Perancangan Metode Kontrol LQR (Linear Quadratic Regulator) Sebagai Solusi Optimal Pengendalian Gerak Quadrotor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Metode Kontrol LQR (Linear Quadratic Regulator) Sebagai Solusi Optimal Pengendalian Gerak Quadrotor"

Transkripsi

1 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: Perancangan Metode Kontrol LQR (Linear Qadratic Reglator) Sebagai Soli Optimal Pengendalian Gerak Qadrotor Hanm Arroida Teknik Kompter Kontrol Politeknik Negeri Madin PNM Madin-awa Timr Indoneia hanmarroida@pnm.ac.id Abtrak Qadrotor Qball-X merpakan peawat tanpa awak dengan empat motor yang polanya diletakkan ecara menyilang. Qadrotor ebagaimana fnginya har memiliki keeimbangan yang baik aat terbang tertama pada gerak rotai dan tranlai yang angat mempengarhi terbang Qadrotor. Gerak lateral merpakan gerak Qadrotor ecara horizontal pada ketinggian ata gerak tranlai gerakan ini angat ital ntk memenhi kebthan Qadrotor dalam mencapai way-to-way point yang telah ditentkan ehingga diperlkan kontroler ntk mentabilkannya. Sitem kontrol yang dignakan pada Qadrotor ntk mengatr gerak tranlai mb X dan mb Y menggnakan kontroler LQR ehingga penentan parameter-parameter har tepat agar didapatkan ketabilan yang diinginkan aat melakkan gerak lateral.nilai parameter yang didapatkan dari hail tning tertrktr pada imlai kontroler LQR ntk pengendalian mb X dan Y diperoleh Q= R=.3. Kata knci: Qadrotor; Roll; Pitch; LQR; Lateral. PENDAHLAN Latar Belakang Qadrotor memiliki kemampan ntk bergerak pada mb x y dan z. Gerakan dan kecepatan Qadrotor ditentkan oleh kecepatan maing-maing motor. Selain it har diperhatikan jga mengenai pengendalian dalam hal attitde dari Qadrotor antara lain gerakan akelerai (thrt) gerakan menggling (roll) gerakan menganggk (pitch) dan gerakan memtar (yaw). Qadrotor ebagaimana fnginya har memiliki keeimbangan yang baik aat terbang tertama pada gerak rotai dan tranlai yang angat mempengarhi kondii terbang Qadrotor []. Pengendalian pada Qadrotor memiliki tantangan terendiri ntk dilakkan ecara otomati karena Qadrotor memiliki kemampan gerak maner yang tinggi nonlinearita yang tinggi dan memiliki enam derajat kebebaan dengan empat aktator [2]. Beberapa tahn terakhir berbagai macam metode kontrol telah diekplorai dan diaplikaikan ntk pengendalian poii dan orientai Qadrotor. Metode kontrol konenional eperti PID banyak dignakan ntk pengendalian gerak Qadrotor dengan pendekatan model linear namn efek nonlinearita dari Qadrotor tidak dapat dikompenai dengan baik oleh kontroler PID. Dari beberapa penelitian yang telah dipelajari terdapat beberapa kelemahan yang ditemkan. Kelemahannya antara lain dilakkannya lineariai pada plant nonlinear yang menyebabkan empitnya daerah kerja dan penggnaan kontroler nonlinear har dieaikan dengan karakter item. Oleh karenanya pada Penelitian ini diajkan metode kontrol LQR (Linear Qadratic Reglator) ntk memperoleh oli optimal pada item nonlinear yang telah dilineariai ehingga dapat dignakan ecara tepat ntk pengendalian gerak pada Qadrotor. Rman Maalah. Berdaarkan latar belakang dapat ditarik pernyataan yang menjadi rman permaalahan dalam penelitian ini. Bagaimana proe lineariai pada Qadrotor berdaarkan peramaan item yang nonlinear. 2. Bagaimana menerapkan metode LQR (Linear Qadratic Reglator) dalam pengendalian gerak Qadrotor. 3. Bagaimana mengendalikan gerak Qadrotor agar dapat mengikti trayektori yang ditentkan dengan nilai error minimm. Bataan Maalah Dalam penelitian Perancangan Metode Kontrol LQR (Linear Qadratic Reglator) Sebagai Soli Optimal Pengendalian Gerak Qadrotor ini mempnyai bataan maalah ebagai berikt: 9

