Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham"

Transkripsi

1 Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Utama Terendah 1, Oktober 2015 Target Harga Tertinggi 1,514 Penunjang Penerbangan dan Jasa Solusi Makanan Kinerja Saham IHSG CASS Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan JCI CASS Okt14 Jan15 Apr15 Jul15 Okt15 Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Informasi Saham Kode Saham Rp CASS Harga Saham per 12 Oktober Harga Tertinggi 52 minggu terakhir Harga Terendah 52 minggu terakhir Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar) Market Value Added & Market Risk Market risk 0,8 0,6 Market risk (poin) Market Value Added (Rp) Market Value Added ,4 0, Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Shareholders* (%) PT Cardig Asset Management SATS Ltd S/A SATS Investment (II) Pte Ltd SATS Ltd S/A Cemerlang Pte Ltd PT Dinamika Raya Swarna PT Rizki Bukit Abadi Masyarakat (di bawah 5%) *per 30 Juni 2015 Kontak: Equity & Index Valuation DivisionPhone: (6221) infoequityindexvaluation@pefindo.co.id halaman akhir merupakan bagian 0 25,79 21,65 20,00 9,34 8,22 15,00 Memulai bisnis 40 tahun yang lalu, PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka di industri penunjang penerbangan. CASS menawarkan solusi yang komprehensif untuk industri penerbangan melalui CAS Destination, CAS Food, dan CAS Facility. Melalui CAS Destination, CASS memiliki berbagai layanan, seperti Ground Handling Services, Cargo Handling Services, jasa Lounge, Airport Services Assistance, Line Maintenance, dan Technical Ramp Handling. Sementara dalam bisnis jasa solusi makanan, CASS menyediakan layanan katering, termasuk inflight catering, remote catering, intown catering, dan industrial catering. Pada tahun 2012, CASS mengembangkan layanan jasa manajemen fasilitas dengan produkproduk seperti laundry, jasa pertamanan, logistik, manajemen parkir, dan pembersihan pesawat. Sampai saat ini, operasi CASS ini telah menjangkau 17 bandara di Indonesia dan mencakup lebih dari 40 klien maskapai penerbangan nasional dan internasional. Selain itu, CASS melayani sekitar 9 klien remote catering dan 15 klien inflight catering di tahun Halaman 1 dari 13

2 PARAMETER INVESTASI Memperkuat diversifikasi usaha Kami melihat bahwa salah satu keunggulan kompetitif dari CASS adalah memiliki diversifikasi usaha yang relatif baik. Meskipun layanan penunjang penerbangan tetap menjadi bisnis inti, CASS terus mengembangkan usahanya di area yang lain, khususnya di jasa solusi makanan. Sebagai hasilnya, kontribusi pendapatan dari layanan di luar penunjang penerbangan meningkat dari 12,0% pada 2011 menjadi 22,8% pada tahun Diversifikasi juga telah memungkinkan CASS untuk mendorong pertumbuhan pendapatan mereka, pada tingkat CAGR 21,7% selama Mengingat pertumbuhan volume lalu lintas penerbangan melambat, kami berharap ekspansi tersebut mendukung peningkatan pendapatan CASS, mengompensasi potensi pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat dari layanan penunjang penerbangan. Marjin laba usaha di atas 20% CASS telah mempertahankan marjin laba usaha di atas 20% dalam beberapa tahun terakhir. Kami berharap marjin akan tetap stabil pada tahun 2015 mengingat sentiment negative, seperti inflasi makanan dan biaya tenaga kerja relatif lemah. Mencapai tingkat pengembalian operasi yang tinggi Dibandingkan dengan pesaing pembanding di industri penunjang penerbangan, CASS telah melaporkan tingkat pengembalian operasi yang tinggi dengan ratarata ROE dan ROA masingmasing sebesar 25% dan 11,0% selama Perusahaan menikmati marjin laba bersih yang cukup tebal dan mempertahankan tingkat perputaran aset yang stabil. Prospek bisnis Kami melihat bahwa prospek industri penunjang penerbangan tetap menarik karena ruang tumbuh di pasar domestik masih besar. Perbaikan pertumbuhan ekonomi, meningkatnya jumlah kelas menengah, dan pemulihan kegiatan eksporimpor akan menjadi katalis bagi volume lalu lintas udara. Selain itu, peningkatan kapasitas bandara juga akan menarik banyak penumpang di masa mendatang. Mempertimbangkan kinerja dan strategi perusahaan secara historis, kami percaya bahwa CASS akan dapat menangkap peluang tersebut dan oleh karenanya menikmati pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang. Selain itu, diversifikasi juga memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan aliran pendapatan stabil. Meski demikian, dalam jangka pendek, kami menyoroti bahwa CASS berpotensi terkena dampak dari penurunan lalu lintas udara domestik dan perlambatan bisnis remote catering mengingat kemerosotan di sektor batubara dan pertambangan. Tabel 1: Ringkasan Kinerja Indikator P 2016P Pendapatan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] EPS [Rp] 42,0 53,0 53,0 59,5 73,1 EPS Growth [%] 23,5 26,2 12,2 22,8 P/E [x] 17,4 15,5 23,6 20,2* 16,4* PBV [x] 4,3 4,2 5,4 4,2* 3,4* Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing *berdasarkan harga saham per 12 Oktober 2015Rp1.200/saham 13 Oktober 2015 Halaman 2 dari 13

