tersebut diolah secara fisik dan kimia sehingga berubah menjadi berbagai kain jadi yang siap untuk dijual sebagai produk konsumen atau diproduksi dalam pakaian. Sementara proses pembuatan pakaian jadi biasanya melibatkan proses pemotongan dan penjahitan kain hingga menjadi bentuk yang diinginkan. Selama tahun , Tiongkok masih menjadi produsen kapas terbesar, mencapai 28% dari total produksi dunia, sementara AS merupakan eksportir kapas terbesar. Namun, menurut Business Monitor International ("BMI") negara produsen kapas terbesar akan bergeser ke India dan Pakistan karena pengurangan subsidi pemerintah dan penurunan daya saing (peningkatan biaya) di Tiongkok. 21 Januari 2015 Halaman 3 dari 15 halaman

4 Gambar 2: Produksi Kapal Global Gambar 3: 14 Produksi Kapas Global Berdasarkan Negara, 2013/ , , , , , , ,0 4% 14% 28% 20000,0 4% 15000,0 6% 10000,0 8% 5000,0-2009/ / / / /14 Produksi kapas global ('000 ton) 11% 25% Tiongkok India Amerika Serikat Pakistan Brazil Australia Uzbekistan Negara lain Sumber: USDA, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: USDA, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pemulihan Industri Tekstil Global dan Domestik Kami percaya bahwa perdagangan tekstil global telah pulih sejak krisis ekonomi global pada tahun Industri tekstil global tumbuh dengan CAGR sebesar 8,4% selama tahun , sedangkan selama tumbuh sebesar 10,7% CAGR. Urbanisasi yang semakin cepat dan disposable income yang lebih tinggi di negara berkembang, kebijakan liberalisasi perdagangan, dan permintaan yang lebih tinggi dari negara maju adalah pendorong utamanya. Gambar 4: Ekspor Tekstil Global, Sumber: World Trade Organization, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Di dalam negeri, ekspor tekstil Indonesia juga menunjukkan peningkatan siginifikan pasca krisis ekonomi. Dari hanya 4,1% CAGR pertumbuhan ekspor tekstil Indonesia, melonjak signifikan menjadi 12,0% CAGR selama tahun Kondisi makro ekonomi yang kuat, produk dan layanan yang berkualitas mendorong pertumbuhan yang signifikan tersebut Gambar 5: Ekspor Tekstil Indonesia, Sumber: World Trade Organization, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 21 Januari 2015 Halaman 4 dari 15 halaman

5 Mengamankan Bahan Baku Sama seperti perusahaan manufaktur tekstil terintegrasi lainnya, SRIL juga masih memerlukan bahan baku, terutama rayon, kapas, polyester dan benang untuk proses produksinya. Sekitar 57% dari bahan baku SRIL adalah rayon, sementara kapas dan polyester memberikan kontribusi sekitar 21%, dan 22%. Khusus untuk kapas, sekitar 100% dari kebutuhan SRIL didatangkan dari luar negeri, yaitu Australia, Timur Tengah dan Amerika Serikat. Kami percaya bahwa SRIL sudah memilih pemasok yang tepat, karena tidak ada yang berasal dari Tiongkok, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan harga jual yang signifikan, diakibatkan menurunnya subsidi dari Pemerintahnya. Tabel 2: Rincian Bahan Baku SRIL (2013) Bahan Baku % dari Total % Impor Impor Dari Domestik Rayon 57,0% 50% Mayoritas Tiongkok Kapas 21,0% 100% Australia, Timur Tengah dan AS Polyester 22,0% 60% Mayoritas Tiongkok 50% - 40% Dengan memiliki basis pelanggan yang kuat di 55 negara, SRIL tidak terganggu oleh mismatch nilai tukar, karena antara penjualan dan biaya kebutuhan bahan baku sudah terjadi natural hedging. Diuntungkan Dengan Sinergi Bisnis Vertikal Dengan pengalaman panjang yang dimiliki, SRIL menjelma menjadi salah satu perusahaan tekstil terintegrasi vertikal yang terbesar di Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi yang besar, SRIL menampilkan diri sebagai pemimpin pasar di setiap segmen usahanya. Gambar 6: Kapasitas Produksi Per Tahun SRIL, Akhir Tahun 2013 Oleh karenanya, SRIL memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan lain yang tidak terintegrasi secara vertikal. 21 Januari 2015 Halaman 5 dari 15 halaman

