Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
|
|
- Hengki Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Market Value Added Market risk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan utama 4 September 2013 Target Harga Terendah Tertinggi Makanan dan Pertanian Kinerja Saham IHSG 5,500.0 AISA 1, , , , , , , Tren Pertumbuhan Kuat Masih Terjaga 3,500.0 IHSG AISA , Sumber: Bloomberg Informasi Saham Kode Saham Rp AISA Harga Saham 4 September Harga Tertinggi 52 Minggu Terakhir Harga Terendah 52 Minggu Terakhir 630 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) Market Value Added & Market Risk Des 11 Des 12 Mar Market Value Added Market risk Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Pemegang Saham* (%) PT Tiga Pilar Corpora 18,29 Trophy Investors II Ltd 6,20 Primanex Pte Ltd 13,01 Pandawa Treasures Pte Ltd 6,46 PT Permata Handrawina Sakti 10,12 Publik (dibawah 5% kepemilikan) 45,92 *)Per 31 Juli 2013 Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) adalah perusahaan penghasil makanan dan produk pertanian nasional yang berawal dari sebuah bisnis keluarga yang terkenal yaitu Pabrik Mie Asia pada tahun 1959 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Perusahaan itu berubah nama menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera pada tahun 1992 dan mendirikan pabrik bihun dan mie kering di tahun Pada tahun 2000, perusahaan mendirikan pabrik makanan terintegrasi pada area seluas 25 hektar di Sragen, Jawa Tengah, dan menjadi pilar bagi pertumbuhan AISA dalam bisnis pembuatan makanan. Didukung oleh pertumbuhan yang kuat, AISA sekarang tidak hanya memproduksi bihun kering dan mie kering tapi juga mie instan, biskuit dan makanan ringan. Pada tahun 2003, Perseroan menjadi perusahaan publik dan berubah nama menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Pada tahun 2008, AISA mengakuisisi PT Poly Meditra Indonesia (PMI), yang memproduksi permen asam dengan merk Gulas, dan PT Bumi Raya Investindo (BRI), untuk memasuki bisnis perkebunan kelapa sawit. AISA juga mengakuisisi PT Patra Daya Nusantara (PPN), guna membangun pembangkit listrik tenaga batu bara untuk memenuhi kebutuhan internal Perseroan. Pada tahun 2010, AISA memasuki industri beras melalui pembentukan perusahaan joint venture yang melakukan distribusi dan mengakuisisi pabrik beras Jatisari Srirejeki. Halaman ke 1 dari 15 halaman
2 PARAMETER INVESTASI Efek Akuisisi Di tahun 2012, AISA menyelesaikan beberapa ekspansi strategis guna menjaga pertumbuhannya. Melalui PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), AISA mengakuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), produsen bihun jagung. Melalui akuisisi ini, kapasitas AISA meningkat menjadi ton/tahun, membuat pendapatan dari produk bihun naik 82% YoY pada 1Q13. Akuisisi produk makanan ringan TARO juga mendorong pendapatan AISA, terlihat dari pendapatan wafer stick dan produk snack extrusion yang naik hingga mencapai Rp88.9 miliar pada 1Q13, jauh lebih tinggi dari 1Q12 yaitu Rp1.1 miliar. Terus Berekspansi Dengan tujuan memenuhi kebutuhan minyak sawit-nya sendiri, AISA berencana mengakuisisi lagi 770 ha lahan kelapa sawit pada tahun 2013, sehingga total perkebunan kelapa sawit AISA menjadi ha. AISA juga berencana untuk mulai memenuhi kebutuhan Crude Palm Oil ( CPO ) sendiri dengan mengoperasikan pabrik CPO pada tahun Pabrik ini akan memiliki kapasitas ton/jam tandan buah segar (TBS) dan akan memproduksi sekitar ton CPO dan ton kernel di tahun AISA juga dalam proses pengembangan dua pabrik beras di Jawa Barat dan Jawa Tengah dan dua silo, dengan total investasi Rp369.5 miliar. Setelah selesai, kapasitas penggilingan padi AISA akan mencapai ton/tahun dan kapasitas silo akan meningkat menjadi ton. Tetap Sehat Kami berpandangan bahwa AISA memiliki kemampuan untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat, karena mampu memperluas asetnya sekaligus mengurangi utang berbunga. Selama Q13, total aset AISA menunjukkan tren peningkatan dari Rp3,590 triliun menjadi Rp3,931 triliun. Sementara itu, hutang berbunga AISA menunjukkan tren penurunan, yaitu turun dari Rp1,602 triliun pada 2011 menjadi hanya Rp1,441 triliun. Hal ini memperlihatkan kemampuan AISA untuk tetap sehat di tengah ekspansi Prospek Usaha Meskipun ekonomi Indonesia mengalami perlambatan di 2013, kami percaya ini tidak akan menghambat kemampuan AISA untuk tumbuh. Pandangan kami didasarkan pada peningkatan pendapatan per kapita menjadi USD3.500 dan semakin banyaknya penduduk kelas menengah di Indonesia, yang merupakan sumber pertumbuhan untuk produsen makanan seperti AISA. Ditambah ekspansi aktif pada tahun 2013 (antara lain mengakuisisi 770 ha lahan kelapa sawit, membangun penggilingan padi untuk meningkatkan kapasitas penggilingan dan akuisisi lain untuk memperkuat bisnis divisi makanan) kami berpandangan bahwa prospek AISA akan tetap cerah di masa depan. Namun, AISA harus menyadari dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah dan meningkatnya biaya gaji, yang mungkin dapat menurunkan marjin Tabel 1: Ringkasan Kinerja P 2014P Pendapatan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS* [Rp] Pertumbuhan EPS [%] 100,8 67,3 66,4 48,0 15,1 P/E [x] 19,1 27,4 16,5 10,9* 9,4* PBV [x] 2,5 1,9 1,7 1,6* 1,4* Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Harga saham AISA per tanggal 4 September Rp 1,160/saham 4 September 2013 Halaman ke 2 dari 15 halaman
3 Growth Expectations Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk GROWTH-VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaanperusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance ( CP ), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations ( GE ), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat kluster, yaitu: Excellent value managers ( Q-1 ) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation builders ( Q-2 ) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists ( Q-3 ) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaanperusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-loaded value managers ( Q-4 ) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Gambar 1: Growth-Value Map (AISA; Sub Industri Makanan dan Minuman; Industri Consumer Goods) 6 5 Q-2 Q STTP ADES PSDN AISA ULTJ CEKA Q-4 Q Current Performance (CP) Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Saat ini AISA terletak di klaster Excellent Value Managers (Q1). Kinerja dan ekspektasi pertumbuhan AISA saat ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar. AISA memiliki kesempatan untuk tetap di klaster ini dengan mempertahankan ekspansi yang agresif dan terus memberikan informasi terbaru mengenai kinerjanya kepada pasar, sehingga investor menyadari potensi pertumbuhan pada AISA. 4 September 2013 Halaman ke 3 dari 15 halaman
4 INFORMASI BISNIS Profil AISA PT Tiga Pilar Sejahtera telah didaftarkan pada tahun 1992 sebagai perusahaan yang memproduksi bihun kering dan mie kering. Namun, jejak sejarahnya sebagai penghasil makanan berkualitas dengan harga terjangkau telah dimulai sejak tahun 1959, ketika pendiri perusahaan Tan Pia Soe mulai memproduksi bihun dengan merek Cangak Ular di Sukoharjo. Nama Perseroan diubah menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) pada tahun 2003 ketika perusahaan go public. Saat ini, kegiatan AISA dibagi menjadi tiga kelompok usaha utama: produsen makanan, pengolahan beras dan kelapa sawit. Dalam bisnis produsen makanan, AISA memproduksi dua jenis makanan, yaitu basic food dan consumer food products. Basic food merujuk kepada makanan yang masih perlu diolah lebih lanjut, sedangkan consumer food products merupakan makanan yang dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen. AISA juga mendirikan sebuah independent power producer untuk menstabilkan pasokan listrik ke pabrik perusahaan. Dalam bisnis pengolahan beras, AISA melakukan distribusi beras dan kegiatan penggilingan padi. Pada 2012, AISA hanya memproduksi dan mendistribusikan TBS kepada pelanggan, tetapi pada tahun 2013 AISA berencana untuk menjual minyak sawit mentah dengan telah didirikan dan dioperasikannya pabrik CPO baru. Gambar 2: Jaringan Usaha AISA Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing AISA memiliki beberapa anak perusahaan untuk mendukung aktivitasnya, yaitu: PT Poly Meditra Indonesia (PMI), diakuisisi tahun 2008, memproduksi biskuit, stick wafer, dan permen dengan merk Gulas, Gulas Plus dan Growie. PT Patra Power Nusantara (PPN), diakuisisi tahun 2008 untuk membangun pembangkit listrik sebesar 3MW ke pabrik-pabrik AISA. PT Bumiraya Investindo (BRI), diakuisisi pada tahun 2008 dan memiliki perkebunan kelapa sawit di Tanjung Seloka dan Kebun Lontar, Kalimantan Selatan. BRI memiliki beberapa anak perusahaan lain, yaitu: o PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) di Kalimantan Tengah. o PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) di Kalimantan Barat. o PT Charindo Palma Oetama (CPOE) di Kalimantan Timur. o PT Muara Bungo Plantation (MBP) di Sumatera Selatan. o PT Tugu Palma Sumatera (TPS) di Riau. Per Desember 2012, BRI telah memiliki lahan kelapa sawit seluas ha, dimana ha diantaranya telah ditanami. PT Dunia Pangan (DP), diakuisisi tahun 2010, aktif dalam produksi dan distribusi beras. DP mempunyai tiga anak perusahaan yaitu: o PT Indo Beras Unggul (IBU), aktif dalam produksi dan distribusi beras. 4 September 2013 Halaman ke 4 dari 15 halaman
5 o PT Jatisari Srirejeki (JSR), produsen beras. o PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI), produsen beras. PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), didirikan tahun 2011, produsen biskuit dengan kapasitas terpasang ton per tahun. BBP memiliki dua anak perusahaan, yaitu: o PT Putra Taro Paloma (PTP), diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk, dan telah memproduksi makanan ringan TARO untuk konsumen. Per Desember 2012, PTP memiliki kapasitas produksi terpasang ton per tahun. o Subafood Pangan Jaya (SPJ) diakuisisi di akhir tahun 2012, terutama memproduksi bihun jagung dengan merk Tanam Jagung, Panen Jagung dan Pilihan Bunda. Gambaran Makro Ekonomi Indonesia Tahun 2013: Sejenak Mengalami Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi global yang lemah terus dibayangi oleh ketidakpastian, dengan ekonomi AS tidak melakukan percepatan pemulihan seperti yang diharapkan, meskipun terjadi peningkatan dalam produksi dan konsumsi. Perekonomian Eropa belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi India dan Cina lebih rendah dari yang diharapkan, meskipun masih tinggi. Berdasarkan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global pada 2013 diperkirakan akan mencapai 3,2%. Perlambatan global ini diperkirakan akan dirasakan juga di Indonesia, yang kami proyeksikan akan mencatat pertumbuhan PDB sekitar 5,9% pada 2013, sejalan dengan angka pertumbuhan di 1Q13 dan 2Q13 yang hanya mencapai 6,03% YoY dan 5,81% YoY. Inflasi sesuai Indeks Harga Konsumen ( IHK ) berlari cukup tinggi pada Agustus 2013, mencapai 8,8% YoY, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi, yang memicu Bank Indonesia untuk mengangkat suku bunga acuan menjadi 7%. Namun, pada tahun 2014, kami yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih cepat, didorong oleh konsumsi rumah tangga yang akan menerima dorongan tambahan dari kegiatan terkait Pemilu. Pada saat yang sama, ekspor diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Tabel 2: Indikator Makroekonomi Indonesia Q13 2Q P* Pertumbuhan PDB [%, YoY] Inflasi [%, YoY] ,2 BI Rate [%] Cadangan Devisa [USD juta] Nilai Tukar [Rp/USD] 9,670 9,719 9,929 10,050 Sumber: Bank Indonesia, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Industri Makanan dan Minuman Indonesia yang Terus Tumbuh Kami percaya industri makanan dan minuman Indonesia akan terus tumbuh pada tahun Perbaikan daya beli Indonesia (pendapatan per kapita mendaki ke USD3.500 pada tahun 2012) dan pertumbuhan penduduk (saat ini total penduduk berjumlah sekitar 250 juta orang) akan mendorong pertumbuhan di industri ini dan berfungsi sebagai penyangga permintaan dari meningkatnya inflasi di Selanjutnya kami memperkirakan bahwa total penjualan di industri makanan dan minuman akan mencapai Rp760 triliun pada 2013, meningkat 6,7% YoY. 4 September 2013 Halaman ke 5 dari 15 halaman
6 Gambar 3: Total Penjualan di Industri Makanan dan Minuman P Penjualan di industri makanan dan minuman (Rp, triliun) Sumber: Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Industri Kelapa Sawit Tetap Tertekan di 2013 Perlambatan ekonomi global, terutama di Cina dan India, telah mempengaruhi permintaan global untuk CPO. Malaysia, salah satu produsen CPO terkemuka di dunia, memperlihatkan penurunan ekspor CPO ke Cina dan India di bulan Juni 2013 sebesar 14% YoY dan 55% YoY. Kecenderungan yang sama terlihat di Indonesia. Penurunan persediaan CPO dunia pada bulan Juni 2013 tidak cukup kuat untuk mengangkat harga CPO dunia, karena persediaan CPO diperkirakan akan naik lagi selama musim puncak produksi yang akan dimulai pada bulan September. Efek dari Akuisisi SPJ Pada November 2012, AISA mengakuisisi SPJ melalui anak perusahaannya BBP. SPJ, sebuah perusahaan yang memproduksi makanan, dapat dianggap sebagai pelopor dalam bisnis penghasil bihun jagung di dunia. Melalui akuisisi ini, kapasitas produksi bihun AISA diperkirakan akan meningkat sebesar 30% pada tahun 2013 mencapai ton/tahun. Dampak akuisisi itu sudah terasa di 1Q13, dimana pendapatan AISA dari bihun melonjak 82% menjadi Rp67.9 miliar dari hanya Rp37.3 miliar pada 1Q12 Gambar 4: Pendapatan dari Produk Bihun, 1Q12 Vs 1Q13 Rp, miliar % YoY Q12 1Q13 1Q12 1Q13 Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 4 September 2013 Halaman ke 6 dari 15 halaman
7 Pertumbuhan Kuat di Produk Wafer Stick dan Snack Extrusion Berkat ekspansi organik dan anorganik di akhir tahun 2011, terutama dari akuisisi produk makanan ringan TARO, pertumbuhan wafer stick dan snack extrusion melonjak signifikan pada tahun Penjualan wafer stick dan snack extrusion pada tahun 2012 mencapai ton, 151,1% lebih tinggi dari 2011 yang mencapai ton. Hal ini menyebabkan pendapatannya mencapai Rp285.8 miliar pada 2012, meningkat 356% YoY dari tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan dari wafer stick dan snack extrusion sedikit turun di 1Q13, namun kami percaya bahwa pendapatan dari produk ini masih memiliki kemungkinan untuk melebihi pendapatan tahun 2012, karena total volume yang dijual pada periode ini sudah mencapai ton. Gambar 5: Pendapatan dari Wafer Stick dan Snack Extrusion Q13 Rp, miliar Q12 1Q13 Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Terus Berekspansi di Bisnis Kelapa Sawit Meskipun saat ini situasi di industri kelapa sawit kurang kondusif, AISA terus memperluas bisnis minyak kelapa sawit, karena CPO merupakan salah satu bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi makanannya dan AISA berencana untuk memenuhi kebutuhan CPO-nya sendiri. Pada tahun 2010, AISA mulai membangun pabrik kelapa sawit pertamanya yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun Pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas pengolahan TBS sekitar ton/jam, dan kami memperkirakan itu akan menghasilkan sekitar ton CPO dan ton kernel pada Selain itu, AISA berencana mengakuisisi 770 ha lahan konsesi kelapa sawit lain di tahun 2013, yang akan membuat total luas lahan perkebunannya mencapai ha. Pertumbuhan yang Menjanjikan di Bisnis Distribusi Beras Melalui anak perusahaan DP, AISA sekarang memiliki fasilitas pengolahan beras modern dengan kapasitas gabah kering ton per hari. Pabrik ini terletak di atas lahan meter persegi dengan kapasitas penyimpanan ton, yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. AISA juga telah memasuki pasar marjin yang lebih tinggi dengan mengakuisisi 10 merk beras premium, termasuk Rojo Lele Dumbo, Istana Bangkok, Vita Beras, Desa Cianjur dan Rumah Adat, dari AMS. AISA juga saat ini memiliki silo berkapasitas besar yang menggunakan teknologi penyimpanan canggih untuk menyimpan biji-biji padi kering, dengan total kapasitas ton atau senilai dua bulan pasokan. Karena beras merupakan makanan pokok untuk sebagian besar dari 240 juta penduduk di Indonesia, kami percaya bahwa meskipun kenaikan harga akibat inflasi tinggi pada tahun 2013, permintaan untuk itu tidak akan menurun secara signifikan. Oleh karenanya, AISA terus meningkatkan pasokan dengan mengembangkan dua pabrik beras di Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan total investasi Rp369,5 miliar pada Pada 1Q13, pendapatan dari produksi beras 4 September 2013 Halaman ke 7 dari 15 halaman
8 terus mendukung pertumbuhan pendapatan AISA, ditunjukkan dengan kenaikan 73% YoY menjadi Rp558,4 miliar Gambar 6: Pendapatan dari Produksi Beras, Q13 Rp, miliar 1, , , , , , Q12 1Q Q12 1Q13 Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Menerima Berbagai Penghargaan di Tahun 2012 Sebagai pengakuan terhadap kinerjanya, AISA menerima beberapa penghargaan pada tahun Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia menyatakan AISA sebagai salah satu perusahaan yang mampu melaksanakan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) Pemerintah. Dua produknya, TARO dan MIE KREMEZZ, juga diakui menjadi salah merk terbaik dengan diterimanya penghargaan Best Brands tahun 2012 versi Majalah SWA. Asiamoney juga menobatkan AISA di Perusahaan Best Small Cap Indonesia pada tahun Pada akhir 2012, AISA juga memenangkan penghargaan Best Corporate Transformation Indonesia dari Majalah SWA Menarik Bagi Investor Luar Negeri Pada Juli 2013, beberapa pemegang saham AISA setuju untuk menjual sahamnya kepada Kohlberg Kravis Roberts & Co LP ( KKR ), sebuah perusahaan private equity Amerika yang melakukan investasi pertama di Indonesia melalui AISA. KKR diharapkan untuk membeli sekitar 9,5% saham AISA. Transaksi ini menunjukkan bahwa AISA sangat menarik bagi investor asing, seiring rencana AISA untuk meningkatkan ekspor sebesar 10% pada tahun 2015 dan rencana Perusahaan untuk terus melanjutkan tren pertumbuhannya. Di masa lalu, KKR memiliki sejarah dengan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi pemegang saham, seperti apa yang terjadi dengan RJR Nabisco - produsen produk makanan terkemuka di Amerika Serikat dengan merek terkenal terkenal seperti Oreo Cookies, Ritz Crackers, dll, dengan memberikan fleksibilitas keuangan untuk RJR Nabisco. KEUANGAN Pertumbuhan yang Kuat Tetap Terjaga Pendapatan kotor AISA pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu 58% YoY. Ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan di tahun 2011 yang mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 151% YoY. Tren pertumbuhan yang kuat ini tetap terjaga di 1Q13, dengan pendapatan kotor meningkat sebesar 46% YoY menjadi Rp872.2 miliar. Pertumbuhan yang kuat di 1Q13 tersebut didukung oleh peningkatan penjualan dari bisnis kelapa sawit (77,8% YoY) dan beras (72,5% YoY) 4 September 2013 Halaman ke 8 dari 15 halaman
9 Gambar 7: Pendapatan Kotor AISA Rp, miliar 3, , , , , , , Q12 1Q13 Pendapatan dari bisnis kelapa sawit (Rp, miliar) Pendapatan dari produksi makanan (Rp, miliar) Pendapatan dari produksi beras (Rp, miliar) Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Mengelola Utang Berbunganya Kami percaya bahwa AISA mampu mengelola jumlah utang berbunganya, seperti ditunjukkan oleh tren penurunannya di periode Q13. Total utang berbunga AISA per Desember 2011 adalah Rp1,6 triliun, dan turun menjadi Rp1,56 triliun pada 2012 dan semakin turun ke Rp1,44 triliun pada 1Q13. Kemampuan AISA untuk menurunkan utang berbunga-nya selama periode ekspansi menunjukkan kemampuan AISA dalam menjaga kualitas permodalannya. Gambar 8: Aset, Ekuitas dan Utang Berbunga AISA, Q13 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1, ,868 3,931 3,590 2,033 2,109 1,833 1,602 1,560 1, Q13 Aset (Rp, miliar) Ekuitas (Rp, miliar) Utang berbunga (Rp, miliar) Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Marjin dalam Tekanan Meskipun AISA memasuki segmen produk dengan marjin yang lebih tinggi pada tahun 2013, dengan dijualnya makanan ringan TARO dan biskuit Growie, mereka tidak dapat dengan cepat mengangkat marjin AISA. Kenaikan upah minimum dan biaya transportasi menekan marjin AISA. Biaya tenaga kerja langsung untuk pembuatan makanan naik menjadi Rp13,1 miliar pada 1Q13, dari hanya Rp4,6 miliar pada 1Q12. Biaya transportasi juga naik hampir tiga kali lipat Rp21,1 miliar di 1Q13 dari hanya Rp7.2 miliar tahun sebelumnya sebagai akibat dari kegiatan usaha yang meningkat. 4 September 2013 Halaman ke 9 dari 15 halaman
10 Gambar 9: Biaya Transportasi & Tenaga Kerja Langsung Untuk Pengolahan Makanan Gambar 10: Marjin AISA, 2012 vs 1Q % 20.0% 15.0% 22.0% 16.7% 21.3% 14.2% % 5.0% 9.2% 8.8% 0 1Q12 1Q13 Biaya tenaga kerja langsung untuk pengolahan makanan (Rp, miliar) Biaya transportasi (Rp, miliar) 0.0% Q13 Marjin laba kotor (%) Marjin laba operasional (%) Marjin laba bersih (%) Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Meskipun bahan baku impor merupakan sebagian kecil dari proses manufaktur makanan AISA, namun AISA tetap harus berhati-hati tentang depresiasi rupiah, yang telah melemah dari Rp9.795/USD pada tanggal 1 Januari 2013 hingga menjadi Rp10.409/USD per tanggal 15 Agustus 2013, untuk menjaga stabilitas margin. Gambar 11: Nilai Tukar Rp/USD Nilai Tukar Rp/USD Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Marjin Tetap Kompetitif Meskipun AISA terlihat mengalami penurunan marjin di 1Q13, namun marjin mereka masih kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Marjin laba kotor, laba usaha dan margin laba bersih AISA di 1Q13 adalah 21,3%, 14,2% dan 8,8%. Hanya marjin laba kotor AISA yang terlihat dibawah margin laba kotor rata-rata perusahaan sejenis, sedangkan marjin laba operasional dan marjin laba bersih mengungguli rata-rata perusahaan sejenis. Gambar 12: Perbandingan Marjin, 1Q % 25.0% 20.0% 21.3% 24.7% 24.6% 18.5% 22.6% 15.0% 10.0% 5.0% 14.2% 8.8% 9.9% 5.7% 12.6% 13.0% 8.2% 8.4% 11.8% 7.5% 0.0% AISA INDF MYOR STTP Average Marjin laba kotor (%) Marjin laba usaha (%) Marjin laba bersih (%) Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 4 September 2013 Halaman ke 10 dari 15 halaman
11 ANALISA SWOT Tabel 3: Analisa SWOT Kekuatan (Strength) Berpengalaman di bisnis consumer food. Memiliki produk dengan marjin tinggi. Jaringan distribusi yang luas dengan 60 distributor. Diakui secara internasional. Telah memiliki sumber daya untuk kelangsungan operasinya. Peluang (Opportunity) Kelemahan (Weakness) Gangguan pada supply bahan baku, terutama tepung, akan berdampak pada produksinya. Memiliki eksposur nilai tukar, walaupun kecil. Produk makanan dapat terkontaminasi dan basi. Ancaman (Threat) Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun Populasi yang besar dan tingkat pendapatan disposable income yang meningkat. Memproduksi bahan pokok yang lebih kuat terhadap inflasi. Nilai tukar Rupiah yang terus melemah. Peningkatan jumlah produk impor untuk consumer food. Pelemahan harga CPO yang semakin lama. 4 September 2013 Halaman ke 11 dari 15 halaman
12 TARGET HARGA PENILAIAN Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham per tanggal 4 September 2013, menggunakan laporan keuangan AISA per tanggal 31 Maret 2013 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 10,87% dan Cost of Equity sebesar 11,38% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 4: Asumsi Risk free rate [%]* 8,76 Risk premium [%]* 2,91 Beta [x]** 0,90 Cost of Equity [%] 11,38 Marginal tax rate [%] 25,0 Debt to Equity Ratio 0,7 WACC [%] 10,87 Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing * Per tanggal 4 September 2013 ** Berdasarkan laporan PEFINDO s Beta Saham tanggal 4 September 2013 Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 4 September 2013 adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 10,87% adalah sebesar Rp1.513 IDR1.711 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/E 19,8X dan P/BV 2,9X) adalah Rp2.118 Rp2.164 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCf dan 30% untuk metode GCM. Berdasarkan perhitungan di atas, maka Target Harga Saham AISA untuk 12 bulan adalah Rp1.690 Rp1.850 per saham. Tabel 5: Ringkasan Penilaian Metode DCF Konservatif Moderat Optimis PV of Free Cash Flows [Rp miliar] Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Asset [Rp miliar] Net Debt [Rp miliar] (1.441) (1.441) (1.441) Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 4 September 2013 Halaman ke 12 dari 15 halaman
13 Tabel 6: Perbandingan GCM AISA INDF MYOR CEKA STTP Rata-rata Penilaian, 4 September 2013 P/E [x] 14,8 15,8 27,2 n,a 21,5 19,8 P/BV [x] 1,9 2,4 6,5 0,7 3,2 2,9 Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 7: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Value [Rp] P/E 19, P/BV 2, Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 8: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Rata-rata Batas atas Batas bawah Bobot 70% 30% Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: harga rata-rata dibulatkan sesuai dengan harga fraksional yang berlaku di BEI 4 September 2013 Halaman ke 13 dari 15 halaman
14 %, ROA, ROE x, Assets Turnover P/E P/BV Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Tabel 9: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp miliar) P 2014P Pendapatan Harga Pokok Penjualan (521) (1.330) (2.142) (2.963) (3.559) Laba Kotor Beban Operasi (58) (114) (185) (232) (278) Laba Operasi Pendapatan (Beban lain-lain) (32) (123) (96) (119) (171) Laba Sebelum Pajak Pajak (15) (35) (71) (110) (124) Laba Bersih Gambar 13: P/E dan P/BV Historis P/E P/BV Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 14: ROA, ROE dan Total Asset Turnover Tabel 10: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Rp miliar) P 2014P Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Persediaan Aset Lancar Lainnya Aset Tetap Tanaman Aset Lancar Lainnya Total aset Liabilitas Hutang Usaha Pinjaman Jk. Pendek Kewajiban Jk. Pendek Lainnya Pinjaman Jk. Panjang Pinjaman Jk. Panjang Lainnya Total liabilitas Total ekuitas Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 11: Rasio Penting Pertumbuhan [%] P 2014P Penjualan 32,3 148,5 56,8 36,6 20,0 Laba Operasi 22,5 144,9 36,5 32,7 19,3 Laba bersih 100,8 67,3 66,4 48,0 15,1 Profitabilitas [%] ROA ROE Assets Turnover Marjin Laba Kotor 26,1 24,1 22,0 21,0 20,9 Marjin Laba Operasi Marjin Laba Bersih 17,8 17,6 15,3 14,9 14,8 10,8 7,2 7,7 8,3 8,0 ROA 3,9 3,5 6,6 6,5 6,1 ROE 12,9 6,9 12,5 14,5 14,3 Solvabilitas [x] Debt to equity 2,3 1,0 0,9 1,2 1,3 Debt to asset 0,7 0,5 0,5 0,5 0,6 Likuiditas [x] Rasio Lancar 1,3 1,9 1,3 1,4 1,6 Rasio Cepat 0,3 1,2 0,5 0,6 0,8 Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 4 September 2013 Halaman ke 14 dari 15 halaman
15 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terja di akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemu ngkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tuka r mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang - undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing kep ada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil lap oran ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp ,- dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 4 September 2013 Halaman ke 15 dari 15 halaman
Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal
Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500
Lebih terperinciNusa Konstruksi Enjiniring, Tbk
Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500