3 MAKROEKONOMI DAN INDUSTRI Tekanan pada nilai tukar Nilai tukar ditutup pada level Rp14.027/USD pada bulan Agustus 2015, terdepresiasi 12,8% YTD. Selain tekanan pada neraca perdagangan, tingginya permintaan USD juga berasal dari kebutuhan besar USD untuk membayar utang luar negeri, terutama oleh sektor swasta. Di sisi eksternal, devaluasi Yuan juga menjadi salah satu kontributor penguatan USD. Meskipun demikian, depresiasi rupiah juga telah sejalan dengan melemahnya mata uang asing lainnya Gambar 1: Rupiah kembali terdepresiasi di Jan10 Okt10 Jul11 Apr12 Jan13 Okt13 Jul14 Apr15 Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Kami melihat bahwa depresiasi akan memberikan dampak bagi laporan pendapatan para pemain di industri penunjang penerbangan. Jika sebelumnya para pemain memperoleh manfaat dari translasi karena sebagian besar layanan mereka dibebankan dalam USD dan melaporkan biaya dalam rupiah, tetapi mereka mungkin tidak akan menikmatinya lagi sejak diwajibkannya penggunaan rupiah secara wajib dalam transaksi domestik. Kelesuan di sektor pertambangan berlanjut Batubara dan sektor pertambangan belum pulih. Pertumbuhan PDB sektor pertambangan masih melambat, turun sekitar 6% YoY di 2Q15 (Gambar 2). Harga komoditas global lemah seiring permintaan yang lesu, terutama batubara, telah memaksa penambang untuk memotong kembali produksinya. Selain itu, para penambang tidak dapat lagi mengandalkan ekspor mineral mentah untuk mempertahankan tingkat produksi, setelah larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun Gambar 2: Tantangan bagi Sektor pertambangan Pertumbuhan PDB sektor pertambangan % YoY 8% 6% 4% 2% 0% 2% 4% 6% 8% 1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15 Sumber: BPS, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Berkurangnya tekanan dari harga bahan makanan Tekanan pada harga input untuk keseluruhan tahun 2015 diperkirakan akan lebih 13 Oktober 2015 Halaman 3 dari 13