6 Tabel 3: Keunggulan Kompetitif Dibandingkan Perusahaan yang Tidak Terintegrasi Secara Vertikal SRIL Kualitas: Pengawasan seluruh proses produksi memungkinkan SRIL memastikan kualitas produksi dan konsistensi Marjin: Fasilitas yang terintegrasi memungkinkan struktur biaya yang efisien karena skala ekonomis dan biaya transportasi yang lebih rendah Fleksibilitas: Kemampuan untuk menetapkan harga jual yang kompetitif. Pengaturan waktu: Pengiriman barang yang lebih cepat, hal terpenting untuk sukses di bisnis ini. Perusahaan Tidak Terintegras Secara Vertikal Kualitas: Resiko perbedaan kualitas bahan baku, dikarenakan adanya pemasok yang berbeda. Marjin: Marjin rendah, karena biaya transportasi yang tinggi. Fleksibilitas: Harga jual yang lebih tinggi, dikarenakan biaya untuk pemasok yang lebih tinggi Pengaturan waktu: Kemungkinan besar lebih lama, karena adanya ketergantungan kepada pemasok lain. Diuntungkan oleh Naiknya Biaya di Negara Lain Fasilitas produksi SRIL berlokasi di Sukoharjo dan Semarang, Jawa Tengah. Dua fasilitas produksi berlokasi di Sukoharjo, dengan luas total 35 ha dan 17 ha. Sementara satu fasilitas lainnya, yang diperoleh dari SPD, terletak di Semarang dengan luas 18 ha. Sebagai perusahaan padat karya, biaya gaji pekerja merupakan salah satu isu penting bagi perusahaan tekstil. Baru-baru ini, upah minimum bulanan di Tiongkok naik signifikan hingga berkisar USD164,35 - USD265,35, membuat Tiongkok menjadi kurang kompetitif terhadap gaji pekerja di Indonesia, Vietnam, dan Pakistan. Berdasarkan hal ini, kami melihat bahwa SRIL memiliki kesempatan untuk menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif di pasar global. Tabel 4: Gaji Minimum Tahun 2014 Negara atau Kota Gaji Minimal Setiap Bulan (USD) Malaysia 239,69 308,45 Thailand 273,13 China 165,43-265,35 Indonesia 98,88-201,16 Vietnam 89,47-127,13 Pakistan 93,95 Sukoharjo 94,35 Ekspansi Kapasitas Produksi Kami melihat bahwa pada tahun 2013, fasilitas produksi SRIL beroperasi mendekati kapasitas penuh. Proses pemintalan, penenunan, pembuatan kain jadi, dan usaha garmen telah beroperasi pada tingkat utilisasi kapasitas 90%, 93%, 90%, dan 95%. Oleh karenanya, kami melihat bahwa investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan, sangat diperlukan. Dan kami menghargai langkah SRIL untuk mengakuisisi saham SPD, terutama untuk meningkatkan kapasitas produksi benang, pada akhir tahun Januari 2015 Halaman 6 dari 15 halaman

7 Gambar 7: Rencana SRIL Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi S p i n n i n g W e a v i n g % Bola benang (000) Meter Greige (mm) F i n i s h i n g G a r m e n t Yard kain jadi (mm) Potong pakaian jadi (juta) Mengganti Mesin yang Sudah Tua Proses produksi SRIL telah dimulai sejak tahun 1968, dengan produksi kain tenun yang dijemur dan dicelupkan. Untuk produksinya, sebagian besar SRIL menggunakan mesin dengan merk internasional yang diproduksi di Eropa, AS dan Jepang. Dan kita melihat bahwa SRIL terus memperbarui mesinnya, seperti terlihat bahwa lebih dari 50% mesinnya berusia kurang dari 5 tahun. SRIL juga terus melakukan perawatan rutin, pemeliharaan berdasarkan kondisi dan perbaikan seluruh fasilitas, untuk menjaga mesin berjalan dengan sempurna. Gambar 8: Merek Mesin SRIL Prosentase Pelanggan Tetap yang Tinggi Dengan kualitas produk yang baik, produk SRIL diterima di lebih kurang 66 negara. Oleh karenanya, basis pelanggan SRIL cukup besar, dibuktikan dengan 10 pelanggan utama SRIL yang hanya merupakan 21% dari total pelanggan yang ada. Ditambah dengan kemampuan SRIL untuk mempertahankan loyallitas pelanggan, membuat prosentase pelanggan tetap (repeat customer) tetap tinggi. Sejak tahun 2011, prosentase pelanggan tetap SRIL berada di atas 90% per tahun. 21 Januari 2015 Halaman 7 dari 15 halaman

8 Gambar 9: Jaringan Konsumen Global SRIL Gambar 10: Prosentase Pelanggan Tetap 97,00% 96,50% 96,40% 96,00% 95,50% 95,50% 95,00% 94,50% 94,60% 94,00% 93,50% Prosentase pendapatan dari repeat customer (%) Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 21 Januari 2015 Halaman 8 dari 15 halaman

9 KEUANGAN Pertumbuhan Pendapatan di Seluruh Lini Usaha Terus Berlanjut Selama 9M2014, kami melihat bahwa SRIL mampu mempertahankan pertumbuhan di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh pergantian Pemerintahan di Indonesia. Bisnis produksi kain tenun SRIL tumbuh pesat sebesar 42,9% YoY, diikuti oleh bisnis pakaian jadi dengan 33,3% YoY, sementara bisnis produksi benang SRIL tetap tumbuh di atas 20% YoY. Produk dengan kualitas yang baik, kemampuan untuk menembus pasar yang berbeda dan mendapatkan pelanggan baru, ditambah tingginya persentase pelanggan yang loyal menciptakan pertumbuhan tersebut. Gambar 11: Pertumbuhan Pendapatan di Setiap Lini Usaha SRIL, H14 Rp, miliar 3000,0 2500,0 2000,0 1500,0 1000,0 500, M2013 9M2014 Benang Kain tenun Kain jadi Pakaian jadi Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk, PEFNDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pembiayaan Kembali Utang Golden Legacy Pte. Ltd (GL), sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh SRIL, mengeluarkan dua guaranteed senior bonds, dengan total USD270 juta. Seiring dengan itu, SRIL juga mengeluarkan MTN senilai USD30 juta. Surat berharga tersebut akan diperdagangkan di Bursa Efek Singapura (SGX). Kami melihat bahwa penerbitan efek tersebut digunakan untuk membiayai utang jangka pendek, pembelian aktiva tetap baru dan memperkuat kebutuhan modal kerjanya. SRIL melunasi utang jangka pendek, terutama kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI"), yang berjumlah sekitar Rp1 triliun, untuk kemudian melakukan konsolidasi pinjaman jangka panjangnya dari beberapa bank menjadi hanya untuk BRI. Kami melihat bahwa tindakan penerbitan obligasi dan MTN tersebut menguntungkan SRIL, karena mereka tidak harus membayar pokok selama jangka waktu obligasi dan MTN. Selanjutnya, kami melihat bahwa likuiditas SRIL tetap aman, karena rasio gearing mereka (interest bearing debt dikurangi kas dibagi dengan ekuitas) akan tetap 1.26x setelah tindakan tersebut, tidak jauh berbeda dengan akhir tahun 2013 yaitu 1.02x. Namun, kami juga melihat bahwa SRIL juga harus waspada terhadap risiko nilai tukar dan potensi peningkatan beban bunga, karena tingkat bunga surat berharga tersebut lebih tinggi dari bunga utang jangka pendek. 21 Januari 2015 Halaman 9 dari 15 halaman

10 Gambar 12: Utang Berbunga SRIL, 2013 Vs 9M2014 Rp miliar 4000,0 3500,0 3,475 bn 3000,0 2,440 bn 2500,0 2000,0 1500,0 1000,0 500, M2014 utang bank jangka pendek (Rp, miliar) Utang bank jangka panjang (Rp miliar) Utang jangka panjang jt tempo dlm 1 tahun (Rp, miliar) Notes payable (Rp, miliar) Diperlukan Penguatan Modal Kerja Seperti disebutkan sebelumnya, sebagian dari Senior Guaranteed Notes SRIL Notes digunakan untuk memperkuat modal kerja. Hal ini penting, karena SRIL menerapkan kebijakan perpanjangan jangka waktu pelunasan piutang usaha pelanggan. Dari 2 bulan - 3 bulan kebijakan jangka waktu pelunasan piutang, SRIL akan memperpanjang kebijakan jangka waktu pelunasan piutang menjadi 3 sampai 4 bulan untuk menarik lebih banyak pelanggan serta memberikan kelonggaran bagi pelanggannya, khususnya dari dalam negeri di tengah ketidakpastian yang tinggi pada tahun Gambar 13: Piutang SRIL, 2013 Vs 1H , M2014 Piutang dalam Rupiah (Rp, miliar) Piutang dalam USD (Rp, miliar) Piutang dalam Euro (Rp miliar) 21 Januari 2015 Halaman 10 dari 15 halaman