2 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26. Pembatan dan pengjian item dilakkan melali imlai 2. Tidak membaha pengendalian arah ata orientai. Tjan Penelitian Tjan yang ingin dicapai dalam penelitian ini :. Penerapan konep perancangan metode kontrol LQR (Linear Qadratic reglator) pada item pengendalian gerak Qadrotor. 2. Proe pengendalian gerak Qadrotor agar dapat mengikti trayektori yang ditentkan dengan error minimm. Kontribi Penelitian ini diharapkan mempnyai kontribi ntk memperoleh rancangan metode kontrol LQR pada pengendalian gerak Qadrotor. Harapan elanjtnya dari penelitian ini dapat dijadikan ebagai refereni dalam mengembangkan metode kontrol yang tepat ntk pengendalian gerak Qadrotor ehingga Qadrotor dapat melakkan gerak pada trayektori yang ditentkan dengan tabil. Laran Agar prodk dan teknologi yang diteliti dan dikembangkan pada penelitain yang dilakkan di Politeknik Negeri Madin ini dapat diketahi oleh mayarkat mm maka Laran dalam penelitian ini adalah: Seminar naional. METODOLOGI Pada penelitian ini akan dilakkan beberapa proe ecara bertahap dan berrtan agar tercapai tjan dalam penelitian ini. Tahap pertama adalah melakkan kajian ptaka yang terkait dengan penelitian yang dilakkan. Kajian ptaka yang dilakkan berhbngan dengan kontroler LQR (Linear Qadratic Reglator) dan imlai pada Matlab di mana materi-materi terebt ditemkan pada jrnal ilmiah proceeding dan bk tek. Tahap keda adalah melakkan pemodelan dinamika Qadrotor ntk memperoleh model matemati plant. Model ini dapat diperoleh dengan pendekatan dari model matemati item yang telah diperhitngkan berdaarkan hbngan ifat fiik. Tahap ketiga dilakkan perancangan kontroler ntk item agar tercapai tjan ecara keelrhan. ntk it diperlkan analii ecara detail permaalahan yang terjadi pada pengendalian gerak Qadrotor. Tahap keempat penerapan melali imlai ehingga dapat diketahi repon dari kontroler yang diterapkan pada plant yait data imlai gerak pada trayektori yang ditentkan nilai error teady tate yang diperoleh kemampan mengatai ganggan yang diberikan erta mengetahi tingkat ketabilan Qadrotor aat terbang. Tahap elanjtnya melakkan pengjian dan analii dari kema kontroler yang telah diterapkan apakah dah eai dengan perancangan ecara matemati. ika hailnya krang makimal bia dilakkan perbahan ata modifikai pada item ata kema kontrol yang dignakan. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah menarik keimplan dari yang dah dikerjakan jika hail pengjian mennjkkan bahwa tjan penelitian telah tercapai maka penelitian berhail menyeleaikan permaalahan dan tjan dari penelitian tercapai. Pebah yang Diamati/Dikr Data data nilai kontanta dari parameter plant yang akan dignakan dalam imlink MATLAB terdapat pada Tabel 2. Parameter pebah mennjkkan parameter fiik dari Qadrotor. Tabel 2. Parameter Plant Qball-X Qadrotor Parameter Simbol Nilai nit Inpt PWM dari aktator K 2 N arak antara baling-baling hingga pat Qadrotor L.2 M Momen ineria pada mb x roll.3 kg.m 2 Momen ineria pada mb y pitch.3 kg.m 2

3 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: Parameter Simbol Nilai nit Momen ineria pada mb z yaw. kg.m 2 Maa Qadrotor M 3.99 kg Bandwidth aktator 5 rad/ec Model yang Dignakan Pada bagian ini akan dijelakan mengenai pemodelan item Qball-X Qadrotor yang akan dibat diagramnya pada imlink MATLAB agar dapat diimlaikan. Pemodelan dari Qball-X Qadrotor ini dapat ditli dalam bentk diagram blok imlink. Pada Gambar terdapat trktr bitem rotai (φ θ ψ) dan bitem tranlai (x y z). Sbitem dari rotai dan tranlai merpakan peramaan matematik yang dijabarkan dalam bentk diagram blok. Maing maing bitem ditnjkkan pada Gambar 2 ntk nilai rotai dan Gambar 3 ntk nilai tranlai. Gambar. Diagram Simlink Plant Qball-X Qadrotor Gambar 2. Diagram Simlink Sbitem Rotai Gambar 3. Diagram Simlink Sbitem Tranlai

