Indofarma (Persero) Tbk
|
|
- Budi Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Memformulasikan Masa Depan Lebih Baik JCI Index INAF IJ Equity Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Rp Kode saham INAF PBRX Harga Saham per 17 Mei Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) Market Value Added & Market Risk MVA Market risk Sumber: Bloomberg Pemegang Saham (%) Pemerintah Indonesia 80,66 Publik 19,34 *Note: as of March 30, 2014 Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) adalah sebuah perusahaan farmasi milik negara yang berkomitmen untuk ketersediaan, memberikan kemudahan mendapatkan dan menyebarkan cakupan obat generik. Perseroan mengimplementasikan dan mendukung peraturan dan program pemerintah untuk pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya yang berkaitan dengan obatobatan, diagnostik test kit, peralatan medis, dan industri produk makanan, dengan menggunakan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perseroan memproduksi bahan aktif dan eksipien bersama dengan bahan kimia termasuk agrokimia, baik yang diproduksi sendiri atau berdasarkan lisensi atau pembuatan berbasis upah. INAF membuat obat jadi seperti essential, generik, bermerek, tradisional, dan kosmetik, ditambah INAF juga membuat peralatan medis, tes diagnostik, kontrasepsi dan produk makanan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, yang diproduksi sendiri, berdasarkan lisensi atau berdasarkan upah. Perseroan menyediakan layanan yang berkaitan dengan kegiatan usaha dan pemeliharaan kesehatan secara umum, bersama dengan layanan konsultasi kesehatan. 19 Mei 2014 Halaman 1 dari 12
2 PARAMETER INVESTASI Kondisi Yang Tidak Menguntungkan Dari sudut pandang ekonomi Indonesia, 2013 bukanlah tahun yang kuat karena kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Sepanjang tahun pertumbuhan ekonomi menurun, mencapai titik rendah yaitu 5,7% di Q4 jauh di bawah asumsi dari 2013 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P), yang ditargetkan 6,3%. Hal ini disebabkan oleh depresiasi rupiah Indonesia terhadap dolar AS yang mencapai Rp atau 23,61% lebih rendah dari awal tahun di Rp9.698, atau sebanyak 1,02% dari Rp9,600 bila dibandingkan dengan asumsi dari APBN-P Dukungan dari Kondisi Industri Namun demikian, industri farmasi mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan market moving annual total (MAT) 3Q2013 naik 13,7%, dan obat generik naik 17% year-on-year (YoY). Dampak Dari Faktor Makro Kinerja Perseroan pada tahun 2013 relatif kurang menggembirakan. Secara keseluruhan, penjualan naik 16% dari tahun 2012, tetapi tidak cukup untuk mencapai target awal karena depresiasi rupiah yang menyebabkan rugi kurs. Peningkatan kedua adalah upah minimum dan harga bahan bakar minyak juga menghambat Perseroan. Perlambatan Produksi Renovasi bangunan produksi yang dimulai pada awal 2013 dan selesai pada akhir semester pertama mempengaruhi kinerja operasional Perseroan. Akibatnya, kinerja keuangan kurang menguntungkan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan mengalami kerugian yaitu Rp54,22 miliar. Namun, kami berpandangan bahwa Perseroan dapat mengganti kerugian tahun ini karena berencana untuk meningkatkan fasilitas dan akan menuai keuntungan dari renovasi tahun lalu. Prospek Usaha Dengan dukungan yang kuat dari prospek industri, kami masih percaya bahwa INAF memiliki prospek yang cerah di masa depan. Ke depan, dukungan pertumbuhan akan berasal dari ekspansi ke obat generik tanpa merek, yang akan mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada awal Selain itu, pelemahan Rupiah untuk sebagian dapat diimbangi oleh penurunan harga bahan baku, memungkinkan untuk memberikan dukungan marjin. Kami percaya pendapatan akan tumbuh sebesar 7% pada tahun 2014, didukung oleh kapasitas yang lebih tinggi dan rata-rata harga jual lebih tinggi. Ke depan, kami memperkirakan bahwa pendapatan INAF dapat tumbuh sebesar 7% CAGR Tabel 1: Ringkasan Kinerja P 2015P Penjualan [Rp Miliar] 1,203 1,156 1,337 1,432 1,642 Laba sebelum pajak [Rp Miliar] (63) Laba bersih [Rp Miliar] (54) EPS [Rp] (17) 8 10 Pertumbuhan EPS [%] (228) (148) 29 P/E [x] 15,6 13,6 (10,6) 22,3 17,2 PBV [x] 0,9 1,0 0,9 0,9 0,8 Sumber: Laporan Audit PT Indofarma (Persero) Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Berdasarkan harga saham INAF per 17 Mei 2014 Rp186/saham 19 Mei 2014 Halaman 2 dari 12
