Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk"

Transkripsi

1 Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5, ,900 4,700 4,500 4, Bukan Perusahaan Percetakan Dokumen Biasa 4,100 3,900 3,700 IHSG JTPE 250 3, Sumber: Bloomberg Informasi Saham Kode Saham Rp JTPE Harga saham per 19 Desember Harga Tertinggi 52 minggu terakhir 400 Harga Terendah 52 minggu terakhir 295 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar) Market Value Added & Market Risk M11 9M12 9M MVA Market risk Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pemegang Saham (%) PT Jasuindo Multi Investama 65,67 Tn. Yongki Wijaya 4,38 Tn. Oei, Allan Wibisono 0,73 Publik (masing-masing dibawah 5% kepemilikan) Kontak : Equity & Index Valuation Division Phone : (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id 29,22 PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ("JTPE") adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang dokumen komersial terpadu, yaitu security document, non-security document, smart card, hologram dan jasa document management. JTPE didirikan pada 10 November 1990 dengan lokasi kantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam melakukan bisnisnya, JTPE memiliki beberapa segmen pelanggan, yaitu Pemerintah, bank, manufaktur, penerbangan dan lain-lain. Sejak tahun lalu, JTPE sudah mendapat lisensi dari Visa dan MasterCard untuk memproduksi bank card (contohnya, kartu kredit dan kartu debit). Berkat kinerja yang luar biasa, JTPE dianugerahi oleh majalah Forbes sebagai Best of the Best Top 50 Performing Indonesian Companies pada bulan November halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Halaman ke 1 dari 13 halaman

2 PARAMETER INVESTASI Banyak Faktor Mendukung Pertumbuhan JTPE di Masa Datang Kami memperkirakan banyak faktor yang dapat mendukung pertumbuhan JTPE di masa depan. Faktor-faktor tersebut adalah: Pertumbuhan penjualan mobil domestik memicu permintaan untuk pencetakan security document. Peningkatan jumlah kepemilikan smart card perbankan (khususnya kartu debit) sebesar 16% YoY hingga 8M13, membuat prospek JTPE di industri ini tetap cerah. Kepemilikan smartphone dan mobile phone di Indonesia terus bertambah. Hal ini membuat permintaan produk smart card dari perusahaan telekomunikasi juga meningkat. Pemilihan Umum tahun 2014 memberikan peluang besar bagi JTPE, seiring permintaan untuk produk general printing dapat meningkat tahun depan. Belanja Modal yang Lebih Besar Untuk Pertumbuhan Masa Depan JTPE berencana untuk menginvestasikan sekitar Rp50 miliar pada 2013 untuk belanja modal. Investasi tersebut akan digunakan untuk penambahan mesin, pemeliharaan alat-alat dan pengembangan bangunan. Kami percaya investasi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan yang akan datang karena sekitar 85% dari kapasitas mesin general printing sudah terpakai pada tahun 2012, serta sebagai persiapan untuk memenuhi permintaan akan datang dari pemilihan umum nasional pada tahun Kondisi Keuangan yang Tetap Aman Setelah Memperoleh Pinjaman Baru Pinjaman modal kerja JTPE per September 2013 tercatat sebesar Rp120 miliar, meningkat signifikan dari Rp1,3 miliar pada akhir Desember Hal ini membuat interest bearing debt to equity ratio (DER) naik menjadi 80,51% di 9M13, jauh lebih tinggi dari tahun ,3%. Namun, kami berpandangan bahwa meskipun utang meningkat, kondisi keuangan mereka masih dalam posisi aman karena utang-utang tersebut didukung oleh persediaan dan piutang yang cukup. Prospek Usaha Pada 2013, perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang besar, defisit transaksi berjalan yang melebar menjadi 3,8% dari PDB pada September 2013, lebih tinggi secara signifikan dari rata-rata 2% di tahun Peningkatan inflasi mendorong BI Rate mencapai 7,5%. Ditambah dengan perlambatan ekspor, membuat pertumbuhan ekonomi diekspektasikan turun menjadi 5,8% pada tahun Namun, kami melihat bahwa kondisi ini akan berbalik pada tahun Defisit transaksi berjalan menjadi lebih kecil karena Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menurunkan impor bahan bakar. Sebagai hasilnya, kami melihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih menjadi 5,9% pada tahun Ditambah dengan kegiatan pemilu nasional yang akan berlangsung sampai Juli 2014, permintaan untuk pencetakan dokumen akan secara signifikan lebih baik. Sebagai hasilnya, kami melihat bahwa prospek JTPE akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan JTPE akan tumbuh sebesar CAGR 10,6% YoY pada tahun Tabel 1 : Ringkasan Kinerja P 2014P Pendapatan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] 197,7 5,5 (46,6) 21 6,9 P/E [x] 5,3 6,4 14,9 10,1* 9,5 P/BV [x] 2,6 2,8 3,1 2,0* 2,0* Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham JTPE tanggal 19 Desember 2013 Rp305/saham 19 Desember 2013 Halaman ke 2 dari 13 halaman