4 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 Rancangan Penelitian Dalam perancangan imlai Qadrotor ada 2 bah kelaran yang nantinya menentkan gerak-gerak dari Qadrotor. Da bela kelaran dari kinematik dan dinamika Qadrotor diintegralkan ntk mendapatkan nilai tranlai dan rotai dari Qadrotor. Makan dari model berpa kecepatan ptar dari motor -. Dari kecepatan ptar terebt kemdian dihitng nilai gaya-gaya yang bekerja eai dengan teori daar yang telah dibaha pada bab ebelmnya. Peramaan kecepatan ptar dari maing-maing motor dapat dilihat pada Peramaan. F FT F 2 m F T F F T T3 T 2 2 T F T F () 3 T3 FT FT FT FT d 3 2 Hoer pada Qadrotor dapat terjadi apabila ecara ial aat Qadrotor terebt terbang melayang dan diam tidak menempel grond ata gaya ke ata yang dialami Qadrotor ama dengan gaya beratnya. Gaya ke ata ebanding dengan kecepatan ptar motor di mana kecepatan ptar motor aat gaya ke ata ebanding dengan gaya berat Qadrotor dinamakan kecepatan ptar nominal. Bear kecepatan ptar nominal (gaya angkat) ebear.72. Pada imlai ini inyal yang diberikan adalah berpa pla PWM. ntk dapat dimakkan dalam 2 peramaan maka dapat kita berikan makan berpa PWM nominal dengan perancangan adder eperti pada Gambar. (3.) Gambar. Rangkaian Adder Teknik Analii Data Lineariai Plant Qball-X Qadrotor Peramaan model dari Qadrotor didapatkan melali pemodelan fiik yang daar teorinya telah dijelakan pada Bab ebelmnya. Dalam perancangan imlai Qadrotor ada 2 bah kelaran yang nantinya menentkan gerak-gerak dari Qadrotor. Peramaan terebt ditlikan pada Peramaan 2. (3.2) (3.3) (3.) x co in co in co y in co co in in z co co g 2l qr p (2) (3.5) 2

5 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: l q pr (3.6) pq r (3.7) Ketika gaya drag diabaikan dan dt orientai dibat angat kecil ntk penerbangan hoer diperkirakan ebear. radian. co co. in. in Sehingga peramaan kinematik dapat diederhanakan menjadi: p q (3) (3.) r ika menggnakan penrnan pada Peramaan 3 dan menerapkannya pada Peramaan maka akan didapatkan peramaan l FT FT qr 2 p FT FT l pr 3 q () (3.) r FT FT FT FT l pq 3 2 2l qr p (3.2) 3l pr q (5) (3.3) pq r (3.) ika efek corioli diabaikan penyederhanaan peramaan pergerakan dapat ditrnkan menjadi Peramaan p 2 l (3.8) (3.9) (3.5) 3l q (6) (3.6) r Sedangkan peramaan gerak tranlai dapat ditli menjadi peramaan ebagai berikt: (3.7) x co in co in co y in co co in in (7) (3.8) z co co g Oleh ebab it 2 kelaran dari pemodelan Qadrotor dapat ditli eperti berikt: 3