3 INFORMASI BISNIS Prospek Industri Farmasi Secara keseluruhan, kondisi makroekonomi Indonesia pada tahun 2013 tidak berjalan dengan baik. Kondisi ekonomi global telah memaksa Bank Indonesia untuk menaikkan BI Rate sebesar 175 bps menjadi 7,50%. Bahkan jika proses koreksi telah berjalan dengan baik, pertumbuhan ekonomi hanya bisa mencapai 5,7%. Angka ini masih lebih rendah dari pencapaian tahun 2012 yang mencapai 6,2% dan juga dengan asumsi APBN-P 2013 yang diperkirakan 6,3%. Dinamika kondisi ekonomi yang yang buruk ini sangat didominasi oleh depresiasi Rupiah Indonesia terhadap Dollar AS sebesar Rp atau 23,61% lebih rendah dari nilai awal tahun ini yang sebesar Rp9.698 atau sebanyak 1,02 % dari Rp9.600 bila dibandingkan dengan asumsi APBN-P Pada tahun 2013, kondisi industri farmasi meningkat. Berdasarkan data dari IMS Health MAT 3Q2013 meningkat sebesar 13,7% di mana obat generik naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ke depan, dukungan pertumbuhan akan berasal dari ekspansi ke obat generik tanpa merek, yang akan mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pada awal Gambar 1: Kajian Pasar Farmasi Sumber: PT Indofarma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Profil Bisnis PT Indofarma (Persero) Tbk didirikan pada tahun 1918 sebagai sebuah pabrik kecil di Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda, yang memproduksi salep dan perban. Sejalan dengan pertumbuhannya Perseroan menambahkan tablet dan suntikan kedalam pelayanan mereka, lalu dikendalikan oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942 di bawah pengelolaan Takeda Pharmaceutical. Namun pada tahun 1950, diambil alih oleh pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan. Perannya di bidang farmasi dan kesehatan meningkat, terutama dalam memproduksi obat esensial untuk kesehatan masyarakat. Pada tanggal 11 Juli 1981, statusnya berubah ke Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma), dan pada tahun 1996 menjadi PT Indofarma (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1995 dengan akta pendirian Undang-Undang Nomor 1 tanggal 2 Januari 1996 yang kemudian diubah dengan UU No 134 tanggal 26 Januari Pada tanggal 17 April 2001, PT Indofarma (Persero) Tbk melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia dengan INAF sebagai kode sahamnya. Perseroan telah menghasilkan hampir 200 jenis obat dalam beberapa kategori produk, termasuk obat generik (OGB), obat-obatan over the counter (OTC), dan obat generik bermerek. 19 Mei 2014 Halaman 3 dari 12
4 Gambar 2: Kelas Terapi Farmasi Sumber: PT Indofarma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Portofolio Produk Pada tahun 2014, INAF berfokus pada produk generik, sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui SJSN. Namun demikian, INAF akan terus mengembangkan produk OTC, obat bermerek, dan produk diagnostik. Perseroan terus berusaha untuk mengembangkan produk baru untuk melengkapi ketersediaan terapi obat sesuai dengan tren terbaru. Pengembangan produk baru difokuskan pada peningkatan riset pasar yang berkaitan dengan produk yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi terhadap laba. Produknya termasuk untuk terapi pengobatan penyakit degeneratif, sitotoksik dan suplemen makanan. Tujuan utama dari pengembangan produk baru untuk melengkapi portofolio produk obat generik sebagai kompetensi inti INAF. Pada tahun 2013, Perseroan meluncurkan empat obat generik dan dua produk bermerek. Gambar 3 : Produk Baru Sumber :PT Indofarma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 4 dari 12
5 Didukung oleh Kebijakan Pemerintah yang Baru Pada tahun 2014, Perseroan masih fokus pada produk generik. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk menerapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tahun Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang wajib dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar yang diberikan kepada individu yang telah membayar iuran atau iuran yang dibayar oleh Pemerintah. Perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini dalam rangka memenuhi meningkatnya permintaan untuk operasi BPJS. Pada tahap awal, pemerintah akan mengucurkan Rp15,9 triliun dari APBN untuk mensubsidi asuransi kesehatan dari 86 juta orang miskin. Pertumbuhan pasar potensial obat generik dan alat kesehatan sendiri diperkirakan mencapai Rp9,2 triliun karena peningkatan permintaan dengan program Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sebagian besar obat yang digunakan adalah obat generik yang tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas) sebagai referensi. Penggunaan Obat Generik Bermerek (OGB) juga akan meningkat karena program dari Pemerintah Indonesia. Strategi Terintegrasi dengan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan potensi besar yang disediakan oleh Sistem Jaminan Sosial Nasional, Perseroan berencana untuk terus berinvestasi dalam meningkatkan kapasitas produksinya