4 moderat. Tren inflasi hingga Agustus 2015 masih relatif jinak (2,29% YTD) dibandingkan dengan periode yang sama 2014 (3,65% YTD). Demikian juga, tekanan pada komponen bahan pangan juga moderat, naik hanya sekitar 3,35% YTD (versus 4,74% YTD). Kami berharap tren lebih rendah ini akan bertahan sampai akhir tahun, mengingat telah melewati salah satu periode puncak (Idul Fitri). Gambar 3: Inflasi bergerak pada tren yang moderat (%) Bahan Makanan Inflasi Umum Agu15 Sumber: BPS, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Melambatnya kegiatan lalu lintas udara Aktivitas transportasi udara menurun di tahun Jumlah lalu lintas pesawat menurun 5,2% menjadi 1,2 juta rute (rute internasional dan domestik) dengan jumlah penumpang dari 135,8 juta (turun 5,8%) dan jumlah kargo 0,95 juta (turun 7,1%). Tantangan terutama berasal dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan aktivitas eksporimpor, sehingga berpengaruh negatif terhadap kegiatan di bandara domestik. Tren ini kemungkinan akan berlanjut sampai akhir tahun 2015, tercermin dari kegiatan terbaru di lima bandara utama (Gambar 4). Pertumbuhan ekonomi terus melambat ke 4,67% di 2Q15 dari 4,72% di 1Q15. Volume ekspor Indonesia turun 8,23% menjadi 296,81 juta ton (2014: turun 21,51%), sedangkan volume impor naik hanya sedikit, sekitar 1,11% menjadi 84,15 juta ton (2014: tumbuh 4,69%). Gambar 4: Lalu Lintas di Lima Bandara Utama* 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 Penumpang (juta orang) skala kiri Barang (Juta Ton) skala kanan A 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 *mencakup bandara Polonia, Soekarno Hatta, Juanda, Ngurah Rai, and Hasanudin Sumber: BPS, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Peraturan: kewajiban penggunaan rupiah dalam transaksi domestik Bank Indonesia mewajibkan penggunaan Rupiah dalam transaksi domestik, sebagaimana dinyatakan dalam rilis terbaru mereka yakni peraturan No. 17/3/PBI/2015. Persyaratan berlaku untuk transaksi tunai dan nontunai. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 31 Maret 2015 untuk transaksi tunai dan 1 Juli 2015 untuk transaksi non tunai. 13 Oktober 2015 Halaman 4 dari 13

5 Bagi bisnis jasa penunjang penerbangan, kami melihat bahwa peraturan tersebut akan mempengaruhi laba yang dilaporkan karena beberapa layanan seperti ground handling dibebankan dalam USD. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat menikmati manfaat dari translasi kurs dalam laporan keuangan setelah peraturan tersebut efektif. INFORMASI BISNIS Sekilas bisnis CASS CASS mengelompokkan usahanya menjadi tiga segmen utama, (a) jasa penunjang penerbangan, (b) jasa solusi makanan, dan (c) jasa manajemen fasilitas. Diversifikasi tersebut memungkinkan perusahaan membukukan peningkatan pendapatan dengan CAGR 21,7% selama Dalam bisnis inti, jasa penunjang penerbangan, CASS menawarkan jasa ground handling, jasa cargo handling, jasa lounge, dll. CASS telah sukses mengembangkan jaringan bisnisnya dan sekarang hadir di 17 bandara utama di Indonesia (12 bandara digunakan sebagai kargo, ground handling, dan jasa engineering, sementara 5 lainnya hanya dimanfaatkan sebagai jasa engineering), melayani baik maskapai domestik dan internasional, dan bekerja sama dengan lebih dari 150 pengirim kargo. Pendapatan dari jasa penunjang penerbangan, sebesar Rp1,17 triliun, menyumbang lebih dari setengah pendapatan perusahaan pada tahun Gambar 5: Struktur Bisnis CASS Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Penyumbang terbesar kedua adalah jasa solusi makanan. Fokus perusahaan dibagi menjadi dua kategori, inflight catering dan remote catering. Yang terakhir terutama melayani klien dari industri batubara dan sektor pertambangan. CASS juga menawarkan intown catering untuk melayani sejumlah klien mulai dari industri hingga rumah sakit dan berekspansi ke segmen ritel dengan meluncurkan restoran Red Bucket. Pada tahun 2012, melalui anak perusahaannya, PT Cardig Anugra Sarana Bersama (CASB), perusahaan memperluas bisnis ke jasa manajemen fasilitas. Pendapatan dari segmen ini mencapai Rp37,4 miliar pada tahun Perusahaan telah mengembangkan jaringan di Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Surabaya, dan Denpasar. 13 Oktober 2015 Halaman 5 dari 13