6 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 X f l l g z y x z y x z y x dt d X co co in in co co in co in co in co 3 2 (3.9) dengan T T z y x z y x X r q p w z y x X dan T 3 2 (3.2) Perancangan Kontroler Setelah diperoleh model matematika dan kontanta maka dapat dilakkan perancangan kontroler dengan mencari parameter-parameter kontroler yang diperlkan. Model Roll dan Pitch Dalam pemodelan roll dan pitch ini momen ineria dianggap ama = = oleh karena it pemodelan rotai roll dan pitch dapat dirmkan menjadi peramaan tate ebagai berikt: K l l p 2 (3.2) K l l q 3 (3.22) 3 ata 2 (8) ika peramaan diata dan dinamika aktator digabngkan maka dapat menghailkan peramaan tatepace berikt ini: Kl φ φ B A (3.2) θ θ θ θ Kl θ θ B A (3.25) adi model tate-pace dan nilai matrik A dan B mempnyai nilai yang ama ehingga bearnya dt akan menjadi ama dan hanya at perhitngan yang har dilakkan ntk menyeleaikan bearnya gain dalam LQR. Perhitngan nilai K menggnakan program m-file. Dalam perhitngan nilai K diperlkan penentan nilai matrik pembobot Q dan R. Setelah dilakkan proe tning nilai Q dan R maka diperoleh nilai pembobot Q dan R dengan otpt yang paling baik. Nilai matrik Q dan R ntk roll dan pitch adalah:

7 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: Q R (9) Setelah didapatkan marik Q dan R kemdian nilai terebt dijalankan dalam program ehingga diperoleh gain feedback ntk roll dan pitch adalah K=[ ]. Nilai gain optimal K yang merpakan kelaran dari kontroler roll - pitch ditli dalam m-file yang dapat dilihat pada lampiran liting program. Perancangan diagram blok item ntk pengendalian dt roll dan pitch dapat ditampilkan pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram Blok Sdt Roll-Pitch Pemodelan Ketinggian Qball-X bergerak ecara ertikal (epanjang mb Z) merpakan akibat perptaran empat baling-baling yang berptar ecara berama-ama. Dimialkan makan PWM ntk etiap baling-baling bearnya ama jadi model dinamik Qball-X pada ka ini dapat ditli ebagai berikt: g m F z T co co dengan K F (3.27) Peramaan dinamik di ata dapat ditlikan menjadi tate-pace eperti berikt ini: g Z Z m K Z Z () (3.28) Perancangan diagram blok item ntk pengendalian ketinggian dapat ditampilkan pada Gambar 6. Gambar 6. Diagram Blok Ketinggian Pemodelan Yaw Pergerakan mb yaw diebabkan oleh perbedaan tori antara motor yang berptar earah dengan jarm jam (motor dan 3) dengan motor yang berptar berlawanan jarm jam (motor 2 dan ). Pergerakan mb yaw ditnjkkan oleh Peramaan 29. K r yaw () (3.29) 2 3 Peramaan dinamik mb yaw ditli dalam bentk tate-pace pada Peramaan 3.

8 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 K yaw (2) (3.3) Kontroler Linear Qadratic Reglator (LQR) Ada beberapa proedr yang dilakkan ntk mendapatkan parameter kontroler Linear Qadratic Reglator (LQR). Penghitngan parameter kontroler LQR membthkan parameter plant dalam bentk tate pace. Pada penelitian ini kontroler optimal LQR dignakan ntk mendapatkan item yang tabil yait mendekati et point matrix pembobot Q dan R didapat dengan melakkan tning (trial and error). Karena proe waypoint membthkan tracking hanya pada gerak tranlai X dan Y maka peramaan tate dan pengatran dengan LQR dibatai hanya pada X dan Y (Peramaan 3 dan ). Repreentai plant dalam tatepace: K K x in m m K m (3) (3.3) K K y in m m K m () (3.32) Dari Peramaan 3 dan didapatkan nilai-nilai parameter kontroler LQR eperti di bawah ini. A B C (5) Kemdian ntk pemilihan matrik pembobot matrik Q adalah matrik yang nilainya menentkan lebar area tate edangkan matrik R adalah matrik yang nilainya menentkan lebar jangkaan aki kontrol. Semakin bear matrik Q maka akan memperbear elemen pengatan tate feedback gain K ehingga akan mempercepat repon mencapai keadaan tnak. ntk hail deain yang baik maka dipilih harga matrik Q bear dan R kecil. Dengan melali proe trial and error dipilih nilai matrik Q dan R ebear: Q R. 3 Penghitngan parameter kontroler dilakkan melali beberapa tahap: pertama penyeleaian matrik Differential Riccati Eqation (DRE) PA AP PBR BP CQC keda menyeleaiakan peramaan kontrol optimal yang didapatkan melali: * * t K t x t R t B t g t di mana K t R t B t P t (3.33) (3.3) Setelah program dijalankan dengan memakkan nilai matrik Q dan R maka akan diperoleh gain feedback ntk mb X dan Y adalah K=[ ]. HASIL DAN ANALISA Simlai Gerak Rotai Terdapat 2 gerak yang akan diji dalam hal ini yait gerak rotai hanya pada dt pitch dan roll. Simlai dilakkan dengan menggnakan perangkat lnak imlink Matlab. Gerak rotai dt pitch dipengarhi oleh mb X gerak dt roll dipengarhi oleh mb Y ementara pada dt yaw dan ketinggian diabaikan. Simlai dengan Initial Condition yang Berbeda Simlai ini mennjkkan repon item ketika diberikan initial condition yang bkan merpakan nilai operating point-nya. Gambar 7 merpakan repon dari roll dan pitch terhadap initial condition yang tidak pada operating point-nya. Initial condition dari dt roll dan pitch dibat berbah-bah ebear rad 5 rad rad 5 rad 2 rad. 6