3 Growth Expectations Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk GROWTH-VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance ( CP ), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations ( GE ), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent Value Managers (Q-1) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation Builders (Q-2) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-Loaded Value Managers (Q-4) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Gambar 1: Growth-Value Map (JTPE, Sektor Periklanan, Percetakan dan Media) 6 5 Q-2 Q MNCN 2 1 ABBA JTPE FORU TMPO LPLI Q-4 Q Current Performance (CP) Sumber :Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing JTPE dikelompokkan dalam klaster Excellent Value Managers (Q-1). JTPE terletak di kelompok dimana pasar melihat kinerja Perusahaan saat ini dan peluang pertumbuhannya di atas rata-rata. Kami berharap JTPE untuk tetap dalam posisi ini dengan terus memperkuat kemampuan pertumbuhan internal dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilannya. 19 Desember 2013 Halaman ke 3 dari 13 halaman

4 INFORMASI BISNIS Profil Usaha PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), adalah perusahaan percetakan dokumen nasional yang didirikan pada tanggal 10 November Kantor pusat dan pabrik utama JTPE terletak di Sidoarjo, Jawa Timur. Pada awalnya, JTPE aktif dalam general printing dengan keahlian mencetak pada kertas continuous form menggunakan web printing machines. Pada tahun 1996, Perusahaan menerima lisensi dari BOTASUPAL (biro nasional beroperasi di bawah Badan Intelijen Negara), untuk beroperasi di industri security printing. JTPE juga menjadi anggota dari Asosiasi Security Printing Indonesia, sebuah komunitas yang beranggotakan 17 perusahaan sejenis. JTPE memliki tiga anak perusahaan, yaitu: PT Jasuindo Informatika Pramata (JIP) JIP didirikan pada tanggal 13 September 2001, dan secara aktif terlibat dalam penyediaan layanan solusi teknologi informasi. Per tanggal 30 September 2013, JTPE memiliki 99,96% saham JIP. PT Djakarta Computer Supplies (DCS) Pada tanggal 4 Desember 2003, JTPE membeli 99% saham DCS, sebuah perusahaan yang secara aktif terlibat dalam produksi sticky notes dan dokumen non-security pada kertas continuous form. PT Cardsindo Tiga Perkasa (CTP) CTP adalah anak perusahaan langsung JTPE dengan kepemilikan saham 85%. CTP fokus pada usaha menghasilkan kartu telepon dan smart card. Produk-produk dan jasa JTPE dapat dikelompokkan menjadi: Security Document Security Document merupakan produk Perusahaan yang dibuat dengan menggunakan bahan dan desain yang khusus. Termasuk dalam produk ini adalah kartu kredit, kartu ATM, kartu tol, slip deposito, dll. General Printing Document Dokumen jenis ini adalah non-security document yang merupakan bentuk dasar dari sebuah dokumen, contohnya invoice, direct mail, voucher, lembar tagihan, dll. Sticky Notes Merupakan jenis non-security document, yang memiliki perekat di setiap lembarnya. Jasa Solusi Teknologi Informasi Merupakan jasa JTPE dalam menyediakan jasa solusi teknologi informasi terkait pengelolaan dokumen. Gambar 2: JTPE Produk dan Jasa JTPE General Printing Security Document Sticky Notes Jasa Solusi Teknologi Informasi Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Desember 2013 Halaman ke 4 dari 13 halamn

5 Makro Ekonomi Indonesia: Perlambatan di 2013, Sedikit Rebound di 2014 Pada tanggal 12 November 2013, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 25 basis points (bps) menjadi 7,5%, sejalan dengan tingkat suku bunga Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini merupakan ke lima kalinya BI telah menaikkan tingkat suku bunga acuan dari titik terendahnya 5,75% di Mei Langkah antisipasi ini dibuat untuk melindungi kejatuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 akibat dari dihentikannya stimulus di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit defisit neraca berjalan. Sebagai hasilnya, kami memprediksikan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 5,8% YoY di tahun Di tahun 2014, kami memprediksi konsumsi rumah tangga masih menjadi mesin pendorong bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia selain aktivitas Pemilihan Umum yang akan berlangsung hingga Juli Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diekspektasikan tumbuh 5,9% di Inflasi diproyeksikan mencapai 5,5%, seiring dengan permintaan barang akan turun dengan peningkatan BI Rate. Tabel 2: Indikator Ekonomi Indonesia * 2014P* Pertumbuhan PDB (%, YoY) Tingkat inflasi (%, YoY) Nilai tukar (Rp/USD) BI rate (%) 6,2 4, ,75 5,8 8, ,5* 5,9 5, ,0 Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Peningkatan Penjualan Mobil Domestik dan Smart Card dari Perbankan, Memberikan Dukungan Bagi Industri Security Document Penjualan mobil di Indonesia selama Januari Oktober 2013 naik menjadi 1,02 juta unit, atau naik 10,5% YoY dibandingkan periode yang sama tahun Berdasarkan hal ini, kami proyeksikan penjualan mobil di Indonesia bisa mencapai 1,2 juta unit di tahun 2013, atau memecahkan rekor penjualan mobil nasional. Pertumbuhan yang baik ini dapat mengkompensasi penurunan penjualan motor di Indonesia selama tahun 2013, dimana diekspektasikan hanya mencapai 6,5 juta unit, turun 7,9% YoY, sebagai akibat peningkatan uang muka dan harga bahan bakar bersubsidi. Gambar 3: Penjualan Mobil Domestik, 2010 Okt 13 Gambar 4: Penjualan Motor Domestik, P 1,200,000 1,000, , , ,164 1,116, ,071 1,020,389 9,000,000 8,000,000 7,000,000 6,000,000 7,372,989 8,012,540 7,064,457 6,505, ,000 5,000,000 4,000, ,000 3,000, ,000 2,000,000 1,000, M12 10M P Penjualan mobil domestik (unit) Penjualan sepeda motor domestik (unit) Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Selain industri tersebut, industri security document domestik dimana JTPE adalah salah satu pemainnya, juga dipengaruhi oleh pertumbuhan di industri perbankan. Hingga Agustus 2013, jumlah smart card dari perbankan, khususnya kartu debit dan kartu ATM telah mencapai 79,1 juta kartu, naik 16% YoY dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini mengobati penurunan jumlah kartu kredit perbankan dari 15,6 juta di 8M12 menjadi 14,8 juta kartu di 8M Desember 2013 Halaman ke 5 dari 13 halaman

6 Gambar 5: Jumlah Kartu Debit dan ATM di Perbankan, Agust 12 Agust 13 Gambar 6: Jumlah Kartu Kredit Perbankan, Agust 12 Agust 13 Kartu 80,000,000 78,000,000 76,000,000 74,000,000 79,103,850 Kartu 15,800,000 15,600,000 15,400,000 15,590,119 72,000,000 15,200,000 70,000,000 68,000,000 66,000,000 68,192,974 15,000,000 14,800,000 14,749,024 64,000,000 14,600,000 62,000,000 Jan-Agust 2012 Jan-Agust 2013 Jan-Agust 2012 Jan-Agust ,400,000 14,200,000 Jan-Agust 2012 Jan-Agust 2013 Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Banyak Ruang Bagi Produk SIM Card Untuk Tumbuh Melalui anak perusahaannya, PT Cardsindo Tiga Perkasa (CTP), Perusahaan memproduksi smart card untuk SIM card telepon genggam dengan jaringan GSM. Berdasarkan studi dari sebuah perusahaan riset pasar di Australia, yaitu Roy Morgan Research, kepemilikan smartphone meningkat dua kali lipat dari 12% total populasi menjadi 24%. Sementara kepemilikan mobile phone naik 10%, mencapai 84% dari total populasi di Maret Hanya untuk periode tersebut, jumlah SIM Card yang dibutuhkan adalah sekitar 55 juta. Gambar 7: Penetrasi Kepemilikan Mobile Phone dan Smart Phone, Maret 08 Maret 13 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 84% 74% 65% 47% 39% 30% 24% 12% Jan-08 Jan-09 Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Penetrasi kepemilikan mobile phone di Indonesia (%) Penetrasi kepemilikan smart phone di Indonesia (%) Sumber: Roy Morgan Research, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Soft Launching Produk Security yaitu Hologram Di tahun 2013, JTPE meluncurkan jenis produk security baru, yaitu hologram. Produk jenis ini memberikan tambahan keamanan bagi dokumen sehingga membuatnya sulit untuk ditiru, sekaligus juga meningkatkan kesempurnaan dari produk security document. Namun, di tahun 2013 JTPE belum menjual produk hologram tersebut kepada pihak lain. Sebagai awal, produk hologram tersebut hanya akan digunakan untuk kebutuhan internal. Pemilihan Umum 2014 Memberikan Peluang Besar Kami melihat bahwa Pemilihan Umum memberikan efek yang signifikan bagi produk non-security document JTPE, khususnya produk general printing. Di 2009, saat Pemilihan Umum berlangsung, pendapatan JTPE dari produk general printing naik secara signifikan sebesar 52% YoY menjadi Rp 155,5 miliar. Setelah itu, 19 Desember 2013 Halaman ke 6 dari 13 halaman

7 pendapatan dari produk tersebut turun menjadi Rp80,9 miliar dan Rp61,1 miliar di tahun 2010 dan Kami perkirakan bahwa peningkatan permintaan untuk non-security document, terutama dari partai-partai dan juga individu yang terlibat dalam Pemilihan Umum, akan memberikan kontribusi yang besar di tahun Gambar 8: Pendapatan JTPE dari Produk General Printing Pendapatan dari produk general printing (Rp, miliar) Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Penyesuaian Belanja Modal untuk Pertumbuhan di Masa Depan Di tahun 2013, JTPE mengalokasikan sebanyak Rp50 miliar untuk belanja modal, dan hingga 9M13 Perusahaan telah menghabiskan sekitar 50% dari total target belanja modal. Hingga 9M13 belanja modal Perusahaan dihabiskan untuk penambahan mesin-mesin, pemeliharaan alat, dan pengembangan bangunan. Kami percaya bahwa langkah JTPE untuk menyesuaikan jumlah belanja modal di tahun 2013 sangat penting, karena sekitar 85% dari kapasitas produksi produk general printing telah terpakai, dan juga sebagai antisipasi peningkatan aktivitas dari Pemilihan Umum yang dapat memicu peningkatan permintaan produk general printing. Gambar 9: Kapasitas Produksi dan Volume Produksi Produk General Printing JTPE, Tahun 2012 Box 540, , , , , , , , , ,000 Kapasitas produksi untuk produk general printing (box) Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Volume produksi untuk produk general printing (box) 19 Desember 2013 Halaman ke 7 dari 13 halaman

8 Tidak Hanya Perusahaan Percetakan Biasa Secara umum, keahlian JTPE adalah di bidang pencetakan dokumen. Namun, kami melihat bahwa JTPE tidak hanya sebuah perusahaan percetakan biasa. Dengan didukung oleh kantor pemasarannya di Sidoarjo, Jakarta dan Denpasar, kami melihat bahwa JTPE telah memiliki jaringan pemasaran yang terintegrasi, yang membuatnya berbeda dengan perusahaan percetakan biasa. Kantor pemasaran di Jakarta mendistribusikan produk JTPE ke Sumatera dan Jawa Barat, kantor pemasaran Sidoarjo melayani wilayah Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat dan Jawa Timur, sementara kantor pemasaran Denpasar melayani beberapa area lain di Indonesia Timur. Gambar 10: Jaringan Distribusi JTPE Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing JTPE juga merupakan satu-satunya perusahaan pencetakan dokumen di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sehingga membuat mereka lebih dekat ke sumber pendanaan. Melanjutkan Penghargaan di Tahun 2012 Sebagai pengakuan atas kinerjanya, JTPE menerima beberapa penghargaan pada tahun Majalah Forbes Singapura menetapkan JTPE sebagai Asia 200 Best Under a Billion Tahun 2012 dan Best of the Best Top Fifty Performing Indonesian Companies. Kedua penghargaan tersebut diterima pada bulan November dan Desember Penghargaan ini memperkuat kehadiran JTPE dan juga menegaskan Perusahaan sebagai pemain terkemuka di industri pencetakan dokumen di Indonesia. Penghargaan ini berlanjut, dimana JTPE kembali masuk sebagai salah satu Perusahaan Best of the Best Top Fifty Performing Indonesian Companies versi Majalah Forbes Singapura di Bulan November Desember 2013 Halaman ke 8 dari 13 halaman

9 KEUANGAN Penurunan Pendapatan Sementara di 9M13 Pada periode 9M13, JTPE mengalami tren penurunan pendapatan. Dari Rp190,8 miliar pada periode 9M12, pendapatan JTPE turun sebesar 13% YoY di 9M13 menjadi hanya Rp166 miliar. Penurunan volume penjualan security document menyebabkan penurunan tersebut. Pendapatan dari produk tersebut turun dari Rp138,9 miliar pada 9M12 menjadi hanya Rp97,7 miliar pada 9M13. Persaingan yang semakin ketat di industri tersebut juga membuat terjadinya penurunan pendapatan JTPE. Gambar 11: Pendapatan JTPE, 2010 Sept 13 Gambar 12: Pendapatan JTPE dari Security Document, Sept 12 Sept 13 Rp, miliar Rp, miliar M12 9M13 9M12 9M13 Pendapatan JTPE (Rp, miliar) Pendapatan dari security documents (Rp, miliar) Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Efisiensi adalah Kunci Meskipun pendapatan menunjukkan tren menurun, namun berkat efisiensi, marjin JTPE mengalami kecenderungan peningkatan selama 9M13. Marjin laba kotor, operasional dan laba bersih Perusahaan semua naik hingga 34,8%, 15,8%, dan 9,76% pada 9M13, naik dari 30,7%, 14,6% dan 9,02% pada 9M12. Efisiensi yang dilakukan antara lain: - Melakukan substitusi bahan baku. - Memperpendek proses produksi. - Mempercepat waktu set-up mesin dengan merubah cara penjadwalan. - Melakukan combining beberapa desain sehingga bisa menurunkan waste materials. Gambar 13: Marjin JTPE, 9M12 vs 9M13 % 4% 35.0% 3% 25.0% 2% 15.0% 1% 5.0% % % 30.7% % 15.8% 9.0% 1% 9M12 9M13 Rp, miliar Biaya bahan baku (Rp, miliar) Marjin laba kotor (%) Marjin laba operasional (%) Marjin laba bersih (%) Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Memperoleh Pinjaman Berbunga yang Baru, tetapi Tetap Aman Selama periode 9M13, JTPE mendapatkan pinjaman baru berupa fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri. Hal ini memicu kredit modal kerja JTPE melompat 19 Desember 2013 Halaman ke 9 dari 13 halaman