Lebih terperinciEquity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang
Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di
Lebih terperinciKedawung Setia Industrial, Tbk
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI
Lebih terperinciTiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,
Lebih terperinciGunawan Dianjaya Steel, Tbk
Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000
Lebih terperinciBuana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi
Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500
Lebih terperinciMatahari Putra Prima, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA
Lebih terperinciSidomulyo Selaras, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -
Lebih terperinciPanca Global Securities, Tbk
Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13
Lebih terperinciBerlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013
Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:
Lebih terperinciFortune Indonesia, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciEquity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan
Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :
Lebih terperinciSemen Baturaja (Persero), Tbk
Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13
Lebih terperinciLautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik
Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi
Lebih terperinciTrust Finance Indonesia, Tbk
Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500
Lebih terperinciExploitasi Energi Indonesia, Tbk
Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500
Lebih terperinciIntraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian
Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT
Lebih terperinciMatahari Putra Prima, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5
Lebih terperinciBuana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar
Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciPan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:
Lebih terperinciEquity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik
Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12
Lebih terperinciEquity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan
29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation
Lebih terperinciBank Victoria International, Tbk
Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120
Lebih terperinciEquity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan
Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa
Lebih terperinciGunawan Dianjaya Steel, Tbk
Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi
Lebih terperinciTrikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat
Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500
Lebih terperinciNippon Indosari Corpindo, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo
Lebih terperinciTigaraksa Satria, Tbk
Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000
Lebih terperinciEquity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah
MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000
Lebih terperinciCardig Aero Services, Tbk
Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000
Lebih terperinciKomisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia
VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 05/KPPU/PDPT/III/2015 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT. GOLDEN
Lebih terperinciTifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis
Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500
Lebih terperinciIndofarma (Persero) Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13
Lebih terperinciEkadharma International, Tbk
Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12
Lebih terperinciAlam Sutera Realty, Tbk
Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13
Lebih terperinciTrikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel
Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000
Lebih terperinciJasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700
Lebih terperinciKMI Wire and Cable, Tbk
MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur
Lebih terperinciFortune Indonesia, Tbk
MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinciTrust Finance Indonesia, Tbk
Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200
Lebih terperinciUltrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk
Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi
Lebih terperinciGema Grahasarana, Tbk
Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000
Lebih terperinciEquity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah
Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciModernland Realty, Tbk
Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700
Lebih terperinciPENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 28/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 28/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) PERUSAHAAN PT TANDAN ABADI MANDIRI OLEH PT MUARABUNGO PLANTATION LATAR BELAKANG
Lebih terperinciMultistrada Arah Sarana, Tbk
Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO
Lebih terperinciKimia Farma (Persero), Tbk
Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi
Lebih terperinciEquity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan
Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang
Lebih terperinciSelamat Sempurna, Tbk
Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana.tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut bursa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang hebat, yang berdampak pada semua aktivitas bisnis di sektor riil. Selama dua tiga tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai
Lebih terperinciMultipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah
Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar finansial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal merupakan
Lebih terperinciPembangunan Jaya Ancol, Tbk
eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan paling penting dalam perekonomian nasional. Harianto (2013), Staf
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sektor pertanian dan perkebunan adalah salah satu industri yang memiliki peranan paling penting dalam perekonomian nasional. Harianto (2013), Staf Khusus Presiden
Lebih terperinciSri Rejeki Isman, Tbk
Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 248 280 Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG 5.400 SRIL 350 5.200 300 5.000 250 4.800 200
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa mendatang. Kapan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri kelapa sawit di Indonesia dalam dua puluh tahun belakangan ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah menjadi produsen
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciRingkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan
Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan
Lebih terperinciBank Victoria International, Tbk
Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan
BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal Indonesia dianjurkan lebih gencar mempersiapkan diri meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam undang-undang, Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciJasuindo Tiga Perkasa, Tbk
Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:
Lebih terperinciTunas Baru Lampung, Tbk
Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Utama 23 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 830 970 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham IHSG 5500 TBLA 650 5000 600 4500 4000 550 500 450
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor barang konsumsi, saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciIntiland Development, Tbk
Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Kedua 7 April 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 685 860 Properti dan Real Estate Kinerja Saham Menegaskan Arah Baru Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciTabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011
Jakarta, 30 Oktober, 2012 Press Release AKRA 9M 2012 mencatat pertumbuhan yang stabil pada Pendapatan Penjualan dan Laba Neto Pendapatan Penjualan meningkat 13,4% mencapai Rp 16.3 Triliun; Laba Neto meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor. Dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama menjadi sarana bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah transaksi yang dilakukan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Lebih terperinciPanorama Sentrawisata, Tbk
Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena selalu timbulnya kompetitor baru yang terkadang mempunyai sumber daya yang lebih kuat. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.
Lebih terperincidalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing
Untuk membandingkan kinerja keuangan dari ketiga saham tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memaksimumkan Nilai Perusahaan. Nilai Perusahaan tercermin dari harga saham perusahaan apabila perusahaan tersebut
Lebih terperinciUSD FIXED INCOME FUND
Feb-14 Mar-14 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen
Lebih terperinci