9 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: Gambar 7. Repon Roll Terhadap Initial Condition yang Berbeda Gambar 8. Repon Pitch Terhadap Initial Condition yang Berbeda Gambar 7 dan 8 mennjkkan bahwa ketika roll dan pitch diberi initial condition yang berbeda-beda maka repon akan bergerak menj titik nol. Hail dari analia di ata mennjkkan dt roll dan pitch menj titik tabil aat mendekati detik ke-2. Simlai Perbahan Matrik Pembobot Q dan R Pada pengjian ini dilakkan dengan mengbah-bah nilai dari matrik pembobot Q dan R ntk mendapatkan ariai gain K. Langkah yang paling mdah adalah mengtning matrik pembobot Q dan R dengan memberikan pembobot R= dan Q=CT*C kemdian mengatr matrik Q agar eai dengan tate mana yang lebih ditamakan. Perhitngan menggnakan Algebra Riccati Eqation (ARE) pada matlab ehingga diperoleh gain K. Q Q 2 Q 3 Q K (6) K (7) K (8) K (9) 7

10 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 Maing-maing repon gain K mennjkkan repon perbahan matrik pembobot Q yang diimlaikan pada imlink eperti pada Gambar 9 (roll) dan Gambar (pitch). Gambar 9. Repon Perbahan Q Terhadap Roll Gambar. Repon Perbahan Q Terhadap Pitch Berdaarkan repon yang telah ditnjkkan pada Gambar 9 dan Gambar rie time (tr) dari perbahan bobot Q dengan kriteria 5% - 95% ntk roll dan pitch bearannya berariai bearnya rie time ntk maingmaing repon dihitng dengan menggnakan Peramaan * K (2) tr *ln 9 (2) Rie time dari maing-maing pembobot Q dan R pada dt roll dan pitch adalah: Q maka tr Q maka tr 6 66 Q maka tr 9 23 Q 6325 maka tr detik detik detik detik Dari hail perbahan rie time mennjkkan emakin bear pembobor Q yang dignakan maka akan mempercepat repon item mencapai keadaan tnak (teady tate). Simlai Gerak Tranlai Pada b bab ebelmnya telah dibaha mengenai repon dt roll dan pitch jika diberi initial condition dan refereni yang berbeda. Pada imlai gerak tranlai ini diperoleh repon tranlai mb X dan Y eperti pada Gambar dan 2. 8

11 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: Gambar. Repon Tranlai Smb X Gambar 2. Repon Tranlai Smb Y Selanjtnya kontroler yang akan diji adalah kontroler ntk gerak tranlai X dan Y. Pengjian akan dilakkan dengan membandingkan hail repon dari tiap mb yang diberi ganggan (ganggan pada mb X pada detik ke- dan mb Y pada detik ke-2) dan hail repon dari etiap mb yang diberi ganggan dan dikontrol dengan kontroler LQR. Gambar 3. Repon Smb X Terhadap Gangan Detik ke- Gambar 3 terlihat bahwa tidak terjadi perbahan pada repon X. Hal ini diebabkan karena ganggan yang diberikan berhail diredam ehingga tidak mempengarhi repon dari tranlai X. Selanjtnya akan dilihat perbahan dari repon Y yang diberi ganggan pada detik ke-2. Gambar mennjkkan repon dari mb Y yang diberi ganggan di detik ke-2. 9