10 secara signifikan menjadi Rp120 miliar per September 2013 dari hanya Rp1,3 miliar pada akhir Peningkatan pinjaman yang tajam ini dibutuhkan untuk menutupi peningkatan piutang, persediaan bahan baku dan barang jadi. Hal ini membawa rasio interest bearing debt to equity (DER) JTPE naik hingga 80,51% di 9M13, jauh lebih tinggi dari tahun 2012, yaitu 21,3%. Namun, kami percaya bahwa tingkat utang berbunga JTPE adalah masih dalam posisi aman karena utang-utang tersebut dilindungi oleh persediaan dan piutang yang cukup. Gambar 14: Interest Bearing Debt vs Piutang dan Persediaan, M13 Rp, miliar M13 Interest bearing debt (Rp, miliar) Piutang, Persediaan (Rp, miliar) Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing ANALISA SWOT Tabel 3: Analisa SWOT Kekuatan (Strengths) Pengalaman panjang sebagai perusahaan pencetakan dokumen. Satu-satunya perusahaan percetakan di Indonesia yang terdaftar di BEI. Memiliki jaringan distribusi yang luas. Peningkatan kapasitas produksi. Soft launching produk hologram. Peluang (Opportunities) Pemilihan Umum yang akan berlangsung tahun depan. Pertumbuhan stabil dari industri otomotif. Peningkatan jumlah kartu debit dan kartu ATM perbankan. Peningkatan permintaan dari industri telekomunikasi. Kelemahan (Weaknesses) Beberapa jenis bahan bakunya masih diimpor. Utang yang meningkat. Ancaman (Threats) Penghapusan lisensi dari BOTASUPAL dan Bank Indonesia. Peraturan terkait maksimal jumlah kartu kredit yang boleh dimiliki individu. 19 Desember 2013 Halaman ke 10 dari 13 halaman

11 TARGET HARGA VALUASI Metodologi Kami menerapkan Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah pengendali nilai JTPE bukan pertumbuhan aset. Kami tidak mengkombinasikan perhitungan DCF ini dengan metoda Guideline Company (GCM) karena tidak ada perusahaan sejenis yang memenuhi syarat untuk dibandingkan dengan JTPE di BEI. Penilaian ini didasarkan pada harga 100% saham tanggal 19 Desember 2013, dengan menggunakan laporan keuangan JTPE tanggal 30 September 2013, sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital 9,08% dan Cost of Equity of 9,75% berdasarkan asumsi berikut: Tabel 4: Asumsi Risk free rate (%)* 8,44 Risk premium (%)* 1,75 Beta (x)* 0,75 Cost of Equity (%) 9,75 Marginal tax rate (%) 25,00 Interest Bearing Debt to Equity Ratio 0,81 WACC (%) 9,08 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * per tanggal 19 Desember 2013 ** Berdasarkan laporan PEFINDO Beta Saham tanggal 19 Desember 2013 Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi valuasi pada tanggal 19 Desember 2013 menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,08% adalah berkisar Rp580 hingga Rp655 per saham. Tabel 5: Ringkasan Penilaian Metode DCF Konservatif Moderat Agresif PV of Free Cash Flows [Rp, miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp, miliar] Net Debt [Rp, miliar] (170) (170) (170) Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share, [juta saham] Fair Value per Share, [Rp] Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Desember 2013 Halaman ke 11 dari 13 halaman

12 Tabel 6: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi (Rp miliar) P 2014P Pendapatan Biaya penjualan (295) (344) (311) (364) (379) Laba kotor Biaya operasional (48) (56) (42) (56) (59) Laba operasional Pendapatan (biaya) lain (2) (1) (10) (13) (14) Laba sebelum pajak Pajak (25) (26) (14) (16) (17) Hak minoritas 0,0 0,0 0,2 0,2 0,2 Laba bersih Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 7: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar) P 2014P Aset Kas dan setara kas Piutang Persediaan Aset jk pendek lain Aset tetap Aset tidak lancar lain Total Aset Kewajiban Hutang dagang Gambar 15: P/E dan P/BV P/E P/E P/BV Sumber : PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 16: ROA, ROE dan TAT ROA & ROE ROA ROE TAT Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing P/BV TAT Utang jangka pendek Kewajiban jk pendek Utang jangka panjang Kewajiban jk panjang Total Kewajiban Total Ekuitas Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 8: Rasio Kunci Rasio P 2014P Pertumbuhan [%] Pendapatan 64,6 13,8 (17,5) 19,5 4,9 Laba operasional 173,7 4,5 (37,9) 20,5 7,5 EBITDA 154,5 9,4 (38,1) 24,7 7,3 Laba bersih 197,7 5,5 (46,6) 21,4 6,9 Profitabilitas [%] Laba Kotor 33,8 32,2 25,8 27,3 27,7 Laba Operasi 23,0 21,1 15,9 16,0 16,4 Marjin EBITDA 24,6 23,7 17,8 18,5 19,0 Laba bersih 16,9 15,7 10,2 10,3 10,5 ROA 32,0 25,6 9,5 9,0 9,4 ROE 49,1 43,0 20,6 20,0 21,1 Solvabilitas [X] Debt to Equity 0,5 0,7 1,2 1,2 1,2 Debt to Asset 0,3 0,4 0,5 0,6 0,6 Likuiditas [X] Current ratio 2,3 1,5 1,4 1,3 1,2 Quick ratio 1,1 1,7 2,4 1,4 1,3 Sumber: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 19 Desember 2013 Halaman ke 12 dari 13 halaman

13 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan, Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya, Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini, Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan, Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu, Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor, Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini, Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamka n, Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi, Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal, Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investa si. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi, Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis, PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis, Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp. 2000,- masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun, Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing, Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 19 Desember 2013 Halaman ke 13 dari 13 halaman

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI

Lebih terperinci

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500

Lebih terperinci

Sidomulyo Selaras, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000

Lebih terperinci

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013 Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12

Lebih terperinci

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA

Lebih terperinci

Panca Global Securities, Tbk

Panca Global Securities, Tbk Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500

Lebih terperinci

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13

Lebih terperinci

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:

Lebih terperinci

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700

Lebih terperinci

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan 29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500

Lebih terperinci

Tigaraksa Satria, Tbk

Tigaraksa Satria, Tbk Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12

Lebih terperinci

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5

Lebih terperinci

Cardig Aero Services, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000

Lebih terperinci

Ekadharma International, Tbk

Ekadharma International, Tbk Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000

Lebih terperinci

PaparanPublik2013 The Sun Hotel RuangSaturnusIII Selasa, 11 Juni2013 PT. JASUINDOTIGAPERKASA, TBK.

PaparanPublik2013 The Sun Hotel RuangSaturnusIII Selasa, 11 Juni2013 PT. JASUINDOTIGAPERKASA, TBK. PaparanPublik2013 The Sun Hotel RuangSaturnusIII Selasa, 11 Juni2013 PT. JASUINDOTIGAPERKASA, TBK. PROFIL PERSEROAN INFORMASIPERSEROAN KodeSaham Kategori Total Saham beredar : JTPE NilaiNominal : Rp. 20,-

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa

Lebih terperinci

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT

Lebih terperinci

Indofarma (Persero) Tbk

Indofarma (Persero) Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

Alam Sutera Realty, Tbk

Alam Sutera Realty, Tbk Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo

Lebih terperinci

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Nippon Indosari Corpindo, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000

Lebih terperinci

Modernland Realty, Tbk

Modernland Realty, Tbk Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700

Lebih terperinci

Kimia Farma (Persero), Tbk

Kimia Farma (Persero), Tbk Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi

Lebih terperinci

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur

Lebih terperinci

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

Lebih terperinci

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat dan kebutuhan untuk aktivitas bisnis pun menjadi semakin besar. Namun, sering kali perusahaan tidak

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana terpenting dalam perdagangan efek pada suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan tambahan

Lebih terperinci

Sri Rejeki Isman, Tbk

Sri Rejeki Isman, Tbk Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 248 280 Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG 5.400 SRIL 350 5.200 300 5.000 250 4.800 200

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan terbagi menjadi dua jenis segmen pasar yang berbeda yaitu pasar uang dan pasar modal dimana pasar uang merupakan pasar untuk efek utang jangka pendek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang hebat, yang berdampak pada semua aktivitas bisnis di sektor riil. Selama dua tiga tahun terakhir

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 10 Juni 2014 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 199 253 Kabel Kinerja Saham Ekspansi yang Agresif di Masa Depan Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perkembangan Indonesia semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya pembangunan di berbagai bidang terutama sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat konsumsi baja nasionalnya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional Indonesia,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara tidak langsung menghantam perekonomian hampir seluruh negara di dunia bahkan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang lebih dahulu dalam membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk

Lebih terperinci