Semen Baturaja (Persero), Tbk
|
|
- Harjanti Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi Semen Kinerja Saham IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13 Feb-14 Sumber: Bloomberg Memecah Kebuntuan Informasi Saham Kode saham Rp SMBR Harga Saham per 14 Maret Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir 57 Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir 33 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) 5,67 Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) 3,296 Market Value Added & Market Risk MVA market risk Sumber: PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pemegang Saham (%) Pemerintah RI 76,24 Publik (dibawah 5% kepemilikan) 23,76 *Catatan: per 3 September Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) adalah salah satu produsen semen milik pemerintah yang memasarkan produk-produknya dengan merek Portland. Didirikan pada 1974, Perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang ini memiliki pabrik di wilayah Sumatera Selatan termasuk Baturaja, Palembang dan Panjang. Pusat produksi terletak di Baturaja untuk memproduksi klinker. Sementara itu, proses penggilingan dan pengepakan semen dilakukan di Baturaja, Palembang dan Panjang. SMBR baru-baru ini telah meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 2 juta ton dari sebelumnya 1,25 juta ton. Dalam mendistribusikan produknya, Perusahaan menggunakan jasa distributor yang memiliki jaringan yang tersebar di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Dengan memiliki rekam jejak yang baik di industri ini, SMBR telah diakui sebagai "Perusahaan milik negara terbaik dalam industri semen pada tahun 213" yang diselenggarakan oleh Majalah Investor. Halaman 1 dari 12
2 PARAMETER INVESTASI Tetap Kuat dalam Kondisi Ekonomi Menurun Pertumbuhan semen domestik diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5% YoY dibandingkan dengan pertumbuhan dua digit pada tahun 212, dipicu oleh beberapa indikator makroekonomi termasuk naiknya suku bunga acuan BI menjadi 7,5%, melemahnya Rupiah, perlambatan lebih lanjut dari pasar properti dan penundaan proyek-proyek konstruksi. Dalam jangka panjang, kami percaya industri ini memiliki outlook yang prospektif dengan perkiraan bahwa suku bunga acuan kembali ke level 7% di 2H14, ditambah dengan pelaksanaan proyek-proyek MP3EI. Leverage Terjaga di tengah Ekspansi Besar Di masa mendatang, SMBR berencana membangun pabrik semen di Baturaja dan Sarolangun. Proyek yang akan selesai dalam waktu dekat adalah Baturaja II, dimana dijadwalkan selesai pada 4Q216. Kami tidak memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Perusahaan mengingat rasio utang terhadap ekuitas (DER) hanya,1x tahun 213 (laporan keuangan tidak diaudit). Mendorong Kapasitas SMBR meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2 juta ton per tahun dari 1,25 juta ton pada tahun 212, dengan tingkat utilisasi 98%. Perusahaan juga berencana meningkatkan lebih lanjut menjadi 3,85 juta ton per tahun melalui pembangunan pabrik Baturaja II yang akan memiliki kapasitas 1,85 juta ton per tahun, dimana saat ini sedang proses tender mesin impor, dan diperkirakan menelan biaya 4%-5% dari total investasi. Perusahaan telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp31 miliar dan Rp722 miliar untuk tahun 213 dan 214, dari total biaya pembangunan Rp2,9 triliun. Prospek Usaha PEFINDO memandang bahwa industri semen di Indonesia memiliki prospek yang cerah di masa mendatang, karena semen merupakan bahan pendukung untuk sektor infrastruktur dan properti. Meskipun dibayangi oleh kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, kami memperkirakan konsumsi semen domestik akan tumbuh sebesar 6,5% YoY menjadi 58,4 juta ton. Ke depan hingga tahun 217, kapasitas produksi dalam negeri akan naik 25,8 juta ton seiring dengan investasi besar oleh produsen semen nasional, dengan perkiraan total investasi USD3,86 miliar. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, ditambah dengan peningkatan kapasitas produksi SMBR, kami memperkirakan pendapatannya dapat tumbuh sebesar 13,2% YoY menjadi Rp1,2 triliun di 213 dan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 12% untuk Tabel 1: Ringkasan Kinerja P 214P Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp]* 22,5 25,6 3,3 31,5 35, Pertumbuhan EPS [%] 25,1 13,5 18,6 3,9 11,1 P/E [x] ,8* 11,5* PBV [x] ,6* 1,5* Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *Berdasarkan harga saham SMBR per 14 Maret 214 Rp44/saham 17 Maret 214 Halaman 2 dari 12