12 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 Gambar. Repon Smb Y Terhadap Gangan Detik ke-2 Repon mb Y hampir ama dengan mb X karena mb X dan Y memiliki karakteritik yang ama. Hail yang telah diperoleh dari perbandingan mb X dan Y yang diberi ganggan memiliki edikit oilai tetapi tidak berlangng lama dan kemdian kembali mengikti lintaan. Gerak Waypoint Gerak lintaan pada imlai (way-to-way point) terlebih dahl ditentkan lintaan eai dengan yang diharapkan. Pada imlai ini ntk dapat melihat repon gerak tranlai pada mb X dan Y maka dibat lintaan berpa peregi dengan arah pergerakan ebagai berikt:. Poii awal Qadrotor berada pada titik XY (). 2. Qadrotor bergerak menj titik XY () dimana dt roll dan pitch ama-ama bergerak. 3. Qadrotor bergerak menj titik XY (-) di mana dt roll bergerak edangkan dt pitch tetap.. Qadrotor bergerak menj titik XY (--) di mana dt pitch bergerak edangkan dt roll tetap. 5. Qadrotor bergerak menj titik XY (-) di mana dt roll bergerak edangkan dt pitch tetap. 6. Qadrotor bergerak menj titik XY () di mana dt pitch bergerak edangkan dt roll tetap. 7. Qadrotor bergerak menj titik XY () dimana dt roll dan pitch ama-ama bergerak. 8. Ketinggian Qadrotor aat melakkan gerak lateral diabaikan pada imlai ini menggnakan ketinggian awal 2m. Makan inyal X dan Y yang akan diberikan dibat dengan bantan alah at block dari imlink yang bernama ignal bilder di mana block ini berfngi ntk membat inyal eai dengan yang diharapkan oleh penggna. Sinyal yang akan dipakai ebagai makan ntk lintaan Qadrotor dapat dilihat pada Gambar 5. Dapat dilihat hail imlai pada XY Graph berpa penampakan da dimeni yang mennjkkan pergerakan tranlai dari Qadrotor ecara ial ntk mencapai way-to-way point yang telah ditentkan. Simlai da dimeni pada XY Graph dapat mennjkkan performani ecara intitif dari Qadrotor eperti yang ditnjkkan pada Gambar 6. Gambar 5. Sinyal Refereni X dan Y 2

13 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 ISSN: (-) 6() 2() 7() () (--) 3(-) Gambar 6. Tampilan 2D Way-To-Way Point Pada XY Graph Gambar 6 merpakan hail repon gerakan tranlai pada mb X dan mb Y yang dikakkan ecara bergantian ntk dapat membat lintaan peregi. Pada mb X akan diikti oleh perbahan nilai dt rotai pitch edangkan pada aat melakkan gerak tranlai mb Y akan diikti oleh perbahan nilai rotai dt roll. Perbahan rotai dt roll pada tranlai mb X angat kecil ehingga tidak mempengarhi poii mb Y pada aat Qadrotor bergerak. Begit jga ebaliknya aat melakkan tranlai pada mb Y dimana perbahan rotai dt pitch pada tranlai mb Y angat kecil ehingga tidak mempengarhi poii mb X pada aat Qadrotor bergerak. Simlai 3D Pergerakan Qadrotor Qadrotor pada penelitian ini diimlaikan dengan imlai 3D hal ini dilakkan agar dapat melihat pergerakan Qadrotor lebih jela ehingga dengan melihat pergerakan pada imlai tiga dimeni ini tidak rag lagi ntk mengimpelentaikannya pada plant Qadrotor yang nyata hal ini dimakdkan jga ntk meminimaliir kerakan Qadrotor akibat dari perancangan/deain kontrol yang tidak matang. Hail imlai tiga dimeni mennjkkan pergerakan rotai dan pergerakan tranlai dari Qadrotor ecara ial ntk mencapai way-to-way point yang telah ditentkan. Simlai tiga dimeni dapat mennjkkan performani ecara intitif dari Qadrotor eperti yang ditnjkkan pada Gambar 7. KESIMPLAN Gambar 7. Simlai 3D Way-To-Way Point Qadrotor Berdaarkan hail pengjian dan analii diperoleh keimplan ebagai berikt:. Nilai parameter yang didapatkan dari hail perhitngan dengan menggnakan perhitngan LQR ntk mencari nilai optimal pitch dan roll didapatkan nilai Q = diag([ ]) R= edangkan pada mb X dan Y mengnakan perhitngan LQR Q= R= Metode LQR dapat mengatai ganggan yang diberikan pada gerak tranlai X dan Y. 3. Berdaarkan hail imlai dapat diketahi target bergerak mengikti inyal refereni (ignal bilder) yang telah ditentkan. DAFTAR PSTAKA Milioni Georgio A Frame For Collaboratie Qadrotor-Grond Robot Miion Thei Naal Potgradate California 2. 2