11 ANALISA SWOT Table 5: Analisa SWOT Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Pengalaman panjang di industri tekstil. Salah satu perusahaan tekstil terintegrasi vertikal di Asia Tenggara. Basis pelanggan yang kuat di 55 negara. Memilliki bisnis yang memiliki sifat sebagai natural hedge. Struktur biaya yang rendah. Sebagian besar bahan baku dari luar negeri. Sehingga SRIL memiliki eksposur kekurangan bahan baku. Kemungkinan menanggung biaya bunga yang lebih besar, dikarenakan penerbitan Senior Guaranteed Notes. Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) Perdagangan tekstil dan garmen telah pulih sejak krisis ekonomi tahun Diuntungkan dari kenaikan biaya pekerja di Tiongkok, dan masalah hak pekerja di Bangladesh. Ekspor tekstil dan garmen Indonesia sedang berlari kencang. Menghadapi kompetisi di setiap lini usaha, baik di level global maupun domestik. Mengalirnya impor kain tenun dari Tiongkok ke pasar Indonesia. Belum terdaftar sebagai anggota Trans-Pacific Partnership, membuat tingginya hambatan bagi perusahaan Indonesia untuk menembus pasar AS dan EU. 21 Januari 2015 Halaman 11 dari 15 halaman

12 TARGET HARGA VALUASI Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) SRIL jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham SRIL per tanggal 20 Januari 2015, dan Laporan Keuangan per tanggal 30 September 2014 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 9,43% dan 10,36% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 6 : Asumsi Risk free rate (%)* 7,43 Risk premium (%)* 3,71 Beta (x)* 0,79 Cost of Equity (%) 10,36 Marginal tax rate (%) 25,00 Interest Bearing Debt to Equity Ratio 1,46 WACC (%) 9,43 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * per tanggal 20 Januari 2015 Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 20 Januari 2015, adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,43%, adalah sebesar Rp255 Rp299 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/E 11,53x and P/BV 1,63x), adalah sebesar Rp233 Rp236 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham SRIL untuk 12 bulan adalah Rp248 Rp280 per saham. Tabel 7: Ringkasan Penilaian Metode DCF Konservatif Moderat Agresif PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp miliar] Interest Bearing Debt [Rp miliar] (3.478) (3.478) (3.478) Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share, juta saham Fair Value per Share, Rp Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 21 Januari 2015 Halaman 12 dari 15 halaman

13 Tabel 8: Perbandingan GCM SRIL GREN PBRX Shenzou* Texhong* Rata-rata P/E [x] 7,44 2,22 26,09 16,80 5,08 11,53 P/BV [x] 1,23 1,53 1,28 2,87 1,23 1,63 Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Shenzhou International Group Holding Ltd - Tiongkok ** Texhong Textile Company - Tiongkok Tabel 9: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiple [x] Est. EPS [IDR] Est. sales/share [Rp] Nilai [Rp] P/E 11, P/Sales 1, Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 10: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Rata-rata Batas atas Batas bawah Bobot 70% 30% Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: Rata-rata harga saham dissesuaikan dengan fraksi harga yang berlaku di BEI 21 Januari 2015 Halaman 13 dari 15 halaman

14 Table 11: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp miliar) P 2015P Pendapatan kotor Pendapatan bersih Laba Kotor Biaya operasional (101) (189) (351) (515) (573) Laba Operasional Pendapatan (biaya) lain (141) (172) (205) (340) (348) Laba sebelum pajak Pajak (58) (83) (134) (100) (118) Gambar 14: P/E dan P/BV P/E P/BV Hak minoritas - (12) (20) (24) (28) Laba bersih P/E P/BV 0.0 Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 12: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset (Rp miliar) P 2015P Kas dan setara kas Piutang dagang Piutang lainnya Persediaan aset jangka pendek lain Piutang jangka panjang Penyertaan Uang muka jangka panjang Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk., PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Estimates Gambar 15: ROA, ROE dan TAT ROA, ROE ROA (%) ROE (%) TAT (x) Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk., PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Estimates TAT Aset tetap Aset jangka panjang lainnya Total Aset Liabilitas Utang bank jangka pendek , Utang dagang Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dlm satu tahun Liabilitas jangka pendek lain Utang bank jangka panjang ,024 1,024 Utang sewa pembiayaan Efek diterbitkan ,600 3,600 Liabilitas jangka panjang Tabel 13: Rasio Kunci Rasio P 2015P Pertumbuhan [%] Pendapatan kotor 10,3 29,2 24,3 24,3 11,2 Pendapatan bersih 4,7 47,1 38,3 42,6 11,2 Laba operasional 14,8 47,6 43,1 8,2 17,5 Laba bersih 13,6 42,0 35,0 21,7 17,5 Profitabilitas [%] Laba kotor 19,9 20,1 21,6 20,2 20,2 Laba operasional 9,5 9,5 9,8 7,5 7,9 Laba bersih 7,0 6,7 6,6 5,6 5,9 ROA 5,2 5,4 5,5 4,6 4,7 ROE 13,6 16,1 13,4 14,0 14,1 Total Liabilitas 1,923 2,853 3,271 5,560 6,249 Total Ekuitas 1,185 1,426 2,320 2,696 3,139 Solvabilitas [X] Debt to Equity 1,6 2,0 1,4 2,1 2,0 Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk.,Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Debt to Asset 0,6 0,7 0,6 0,7 0,7 Likuiditas [X] Current ratio 0,9 0,9 1,1 4,9 2,1 Quick ratio 0,2 0,2 0,4 2,7 2,0 Sumber: PT Sri Rejeki Isman Tbk. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Estimates 21 Januari 2015 Halaman 14 dari 15 halaman

15 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan, Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya, Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini, Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan, Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu, Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor, Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini, Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dar i harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan, Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan dite rima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi, Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal, Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang - undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham terten tu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi, Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis, PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis, Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berb eda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp40 juta dari Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing, Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 21 Januari 2015 Halaman 15 dari 15 halaman

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -

Lebih terperinci

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13

Lebih terperinci

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di

Lebih terperinci

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500

Lebih terperinci

Sidomulyo Selaras, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3

Lebih terperinci

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan 29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation

Lebih terperinci

Tigaraksa Satria, Tbk

Tigaraksa Satria, Tbk Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5

Lebih terperinci

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013 Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:

Lebih terperinci

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Indofarma (Persero) Tbk

Indofarma (Persero) Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13

Lebih terperinci

Panca Global Securities, Tbk

Panca Global Securities, Tbk Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120

Lebih terperinci

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:

Lebih terperinci

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13

Lebih terperinci

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT

Lebih terperinci

Cardig Aero Services, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000

Lebih terperinci

Ekadharma International, Tbk

Ekadharma International, Tbk Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,

Lebih terperinci

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Nippon Indosari Corpindo, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000

Lebih terperinci

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL

Lebih terperinci

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manufaktur merupakan sektor industri yang penting di lingkup perekonomian Indonesia, jumlah perusahaannya yang sangat besar dibagi menjadi sektor-sektor, salah

Lebih terperinci

Alam Sutera Realty, Tbk

Alam Sutera Realty, Tbk Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:

Lebih terperinci

Modernland Realty, Tbk

Modernland Realty, Tbk Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian

Lebih terperinci

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Kimia Farma (Persero), Tbk

Kimia Farma (Persero), Tbk Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. struktur permodalan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan usaha.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. struktur permodalan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan usaha. BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Harga pasar saham merupakan cerminan dari kinerja keuangan sebuah perusahaan. Jika kinerja perusahaan meningkat maka hal ini akan diapresiasi oleh pasar dalam bentuk

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara tidak langsung menghantam perekonomian hampir seluruh negara di dunia bahkan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi IV.1.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk dengan menggunakan Rasio Keuangan IV.1.1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas analisa kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan kemudian dilakukan penelitian berdasarkan teori-teori dan konsep yang tercantum

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau. memiliki ketersediaan barang yang dijual pada setiap saat ketika pesanan

I. PENDAHULUAN. memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau. memiliki ketersediaan barang yang dijual pada setiap saat ketika pesanan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat dalam memperebutkan pasar membuat perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau mengembangkan bisnisnya. Keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaannya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabil di pasar negara berkembang, mendorong IMF (International Monetary

BAB I PENDAHULUAN. stabil di pasar negara berkembang, mendorong IMF (International Monetary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi krisis ekonomi Eropa yang semakin memburuk, pertumbuhan ekonomi Amerika yang melemah, serta permintaan domestik yang mulai tidak stabil di pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba maksimal. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, membayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan manufaktur merupakan salah satu sektor perusahaan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam upaya menambah dana untuk melakukan kegiatan operasionalnya, perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor. Saham tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini perusahaan sangat bergantung pada pendanaan atau permodalan. Sumber pendanaan perusahaan

Lebih terperinci