mencapai 6,5 miliar tablet per tahun pada akhir INAF telah menyatakan 2014 sebagai tahun pembangunan di pasar saham. Untuk pasar obat generik, INAF menduduki peringkat 2 dari 141 manufaktur dengan pangsa pasar sebesar 17%. Total nilai pasar obat generik sendiri sekitar Rp4,1 triliun dari total pasar obat-obatan di Q3 tahun 2013 yang sebesar Rp51,6 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa produk generik menempati hanya 8% dari total produk obat yang beredar di Indonesia. Renovasi Fasilitas Untuk Meningkatkan Produksi Karena sertifikasi ulang sertifikat c-gmp, fasilitas produksi yang ada saat ini direnovasi guna meningkatkan kesempurnaan sistem HVAC Primary Projection Building (GPU) dan perbaikan fasilitas produksi Cephalosporin Dry Injection. Selain itu, Perseroan juga merenovasi fasilitas produksi herbal. Seluruh proses renovasi diatas dilakukan dalam rangka meningkatkan fasilitas produksi, namun tidak secara langsung meningkatkan kapasitas produksi. Renovasi fasilitas GPU dilakukan pada semester pertama sedangkan fasilitas lain yang dilakukan di semester kedua. Menghadapi tahun 2014, Indofarma masih harus berurusan dengan aktivitas renovasi pada beberapa fasilitas seperti fasilitas produksi Betalaktam dan fasilitas yang steril non-cephalosporin. Manajemen juga berencana untuk membangun fasilitas produksi yang menghasilkan coamoxiclave, bagian dari produk pareto Indofarma. Pengembangan fasilitas khusus berencana untuk menyembuhkan TBC bersama dengan fasilitas lain untuk meningkatkan kapasitas produksi tablet dan kapsul juga telah disiapkan. Semua hal ini sejalan dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) yang dilakukan oleh PT Askes (Persero) yang berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 19 Mei 2014 Halaman 5 dari 12
6 KEUANGAN Pendapatan Tumbuh Dengan Stabil INAF membukukan pendapatan sebesar Rp1.3 triliun pada tahun 2013, naik 16% YoY. Kami percaya Perseroan akan terus mencatat pertumbuhan pendapatan yang positif pada tahun 2014, karena renovasi beberapa fasilitas telah selesai sehingga dapat berproduksi secara normal. Selain itu, kami percaya dukungan dari program pemerintah BPJS yang lebih baik dapat mendukung kinerja keuangan INAF di masa depan. Kami memperkirakan Perseroan akan membukukan pendapatan sebesar Rp1.4 triliun pada tahun Gambar 4: Pertumbuhan Pendapatan yang Solid Sumber :PT Indofarma (Persero) Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Meningkatkan Capex untuk Pertumbuhan di Masa Depan Perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp65 miliar pada tahun Hal ini akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas produksi. Belanja modal akan didanai melalui kas internal. Pada tahun 2013, posisi kas INAF adalah sebesar Rp121 miliar dan kami memproyeksikan bahwa INAF akan membukukan Rp176 miliar. Dengan demikian, kami percaya INAF dapat mendukung rencana ekspansi mereka ke depan. Gambar 5: Posisi Kas INAF CAPEX (Rp miliar) Kas (Rp miliar) Sumber :PT Indofarma (Persero) Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 6 dari 12
7 Komponen Terbesar Biaya Adalah Bahan Baku dan Biaya Produksi Bahan baku merupakan komponen tertinggi dalam biaya pokok penjualan pada tahun 2013 diikuti oleh biaya produksi. Hingga saat ini, industri farmasi nasional masih sangat bergantung pada bahan baku impor. Oleh karena itu, harga bahan baku masih merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup industri farmasi di Indonesia. Indofarma telah mengambil langkah antisipasi dengan mencari pembelian kontrak jangka panjang bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif. Pada tahun 2013, ada peningkatan 1% pada harga bahan baku biaya produksi Rp2 miliar. Kami percaya kinerja INAF akan semakin baik karena rupiah Indonesia diyakini mulai rebound 2014 karena kondisi ekonomi yang lebih solid. Kami percaya INAF dapat mempertahankan marjin kotor di atas 25%. Marjin Kotor Semakin Tinggi Di Masa Depan Karena ekonomi Indonesia diperkirakan lebih kuat pada tahun 2014, kami percaya rupiah Indonesia akan mulai rebound, konsensus ekonom Bloomberg memperkirakan bahwa Rupiah Indonesia akan terapresiasi menjadi Rp11,450 pada tahun Karena mayoritas pasokan INAF masih diimpor, kami percaya hal ini akan mengurangi HPP sebesar Rp1 triliun, dikombinasikan dengan pendapatan yang lebih tinggi pada tahun 2014 (Rp 1,4 triliun, naik 7% YoY), kami percaya Perseroan akan membukukan marjin laba kotor menjadi 28% pada 2014, lebih tinggi dari tahun sebelumnya 25%. Kami berpandangan setelah pemilihan presiden perekonomian Indonesia akan semakin kuat dan akan memberikan dukungan yang lebih baik terhadap kinerja keuangan INAF di masa depan. Gambar 6: Marjin Laba Kotor Semakin Tinggi 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% F 2015F Marjin Laba Kotor Sumber :PT Indofarma (Persero) Tbk, IDX, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 7 dari 12
8 ANALISIS SWOT Tabel 2: Analisis SWOT Kekuatan Kelemahan Reputasi yang kuat sebagai produsen obat generik Pengalaman yang panjang dan kaya di industri Produk/jasa yang terdiversifikasi Harga obat generik yang sangat diatur Peluang Ancaman Tingginya permintaan obat di masa depan Pertumbuhan yang kuat di pasar farmasi Biaya mengganti produk/jasa relatif rendah di industri. Banyak pesaing kuat di industri. Sumber: PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 8 dari 12
9 TARGET HARGA VALUASI Metodologi Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) INAF jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Kami mengkombinasikan perhitungan DCF ini dengan metode Guideline Company Method (GCM) di dalam valuasi ini. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham INAF per 17 Mei 2014, menggunakan laporan keuangan INAF per 31 Maret 2014 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 10,2% dan Cost of Equity sebesar 10,8% berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tabel 3: Asumsi Risk free rate [%]* 7,9 Equity Risk premium [%]* 3,4 Beta [x]** 0,9 Cost of Equity [%] 10,8 Marginal tax rate [%] 25,0 WACC [%] 10,2 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 17 Mei 2014 *Beta Pefindo per tanggal 17 Mei 2014 Target saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 17 Mei 2014: Menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 10,2% yaitu Rp219 hingga Rp244 per saham. Menggunakan metode GCM (PBV 1,0X dan P/E 32,6X) yaitu Rp272 hingga Rp462 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka Target Harga Saham INAF untuk 12 bulan adalah Rp237 Rp310 per saham. Tabel 4: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif Moderat Agresif PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Cash and Cash Equivalent [Rp miliar] Interest Bearing Debt [Rp miliar] (199) (199) (199) Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 9 dari 12
10 Tabel 5 : Perbandingan GCM INAF KLBF EPMT KAEF TSPC Average Valuasi, Mei 15, 2014 P/E, [x] P/BV, [x] Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 6 : Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x) Est. EPS (Rp) Est. BV/Share (Rp) Value (Rp) P/E 32,6 8,3-272 P/BV 1,0-462,0 462 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 7: Rekonsiliasi Nilai Wajar Fair Value per Share [Rp] DCF GCM Average Upper limit Bottom limit Weight 70% 30% Sumber: PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 10 dari 12
11 P/E P/B Indofarma(Persero), Tbk Tabel 8: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian [dalam Rp Miliar] P 2015P Gambar 7: P/E dan P/BV Historis Penjualan HPP (807) (788) (1,000) (1,033) (1,124) Laba Kotor Beban Operasi (320) (285) (370) (335) (445) Laba Operasi (32) Pendapatan [Beban] lain-lain (21) (22) (31) (30) (28) Laba Sebelum Pajak (63) Pajak (18) (19) 9 (9) (11) Laba Bersih (54) Sumber: Laporan Audit PT Indofarma (Persero) Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 9: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian [dalam Rp Miliar] Aset Aset Lancar Kas dan Setara Kas P 2015P Piutang Usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Total Aset Lancar Aset Tetap Aset lainnya Total Aset Kewajiban Hutang Usaha Beban Akrual Pinjaman Jk. Pendek lainya Kewajiban jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainya Total Kewajiban Hak Minoritas Total Ekuitas (50.0) (100.0) (150.0) P/E Sumber: Laporan Audit PT Indofarma (Persero) Tbk., PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 8: ROA, ROE dan Total Asset Turnover Historis (2.0) (4.0) (6.0) (8.0) (10.0) P/B ROA (%) ROE (%) TAT (X) x 1.30x 1.25x 1.20x 1.15x 1.10x 1.05x 1.00x Sumber: Laporan Audit PT Indofarma (Persero) Tbk., PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 10: Rasio Penting Pertumbuhan [%] P 2015P Penjualan 14,8 (3,9) 15,7 7,1 14,7 Laba operasional 69,1 8,9 (138,8) (299,6) 3,0 Laba bersih 194,7 14,6 (227,9) 147,6 7,1 Profitabilitas [%] Laba kotor 32,9 31,8 25,2 29,1 31,6 Laba operasional 6,4 7,2 (2,4) 4,6 4,4 Laba Bersih 3,1 3,7 (4,1) 2,0 2,0 ROA 3,3 3,6 (4,2) 2,2 2,2 ROE 6,1 6,5 (9,2) 4,8 4,9 Sumber: Laporan Audit PT Indofarma (Persero) Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Solvabilitas [x] Debt to equity 0,8 0,8 1,2 1,2 1,2 Debt to asset 0,5 0,5 0,5 0,6 0,6 Likuiditas [x] Current Ratio 1,5 2,1 1,3 1,3 1,3 Quick Ratio 0,6 1,2 0,6 0,7 0,7 Sumber: Laporan Audit PT Indofarma (Persero) Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Mei 2014 Halaman 11 dari 12
12 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakurat an atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acu an hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indon esia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp20 juta dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 19 Mei 2014 Halaman 12 dari 12
Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi
Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500
Lebih terperinciNusa Konstruksi Enjiniring, Tbk
Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500
Lebih terperinciTifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal
Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500
Lebih terperinciMatahari Putra Prima, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA
Lebih terperinciGunawan Dianjaya Steel, Tbk
Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500
Lebih terperinciFortune Indonesia, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13
Lebih terperinciKedawung Setia Industrial, Tbk
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI
Lebih terperinciEquity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang
Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di
Lebih terperinciSemen Baturaja (Persero), Tbk
Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -
Lebih terperinciEquity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan
29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation
Lebih terperinciSidomulyo Selaras, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3
Lebih terperinciEquity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan
Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180
Lebih terperinciPanca Global Securities, Tbk
Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13
Lebih terperinciLautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik
Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi
Lebih terperinciMatahari Putra Prima, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5
Lebih terperinciBerlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013
Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12
Lebih terperinciFortune Indonesia, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciUltrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk
Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciTrikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel
Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000
Lebih terperinciBank Victoria International, Tbk
Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120
Lebih terperinciBuana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar
Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700
Lebih terperinciEquity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik
Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12
Lebih terperinciPan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:
Lebih terperinciTigaraksa Satria, Tbk
Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000
Lebih terperinciExploitasi Energi Indonesia, Tbk
Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500
Lebih terperinciEquity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah
Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciTrust Finance Indonesia, Tbk
Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13
Lebih terperinciTrikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat
Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :
Lebih terperinciEquity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah
MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000
Lebih terperinciTifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis
Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500
Lebih terperinciKimia Farma (Persero), Tbk
Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dasar rakyat, terutama bidang kesehatan sudah selayaknya menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan kesehatan yang mudah, ramah dan
Lebih terperinciIntraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian
Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi
Lebih terperinciMultipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah
Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinciPembangunan Jaya Ancol, Tbk
eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciEquity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan
Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan tujuan investasi yang dinyatakan dalam risiko maupun return. Investor harus memahami bahwa ada
Lebih terperinciEquity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan
Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang
Lebih terperinciCardig Aero Services, Tbk
Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO
Lebih terperinciJasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700
Lebih terperinciEkadharma International, Tbk
Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12
Lebih terperinciTrust Finance Indonesia, Tbk
Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200
Lebih terperinciAlam Sutera Realty, Tbk
Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000
Lebih terperinciNippon Indosari Corpindo, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciTiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
Equity Valuation 10 Juni 2014 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 199 253 Kabel Kinerja Saham Ekspansi yang Agresif di Masa Depan Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi
Lebih terperinciModernland Realty, Tbk
Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700
Lebih terperinciGunawan Dianjaya Steel, Tbk
Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi
Lebih terperinciBank Victoria International, Tbk
Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI
Lebih terperinciPanorama Sentrawisata, Tbk
Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
Lebih terperinciJasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset
Lebih terperinciEquity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham
Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Utama Terendah 1,365 13 Oktober 2015 Target Harga Tertinggi 1,514 Penunjang Penerbangan dan Jasa Solusi Makanan Kinerja Saham IHSG 6.000 5.000 CASS 1.400
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciLaba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,
LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik
Lebih terperinciLaba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar
LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:
Lebih terperinciIntiland Development, Tbk
Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Kedua 7 April 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 685 860 Properti dan Real Estate Kinerja Saham Menegaskan Arah Baru Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id
Lebih terperinciEquity Valuation. Intiland Development, Tbk. Laporan Utama. Fase pertumbuhan yang sedang naik
MVA Market risk Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Utama 8 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 930 1.130 Properti y Kinerja Saham IHSG 5.600 5.400 5.200 5.000 DILD 800 700 600 500
Lebih terperinciSri Rejeki Isman, Tbk
Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 248 280 Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG 5.400 SRIL 350 5.200 300 5.000 250 4.800 200
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Umum 1. Analisa Laporan Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Pada tahun 2011, PT Kalbe Farma mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 10,91 triliun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perekonomian dan daya beli masyarakat yang masih cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan terus meningkat serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan kesehatan seiring dengan meningkatnya perekonomian
Lebih terperinciAcset Indonusa, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Bintang Yang Baru
Equity Valuation Acset Indonusa, Tbk Laporan Utama 20 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.510 3.000 Konstruksi Property Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 1000 3500 3000 2500 2000 1500
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciSSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR
SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu organisasi jasa yang mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi penyalur dana
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan perusahaan akan modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan perusahaan akan modal pun semakin meningkat. Dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman berbentuk hutang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41
DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciHasil keuangan AKRA 6M 2012 teraudit dirilis, Laba Neto 6M 2012 meningkat 23% YOY menjadi 297 Miliar
Jakarta, 27 September, 2012 Press Release Hasil keuangan AKRA 6M 2012 teraudit dirilis, Laba Neto 6M 2012 meningkat 23% YOY menjadi 297 Miliar JAKARTA, 27 September 2012 - PT AKR Corporindo Tbk ("AKRA"
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN 1/23
http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan
Lebih terperinci