14 Seminar Naional Maritim Sain dan Teknologi Terapan 26 Vol. ISSN: Politeknik Perkapalan Negeri Srabaya 2 Noember 26 Gamayanti Nrlita Diktat Kliah Daar Sitem Pengatran Teknik Elektro Intitt Teknologi Seplh Nopember. X. Ha. Feng-hi Y. ian-qiang. Atomatic Takeoff of nmanned Aerial Vehicle baed on Actie Ditrbance Rejection Control. IEEE International Conference on Robotic and Biomimetic. 29. Deineni Sbbaram Naid Optimal Control Sytem CRC Pre 23. Kardono Perancangan dan Implementai Sitem Pengatran Optimal LQR ntk Menjaga Ketabilan Hoer Pada Qacopter Tga Akhir Intitt Teknologi Seplh Nopember Srabaya 22. Ogata Kathiko Teknik Kontrol Atomatik terjemahan Ir. Edi Lakono Erlangga akarta 99. Gamayanti Nrlita Karakteritik Sitem Ordo Pertama Teknik Sitem Pengatran ran Teknik Elektro FTI-ITS Srabaya 2. Royid Dimaz Ma rf. Perancangan dan Implementai Kontroler PID independent dan Metode Decopling pada Gerakan Lateral AV ntk Tracking Waypoint Tga Akhir Teknik Sitem Pengatran ran Teknik Elektro FTI-ITS Srabaya 22. W. BeardRandal. Qadrotor Dynamic and Control Brigham Yong nierity Febrary Tommao Breciani Modelling Identification and Control of a Qadrotor Helicopter. Department of Atomatic Control Lnd nierity October 28. Arjin N. Theeerachai W. (27) Deign of Decopled Controller for TITO Sytem ing Characteritic Ratio Aignment International Conference on Control Atomation and Sytem Ogata K. (22) Modern Control Engineering th edition Prentice-Hall New erey. 22

IV TIGA MODEL ARUS LALU-LINTAS

IV TIGA MODEL ARUS LALU-LINTAS 8 IV TIGA MODEL ARUS LALU-LINTAS Maih berkaitan dengan bab ebelmnya, pada bagian ini akan dibaha tiga model ntk at ar lal-linta yang mengalir pada at ingle link. Model-model terebt terdiri ata da model

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative) SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG 38-714 MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID Tedy Ade Wijaya 08 100 639 Simulai Sidang Tuga Akhir januari 011 Pembahaan Materi Pendahuluan Perancangan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399 Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif Simulai dan Deteki Hubung Singkat Impedani Tinggi pada Stator Motor Induki Menggunakan Aru Urutan Negatif Muhammad Amirul Arif 0900040. Doen Pembimbing :. Dima Anton Afani, ST., MT., Ph. D.. I G. N. Satriyadi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM 14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Rahmat Fauzi - 0906077 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1 TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KONTROL SUDUT PITCH, ROLL, DAN YAW PADA MODEL PESAWAT FIXED WING DENGAN METODE KONTROL OPTIMAL LINEAR QUADRATIC INTEGRAL TRACKING (LQIT)

DESAIN SISTEM KONTROL SUDUT PITCH, ROLL, DAN YAW PADA MODEL PESAWAT FIXED WING DENGAN METODE KONTROL OPTIMAL LINEAR QUADRATIC INTEGRAL TRACKING (LQIT) DESAIN SISTEM KONTROL SUDUT PITCH, ROLL, DAN YAW PADA MODEL PESAWAT FIXED WING DENGAN METODE KONTROL OPTIMAL LINEAR QUADRATIC INTEGRAL TRACKING (LQIT) Muhamad Iqbal *), Ari Triwiyatno, and Budi Setiyono