3 INFORMASI BISNIS Profil Usaha SMBR SMBR memiliki tempat untuk berproduksi di Baturaja dan mendistribusikan 93% dari produk-produknya di pasar utama di Sumatera Selatan dan Lampung. Perusahaan juga memiliki pabrik di Palembang dengan kapasitas 35 ribu ton per tahun, dan di Panjang dengan kapasitas yang sama. Dalam waktu dekat, Perusahaan akan memulai pembangunan pabrik di Baturaja II, yang diharapkan selesai pada 4Q216. Saat ini, Perusahaan adalah pemain dominan di Sumatera Selatan, dengan pangsa pasar 48,2% pada tahun 212. Dalam hal kepemilikan, Pemerintah Indonesia adalah pemegang saham utama di 76,24%, dan publik memegang 23,76%. Gambar 1: Sejarah SMBR PT Semen Gresik (PTSG) PT Semen Padang (PTSP) Pemerintah Republik Indonesia Perseroan berdiri tanggal Pemerintah Republik 14 November 1974 Indonesia memberi dengan komposisi pernyataan modal yang Pemegang Saham terdiri akhirnya mengubah dari PTSG dan PTSP. status dari Perusahaan menjadi Perseroan PTSG PTSP Pemerintah Republik Indonesia Tahun 1991 Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih seluruh saham milik PTSG dan PTSP sehingga Perseroan dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia. MILESTONES present 213 Pada bulan Juni 24, Perseroan menerbitkan Obligasi Recovery Plant. Meremajakan peralatan pabrik untuk mencapai kapasitas terpasang 1,2 juta ton per tahun Proyek Cement Mill untuk meningkatkan Kapasitas produksi semen sebesar 75. ton per tahun Persiapan untuk Pabrik Baru untuk mencapai kapasitas produksi semen tambahan 1,85, ton semen per tahun Melaksanakan Initial Public Offering (IPO). Dengan melepas 23.76% saham baru dalam IPO Outlook Industri Semen 214: Tumbuh Tipis Kami melihat industri semen dalam negeri akan tetap mencatat pertumbuhan tipis pada tahun 214, sebagian besar didorong oleh melambatnya industri properti dan penundaan proyek-proyek konstruksi karena melemahnya rupiah. Hingga 9M213, konsumsi semen meningkat sebesar 5,3% YoY menjadi juta ton. Kami perkirakan perlambatan dalam pertumbuhan pasar semen domestik pada tahun 213 dan 214 dengan pertumbuhan masing-masing 6,5% YoY dan 5,4% YoY. Untuk jangka panjang, kami memperkirakan permintaan semen dalam negeri akan meningkat. Jika inflasi dan kurs mata uang tetap stabil, kami yakin pemerintah akan membawa suku bunga acuan turun, selanjutnya memberikan ruang bagi sektor properti untuk bertumbuh. Gambar 2: Permintaan Domestik vs Kapasitas Nasional (dlm ton) P 214P 215P 216P 217P Kapasitas terpasang Produksi riil Konsumsi Sumber: Beberapa sumber diolah oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 17 Maret 214 Halaman 3 dari 12
4 Regulasi Ketat pada Impor Semen dan Klinker Kementerian Perdagangan menerbitkan peraturan baru, tercantum dalam Undang-undang Nomor 4/M-DAG/PER/8/213, tentang impor klinker dan semen, efektif sejak tanggal 1 September 213 sampai September 1, 217. Impor klinker hanya untuk Pabrik Semen Terintegrasi: Untuk mendapatkan izin impor klinker, produsen semen ini harus dikategorikan sebagai "IP-Semen" oleh kementerian. Perusahaan harus memiliki lini produksi semen terintegrasi penuh, dan klinker impor hanya dapat digunakan untuk mendukung produksi Perusahaan sendiri dan tidak dapat dijual atau dialihkan kepada pihak lain. Infrastruktur distribusi yang baik untuk mengimpor semen: Produsen semen harus dikategorikan sebagai "IT-Semen" oleh Departemen Perdagangan. Perusahaan harus menyediakan gudang dan transportasi yang memadai dan dapat memastikan distribusi semen yang diimpor. Importir harus memiliki rencana impor secara rinci untuk enam bulan ke depan dengan setiap transaksi yang memerlukan persetujuan dari Kementerian Perdagangan. Penetrasi Semen yang Rendah di dalam negeri Industri semen terlihat prospektif mempertimbangkan rendahnya rasio konsumsi semen per kapita di Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lain. Sampai dengan akhir 212, konsumsi semen domestik hanya 223 ton/kapita, di bawah Cina, Malaysia, Thailand dan Filipina. Kami percaya proyek MP3EI akan memberikan katalis positif pada permintaan semen domestik. Banyak proyek MP3EI dimulai tahun 213 sehingga konsumsi semen pada tahun 214 dan 215 diperkirakan akan meningkat. Sektor infrastruktur menyumbang 2% -22% dari penjualan semen domestik. Gambar 3: Rasio Konsumsi Semen per Kapita di Indonesia (ton/kapita) Meningkatkan Kapasitas hampir Dua Kali Lipat SMBR memiliki kapasitas terpasang saat ini 2 juta ton per tahun, naik 6% dibanding kapasitas sebelumnya. Mengingat tingginya permintaan semen di masa depan, Perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas yang ada hampir dua kali lipat menjadi 3,85 juta ton per tahun dengan membangun pabrik Baturaja II, dengan kapasitas 1,85 juta ton per tahun, yang dijadwalkan selesai pada 4Q216. Proses saat ini sedang tender impor mesin, diperkirakan menelan biaya 4%-5% dari total investasi. Perusahaan telah menganggarkan belanja modal sekitar Rp31 miliar dan Rp722 miliar untuk 213 dan 214. Ke depan, SMBR berencana membangun pabrik semen Baturaja III dengan kapasitas total sekitar 2,5 juta ton per tahun pada akhir Maret 214 Halaman 4 dari 12
5 Gambar 4: Kapasitas Terpasang SMBR (dlm ribu ton/tahun) Fokus pada Pasar Sumatera SMBR mendistribusikan 93% dari produknya di Sumatera Selatan dan Lampung, yang merupakan keuntungan karena Sumatera adalah pulau terpadat kedua dan menyumbang 24% dari PDB negara. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penjualan semen pada akhir tahun 214, mengingat kapasitas tambahan 75k ton per tahun di Baturaja I, sehingga total kapasitas menjadi 2 juta ton per tahun. Kami memperkirakan pabrik penggilingan baru akan meningkatkan pangsa pasarnya di Sumatera Selatan dari 43% di 8M13. Gambar 5: Konsumsi Semen Domestik berdasarkan Wilayah (dlm juta ton) 35 3, , 4,1 4,1 3,2 Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Nusa Tenggara & Bali 1,2 Eastern Indonesia Gambar 6: Lokasi Pabrik SMBR 17 Maret 214 Halaman 5 dari 12
6 KEUANGAN Pendapatan Bertumbuh, tetapi Marjin Lebih Rendah SMBR membukukan pertumbuhan pendapatan 13% YoY menjadi Rp1,2 triliun tahun lalu (berdasarkan laporan tidak diaudit 213). Namun, profitabilitasnya menurun karena harga bahan bakar, beban bunga, dan biaya bahan baku yang lebih tinggi, sehingga menyeret turun marjin laba kotor, laba operasional dan laba bersih menjadi 37,3%, 26,2% dan 24,9% dibandingkan dengan 44,6%, 33,4% dan 27,2% pada tahun 212. Tahun ini, kami percaya SMBR dapat mencetak pendapatan sebesar Rp1,2 triliun. Di lini bawah, kami memperkirakan laba SMBR dapat tumbuh 11% YoY menjadi Rp345 miliar. Gambar 7: Pendapatan, Laba Operasi dan Laba Bersih SMBR (dlm Rp juta) P Pendapatan Laba Operasi Laba Bersih Leverage Terjaga di tengah Ekspansi Besar Untuk meningkatkan kapasitas yang ada menjadi 3,85 juta ton per tahun, SMBR akan segera memulai pembangunan Baturaja II, yang dijadwalkan selesai pada 4Q216. Perusahaan telah menyiapkan belanja modal Rp722 miliar tahun ini dimana dananya diraih dari IPO sebesar Rp1,3 triliun yang dimanfaatkan sepenuhnya untuk Baturaja II, dan sisanya didanai oleh utang dan kas internal. Kami tidak khawatir tentang kesehatan Perusahaan melihat tingkat DER hanya,1x pada 213 (berdasarkan laporan tidak diaudit 213). Gambar 8: DER SMBR (x),6,5,52,4,37,3,26,2,1 -, DER 17 Maret 214 Halaman 6 dari 12
7 Kapasitas Kas yang Kuat Sampai dengan 213 (laporan tidak diaudit), SMBR memiliki posisi kas Rp1,9 triliun hasil dari dana segar dari IPO pada tahun 213. Hal ini didukung oleh model bisnisnya dengan menjual produk secara tunai, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk membayar kewajibannya. Selain itu, hal itu akan mempermudah Perusahaan untuk membiayai ekspansi termasuk pengembangan pabrik semen. Gambar 9: Posisi Kas SMBR (dlm Rp juta) Kas 17 Maret 214 Halaman 7 dari 12
8 ANALISIS SWOT Tabel 2: Analisis SWOT Kekuatan Memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman di industri ini Pemain dominan di Sumatera Selatan Kapasitas yang memadai untuk mendorong produksi di masa mendatang Kas yang kuat untuk rencana ekspansi Memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk menghadapi regulasi pemerintah Peluang Penetrasi semen yang rendah di dalam negeri Backlog yang tinggi pada perumahan di Indonesia membuka ruang yang luas untuk menggarap consumer ritel Kelemahan Distribusi pemasaran yang terbatas Ancaman Faktor iklim termasuk curah hujan yang tinggi dapat menghambat kegiatan produksi Perlambatan sektor properti dan konstruksi akan mengurangi permintaan semen Tabel 3: Ringkasan Kinerja SMBR dan Perusahaan Sejenis per September 213 Penjualan [Rp, miliar] Laba Kotor [Rp, miliar] Laba Operasi [Rp, miliar] Laba Bersih [Rp, miliar] Total Aset [Rp, miliar] Total Kewajiban [Rp, miliar] Total Ekuitas [Rp, miliar] SMBR SMCB SMGR INTP Pertumbuhan YoY Penjualan [%] Laba Kotor [%] Laba Bersih [%] (3,3) 5,5 27,2 7,9 (13,1) (,7) 22,4 7,2 (9,3) (34,3) 14, 7,2 Profitabilitas Marjin Laba Kotor [%] Marjin Laba Operasi [%] Marjin Laba Bersih [%] ROA [%] ROE [%] 4,1 33, 45,1 47, 28,3 19,5 29,3 33,2 25,5 8,7 22,4 27, 7,7 4,1 14, 14,7 8,6 7,1 19,6 16,7 Leverage DER [%],1,7,4,1 Sumber: PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk., PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 17 Maret 214 Halaman 8 dari 12
9 TARGET HARGA VALUASI Metodologi Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) SMBR jika dibandingkan dengan pertumbuhan asset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 1% saham SMBR per 14 Maret 214, menggunakan laporan keuangan SMBR per 31 Desember 213 (laporan tidak diaudit) sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,9% dan Cost of Equity sebesar 12,% berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tabel 4: Asumsi Risk free rate [%]* 8, Equity Risk premium [%]* 4, Beta [x]* 1, Cost of Equity [%] 12, Marginal tax rate [%] 25, Interest Bearing Debt to Equity Ratio [x],2 WACC [%] 11,9 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 14 Maret 214 Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 14 Maret 214 adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 11,9%, adalah sebesar Rp33 Rp345 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (PBV 3,7X dan P/E 19,3X) adalah sebesar Rp61 Rp99 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 7% untuk DCF dan 3% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga referensi saham SMBR untuk 12 bulan adalah Rp41 Rp54 per lembar saham. Tabel 5: Metode DCF Konservatif Moderat Agresif PV of Free Cash Flows [Rp Miliar] PV Terminal Value [Rp Miliar] Cash and Cash Equivalent [Rp Miliar] Net Debt [Rp Miliar] (56) (56) (56) Total Equity Value [Rp Miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 17 Maret 214 Halaman 9 dari 12
10 Tabel 6: Perbandingan GCM SMCB SMGR INTP Rata-rata Penilaian, 14 Maret 214 P/E, [x] 22,4 17,7 17, P/BV, [x] 2,4 4,5 4,1 3.7 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 7: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM Multiples (x) Est, EPS (Rp) Est, BV/Share (Rp) Value (Rp) P/BV 3, P/E 19, Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 8: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Average Batas Atas Batas Bawah Bobot 7% 3% Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 17 Maret 214 Halaman 1 dari 12
11 Tabel 9: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp miliar) P 214P Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor (493) (622) (68) (779) (812) Beban Operasi (16) (121) (123) (138) (154) Laba Operasi Pendapatan [Beban] lain-lain Laba Sebelum Pajak Pajak (76) (81) (97) (87) (1) Laba Bersih Sumber: PT Semen Baturaja Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 1: ROA, ROE dan TAT Historis (ROA&ROE) ROA ROE TAT (TAT) Tabel 1: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar) P 214P Tabel 11: Rasio Penting Rasio P 214P Aset Aset Lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha 16 Persediaan Aset lain-lain Total Aset Lancar Aset Tetap Aset lainnya Total Aset Kewajiban Utang Usaha Pinjaman Jk. Pendek - - Pinjaman Jk. Pendek lainnya Kewajiban jangka panjang Total Kewajiban Total Ekuitas Pertumbuhan [%] Penjualan Laba Operasi EBITDA Laba Bersih Profitabilitas [%] Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasi Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih ROA ROE Solvabilitas [X] Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas Rasio KewajibanTerhadap Aset 8,4 18,6 4,5 13,2 1,9 14,4 7,3 19,5 (11,2) 26,4 17,6 (26,1) 7,4 (9,8) 15,6 25,1 13,5 18,6 3,9 11,1 44,3 4,8 44,6 37,3 41,1 32,3 29,2 33,4 26,2 29,9 37,5 23,3 38, 35,7 35, 25, 24, 27,2 25, 25, 28,5 25,6 24,9 11,4 11,4 43,3 35,1 31,3 12,7 12,8,5,4,3,1,1,3,3,2,1,1 Sumber: PT Semen Baturaja Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Likuiditas[X] Rasio Lancar Rasio Cepat 2,9 4,2 3,9 1, 5,6 2, 3,5 3,6 9, 4,4 Sumber: PT Semen Baturaja Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 17 Maret 214 Halaman 11 dari 12
12 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Inve stasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dal am mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan ti ndakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan unt uk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp2 juta dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 17 Maret 214 Halaman 12 dari 12
Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk
Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500
Lebih terperinciBuana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi
Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500
Lebih terperinciTifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal
Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500
Lebih terperinciMatahari Putra Prima, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA
Lebih terperinciKedawung Setia Industrial, Tbk
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI
Lebih terperinciMatahari Putra Prima, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5
Lebih terperinciGunawan Dianjaya Steel, Tbk
Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -
Lebih terperinciEquity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang
Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500
Lebih terperinciLautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik
Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi
Lebih terperinciBerlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013
Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:
Lebih terperinciEquity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan
29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation
Lebih terperinciFortune Indonesia, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciTrikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel
Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000
Lebih terperinciSidomulyo Selaras, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciIndofarma (Persero) Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciEquity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan
Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180
Lebih terperinciPanca Global Securities, Tbk
Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13
Lebih terperinciUltrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk
Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000
Lebih terperinciFortune Indonesia, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13
Lebih terperinciBuana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar
Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700
Lebih terperinciTigaraksa Satria, Tbk
Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000
Lebih terperinciBank Victoria International, Tbk
Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120
Lebih terperinciExploitasi Energi Indonesia, Tbk
Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500
Lebih terperinciTrikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat
Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500
Lebih terperinciPan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:
Lebih terperinciNippon Indosari Corpindo, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinciMultipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah
Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL
Lebih terperinciEquity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik
Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12
Lebih terperinciTrust Finance Indonesia, Tbk
Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS
Lebih terperinciEquity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah
Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciEkadharma International, Tbk
Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :
Lebih terperinciEquity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah
MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000
Lebih terperinciCardig Aero Services, Tbk
Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000
Lebih terperinciJasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
Equity Valuation 10 Juni 2014 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 199 253 Kabel Kinerja Saham Ekspansi yang Agresif di Masa Depan Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi
Lebih terperinciGunawan Dianjaya Steel, Tbk
Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13
Lebih terperinciTifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis
Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500
Lebih terperinciModernland Realty, Tbk
Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700
Lebih terperinciTrust Finance Indonesia, Tbk
Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200
Lebih terperinciEquity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan
Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang
Lebih terperinciAlam Sutera Realty, Tbk
Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI
Lebih terperinciEquity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan
Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa
Lebih terperinciTiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo
Lebih terperinciLaba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,
LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang
Lebih terperinciIntraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian
Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha dalam
Lebih terperinciPembangunan Jaya Ancol, Tbk
eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciLaba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar
LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciIntiland Development, Tbk
Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Kedua 7 April 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 685 860 Properti dan Real Estate Kinerja Saham Menegaskan Arah Baru Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO
Lebih terperinciJasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dari suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat dipenuhi dengan pembiayaan
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset
Lebih terperinciKimia Farma (Persero), Tbk
Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi
Lebih terperinciSri Rejeki Isman, Tbk
Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 248 280 Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG 5.400 SRIL 350 5.200 300 5.000 250 4.800 200
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia diprediksi akan semakin membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut perusahaan
Lebih terperinciSSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR
SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu organisasi jasa yang mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi penyalur dana
Lebih terperinciPT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK
Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================
Lebih terperinciBank Victoria International, Tbk
Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tonggak perekonomiannya berada di beberapa sektor, yaitu industri pengolahan, pertanian, peternakan, kehutanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selain ditunjang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5 % tahun ini, yang awalnya hanya ditargetkan 6,4 % oleh pemerintah. Penunjang pertumbuhan ekonomi tahun ini meliputi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan penilaian atas nilai wajar dari suatu saham, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis
Lebih terperinciPT Lionmesh Prima Tbk
PT Lionmesh Prima Tbk Public Expose Hotel JW Marriott, 06 Juni 2017 Daftar Isi Profil Perusahaan Tinjauan Ekonomi Kinerja Perusahaan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Prospek Usaha 2017 Target Usaha 2017 Pabrik
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciEquity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham
Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Utama Terendah 1,365 13 Oktober 2015 Target Harga Tertinggi 1,514 Penunjang Penerbangan dan Jasa Solusi Makanan Kinerja Saham IHSG 6.000 5.000 CASS 1.400
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian
Lebih terperinciPanorama Sentrawisata, Tbk
Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman
Lebih terperinciEquity Valuation. Intiland Development, Tbk. Laporan Utama. Fase pertumbuhan yang sedang naik
MVA Market risk Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Utama 8 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 930 1.130 Properti y Kinerja Saham IHSG 5.600 5.400 5.200 5.000 DILD 800 700 600 500
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH xi xi xii xii 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 8 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dapat dilihat terdapat cukup banyak perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang
Lebih terperinciAcset Indonusa, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Bintang Yang Baru
Equity Valuation Acset Indonusa, Tbk Laporan Utama 20 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.510 3.000 Konstruksi Property Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 1000 3500 3000 2500 2000 1500
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. per tanggal 15 Juli 2013 pasca Penawaran Umum Terbatas V, dan penerbitan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas analisa kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan kemudian dilakukan penelitian berdasarkan teori-teori dan konsep yang tercantum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Industri manufaktur semasa krisis global lalu tahun termasuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri manufaktur semasa krisis global lalu tahun 2008-2009 termasuk salah satu dari beberapa industri yang paling merasakan pahitnya krisis ekonomi global. Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat dan kebutuhan untuk aktivitas bisnis pun menjadi semakin besar. Namun, sering kali perusahaan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
38 III.METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
Lebih terperinci