6 Gambar 6: Distribusi Pendapatan Menurut Segmen di 2014 Jasa manajemen fasilitas 3% Jasa perbengkelan penerbangan 9% Jasa katering (miliar Rp) 20% Jasa penunjang penerbangan 32% Jasa pergudangan 36% Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Dalam peta persaingan di bisnis utama, kami melihat bahwa CASS memiliki posisi yang cukup kuat. CASS menangani ton kargo pada tahun 2014, atau sekitar 20,3% dari pergerakan kargo nasional di tahun tersebut. Persentase pangsa pasar seharusnya lebih tinggi jika dihitung hanya di daerah operasi perusahaan. Gambar 7: CASS Memiliki Posisi yang Kuat di Industri Penunjang Penerbangan Lalu Lintas Kargo (dalam 000 ton) Ground Handling* (dalam Rp miliar) National CASS 0 Gapura Angkasa CASS *Berdasarkan total pendapatan PT Gapura Angkasa dan hanya memperhitungkan pendapatan ground handling untuk CASS Sumber: Angkasa Pura 1&2, GIAA, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Di jasa ground handling, CASS juga mempertahankan posisi yang kuat dengan pendapatan sebesar Rp487 miliar. Salah satu pesaing terdekat adalah PT Gapura Angkasa, anak perusahaan PT Garuda Indonesia, yang juga merupakan perusahaan terkemuka dalam bisnis ini. Pada tahun 2014, PT Gapura Angkasa melaporkan total pendapatan sebesar Rp1,2 triliun (naik sebesar 10,8%). KEUANGAN Mempertahankan kinerja di bisnis penunjang penerbangan Kami memperkirakan pendapatan dari jasa penunjang penerbangan pada tahun 2015 tumbuh relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebesar Rp 1,32 triliun atau naik sekitar 12,3% YoY (2014: 12,2% YoY). Lalu lintas udara masih stagnan seiring dengan kondisi lingkungan ekonomi yang kurang menguntungkan. Mengingat bisnis CASS tergantung pada jumlah pergerakan pesawat dan lalu lintas penumpang dan kargo, kami berpandangan bahwa kondisi saat ini akan mempengaruhi kemampuan 13 Oktober 2015 Halaman 6 dari 13

7 perusahaan untuk mempertahankan laju pertumbuhannya seperti di masa lalu (21,7%). Gambar 8: Komposisi Pendapatan Jasa Penunjang Penerbangan Rp miliar Cargo Handling Services Aircraft release and maintenance Ground Handling Services P 2016P Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Selain itu, CASS mungkin tidak lagi menikmati keuntungan dari translasi USD ke rupiah pada laporan keuangannya karena pelaksanaan peraturan terbaru yang mewajibkan penggunaan rupiah dalam transaksi domestik. Sebelumnya, perusahaan menuai manfaat dari translasi USD karena menerima pembayaran dalam USD untuk layanan tertentu di dalam laporan keuangan yang berbasis rupiah. Jadi, ketika rupiah depresiasi terhadap USD, bukan hanya karena pertumbuhan volume produksi, pendapatan yang dilaporkan cenderung lebih tinggi karena pengaruh translasi nilai tukar. Di sisi positif, CASS telah berhasil menambahkan Asia Airways dan Emirates dalam daftar kliennya. Diharapkan bahwa tambahan pelanggan tersebut akan mendukung Perusahaan untuk mencapai target kinerja di tengah perlambatan dalam pertumbuhan industri. Melanjutkan ekspansi bisnis di segmen makanan Kami memproyeksikan pendapatan dari jasa katering meningkat 21,4% pada 2015 dibandingkan dengan 20,4% pada tahun sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, CASS telah mampu memperluas ekspansi bisnisnya di jasa solusi makanan. Perusahaan mulai bergeser ke segmen ritel, seperti industri pendidikan dan kesehatan. Hal ini untuk mengurangi dampak perlambatan kontribusi dari industri batubara dan sektor pertambangan. Sebagaimana kami lihat akibat pelemahan permintaan di bisnis remote catering, produksi makanan (meals) turun dari 7,81 juta meals di tahun 2013 menjadi 7,05 juta meals di tahun 2014, disebabkan oleh menurunnya jumlah klien dari 18 menjadi 9 klien. Peralihan ke bisnis ritel makanan tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengurangi tekanan sebagai akibat dari konsentrasi pelanggan, menurut pendapat kami. Dalam jangka menengah hingga panjang, kami melihat pasar domestik menawarkan kesempatan besar bagi layanan solusi makanan untuk tumbuh. Dengan perekonomian yang tumbuh secara konsisten (walaupun lebih lambat), jumlah kelompok kelas menengah terus bertambah. Selain itu, kegiatan ekonomi dan industri pariwisata yang terus berkembang akan mendukung jumlah penumpang udara di masa depan. Pemerintah telah membebaskan persyaratan visa untuk warga negara dari 30 negara tambahan untuk meningkatkan jumlah wisatawan internasional. Pemerintah berharap bahwa diperkirakan 10 juta wisatawan mancanegara akan mengunjungi Indonesia tahun ini, naik dari 9 juta turis asing pada tahun 2014 dan 8,8 juta pengunjung pada Oktober 2015 Halaman 7 dari 13

8 Gambar 9: Kontribusi Pendapatan Jasa Katering Jasa katering (miliar Rp) Pangsa (%) P 2016P 30,0% 25,0% 20,0% 15,0% 10,0% 5,0% 0,0% Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Meskipun demikian, CASS harus mampu menyeimbangkan antara target pertumbuhan dan tingkat profitabilitas, mengingat bahwa segmen makanan biasanya menghasilkan marjin yang lebih rendah daripada bisnis inti perusahaan (layanan penunjang penerbangan dukungan). Kami melihat bahwa stagnasi arus lalu lintas udara barubaru ini menempatkan risiko kepada Perusahaan dalam mencapai target keuangan. Kapasitas yang lebih tinggi pada inflight catering Perusahaan telah meningkatkan kapasitas fasilitas inflight catering yang dikelola oleh PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) menjadi meals per hari pada tahun 2014, dari sebelumnya meals per hari pada tahun Pada tahun 2014, perusahaan telah memanfaatkan sekitar 31% dari kapasitas produksi dengan total produksi tahunan sekitar 2,27 juta makanan. Gambar 10: Kapasitas dan Utilisasi Inflight Catering Kapasitas (meals/hari) Utilisasi (%) % 100% 80% 60% 40% 20% 0% Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing CASS berhasil bekerja sama dengan dua perusahaan penerbangan internasional. Pada bulan Desember 2014, CASS telah ditunjuk oleh Oman Air sebagai penyedia layanan katering mereka di Indonesia. Yang terakhir adalah kerjasama dengan All Nippon Airways (ANA), yang mulai melayani inflight catering pada Juni Memperluas gerai restoran Katalis lain bagi pertumbuhan di segmen makanan adalah ekspansi gerai restoran. CASS menargetkan untuk menambah 6 restoran di 2016, dengan perkiraan investasi per gerai sekitar Rp47 miliar. CASS telah meluncurkan dua outlet The Red Bucket dalam tujuh bulan pertama tahun 2015, yakni di Cinere dan di Kemang. Restoran ini menawarkan konsep makan cepatsantai. Selain itu, CASS juga menawarkan konsep baru dengan meluncurkan The Red Bucket Food Truck. 13 Oktober 2015 Halaman 8 dari 13

9 Peresmian Premier Lounge baru di Bandara Ngurah Rai, Bali CASS meresmikan Premier Lounge baru di Bandara Internasional Ngurah Rai. Premier Lounge menyediakan ruang kelas dunia dan menyajikan berbagai makanan mulai dari tradisional hingga makanan internasional. Pembukaan tersebut memungkinkan CASS untuk menarik lebih banyak tamu dalam memaksimalkan kapasitas Bandara Ngurah Rai yang saat ini lebih besar. Pada tahun 2014, perusahaan melaporkan peningkatan tamu di lounge mereka dan menangani sekitar ribu tamu (naik sekitar 8% YoY). Mencapai marjin laba usaha yang konsisten di atas 20% Secara historis, kami melihat bahwa CASS secara konsisten mampu mempertahankan marjin laba usaha di atas 20%, bahkan untuk tahun 2013 dan 2014, di mana ada peningkatan yang signifikan atas inflasi dan biaya tenaga kerja. Pada tahun 2014, sejalan dengan penurunan sedikit pada aktivitas penerbangan domestik, CASS masih membukukan marjin laba operasi sekitar 22,7%, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat sekitar 15,2% YoY menjadi Rp1,5 triliun (2013: tumbuh 31,1%). Sedangkan, beban operasi meningkat sekitar 18,3% YoY menjadi Rp1,2 triliun. Gambar 11: Marjin Laba Usaha CASS 29,0% 25,0% 21,0% 17,0% 13,0% 9,0% 5,0% P 2016P Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Kami memperkirakan marjin laba usaha CASS di tahun 2015 tetap berada di atas 20%. Mengingat sentimen negatif relatif berkurang, terutama efek dari kenaikan harga bahan bakar, kami memperkirakan kenaikan biaya tenaga kerja dan harga makanan akan cenderung stabil Membukukan tingkat pengembalian operasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan peers CASS mencatatkan ratarata return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) masingmasing sekitar 25% dan 11,0% selama Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan peers. CASS menikmati marjin laba bersih yang tebal dan mempertahankan tingkat perputaran aset yang stabil di kisaran 1,4x. Tabel 2: Perbandingan Kinerja CASS dengan Peers Indikator CASS Gapura Angkasa ROA (%) 11,0 6,7 ROE (%) 25,0 15,2 Perputaran aset (x) 1,4 1,5 Equity multiplier (x) 2,3 2,3 Marjin laba usaha (%) 28,2 3,5 Marjin laba bersih (%) 8,1 4,7 Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, GIAA, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing 13 Oktober 2015 Halaman 9 dari 13

10 ANALISA SWOT Tabel 3: Analisa SWOT Kekuatan Kelemahan Pengalaman yang panjang di industri penunjang penerbangan dengan posisi bisnis yang kuat Diversifikasi bisnis yang baik dengan kontribusi jasa makanan semakin kuat Berhasil mempertahankan marjin laba usaha di atas 20% Marjin laba bersih yang tebal dan perputaran aset yang stabil memungkinkan CASS menikmati tingkat pengembalian operasi yang lebih tinggi dibandingkan peers Eksposur yang relatif tinggi terhadap sektor pertambangan Peluang Ancaman Industri penerbangan domestik menawarkan ruang yang besar bagi ekspansi perusahaan di masa depan Bertambahnya jumlah kelas menengah di Indonesia, yang biasanya membelanjakan lebih banyak pada makanan dan rekreasi Modernisasi dan ekspansi kapasitas di beberapa bandara domestik akan menarik lebih banyak volume lalu lintas penerbangan Stagnasi industri barubaru ini Terkontraksi di sektor pertambangan, menempatkan tekanan pada bisnis remote catering Kewajiban penggunaan rupiah bagi setiap transaksi domestik, sehingga potensi manfaat efek translasi tidak dapat dinikmati lagi. Sumber: PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division 13 Oktober 2015 Halaman 10 dari 13

11 TARGET HARGA PENILAIAN Metodologi Penilaian Kami menggunakan metodologi Discounted Cash Flow (DCF) sebagai pendekatan utama dalam melakukan penilaian, mempertimbangkan bahwa pendapatan merupakan factor kunci yang mempengaruhi nilai (value driver) CASS dibandingkan pertumbuhan asset. Kami tidak menggambungkan metode DCF dengan metode the Guideline Company Method (GCM) di dalam valuasi ini mengingat tidak ada pembanding yang benarbenar dapat diperbandingkan dengan CASS di Bursa Efek Indonesia (BEI). Valuasi ini didasarkan pada nilai 100% saham CASS per 12 Oktober Kami menggunakan laporan CASS yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebagai basis utama dalam melakukan valuasi. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,77% dan Cost of Equity sebesar 12,37% berdasarkan asumsiasumsi sebagai berikut: Table 4: Assumption Risk free rate [%]* 8,60 Risk premium [%]* 6,31 Beta [x]* 0,60 Cost of Equity [%] 12,37 Marjinal tax rate [%] 25,00 Interest Bearing Debt to Equity Ratio [x] 0,47 WACC [%] 11,77 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Notes: *Per 12 Oktober Estimasi target nilai untuk 12 berdasarkan valuasi pada tanggal 12 Oktober 2015 dengan menggunakan metode DCF dan dengan asumsi discount rate 11,77% adalah sebesar Rp1.365 Rp1.514 per saham. Table 5: Summary of DCF Method Valuation Indicators Conservative Moderate Aggressive PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] NonOperating Assets [Rp miliar] Net Debt [Rp miliar] (281) (281) (281) Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing 13 Oktober 2015 Halaman 11 dari 13

12 Tabel 6: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp miliar) P 2016P Pendapatan Biaya operasional (752) (993) (1.175) (1.358) (1.600) Laba Operasional Pendapatan (biaya) lain (2) Laba sebelum pajak Beban pajak (63) (93) (105) (105) (127) Hak minoritas (102) (140) (159) (183) (220) Gambar 12: P/E & P/BV Historis P/E (left scale) P/BV (right scale) 25,0 20,0 15,0 10,0 5,0 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Laba bersih Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 7: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar) Aset P 2016P Kas dan Setara Kas Piutang Persediaan Aset lancar lainnya Pinjaman kepada pihak relasi Aset tetap Aset jangka panjang lain Total Aset Liabilities & Equity Hutang dagang Hutang lainlain Hutang pajak Hutang deviden Beban masih harus dibayar Kewajiban derivatif Uang muka dan deposit dari pelanggan Hutang bank jatuh tempo dalam 1 tahun Hutang Sewa Pembiayaan jatuh tempo dalam 1 tahun Pinjaman bank jangka panjang Kewajiban manfaat karyawan Kewajiban jangka panjang lainnya Total Kewajiban Total Ekuitas Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 13: ROA, ROE dan Total Asset Turnover 30,0% 25,0% 20,0% 15,0% 10,0% 5,0% 0,0% Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 8: Rasio Utama Indikator P 2016P Pertumbuhan [%] Pendapatan 25,2 31,1 15,2 16,0 19,1 Laba Operasional 33,4 28,2 5,9 17,5 23,2 Laba Bersih 33,0 25,3 0,6 12,5 22,8 Profitabilitas [%] ROA (%)left scale Aset Turnover (x)right scale ROE (%)left scale Marjin laba usaha 25,3 24,7 22,7 23,0 23,8 Marjin laba bersih 27,6 29,2 27,8 26,9 27,9 ROA 11,0 12,0 10,1 9,8 11,0 ROE 24,9 27,1 22,9 20,9 20,9 1,6 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 Solvabilitas (X) Debt to Equity 1,3 1,3 1,3 1,1 1,1 Debt to Asset 0,6 0,6 0,6 0,5 0,5 Likuiditas (X) Current ratio 1,7 1,5 1,7 1,9 2,2 Quick ratio 1,6 1,4 1,6 1,8 2,1 Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing 13 Oktober 2015 Halaman 12 dari 13

13 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumbersumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktuwaktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktuwaktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamk an. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan invest asi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Riset dan Konsultasi bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang berhubungan dengan cakupan Jasa kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga in dependensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi nonpublik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK akan menerima imbalan dari BEI dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 13 Oktober 2015 Halaman 13 dari 13

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA

Lebih terperinci

Cardig Aero Services, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500

Lebih terperinci

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000

Lebih terperinci

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -

Lebih terperinci

Panca Global Securities, Tbk

Panca Global Securities, Tbk Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13

Lebih terperinci

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di

Lebih terperinci

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500

Lebih terperinci

Sidomulyo Selaras, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3

Lebih terperinci

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13

Lebih terperinci

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan 29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13

Lebih terperinci

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120

Lebih terperinci

Tigaraksa Satria, Tbk

Tigaraksa Satria, Tbk Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12

Lebih terperinci

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013 Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Indofarma (Persero) Tbk

Indofarma (Persero) Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700

Lebih terperinci

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL

Lebih terperinci

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:

Lebih terperinci

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS

Lebih terperinci

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500

Lebih terperinci

Modernland Realty, Tbk

Modernland Realty, Tbk Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH xi xi xii xii 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 8 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Ekadharma International, Tbk

Ekadharma International, Tbk Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Panorama Sentrawisata, Tbk

Panorama Sentrawisata, Tbk Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham

Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Utama Terendah 1,365 13 Oktober 2015 Target Harga Tertinggi 1,514 Penunjang Penerbangan dan Jasa Solusi Makanan Kinerja Saham IHSG 6.000 5.000 CASS 1.400

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I

Lebih terperinci

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran yang sangat penting bagi suatu negara. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia.

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 4 Maret 1975 dan memperoleh status badan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika perusahaan tidak memiliki sumber dana internal yang mencukupi, pasar modal merupakan salah satu tempat bagi perusahaan mencari sumber dana alternatif selain

Lebih terperinci

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

Alam Sutera Realty, Tbk

Alam Sutera Realty, Tbk Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI

Lebih terperinci

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk adalah maskapai penerbangan milik negara atau bisa disebut juga perusahaan BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan berlomba lomba untuk memperoleh sumber pendanaan. Hal ini terlihat dari data yang dirilis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

Panorama Sentrawisata, Tbk

Panorama Sentrawisata, Tbk Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Utama 3 Februari 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 695 790 Pariwisata Kinerja Saham Saatnya Berwisata Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini perusahaan sangat bergantung pada pendanaan atau permodalan. Sumber pendanaan perusahaan

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam upaya menambah dana untuk melakukan kegiatan operasionalnya, perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor. Saham tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan perusahaan akan modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan perusahaan akan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan perusahaan akan modal pun semakin meningkat. Dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman berbentuk hutang

Lebih terperinci