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler 72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali Way-to-Way Point UAV Quadcopter

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali Way-to-Way Point UAV Quadcopter JRNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) B-23 Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali Way-to-Way Point AV Quadcopter Muhammad

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN. Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT

PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN. Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT Kinemati modeling of miile aiming ytem ha been done for a moing target with the alulation

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI A. Plant UUV Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dimodelkan dengan membuat beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut:

II. DASAR TEORI A. Plant UUV Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dimodelkan dengan membuat beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut: Makalah Seminar Tuga Akhir DESAIN SISTEM KENDALI PADA ULISAR (UUV) UNMANNED UNDERWATER VEHICLE Vega Pradana Rachim 1, Ari Triwiyatno 2, Budi Setiyono 2 1,2,3 Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi beton pada aat ekarang ini, membat kontrki beton emakin banyak dipilih ebagai at bahan kontrki. Kontrki dari beton banyak memiliki kentngan

Lebih terperinci

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aturan Ziegler Nichol Perancangan Pengendali Ziegler Nichol Tipe 2 Terkadang pemodelan matemati plant uah untuk dilakukan. Jika hal ini terjadi maka perancangan

Lebih terperinci

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter

Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter JRNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -5 Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada AV Quadcopter Ardy Seto Priambodo, Katjuk Astrowulan, Joko Susila Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin B-234 Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter Tri

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Konep Letak Kedudukan Akar Konep ketabilan, dapat dijelakan melalui pandangan ebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diata bidang datar. Bila kerucut

Lebih terperinci

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa 1 Simulai Unjuk erja Sitem endali ada roe Evaporai engan Sirkulai aka Ade Elbani Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik, Univerita Tanjungpura ontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abtract roe evaporai ering

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1) tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:

Lebih terperinci

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236, Tranformai Tegangan Tiga Faa Aimetri untuk DC-Link Voltage Control Menggunakan Kompenator LPF dan Perbandingan njuk Kerjanya dengan Kompenator PID Yuak Tanoto, Felix Paila Juruan Teknik Elektro, niverita

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler TE09346 aar Sitem engaturan ontroler r. Jo ramudijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FT TS Telp. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.id aar Sitem engaturan - 06 efinii ontroler Struktur ontroler ontroler

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi

Lebih terperinci

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) PROSEDING DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Teguh Herlambang, Hendro Nurhadi Program Studi Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSIAS INDONESIA PERANANGAN PENGENDALI MODEL PREDIIVE ONROL (MP) PADA SISEM EA EXANGER DENGAN JENIS KARAKERISIK SELL AND UBE ESIS RIDWAN FARUDIN 76733 FAKULAS EKNIK PROGRAM SUDI EKNIK KONROL INDUSRI

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328 Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

IV DAERAH KESTABILAN SISTEM

IV DAERAH KESTABILAN SISTEM 5 IV DERH KESTBILN SISTEM 4 Fngi lih Site Kontin Diberian ite peraaan linear aan dan elaran ebagai berit: x t x t B t 4 t Cx t D t 4 eraaan peraaan 4 dan 4 dapat ditli dala ibol B C D nxn dengan R nx B

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM 3.1 Pendahuluan Berikut diagram blok pemodelan ytem yang akan diimulaikan. Seluruh ytem dimodelkan dengan meggunakan program Matlab. Parameter yang diukur

Lebih terperinci

Desain Sistem Kendali pada Ulisar (UUV) Unmanned Underwater Vehicle

Desain Sistem Kendali pada Ulisar (UUV) Unmanned Underwater Vehicle Available online at TRANSMISI Webite http://ejournal.undip.ac.id/index.php/tranmii TRANSMISI, 14 (2), 2012, 48-54 Reearch Article Deain Sitem Kendali pada Uliar (UUV) Unmanned Underwater Vehicle Vega Pradana

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE Inner Prodcts Angle and Orthogonality in Inner Prodct Spaces Orthonormal Bases; Gram-Schmidt Process; QR-Decomposition Best Approximation; Least Sqares Orthogonal Matrices;

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci